2
Budaya mengacu pada nilai-nilai bersama yang
diyakini oleh sekelompok orang dan tetap diyakini
walaupun walaupun anggota kelompok telah berganti.
Budaya merepresentasikan pola perilaku atau gaya
suatu organisasi sehingga anggota perusahaan yang
baru akan secara sukarela didukung untuk mengikuti
pola tersebut oleh anggota lainnya.
John P. Kotter , 1992
3
Budaya:
Keseluruhan pola-pola perilaku yang alihkan
secara sosial, seni, kepercayaan, institusi dan
hasil karya manusia lainnya serta karakterisitk
pemikiran suatu komunitas.
(American Heritage Dictionary)
4
Nilai adalah keyakinan dalam bentuk
tindakan. Nilai merupakan asumsi atau
pilihan mengenai hal yang baik dan yang
buruk, hal yang penting dan tidak penting.
5
Semua organisasi/ perusahaan punya
budaya: ada organisasi dengan budaya yang
kuat, ada organisasi dengan budaya yang
lemah.
6
Ad
ap
tas
LINGKUNGAN
iE
ks
ter
na
l
In
t
In egr
te as
rn i
PERUSAHAAN
al
7
Fungsi adaptasi eksternal:
8
Fungsi integrasi internal:
9
Pekerja atau anggota perusahaan tidak
merasa bangga menjadi bagian dari
perusahaan.
11
Orang-orang atau unit organisasi lamban memberi
tanggapan dan cenderung menerapkan birokrasi
yang berlebihan.
12
Kegairahan dan semangat dalam bekerja
rendah .
13
Rumuskan dan/ atau artikulasikan visi perusahaan.
14
Kaitkan proses perumusan dan pelaksanaan
strategi perusahaan dengan tata-nilai perusahaan
15
Penutup
( Robert Rodin ).
16
Hanya budaya yang secara kontekstual
sesuai atau secara strategik sesuai yang
akan berkaitan kuat dengan kinerja
perusahaan yang baik.
17
Kalau bekerja di sebuah perusahaan akan
dijadikan sebagai bagian dari wahana untuk
mewujudkan kehidupan yang lebih bermakna,
perhatikan secara sungguh-sungguh Budaya
Perusahaan.
18
19
COMPENSATION & BENEFIT
PERBEDAAN UTAMA
KOMPENSASI KOMPENSASI TIDAK
LANGSUNG LANGSUNG
• Gaji dan/ atau upah → • Benefit → tunjangan
kompensasi dasar bagi sukarela yang diberikan
karyawan terkait hak & perusahaan untuk
tanggung jawabnya pada menarik karyawan tetap
pekerjaan tertentu bekerja di perusahaan
• Insentif → komponen gaji tersebut
yang dikaitkan dengan • Tunjuangan wajib →
kinerja karyawan. tunjangan yang diatur
Diperoleh karyawan oleh peraturan
ketika ybs mencapai pemerintah & wajib
kondisi tertentu dipenuhi
LATAR BELAKANG
• Peningkatan Produktivitas = Peningkatan
Kinerja SDM dalam organisasi
• Untuk meningkatkan Kinerja SDM, sistem
gaji, upah, atau imbalan harus dikaitkan
dengan prestasi dan tingkat produktivitas
SDM dalam organisasi
TUJUAN PEMBANGUNAN
SISTEM IMBALAN
• Menarik karyawan yang berkualitas dan
mempertahankannya
• Memotivasi karyawan berkualitas untuk
berprestasi tinggi
• Mendorong peningkatan kualitas SDM
dalam organisasi
• Membantu mengendalikan Biaya Imbalan
karyawan
SYARAT PEMBANGUNAN
SISTEM IMBALAN
• Adil
• Atraktif dan Kompetitif
• Tepat, mudah, dan mutakhir
• Mematuhi ketentuan Undang-Undang dan
Peraturan Pemerintah
• Cukup atau layak
DEFINISI UPAH
PP. No. 8 Tahun 1981 Tentang Perlindungan
Upah :
……sesuatu penerimaan sebagai imbalan dari
pengusaha kepada tenaga kerja untuk suatu
pekerjaan atau jasa yang telah atau akan
dilakukan, dinyatakan atau dinilai dalam bentuk
uang yang ditetapkan menurut suatu persetujuan
atau peraturan perundang-undangan dan
dibayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja
antara pengusaha (pemberi kerja) dan pekerja
termasuk tunjangan baik untuk pekerja sendiri
maupun keluarganya.
DEFINISI UPAH
Gaji adalah :
sejumlah uang yang disepakati diterima oleh
Pekerja sebagai imbalan dari Perusahaan atas
pekerjaan yang dibebankan kepadanya
setelah ia melaksanakan tugas.
PASAL 94
Skala Gaji Pokok terdiri dari 16 golongan (IA s.d IVD) dan
142 MKG.
TUNJANGAN TETAP
Tunjangan Tetap adalah:
Sejumlah uang yang diberikan kepada Pekerja
sebagai tambahan penerimaan dan dibayarkan
bersamaan dengan pembayaran gaji bulanan
yang pemberiannya tidak dikaitkan dengan
kehadiran.
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan
PASAL 94
PERFORMANCE
Prestasi Kinerja (Perf. App.)
Pemerintah
Hubungan
Industrial
Pekerja
Sarana HI
Pengusaha
Harmonis, dinamis,
berkeadilan
Hubungan Industrial
• Sumber:
– UU NO. 21 TAHUN 2000 tentang SERIKAT
PEKERJA/SERIKAT BURUH
– UU NO. 13 TAHUN 2003 tentang
KETENAGAKERJAAN
– UU NO. 2 TAHUN 2004 tentang PENYELESAIAN
PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
– UU NO. 40 TAHUN 2004 tentang SISTEM JAMINAN
SOSIAL NASIONAL
Hubungan Industrial Pancasila
Seluruh pekerja
Dapat bersemangat dan
committed untuk
berdiskusi mencari metode terbaik
Pertemanan dan secara terbuka bagi perbaikan /
Persaudaraan yang
peningkatan kinerja
kuat (tim kerja yang
kuat)
Tahap Pengembangan Hubungan
1. Ketidakpercayaan (distrust)
2. Slow down dalam bekerja
3. Menentang kebijakan manajemen
4. Boikot kegiatan
5. Demo
SARANA HUBUNGAN INDUSTRIAL
Serikat Pekerja
Organisasi Pengusaha
LKS
Bipartit
Industrial
Perjanjian Kerja LKS
Bersama Peace
Tripartit
Lembaga
Penyelesaian Peraturan Peraturan
Perselisihan HI Per undang- Perusahaan
undangan
Serikat Pekerja/Buruh
• Dibentuk dari, oleh dan untuk pekerja
diperusahaan maupun luar perusahaan
• Bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis,
dan bertanggung jawab
• Memperjuangkan , membela serta melindungi
hak dan kepentingan pekerja, serta
meningkatkan kesejahteraan pekerja/buruh
dan keluarga
• Dalam satu perusahaan bisa terdapat lebih
satu SP/SB ( multi union )
Fungsi SP/SB
• menjalankan pekerjaan sesuai dengan kewajibannya,
• menjaga ketertiban demi kelangsungan produksi,
• menyalurkan aspirasi secara demokratis,
• mengembangkan keterampilan, dan keahliannya serta
• ikut memajukan perusahaan dan memperjuangkan kesejahteraan
anggota beserta keluarganya
Pekerja
• Tidak boleh menjadi anggota lebih dari satu
SP/SB disatu perusahaan
• Pekerja yang menduduki jabatan tertentu
dalam perusahaan dan jabatan itu
menimbulkan pertentangan kepentingan
antara pihak pengusaha dan pekerja, tidak
boleh menjadi pengurus serikat pekerja
diperusahaan yang bersangkutan
Fungsi SP/SB
• Membuat perjanjian kerja bersama dengan pengusaha.
• Mewakili pekerja/buruh dalam menyelesaikan perselisihan industrial.
• Mewakili pekerja/buruh dalam lembaga ketenagakerjaan.
• Membentuk lembaga atau melakukan kegiatan yang berkaitan dengan usaha peningkatan
kesejahteraan pekerja/buruh.
• Melakukan kegiatan lainnya di bidang ketenagakerjaan yang tidak bertentangan dengan
perundang-undangan yang berlaku
PP dan PKB
Kep-48/Men/IV/2004 tanggal 8 April
• PP
Peraturan Perusahaan adalah peraturan yang
dibuat secara tertulis oleh pengusaha yang memuat
syarat-syarat kerja dan tata tertib perusahaan.
• PKB
Perjanjian Kerja Bersama adalah perjanjian yang
merupakan hasil perundingan antara Serikat
Pekerja/Serikat Buruh atau beberapa SP/SB yang
tercatat pada instansi yang bertanggung jawab di
bidang ketenagakerjaan dengan pengusaha,atau
beberapa pengusaha atau perkumpulan pengusaha
yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan
kewajiban keduabelah pihak.
FUNGSI PEMERINTAH
Menetapkan kebijakan, memberikan
pelayanan, melaksanakan pengawasan, dan
melakukan penindakan terhadap pelanggaran
peraturan perundang-undangan
ketenagakerjaan.
FUNGSI
ORGANISASI PENGUSAHA
Menciptakan kemitraan, mengembangkan
usaha, memperluas lapangan kerja,
memberikan kesejahteraan pekerja/buruh
secara terbuka, demokratis, dan berkeadilan
Hubungan Pekerja dan Perusahaan/Pemilik
dinilai baik jika:
• Gagalnya Bipatrit
– Salah satu atau kedua pihak mencatatkan
perselisihannya kepada instansi yang bertanggung
jawab di bidang ketenagakerjaan;
– Instansi tersebut wajib menawarkan kepada para
pihak untuk menyepakati memilih penyelesaian
melalui konsiliasi atau memilih arbitrase.
TATA CARA PENYELESAIAN PERSELISIHAN
HUBUNGAN INDUSTRIAL
Pentingnya Supervisi
• Merupakan ‘garis depan’ kontak
manajemen dengan setiap pekerja.
• Bertanggung jawab dalam menjalankan
kebijakan dan peraturan perusahaan
• Perusahaan harus terus berupaya
meningkatkan kapasitas supervisi,
terutama dalam perannya sebagai
perantara (middle-man)
Skema Hubungan Tripartite
Pemerintah
Kesempatan kerja
Manajemen Serikat Pekerja
Kinerja kerja yang efektif
INDIVIDU ORGANISASI
POTENSI
POTENSI
KONTRAK PSIKOLOGIS
FAKTOR
EKSTERNAL
NILAI, PERSEPSI,SIKAP
KOMITMEN
MOTIVASI
KERJA
KEPUASAN KERJA
PRODUKTIVITAS
KERJA
LATAR BELAKANG
KOMI T ME N DASAR
1. KOMITMEN DASAR
KOMITMEN AWAL KERJA
1 DIRECTION
INTENSITY/
ENERGIZING 2
PERSISTANCE
/
3 MANTAINAN
CE
FUNGSI MOTIF DALAM KERJA
1. Petunjuk (direction)
3. Pemeliharaan (maintenance)
5 KONSEP
KRITIS Kemampuan merupakan salah satu penentu
perilaku kerja seperti kemampuan
MOTIVASI kecerdasan ataupun kemapuan teknis
• UMUM • KHUSUS
1. Trait theory (teori sifat) 1. Teori Hierarki Kebutuhan
2. Environmental theory (teori 2. Teori Keadilan
pengalaman lingkungan)
3. Teori Harapan
3. Process theory (teori proses)
4. Teori Reinforcement
4. Content theory (teori isi)
5. Teori Goal Setting
6. Teori Pengaturan Diri
7. Teori Karakter Pekerjaan
TEORI UMUM
TRAIT THEORY
1 Motivasi merupakan factor keturunan yang diturunkan secara genetic dari
sifat orang tua dan dibawa sejak manusia dilahirkan
ENVIRONMENTAL THEORY
2 motif individu dipengaruhi lingkungan dan dengan cepat akan meniru tingk
ah laku dominan yang terdapat disekitar individu
PROCESS THEORY
3 motivasi merupakan proses asimilasi manusia dengan lingkungannya & meny
esuaikan diri dengan lingkungannya
CONTENT THEORY
4 Motivasi dipengaruhi oleh kebutuhan-kebutuhan yang harus
dipenuhinya.
1. HIERARKI KEBUTUHAN
• Tokoh: Adams
• Mengusulkan bahwa motivasi kerja digambarkan dari asas persamaan
sosial
• Memiliki 4 faktor utama:
1. Merupakan teori berdasarkan perseptual
2. Menyamakan dirinya dengan orang lain
3. Adanya asset yang dibawa
4. Adanya keuntungan yang diperoleh dari pekerjaan
• Ada 2 tipe ketidakadilan yang dikemukakan oleh Adams:
1. Underpayment inequity
2. Overpayment inequity
3. TEORI HARAPAN
• Tokoh:Vroom
• Merupakan teori kognitif
• Memiliki 5 bagian utama:
1. Job Outcomes
2. Valency
3. Instrumentality
4. Expectancy
5. Force
• Menurut Teori Harapan, ada 2 sumber motivasi, yaitu:
1. Keinginan untuk memperoleh outcomes
2. Adanya rasa percaya bahwa ada hubungan antara job performance dengan
pencapaian outcomes
4. TEORI REINFORCEMENT
• Tokoh: B.F.Skinner
• Memiliki 3 kunci utama, yaitu stimulus, respon, dan reward
• Diaplikasikan untuk menjaga perbedaan individu yang
dihargai lewat pemberian penghargaan
5. TEORI GOAL SETTING
• Ketidakpuasan terjadi
Motivators
Challenge
Achievement
Recognition
Responsibility
Advancement
Salary
Job Security
Working Conditions
Interpersonal relations
Hygiene factors
Supervision
Teori Landy 04
Menurut the job characteristic model ada 5 dasar karakteristik pekerjaan yang
berkaitan dengan perubahan psikologikal, yaitu :
1. Skill variety : derajat dimana pekerjaan mempunyai variasi dalam tugasnya dan
menggunakan banyak keahlian dan kemampuan karyawan
2. Task identity : derajat dimana suatu pekerjaan meliputi suatu proses dari awal
sampai akhir
5. Feedback from the job : derajat dimana suatu pekerjaan dibangun berdasarkan
informasi yang diperoleh orang lain mengenai keefektifan pekerjaan
PERBEDAAN INDIVIDU
Jati Diri
Feedback
Tugas
Tugas yang
Otonomi
Penting
2.GAJI,PENGHASILAN,IMBALAN YANG DIRASAKAN
ADIL.
• SIEGEL & LANE mengutip kesimpulan yang diberikan oleh beberapa ahli yang
meninjau kembali tentang pentingnya gaji sebagai penentu kepuasan
kerja,mengungkapkan bahwa para ahli psikologi telah meminimasi pentingnya
gaji sebagai penentu kepuasan kerja,secara tradisional dan salah .
• Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh THERIAULT,kepuasan kerja
merupakan fungsi dari jumlah absolut gaji yang diterima,derajat sejauh mana
gaji memenuhi harapan tenaga kerja,dan bagaimana gaji diberikan.
• Dengan menggunakan teori keadilan dari ADAMS dilakukan berbagai
penelitian,dan salah satu hasilnya ialah bahwa orang yang menerima gaji yang
dipersepsikannya sebagai terlalu kecil/terlalu besar akan mengalami ketidak
puasan (distress).
• HERZBERG,memasukkan faktor gaji/imbalan kedalam faktor kelompok hygiene.
Jika gaji dirasakan sebagai terlalu rendah,tenaga kerja akan merasa tidak
puas.Namun jika dirasakan tinggi atau sesuai harapan,maka tenaga kerja “tidak
lagi tidak puas” – tidak berdampak pada motivasi kerjanya.
3.PENYELIAAN.
• Seperti telah diungkapkan dalam bab bab sebelumnya,corak interaksi yang ada
dalam organisasi perusahaan pada umumnya beragam d,dan berbeda beda.
• Ada tenaga kerja yang dalam menjalankan tugasnya,memperoleh masukan
(bahan) dari tenaga kerja lain,keluarannya (hasil kerjanya) menjadi masukan
untuk tenaga kerja lain.Hubungan yang ada disiniadalah hubungan
ketergantungan sefihak,yang bercorak fungsional.Kepuasan kerja yang
ada,adalah ada dalam satu ruangan kerja,dapat saling berbicara,tetapi
kepuasan ini tidak meningkatkan motivasi kerja.
• Ada satuan kerja,yang para tenaga kerjanya masing masing memiliki tugas yang
dapat mereka lakukan secara mandiri dikoordinasi oleh pimpinan satuan
kerja.Kepuasan yang diperoleh sama dengan jenis sebelumnya.
• Didalam kelompok kerja dimana para pekerjanya harus bekerja sebagai satu
tim,kepuasan kerja mereka dapat timbul kerena kebutuhan tingkat tinggi (harga
diri & aktiualisasi diri) dapat terpenuhi,dan berdampak pada motivasi mereka.
5.KONDISI KERJA YANG MENUNJANG
ASPEK BIOLOGIS
ASPEK ASPEK
SPIRITUAL PSIKOLOGIS
ASPEK SOSIOLOGIS
5/21/2022 2
CONCEPTUAL DIAGRAM ON HUMAN BEHAVIOR IN
ORGANIZATION AND PRODUCTIVITY
INDIVIDU ORGANISASI
POTENSI POTENSI
KONTRAK PSIKOLOGIS
change change
PRODUCTIVITY
VALUES / NILAI
• Sesuatu yang dianggap baik dan benar yang seharusnya ada di dalam
bekerja
• Sumber perasaan senang dan tidak senang dalam bekerja
• Pola pikir yang menentukan pandangan dan sikap terhadap kerja
• Sumber values: budaya, pengetahuan, pengalaman hidup, agama.
• Seperangkat values membentuk etos kerja yang mengandung sikap,
watak dan keyakinan serta semangat menyelesaikan kerja secara
optimal
PERSEPSI
• Persepsi terhadap diri sendiri, organisasi, atasan dan pekerjaan
adalah juga determinan perilaku kerja
• Persepsi yang mendasar berlandaskan nilai-nilai uluhiyyah.
• Bekerja adalah rahmat karena merupakan berkat pemeliharaan Allah
SWT, kehormatan, jabatan, fasilitas serta jaminan lainnya
• Wadah pengembangan diri dan kematangan jiwa
• Bekerja yang ikhlas adala bentuk rasa syukur kepada Allah SWT
diwujudkan dalam rasa syukur kepada negara, pemilik modal dan
perusahaan
SIKAP
• Sikap merupakan potensi utama yang dihasilkan dari kualitas yang
berbeda dari bentuk kuantitas dan kualitas dari hasil kerja, absent,
pergantian dan factor lain dari kualitas.
• Sikap dapat didefenisikan sebagai tingkat positif atau negative
perasaan seseorang terhadap keterangan objek seperti tempat,
benda atau orang lain
• Ketika kita berbicara tentang sikap kerja positif kita akan
mengartikannya bahwa seseorang menjaga sikap untuk
menumbuhkan rasa enjoy dari dalam dirinya ketika mereka
memikirkan pekerjaannya
KOMPONEN SIKAP
KOGNITIF
INTENSI
EMOSI
PERILAKU
MOTIVASI
• Motivasi menjawab pertanyaan “mengapa” individu berperilaku
seperti yang ditunjukkan
• Motiv, goal dan perilaku adalah kesatuan variabel
• Perilaku digerakkan oleh kebutuhan dan keinginan
• Kebutuhan yang terpenuhi dapat menjadi motivator perilaku
• Motivasi memiliki nilai transendence
• Motivasi, values, sikap,dan persepsi sebagai determinan perilaku
mengandung aspek religi
ETIKA
Pemuasaan berbagai kebutuhan tertentu, terutama kebutuhan fisik, bisa bergeser dari pendekatan
• Berbagai kebutuhan tersebut tidak akan mencapai “titik jenuh” dalam arti tibanya suatu kondisi dalam
mana seseorang tidak lagi dapat berbuat sesuatu dalam pemenuhan kebutuhan itu.
• Kendati pemikiran Maslow tentang teori kebutuhan ini tampak lebih bersifat teoritis, namun telah
memberikan fundasi dan mengilhami bagi pengembangan teori-teori motivasi yang berorientasi pada
S
F
SENTRALISASI/DESENTRALI
SASI
D DEPARTEMENLISASI
Dasar yang digunakan untuk
Letak wewenang pengambilan mengelompokkan secara bersama
keputusan dalam organisasi s/d pekerjaan-pekerjaan yang sama
RENTANG KENDALI
R
Jumlah individu yang menjadi
tanggung jawab dalam posisi
r RANTAI KOMANDO
Garis yang menjelaskan siapa yang
tersebut
melapor pada siapa dari seluruh
struktur organisasi
Lima Alternatif Struktural
Secretary and
CEO
General Counsel
General
RECTOR
Administrators
Faculty of Faculty of
Faculty of Law …..
Economics Pharmacy
Corporate
CEO
Secretary
Support Tim Support Tim Support Tim Support Tim Support Tim
PENDEKATAN DIVISIONAL BERDASAR GEOGRAFIS
Board of Directors
Secretary and
CEO
General Counsel
DEPARTMENT’S DIRECTOR
A
PRODUCTS
C
PERHATIKAN CONTOH STRUKTUR PT
PERKEBUNAN NUSANTARA
BAGIAN SEKRETARIS
PERUSAHAAN
BAGIAN SPI
BAGIAN TANAMAN
PENGOLAHAN
RUPS
KEUANGAN DAN
AKUNTANSI
DIREKTUR UTAMA
SDM
SKENARIO BERKEMBANG
DEWAN KOMISARIS
PERENCANAAN &
SUSTAINABILITY
Faktor yang mempengaruhi Struktur organisasi
1. Strategy.
• Struktur tradisional lebih menekankan pada cost efficiency and Learning Organization lebih pada
diferensiasi dan inovasi.
2. Environment/Lingkungan
• Kekuatan di luar organsiasi yang secara potensial mempengaruhi kinerja organisasi, yang mungkin
memunculkan hal-hal seperti:
• Meningkatnya perbedaan antar departemen
• Meningkatnya kebutuhan koordinasi antar departemen
• Kebutuhan untuk menyesuaikan dengan perubahan.
3. Technology.
• Faktor pembeda adalah kompleksitas teknis yang digunakan → mesin atau manusia
4. Departmental Interdependency
• Ketergantungan antar department pada penggunaan sumberdaya dan material
• 3 Tipe Ketergantungan:
• Pooled Interdependence → arus kerja tidak mengalir ke unit yang lain walau bekerja sama untuk
kepentingan organisasi. Koordinasi lebih mudah karena ketergantungan rendah
• Sequential Interdependence → transfer input antar departemen secara berurutan untuk
menghasilkan output. Dibutuhkan planning skedul yang tepat
• Reciprocal Interdependence → transfer input secara sirkular. Lokasi harus dekat untuk menjamin
tingkat koordinasi produksi yang tinggi. Merupakan tingkat ketergantungan yang paling rumit.
JOB PROFILE – ASISTEN TANAMAN
Diagram
Job Analisa
Job deskripsi
Spesifikasi jabatan
Klasifikasi jabatan
Job requirement
STRUKTUR ORGANISASI DI KANTOR
SBU/DISTRIK/GROUP
Manajer Senior
Asisten Urusan Asisten Urusan Asisten Urusan Asisten Urusan Asisten Urusan
Tanaman Pengolahan Teknik Admie-Keuangan SDM/Umum
Unit-Unit
Kebun/Pabrik
STRUKTUR ORGANISASI KANTOR KEBUN – PABRIK
Manajer Unit
Manajer
Kebun
Asisten Kepala
Tanaman
KAMUS& PROFILE 2
MANAGERIAL COMPETENCY
Outline
KOMPETENSI
3 TECHNICAL COMPETENCY
Core & Managerial
1 Competency : BOD -3
Staf Sub Divisi/Staf Sub Bagian/Staf Bidang/ Asisten
NO MANAGERIAL COMPETENCIES
KANTOR PUSAT & KANTOR PUSAT &
KEBUN KEBUN
DISTRIK/SBU DISTRIK/SBU
ACHIEVEMENT
1
ORIENTATION
3 3 3 3
2 TEAMWORK 3 3 3 3
ORGANIZATIONAL
3
COMMITMENT
3 3 3 3
CUSTOMER SERVICE
4
ORIENTATION
3 3 3 3
5 ANALYTICAL THINKING 3 3 3 3
6 TEAM LEADERSHIP 2 3 2 3
8 INITIATIVE
9 RELATIONSHIP BUILDING 2 3 3 3
10 INTERPERSONAL UNDERSTANDING
11 SELF-CONFIDENCE 2 3 3 3
BACK
Technical
2 Competency :
BOD -3
Staf Sub Divisi/Staf Sub Bagian/Staf Bidang/Asisten
1. TANAMAN
BIDANG
4 Manajemen Penanaman 3 3 3
5 Manajemen Pemeliharaan 3 3 3
6 Manajemen Panen 3 3 3 3
7 Manajemen Angkut 3 3 3 3
Manajemen Proteksi
8 3 3 3 3
Tanaman
9 Administrasi Tanaman 3 3 3 3
Manajemen Pengendalian
10 3 3 3 3 3 3
Mutu
Manajemen Plasma /
11 3 3
Petani Rakyat
Manajemen Mekanisasi
12 3 3 3 3 BACK
Proses Produksi
TERIMA KASIH
PSIKOLOGI
INDUSTRI PERKEBUNAN
Pengantar
Psikologi :
Ilmu yang mempelajari perilaku dan proses mental
Psikologi Industri :
Cabang dari psikologi yang perhatiannya tertuju pada
penyelidikan perilaku dalam setting kerja dan
penerapan prinsip-2 psikologi utk mengubah perilaku
kerja tersebut
Mempelajari perilaku manusia dlm setting kerja (job
behavior)
perilaku yang nampak (overt behavior)
perilaku yang tidak nampak (covert behavior)
Psikologi Industri Perkebunan
• Psikologi Industri merupakan salah satu cabang terapan dari ilmu
psikologi yang berfokus pada studi tentang perilaku manusia dalam
konteks dunia kerja, organisasi serta terkait dengan produktivitas.
• Psikologi Industri lebih dipandang sebagai sebuah aplikasi dari
pemahaman tentang ilmu psikologi untuk menyelesaikan masalah
di dunia kerja. Sehingga, jika pendekatan akademisi dimana
terfokus pada penelitian-penelitian untuk menemukan jawaban,
dan juga digabungkan dengan pendekatan praktisi yang lebih
terfokus pada aplikasi suatu konsep pada kehidupan nyata.
• Model pendidikan yang dilakukan di Psikologi Industri lebih bersifat
scientist-practitioner model.
• Ruang lingkung kajian di Industri Perkebunan.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup yang menjadi kajian Psikologi Imdustri yaitu:
1. psikologi sebagai ilmu yang mempelajari ilmu perilaku di dunia kerja,
dimana dunia kerja tidak terlepas dari yang namanya organisasi, maka
Psikologi Industri juga akan berbicara tentang Organisasi itu sendiri,
dimana disini mulai dari berbicara tentang teori-teori organisasi, desain
organisasi, budaya organisasi, perilaku organisasi, perubahan dan
pengembangan organisasi.
2. Selanjutnya, bahwa jika melihat trend yang terjadi dewasa ini, bahwa
organisasi akan berjalan efektif jika terjalin interaksi dalam kelompok-
kelompok kerja, maka kajian Psikologi Industri juga meliputi interaksi
individu di dalam kelompok, dimana pokok bahasannya biasanya terkait
dengan dinamika kelompok, proses kelompok dan komunikasi dalam
kelompok.
3. Berikutnya, yang tidak kalah penting adalah bahwa psikologi mempelajari
tentang manusia, maka kajian diskusi dari Psikologi Industri juga
meliputi aspek individu, dimana hal ini meliputi aspek rekruitmen dan
seleksi, perencanaan karir, pengembangan individu, proses belajar
dalam organisasi atau dalam istilah awam kajian-kajian ini seringkali
bersinggungan dengan yang disebut “manajemen sumber daya manusia”
Industri Perkebunan
• Badan Usaha yang bergerak di bidang pengelolaan,
pengolahan dan pemasaran hasil Perkebunan. Komoditi
yang diusahakan adalah kelapa sawit, karet, tebu, teh, kopi,
kakao, tembakau, dan aneka tanaman lainnya.
• Melaksanakan kebijakan dan program pemerintah dengan
memberikan kontribusi terhadap ekonomi dan
pembangunan nasional khususnya di subsector perkebunan
serta meningkatkan keuntungan (profit) melalui prinsip-
prinsip Perusahaan yang sehat berlandaskan peningkatan
nilai tambah bagi negara sekalu pemegang saham.
• Industri perkebunan basis industrinya adalah lahan
perkebunan (HGU) yg luas, Jumlah SDM yang relatif banyak
dan Stake Holder Industri yg Komplek.
Stake Holder Industri Perkebunan
• Stakeholder adalah suatu masyarakat, kelompok, komunitas ataupun
individu manusia yang memiliki hubungan dan kepentingan terhadap
suatu organisasi atau perusahaan.
– Steke Holder Industri Perkebunan, Antara lain;
– Karyawan
– Petani /Pekebun (Kelapa sawit, Karet dll)
– Pengepul Buah/Hasil Perkebunan
– Aparat Keamanan
– Aparat Pemerintah
– Masyarakat sekitar Kebun
– LSM
– Pers
– Kontraktor
– PerguruanTinggi
– dll
SISTEM MANAJEMEN SDM
STRUKTUR ORGANISASI
BAGIAN SEKRETARIS
PERUSAHAAN
BAGIAN SPI
BAGIAN TANAMAN
KEUANGAN DAN
AKUNTANSI
DIREKTUR UTAMA
SDM
SKENARIO BERKEMBANG
DEWAN KOMISARIS
PERENCANAAN &
SUSTAINABILITY
RUANG LINGKUP (CAKUPAN) TUGAS BAGIAN
1.PKBL&CSR
2.Komunikasi Perusahaan &Hubungan Masyarakat
Komunikasi Perusahaan
3.Hubungan Stakeholder Dan Pemerintah
Dan PKBL 4.Manajemen Pemangku Kepentingan
Sekretariat Perusahaan
1.Hukum Perusahaan
2.Pendamping &Penanganan Hukum
3.Pendapat Hukum
Legal Koperasi
Direktur 4.Kepatuhan Hukum
Utama 5.GCC & Sistem Whistle Blowing
Manajer Unit