DI KABUPATEN MAMASA
OLEH :
FAKULTAS TEKNIK
2022
DAFTAR ISI
2.1........................................................................................................................................ Tinjauan ke
2.1.1. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) ............................................
2.1.2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional .............................
2.1.3. Rencana Tata Ruang Pulau (RTRP) ....................................................................
2.2........................................................................................................................................ Tinjauan K
2.3........................................................................................................................................ Tinjauan K
2.4........................................................................................................................................ Tinjauan K
2.4.1. Pertanian ..............................................................................................................
2.4.2. Pariwisata .............................................................................................................
3.1........................................................................................................................................ Kondisi Ge
3.1.1. Kondisi Topografi dan Jenis Tanah .....................................................................
3.1.2. Kondisi Iklim dan Curah Hujan ...........................................................................
PENDAHULUAN
TINJAUAN KEBIJAKAN
2.
2.1. Tinjauan Kebijakan Nasional
2.1.1. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN)
Tata ruang wilayah adalah wujud susunan dari suatu tempat
kedudukan yang berdimensi luas dan isi dengan memperhatikan
struktur dan pola dari tempat tersebut berdasarkan sumber daya alam
dan buatan yang tersedia serta aspek administratif dan aspek
fungsional untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan demi
kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang.
Menurut UU No. 26 Tahun 2007, untuk mewujudkan pembangunan
yang berkelanjutan, maka diperlukan upaya penataan ruang. Penataan
ruang menyangkut seluruh aspek kehidupan sehingga masyarakat perlu
mendapat akses dalam proses perencanaan tersebut. Penataan ruang
adalah suatu sistemproses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang,
dan pengendalian pemanfaatan ruang. Kegiatan penataan ruang
dimaksudkan untuk mengatur ruang dan membuat suatu tempat
menjadi bernilai dan mempunyai ciri khas dengan memperhatikan
kondisi fisik wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang rentan
terhadap bencana. Potensi sumber daya alam, sumber daya manusia,
dan sumber daya buatan kondisi ekonomi, sosial budaya, politik,
hukum, pertahanan keamanan, lingkungan hidup, serta ilmu
pengetahuan dan teknologi sebagai satu kesatuan, geostrategi,
geopolitik, dan geoekonomi.
Perencanaan tata ruang wilayah nasional sudah diatur dalam Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 Tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional.
Arahan kebijakan dan strategi pemanfaatan ruang wilayah negara yang
dijadikan acuan untuk perencanaan jangka panjang.
Jangka waktu perencanaan tata ruang wilayah nasional adalah 20
tahun. Selama lima tahun sekali akan dilakukan peninjauan.
Rencana tata ruang wilayah nasional memuat:
1) Penyusunan rencana pembangunan jangka panjang nasional.
2) Penyusunan rencana pembangunan jangka menengah nasional
3) Pemanfaatan ruang dan pengendalian ruang di wilayah nasional.
4) Perwujudan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan
perkembangan antarwilayah provinsi, serta keserasian antarsektor.
5) Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi.
6) Penataan ruang kawasan strategis nasional
7) Penataan ruang wilayah provinsi dan kabupaten dan kota.
8) Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah nasional.
9) Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah nasional meliputi
kebijakan pengembangan struktur ruang dan pola ruang.
GAMBARAN UMUM
3.
3.1. Kondisi Geografis
Mamasa merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat yang
beribukota di Mamasa. Secara astronomis, Kabupaten Mamasa berada pada
2o39"216"" – 3o19"288"" Lintang Selatan dan 119o0"216" – 119o38"144"Bujur
Timur.
Kabupaten Mamasa berbatasan dengan;
Sebelah utara : Kabupaten Mamuju
Sebelah timur : Kabupaten Tan Toraja Provinsi Sulawesi Selatan.
Sebelah selatan : Kabupaten Polewali Mandar
Sebelah Barat : Kabupaten Majene
ANALISIS
4.
4.1. Tujuan dan Sasaran Kajian
SL = Ketersediaan Lahan
Pi = Produksi actual tiap jenis komoditi
Hi = Harga satuan
Hb = Satuan Komoditi
Ptvb = Produktivitas Komoditi
DL = N x KHLL
Cfn = 1 – (Mn/Mt)
Mn = Kondisi nyata
Mt = batas maksimum
MC : kapasitas pengelola
RCC : Daya Dukung Rill
4.3. Hasil Analisis Daya Dukung Lingkungan
4.3.1. Sektor Pertanian
- Hasil Analisis Ketersediaan Lahan
Rata-
Standar Faktor Daya
Penggunaan Luas Jam rata
Kapasitas Rotasi Dukung
Lahan (A) buka durasi
(B) (Rf) Fisik
aktivitas
2 Ha x
Hutan 15 orang
12 15 orang
Pinus 2 Ha per 2 jam 6 Rf
jam perhektar
Lenong hektar
x 6 Rf
5 Ha x
Wisata 100 100
12
Tondok 5 Ha orang 3 jam 4 Rf orang
jam
Bakaru perhektar perhektar
x 4 Rf
Tabel 4.3.2. Tabel hasil analisis daya dukung fisik
Hutan Pinus Lenong = 2 Ha x 15 orang perhektar x 6 Rf
= 20.000 m2 x 15/10.000m2 x 6 Rf
= 180 orang.
= 50.000 m2 x 100/10.000m2 x 4 Rf
= 2000 orang.
Total daya dukung fisik adalah 2180 orang untuk dua wisata yang
dijadikan sampel perhitungan daya dukung fisik.
Cf1 = 1 – (186/259)
= 1 – (0,72)
= 100% - 72%
= 28%
Cf2 = 1 – (2,0/3,2)
= 1- (0,63)
= 100% - 63%
= 37%
PERENCANAAN
5.
5.1. Konsep Pengembangan