Anda di halaman 1dari 34

Timestamp Nama NIM Tanggal Trial

11/15/2021 10:51:20 siti aisyah dalimunthe 167103016 12/11/2021


11/15/2021 10:51:59 Fifi Febria Ningsih 167103019 11/15/2021
11/15/2021 10:52:24 Santa Ulina 167103003 11/15/2021
11/15/2021 10:52:48 Welas Bestari 167103017 11/15/2021
11/15/2021 10:52:54 Hotasi Otana Claudia Lynn 167103015 11/15/2021
11/15/2021 10:54:35 Leo Bernad Sihombing 167103020 11/15/2021
11/15/2021 10:54:49 Halida Rahmah Nasution 167103005 11/15/2021
11/15/2021 10:55:42 yanita fildzania 157103008 11/15/2021
11/15/2021 10:56:08 Munira Ulfah 157103007 11/15/2021
11/15/2021 10:56:33 Siska Purba 167103002 11/15/2021
Tugas: tuliskan jawaban pertanyaan berikut : 1.Pemeriksaan penunjang apa yang disarankan ?
DL, elektrolit, Tes tuberkulin, ro thorax, pemeriksaan gen expert
Mantoux test (tuberculin test), Gene Expert sputum, Foto thorax
foto toraks, bilas lambung pemeriksaan gen expert
foto toraks, BTA sputum
darah lengkap, mantoux test, IGRA, foto thoraks, pemeriksaan mikrobiologi dari bilasan lambung atau sputum
Mantoux Test, Pemeriksaan bakteriologis BTA Sputum dan Gene Expert, Foto Thorax
darah lengkap, Foto thoraks, Mantoux test, gen expert, BTA sputum
uni tuberculin dan gene expert sputum
mantuoq test, Rontgen thorax, TCM (GenXpert)
test tuberkulin, tes cepat molekuler sputum jika pasien bisa mengeluarkan dahak, bilas lambung jika pasien tidak dapat menge
2.Apakah rencana
TB paru: INH, terapi jika
rifampisin, dan hasil pemeriksaan
pirazinamid selamapenunjang awal
2 bulan fase mendukung
intensif, diagnosis
dilanjutkan yangrifampisin
INH dan anda curigai ? genap 6 bulan ter
hingga

pemberian regimen anti tuberkulosis yang terdiri dari Isoniazid 10 mg/kgbb/hari, rifampisin 15 mg/kgbb/hari, pyrazinamide 30 m
memulai regimen pengobatan TB dengan pemberian OAT
rencana terapi dengan OAT (Rifampicin, Isoniazid, Pirazinamid selama 2 bulan dilanjutkan dengan Rifampicin dan Isoniazid se
pemberian obat antituberculosis Rifampisin 10-15 mg/kgbb/hari, isoniazid 5-15 mg/kgbb/hari, pyrazinamide 25-35 mg/kgbb/har
Rencana mulai pemberian obat TBC fase initial dengan Isoniasid 300 mg, Rifampisin 300 mg, Pyrazinamide 400 mg. sebelum
Pemberian isoniazid, paracetamol 10-15mg/kgbb
pemeberian
2 bulan RHZOAT
+ 4 bulan HR
isoniazid 1x 200 mg/ rimfapisin 1x 300 / pirazinamid 1x200 mg
Pemberian terapi Rifampisin 10 mg/kg/1xsehari, isoniazid 15 mg/kg/1xsehari, pirazinamid 20 mg/kg/1xsehari selama 2 bulan, k
3.Apa tatalaksana selanjut
profilaksis
adik pasienINH 5-10 mg/kgB
diberikan profilaksis dengan pemberian isoniazid 10 mg/kgbb/hari selama 6 bulan
untuk orang tua, dilakukan screening untuk infeksi TB yaitu gene expert dan foto thorax
melakukan skrining Tb akti
pemeriksaan BTA sputum, fo
profilaksis isoniazid
Untuk krluarga 10di
pasien mg cek tbc. untuk adik pasien juga disarankan periksa juga

Memberikan edukasi kepada


pemberian profilaksis
Skrining Keluarga, lengkap
orang tua dan adik pasien
1.Diagnosa pasien ini ?
diare persisten tanpa dehidrasi ec dd/ disentri amoeba
diare persisten e.c susp infeksi disentri basiler
Diare persisten tanpa dehidrasi ec Entamoeba histolitika
disentri persisten ec dd/ disentri basiler, amoebiasis tanpa dehidrasi
disentri persisten ec disentri basiler
Diare persisten
Diare persisten
Diare persisten (irritable bowel syndrome)
Diare persisten akut
Diare persisten tanpa dehidrasi ec disentri basiler
2. Tatalaksana pada pasien ini ?
Pemberian oralit 100-200ml setiap mencret.Zink 1 x 20mg selama 10-14 hari.Obat antibiotik jika perlu. Nutrisi adekuat, tidak bo
tatalaksana dengan 5 pilar diare, yaitu: rehidrasi sesuai derajat dehidrasi, pemberian zink 20 mg 1x1 selama 10-14 hari, antibio
pemberian terapi A dengan pemberian oralit tiap muntah/ diare, pantau tanda dehidrasi, balance cairan, pemberian nutrisi sesu
cairan dan nutrisi yang adekuat, cotrimoxazole syr 2xcth 2 1/2 selama 5 hari, zink 1 x20 mg selama 10 hari, paracetamol 3xcth
pantau tanda dehidrasi, nutrisi dan cairan adekuat, oralit 100-200 ml/kali mencret, edukasi keluarga untuk menjaga higienitas d
pemberian nutrisi dan cairan yang adekuat, dan pemberian antibiotik cotrimoxazole
Rehidrasi, paracetamol 10-15 mg/kgbb, oralit, antibiotik
Pendekatan pengobatan diare kronis bersifat kuratif, supresif atau hanya terapiempiris, tergantung etiologi spesifik. higien
ABC, tatalaksana dehidrasi, sportif beri antipiretik 10 mg/kgBB = 100 mg jika demam, zink 1 x 20 mg, selama 10 hari, diet pem
Kotrimoksazol 50 mg/kg/hari dibagi 2 dosis selama 3 hari
3. Buatkan resep pada pasien ini ?
zinc tablet 20 mg, S1 ddtab 1. Oralit sach 1 S3 dd cth 1 tiap diar
R/ Kotrimoxazole tab No.XX S2 dd tab 1, R/ Zink 20 mg No.X S
zink tab 1x20 mg, metronidazole 3x 500 mg, oralit 10 cc/kgbb
r/cotrimoxazole syr fl II , s2 dd cth 21/2, zink 20 mg/5 ml , s1 d
R/ kotrimoxazole syrup 240 mg fl I, S2 dd 3 1/2, R/zinc syrup 20
cotrimoxazole 3x480 mg, oralite 100 - 200 cc setiao mencret
Paracetamol 3x300 mg, oralit 100-150 ml/ kali mencret
R/Trimetropim Sulfametoksazol + R/Zink
Cotrimoxazole 50 mg/kg BB = 1000 mg = 2 x 500 mg = 2 dd m
R/ Kotrimoksazol tab 480 mg no IX , S/ 2 dd tab I1/2
Tugas: 1. Tatalaksana awal apa yang anda lakukan pada pasien sebutkan target tatalaksana awal pada pasien ?
Rawat inap, Bedrest , Nutrisi: diet rendah protein jika ureum tinggi 0.5-1 g/kgBB/hari, rendah garam 0.5-1 g/hari, restriksi kebut
pemberian obat antihipertensi mulai diberikan bila tekanan darah berada 10 mmHg di atas persentil ke-95 untuk umur dan jenis
pasien rawat inap, patensi jalan nafas, Pemantauan tekanan darah utuk krisis hipertensi ataupun hipertensi emergency, pembe
airway : bebaskan jalan napas, breathing : berikan o2 sesuai indikasi, circulation : berikan cairan dan nutrisi yang adekuat. Ber
rawat inap dan tirah baring, cairan dan nutrisi adekuat. target nya adalah mencegah terjadinya dehidrasi karena muntah berula
pastikan Airway, breathing, dan cirkulasition baik, airway memanstikan patensi jalan nafas baik, breathing berikan oksigen jika
Pemberian obat antihipertensi dan memastikan cairan masuk, tekanan darah turun
Rawat inap, bed rest, pemberian diuretic, Lantau balance cairn
GNAPS + hypertension + anemia, tatalaksana : bebaskan jalan naftas, oksigenasi, beri cairn maintenance : IWL + UOP , passi
Terdapat keluhan sakit kepala, dan penglihatan kabur dicurigai pasien mengalami krisis hipertensi, maka pasien dapat diberika
2. Sebut 3. SeTugas:1.Apakah tatalaksa awal yang diberikan sesuai kondisi anak B?
darah rutlini rehidrasi dengan RLG 5%, hangatkan tubuh, berikan oksigen,
ASTO > 2fungssegera berikan larutan glukosa 10% 50 cc secara oral/NGT, 2 jam pertama berikan Re
pada peme
rawatpemberian
nifedipine cairan RLG
jika dijumpai 20 cc/kgbb dan dextrose 10 % 50 cc
hipertensi
paracetamol
pemeriksa sebagaigula
berikan larutan analgetik
10% 45 ml secara oral / ngt.
pemeriksa
p embe
Diet mencegah
rendah garamdandan
mengatasi dehidrasi
pembatasan dgn memberikan oralit 5 ml/kgbb = 45 ml dalam
protein
ASTo, c3Simtomatik
Gizi Buruk
antihipertensi
+ sangkaan TB Paru. tatalaksana Tatalaksana rekomendasi tatalaksana gi
fungsi gi Rawat
Pemberian dextrose, rehidrasi cairan, cegah hipotermi, pemberian antibiotik
fungus gin
usg gGizi buruk -> pengaturan diet
DL, ASTO,
tatal gizi buruk
Tatalaksana kendisifurosemid
khusus: 3, beri oksijen,
0.5-1 beri D 10%
mg/kg 10 cc,tiap
diberikan parang
8 jam,infused RLG,
captopril 0.3resomal
mg/kg/x,5cc
diberikan tiap 12 jam
Pemeriksa Dari anamnese dan pemeriksaan fisik didapatkan gejala gizi buruk tipe marasmus kondis
2. Tentukan asuhan nutrisi pada anak B. 3.Jelaskan komplikasi yang dapat terjadi p
assesment: gizi buruk, kebturuhan nutrisi sesuai, penentuan pemberian nutrisi dari ngt,
status gizi: Gizi buruk tipe marasmus, pada fase sDapat terjadi refeeding syndrome yaitu su
pemberian D5pada dengan pemberian F75 selamrefeeding sindrome
anamnesa : pola makan, frekuensi , jenis makanan,
refeeding syndrome
1.menentukan status nutrisi dilihat dari klinis refeeding syndrome ditandai hipofosfate
1. menentukan masalah nutrisi : pasien dengan giz
Refeeding syndromeyang paling sering menj
penilaian status gizi: gizi buruk, kalori yang dibe refeeding syndrome
status nutrisi : Gizi buruk, pemberian diet gizi bu overweight/obesitas
status gizi : marasmus / jumlah kalori : fase stabi refeeding syndrome, akibat kalori yang te
Vitamin A 1 x 200.000 IU (1x saja), asam folat 5 mRefeeding synd, gangguan elektrolit Mg,
1. Tuliskan kesimpulan hasil pemeriksaan Denver II
2 caution di sektor bahasa. kesimpulan suspek gangguan p
suspek gangguan perkembangan pada sektor bahasa (dengan
suspek dengan 3 delay dan 2 caution
dengan dijumpai adanya 2 caution dan 3 delayed, maka pasi
aspek personal sosial normal, aspek motorik halus normal, a
suspek gangguan perkembangan pada aspek bahasa
Sangkaan gangguan Bahasa
interpretasi keseluruhan : Normal
suspek
Suspek dalam perkembangan bahasa
2. Tuliskan diagnosis sementara dari anak tersebut
suspek gangguan perkembangan pada aspek bahasa
suspek speech delayed
suspek delay
suspek gangguan perkembangan dari aspek bahasa
suspek gangguan perkembangan aspek bahasa
Speech Delay
Suspect gangguan Bahasa
Normal Developmental (kembali 1-2 minggu kemudian untuk
Speech Delay
Language delay disorder
3. Tuliskan 2 kemungkinan penyebab anak mengalami masalah perkembangan
stimulasi yangstimulasi
1. kurangnya kurang dan
darinutrisi
orangtuayang tidak adekuat.
2. screen time tanpa batas waktu, dan harusnya tidak dianjurkan pada usia < 2 tahun
Pasien lebih banyak berinteraksi dengan gadget dan tidak pernah diajak bermain
kurangnya stimulasi, adanya gangguan pendengaran
gangguan pada telinga (tuli konduktif atau tuli sensorineural) , gangguan pada otak
kurang nya stimulasi dirumah, penggunaan gadget yang sudah berlebihan
pemberian screen time dan pola asuh yang tidak baik
adana gangguan pendengaran dan kurant stimulai
kurang stimulasi (tidak di ajak bermain), anak screen time setiap hari
Dari anamnese disebutkan anak hanya dijaga pengasuh dan dibiarkan bermain HP, kemungkinan penyebab screen time yang
1.Lakukan
Apakah adaanamnesis 2.Lakukan?pApakah
riwayat perdarahan 3.Se4.Edukasi
Disarankandan
ada riwayat
pemberian
transfusivitamin
berulang?
C seperti jeruk, apel pada waktu makan dan minum prep
Apakah ada keluarga yang
Mata:menderita keluhan yang sama dengan pasien?
konjuAnemi
Sejak kapan pasien te pada pemeridiagnmemberikan pe
asupan makananan
bagaimana setipemeriksaan
dengan polaperut
makan diagn
: apakah
pasien? pemeriksaan
dd/ terdapat
anemia
penyakit
apakah da mengkonsumsi
defisiensi
organomegali?
sering besi, anemia penyakit
teh? apakah
kronis,pasien
talasemia
sering
trait
mengkonsumsi daging mera
apakah terdapat riwayat
ekstremitas
keluarga dengan
diagnosa
: palmar
penyerta
pucat
dan
kerja
plantar
atau
: anemia
transfusi
pucat?
defisiensi
berulang?
spoonbesi
nail?
pucat berapa lama, apapucat pada anemi
ekstremitas:
dx memberikan
dijumpai
kerja
Edukasi
Anemia
plantar ma
polaHipokrom
dan
makanan
palmar
Mikrositer
dan
terihat
pemerian
pucat.
ec defisiensi
suplementasi
besi. besi.
pucat nya sudah beraprajah: fascias
DD/ keracunan
pasien
coli?, juga
mata: plumbum,
diedukasithalasemia
konjunctival agar mengkonsumsi
palpebra trait bibir:vitamin
pucat? pucat?c bersamaan dengan makanan yang
abdomen: hepatosplenomegali?,
Apakah ada perdarahan sangMeminta
menjaga keypa ektremitas:
kebersihan kuku?
lingkungan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi bakt
kapan mulai pusat?, ri pda rajah : Diagn
DD/ 1.
jelaskan
Thalasemia
komplikasi akibat ADB : gngguang kognitif, tumbuh kembang
kapan mulai pucat, ap 2. Penyakit
kontrol kronik
teratur 3 bulan cek ulang HB
pucat telah berlANGS Cek konj palAnemi
pengecekan pro
1.Informasi
Diare sudahapalagi
berapayang dibutuhkan
lama? ? keluarga yang menderita keluhan yang sama?
apakah ada

bagaimana sifat demam apakah muncul mendadak atau meningk


tipe
nyeridemam, pemberian obat sebeum nya, riwayat berpergian ke
menelan?
teraba benjolan di leher?
bagaimana karakteristik
1. apakah ada demam, yang
anggota keluarga adakah riwayat mencret
mengeluhkan sakit sebel
yang sama
2. apakah ada riwayat berpergian ke daerah pandemi covid
riwayat kontak dengen pasien covid, bepergian ke luar kota,
tipe demam ?, frekuensi BAB ?, riwayat intake ?, Riwayat Bat
bagaimana pola demam , bagaimana buang air kecil, nyeri, ser
Tipe demam apakah semakin lama semakin tinggi, riwayat jaja
2.Instruksi pemeriksaan penunjang apa yang disarankan ?
darah rutin, elektrolit, septik work up, urin lengkap. ro thorax, swab PCR
IgM anti salmonella dan IgG anti salmonella
pemeriksaan
radiologi : fotofoto thoraks, kultur darah, urinlisa, kultur urin, pemriksaan tubec test.
toraks,
swab PCR covid 19
darah lengkap,
2. tubex test feses rutin, urinalisa, pemeriksaan Tubex test, kultur darah
3. torax foto
elektrolit, KGD, foto thoraks, swab PCR
foto thoraks, gene expert bilas lambung
IgM dan ig G anti salmonella typi, (Typi dot), urinalisa kultur darah, Biokimia hati
IgG, IgM anti salmonella thypii (Tubex test), kultur darah, urin
3.Apakah rencana terapi jika hasil pemeriksaan penunjang awa 4.Apa saja yang akan diedukasik
Bed rest dan
antibiotik: pemberian
terapi multivitamin
empiris dengan (Vitamin
golongan C, Vitamin D), ZincPantau keluhan utama serta Ke
sefalosporin
antipiretik 10-15 mg/kgbb/kali beri pada keluarga dijelaskan bahwa p
rawat jalan, bed
pemasangan NGTrest total,
jika pemberian antibiotik oral cefixime
diperlukan pantau
gunakandemam
maskerdan kesadaran
saat pasi pasien
kontak dengan
inj Paracetamol 500 mg/8 jam skrining keluarga
rawat inap dan tirah baring, pemberian antibiotik sefalosporin gen
bed rest menjaga higienitas, makan maka
pemebrian antibiotik empiris imunisasi
pemberian azitromisin, pemberian multivitamin menjelaskan
Gunakan maskertentang
bila penyakit te
ingin bersama keluarga, untuk meminima
memulai terapi OAT Bila ada anggota keluarga yang menderita
Bed rest, rawat snap, Atasi dehidrasi, beri cairan adequate, beri nutrisi sesuai RDAx BBI, beri AB ceftriaxone batuk lebih dari 3 m
80 mg/kgBB/hari
antipyretic : Paracetamol 350 mg tiap demam / 6 jam memcuci tangan Sebelum dan ses
Rawat inap, bed rest total, intake cairan adekuat, intake makanaJaga kebersihan makanan, jangan
1.Diagnosis kerja 2.Pemeriksaan penunjang
Demam Rematik Akut dengan karditb.DL, LED, CRP, ASTO, Swab tenggorok, Rontgen toraks,
suspek demam rematik akut denganDarah lengkap, LED, CRP, ASTO, Swab tenggorok, Rontge
Reumatic Heart Disease EKG, eckokardigrafi
demam reumatik akut dengan karditekokardiografi, ekg, urinalisa, kultur swab tenggorokan
demam rematik akut disertai karditi DL, LED, CRP, ASTO, swab tenggorok, echocardiografi, EK
Penyakit Jantung Rematik Echocardiografi, EKG
Sangkaan rheumatic heart disease EKG, ekokardiografi, darah lengkap, swab tenggorokan
Rheumatic Heart Disease DL, CRP, EKG, Ekokardiografi
Acute Rheumatic Fever serangan peEKG
Demam rematik akut dengan karditiDL, CRP, swab tenggorok, ECG pemanjangan PR interval,
3.Tatalaksana
Karditis sedang: Prednison 2 mg/kgbb/hari dibagi 4 dosis selama 2 minggu kemudian tappering off hingga 1 bulan. Aspirin 100
Aspirin 100 mg/kgbb/hari, dibagi 4-6 dosis saat prednison di tappering off, kemudian dosis aspirin diturunkan menjadi 60-80 mg

pemberian benzatin
berikan aspirin 60-80penicillin
mg/kg saat 1,2mulai
juta IU, aspirin
tapp 100 mg/kg
off prednison selama 8 minggu

pemberian antibiotik eradikasi


5. untuk pencegahan dengan penicillin
primer diberikan benzatin gpenisilin
denganGdosis
jk B 600.000 iu IM
6. pencegahan sekunder pencillin diberikan sampe usia pasien 25 tahun.
rawat inap,
Digoxin bedrest, antibiotik
10 mcg/kgbb/hari benzatin
dibagi penicillin
2 dosis, lakukanGekag
600.000IU
dan cek kalium sebelum pemberian digoksin

Bed rest 2 minggu, Inj. Benzatin Penicilin 600.000 IU / hari /


Rawat inap, tirah baring total, antibiotik eradikasi Benzantin
1. Tuliskan diagnosis pasien ini.
status epileptikus
status epileptikus
Kejang
Imbalans demam kompleks
elektrolit
epilepsi
kejang demam kompleks
Status Epileptikus
status epileptikus
generalised epilepsy
Status epileptikus ec DD 1. epilepsi 2. SOL + encehalopati
Status epileptikus
2. Tuliskan
Yang algoritma
pertama, tatalaksana
Jaga patency jalankejang
nafas.akut padaoksigen
Pasang pasien 1-2L/menit.
secara lengkap.
Miringkan pasien, dan bersihkan agar tidak aspirasi. Seb
menggunakan apa sebelumnya, bila tetap berlanjut maka pasien masuk
ke PICU untuk diberikan midazolam
pemberian diazepam
apabila dengan sub bukal bila kejang
fenitoin/fenobarbital kejang tidak
sudahberhenti dilanjukan
berhentim pemberiaan diazepam atau midazolam 0,1-0,2 mg/kgbb se
maka dapat
diberikan rumatan 5 mg/kg dibagi dua dosis per 12 jam
pasien datang
4. jika masi dgn juga
kejang kejang diberikan
bisa diazepam
diberikan feni atauperektal 5 mg sebelum
feno setelah (bb <12 kg)
hyadan 10 mg (BB > 12 kg) maksimal pemberian 2 kali ja
5. jika masi kejang juga bisa diberikan midazolam drips dan konsul perawatabn intensif care.
berikan fenitoin atau fenobarbital 20mg/kgbb yang diencerkan dalam 50ml NaCl 0,9% dengen kecepatan 10-20 menit kemudia
diazepam -> fenitoin LD selanjutnya MD
Head Ct scan
rawat PICU
Diberikan diazepam 0,5 mg/kg iv --> fenitoin LD atoo fenobarbital LD 20 mg/kg dlm 50 cc NS selama 20 mnt --> midazolam 100
ara lengkap.
L/menit. Miringkan pasien, dan bersihkan agar tidak aspirasi. Sebelum jalur IV terpasang --> masukkan diazepam rectal 5 mg, maksimal du

jukan pemberiaan diazepam atau midazolam 0,1-0,2 mg/kgbb secara intravena/IM, bila kejang tidak tertangani diberikan fenobarbital 10-20

bb <12 kg)
ebelum hyadan 10 mg (BB > 12 kg) maksimal pemberian 2 kali jarak 5 menit, kmdian jika masih kejang diberikan diazepam 0.2 - 0.5. mg/kg
nsul perawatabn intensif care.
dalam 50ml NaCl 0,9% dengen kecepatan 10-20 menit kemudian dilanjutkan dalam setiap 12 jam 5mg/kgbb, pemberian fenitoin dan fenob

ital LD 20 mg/kg dlm 50 cc NS selama 20 mnt --> midazolam 100 mg bolus


sukkan diazepam rectal 5 mg, maksimal dua kali dengan jarak 5 menit. Jika kejang belum berhenti dan akses IV terpasang, beri diazepam

tidak tertangani diberikan fenobarbital 10-20 mgg/kgbb diberikan perlahan sebanyak 2 kali pengulangan secara intravena, dan bila tidak ter

kejang diberikan diazepam 0.2 - 0.5. mg/kgbb/iv maximal 10 mg atau midazolam 0,2 mg/kgbb/IM jika dalam 10 menit kejang tidak berhenti

am 5mg/kgbb, pemberian fenitoin dan fenobarbital data dilakukan 2 kali dengan dosis maksimal 1000 mg
es IV terpasang, beri diazepam 0.3-0.5mg/kgBB/iv. Jika dalam 5-10 menit masih kejang, berikan inj fenitoin 20 mg/kgBB dalam 50ccNaCl 0

ara intravena, dan bila tidak tertangani diberikan fenotoin 10-20 mg/kgbb diberikan selama 20 menit intarvena, dan bila tidak tertangani dib

10 menit kejang tidak berhenti, berikan fenitoin loading dose 20 mg/kgbb/iv diencerkan dalam 50 ml Nacl 0.9% habis dalam 20 menit, atau
fenitoin 20 mg/kgBB dalam 50ccNaCl 0,9% selama 20 menit, jika 20 menit masih kejang tambahkan fenobarbital 20mg/kgBB dengan kece

intarvena, dan bila tidak tertangani diberikan propanolol dan perawatan pasien di PICU.

l Nacl 0.9% habis dalam 20 menit, atau fenobarbital loading dose 20 mg/kgbb/iv diencerkan dalam 50 ml Nacl 0.9% habis dalam 20 menit,
bital 20mg/kgBB dengan kecepatan 10-20mg/menit, jika kejang refrakter maka pasien rawat PICU untuk mendapat midazolam continuous

cl 0.9% habis dalam 20 menit, jika kejang berhenti berikan dosis rumatan 5 mg/kgbb/hari dibagi 2 dosis. jika kejang berlanjut dalam 10 men
ndapat midazolam continuous atau propofol.

kejang berlanjut dalam 10 menit, berikan fenobarbital loading dose 20 mg/kgbb/iv diencerkan dalam 50 ml Nacl 0.9% habis dalam 20 meni
acl 0.9% habis dalam 20 menit, atau fenitoin loading dose 20 mg/kgbb/iv diencerkan dalam 50 ml Nacl 0.9% habis dalam 20 menit,. jika da
habis dalam 20 menit,. jika dalam 10 menit belum berhenti, pertimbangkan pemberian midazolam bolus 100-200 mcg/kgbb/iv dan lanuutka
-200 mcg/kgbb/iv dan lanuutkan kontinius 100 mcg/kgbb/jam atau pemberia propofol
Timestamp Nama NIM Tanggal Trial
11/15/2021 10:51:20 siti aisyah dalimunthe 167103016 12/11/2021
11/15/2021 10:51:59 Fifi Febria Ningsih 167103019 11/15/2021
11/15/2021 10:52:24 Santa Ulina 167103003 11/15/2021
11/15/2021 10:52:49 Welas Bestari 167103017 11/15/2021
11/15/2021 10:52:55 Hotasi Otana Claudia Lynn S 167103015 11/15/2021
11/15/2021 10:54:36 Leo Bernad Sihombing 167103020 11/15/2021
11/15/2021 10:54:49 Halida Rahmah Nasution 167103005 11/15/2021
11/15/2021 10:55:42 yanita fildzania 157103008 11/15/2021
11/15/2021 10:56:09 Munira Ulfah 157103007 11/15/2021
11/15/2021 10:56:33 Siska Purba 167103002 11/15/2021
1. Diagnosa pasien ini ? Nilai Kinerja
diare persisten tanpa dehidrasi ec dd/ disentri amoeba 1
diare persisten e.c susp infeksi disentri basiler 1
Diare persisten tanpa dehidrasi ec Entamoeba histolitika 1
disentri persisten ec dd/ disentri basiler, amoebiasis tanpa dehidrasi 2
disentri persisten ec disentri basiler 1
Diare persisten 1
Diare persisten 1
Diare persisten (irritable bowel syndrome) 1
Diare persisten akut 1
Diare persisten tanpa dehidrasi ec disentri basiler 1
2. Tatalaksana pada pasien ini ? Nilai kinerja
3. Buatkan resep pada pasien ini ?Nilai Kinerja
t, tidak boleh dipuasakan. Edukasi keluarga : jagazinc
personal
tablet 20
higienitas,
mg, S1 ddtab
jaga kebersihan
1. Oralit sach
3 limgkungan,
1 S3 dd cthlengkapi
1 tiap diare,
imunisasi,
+ 200penyedian
cc air setiap
1makanan
diare. metronidazole
yang dimasak
tatalaksana dengan 5 pilar diare, yaitu: rehidrasi sesuai derajat d 3 R/ Kotrimoxazole tab No.XX S2 1
pemberian terapi A dengan pemberian oralit tiap muntah/ diare, pa 2 zink tab 1x20 mg, metronidazol 1
cairan dan nutrisi yang adekuat, cotrimoxazole syr 2xcth 2 1/2 s 2 r/cotrimoxazole syr fl II , s2 d 1
pantau tanda dehidrasi, nutrisi dan cairan adekuat, oralit 100-2 3 R/ kotrimoxazole syrup 240 mg f 1
pemberian nutrisi dan cairan yang adekuat, dan pemberian antibiot 2 cotrimoxazole 3x480 mg, oralit 1
Rehidrasi, paracetamol 10-15 mg/kgbb, oralit, antibiotik 2 Paracetamol 3x300 mg, oralit 1 1
Pendekatan pengobatan diare kronis bersifat kuratif, supresif at 2 R/Trimetropim Sulfametoksazol 1
ABC, tatalaksana dehidrasi, sportif beri antipiretik 10 mg/kgBB = 2 Cotrimoxazole 50 mg/kg BB = 1
Kotrimoksazol 50 mg/kg/hari dibagi 2 dosis selama 3 hari 1 R/ Kotrimoksazol tab 480 mg no 1
Total Nilai Akhir
63.333333333333
63.333333333333
48.333333333333
56.666666666667
63.333333333333
48.333333333333
48.333333333333
48.333333333333
48.333333333333
33.333333333333

Anda mungkin juga menyukai