KEPERAWATAN JIWA
TAHUN AKADEMIK 2021/ 2022
Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta Pusat, Kode Pos 10510
Telp/Fax: 021-42802202
LAPORAN PENDAHULUAN
I. Kasus(masalah utama ) :
Resiko Perilaku Kekerasan (RPK)
A. Pengertian
B. Penyebab
Menurut stuart (2013) masalah perilaku kekerasan disebabkan oleh adanya faktor
predisposisi dan faktor presipitasi. Dalam faktor predisposisi terdapat beberapa
faktor yang menyebabkan terjadinya masalah perilaku kekerasan, seperti berikut:
1. Faktor Predisposisi
2. Faktor presipitasi
C. Rentang respon
1. Respon adaptif adalah respon individu dalam penyelesaikan masalah yang masih dapat
diterima oleh norma-norma sosial dan kebudayaan secara umum yang berlaku dengan
kata lain bahwa individu tersebut masih dalam batas normal didalam menyelesaikan
masalahnya.
a. Asertif adalah kemarahan yang dapat diungkapkan tanpa menyakiti orang lain.
b. Frustasi adalah reaksi kegagalan akibat sesuatu yang tidak sesuai dengan tujuan
atau terhambat
c. Pasif adalah respon lanjutan yang pasien tidak mampu mengungkapkan perasaan
2. Respon mal adaptif adalah respon yang diberikan individu dalam menyelesaikan
masalahnya misalnya yang sudah menyimpang dari norma-norma ssosial dan
kebudayaan suatu tempat respon mal adaptif sering ditemukan.
a. Agresif adalah perilaku marah tapi masih terkendali
b. Amuk adalah perilaku marah yang tidak terkendali
D. Tanda dan gejala
Menurut Buku Ajar Kesehatan Keperawatan Jiwa (2015) Tanda dan gejala klien dengan
Resiko Perilaku Kekerasan adalah:
1. Emosi
a. Tidak adekuat
b. Tidak aman
c. Marah
d. Jengkel
2. Fisik
a. Muka merah
b. Pandangan tajam
c. Tangan mengepal
d. Nafas pendek
e. Nada suara tinggi
f. Mengamuk
g. Memukul
E. Akibat
Klien dapat melakukan tindakan berbahaya bagi dirinya, orang lain, dan lingkungan seperti
menyerang dan merusak barang sekitar.
Isolasi sosial
B. Masalah keperawatan dan data yang perlu dikaji
1. Data Subyektif:
Klien mengatakan kesal dan marah, klien mengatakan kata-kata yang mengancam.
Ada gejala yang sama dengan kecemasan seperti meningkatnya kewaspadaan,
ketegangan otot
2. Data Obyektif:
Klien tampak melotot, nada suara terdengar tinggi, klien tampak mengepal tangan.
Intervensi :
Kriteria hasil :Setelah interaksi klien dapat menceritakan penyebab perilaku kekerasan yang
dilakukan: menceritakan penyebab perasaan jengkel baik diri sendiri maupun lingkungan
Intervensi :
Rasional: Mnentukan mekanisme koping yang dimiliki klien dalam menghadapi masalah
serta sebagai langkah awal dalam menyusun strategi berikutnya.
Kriteria hasil : setelah dilakukan ... X pertemuan klien menceritakan tanda-tanda saat terjadi
perilaku kekerasan:
Rasional : deteksi dini sehingga dapat mencegah tindakan yang dapat membayangkan klien
dan lingkungan sekitar.
TUK 4: klien dapat mengidentifikasi jenis perilaku kekerasan yang pernah dilakukannya
Intervensi : diskusikan dengan klien perilaku kekerasan yang dilakukannya selama ini:
Motivasi klien untuk menceritakan jenis tindakan kekerasan yang selama ini pernah
dilakukannya
Motivasi klien untuk menceritakan perasaan klien setelah tindak kekerasan itu terjadi
Diskusikan apakah dengan tindak kekerasan yang dilakukannya masalah yang dialami
terapi
Rasional: melihat mekanisme koping klien dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi
Kriteria hasil : klien dapat menjelaskan akibat tindakan perilaku kekerasan yang
dilakukannya:
Intervensi: Diskusikan dengan klien akibat negative cara yang dilakukan pada:
Diri sendiri
Orang lain/keluarga
Lingkungan
a. Apakah klien mau mempelajari cara baru mengungkapkan marah yang sehat
b. Jelaskan berbagai alternatif pilihan untuk mengungkapkan marah selain perilaku
kekerasan yang diketahui klien
c. Jelaskan cara-cara sehat untuk mengungkapkan marah:
Cara fisik nafas dalam, pukul bantal, atau kasur, olahraga
Verbal: mengungkapkan bahwa dirinya sedang kesal kepada orang lain
Sosial: latihan asertif dengan orang lain
Spiritual: sembahyang, dzikir, meditasi, dsb sesuai keyakinan
Rasional: menurunkan perilaku destruktif yang akan klien dan lingkungan sekitas
Intervensi: Diskusikan dengan klien cara yang mungkin dipilih dan anjurkan klien memilih
cara untuk mengungkapkan kemarahannya, Latih klien memperagakan cara yang dipilih: