Anda di halaman 1dari 93

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL KAMAR

PADA THE TRANS RESORT BALI

OLEH :
NI KADEK SULISTIAWATI
NIM.1715613097

PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI


JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI BALI
JIMBARAN
2020
ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL KAMAR PADA
THE TRANS RESORT BALI

OLEH :

NI KADEK SULISTIAWATI
NIM.1715613097

Tugas Akhir Ini Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan
Program Pendidikan Diploma III Pada Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bali

Disetujui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. I Nyoman Sutama, M.P Dr. I Ketut Wenten Aryawan S.H.,M.H


NIP. 195710101987031001 NIP. 19512311994031002

Disahkan Oleh :
Jurusan Akuntansi
Ketua

I Made Sudana, SE.,M.Si


NIP. 19611281990031001

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena

berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikanTugas Akhir ini dengan judul

“Analisis Penentuan Harga Jual Pada The Trans Resort Bali” dengan baik dan

tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk

memenuhi salah satu syarat kelulusan untuk menyelesaikan Program Diploma III

Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bali.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini tidak terlepas dari

bantuan, bimbingan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan

yang baik ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak I Nyoman Abdi, SE.,M.eCom, selaku Direktur Politeknik Negeri Bali

yang telah memberikan fasilitas selama penulis melaksanakan kegiatan

penyusunan laporan ini.

2. Bapak I Made Sudana, SE.,M.Si.selaku Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik

Negeri Bali yang telah memberikan pengarahan serta bimbingan kepada penulis

di dalam penyusunan tugas akhir ini.

3. Bapak I Made Bagiada, SE.,M.Si.,Ak selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi

Politeknik Negeri Bali yang telah memberikan bimbingan kepada penulis dalam

menyelesaikan tugas akhir ini.

iii
4. Ibu Ni Luh Nyoman Ayu Suda Susilawati SE., M.M., Ak selaku Ketua Program

Studi Diploma III Jurusan Akuntansi yang telah memberikan pengarahan,

bimbingan serta arahan dalam menyelesaikan studi di Politeknik Negeri Bali

5. Bapak Drs. Nyoman Sutama M.Pd selaku Dosen Pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan,saran, serta arahan dalam penyelesaian Tugas Akhir.

6. Bapak Dr. I Ketut Wenten Aryawan S.H.,M.Hselaku Dosen Pembimbing II yang

telah memberikan bimbingan serta petunjuk dalam melakukan kegiatan

penyusunan Tugas Akhir ini.

7. Rekan-rekan mahasiswa di Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bali khususnya

rekan-rekan kelas VI B D3 Akuntansi yang telah memberikan dukungan moral

dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

8. Orang tua dan keluarga serta semua pihak yang telah membantu dalam

penyelesaian Tugas Akhir ini.

9. Serta seluruh Staf The Trans Resort Bali yang telah membentu dalam usaha

memperoleh data yang penulis perlukan.

Sebagai akhir kata, penulis memohon maaf apabila ada kata yang kurang

berkenan dan penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi yang

membutuhkan.

Badung, Mei 2020

Ni Kadek Sulistiawati

iv
DAFTAR ISI

ISI HALAMAN
HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ii
KATA PENGANTAR...................................................................................iii

DAFTAR ISI..................................................................................................v

DAFTAR TABEL........................................................................................vii

DAFTAR GAMBAR..................................................................................viii

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...........................................................................1

B. Pokok Permasalahan..................................................................5

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian...............................................5

D. Metode Penelitian......................................................................7

BAB II LANDASAN TEORI

A. Teori Harga..............................................................................12

B. Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya.................................13

C. Pengertian Biaya Operasional.................................................14

D. Penggolongan Biaya Operasional...........................................15

E. Pengertian dan Tujuan Alokasi Biaya.....................................16

F. Pengertian dan Tujuan Perhitungan Beban pokok..................16

G. Metode Perhitungan Beban Pokok Kamar..............................17

v
H. Faktor yang Mempengaruhi Harga Jual..................................18

I. Metode Penentuan Harga Jual Kamar.....................................21

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Berdirinya The Trans Resort Bali...............................24

B. Struktur Organisasi..................................................................25

C. Bidang Usaha...........................................................................37

BAB IV PEMBAHASAN

A. Penentuan Harga Jual Kamar Menurut Hotel Tahun 2020.....41

B. Penentuan Harga Jual Kamar Menurut Konsep

Tahun 2020..............................................................................45

C. Perbandingan Penentuan harga jual kamar menurut Hotel

dengan Konseptual..................................................................69

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan..................................................................................70

B. Saran........................................................................................71

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

vi
DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

1.1 Tingkat Hunian Kamar The Trans Resort Bali.....................................3

1.2 Daftar Pendapatan Kamar The Trans Resort Bali.................................4

3.1 Jenis Kamar pada The Trans Resort Bali............................................37

4.1 Perkiraan Pendapatan Keseluruhan Hotel 2020..................................42

4.2 Perkiraan Pendapatan Kamar Tahun 2020..........................................42

4.3 Perkiraan Harga Jual Kamar Tahun 2020...........................................44

4.4 Beban Pokok Seluruh Kamar Tahun 2020..........................................54

4.5 Beban Pokok Per Jenis Kamar Tahun 2020........................................65

4.6 Beban Pokok Kamar per Malam Tahun 2020.....................................66

4.7 Harga Jual Kamar per Malam Tahun 2020.........................................68

4.8 Perbandingan Harga Jual Kamar Tahun 2020.....................................69

vii
DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

3.1 Struktur Organisasi Finance Departemen...............................................26

viii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Income Statement The Trans Resort Bali tahun 2019

Lampiran 2 Room Occupency 2019

Lampiran 3 Room Occupency 2018

Lampiran 4 Room Expenses 2019

Lampiran 5 Plan % mark up of room 2020

Lampiran 6 Harga Jual Kamar Tahun 2020

Lampiran 7 Perbaikan Struktur Organisasi Finance The Trans Resort Bali

Lampiran 8 Transkrip Wawancara

ix
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan sektor pariwisatacukup tinggidi Indonesia khususnya

pariwisata pada pulau Bali adalah salah satu pulau yang memiliki pergerakan

pariwisata yang sangat tinggi. Menurut Surat Keputusan Menteri Pariwisata,

Pos dan Telekomunikasi No.KM. 37/PW/340/MPPT-86, tentang Peraturan

Usaha dan Penggolongan Hotel Bab I, Pasal 1, huruf (b), dalam Surat

Keputusan tersebut menyatakan bahwa “Hotel adalah suatu jenis akomodasi

yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan

jasa penginapan, makanan dan minuman serta penunjang lainnya bagi umum

yang dikelolasecara komersil”.

Hotel di Bali sudah berkembang pesat karena banyak tamu domestik

maupun mancanegara yang berkunjung ke Bali, dan sudah pasti tamu-tamu

akan datang untuk menghabiskan waktunyadi hotel yang ada di Bali.

Kegiatan ini menunjukan bahwa pendapatan utama hotel adalah dari penjuan

kamar, harga jual kamar dipengaruhi oleh biaya-biaya yang dikeluarkan oleh

hotel untuk fasilitas masing-masing kamar, maka dari itu pihak manajemen

harus lebih teliti untuk menentukan harga jual kamar.

1
2

Harga jual kamar seharusnya ditetapkan setelah memperhitungkan

beban pokok kamar , perhitungan beban pokok penjualan sangat perlu karena

jika beban pokok suatu barang atau jasa tinggi, maka harga jual yang

dihasilkan akan meningkat begitu juga sebaliknya. Menentukan beban pokok

kamar terlebih dahulu akan membantu pihak manajemen membebankan biaya

biaya pada masing-masing kamar lebih akurat, sehingga penetapan harga jual

kamar bisa ditepakan dengan pertimbangan yang matang dan dapat

memberikan keuntungan bagi hotel yang bersangkutan.

The Trans Resort Bali adalah hotel bintang 5 yang berlokasi di Legian,

Kerobokan-Bali yang memiliki 4 jenis kamar dengan antara lain Premier and

Club Premiere Room berjumlah 177 kamar , Celebrity Siute Room berjumlah

6 kamar, Villa One Bedroom Villa with Private Pool berjumlah 15 kamar dan

Three Bedroom Presidential Villa terdapat 1 kamar dan adapun jumlah kamar

pada The Trans Resort Bali adalah 199 kamar termasuk vila.

Tingkat hunian kamar pada The Trans Resort Bali 2 tahun terakhir

mengalami penurunan, yang mana tingkat hunin ada tahun 2018 yaitu

sebanya 77,4% dan mengalami penurunan pada tahun 2019 menjadi 75,2%.

Tingkat hunian kamar pada tahun 2018 dan 2019 dapat dilihat pada tabel 1.1
3

Tabel 1.1
TINGKAT HUNIAN KAMAR
THE TRANS RESORT BALI
Keterangan 2018 2019
Room in the house 199 199
Room Available
Premier and Club Premiere Room 64.605 64.605
Celebrity Suites 2.190 2.190
One Bedroom Villa with Private Pool 5.475 5.475
Three Bedroom Presidential Villa 365 365
Total Room Available 72635 72635
Room Night Sold (RNS)
Premier and Club Premiere Room 52.195 51.095
Celebrity Suites 1.222 1.026
One Bedroom Villa with Private Pool 2.564 2.297
Three Bedroom Presidential Villa 229 183
Total Room Night Sold 56.210 54.601
Percentage of Occupancy (%) 77,4 75,2
Percetage of double Occupency (%) 89,77 88
Average Room Rate (Rp) 1.627.317 1.717.397

Sumber: The Trans Resort Bali

Pada Tabel 1.1 dapat dilihat penurunan tingkat hunian kamar tahun

2019, hal ini terjadi karena beberapa faktor salah satunya adalah harga jual

kamar atau tariff yang ditetapkan oleh pihak manajemen yang terlalu tinggi

dibandingkan dengan hotel lainnya. Hal ini berhubungan dengan metode

penentuan harga jual kamar yang ditetapkan oleh pihak manjeman hotel The

Trans Resort Bali. Berdasarkan informasi yang penulis peroleh bahwa untuk

menentukan harga penjualan kamar, pihak manajemen tidak menggunakan

perhitungan secara rinci karena The Trans Resort Bali tidak memiliki standar

khusus untuk menentukan harga penjualan kamar karena merupakan hotel

yang independen. Penentuan harga jual kamar pada hotel ini dilakukan
4

dengan cara membuat anggaran pendapatan untuk tahun bersangkutan

berdasarkan anggaran tahun sebelumnya lalu akan ditambahkan dengan

%markup sesuai dengan keuntungan yang ingin dicapai hotel dalam tahun

bersangkutan hal ini ditentukan dari keputusan manajemen, dari anggararan

yang telah dibuat akan mendapat rata-rata harga kamar setelah itu akan

ditambahkan dengan % markup untuk masing-masing jenis kamar, penentuan

markup masing-masing kamar ditentukan oleh seluruh pihak manajemen

dengan dasar fasilitas yang ditawarkan oleh masing-masing kamar dan

markup masing-masing kamar atau keuntungan yang ingin dicapai melihat

juga dari kompetitor lain.

Pendapatan yang diperoleh dari The Trans Resort Bali dan perkiraan

pendapatan kamar untuk tahun 2020 dapat dilihat pada Tabel 1.1 di bawah

ini:

Tabel 1.2
THE TRANS RESORT BALI
PERKIRAAN PENDAPATAN TAHUN 2020

Sektor Pendapatan Tahun Perkiraan Pendapatan


Pendapatan 2019 Tahun 2020
Rp
Rooms 93.771.573.615,97 Rp 126.591.624.380,21

Sumber: The Trans Resort Bali

Pendapatan tersebut muncul karena adanya penjualan kamar,

berdasarkan informasi yang diperoleh penulis markup atau keuntungan yang

ingin dicapai oleh hotel adalah kisaran 35% dari pendapatan tahun lalu jadi
5

perkiraan pendapatan tahun 2020 diperoleh dari pendapatan tahun 2019 di

tambahkan dengan mark up yang ditentukan manajemen sebesar 35%.

Sehingga perhitungan harga jual kamar oleh pihak hotel adalah mencari

Perkiraan pendapatan tahun 2020 dengan cara, pendapatan tahun lalu

ditambah dengan % markup atau peningkatan keuntungan yang ingin dicapai

hotel dari tahun lalu setelah itu dari anggaran penjualan akan memperoleh

rata-rata harga kamar dan rata-rata harga tersebut akan ditambah lagi dengan

%markup masing- masing jenis kamar yang telah diputuskan manajemen

hotel berdasarkan fasilitas serta dilihat juga dari kompetitor lain.

Penetapan harga jual kamar pada The Trans Resort Bali tidak dapat

menunjukan jumlah biaya yang sesungguhnya karena tidak mencakup seluruh

biaya yang dibebankan pada seluruh kamar, sehingga perhitungan tersebut

kurang akurat untuk mengetahui berapa beban pokok kamar sebenarnya

dalam menentukan harga jual masing-masing jenis kamar yang dipengaruhi

oleh biaya-biaya yang dikeluarkan. Sedangkan menurut teori dari Basu

Swastha untuk menentukan harga jual kamar yaitu dengan cara menghitung

biaya kamar ditambah dengan hasil dari perkalian %mark up ditambah

dengan biaya kamar. Dimana dalam menentukan biaya kamar yang

dibebankan pada kamar atau beban pokok kamar menurut Agus Sulastiyono

memiliki perhitungan dengan cara menambah biaya-biaya operasional dan

pajak lalu kemudian ditambah dengan asuransi dan penyusutan hotel.


6

Berlandaskan latar belakang, penulis ingin membahas lebih jauh

mengenai penentuan harga jual kamarke dalam Laporan Tugas Akhir dengan

judul:“Analisis Penentuan Harga Jual Kamar Pada The Trans Resort

Bali”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimanakah penentuan harga jual kamar menurut Manajemen Hotel

The Trans Resort Bali?

2. Bagaimanakah penentuan harga jual kamar menurut konseptual?

3. Bagaimanakah hasil perbandingan antara penentuanharga jual kamar

menurut Manajemen Hotel The Trans Resort Bali dengan konseptual?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalampenyusunan

laporan ini adalah

a. Untuk mengetahui bagaimanakah penentuan harga jual kamar

padaThe Trans Resort Bali.

b. Untuk mengetahui bagaimanakah penentuan harga jual kamar

menurut konseptual.

c. Untuk mengetahui bagaimanakah hasil perbandingan perhitungan

harga jual kamar menurut The Trans Resort Bali dengan Konseptual.
7

2. Kegunaan Penelitian

a. Bagi Mahasiswa

Adapun kegunaanyang diperoleh dari penyusunan tugas

akhir ini bagi mahasiswa adalah sebagai sarana pembelajaran

dalam mengungkapkan permasalahan tertentu secara sistematis

sehingga mendapatkan pembekalan untuk di dunia kerja dan

membandingkan teori yang didapatkan semasa kuliah dengan

pekerjaan di dunia kerja.

b. Bagi Perusahaan

Kegunaanyang diperoleh dari penyusunan Tugas Akhirini

bagiperusahaan adalah dapat memberikan sumbangan pikiran serta

informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan

perusahaan dalam pengambilan keputusan mengenai penentuan harga

jual kamar.

c. Bagi Politeknik Negeri Bali

Kegunaanyang diperoleh dari penyusunan Tugas Akhir ini bagi

Politeknik Negeri Bali yaitumenambah pembendaharaan penelitian

bagi mahasiswa sehingga bermanfaat untukmelakukan penelitian

sejenisdandapat dikembangkan lagi agar memperoleh hasil penelitian

yang lebih baik.


8

D. Metodelogi Penelitian

1. Lokasi dan Objek Penelitian

a. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di The Trans Resort Bali Hotel, yang

berlokasi di Jalan Sunset Road, Kerobokan, Kuta Utara, Kabupaten

Badung, Bali.

b. Objek Penelitian

Yang menjadi objek dari penelitian ini adalah analisis penentuan

harga jual kamar pada The Trans Resort Bali.

2. Jenis dan Sumber Data

a. Jenis Data

Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1) Data Kuantitatif

Menurut Sugiyono (2016: 6) “Data kuantitatif adalah data

yang berbentuk angka atau data kuantitatif yang diangkat atau

scoring”. Data kuantitatif dalam penelitiaan ini adalah,Income

Statement The Trans Resort Bali 2019, Room Occupancy The

Trans Resort Bali Tahun 2019, Room Expenses 2019, Plan Markup

of Room 2020, Harga Jual kamar The Trans Resort Bali 2020.

2) Data Kualitatif

Menurut Sugiyono (2016: 14) mengatakan bahwa “Data

kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat, gerak tubuh,


9

ekspresi wajah, bagan, gambar dan foto”. Dalam data kualitatif ini,

penulis memperoleh kebijakan perusahaan dalam menetapkan

harga jual kamar.

b. Sumber Data

1) Data Sekunder

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data sekunder,

dimana menurut Sugiyono (2016: 308) “Data sekunder adalah

sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul

data, seperti melalui pihak ketiga atau dokumen”. Income Statement

The Trans Resort Bali 2019, Room Occupancy The Trans Resort

Bali Tahun 2019, Room Expenses 2019, Plan Markup of Room 2020,

Harga Jual kamar The Trans Resort Bali 2020, merupakan contoh

data sekunder yang dilakukan dalam penelitian ini.

3. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang akan penulis gunakan dalam

melakukan pengumpulan data adalah sebagai berikut:

a. Wawancara

Menurut Sugiyono (2016: 306) mengatakan bahwa “Wawancara

merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide

melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalan suatu

topik tertentu”. Penulis melakukan wawancara tidak terstruktur kepada

staf yang berhubungan langsung dengan penelitian ini seperti Chief

Accounting, Cost Controller, Income Audit, Sales and Marketing pada


10

The Trans Resort Bali untuk mengetahui kebijakan penetapan harga

jual kamar pada The Trans Resort Bali..

b. Dokumentasi

Menurut Hamidi (2004:72) Metode dokumentasi adalah

“Informasi yang berasal dari catatan penting baik dari lembaga

atau organisasi maupun dari perorangan. Dokumentasi penelitian ini

merupakan pengambilan gambar oleh peneliti untuk memperkuat hasil

penelitian.” Dalan penelitian ini penulis melakukan studi dokumentasi

dengan cara melihat langsung catatan maupun dokumen pada The

Trans Resort Bali yang berhubungan dengan objek penelitian peneliti

seperti melihat langsung Income StatementThe Trans Resort Bali 2019,

Room Occupancy The Trans Resort Bali Tahun 2019, Room Rxpenses

2019, Plan Markup of Room 2020, Harga Jual kamar The Trans Resort

Bali 2020

4. Teknik Analisis Data

Adapun teknik analisis data yang penulis gunakan dalam penelitian ini

adalah :

a. Teknik Analisis Deskriptif Kuantitatif

Teknik analisis deskriptif kuantitatif adalah teknik analisis yang

menggunakan model-model seperti matematika dan statistik. Hasil

analisis ini akan disajikan dalam bentuk angka. Penelitian ini akan

dihitung menggunakan alat bantu Microsoft Excel 2007. Adapun

langkah-langkah analisis dalam penelitian ini adalah


11

Menerapkan metode perhitungan menurut konsep yang mana

menggunakan dasar perhitungan beban pokok kamar sebagai

penambah dari %MarkUp dengan rumus

1). Beban Pokok Kamar = Biaya Operasi + Pajak, Asuransi +

Penyusutan, Sulastiyono (2016: 98).

2). Harga Jual Kamar = Biaya Produk + (%Mark up x Biaya Produk),

Swastha, Irawan (2017: 256).

b. Teknik Analisis Deskriptif Kualitatif

Menurut Sugiyono (2016: 15) menyebutkan bahwa “Teknik

analisis deskriptif kualitatif adalah suatu teknik untuk menganalisa

data yang bukan berupa angka-angka, tetapi data yang berupa

keterangan atau informasi yang diperoleh dalam penelitian untuk

memperjelas data kauantitatif”. Dalam penelitian ini dilakukan

refleksi atas beban pokok kamar dan menjelaskan harga jual serta

menyimpulkan dalam bentuk kata-kata pada laporan yang akan

penulis buat. Dari data Kuantitatif penulis akan melakukan analisis

perbandingan dari hasil perhitungan pada excel yang akan penulis

jabarkan dalam bentuk kalimat.


BAB II

LANDASAN TEORI

A. Teori Harga

Price theory atau teori harga adalah sebuah teori yang berusaha

memahami bagaimana harga ditentukan. Dalam mikroekonomi, ini dijelaskan

melalui hukum permintaan, hukum penawaran dan ekuilibrium keduanya,

baik secara individu maupun pasar secara keseluruhan.Teori harga berusaha

memahami, menjelaskan, dan memprediksi harga dan keputusan penetapan

harga relatif terhadap permintaan pelanggan, penawaran perusahaan, dan

karakteristik pasar. Teori ini adalah pusat dalam banyak penelitian ekonomi

di mana harga pasar terbentuk sebagai interaksi antara permintaan dan

penawaran. Permintaan merefleksikan utilitas marjinal. Sedangkan,

penawaran adalah representasi dari biaya marjinal. Dalam riset pemasaran,

penekanannya biasanya pada bagaimana manajer harus menetapkan harga

dibandingkan. Sejumlah model dan kerangka kerja untuk penetapan harga

kemudian dikembangkan berdasarkan teori penetapan harga,

(Cerdasco:2019).
13

B. Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya

1. Pengertian Akuntansi Biaya

Teori menurut Supriyono (2017: 12) menyebutkan bahwa

“Akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat

manajemen dalam memonitor dan merekam transaksi biaya secara

sistematis, serta mnyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya”.

Mulyadi (2015:7) mengutarakan bahwa “Akuntansi biaya

merupakan proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian

biaya pembuatan dan penjualan produk jasa dengan cara-cara tertentu serta

penafsiran terhadapnya”.

Bedasarkan teori-teori yang telah disebutkan diatas, dapat dikatakan

bahwa akuntansi biaya adalah proses pencatatan dan penyajian biaya yang

digunakan oleh pihak manajemen untuk memonitor transaksi biaya dalam

pengelolaan aktivitas untuk mengambil keputusan dalam suatu perusahaan.

2. Tujuan Akuntansi Biaya

Menurut Supriyono (2017: 14) mengatakan bahwa, tujuan atau

manfaat akuntansi biaya adalah menyediakan salah satu informasi

yangdiperlukan manajemen dalam mengelola perusahaan yaitu informasi

yang bermanfaat untuk :

a. Perencanaan dan pengendalian biaya

b. Penentuan harga pokok produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan

dengan tepat dan teliti.

c. Pengambilan keputusan oleh manajemen.


14

Sedangkan,menurut Mulyadi (2015: 7) Akuntansi biaya mempunyai

3 tujuan pokok, yaitu:

a. Penentuan cost produk

b. Pengendalian biaya

c. Pengambilan keputusan khusus

Jadi, untuk menentukan beban pokok produkatau jasa, akuntansi biaya

bertugas untuk menggolongkan dan meringkas biaya-biaya produk atau

penyerahan jasa. Biaya yang dikumpulkan dan disajikan adalah biaya yang

akan terjadi dimasa yang akan datang.

C. Pengertian Biaya Operasional

Pengertian biaya operasional menurut Supriyono (2017:16)

menyebutkan bahwa “Biaya operasional adalah harga perolehan yang

dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan atau

revenueyang akan dipakai sebagai pengurang penghasilan”.

Sedangkan Mulyadi (2015: 8) mengatakan bahwa:

“Dalam arti luas, biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang


diukur dalam satuan uang, yang telah menjadi atau yang kemungkinan
atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Sedangkan
dalam arti sempit, biaya adalahpengorbanan sumber ekonomi untuk
memperoleh aktiva”.

Khusus untuk biaya operasional hotel, menurut Sulastiyono yang

dikutip oleh Ayu Trisna (2016: 123) menyebutkan bahwa

“Biaya operasional merupakan biaya yang menunjang aktivitas


hotel dan jumlah yang diukur dalam bentuk keuangan dari kas yang
dikeluarkan atau kekayaan yang dipindahkan, saham yang dikeluarkan
atau hutang yang dibentuk dalam hubungannya dengan barang atau
15

jasa yang diperoleh untuk menunjang aktivitas kegiatan hotel. Biaya


operasional diklasifikasikan berdsarkan fungsi pokok perusahaan
yaitu, biaya tenaga kerja, guest supplies expense, cleaning supplies
expense, biaya listrik, biaya air, biaya pemeliharaan dan biaya
admisitrasi dan umum”.

Dapat disimpulkan ketiga pendapat diatas,biayaoperasional adalah

pengorbanan yang dikeluarkan untuk menghasilkan pendapatan untuk

mencapai laba tertentu ataupun tujuan tertentu.

D. Penggolongan Biaya Operasional

Adapun penggolongan biaya operasional menurut Sofyan Harahap yang

dikutip oleh Ayu Trisna (2011: 86) menyebutkan, terdapat 2 indikator biaya

operasional diantaranya:

1. Biaya penjualan atau biaya pemasaran

Biaya penjualan atau biaya pemasaran adalah sebuah biaya yang

digunakan oleh perusahaan untuk menjual atau memasarkan usahanya.

Biaya ini mencakup biaya iklan atau promosi, biaya pengiriman serta gaji

pegawai.

2. Biaya Administrasi dan Umum

Biaya administrasi dan umum adalah sebuah biaya yang

dikeluarkan untuk kegiatan yang berada diluar kegiatan penjualan yang

bertujuan untuk mengkoordinasi kegiatan produksi dan kegiatan

penjualan produk. Biaya ini meliputi biaya air, telepon, iuran, biaya

kantor dan pajak.


16

E. Pengertian dan Tujuan Alokasi Biaya

Menurut Wiwik Lestari dan Dhyka Bagus Prmana yang dikutip oleh

Ayu Trisna (2017: 78) menyebutkan bahwa

“Alokasi biaya merupakan topik penting karena banyak biaya yang


berkaitan dengan merancang, memproduksi dan mendistribusikan
produk dan jasa yang tidak mudah diidentifikasi dengan produk dan
layanan yang diciptakan, istilah alokasi biaya digunakan untuk
mengukur biaya yang tidak dapat dengan mudah ditelusuri langsung
ke cost object (biaya tidak langsung) dan kemudian dibebankan
kepada cost object atau produk”.

Tujuan alokasi biaya menurut Wiwik Lestari dan Dhyka Bagus Prmana

(2017: 78), Tujuan alokasi biaya suatu perusahaan antara lain:

1. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan ekonomi

2. Memotivasi karyawan

3. Untuk melakukan penyesuaian biaya

4. Untuk mengukur laba.

F. Pengertian dan Tujuan PerhitunganBeban Pokok

Menurut Sulastiyono (2017: 98), menyebutkan bahwa,

“harga pokokadalah nilai dari alat-alat produksi yang dipakai untuk

memperoleh produkyang kita inginkan”.

Menurut pendapat Supriyono (2017: 14) menyebutkan

bahwa:

“Harga pokok adalah jumlah yang dapat diukur dalam satuan uang
dalam bentuk kas yang dibayarkan atau aktiva lainnya yang
diserahkan/dikorbankan atau uang yang timbul atau tambahan modal
dalam rangka pemilikan barang dan jasa yang diperlukan perusahaan,
baik pada masa lalu (harga perolehan yang telah terjadi) maupun pada
masa yang akan datang (harga perolehan yang akan terjadi)”.
17

Dapat disimpulkan bahwa harga pokok adalah alat-alat yang dipakai

untuk memperoleh produk yang akan dijual yang berupa kas maupun

tambahan modal lainnya.

Adapun tujuan perhitungan beban pokok yaitu :

1. Menentukan nilai persediaan dalam neraca (beban pokok persediaan

produk jadi)

2. Sebagai dasar untuk menetapkan harga penawaran atau harga jual

terhadap konsumen

3. Sebagai dasar untuk pengambilan keputusan dan tujuan perencanaan laba

4. Untuk menghitung beban pokok produksi dalam laporan laba rugi

5. Pengawasan terhadap efisiensi biaya terutama biaya produksi

G. Metode Perhitungan Beban Pokok Kamar

Menurut Sulastiyono (2016: 98), metode yang dapat digunakan oleh

perusahaan untuk menentukan beban pokok kamar antara lain:

1. Metode 1

Perkiraan biaya operasi + pajak, asuransi + penyusutan + kewajaran

pengembalian nilai tanah dan bangunan saat ini = Total perkiraan biaya

dan kewajaran pengembalian yang diinginkan.

2. Metode 2

Total perkiraan biaya dan kewajaran pengembalian yang diinginkan-

pendapatan lain diluar kamar = jumlah yang diperoleh dari penjualan

kamar untuk menutupi biaya dan kewajaran pengembalian nilai tanah dan

bangunan saat ini.


18

3. Metode 3

Jumlah yang diperoleh dari penjualan kamar untuk menutupi biaya dan

kewajaran nilai tanah dan bangunan saat ini : rata- rata tingkat huni

kamar = tarif iuran minimum setiap kamar yang dihuni untuk menutupi

biaya dan kewajaran pengembalian tanah dan bangunan yang diinginkan.

H. Faktor Yang Mempengaruhi Penentuan Harga Jual

Perusahaan jasa seperti perhotelan perlu memikirkan mengenai

penentuan tarif penjualan kamar secara tepat, karena tarif yang tidak tepat

akan berakibat konsumen tidak tertarik pada produk jasa yang ditawarkan.

penentuan tarif sewa kamar yang tepat bukan berarti bahwa tarif tersebut

ditetapkan dengan rendah ataupun sangat tinggi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat harga menurut Swastha dan

Irawan (2017:242) adalah sebagai berikut :

1. Keadaan Perekonomian

Keadaan perekonomian sangat mempengaruh tingkat harga yang

berlaku. Pada periode resesi misalnya, merupakan suatu periode dimana

harga berada pada suatu tingkat yang lebih rendah.

2. Penawaran dan Permintaan

Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli oleh pembeli pada

tingkat harga tertentu. Pada umumnya tingkat harga yang lebih rendah

akan mengakibatkan jumlah yang diminta lebih besar. Sedangkan

penawaran merupakan kebalikan dari permintaan, yaitu suatu jumlah

yang ditawarkan oleh penjual pada suatu tingkat harga tertentu. Pada
19

umumnya, harga yang lebih tinggi mendorong jumlah yang ditawarkan

lebih besar.

3. Elastisitas Permintaan

Sifat permintaan pasar tidak hanya mempengaruhi penentuan

harganya tetapi juga mempengaruhi volume yang dapat dijual. Untuk

beberapa barang, harga dan volume penjualan ini berbanding terbalik,

artinya jika terjadi kenaikan harga maka penjualan akan menurun dan

sebaliknya.

4. Persaingan

Harga jual beberapa macam barang sering dipengaruhi oleh

keadaan persaingan yang ada. Dalam persaingan, penjual yang berjumlah

banyak aktif menghadapi pembeli yang banyak pula. Banyaknya penjual

dan pembeli akan mempersulit penjual perseorangan untuk menjual

dengan harga lebih tinggi kepada pembeli yang lain.

5. Biaya

Biaya merupakan dasar dalam penentuan harga, sebab suatu tingkat

harga yang tidak dapat menutup akan mengakibatkan kerugian.

Sebaliknya, apabila suatu tingkat harga melebihi semua biaya akan

menghasilkan keuntungan.

6. Tujuan manajer

Penetapan harga suatu barang sering dikaitkan dengan tujuan yang

akan dicapai. Setiap perusahaan tidak selalu mempunyai tujuan yang

sama dengan perusahaan lainnya.


20

7. Pengawasan Pemerintah

Pengawasan pemerintah juga merupakan faktor penting dalam

penentuan harga. Pengawasan pemerintah tersebut dapat diwujudkan

dalam bentuk penentuan harga maksimum dan minimum, diskriminasi

harga, serta praktekpraktek lain yang mendorong atau mencegah usaha

kearah monopoli.

Terdapat tiga hal yang menjadi dasar dalam menentukan harga jual

pada perusahaan perhotelan menurut Indriyo Gitosudarmo (2008.223-227)

1. Dasar biaya biaya yang dipertimbangkan dalam suatu Tarif Sewa Kamar

akan menjadi pertimbangan utama bagi perusahaan dalam menentukan

harga. Pada umumnya perusahaan menetapkan harga menggunakan dasar

biaya yang digunakan dan kemudian ditambah dengan keuntungan yang

diinginkan oleh perusahaan.

2. Dasar konsumen penentuan harga pada suatu hotel, mungkin saja tidak

sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh konsumen. Maka diperlukan

penentuan harga berdasarkan selera konsumen atau permintaan

konsumen. Dasar penentuan harga yang seperti ini, maka konsumen akan

merasa puas terhadap harga yang ditetapkan oleh perusahaan. Konsumen

menganggap harga tersebut telah sesuai dengan kualitas jasa yang

didapatkannya.
21

3. Dasar persaingan

Dasar penentuan harga menurut kebutuhan perusahaan dalam

halpersaingannya dengan perusahaan dengan perusahaanlain yang sejenis

dan menerapkan pesaingan-pesaingannya

I. Metode Penentuan Harga Jual Kamar Hotel

Penentuan harga jual kamar menerapkan pendekatan yang berbeda

dengan pendekatan harga jual lainnya. Dalam penentuan harga jual ini,

terdapat beberapa metode yang dapat digunakan. Swastha dan Irawan (2017:

256) menyebutkan metode-metode tersebut meliputi:

1. Metode Penetapan Harga Mark up (Mark Up Pricing Method)

Mark Up merupakan jumlah harga yang ditambahkan pada biaya

darisuatu produk untuk menghasilkan harga jual. Harga jual ditentukan

dengancara mengkalikan presentase mark up dengan biaya produk, lalu

ditambahkanpada biaya produk. Rumus perhitungannya adalah:

Harga Jual = Biaya Produk + Mark Up

Harga Jual = Biaya Produk + (% Mark Up x Biaya Produk)

Dengan berdasarkan pada biayanya, penetapan harga ini menjadi lebih

sederhana dan penjualan tidak perlu membuat penyesuaian harga

terhadap permintaan.

2. Metode Penetapan Harga Break Even (Break Even Princing Method)

Dalam penentuan harga break even, dapat diketahui bagaimana

suatu produk itu dijual pada harga tertentu untuk mengembalikan

dana yang tertanam dalam produk tersebut. Kemungkinan masalah yang


22

paling serius dalam penetapan harga ini adalah masalah kurangnya

permintaan. Faktor saingan, pengalaman dan penetapan harga serta

kondisi dari produk yang ditawarkan merupakan faktor-faktor yang

mempengaruhi penetapan harga break even ini.

3. Metode Penetapan Harga Rate of Return (Rate of Return Pricing

Method)

Kebijaksanaan penetapan harga untuk mencapai tingkatan

pengembalian investasi (Rate of Return on Investment) merupakan

kebijakan yang dipakai oleh perusahaan besar. Tingkat pengembalian

investasi. Masalah yang akan dihadapi dalam rate of return pricing

antara lain:

a. Pengestimasian penjualan yang dipakai untuk menentukan harga

meskipun jumlah unit yang terjual itu sendiri merupakan fungsi

harga

b. Rate of return pricing dapat menimbulkan fluktuasi dalam

keuntungan karena jumlah penghasilan yang diterima langsung

dipengaruhi oleh estimasi penjualan.

4. Metode Penetapan Harga Biaya Variabel (Variable Cost Pricing)

Penetapan harga biaya variabel ini didasarkan pada suatu ide

bahwa biaya total tidak selalu harus ditutup untuk menjalankan kegiatan

bisnis yang menguntungkan. Sistem penetapan harga biaya variabel ini

dapat dipakai untuk menentukan harga minimum yang dapat dikuasai.


23

Penetapan harga ini sering dijumpai dalam situasi dimana biaya tetap

merupakan bagian yang besar dalam biaya total.

5. Metode Penetapan Harga Beban Puncak (Peak Load Pricing Method)

Peak load pricing method merupakan bentuk khusus dari penetapan

harga biaya variabel, biasanya metode ini diterapkan pada pertunjukan

bioskop, dimana tarif yang lebih rendah dikenakan pada jam siang hari

(permintaan relatif sedikit). Jadi, peak load pricing method mempunyai

keuntungan antara lain:

a. Menekan permintaan pada periode ramai

b. Meningkatkan permintaan pada periode tidak ramai

c. Meningkatkan efisiensi penggunaaan fasilitas yang ada


BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah The Trans Resort Bali

The Trans Resort Bali merupakan salah satu cabang perusahaan

keluarga milik Chairul Tanjung yang tergabung dalam CT Corp. Sejarah

berdirinya CT Corp. yang diawali pada tahun 1894 dengan usaha pembuatan

sepatu. Seiring dengan berkembangnya jaman dan kebutuhan, perusahaan

semakin berkembang mulai dari Media, Gaya Hidup, Hiburan dan Penyedia

kebutuhan. Tidak hanya itu, CT Corp. juga memiliki Mega Insurance.

Untuk penyediaan akomodasi perjalanan wisata, CT Corp. memiliki

beberapa travel agen dan akomodasi. Akomodasi yang pertama dibangun

dan dijalankan pada tahun 2011 adalah Hotel Trans Luxury Bandung.

Setelah berjalan 3 tahun, usaha akomodasi hotel ini dikembangkan ke

wilayah Bali dan diberi nama The Trans Resort Bali.

The Trans Resort Bali, didirikan pada tanggal 19 Desember 2014.

Berlokasi di tengah-tengah objek wisata dengan lokasi yang strategis dan

terletak di kawasan Kerobokan - Seminyak, Bali. Dibutuhkan waktu 15

menit menuju Potato Head Beach Club dan Pantai Seminyak. Sementara itu,

untuk menuju tempat wisata yang terkenal di Bali, seperti Pura Tanah Lot,

dapat ditempuh selama 45 menit dari hotel. Untuk menuju Bandara

Internasional Bali dapat ditempuh kurang lebih 20 menit


25

Hotel bintang lima ini mengusung konsep yang berbeda dan gaya hidup

modern. Bernuansa Nusantara, mulai dari letak dan tata ruangan sampai

fasilitas serta aksesoris pendukung lainnya. Konsep ini diharapkan dapat

memperkenalkan budaya yang dimiliki Indonesia khususnya kepada

masyarakat luar, serta menjadi daya tarik pengunjung untuk datang dan

menikmati fasilitas yang disediakan.

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah susunan dan hubungan antar komponen tiap

bagian dan posisi dalam suatu perusahaan guna untuk mencapai tujuan yang

diharapkan. Dengan adanya struktur organisasi dapat memudahkan atasan

melakukan pengawasan terhadap bawahannya, sehingga operasional suatu

perusahaan dapat dikelola dengan baik.

Sejak awal berdiri, The Trans Resort Bali memiliki struktur organisasi

yang sama sampai saat ini dengan bentuk struktur organisasi fungsional.

Struktur organisasi fungsional adalah bentuk struktur organisasi dimana

pembagian kerja dilakukan berdasarkan fungsi manajemennya. Berikut ini

merupakan gambar dari struktur organisasi The Trans Resort Bali dan

struktur Finance Departement dari perusahaan:


26
Financial Controller
Dodik Purwedi

Chief Acountant Purchasing Manager


Yulia Ika Ariyanti

Credit Manager Ass. IT Manager


Noviyanto Nugroho
Ita

Income Cost Control


Acc. Payable
Auditor Admin SPV
SPV Purchasing SPV ReceivingSPV
Suta Asih Dedi Wina Asih Bayu
Vacant

Acc. Receivable GeneralCashier PurchasingOfficer


Gambar 3.1 Storekeeper IS&S Officer
Ita July Ari Wahyu Parta

STRUKTUR ORGANISASI
FINANCE DEPARTEMENT
THE TRANS RESORT BALI
Keterangan
1. Garis Perintah
Sumber: Human Resources Development The Trans Resort Bali
27

Adapun tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian pada Finance

& Accounting Department ialah sebagai berikut :

1. Finance Controller

Tugas Finance Controller, yaitu:

a. Memeriksa dan mengawasi report termasuk kokoreksi/adjustment dari

perkiraan yang ada jserta jurna penutup baik dari sistem SAP,Micros,

& Fidelio.

b. Memeriksa dan menandatangani laporan keuangan perusahaan yang

accountable dan auditable kepada intern perusahaan termasuk catatan

laporan keuangan.

Tanggung jawab Finance Controller, yaitu:

a. Mengawasi pengunaan dana operasional yang ada.

b. Memeriksa dan menilai rencana kerja dan anggaran biaya.

c. Mengawasi penerimaan penagihan serta kelengkapan data

administrasinya.

2. Chief Accountant

Tugas Chief Accountant, yaitu:

a. Mengawasi dan mengatur secara efisien seluruh kegiatan akuntansi

dan perbendaharaan perusahaan sehingga tercipta suatu sistem dan

pengendalian intern yang sehat untuk melindungi seluruh harta

perusahaan
28

b. Meneliti kebenaran, pencocokan kode perkiraan dan keabsahan

seluruh bukti Pembayaran dan Bukti Penerimaan. serta memparaf

wahana bayarnya

c. Memeriksa Daily Sales Report, Memeriksa setiap jurnal

koreksi/adjusment bila ada, Mengawasi penggunaan buku cheque

Tanggung Jawab Chief Accountant, yaitu: Membantu dalam memberikan

keterangan tentang Laporan Keuangan kepada pihak ke luar seperti KAP,

SPI, Kantor Pajak, Dll.

3. Credit Manager

Tugas Credit Manager, yaitu:

a. Menyusun suatu tata cara administrasi yang baik dan tertib atas

penerimaan maupun tagihan yang akan dikirim agar diperoleh hasil

yang maksimal.

b. Menyakinkan kelengkapan data pendukung tagihan / invoice dan

memberi tanda tangan sebelum dikirim.

c. Mengirim Statement of Accountke semua debitur pada awal bulan.

Tanggung jawab Credit Manager, yaitu:

a. Memberi rekomendasi sebelum disetujuinya kredit fasilitas ke pihak

debitur dan juga mengajukan usulan untuk dibatalkannya kredit

tersebut.

b. Mengontrol pemakaian Deposit.

c. Memeriksa perbedaan yang timbul antara invoice dengan pembayaran

dan melakukanadjustment seperlunya.


29

4. Purchasing Manager

Tugas Purchasing Manager, yaitu:

a. Menjaga operational Purchasing berjalan dengan baik dan lancar .

b. Menyusun program kerjaPurchasing sesuai dengan perkembangan

dan kondisi hotel.

c. Menjaga pembelian barang berjalan dengan baik dan lancar.

Tanggung jawab Purchasing Manager, yaitu:

a. Pengurus Koperasi Karyawan.

b. Pengurus Umat Hindu.

5. IT Manager

Tugas IT Manager, yaitu:

a. Reorganisasi penempatan UPS untuk PC yang menjalankan aplikasi

hotel sistem (Fidelio,MC,Micros POS,SAP).

b. Pembuatan Server Pusat Data Executive dan Backup Data terutama PC

Executive.

c. Pembuatan InHouse Channel /Presentasi ke Guest dari computer via

TV.

Tanggung jawab IT Manager, yaitu:

a. Bersosialisasi dengan komunitas Information Technology.

b. Mengikuti seminar &workshop IT.


30

6. Finance Admin

Tugas Finance Admin, yaitu:

a. Meng-entry data schedule seluruh Finance staff pada Templete Time

Management.

b. Membuat present list setiap akhir bulan dan mengecek kebenaran

daftar hadir di Finance dengan time card yang diposting (in out nya).

c. Membuat dan mengatur schedule cuti dan DP di Finance Dept.

Tanggung jawab Finance Admin, yaitu:

a. In Charge menggantikan operasional rekan kerja yang sedang

berhalangan, misalnya di Account Payable dan di General Cashier.

b. Mengikuti training – training dan kegiatan – kegiatan yang diadakan

di lingkungan hotel seperti kerja bakti, senam , pertemuan karyawan.

7. General Cashier

Tugas General Cashier, yaitu:

a. Menerima pendapatan cash perusahaan baik dari Collector maupun

dari CSA dan Cashier outlet.

b. Memeriksa dan menghitung fisik uang diterima dan mencocokkan

dengan jumlah yang tercantum dalam amplop untuk daily cash sales.

c. Membuat laporan Daily Cash Sales.

Tanggung jawab General Cashier, yaitu:

a. Menyimpan dokumen penting milik perusahaan seperti BPKB

Kendaraan.
31

b. Menyampaikan informasi dari Bank yang berhubungan dengan

pegawai selaku nasabah bank, seperti informasi penggantian buku

tabungan, penggantian ATM, hari libur Bank dll.

8. Cost Controller

Tugas Cost Controller, yaitu:

a. Melaporkan biaya dari bahan baku dan perlengkapan lainnya yang

berhubungan dengan Food and Beverage Departement secara tepat

waktu. Mengawasi dan menjaga kendali dari perputaran pendapatan

dan beban.

b. Menyiapkan dan menganalisis kebutuhan optimal makanan dan

minuman setiap bulan.

c. Melakukan stock opname (penjumlahan fisik dan keadaan persediaan

di gudang) atas persediaan produksi.

d. Membantu Food and Beverage Departement dalam perencanaan

menu mengenai biaya, ukuran porsi, standar menu, pemaparan tiap

produk menu, yang bertujuan untuk memastikan biaya makanan yang

objektif terpenuhi.

e. Menampilkan seluruh hasil kerja saat diminta oleh kepala bagian

akuntansi, supervisor dan manajemen hotel.

f. Melakukan tutup buku atas pencatatan seluruh biaya tiap akhir

bulannya.
32

Tanggung jawab Cost Controller, yaitu:

a. Mencatat setiap pembelian barang asset kedalam Plan asset record

sesuai jenis barang dan lokasi.

b. Mendokumentasikan semua jenis asset dan melakukan filling asset

berdasarkan jenis dan kode barang.

c. Memberikan code pada setiap asset utk memudahkan Inventory sesuai

kelompok barang masing-masing.

9. Chief A/R

Tugas Chief A/R, yaitu:

a. Mengumpulkan semua data city ledger.

b. Memeriksa kebenaran dan kelengkapan data pendukung yang akan

dijadikan dasar penagihan seperti misal : surat jaminan atau voucher

dan kontrak – kontrak serta credit aplication.

c. Mengerti dan memahami isi surat perjanjian dengan para debitur

dengan pihak hotel sehingga dapat menghindari terjadinya kesalahan

dalam pembuatan tagihan.

Tanggung jawab Chief A/R, yaitu:

a. Memfile dengan benar dan tepat tagihan yang belum terbayar sesuai

dengan folder masing masing agen.

b. Memfile dengan benar invoice yang telah dibukukan pembayarannya

disesuaikan dengan tanggal pembayaran.

c. Membuat summary pembayaran


33

10. Purchasing Supervisor

Tugas Purchasing Supervisor, yaitu:

a. Mencatat setiap pembelian barang dari masing-maing Departement

( PO& ML ).

b. Membuat Purchase Order sesuai dengan suplier yang ditunjuk dalam

penawaran.

c. Melakukan pemesanan barang ke supplier yang ditunjuk sesuai

dengan PO.

11. Storekeeper

Tugas Storekeeper, yaitu:

a. Mengkoordinir dalam penerimaan barang sesuai pesanan dari supplier

untuk disimpan dan meyakinkan bahwa setiap barang sudah diberikan

cap tanggal penerimaan.

b. Yakinkan bahwa barang yang diterima sudah disimpan pada tempat

yang telah ditetapkan dan sesuai dengan temperatur yang dibutuhkan

barang tersebut.

c. Yakinkan bahwa barang yag dikeluarkan dari gudang sudah

menjalankan prinsip FIFO.


34

Tanggung jawab Store Supervisor, yaitu:

a. Mengawasi agar vendor/supplier tidak masuk di area Daily Store

b. Bertanggung jawab terhadap kebersihan dan sanitasi area store

c. Mengkoordinir pelaksanaan pembersihan baik harian, mingguan

maupun bulanan (General

12. A/P Supervisor

Tugas A/P Supervisor, yaitu:

a. Memeriksa nota/Memorandum Invoice (MI) yang dikirim oleh cost

control& mencocokkan dengan data di Sistem MC (material control).

b. Memeriksa dan mencocokkan memorandum Invoice (MI) yang

dikirim Cost control dengan Purchase Order (PO) yang dikirim dari

Purchasing beserta kelengkapan dokumen.

c. Mengumpulkan semua Memorandum Invoice (MI) dan Purchase

Order (PO) ke masing masing folder supplier untuk kemudian

dibuatkan bukti pembayaran.

Tanggung jawab A/P Supervisor, yaitu:

a. Penanganan konfirmasi pembayaran dari supplier.

b. Memeriksa aging AP antara fisik dengan di Sistem.

c. Melengkapi data rekening Supplier untuk keperluan Transfer.


35

13. Income Auditor

Tugas Income Auditor, yaitu:

a. Melakukan rekapitulasi dan fungsi control terhadap

penjualan/pendapatan hotel.

b. Meng-updateDaily Sales Report.

c. Meng-update Daily Flash Sales Report dan Daily Summary A/R dan

melakukan koreksi apabila ada kekeliruan.

Tanggung jawab Income Auditor, yaitu: Membantu Bookkeeper dalam

menyiapkan data – data yang diperlukan dalam audit laporan keuangan.

14. IT Officer

Tugas IT Officer, yaitu:

a. Analisa kesalahan sistem yang terjadi dan follow up atas kesalahan

tersebut.

b. Pemantauwan dan pemeliharaan peralatan dan jaringan.

c. Reset kebutuhan peralatan, system software yang diperlukan.

15. Purchasing Officer

Tugaspurchasing officer, yaitu:

a. Mencatat setiap pembelian barang dari masing-maing Departement

(ML & DP).

b. Membuat Purchase Order sesuai dengan suplier yang ditunjuk dalam

penawaran.
36

c. Melakukan pembelian barang ke supplier sesuai dengan PO dan DP

khususnya yang sifatnya mendadak sesuai dengan tingkat kebutuhan

departement.

16. Receiving SPV

Tugas Receiving yaitu:

a. Memeriksa barang – barang yang dibeli dengan Market List (ML) atau

Purchase Order (PO)

b. Memeriksa kelengkapan dokumen (Invoice/Surat Jalan/Faktur Pajak).

c. Membawabarangkekitchen.

Memeriksa kuantitas barang yang datang sesuai dengan surat

jalan/invoice yang dibawa oleh supplier.

C. Bidang Kegiatan/Usaha

The Trans Resort Bali merupakan salah satu hotel bintang lima yang

ada di Bali. Dengan demikian dapat diketahui bahwa bidang usaha utama dari

perusahaan ini adalah pelayanan jasa. Adapun bidang usaha yang dimiliki

oleh The Trans Resort Bali antara lain:

1. Penginapan

The Trans Resort Balimemiliki 183 kamar dan 16 villa yang dan di bagi

menjadi beberapa tipe yaitu:


37

Tabel 3.1

JENIS KAMAR
THE TRANS RESORT BALI

NO. TYPE OF ROOM TOTAL

1. Premier and Club Premiere Room 177 Rooms

2. Celebrity Suites 6 Rooms

3. One Bedroom Villa with Private Pool 15 Villas

4. Three Bedroom Presidential Villa 1 Villa

Sumber : The Trans Resort Bali

Setiap kamar tersebut dilengkapi dengan fasilitas yang dapat mendukung

aktivitas pengunjung seperti:

a. Jacuzzi yang terletak di balcony setiap kamar.

b. Mood lighting control

c. Room temperature andhumidity control

d. Extensive local and cable television channels, and i-home docking

station

e. WI-FI

f. Imperial guest amenities from Acqua di Parma

g. Fully-stocked refreshment center including coffee and tea facilities,

snacks and a selection of soft and alcoholic beverages

h. Pelayananlaundry, pressing, shoe shinedanseamstress

i. Layanan STAR (Operator)selama 24 jam.


38

2. Food and Beverage Outlet

Selain menyediakan akomodasi penginapan, The Trans Resort Bali

juga memiliki 3 outlet dining dengan fungsi dan karakter yang khas

yaitu:

a. Restaurant

Untuk mendukung penjualan dari kamar tersebut. The Trans

Resort Bali juga dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas pendukung

lainnya, salah satunya The Restaurant, yang terletak di sebelah

beach pool dan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan makan dan

minum para pengunjung/tamu yang menginap untuk dapat

menikmati hidangan yang disajikan mulai dari breakfast,

lunch,hingga dinner selama 24 jam.

b. Bar

Selain restaurant, The Trans Resort Bali juga memiliki 3 buah

bar yaitu Lobby Lounge (14:00-22:00), Club Lounge (14:00-23:00)

dan The 18th (15:00-22:00)

c. In Room Dining

In Room Dining melayani pesanan hidangan yang siap diantar

ke kamar. Selain itu, In Room Dining juga melayani berbagai acara

seperti banquet event dan makan malam kompelit.


39

3. Fasilitas Lainnya

The Trans Resort Bali juga menawarkan berbagai fasilitas untuk

tamu sebagai berikut:.

a. Swimming Pool

The Trans Resort Bali memiliki masing-masing satu buah

kolam renang dan pantai buatan dengan pasir putih impor.

b. Gym and Fitness Center

Di GYM and Fitness Centre ini para tamu dapat melakukan

aktivitasol ahraga di dalam suatu ruangan yang memiliki fasilitas

olahraga yang lengkap, modern yang akan di pandu oleh seorang

instruktur fitness. Buka dari pukul enam pagi sampai sepuluh malam.

c. Kids Club

Merupakan tempat bermain anak-anak bagi tamu yang

menginap di The Trans Resort Bali yang terletak di lantai pertama

dan buka dari pukul delapan pagi sampai delapan malam.

d. SPA

Fasilitas yang dapat dinikmati oleh para tamu yang menginap

di The Trans Hotel Bali, yang dibuka dari pukul Sembilan pagi

sampai Sembilan malam.

e. Gallery

Galery The Trans Resort Bali yang bernama ARSA

BOUTIQUE yang mempunyai arti kebahagian, dimana ketika para

tamu membeli produk ARSA, maka sebagian hasil penjualan produk


40

ARSA ini akan dikembalikan kepada para pengrajin sebagai hasil

kerja mereka dan sebagai modal usaha selanjutnya. Sementara itu,

sebagian hasil penjualan lainnya dipergunakan untuk peningkatan

kesejahteraan masyarakat melalui program Mobil Sehat CT

Foundation (MSCTF). Program ARSA ini juga akan diterapkan

dalam program pendidikan SMA unggulan CT Foundation kedua

yang telah dirintis pembangunannya di Solo, Jawa Tengah.


BAB IV

PEMBAHASAN

A. Penentuan Harga Jual Kamar Menurut Kebijakan Manajemen Hotel

The Trans Resort Bali

Dalam Penentuan harga jual kamar pada The Trans Resort Bali tidak

berdasarkan perhitungan beban pokok. Penentuan harga jual pada The Trans

Resort Bali berlandaskan pendapatan tahun sebelumnya yang akan

ditambahkan dengan % markupatau keuntungan yang diinginkan dari tahun

sebelumnya setelah itu bagian marketing akan mencari rata-rata harga jual

kamar dan rata-rata harga kamar tersebut akan ditambahkan dengan %

markup dari masing-masing kamar yang ditentukan pihak

manajemenberdasarkan fasilitas yang diberikan masing-masing kamar serta

melihat pertimbangan harga dari kompetitor. Penentuan tersebut kurang

akurat, karena harga jual dapat mempengaruhi tingkat hunian dan volume

penjualan.kamar pada The Trans Resort Bali. Pada bab ini penulis akan

membahas mengenai penentuan harga jual kamar berdasarkan kebijakan

manajemen The Trans Resort Bali.

Pendapatan keseluruhan hotel yang diperoleh The Trans Resort Bali

tahun 2019 dan Perkiraan Pendapatan kamar untuk tahun 2020 dapat dilihat

pada Tabel 4.1.

41
42

Tabel 4.1
THE TRANS RESORT BALI
PENDAPATAN KESELURUHAN HOTEL TAHUN 2019

Pendapatan Tahun 2019


Sektor Pendapatan
(Rp)
93.771.573.614,9
Room
7
20.781.764.397,6
Food & Baverage
9
9.162.499.526,1
Baverage
5
874.026.618,9
Spa
6
655.901.732,0
Other Income
0
125.245.765.889,7
Total Revenue
7

Sumber : The Trans Resort Bali

Selain pendapatan keseluruan hotel berikut adalah data mengenai

perkiraan pendapatan kamar hotel pada The Trans Resort Bali dapat dilihat

pada Tabel 4.2 berikut (lihat lampiran 1).

Tabel 4.2
THE TRANS RESORT BALI
PERKIRAAN PENDAPATAN KAMAR TAHUN 2020

Sektor Pendapatan Tahun Perkiraan Pendapatan


Pendapatan 2019 Tahun 2020
Rp
Rooms 93.771.573.615,97 Rp 126.591.624.380,21

Sumber : Data dioalah


43

Tabel 4.1 menjelaskan mngenai jumlah pendapatan keseluruhan yang

diperoleh The Trans Resort Bali tahun 2019, dan pada Tabel 4.2 menjelaskan

mengenai perkiraan pendapatan kamar yang ingin diperoleh The Trans Resort

Bali tahun 2020. Perkiraan pendapatan kamar tahun 2020 dihitung dengan

rumus :

Perkiraan Pendapatan Kamar Tahun 2020 = Pendapatan Kamar th 2019 +

(Pendapatan Kamar th 2019 X % Markup)

Pendapatan tersebut muncul karena adanya penjualan kamar selama

tahun 2019, menurut informasi yang penulis peroleh dari perusahaan %

markup yang ditetapkan pihak manajemen untuk meningkatkan keuntungan

yang diinginkan dari tahun lalu adalah sebesar 35%, dan pada taun 2019

jumlah kamar yang terhuni pada The Trans Resort Bali sebanyak 54.601 dari

72.635 kamar yang tersediadengan tingkat % Occoupency sebesar 75,2 %

( lihat lampiran 2). Sehingga untuk memperoleh harga jual rata-rata kamar

dapat dihitung dengan rumus :

Rata-rata Harga Jual kamar = Perkiraan pendapatan kamar tahun 2020

Jumlah Kamar yang terjual tahun 2019

Penetapan harga jual kamar menurut manajemen hotel The Trans

Resort Bali dihitung dengan cara menambahakan % markup masing- masing

jenis kamar yang telah ditentukan pihak manjemen hotel dengan rata-rata

harga jual kamar. Perhitungan tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.3
44

Tabel 4.3
THE TRANS RESORT BALI
PERKIRAAN HARGA JUAL KAMAR
TAHUN 2020
Sumber : The Trans Resort Bali
AVR Rate % Publish Rate
Room Type
(Rp) Markup (Rp)
Premier and Club Premiere 2.318.485, 2.952.591,
27,35%
Room 46 23
2.318.485, 3.796.519,
Celebrity Suites 63,75%
46 93
One Bedroom Villa with 2.318.485, 4.141.974,
78,65%
Private Pool 46 27
Three Bedroom 2.318.485, 4.364.548,
Presidential Villa 88,25%
46 87

Berdasarkan Tabel 4.3 dalam penetapan harga jual kamar pada The

Trans Resort Bali terdapat keuntungan atau % Mark Upyang ditetapkan oleh

pihak manajemen hotel dari masing-masing jenis kamar, % mark up ini

dibuat berbeda sesuai dengan jenis kamar dan fasilitas yang diberikan dan

juga mempertimbangkan pesaing lain. Persentase markup yang ditetapkan

oleh The Trans Resort Bali tersebut adalah 27,35% untuk jenis kamar

Premiere and Club Premiere Room, 63,75 % untuk jenis kamar Cebrity

Suites, 78,65% untuk jenis kamar One Bedroom Villa with Private Pool, dan

88,25% untuk Three Bedroom Presidential Villa (lihat lampiran 4).

Manajemen hotel menetapkan harga jual sesuai jenis kamar yaitu, untuk

Premiere and Club Premiere Room sebesar Rp2.952.591,23, Cebrity Suites

sebesar Rp3.796.519,93, One Bedroom Villa with Private Pool sebesar

Rp4.141.974,27, dan Three Bedroom Presidential Villa sebesar

Rp4.364.548,87, dan dari hasil perhitungan harga jual kamar menurut


45

manajemen hotel diperoleh rata-rata harga dari ke-4 jenis kamar tersebut

adalah sebesar Rp3.813.908,58 untuk tahun 2020.

B. Penentuan Harga Jual menurut Konseptual

1. Perhitungan Beban pokok Keseluruhan Kamar tahun 2020

Secara konseptual harga jual ditentukan berdasarkan beban pokok

dari masing-masing jenis kamar, dan perhitungan beban pokok tersebut

berdasarkan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk penjualan jasa kamar.

Karena keterbatasan waktu dan informasi serta telah mendapatkan

persetujuan dari pihak hotel, penulis berasumsi menggunakan biaya-biaya

kamar pada tahun 2019 sebagai dasar perhitungan beban pokok kamar

tahun 2020. Penulis menggunakan teori yang dikemukan oleh Agus

Sulastiyono dalam perhitungan beban pokok kamarnya yaitu dengan

rumus

“Beban pokok = Biaya Operasi + Pajak, Asuransi + Penyusutan”

Adapun data-data yang penulis gunakan dalam perhitungan beban

pokok kamar adalah ( lihat lampiran 1 sampai 5).

a. Biaya Operasional

Biaya Operasional adalah biaya-biaya yang berkaitan dengan

aktifitas hotel sehari-hari diluar kegiatan produksi. Unsur-unsur biaya

operasional dalam perhitungan harga pokok ini seperti biaya tenaga

kerja, biaya pengadaan tamu yang meliputi Guest Suppliesdan ,

Cleaning Supplies, Decoration, Operating Suplies,(lihat lampiran 3)


46

serta biaya-biaya lain yang timbul karena adanya penjualan kamar.

Biaya-biaya tersebut penulis akan jabarkan seperti berikut:

1) Biaya Tenaga Kerja

Biaya Tenaga Kerja adalah biaya yang timbul karena adanya

kepengurusan kamar dari tenaga kerja hotel yang berasal dari

Housekeeping Departement, pada The Trans Resot Bali terdapat

79 orang bekerja pada departemen ini, biaya gaji head

departement house keeping tidak termasuk di dalamnya. Biya

tenaga kerja dibagi menjadi 3 yaitu biaya gaji, biaya konsumsi,

dan biaya seragam. Berikut adalah perhitungan dari biaya tenaga

kerja

a) Biaya Gaji

Biaya gaji merupakan biaya yang dikeluarkan untuk

memberikan balas jasa kepada tenaga kerja yang telah

melakukan pekerjaannya, jumlah gaji yang diberikan kepada

tenaga kerja house keeping department adalah sebesar

Rp2.879.485/ bulan, maka biaya gaji untuk house keeping

department adalah :

Biaya Gaji: 79x 12 x Rp2.879.485 = Rp2.729.751.829

b) Biaya Konsumsi

Biaya konsumsi adalah biaya yang dikeluarkan

perusahan untuk kebutuhan makanan dan minuman bagi

karyawan. Pada The Trans Resort Bali mendapatkan


47

konsumsi sebesar Rp15.000 per orang. Menggunakan asumsi

dalam satu tahun adalah 365 hari dan masa cuti yang

diperoleh karyawan adalah selama 12 hari dan hari libur

selama satu tahun adalah 48 hari, maka biaya konsumsi yang

dikeluarkan oleh hotel untuk biaya konsumsi untuk bagian

House Keeping Departement adalah:

Jumlah Hari Kerja = 365 – (12+48) = 305 hari kerja

Biaya Konsumsi = 79 orang x 305 hari x Rp15.000

= Rp361.425.000

c) Biaya Seragam

Biaya seragam adalah biaya yang dikeluarkan oleh

perusahaan untuk kebutuhan seragam kerja bagi karyawan.

The Trans Resort Bali menyediakan dua set seragam untuk

staf kamar dengan harga satu set seragam adalah sebesar

Rp225.000 (lihat lampiran 3), biaya seragam yang

dikeluarkan oleh hotel untuk house keeping department

dalam satu tahun adalah :

Biaya Seragam = Rp225.000 x 2 x 79 = Rp35.550.000

Hotel juga memberikan fasilitas laundri untuk uniform tenaga

kerja dan pada house keeping depatement biaya laundri yang

dikeluarkan adalah Rp180.712.500( lihat lampiran 3).

Jadi keseluruhan biaya seragam yang dikeluarkan oleh hotel

untuk bagian house keeping department adalah :


48

Biaya Seragam :Rp35.550.000 +Rp180.712.500

= Rp216.262.500

Berikut adalah perhitungan biaya tenaga kerja yang

dikeluarkan oleh hotel pada bagian house keeping:

Biaya Gaji = Rp2.729.751.829,00

Biaya Konsumsi = Rp361.425.000,00

Biaya Seragam = Rp216.262.500,00

Total = Rp3.307.439.329,00

2) Biaya Pengadaan Kebutuhan Tamu

Biaya pengadaan kebutuhan tamu adalah biaya yang

dikeluarkan untuk melayani kebutuhan tamu yang menginap pada

The Trans Resort Bali. Adapun biaya pengadaan kebutuhan tamu

pada The Trans Resort Bali meliputi Guesst Supplies, Cleaning

Supplies, Decoration Expenses, Operating Supplies. Berdasarkan

data yang diperoleh dari The Trans Resort Bali jumlah biaya yang

dikeluarkan untuk pengadaan tamu adalah sebesar

Rp11.810.868.227,49 (lihat lampiran 3).

3) Biaya Operasi Lainnya

Biaya Operasi lainnya disini mencakup biaya listrik dan air

yang dikeluarkan oleh The Trans Resort Bali untuk kegiatan

hotel. Berikut adalah jumlah biaya listrik dan air The Trans

Resort Bali:
49

a) Biaya Listrik

Biaya listrik adalah biaya yang dikeluarkan karena

adanya aktivitas pemakaian aliran listrik PLN. The Trans

Resort Bali mengeluarkan biaya listrik sebesar

Rp4.553.255.478,00 (lihat lempiran 1).

b) Biaya Air

Biaya ini timbul karena adanya pemakaian air untuk

menunjang aktivitas hotel. Biaya air yang dikeluarkan The

Trans Resort Bali untuk pemakaian air adalah

Rp2.531.882.345,00 (lihat lampiran 3).

4) Biaya Lain-lain

Biaya Lain-Lain merupakan biaya yang dilakukan dengan

cara pengalokasian biaya bersama dengan menggunakan cara

umum melakukan perbandingan jumlah pendapatan kamar

dengan jumlah pendapatan hotel secara keseluruhan, dengan

rumus sebagai berikut:

Pendapatan Kamar
x Biaya Bersama
Pendapatan keseluruhan Hotel

Adapun biaya bersama dari The Trans Resort Bali yang dihitung

menggunakan rumus tersebut adalah


50

a) Biaya Pemeliharaan

Biaya pemeliharaan adalah biaya yang dikeluarkan untuk

melakukan perwatan serta perbaikan dari fasilitas hotel. The

Trans Resort Bali mengeluarkan biaya pemeliharaan sebesar

Rp3.294.637.244,00(lihat lampiran 1).Berdasarkan jumlah

perbandingan pendapatan kamar dengan pendapatan

keseluruhan hotel, maka pengalokasian biaya pemeliharaan

kamar adalah :

93.771.573 .615,97
125.245.765 .890,77
x 3.294.637.244,00

=Rp2.466.696.711,59

b) Biaya Pemasaran

Biaya pemasaran adalah biaya yang dikeluarkan oleh

hotel untuk mempromosikan kamar agar adanya peningkatan

hunian kamar. The Trans Resort Bali mengeluarkan biaya

pemasaran dengan rincian biaya pemasaran adalah Printing &

Stationary, Comlimentary service and gifts, Transport,

Contract Services, Commission Travel Agency, Advertisement

adalah sebesar Rp10.035.753.166,21 (lihat lampiran

1).Berdasarkan jumlah perbandingan pendapatan kamar

dengan pendapatan keseluruhan hotel maka pengalokasian

biaya pemasaran untuk kamar adalah :


51

93.771.573 .615,97
125.245.765 .890,77
x10.035.753.166,21=

Rp7.513.773.899,83

c) Biaya Administrasi dan Umum

Biaya Administrasi dan Umum adalah biaya yang

dikeluarkan oleh The Lilianbali yang berhubungan dengan

operasional hotel seperti biaya ATK, biaya telepon dan

fotocopy berkas-berkas yang erat kaitannya dengan kegiatan

perusahaan. The Trans Resort Bali mengeluarkan biaya

administrasi dan umum sebesar Rp4.838.778.278,00(lihat

lampiran 1).Berdasarkan jumlah perbandingan pendaptan

kamar dengan pendapatan keseluruhan hotel, maka biaya

administrsi dan umum yang dialokasikan ke sector kamar

adalah

93.771.573 .615,97
125.245.765 .890,77
x 4.838.778.278

= Rp3.622.795.950,89
52

b. Pajak dan Asuransi

Pajak dan Asuransi pada The Trans Resort Bali adalah

kewajiban yang dibayarkan kepada pemerintah serta pemberi jasa

asuransi untuk mengantisipasi kemungkinan yang terjadi. Adapun

pajak dan asuransi yang dialokasikan untuk sector kamar adalah

sebagai berikut:

1) Pajak

Pajak adalah iuran wajib yang dibayar setiap bulannya oleh

wajib pajak. Pajak yang dibayarkan oleh The Trans Resort Bali

adalah PPh 21, PB 1 dan PPh 23 (lihat lampiran 1).Trans Resort

Bali mengeluarkan biaya pajak sebesar

Rp19.769.660.155,50 Biaya Pajak yang dialokasikan ke sektor

kamar adalah :

93.771.573 .615,97
125.245.765 .890,77
x 19.769.660.155,50 = Rp14.801.555.401,45

2) Biaya Asuransi

Biaya asuransi adalah biaya yang dikeluarkan untuk

menjamin sesuatu hal pada hotel dan iurannya dibayarkan sesuai

jangka waktu yang telah disepakati. The Trans Resort Bali

mengikuti tiga jenis asuransi yaitu public liability insurance,

tororism insurance, Building Insurance, The Trans Resort Bali

mengeluarkan biaya untuk membayar iuran asuransi tersebut

sebesar Rp3.103.167.544,00(lihat pada lampiran 1)sehingga biaya

asuransi yang dialokasikan pada sektor kamar adalah:


53

93.771.573 .615,97
125.245.765 .890,77
x 3.103.167.544,00

= Rp2.323.343.242,18

c. Biaya Penyusutan

Biaya penyusutan adalah biaya yang dikeluarkan oleh suatu

perusahaan sebagai akibat dari pemakaian aktiva tetap. Berdasarkan

informasi yang penulis peroleh dari pihak hotel, The Trans Resort Bali

memiliki aktiva berupa gedung, kendaraan, peralatan, mesin, serta

mebel. Biaya yang disusutkan untuk aktiva tersebut adalah sebesar

Rp4.119.411.240,00(lihat lampiran 1). Sehingga biaya penyusutan

yang dialokasikan untuk sektor kamar adalah :

93.771.573 .615,97
125.245.765 .890,77
x 4.119.411.240,00
=Rp3.084.205.454,75

Berikut adalah penyajian hasil perhitungan beban pokok kamar

yaitu beban pokok untuk keseluruhan jenis kamar pada The Trans

Resort Bali tahun 2020.


54

Tabel 4.4
THE TRANS RESORT BALI
BEBAN POKOK KESELURUHAN KAMAR
TAHUN 2020
Elemen Biaya Jumlah Biaya (Rp)
Biaya Operasi :
Biaya Tenaga Kerja 3.307.439.329,00
Biaya Pengadaan Kebutuhan Tamu 11.810.868.227,49
Biaya Listrik 4.553.255.478,00
Biaya Air 2.531.882.345,00
Biaya Pemeliharaan 2.466.696.711,59
Biaya Pemasaran 7.513.773.899,83
Biaya Administrasi dan Umum 3.622.795.950,89
Pajak dan Asuransi:
Pajak 14.801.555.401,45
Asuransi 2.323.343.242,18
Penyusutan 3.084.205.454,75
Beban Pokok Keseluruhan Kamar 56.015.816.040,19
Sumber : Data diolah

Tabel 4.4 menjelaskan bahwa beban pokok keseluruhan kamar tanpa

membedakan jenis kamar pada The Trans Resort Bali sebesar

Rp56.015.816.040,19

2. Perhitungan Beban Pokok Kamar Berdasarkan Jenis Kamar tahun 2020

Perkiraan kamar terjual tahun 2020 diasumsikan memakai data

kamar terjual tahun 2019. Jumlah kamar yang terjual tahun 2019 pada The

Trans Resort Bali sebanyak 54.601 kamar dari 72.635 kamar yang tersedia

selama satu tahun (Lihat lampiran 2).

Terdapat perbedaan beban pokok dari setiap jenis kamar, hal ini

dipengaruhi oleh faktor biaya yang dikeluarkan oleh setiap jenis kamar
55

seperti biaya tenaga kerja, biaya pengadaan tamu, biaya listrik, biaya air,

biaya pemelihaaan, biaya pemasaran, biaya administrasi dan umum, pajak

dan asuransi, serta penyusutan yang dikeluarkan untuk kamar pada The

Trans Resort Bali.

Pada perhitungan beban pokok kamar berdasarkan jenisnya ini, biaya

biaya tersebut akan dialokasikan pada setiap jenis kamar berdasarkan

jumlah kamar yang terhuni. Perhitungan ini dilakukan dengan cara

melakukan perbandingan jumlah tingkat hunian kamar tiap jenis kamar

dengan tingkat keseluruhan hunian kamar yang dihitung dengan rumus:

Tingkat Hunian Jenis Kamar


x Biaya Bersama
Tingkat Hunian Keseluru h an Kamar

Perhitungan beban pokok tiap jenis kamar tahun 2020 adalah sebagai

berikut:

a. Biaya Operasi

1). Biaya Tenaga Kerja

Perhitungan biaya tenaga kerja ini dialokasikan berdasarkan

jumlah kamar yang terhuni pada The Trans Resort Bali tahun 2019.

Berdasarkan perhitungan tersebut, biaya yang dialokasikan sebesar

Rp3.307.438.789 sehingga jumlah biaya untuk tenaga kerja yang

dialokasikan pada setiap jenis kamar adalah:

Premier and Club Premiere Room :

51.095
x Rp3.307.438.789 = Rp3.095.064.422,18
54.601

Celebrity Suites :
56

1.026
x Rp3.307.438.789 = Rp62.149.644,72
54.601

One Bedroom Villa with Private Pool :

2.297
x Rp3.307.438.789 = Rp139.140.091,55
54.601

Three Bedroom Presidential Villa :

183
x Rp3.307.438.789 = Rp11.085.170,55
54.601

2). Biaya Pengadaan Kebutuhan Tamu

Perhitungan biaya pengadaan kebutuhan tamu ini

dialokasikan berdasarkan jumlah kamar yang terhuni pada The

Trans Resort Bali. Jumlah dari biaya Pengadaan kebutuhan tamu

adalah sebesar

Rp11.052.477.282,17, jadi alokasi biaya pengadaan kebutuhan tamu

berdasarkan jenis kamar adalah :

Premier and Club Premiere Room :

51.095
x RpRp11.810.868.227,49 = Rp11.052.477.282,17
54.601

Celebrity Suites :

1.026
x Rp11.810.868.227,49 = Rp221.936.426,10
54.601

One Bedroom Villa with Private Pool :

2.297
x Rp11.810.868.227,49 = Rp496.869.367,20
54.601

Three Bedroom Presidential Villa :

183
x Rp11.810.868.227,49 = Rp39.585.152,02
54.601
57

3). Biaya Operasional Lainnya

a) Biaya Listrik

Biaya listrik ini dialokasikan berdasarkan jumlah kamar

yang terhuni, jumlah biaya listrik yang dialokasikan sebesar

Rp4.553.255.478 jadi alokasi biaya listrik untuk setiap jenis

kamar adalah sebagai berikut:

Premier and Club Premiere Room :

51.095
x Rp4.553.255.478,00= Rp4.260.885.123,87
54.601

Celebrity Suites :

1.026
x Rp4.553.255.478,00= Rp85.559.607,34
54.601

One Bedroom Villa with Private Pool :

2.297
x Rp4.553.255.478,00= Rp191.550.115,07
54.601

Three Bedroom Presidential Villa :

183
x Rp4.553.255.478,00= Rp15.260.631,71
54.601

b) Biaya Air

Biaya air ini dialokasikan berdasarkan jumlah kamar yang

terhuni, jumlah biaya air air yang dialokasikan adalah sebesar

Rp2.513.773.899,83 dan perhitungan alokasi biaya air untuk

setiap jenis kamar adalah :


58

Premier and Club Premiere Room :

51.095
x Rp2.531.882.345,00= Rp2.369.306.943,42
54.601

Celebrity Suites :

1.026
x Rp2.531.882.345,00 = Rp47.576.258,42
54.601

One Bedroom Villa with Private Pool :

2.297
x Rp2.531.882.345,00 = Rp106.513.319,29
54.601

Three Bedroom Presidential Villa :

183
x Rp2.531.882.345,00 = Rp8.485.823,87
54.601

c) Biaya Pemeliharaan

Biaya pemeliharaan ini dialokasikan berdasarkan jumlah

kamar yang terhuni, jumlah biaya yang dialokasikan adalah

Rp2.466.696.711,59 jadi biaya pemeliharaan yang dialokasikan

untuk setiap jenis kamar adalah:


59

Premier and Club Premiere Room :

51.095
x Rp2.466.696.711,59 = Rp2.308.306.962,85
54.601

Celebrity Suites :

1026
x Rp2.466.696.711,59 = Rp46.351.364,01
54.601

One Bedroom Villa with Private Pool :

2.297
x Rp2.466.696.711,59 = Rp103.771.036,18
54.601

Three Bedroom Presidential Villa :

183
x Rp2.466.696.711,59 = Rp8.267.348,55
54.601

d) Biaya Pemasaran

Perhitungan biaya pemasaran ini dialokasikan berdasarkan

jumlah kamar yang tersedia pada The Trans Resort Bali selama

satu tahun karena biaya ini dikeluarkan sebelum terjadinya

penjualan kamar hotel, sehingga dibebankan ke seluruh kamar.

Jumlah biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh oleh The Trans

Resort Bali sebesar Rp7.513.773.899,83 jadi perhitungan

alokasi biaya pemasaran untuk setiap jenis kamar adalah :

Premier and Club Premiere Room :

64.605
x Rp7.513.773.899,83 = Rp6.683.105.428,49
72.635

Celebrity Suites :

2.190
x Rp7.513.773.899,83 = Rp226.545.946,73
72.635
60

One Bedroom Villa with Private Pool :

5.475
x Rp7.513.773.899,83 = Rp566.364.866,82
72635

Three Bedroom Presidential Villa :

365
x Rp7.513.773.899,83 = Rp37.757.657,79
72.635

e) Biaya Administrasi dan Umum

Perhitungan Biaya administrasi dan umum dialokasikan

berdasarkan jumlah kamar yang terhuni, jumlah biaya yang

dikeluarkan adalah Rp3.622.795.950,89, berikut adalah

perhitungan alokasi biaya administrasi dan umum sesuai jenis

kamar.

Premier and Club Premiere Room :

51.095
x Rp3.622.795.950,89= Rp3.390.171.592,29
54.601

Celebrity Suites :

1026
x Rp3.622.795.950,89= Rp68.075.468,32
54.601

One Bedroom Villa with Private Pool :

2.297
x Rp3.622.795.950,89= Rp152.406.774,59
54.601

Three Bedroom Presidential Villa :

183
x Rp3.622.795.950,89= Rp12.142.115,69
54.601

b. Pajak dan Asuransi


61

1) Pajak

Perhitungan beban pajak ini dialokasikan berdasarkan jumlah

kamar yang terhuni, jumlah beban pajak yang dikeluarkan oleh The

Trans Resort Bali adalah Rp14.801.555.401,45 sehingga beban pajak

yang dialokasikan ke setiap jenis kamar adalah :

Premier and Club Premiere Room :

51.095
x Rp14.801.555.401,45 = Rp13.851.128.610,04
54.601

Celebrity Suites :

1026
x Rp14.801.555.401,45 = Rp278.134.023,95
54.601

One Bedroom Villa with Private Pool :

2.297
x Rp14.801.555.401,45 = Rp622.684.067,27
54.601

Three Bedroom Presidential Villa :

183
x Rp14.801.555.401,45 = Rp49.608.700,18
54.601

2) Biaya Asuransi

Beban Asuransi yang dieklaurakan untuk sektor kamar akan

dialokasikan berdasarkan jumlah kamar yang terhuni, jumlah beban

asuransi yang harus dikeluarkan untuk sektor kamar adalah

Rp2.323.343.242,18, sehingga beban asuransi yang dialokasikan ke

setiap kamar adalah :

Premier and Club Premiere Room :


62

51.095
x Rp2.323.343.242,18= Rp2.174.158.402,95
54.601

Celebrity Suites :

1026
x Rp2.323.343.242,18= Rp43.657.628,37
54.601

One Bedroom Villa with Private Pool :

2.297
x Rp2.323.343.242,18= Rp97.740.323,94
54.601

Three Bedroom Presidential Villa :

183
x Rp2.323.343.242,18= Rp7.786.886,93
54.601

c. Biaya Penyusutan

Perhitungan biaya penyusutan ini dialokasikan berdasarkan

jumlah kamar yang tersedia pada The Trans Resort Bali, karena

sebelumnya penyusutan ini sudah diperhitungkan untuk semua aset

tetap yang dimiliki oleh The Trans Resort Bali adapun jumlah biaya

penyusutan yang dibebankan kepada kamar adalah Rp3.084.205.44,75,


63

berikut adalah perhitungan alokasi biaya penusutan untuk setiap jenis

kamar:

Premier and Club Premiere Room :

64.605
x Rp3.084.205.44,75= Rp2.743.238.017,54
72.635

Celebrity Suites :

2.190
x Rp3.084.205.44,75= Rp92.991.119,24
72.635

One Bedroom Villa with Private Pool :

5.475
x Rp3.084.205.44,75= Rp232.477.798,10
72635

Three Bedroom Presidential Villa :

365
x Rp3.084.205.44,75= Rp15.498.519,87
72.635

Hasil perhiungan beban pokok berdasarkan jenis kamarnya dapat dilihat

pada Tabel 4.5.


64

Tabel 4.5
THE TRANS RESORT BALI
BEBAN POKOK PER- JENIS KAMAR TAHUN 2020

Room Type
One Bedroom Villa Three Bedroom
Elemen Biaya Premier and Club Celebrity Suites Total (Rp)
with Private Pool Presidential Villa
Premiere Room (Rp) (Rp)
(Rp) (Rp)
Biaya Operasi :
Biaya Tenaga Kerja 3.095.064.422,18 62.149.644,72 139.140.091,55 11.085.170,55 3.307.439.329,00
Biaya Pengadaan Kebutuhan Tamu 11.052.477.282,17 221.936.426,10 496.869.367,20 39.585.152,02 11.810.868.227,49
Biaya Listrik 4.260.885.123,87 85.559.607,34 191.550.115,07 15.260.631,72 4.553.255.478,00
Biaya Air 2.369.306.943,42 47.576.258,42 106.513.319,29 8.485.823,87 2.531.882.345,00
Biaya Pemeliharaan 2.308.306.962,85 46.351.364,01 103.771.036,18 8.267.348,55 2.466.696.711,59
Biaya Pemasaran 6.683.105.428,49 226.545.946,73 566.364.866,82 37.757.657,79 7.513.773.899,83
Biaya Administrasi dan Umum 3.390.171.592,29 68.075.468,32 152.406.774,59 12.142.115,69 3.622.795.950,89
Pajak dan Asuransi:
Pajak 13.851.128.610,04 278.134.023,95 622.684.067,27 49.608.700,18 14.801.555.401,45
Asuransi 2.174.158.402,95 43.657.628,37 97.740.323,94 7.786.886,93 2.323.343.242,18
Penyusutan 2.743.238.017,54 92.991.119,24 232.477.798,10 15.498.519,87 3.084.205.454,75
Beban Pokok Kamar 51.927.842.785,81 1.172.977.487,19 2.709.517.760,01 205.478.007,18 56.015.816.040,19

Sumber : Data diolah


65

Tabel 4.5 menunjukan jumlah keseluruhan beban pokok untuk setiap

jenis kamar pada The Trans Resort Bali, sehingga untuk mengetahui beban

pokok kamar per malamnya dapat dihitung dengan cara membagi total

beban pokok kamar dengan jumlah kamar yang terhuni ada The Trans

Resort Bali, berikut adalah perhitungannya:

Premier and Club Premiere Room

51.927.842 .785,81
51.095
= Rp1.016.299,89

Celebrity Suites :

1.172.977 .487,19
1.026
= Rp1.143.252,91

One Bedroom Villa with Private Pool :

2.709517760,01
2.297
= Rp1.179.589,80

Three Bedroom Presidential Villa :

205.478.007,18
183
= Rp1.122.830,62

Tabel 4.6
THE TRANS RESORT BALI
BEBAN POKOK KAMAR PER MALAM TAHUN 2020

Beban Pokok Kamar


Jenis Kamar
tahun 2020 (Rp)
Premier and Club Premiere Room 1.016.299,89
Celebrity Suites 1.143.252,91
One Bedroom Villa with Private Pool 1.179.589,80
Three Bedroom Presidential Villa 1.122.830,64

Sumber: Data diolah


66

2. Perhitungan Harga Jual Kamar Tahun 2020

Beban Pokok kamar yang telah dihitung akan menjadi dasar untuk

menghitung harga jual kamar untuk tahun 2020. Penulis akan

menambahkan penentuan harga jual berdasarkan perhitungan biaya-biaya

kamar untuk mendapatkan beban pokok kamarnya dengan %markup yang

telah ditentukan oleh pihak manajemen hotel, untuk menghitung harga jual

kamar The Trans Resort Bali, adapun rumus untuk perhitungan harga jual

berdasarkan beban pokok menggunakan %markupadalah:

Harga Jual = Biaya Produk + (% Mark Up x Biaya Produk).

Setiap jenis kamar memiliki persentase mark upyang berbeda karena

diengaruhi oleh fasilitas hotel, persaingan dengan kompetitor lainnya serta

keuntungan yang ingin dicapai oleh The Trans Resort Bali. Persentase

mark up untk setiap jenis hotel ditetapkan oleh pihak manajemen hotel

yaitu 27,35% untuk jenis kamar Premier and Club Premiere room, 63,75%

untuk jenis kamar Celebrity Suites, 78,65% untuk jenis kamar One

Bedroom Villa with Private Pool, dan 88,25% untuk Three Bedroom

Presidential Villa. Berdasarkan tingkat persentase markup tersebut maka

perhitungan harga jual The Trans Resort Bali pada tahun 2020 adalah

sebagai berikut:
67

Premier and Club Premiere Room

Rp1.016.299,89 + (27,35% + Rp1.016.299,89) = Rp1.294.257,91

Celebrity Suites :

Rp1.143.252,91 + (63,75% + Rp1.143.252,91) = Rp1.872.076,64

One Bedroom Villa with Private Pool :

Rp1.179.589,80 + (78,65% + Rp1.179.589,80) = Rp2.107.337,17

Three Bedroom Presidential Villa :

Rp1.122.830,64 + (88,25% + Rp1.122.830,64) = Rp2.113.728,68

Tabel 4.7 menunjukan hasil perhitungan harga jual kamar menurut

konseptual tahun 2020:

Tabel 4.7
THE TRANS RESORT BALI
HARGA JUAL KAMAR TAHUN 2020

Harga Jual Menurut


Room Type
Konseptual (Rp)
Premier and Club Premiere Room 1.294.257,91
Celebrity Suites 1.872.076,64
One Bedroom Villa with Private Pool 2.107.337,17
Three Bedroom Presidential Villa 2.113.728,68

Sumber: Data Diolah


68

C. Perbandingan Harga Jual Menurut Hotel dengan Konseptual

Perbandingan harga jual setiap jenis kamar dari perhitungan menurut

manajemen hotel dengan konseptual dapat dilihat pada Tabel 4.8

Tabel 4.8
THE TRANS RESORT BALI
PERBANDINGAN HARGA JUAL KAMAR TAHUN 2020

Harga Jual
Harga Jual Menurut Menurut
Room Type Selisih (Rp)
Hotel (Rp) Konseptual
(Rp)
Premier and Club 2.952.5
1.294.257,9 1.658.333,3
Premiere Room 91,23
1 2
3.796.5
Celebrity Suites 1.872.076,6 1.924.443,2
19,93
4 9
One Bedroom Villa with 4.141.9
2.107.337,1 2.034.637,1
Private Pool 74,27
7 0
Three Bedroom 4.364.5
Presidential Villa 2.113.728,6 2.250.820,1
48,87
8 9

Sumber : Data diolah

Berdasarkan data pada Tabel 4.8 menunjukan perbandingan harga

yang ditetapkan oleh pihak manajemen hotel The Trans Resort Bali dengan

perhitungan menurut konseptual. Hasil Perhitungan yang ditetapkan oleh

manajemen hotel untuk harga jual rata-rata kamar sebelum ditambahkan

dengan %mark up sebesar Rp2.318.485,46, dari harga jual rata-rata tersebut,

manajemen hotel menentapkan harga untuk Premier and Club Premiere Room

sebesar Rp2.952.591,23, Celebrity Suites Rp3.796.519,93, One Bedroom

Villa with Private Pool Rp4.141.974,27 dan Three Bedroom Presidential


69

Villa Rp4.364.548,87, sedangkan hasil perhitungan menurut konseptual

memperoleh harga jual untuk jenis kamar Premier and Club Premiere Room

sebesar Rp1.294.257,91, Celebrity Suites Rp1.872.076,64, One Bedroom

Villa with Private Pool Rp2.107.337,17 dan Three Bedroom Presidential

Villa Rp2.113.728,68.

Harga jual yang ditetapkan oleh pihak manajemen hotel jauh lebih

tinggi dibandingkan dengan harga jual yang dihitung menurut konseptual,

terdapat selisih yang cukup besar dari kedua perhitungan harga jual kamar

tersebut yaitu jenis kamar Premier and Club Premiere Room sebesar

Rp1.658.333,32, Celebrity Suites Rp1.924.443,29, One Bedroom Villa with

Private Pool Rp2.034.637,10 dan Three Bedroom Presidential Villa

Rp2.250.820,19. Harga jual yang ditetapkan oleh manajemen hotel memang

akan mendapatkan keuntungan yang maksimal, tetapi akan lebih baik jika

pihak hotel menentukan harga jual kamar berdasarkan beban pokok untuk

meningkatkan volume hunian kamar pada The Trans Resort Bali dan juga

pennetuan ini dapat mengatisipasi apabila hotel dalam keadaan sepi (Low

season) manajemen hotel dapat menawarkan harga jual yang dihitung

berdasarkan konsep karena tidak dari perhitungan harga jual berdasarkan

beban pokoknya pihak hotel akan tetap mendapatkan keuntungan yang baik

untuk The Trans Resort Bali.


BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. Penentuan harga jual kamar yang ditetapkan oleh pihak manajemen hotel

pada The Trans Resort Bali yang menggunakan rata-rata harga yang

diperoleh dari anggaran pendapatan kamar tahun ini adalah untuk jenis

kamar Premiere and Club Premiere Room sebesar Rp2.952.591,23,

Celebrity Suites sebesar Rp3.796.519,93, One Bedroom Villa with

Private Pool sebesar Rp4.141.974,27, dan Three Bedroom Presidential

Villa sebesar Rp4.364.548,87.

2. Sedangkan untuk perhitungan harga jual kamar menurut konseptual yang

berdasarkan biaya untuk menghitung beban pokok kamarnya

memperoleh hasil yaitu untuk jenis kamar Premier and Club Premiere

Room sebesar Rp1.294.257,91, Celebrity Suites Rp1.872.076,64, One

Bedroom Villa with Private Pool Rp2.107.337,17 dan Three Bedroom

Presidential Villa Rp2.113.728,68

3. The Trans Resort Bali tidak melakukan perhitungan beban pokok kamar

dalam menetapkan harga jual. Perhitungan harga jual menurut manjemen

hotel dengan konsep memperoleh selisih yang cukup besar, Harga jual

yang ditetapkan oleh pihak manajemen hotel jauh lebih tinggi

dibandingkan dengan harga jual yang dihitung menurut konseptual yaitu

70
71

Perhitungan harga jual menurut manjemen hotel dengan konsep

memperoleh selisih yang cukup besar yaitu jenis kamar Premier and Club

Premiere Room sebesar Rp1.658.333,32, Celebrity Suites

Rp1.924.443,29, One Bedroom Villa with Private Pool Rp2.034.637,10

dan Three Bedroom Presidential Villa Rp2.250.820,19.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah disampaikan, penulis menyarankan

agar pihak manjemen The Trans Resort Bali tidak hanya berpatokan pada

pendapatan tahun lalu untuk menentapkan harga jual kamar tahun berikutnya.

Sebelum menentukan harga jual kamar hendaknya pihak hotel harus

mempetimbangkan serta memperhitungkan ulang biaya-biaya yang berkaitan

dengan kamar, agar dapat menentukan beban pokok kamar dengan

tepatkarena penentuan harga jual kamar berdasarkan beban pokok akan

berpengaruh terhadap tingkat hunian kamar dan volume penjualan kamar,

dan dengan menentukan beban pokok kamar, maka manajemen dapat

menurunkan harga sesuai dengan batas perhitungan beban pokok dan pada

saat keadaan sepi (low season) The Trans Resort Bali akan tetap mendapatkan

keuntungan pada harga jual tersebut dan memperoleh harga jual yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA

Harahap, Sofyan. 2011. Teori Akuntansi. Edisi Revisi 2011. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.

Lestari, Wiwik; Permana, Dhyka Bagus. 2017. Akuntansi Biaya dalam Perspektif
Manajerial. Depok: PT. RajaGrafindo Persada.

Mulyadi. 2015.Akuntansi Biaya. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu


ManajemenYKPN.

Sugiyono, 2016. Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.


Bandung:CV Alfabeta.

Sulastiyono, Agus. 2011. Teknik dan Prosedur Divisi Kamar pada Bidang Hotel.
Seri Manajemen Usaha Jasa Sarana Pariwisata dan Akomodasi.
Bandung: Alfabeta.

Sulastiyono, Agus. 2016. Manajemen Penyelenggaraan Hotel. Seri Manajemen


Usaha Jasa Sarana Pariwisata dan Akomodasi. Bandung: Alfabeta.

Supriyono. 2017. Akuntansi Biaya I Pengumpulan Biaya dan Penentuan Beban


pokok. Edisi Kedua. Cetakan Keduapuluh Satu. Yogyakarta: BPFE-
Yogyakarta.

Swastha, Basu dan Irawan..2017. Manajemen Pemasaran Modern.Edisi


KeduaCetakan Ketigabelas. Yogyakarta: Liberty Yogyakara.

Cerdasco, 29 Oktober 2019, Teori Harga, dilihat pada tanggal 22 Juli 2020
<https://cerdasco.com/teoriharga/#:~text=Price%20Theory%20atau
%20teori%20harga,individu%20maupun%20pasar%20secara
%20keseluruhan>
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1 Income Statement The Trans Resort Bali tahun 2019


THE TRANS RESORT BALI
PROFIT AND LOSS STATEMENT
As Period Of : December, 2019

DESCRIPTION AMOUNT

# INCOME & OTHER INCOME #


Room 93.771.573.614,97
Food 20.781.764.397,69
Beverage 9.162.499.526,15
Spa 874.026.618,96
Other Income 655.901.732,00
# TOTAL INCOME & OTHER INCOME # 125.245.765.889,77
#COST#
Food 2.020.725.380,00
Beverage 1.588.955.543,16
Spa 1.169.893.641,05
Telepon 957.185.706,32
Laundry 1.028.088.351,23
#TOTAL COST# 6.764.848.621,76
# SALARIES & OS #
Front Office 1.488.955.543,16
House Keeping 2.729.751.829,12
Food & Beverage 2.836.105.796,49
Administrative & General 2.623.397.861,76
Human Resources 1.240.796.285,97
Marketing 1.134.442.318,60
Maintenance 974.911.367,54
Spa 1.488.955.543,16
# TOTAL SALARIES & OS # 14.517.316.545,80
# OPERATING EXPENSES #
Administrative & General 3.881.592.572,00
Marketing:
Printing & Stationary 1.122.902.644,91
Comlimentary service and gifts 2.744.477.771,58
Transport 1.050.451.322,46
Contract Services 1.122.571.361,75
Commission Travel Agency 1.692.672.481,75
Advertisement 2.302.677.583,75
Commission others -
Bad Debt Expense -
Total Marketing Expense 10.035.753.166,21
Electricity Expenses 4.553.255.478,00
Water Expenses 2.531.822.345,00
Guest Supplies 7.552.495.216,84
Maintenance 3.294.637.244,00
# TOTAL OPERATIONAL EXPENSES # 31.849.556.022,06
# OTHER OPERATIONAL EXPENSES #
Spa 586.283.061,40
Other Minor Deps 531.769.836,84
Cleaning Supplies 1.588.762.431,00
Decoration Expenses 2.121.451.322,46
Uniform Laundry 665.662.500,00
Operating Supplies 548.159.257,19
Consumption 1.331.325.000,00
# TOTAL OTHER OPERATIONAL EXPENSES # 7.373.413.408,90
# INCOME BEFORE FIX CHG/GOP # 64.740.631.291,26
# FIXED CHARGES #
Tax 19.769.660.155,50
Insurance 3.103.167.544,00
Interest 518.757.878,28
Depreciation 4.119.411.240,00
Other Fixed Charges 1.376.314.442,00
# TOTAL FIXED CHARGES # 28.887.311.259,78
# INCOME BEFORE OTHER ADD/DED # 35.853.320.031,48
Other Additions 770.750.889,11
Other Deductions 31.829.952,00
# INCOME BEFORE INCOME TAX # 36.592.240.968,59
Reserve for Inc Tax -
# NET INCOME # 36.592.240.968,59
Sumber: The Trans Resort Bali
Lampiran 2 Room Occupency 2019

THE TRANS RESORT BALI


ROOM OCCUPANCY
As Period Of : December, 2019

Room in the house 199


Room Available
Premier and Club Premiere Room 64.605
Celebrity Suites 2.190
One Bedroom Villa with Private Pool 5.475
Three Bedroom Presidential Villa 365
Total Room Available 72635
Room Night Sold (RNS)
Premier and Club Premiere Room 51.095
Celebrity Suites 1.026
One Bedroom Villa with Private Pool 2.297
Three Bedroom Presidential Villa 183
Total Room Night Sold 54.601
Percentage of Occupancy (%) 75,2
Percetage of double Occupency (%) 87,69
Average Room Rate (Rp) 1.717.397

Sumber : The Trans Resort Bali


Lampiran 3 Room Occupency 2018

THE TRANS RESORT BALI


ROOM OCCUPANCY
As Period Of : December, 2019

Room in the house 199


Room Available
Premier and Club Premiere Room 64.605
Celebrity Suites 2.190
One Bedroom Villa with Private Pool 5.475
Three Bedroom Presidential Villa 365
Total Room Available 72635
Room Night Sold (RNS)
Premier and Club Premiere Room 52.195
Celebrity Suites 1.222
One Bedroom Villa with Private Pool 2.564
Three Bedroom Presidential Villa 229
Total Room Night Sold 56.210
Percentage of Occupancy (%) 77,4
Percetage of double Occupency (%) 89,77
Average Room Rate (Rp) 1.627.317

Sumber : The Trans Resort Bali


Lampiran 4 Room Expenses Departemen 2019

THE TRANS RESORT BALI


ROOM EXPENSES
As Period Of : December, 2019

Salaries 2.729.751.829
Cleanning Supplies 1.588.762.431
Decoration Expenses 2.121.451.322
Guest Supplies 7.552.495.217
Uniform Laundry 180.712.500
Operating Supplies 548.159.257
Consumption 361.425.000
Uniform 35.550.000
TOTAL 15.118.307.556,62

Sumber: The Trans Resort Bali


Lampiran 5 Plan % mark up of room 2020

THE TRANS RESORT BALI


PLAN MARK UP OF ROOM 2020

Type of Room Plan % Markup


Premier and Club Premiere Room 27,35%
Celebrity Suites 63,75%
One Bedroom Villa with Private Pool 78,65%
Three Bedroom Presidential Villa 88,25%

Sumber: The Trans Resort Bali


Lampiran 6 Harga Jual Kamar Tahun 2020

THE TRANS RESORT BALI


RATE OF ROOM 2020

Publish Rate
Room Type
(Rp)
Premier and Club Premiere Room 2.952.591,23
Celebrity Suites 3.796.519,93
One Bedroom Villa with Private Pool 4.141.974,27
Three Bedroom Presidential Villa 4.364.548,87

Sumber: The Trans Resort Bali


Lampiran 7 Perbaikan Struktur Organisasi Finance The Trans Resort Bali

Financial Controller
Dodik Purwedi

Chief Acountant Purchasing Manager


Yulia Ika Ariyanti

Credit Manager Ass. IT Manager


Ita Noviyanto Nugroho

Income Acc. Cost


Auditor Admin Payable Control Purchasing ReceivingS
Suta Asih SPV SPV SPV PV
Dedi Wina Asih Bayu
Vacant

GeneralCashi Purchasin
IS&S
Acc. Receivable er gOfficer Storekeeper
Officer
Ita July Ari Wahyu
Parta

STRUKTUR ORGANISASI
FINANCE DEPARTEMENT
THE TRANS RESORT BALI
Keterangan :
1. Garis Perintah

2. GarisKoordinasi
Lampiran 8 Transkrip Wawancara

Transkrip Wawancara

Hari, Tanggal : Kamis, 20/02/2020

Narasumber : Chief Accounting

Keterangan:
P: Pewawancara
N: Narasumber
P : “Selamat siang bu”
N : “Iya, selamat siang
P : “mohon maaf bu, saya mau nanya terkait penentuan harga jual kamar
hotelnya bu, apa boleh bu?”
N : “iya boleh, Tanya aja”
P : “Mau nanya bu, untuk nyari harga jual kamarnya disini sistem sama
perhitungannya gimna ya bu?”
N : “Kalau nyari harga jual kamarnya disini itu buat anggaran dulu, nanti
selebihnya penetapan harganya dari pihak Marketing & Revenue yang
buat list-list harga setiap kamarnya”
P : “Berarti dari anggaran tersebut sudah ditetapkan harga setiap jenis kamar
ya bu?”
N : “Iya dik, disini ibu hanya membua anggrannya saja, untuk harga yang
akan di publish itu dari pihak Marketing&Revenue yang buat”
P : “Baik bu kalau begitu, untuk detailnya akan saya tanyakan pada bagian
marketing&Revenue, terima kasih ibu ya sudah mau membantu.
Lampiran 8 Lanjutan

Transkrip Wawancara

Hari, Tanggal : Rabu, 26/02/2020

Narasumber : Staf Marketing&Revenue

Keterangan:
P: Pewawancara
N: Narasumber
P : “Selamat sore pak”
N : “Iya, selamat sore, adayang bisa dibantu dek?”
P : “Mohon maaf pak, saya mau nanya pak terkait penentuan harga jual
kamar hotel?”
N : “Oo, Mau tanya apanya dek?”
P : “Mau nanya gimana sistem penentuan harga jualnya disini pak?”
N : “Untuk harga jual kamar hotel itu biasanya dibuatnya dari anggaran
pendapatan kamar, dari anggaran ini nanti akan dibuatkan rata-rata
harga untuk semua jenis kamar dek, trus dari rata-rata harga itu akan
ditambah sama %markup sesuai tipe dek”
P : “Anggaran ini dibuatnya berdasarkan biaya-biaya yang memengaruhi
kamar ya pak?”
N : “Kalo Pembuatan anggaran pendapatan kamarnya itu dibuat bedasarkan
pendapatan tahun lalu, dari pendapatan itu nanti ditambah %Markup
baru jadi anggaran pendapatan kamar untuk tahun ini”
P : “Untuk %markup nya berapa ya pak kira-kira yang akan ditambahkan
dengan pendapatan kamar tahun lalu?
N : “Untuk tahun ini 35% an dek”
P : “Untuk %markup masing-masing tipe kamar itu bagaimana cara
penetapannya pak?”
N : “Dari pihak kami memperoleh %markup per tipe kamar itu dilihat dari
tahun lalu selain itu dipertimbangkan dari fasilitas yang diberikan dan
melihat kompetitor lain.”
P : “Baik pak,terima kasih sudah meluangkan waktunya pak.”

Anda mungkin juga menyukai