Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN AUDIT INTERNAL UNIT PELAYANAN OBAT

1. LATAR BELAKANG
Untuk menilai kinerja pelayanan di Puskesmas perlu dilakukan audit internal.
Dengan adanya audit internal akan dapat diidentifikasi kesenjangan kinerja yang
menjadi masukan untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan baik pada sistem
 pelayanan maupun sistem manajemen.
Audit internal dilakukan oleh tim audit internal yang dibentuk oleh Kepala Puskesmas
dengan berdasarkan pada standar kinerja dan standar akreditasi yang digunakan.

2. TUJUAN AUDIT
a. Mencapai visi misi dan tujuan organisasi
 b. Mendapatkan data dan informasi faktual dan signifikan
c. Dasar pengambilan keputusan
d. Pengendalian manajemen, perbaikan dan atau perubahan
5. INSTRUMEN AUDIT

Tidak
 No Uraian Kegiatan Ada Sebagian
ada Analisa Tindak lanjut
1 Input: 10 5 0
Dasar
Hukum/SK,SOP.
a. Pedoman, Panduan:
Pedoman eksternal
Standar alat kamar obat puskesmas rawat inap/rawat
-  jalan ( Permenkes 75 )
8229 Pedoman penggunaan psikotropiksa dan narkotika √

Pedoman internal
8216 Daftar Formularium obat Puskesmas √

SK
8213 SK penanggung jawab pelayanan obat √
SK tentang penyediaan obat yang menjamin
8214 ketersediaan obat √
SK tentang pelayanan obat selama 6 hari dalam
8215 seminggu

SK tentang persyaratan petugas yang berhak memberi


8221 resep √
SK tentang persyaratan petugas yang berhak
8222 menyediakan obat
SK tentang pelatihan bagi petugas yang diberi
8223 kewenanangan menyediakan obat
8253 SK penanggung jawab tindak lanjut pelaporan √
8227 SK peresepan psikotropika dan narkotika √
SK penggunaan obat yang dibawa sendiri oleh pasien
atau keluarga √
SK penangganan obat kadaluarsa/rusak √
SK penyediaan obat2 emergensi di unit kerja √

Berkas SOP
SOP penilaian,pengendalian, penyediaan dan
8211  penggunaan obat
8212 SOP prosedur penyediaan dan penggunaan obat
SOP tentang penyediaan obat yang menjamin √
821
4 ketersediaan obat
SOP ketersediaan obat terhadap formularium,hasil
evaluasi dan tindak lanjut
821
7 SOP evaluasi kesesuaian peresepan dengan √
formularium, hasil evaluasi dan tindak lanjut
821
8
SOP peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat √
8224
SOP menjaga tidak terjadinya pemberian obat
8225
√ kadaluarsa, pelaksanaan FIFO dan FEFO, kartu stok /
kendali
8227 SOP peresepan psikotropika dan narkotika √
8228 SOP penggunaan obat yang dibawa sendiri oleh pasien / keluarga √
SOP pengawasan dan pengendalian penggunaan √
8229
 psikotropika dan narkotika

8231 SOP penyimpanan obat
SOP pemberian obat kepada pasien dan pelabelan √
8233

8231 SOP penyimpanan obat
sOP pemberian informasi penggunaan obat
8234
SOP pemberian informasi tentang efek samping obat √
8235 atau efek yang tidak diharapkan
8236 SOP tentang petunjuk penyimpanan obat di rumah
8237 SOP penanganan obat kadaluarsa / rusak √

SOP pelaporan efek samping obat √


8241
SOP pencatatan, pemantauan, pelaporan efek samping
8243 obat, KTD ( Kejadian Tidak Diharapkan)
SOP tindak lanjut efek samping obat dan KTD √
8244
SOP identifikasi dan pelaporan kesalahan pemberian √
8251 obat dan KNC ( Kejadian Nyaris Cidera )
SOP penyediaan obat emergensi di unit kerja √

SOP monitoring penyediaan obat emergensi di unit


kerja

c. SDM
Jumlah dan Jenis petugas obat minimal 1 orang
8112 (Asisten Apoteker/DIII Farmasi / Sarjana Farmasi )

8113
√ Sertifikat pendidikan petugas (Asisten Apoteker/DIII
Farmasi / Sarjana Farmasi )
8114

Sertifikat pelatihan Pelayanan Kefarmasian petugas
dikamar obat
√  fotocopy

d. Bangunan dan Ruang


- Kamar Obat √
- Luas Kamar Obat minimal 9 meter persegi
Kondisi ruangan: tidak bocor, tidak lembab, cukup
-  pencahayaan, cukup ventilasi

- Kebersihan ruangan
- Gudang Obat √
- Luas Gudang Obat minimal 9 meter persegi
Kondisi ruangan: tidak bocor, tidak lembab, cukup √
-  pencahayaan, cukup ventilasi, ada pengatur
suhu/AC 20-28 C
- Kebersihan ruangan

Peralatan / ASPAK
e. dan kondisi alat
- Peralatan
Kamar Obat
- Penggerus Obat √
- Blender Obat berfungsi baik Rusak
Jam / ARI sound timer √
-
Tempat sampah √
-
- Peralatan
Gudang Obat
- Palet
- Rak Obat
Lemari narkotika, adalah lemari untuk menyimpan √
- obat narkotika
AC befungsi baik Sedang
 proses
 pengajuan
- Mebelair
Kamar Obat
Meja kerja √
-
- Kursi Kerja √

- Rak Kerja
Lemari simpan obat √
-

- Seperangkat Komputer
- Bahan Habis Pakai

- Plastik Obat

- Kertas Puyer

- ATK
Tidak
Ada Sebagian
2 PROSES/PDCA ada
a. Perencanaan / Plan 10 5 0
- Menyusun POA ( Perencanaan anggaran, kegiatan
kamar obat) √  Secepatnya
- Menyusun RPK (Rencana pelaksanaan anggaran
kamar obat)
Menyusun program keselamatan/ keamanaan kamar
obat puskesmas yang mengatur resiko keselamatan
- yang potensial di kamar obat dan area lain yang
mendpatkan pelayanan obat ( bagian dari program

keselamatan di puskesmas)

Menyusun dan menyepakati indikator kinerja kamar


-
obat √

Do/Pengorganisasian, Pelaksanaan, Pencatatan Pelaporan dan rekam


 b. implementasi
Pengorganisasian
Workshop mutu dan keselamatan pasien,Kerangka
- Acuan,dll √
Sosialisasi pada tenaga medis untuk peresepan obat
sesuai dengan formularium
Menyusun daftar stok obat √

Pelaksanaan
SOP √
Membuat label obat
Pemberian label yang lengkap dan akurat pada √
-  pemberian obat
Metode kolaboratif untuk mengembangkan prosedur
-  pelaporan hasil yang kritis dan pemeriksaan diagnostik
Penilaian,pengendalian,penyediaan dan penggunaan
8211 obat sesuai SOP √
8212 Penyediaan dan penggunaan obat sesuai SOP
Evaluasi ketersediaan obat terhadap
formularium,dan
821 hasil evaluasi dan tindak lanjut sesuai SOP
7 √
Evaluasi kesesuaian peresepan dengan
821 formularium,hasil evaluasi dan tindak lanjut sesuai √
8
SOP (satu minggu 3 kali)

Peresepan,pemesanan,dan pengelolaan obat sesuai √


8224
SOP
Pelaksanaan FIFO dan FEFO ,kartu stok/kendali. √
8225

Peresepan psikotropika da narkotika sesuai SOP Jarang


8227 dipakai
Penggunaan obat yang di bawa sendiri oleh Pasien
 pasien/keluarga sesuai SOP  bertanya obat
8228 yang dibawa
ke petugas
√ obat
8231 Pelaksanaan SOP Penyimpanan obat
Tidak
Ada Sebagian
ada
Menata penempatan stok obaat di gudang dan Sirop tidak
kamar
obat sesuai dengan abjad
sesuai abjad

Pelaksanaan SOP Pemberian obat kepada pasien dan √
8233  pelabelan sesuai SOP
Pelaksanaan SOP Pemberian informasi penggunaan
8234 obat
Pelaksanaan SOP Pemberian informasi tentang efek √
8235 samping obat atau efek yang tidak di harapkan
Pelaksanaan SOP Petunjuk penyimpanan obat di Label
rumah expaired
8236
 belum di
√ cantumkan
8237 Pelaksanaan SOP Penanganan obat kadaluwarsa/rusak
Pelaksanaan SOP penyimpanan obat emergensi di unit
kerja terkait ( UGD, gigi, KB)
Pencatatan, pelaporan dan rekam implementasi
Daftar obat emergensi di UGD, Poli Kesga

Laporan kesalahan pemberian obat dan KNC


8252

Laporan dan bukti perbaikan kesalahan


8254 pemberian obat dan KNC
Banner jenis pelayanan di kamar obat, Alur
-  pemeriksaan di kamar obat Belum ada
 banner
Alur pelayanan di kamar obat
Jam buka √
Bukti pelaksanaan pengawasan terhadap penggunaan
dan pengolaan obat oleh DKK
Pendokumentasian efek saamping obat
Pencatatan pelaporan efek samping obat dan
Tidak ada
KTD √ kasus

Check /
Pemantauan/Evaluasi
c. dan analisa
Kelengkapan pemberian label pada obat √
kebijakan dan prosedur yang menjamin
8214 ketersediaan obat-obat (Kepala
puskesmas,penanggung jawab farmasi,dan
pelaksana)
8216
Tersedianya daftar formularium obat di puskesmas √
terdapat ketentuan petugas yang berhak memberi
8221
resep terdapat ketentuan petugas yang menyediakan
obat
8222 dengan persyaratan yang jelas
tersedianya kebijakan dan proses
8224  peresepan,pemesanan,dan pengelolaan obat.
terdapat prosedur untuk menjaga tidak terjadinya
8225  pemberian obat yang kadaluwarsa

8226 Bukti pelaksanaan pengawasan
 pemberian obat kepada pasien disertai dengan label
8233 obat yang jelas(mencakup nama,dosis,cara pemakaian
obat dan frekuensi penggunaanya)

8237 tersedianya kebijakan dan prosedur penanganan obat
yang kadaluwarsa/rusak. Ke kesling
tersedianya prosedur pelaporan efek sa mping √
8241
tersedianya kebijakan dan prosedur untuk
8243 mencatat,memantau, dan melaporkan, bila terjadi efek samping
penggunaan obat dan KTD termasuk kesalahan pemberian
obat.
8251 terdapat prosedur untuk mengidentifikasi dan
melaporkan kesalahan pemberian obat KNC.
ada kebijakan yang menetapkan bagaimana obat
8262
emergensi di simpan,dijaga,dan di lindungi dari Belum
kehilangan atau pencurian. dilaksanakan
Monitoring penyediaan obat emergensi di unit terkait (
8263 UGD, gigi, KB) dan di ganti secara tepat waktu sesuai
kebijakan puskesmas setelah di gunakan atau bila
d. kadaluwarsa/rusak Belum
Pemantauan efek samping obat dan KTD √

Pemantauan stok obat yang kadaluarsa √

Analisa capaian indikator kinerja kamar obat Belum


Action: ,tindak
lanjut serta evaluasi
hasil tindak lanjut

dilakukan pengawasan terhadap penggunaan dan √


8226  pengelolaan obat oleh Dinas Kesehatan Kabupaten
dilakukan evaluasi dan tindak lanjut kesesuaian √
8229  peresepan dengan formularium
hasil evaluasi pemberian obat kepada pasien disertai
dengan label obat yang jelas (mencakup
8233
nama,dosis,cara pemakaian obat dan frekuensi
 penggunaanya) Belum
 pemberian obat di sertai dengan informasi penggunaan
8234 obat yang memadai dengan bahasa yang dapat
dimengerti oleh pasien dan keluarganya)

- Rapat mengenai monitoring pelaksanaan kamar obat


- Pengamatan prosedur
Tindak lanjut efek samping obat dan KTD


Tindak lanjut obat yang mendekati kadaluarsa
Tidak Berita acara
Ada Sebagian ke kesling
ada
dan dinas
Hasil monitoring dan tindak lanjut penyediaan obat
emergensi di unit kerja
Kalibrasi/validasi instrumen/alat ukur tepat waktu
oleh
-  pihak yang kompeten dan bukti dokumentasi ( yang
masih berlaku) 10 5 0
Bukti dokumen tindakan perbaikan bila ada
-
 penyimpangan Belum ada
-
Dokumentasi pelaksanaan PME dan PMI Identifikasi, analisa dan tindak lanjut risiko dalam Belum ada
 pemberian obat di kamar obat.
- Orientasi staf kamar obat untuk prosedur dan praktek keselamatan/keamanan pemberian obat

Output
- Peresepan obat sesuai dengan formularium 100 % √
- Grafik Trend Pemeberian obat √
Grafik Kunjungan kamar obat Puskesmas
Belum ada
-
Capaian PKP ( Penilaian Kinerja Puskesmas) Belum ada
-
Evaluasi kinerja kamar obat Belum ada
-

Belum ada
Indikator pelabelan tepat pada obat 80 %

6. AUDITOR
- Drg. N Ratna. A H
- Isniaty Am.Keb
-  Nurlaila Ruswida Am.Keb
7. PROSES AUDIT
Metode yang digunakan adalah wawancara terhadap auditee, telusur dokumen, melihat proses pelayanan dan mencari informasi dari sumber luar
(Pasien).

8. ANALISA HASIL AUDIT

NO Kriteria Audit Daftar Observasi Dokumen / Fakta Lapangan Temuan Audit Verifikasi Rekomendasi Audit
pertanyaan / Rekam Audit
Observasi Kegiatan

1 Peralatan yang Ada Blender obat rusak Diusulkan untuk


digunakan untuk  beberapa alat  pengadaan alat baru
kegiatan obat sesuai yang rusak
standart

2 Sarana di ruang obat Sarana tidak Belum ada AC Pengajuan pengadaan


sesuai standar lengkap  barang
3 Perencanaan anggaran Belum ada Rencana tertulis tidak Harus ada rencana
POA untuk kamar obat POA yang ada tertulis
terperinci
4. Perencanaan Belum ada Bagan atau stiker Pembuatan stiker atau
keselamatan Kerja  petunjuk keselamatan kamar obat alur keselamatan kerja
(K3) di Kamar obat safety kamar kamar obat
obat Pembentukan tim K3
5 SOP tentang obat Ada - Kejelasan SOP
yang dibawa sendiri
sebagian tentang obat yang
oleh
 pasien yang dibawa pasien
 pasien/keluarga
membawa sendiri
obat sendiri - Daftar nama
dari rumah  pasien/alamat/diag
nosa sakit/jenis
obat yang dibawa
harus ada

6 Penempatan obat Ada Semua jenis obat


sesuai abjad
 penempatan  penempatan harus
obat sirup sesuai abjad
tidak sesuai
abjad

7 SOP penyimpanan Label expire Harus ada label


obat di rumah
 belum expired, dan cara
dicantumkan minum obat
(khususnya antibiotik)
8 Kejelasan sistem Harus ada Pengajuan banner
 pelayanan di
alur  pelayanan kamar obat
kamar obat
 pelayanan di
kamar obat
9 Pencatatan efek Buku catatan Pembuatan buku efek
samping obat
efek samping samping obat dan
dan KTD
obat KTD
10 Penanganan obat rusak Kebijakan Harus jelas
dan kadaluwarsa
 penanganana kebijakan/SOP
n obat rusak/  penanganan obat

kadaluwarsa rusak dan kadaluwarsa


11 Keamanan Harus ada kebijakan
Kebijakan
 penyimpanan obat
tentang  penyimpanan obat
emergensi dari
keamanan emergensi
 pencurian
obat
emergensi
12 Monitoring Harus ada jadwal
SOP
 penyediaan obat
monitoring monitoring obat
emergensi di unit
obat emergensi di unit
terkait di
emergensi di terkait
puskesmas
unit terkait
13 Hasil evaluasi Bukti Tanda tangan pasien
 pemberian obat kepada
evaluasi di lembar belakang
 pasien disertai dengan
 pemberian resep sudah
label obat yang jelas
obat kepada dilaksanakan, tapi
(mencakup
 pasien  belum di
nama,dosis,cara
lakukan evaluasi
 pemakaian obat
dan frekuensi
 penggunaanya)

14 Bukti dokumen Belum pernah


tindakan perbaikan ada kasus
 bila ada penyimpangan  penyimpangan
obat

15 Dokumentasi Belum ada Blm dilaksanakan


 pelaksanaan PME
dan PMI

16 Grafik Kunjungan Belum ada Dibuatkan grafik


kamar obat kunjungan kamar obat
Puskesmas
Belum ada
17 Capaian PKP (
Penilaian Kinerja
Puskesmas)
18Evaluasi kinerja kamar Belum ada
obat
19 Indikator pelabelan Belum ada
tepat pada obat 80 %

9. REKOMENDASI DAN BATAS WAKTU PENYELESAIAN

 NO URAIAN RENCANA TINDAK TARGET WAKTU PENANGGUNG WAKTU STATUS


KETIDAKSESUAIAN / LANJUT PENYELESAIAN JAWAB PELAKSANAAN PENYELESAIAN
MASALAH TINDAK LANJUT
1 Peralatan dan sarana yang Diusulkan untuk apoteker Barang sudah ada (AC)
digunakan untuk kegiatan mempunyai blender tinggal pasang, blender
kamar obat belum sesuai obat dan AC  belum datang
standart
2 Perencanaan di kamar Harus ada 3 bln apoteker Belum dilaksanakan
obat mencakup anggaran perencanaan kamar
dan keselamatan kerja obat yang lengkap
3 SOP obat yang dibawa sendiri Ada buku Daftar nama 3 bln apoteker Monitoring
oleh keluarga, dilengkapi  pasien, umur, keterkaitan antara
dengan daftar nama pasien alamat, diagnosa kamar obat
dan sakit, obat yang dengan dokter
 jenis obat yang dibawa dibawa
4 Alur pelayanan kamar obat Ada banner tentang 3 bln apoteker Sedang dalam proses
harus jelas  pelayanan kamar obat  pembuatan
5 Penempatan obat sesuai abjad semua obat termasuk 3 bln apoteker Obat sesuai abjad
obat sirup
ditempatkan sesuai
abjad
6 SOP penyimpanan obat di Label expire dan kocok 3 bln apoteker Belum dilaksanakan
rumah dahulu perlu
dicantumkan pada obat
yang membutuhkan.
7 Pencatatan bila terjadi efek Laporan efek samping 3 bln apoteker Belum ada kasus
samping obat dan KTD obat dan KTD
8 Penanganan obat rusak dan Ada Kebijakan tentang 3 bln apoteker Keterkaiatan antara
kadaluarsa  penanganan obat kamar obat dan kesling
rusak/kadaluarsa
9 Keamanan penyimpanan obat Ada Kebijakan 3 bln apoteker Label expired belum
emergensi  penyimpanan obat tercantumdi luar
emergensi tempat
10 Monitoring obat emergensi di Jadwal monitoring obat  penyimpanan
unit terkait emergensi di unit terkait 3 bln apoteker Belum ada monitoring
11 Evaluasi pemberian obat pada Bukti evaluasi
 pasien  pemberian obat pada 3 bln apoteker Belum ada evaluasi
 pasien
12Grafik kunjungan kamar obatPembuatan grafik 3 bln apoteker Belum ada grafik
kunjungan kamar obat

Mengetahui,

Kepala Puskesmas Margaasih Ketua Tim Audit

Ira Hermina Handayani N. Ratna Andrijani

Anda mungkin juga menyukai