Anda di halaman 1dari 8

PRAKTIK PROFESI NERS

KEPERAWATAN JIWA
TAHUN AKADEMIK 2021/ 2022

Nama Preceptee : MOHAMMAD RIFKI FAHRUROJI


NPM : 20210940100225

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta Pusat, Kode Pos 10510
Telp/Fax: 021-42802202
LAPORAN PENDAHULUAN

I. Kasus(masalah utama ) :
Resiko Perilaku Kekerasan (RPK)

II. Proses terjadinya masalah

A. Pengertian

Resiko Perilaku Kekerasan merupakan perilaku seseorang yang menunjukan bahwa


ia dapat membahayakan dirinya sendiri dan orang lain (NANDA, 2016). Resiko
Perilaku Kekerasan adalah suatu bentuk perilaku maupun bertujuan melakukan
kekerasan seseorang, baik secara fisik maupun psikologis (Keliat, 2010). Perilaku
kekerasan adalah suatu keadaan dimana hilangnya kendali perilaku seseorang yang
diarahkan oleh diri sendiri, orang lain, atau lingkungannya. (Keliat, 2007) dikutip
tahun 2015

Dapat disimpulkan dari ketiga pengertian bahwa resiko perilaku kekerasan


merupakan perilaku seseorang dimana hilangnya kendali seseorang untuk melukai
diri sendiri ataupun orang lain.

B. Penyebab

Menurut stuart (2013) masalah perilaku kekerasan disebabkan oleh adanya faktor
predisposisi dan faktor presipitasi. Dalam faktor predisposisi terdapat beberapa
faktor yang menyebabkan terjadinya masalah perilaku kekerasan, seperti berikut:

1. Faktor Predisposisi

a. Biologis: terdiri dari dorongan naluri yang menyatakan perilaku kekerasan


disebabkan oleh suatu dorongan kebutuhan dasar yang kuat, dan psikomatik
yaitu diakibatkan oleh respon psikologi terhadap stimulus eksternal maupun
internal.
b. Psikologis: terdiri dari teori agresif frustasi yang menyatakan perilaku
kekerasan terjadi sebagai hasil akumulasi frustasi, lalu teori perilaku yaitu
bagian dari proses belajar dan dapat dicapai apabila situasi mendukung.
Sedangkan teori ekstensi yaitu bertindak sesuai perilaku apabila kebutuhan
tidak dipenuhi melalui perilaku konstruktif

2. Faktor presipitasi

Faktor ini berhubungan dengan pengaruh stesor yang mencetuskan perilaku


kekerasan bagi setiap individu. Stresos ini disebabkan dari luar maupun dari
dalam. Stresos dari luar seperti serangan sedangkan stresos dari dalam seperti
kehilangan, kematian, dll.

C. Rentang respon

Respon Adaptif Respon Maladaptif

Asertif Frustasi Pasif Agresif Amuk

1. Respon adaptif adalah respon individu dalam penyelesaikan masalah yang masih dapat
diterima oleh norma-norma sosial dan kebudayaan secara umum yang berlaku dengan
kata lain bahwa individu tersebut masih dalam batas normal didalam menyelesaikan
masalahnya.
a. Asertif adalah kemarahan yang dapat diungkapkan tanpa menyakiti orang lain.
b. Frustasi adalah reaksi kegagalan akibat sesuatu yang tidak sesuai dengan tujuan
atau terhambat
c. Pasif adalah respon lanjutan yang pasien tidak mampu mengungkapkan perasaan

2. Respon mal adaptif adalah respon yang diberikan individu dalam menyelesaikan
masalahnya misalnya yang sudah menyimpang dari norma-norma ssosial dan
kebudayaan suatu tempat respon mal adaptif sering ditemukan.
a. Agresif adalah perilaku marah tapi masih terkendali
b. Amuk adalah perilaku marah yang tidak terkendali
D. Tanda dan gejala

Menurut Buku Ajar Kesehatan Keperawatan Jiwa (2015) Tanda dan gejala klien dengan
Resiko Perilaku Kekerasan adalah:

1. Emosi
a. Tidak adekuat
b. Tidak aman
c. Marah
d. Jengkel
2. Fisik
a. Muka merah
b. Pandangan tajam
c. Tangan mengepal
d. Nafas pendek
e. Nada suara tinggi
f. Mengamuk
g. Memukul

E. Akibat

Klien dapat melakukan tindakan berbahaya bagi dirinya, orang lain, dan lingkungan seperti
menyerang dan merusak barang sekitar.

III. A. Pohon masalah

Resiko Perilaku Kekerasan

gangguan sensori persepsi: Halusinasi

Isolasi sosial
B. Masalah keperawatan dan data yang perlu dikaji

1. Data Subyektif:
Klien mengatakan kesal dan marah, klien mengatakan kata-kata yang mengancam.
Ada gejala yang sama dengan kecemasan seperti meningkatnya kewaspadaan,
ketegangan otot
2. Data Obyektif:
Klien tampak melotot, nada suara terdengar tinggi, klien tampak mengepal tangan.

IV. Diagnosa keperawatan

1. Resiko Perilaku Kekerasan


2. Gangguan Sensori Persepsi: Halusinasi
3. Isolasi Sosial

V. Rencana tindakan keperawatan

Diagnosa : Resiko Perilaku Kekerasn

TUM : klien dapat mengontrol perilaku kekerasan

TUK 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

Kriteria hasil : Setelah...x interaksi klien menunjukan tanda-tanda percaya terhadap


perawat: Wajah cerah, Tersenyum, Ada kontak mata, Menerima kehadiran perawat,
Bersedia menceritakan perasaannya.

Intervensi :

 Bina hubungan saling percaya:


 Beri salam setiap interaksi
 Perkenalkan nama,nama panggilan,dan tujuan perawat berkenalan
 Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang disukai klien

Rasional : Hubungan saling percaya merupakan dasar untuk kelancaran hubungan


interaksi selanjutnya.
TUK 2 : Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku

Kriteria hasil :Setelah interaksi klien dapat menceritakan penyebab perilaku kekerasan yang
dilakukan: menceritakan penyebab perasaan jengkel baik diri sendiri maupun lingkungan

Intervensi :

Bantu klien mengungkapkan perasaan marahnya: motivasi klien untuk menceritakan


penyebab rasa kesal atau jengkelnya, dengarkan tanpa menyela atau memberi penilaian setiap
ungkapan perasaan klien.

Rasional: Mnentukan mekanisme koping yang dimiliki klien dalam menghadapi masalah
serta sebagai langkah awal dalam menyusun strategi berikutnya.

TUK 3 : Klien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan

Kriteria hasil : setelah dilakukan ... X pertemuan klien menceritakan tanda-tanda saat terjadi
perilaku kekerasan:

 Tanda fisik: mata merah, tangan mengepal, ekspresi tegang, dll.


 Tanda emosional: perasaan marah, jengkel, bicara kasar.
 Tanda sosial: bermusuhan yang dialami saat terjadi perilaku kekerasan

Intervensi : Bantu klien mengungkapkan tanda-tanda perilaku kekerasan yang dialaminya:

 Motivasi klien menceritakan kondisi fisik


 Motivasi klien menceritakan kondisi emosinya saat terjadi perilaku kekerasan
 Motivasi klien menceritakan kondisi hubungan dengan orang lain saat terjadi perilaku
kekerasan.

Rasional : deteksi dini sehingga dapat mencegah tindakan yang dapat membayangkan klien
dan lingkungan sekitar.

TUK 4: klien dapat mengidentifikasi jenis perilaku kekerasan yang pernah dilakukannya

Kriteria hasil : setelah ...X pertemuan klien menjelaskan:


 jenis ekspresi kemarahan yang selama ini telah dilakukan
 perasaannya saat melakukan kekerasan
 efektivitas cara yang dipakai dalam menyelesaikan masalah

Intervensi : diskusikan dengan klien perilaku kekerasan yang dilakukannya selama ini:

 Motivasi klien untuk menceritakan jenis tindakan kekerasan yang selama ini pernah
dilakukannya
 Motivasi klien untuk menceritakan perasaan klien setelah tindak kekerasan itu terjadi
 Diskusikan apakah dengan tindak kekerasan yang dilakukannya masalah yang dialami
terapi

Rasional: melihat mekanisme koping klien dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi

TUK 5 : Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan

Kriteria hasil : klien dapat menjelaskan akibat tindakan perilaku kekerasan yang
dilakukannya:

 Diri sendiri: luka, dijauhi teman, dll.


 Orang lain/keluarga: luka, tersinggung, ketakutan, dll.
 Lingkungan: barang atau benda rusak, dll.

Intervensi: Diskusikan dengan klien akibat negative cara yang dilakukan pada:

 Diri sendiri
 Orang lain/keluarga
 Lingkungan

Rasional : membantu klien dampak yang ditimbulkan akibat perilaku kekerasan

TUK 6 : klien dapat mengidentifikasi cara konstruktif dalam mengungkapkan kemarahan

Kriteria hasil : menjelaskan cara-cara sehat mengungkapkan marah

Intervensi: Diskusikan dengan klien:

a. Apakah klien mau mempelajari cara baru mengungkapkan marah yang sehat
b. Jelaskan berbagai alternatif pilihan untuk mengungkapkan marah selain perilaku
kekerasan yang diketahui klien
c. Jelaskan cara-cara sehat untuk mengungkapkan marah:
 Cara fisik nafas dalam, pukul bantal, atau kasur, olahraga
 Verbal: mengungkapkan bahwa dirinya sedang kesal kepada orang lain
 Sosial: latihan asertif dengan orang lain
 Spiritual: sembahyang, dzikir, meditasi, dsb sesuai keyakinan

Rasional: menurunkan perilaku destruktif yang akan klien dan lingkungan sekitas

TUK 7 : klien dapat mendemonstrasikancara mengontrol perilaku kekerasan

Kriteria hasil : memperagakan cara mengontrol perilaku kekerasan:

 Fisik: tarik nafas dalam, memukul bantal


 Verbal: mengungkapkan

Intervensi: Diskusikan dengan klien cara yang mungkin dipilih dan anjurkan klien memilih
cara untuk mengungkapkan kemarahannya, Latih klien memperagakan cara yang dipilih:

 Peragakan cara melaksanakan cara yang dipilih


 Jelaskan manfaat cara tersebut
 Anjurkan klien menirukan peragaan yang ia pilih

Rasional: Asertifikasi klien dalam menghadapi marah.

Anda mungkin juga menyukai