Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN JALAN PADA

JALAN LINGKUNGAN PEMUKIMAN


DI JALAN BY PASS KOTA RANTAU
Mukhyar1, Ir. H. Abdurrahman, MT 2 , Robiatul Adawiyah, ST, MT 3
1
Teknik Sipil 22201, Fakultas Teknik, Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad
Al Banjari Banjarmasin, NPM. 16640331
2
Teknik Sipil 22201, Fakultas Teknik, Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad
Al Banjari, Banjarmasin, NIDN. 1125086201
3
Teknik Sipil 22201, Fakultas Teknik, Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad
Al Banjari, Banjarmasin, NIDN. 1114028801

ABSTRAK
Meningkatnya kebutuhan akan sarana perhubungan sesuai juga dengan semakin
meningkatnya jumlah penduduk di Kota Rantau. Untuk itu diperlukan suatu jaringan jalan
yang terencana, sehingga berbagai hambatan yang terjadi dapat di atasi sendini mungkin agar
terciptanya keamanan dan kenyamanan bagi para pemakai jalan. Salah satu hambatan pada
jalan adalah bila terjadi kerusakan pada jalan tersebut.
Pertambahan volume lalu lintas menyebabkan terjadinya penambahan kepadatan lalu lintas
yang tidak seimbang dengan kapasitas jalan, hal ini akan menimbulkan masalah seperti
kemacetan serta terjadinya kecelakaan lalu lintas dan kerusakan jalan yang dapat
mengganggu tingkat kinerja atau pelayanan dari jalan tersebut. Penggunaan rule jalan yang
lebih pendek jarak tempuhnya selalu dicari oleh setiap pemakai jalan agar perjalanan mereka
cepat sampai.
Pada jalan lingkungan pemukiman mempunyai spesifikasi konstruksi yang berbeda karena
jalan ini termasuk jalan kelas rendah dengan rencana lalu lintas yang melewatinya bukan
kendaraan yang berat karena jalan ini untuk keperluan penduduk yang ingin melakukan
perjalanan untuk mencapai tujuannya.
Karena jalan lingkungan pemukiman ini dibuat dengan spesifikasi yang rendah maka rawan
terhadap terjadinya kerusakan. Kerusakan ini bisa berawal dari permukaan jalannya (surface)
juga bisa akibat pondasi jalannya yang kurang stabil (labil), tujuan dari penelitian ini adalah:
a. Mengetahui berapa macam jenis-jenis kerusakan jalan yang ada pada literatur yang terkait
dengan kerusakan jalan.
b. Mengetahui berapa macam jenis kerusakan jalan yang ada pada lingkungan komplek
perumahan di jalan By Pass Kota Rantau, metodologi dari penelitian ini adalah evaluatif
dan kooperatif, dalam arti mengevaluasi jenis kerusakan jalan yang ada menurut literatur
sesuai dengan judul penelitian ini, adapun kesimpulannya adalah sebagai berikut:
Bahwa kerusakan jalan pada komplek-komplek di lingkungan jalan By Pass Kota Rantau,
dari 14 macam kerusakan jalan ditemukan 11 macam kerusakan jalan.
Ada 3 macam jenis kerusakan yang tidak ditemui pada komplek perumahan di jalan By Pass
Kota Rantau.
Kata Kunci: Kerusakan Jalan, Faktor Penyebab, Cara Penanganan.
ABSTRACT

The increasing need for transportation facilities is also in line with the increasing number of
residents in the Overseas City. For this reason, a well-planned road network is needed, so
that various obstacles that occur can be overcome as early as possible in order to create
security and comfort for road users. One of the obstacles on the road is if there is damage to
the road.
The increase in traffic volume causes an increase in traffic density that is not balanced with
road capacity, this will cause problems such as congestion and traffic accidents and road
damage that can interfere with the level of performance or service of the road. The use of the
rule of the road with a shorter distance is always sought after by every road user so that their
trip can arrive quickly.
Residential roads have different construction specifications because this road is a low class
road with traffic plans that pass through it not heavy vehicles because this road is for the
needs of residents who want to travel to reach their destination.
Because this residential neighborhood road is made with low specifications, it is prone to
damage. This damage can start from the road surface (surface) can also be due to the
unstable road foundation, the objectives of this research are:
a. Knowing how many types of road damage are in the literature related to road damage.
b. Knowing how many types of road damage exist in the housing complex environment on
Jalan By Pass, Kota Rantau, the methodology of this study is evaluative and cooperative, in
the sense of evaluating the types of road damage that exist according to the literature
according to the title of this study, while the conclusions are as follows:
Whereas road damage to complexes in the By Pass road environment of Rantau City, from 14
types of road damage, 11 types of road damage were found.
There are 3 types of damage that are not found in the housing complex on Jalan
By Pass, Kota Rantau.

Keywords: Road Damage, Causing Factors, Handling Method.


PENDAHULUAN Karena jalan lingkungan pemukiman ini
dibuat dengan spesifikasi yang rendah
1.1 Latar Belakang
maka rawan terhadap terjadinya
Pembangunan di kota Rantau
kerusakan.
sebagai salah satu kota di Provinsi
1.2 Rumusan Masalah
Kalimantan Selatan terus mengalami
Perumusan Masalah dalam penelitian ini
peningkatan dengan pesatnya pertumbuhan
adalah :
sosial ekonomi masyarakatnya. Sejalan
a. Ada berapa macam jenis-jenis
dengan itu kebutuhan akan sarana dan
kerusakan jalan yang ada pada literatur
prasarana perhubungan yang baik sebagai
yang terkait dengan kerusakan jalan?
pendukung kegiatan ekonomi cenderung
b. Ada berapa macam jenis kerusakan
mengalami peningkatan dari tahun ke
jalan yang ada pada lingkungan
tahun. Untuk itu diperlukan suatu jaringan
komplek perumahan di jalan By Pass
jalan yang terencana, sehingga berbagai
Kota Rantau?
hambatan yang terjadi dapat di atasi
sendini mungkin agar terciptanya
1.3 Tujuan Penelitian
keamanan dan kenyamanan bagi pengguna
Tujuan dari penelitian ini adalah :
jalan. Salah satu hambatan pada jalan
a. Mengetahui berapa macam jenis-jenis
adalah bila terjadi kerusakan pada jalan
kerusakan jalan yang ada pada literatur
tersebut. meningkatnya volume lalu lintas
yang terkait dengan kerusakan jalan.
menyebabkan terjadinya kepadatan lalu
b. Mengetahui berapa macam jenis
lintas yang tidak seimbang, hal ini akan
kerusakan jalan yang ada pada
menimbulkan masalah seperti kemacetan,
lingkungan komplek perumahan di
kecelakaan lalu lintas dan kerusakan jalan
jalan By Pass Kota Rantau.
yang dapat mengganggu tingkat kinerja
dari jalan tersebut. Pada jalan lingkungan
1.4 Batasan Masalah
pemukiman mempunyai spesifikasi
Penelitian faktor-faktor penyebab
konstruksi yang berbeda karena jalan
kerusakan jalan yang dilakukan pada jalan
tersebut termasuk jalan kelas rendah
lingkungan pemukiman ini hanya
dengan rencana lalu lintas yang
dilakukan pada jalan dengan bahan perekat
melewatinya bukan kendaraan yang berat
aspal pada lapis permukaannya juga lapis
karena jalan ini untuk keperluan penduduk
pondasi pada Asphalt Treated Base (ATB),
yang ingin melakukan perjalanan untuk
pengamatan, pengujian pada bahan
mencapai tujuannya.
konstruksi jalan dengan perekat aspal ini
peralatannya mudah di dapat di air, serta di atas permukaan air, kecuali
laboratorium Teknik Sipil bidang jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel.
transportasi atau laboratorium bahan 2.2 Klasifikasi Kerusakan Jalan
konstruksi jalam, hal lain dari pembatasan
Menurut Shahin (1994), ada beberapa tipe
masalah penelitian ini karena terbatasnya
jenis kerusakan pada perkerasan jalan :
waktu penelitian, penelitian pengamatan
1. Retak Kulit Buaya (Alligator
faktor-faktor kerusakan jalan ini
Cracking)
memerlukan waktu yang lama, setiap
Retak yang berbentuk sebuah jaringan dari
bagian unsur bahan konstruksi jalan harus
bidang persegi banyak (polygon) yang
diambil sampelnya dan diteliti di
menyerupai kulit buaya, dengan lebar
laboratorium.
celah kurang lebih 3 mm.

1.5 Manfaat Penelitian 2. Keriting (Corrugation)


Manfaat Penelitian Adalah : Bentuk kerusakan ini berupa gelombang
a. Agar Tercapai Kenyamanan Berlalu- pada lapisan permukaan, atau dapat
Lintas dikatakan alur yang terjadi yang arahnya
b. Jalan Yang Rusak Cepat Diperbaiki melintang jalan. Kerusakan ini umumnya
Agar Tidak Sampai Rusak Berat Bila terjadi pada tempat berhentinya kendaraan.
Belum Ada Penanganan Atau
Perbaikan Segera Oleh Pemerintah 3. Amblas (Depression)

Dalam Hal Ini Sub Dinas Bina Marga. Bentuk kerusakan yang terjadi berupa
TINJAUAN PUSTAKA turunnya lapisan permukaan perkerasan

2.1 Jalan tertentu dengan atau tanpa retak.


Kedalaman retak ini umumnya lebih dari 2
Undang-Undang Republik
cm dan akan menampung air.
IndonesiA Nomor 38 tahun 2004 Pasal 1
ayat (4) menerangkan, jalan adalah 4. Cacat Tepi Perkerasan (Edge
prasarana transportasi darat yang meliputi Cracking)
segala bagian jalan, termasuk bangunan Kerusakan ini terjadi pada pertemuan tepi
pelengkap dan perlengkapannya yang permukaan perkerasan dengan bahu jalan
diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada tanah (bahu tidak beraspal). Penyebab
pada permukaan tanah, di atas permukaan kerusakan ini disebabkan perlintasan roda
tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau kendaraan dan perkerasan ke bahu atau
sebaliknya. Bentuk kerusakan cacat tepi
dibedakan atas pecah tepi (edge break)
atau penurunan tepi (edge drop).
5. Retak Refleksi Sambungan (Joint
9. Lubang (Potholes)
Reflection Cracking)
Kerusakan ini pada umumnya terjadi pada Kerusakan ini berbentuk seperti
permukaan aspal yang telah dihamparkan mangkok yang dapat menampung
di atas perkerasan aspal. Pola retak dapat dan meresapkan air pada bahu
ke arah memanjang, melintang, diagonal, jalan. Kerusakan ini terkadang
atau membentuk blok. terjadi didekat retakan, atau di
daerah drainasenya kurang baik.
6. Penurunan Bahu pada Jalan (Lane)
10. Tersungkur (Shoving)
Kerusakan ini terjadi akibat terdapatnya
Kerusakan ini membentuk
beda ketinggian antara permukaan
jembulan pada lapisan aspal.
perkerasan dengan permukaan bahu atau
Kerusakan ini terjadi pada lokasi
tanah sekitarnya, dimana permukaan bahu
tertentu dimana kendaraan
lebih rendah terhadap permukaan
berhenti pada kelandaian yang
perkerasan.
curam.

7. Retak Memanjang dan Melintang 11. Keluar Aspal dari Permukaan Jalan
(Longitudinal and Transverse (Bleeding)
Cracking) Kerusakan ini terjadi apabila tebal film
Jenis kerusakan ini terdiri dari berbagai aspal pada permukaan perkerasan, yang
macam kerusakan yaitu retak memanjang biasanya terlihat licin dan seperti kaca.
dan retak melintang pada perkerasan.
12. Retak Blok (Block Cracking)
8. Tambalan (Patching)
Retak yang saling terhubung membagi
Tambalan dapat dikelompokkan perkerasan menjadi beberapa bagian
ke dalam cacat permukaan, persegi, blok berukuran kira-kira 0,1 m2 –
karena pada tingkat tertentu (jika 9 m2. Blok yang luas diklasifikasi sebagai
jumlah luas tambalan besar) akan retak memanjang dan melintang.
menggangu kenyamanan
berkendara.
13. Retak Menggeser (Slippage Penelitian dilaksanakan di Jalan By Pass
Kota Rantau Kabupaten Tapin yaitu pada
Cracking)
segmen jalan yang konturnya ekstrim
Retak bentuk bulan sabit atau setengah
3.2 Waktu Penelitian
lingkaran umumnya mempunyai dua titik
penelitian ini dilaksanakan selama 120 hari
akhir sesuai arah lalu lintas
kalender atau 4 bulan yaitu dimulai pada
2.3 Proses Penanganan Kondisi
bulan Mei, Juni, Juli dan Agustus 2020
Kerusakan Jalan Raya
3.3 Alat dan Bahan Penelitian
Adapun jenis pemeliharaan jalan adalah :  Alat ukur berupa Theodolite, GPS,

1. Pemeliharaan Rutin Water pass, pita meter ukur panjang,

2. Pemeliharaan Berkala 100 meter, 50 meter, pita ukur pendek

3. Rehabilitasi 10 meter dan 5 meter.

4. Rekonstruksi (Peningkatan)  Kamera untuk dokumentasi.


 Alat tulis kantor berupa komputer

2.3.1 Penilaian Kondisi Kerusakan dengan program khusus, printer dan

Jalan bahan-bahan pendukung untuk

1. Metode Bina Marga administrasi pengolahan data dan


pelaporan.
Menurut Tata Cara Penyusunan Program
 Nomogram-nomogram, rumus, diagram
Pemeliharaan Jalan Kota No.
dan tabel-tabel yang terkait dengan
018/T/BNKT/1990. Urutan prioritas
faktor penyebab kerusakan dan
didapatkan dengan rumus sebagai berikut :
penanganan dan perbaikan jalan
....................
UP = 17 — (Kelas LHR + Nilai Kondisi tersebut.
Jalan)
 Buku data dari Dinas Pekerjaan Umum
Keterangan :
dan Tata Ruang Kabupaten Tapin yang
UP = Urutan Prioritas
berisi bahan-bahan peta daerah
Kelas LHR = Kelas lalu lintas untuk
penelitian, kontur dan topografi di
Pekerjaan pemeliharaan
wilayah Kabupaten Tapin.
Nilai Kondisi Jalan = Nilai yang diberikan
terhadap kondisi jalan
 Data perumahan nasional dari dinas
terkait dan organisasi pengembang
perumahan dalam hal ini Real Estate
METODE PENELITIAN
Indonesia (REI) Kabupaten Tapin
3.1 Lokasi Penelitian
terkait dengan sarana dan prasarana
pemukiman penduduk.
HASIL PEMBAHASAN

3.4 Tahapan-Tahapan Penelitian 4.1. Hasil dan Pembahasan


3.4.1 Tahapan Persiapan
Dari penelusuran lapangan yang
1. Studi Literatur
dilakukan ditemukan beberapa jenis
2. Survei Pendahuluan
kerusakan jalan yang sesuai dengan
3.4.2 Pengklasifikasian Data
rujukan literatur yang termuat dalam bab
1. Data Primer
2, semua kerusakan jalan tersebut
2. Data sekunder
dikarenakan oleh beberapa faktor, ada
faktor internal dan eksternal.
3.4.3 Cara Pelaksanaan Survei
Faktor internal seperti Cuaca dan iklim,
Survei volume lalu lintas dilakukan Posisi jalan tersebut,Bangunan
dengan tahapan-tahapan sebagai berikut : pendukung atau pelengkap, Tata guna
a. Persiapan alat-alat yang dibutuhkan, lahan
seperti alat ukur, kamera, alat tulis Adapun faktor eksternal seperti Beban
serta formulir survei. lalu lintas berlebih yang melewatinya,
b. Catat setiap keadaan kerusakan jalan Kesalahan perencanaan, Kurang
dan dilakukan pemotoan serta pengawasan, Kualitas yang rendah, Alih
dikalsifikasikan jenis-jenis kerusakan fungsi jalan.
jalan pada lingkungan tersebut. 4.2. Hasil Temuan, Faktor Penyebab
dan Penanganan
3.5 Diagram Penelitian
Dari hasil temuan kerusakan jalan di
Mulai
lapangan kemudian diteliti faktor
1. Studi Literatur kerusakan dari rujukan literatur kemudian
2. Survey Pendahuluan
dibahas cara penanganannya agar jalan
Pengklasifikasian Data
tersebut dapat sempurna dan dapat
Survey dan Pengumpulan
Data
dipergunakan untuk aktivitas sesuai
Data Primer Data Sekunder
1. Data Volume Lalu lintas 1. Peta Lokasi
fungsinya.
2. Data Kerusakan Jalan
1. Kerusakan Retak Kulit Buaya
Analisis Data Kerusakan Jalan Analisis Data Lalu Lintas
(Alligator Cracking)
Analisis Hubungan Kerusakan Jalan dan Penentuan Perbaikan Jalan
2. Kerusakan Keriting (Corrugation)
Selesai 3. Kerusakan Amblas (Depression)
4. Kerusakan Cacat Tepi Perkerasan Refleksi Sambungan (Joint Reflection
(Edge Cracking) Cracking), Kerusakan Penurunan
5. Kerusakan Retak Refleksi Bahu pada Jalan (Lane), Kerusakan
Sambungan (Joint Reflection Retak Memanjang dan Melintang
Cracking) (Longitudinal and Transverse
6. Kerusakan Penurunan Bahu pada Tracking Cracking),Kerusakan
Jalan (Lane) Tambalan (Patching), Kerusakan
7. Kerusakan Retak Memanjang dan Lubang (Potholes), Kerusakan Alur
Melintang (Longitudinal and (Rutting), Kerusakan Retak
Transverse Tracking Cracking) Menggeser (Slippage Cracking).
8. Kerusakan Tambalan (Patching) b. Ada 3 macam jenis kerusakan yang
9. Kerusakan Lubang (Potholes) tidak ditemui pada komplek
10. Kerusakan Alur (Rutting) perumahan di jalan By Pass Kota
11. Kerusakan Tersungkur (Shoving) Rantau tersebut yaitu Kerusakan
12. Kerusakan Keluar Aspal dari Tersungkur (Shoving), Kerusakan
Permukaan Jalan (Bleeding) Keluar Aspal dari Permukaan Jalan
13. Kerusakan Retak Blok (Block (Bleeding), Kerusakan Retak Blok
Cracking) (Block Cracking)
14. Kerusakan Retak Menggeser 5.2 Saran
(Slippage Cracking)
Agar beban kendaraan yang memasuki
PENUTUP
komplek perumahan tidak melebihi beban
5.1. Kesimpulan
yang diizinkan sebaiknya hendaklah para
Dari analisa, hasil dan pembahasan
pengelola atau pengembang komplek
diatas dapat diambil kesimpulan
tersebut membatasi kendaraan dengan
a. Terdapat 11 macam kerusakan jalan
beban yang berat memasuki komplek
pada komplek-komplek di lingkungan
tersebut yaitu dengan memasang portal
jalan By Pass Kota Rantau, dari 14
pembatas ketinggian mobil yang masuk
macam kerusakan jalan yaitu
seperti truck bermuatan material
kerusakan jenis, Kerusakan Retak
mempunyai ketinggian tertentu sehingga
Kulit Buaya (Alligator Cracking),
tidak bisa melewati atau masuk komplek
Kerusakan Keriting (Corrugation),
tersebut. Caranya adalah dengan memilih
Kerusakan Amblas (Depression),
kendaraan angkutan material yang
Kerusakan Cacat Tepi Perkerasan
(Edge Cracking), Kerusakan Retak
mempunyai beban yang tidak besar seperti Volume 12, 5 Desember 2017, ISSN
mobil angkutan pick up. : 1411-2441.
G.L., J.A. Deacon, Fatigue of asphalt
DAFTAR PUSTAKA paving mixture, Journal of
Transportation Engineering
Achmad Bestari - Ria Anita. 2015. Faktor
Devision, ASCE, NO. TE2, 1969.
Kerusakan Perkerasan Jalan Beton
Kopperman S.,G Tiller, M Tseng,
Untuk Jalan Lingkungan
ELSYMS: Interactive
Perumahan. Jurnal Transportasi
Microcomputer Version, User’s
FSTPT, Volume 17 Nomor 3
Manual : IBM PC and Compatible
Desember 2015, ISSN: 1411-2442.
Version, Office of Implementation
Anwar Muda - Hutomo Hermawan. 2003.
Highway Administration, U.S.
Penelitian Kerusakan Jalan
Departemen of Transportation.
Terhadap Temperatur Material
M. Arsyad – Abramsyah. 2018. Faktor
Konstruksi Jalan Beton Pada Jalan
Kerusakan Jalan Untuk Jalan
Lingkungan. Jurnal Petra - Surabaya,
Lingkungan Perumahan. Proseding
Volume XXIII Maret 2003.
Penelitian Universitas
Ashadi - Ridwan Rashad. 2019. Mengenal
Muhammadiyah Palangkaraya, Edisi
Dan Meneliti Faktkor Kerusakan
V, Juli 2018, ISSN: 1893-8789 Vol.
Konstruksi Jalan Berbahan Beton
2.
Cor Bertulang. Jurnal Konstruksi
M. Gunawan P. 2016. Faktor Kerusakan
dan Fasilitas Volume 2, Maret 2019,
Penetrasi Aspal Terhadap
ISSN : 2656-8895.
Kerusakan Jalan Lingkungan
Edom Tirok – Agus Ln. Yulius. 2017.
Pemukiman Di Banjarmasin. Jurnal
Faktor Kerusakan Bahan Jalan
Transukma Universitas Balikpapan,
Untuk Jalan Raya Luar Kota dan
Edisi VII Juni 2016, ISSN : 1872-
Jalan Lingkungan. Jurnal Bina
9830.
Marga Uviversitas Kristen
Pell P.S., Principles of Material
Palangkaraya, Volume VIII Juli
Characteristics and Pavement
2017, ISSN : 1972-4691.
Design. W. Weinbelt, composer.
Faiz Akhmad - Widodo D. 2017.
Technische Hogeschool Delft,
Perhitungan Nilai dan Pengujian
Afdeling der Civiele Techniek,
Kinerja Jalan Lingkungan
Verkeerbouwkunde, 1978.
Perumahan. Jurnal Transportasi,
Rakhmad - Faiz, M. 2017. Faktor
Kerusakan Konstruksi Jalan
Lingkungan Dengan Berbagai Usia
dan Ciri Kerusakannya. Jurnal
Manajemen Asset, Volume 3,
Suplemen 1 Januari 2017, ISSN:
2615-1847.
Shell Bitumen UK, The Shell Bitumen
Handbook, 1990.
Shell, Pavement Design Manual, 1978.
Sugiarto - Hitaprya S. 2009. Kinerja Jalan
Akibat Kerusakan Jalan Lingkungan
Pemukiman Dengan Standar
Greenroads. Proseding ITS
Surabaya, Volume XIII Juli 2009,
ISSN: 1988-2009.
Suyoto - Bambang Daryatno. 2009.
Pengujian Kerusakan Jalan Di
Laboratorium Pengaruh Dosis
Gilsonite Pada Kuat Tekan Aspal
Beton. Jurnal Media Teknik Sipil,
ISSN : 1470-9530, Volume XIII
Februari 2009.
Zamhari K. A, A Sterling, T. Toole,
Penyempurnaan Spesifikasi
Campuran Aspal Panas, Prosiding,
Konferensi Regional Teknik Jalan
ke-lima.

Anda mungkin juga menyukai