Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PERAN STRATEGI BIAYA


BERDASARKAN AKTIVITAS

Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas


Mata Kuliah Manajemen Biaya
Yang diampu oleh Wasti Reviandani, S.E, M.M

Disusun Oleh:
1. M. Novan Andi S. ( 190301171 )
2. Syaikhur Rohman ( 190301180 )
3. Zanuar Dwi A. ( 190301202 )
4. Okky Aliyatul K. ( 190301203 )
5. Firda Putri Nadiva ( 190301250 )

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
TAHUN 2020-2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya
sehingga Penyusun dapat menyelesaikan sebuah makalah dengan judul “Peran
Strategi Biaya Berdasarkan Aktivitas”.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas dari salah satu mata kuliah
pada Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Gresik.
Dengan tersusunnya makalah ini penyusun berharap kepada Bapak/Ibu
Pengampu Mata Kuliah Manajemen Biaya berkenan meluangkan waktu untuk
membina dan membimbing pembuatan karya ilmiah (makalah) yang ditugaskan
kepada mahasiswa. Untuk itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada yang
terhormat :
1. Suwarno, S.E, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi, Universitas
Muhammadiyah Gresik.
2. Anita Handayani, S.E, M.SM selaku Ka Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi
Universitas Muhamamadiyah Gresik.
3. Wasti Reviandani, S.E, M.M selaku Dosen pengampu Mata Kuliah
Manajemen Biaya yang dengan telaten dan sungguh-sungguh dalam
menyampaikan materi dan bimbingannya.
4. Rekan-rekan seangkatan Tahun 2019-2020 yang selalu saling memberikan
semangat dalam menyelesaikan tugas.
Penyusun menyadari sepenuhnya, bahwa makalah ini masih banyak
kekurangannya. Untuk itu dengan kerendahan hati Penyusun mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Demikian untuk menjadikan periksa dan penyusun berharap atas kritik dan
saran, guna untuk perbaikan dalam penulisan makalah ini. Aamiin.

Gresik, 27 Maret 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3

BAB I PENDAHULUAN 4
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Rumusan Masalah 5
1.3 Tujuan Penulisan 5

BAB II PEMBAHASAN 6
2.1 Pengertian Biaya Berdasarkan Aktivitas Dan Tradisional ..................6
2.2 Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas Dua Tahap ........................ 6
2.3 Prosesur Pembebanan Biaya Berdasarkan Aktivitas ............................7
2.4 Tahap – Tahap dalam Mengembangkan Biaya Berdasarkan
Aktivitas ...............................................................................................7
2.5 Manfaat Dan Kekuranga Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas
Dan Tradisional...8
2.6 Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas Banyak Tahap ...................8
2.7 Contoh Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas Dan Tradisional ...8

BAB III PENUTUP 12


3.1 Kritik dan Saran 12
3.2 Kesimpulan 12

DAFTAR PUSTAKA 13

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas (Activity Based Costing System)
adalah metode membebankan biaya aktivitas-aktivitas berdasarkan besarnya
pemakaian sumber daya dan membebankan biaya pada objek biaya, seperti
produk/ pelanggan berdasarkan besarnya pemakaian aktivitas serta untuk
mengukur biaya dan kinerja dari aktivitas yang terkait dengan proses dan objek
biaya.
Dalam proses mendesain sistem, diperlukan pemahaman yang berkaitan
dengan jumlah pemicu biaya yang diperlukan dan menentukan pemicu biaya yang
sesuai. Kedua faktor tersebut berhubungan erat sebab tipe dari cost driver yang
dipilih akan mempengaruhi jumlah pemicu yang diperlukan sesuai tingkat akurasi
sistem. Permasalahan timbul apabila jumlah pemicu biaya yang dipergunakan
terlalu banyak, karena secara ekonomis tidak menguntungkan untuk menentukan
pemicu yang berbeda dari setiap aktivitas dan pada beberapa proses perusahaan
yang menggunakan aktivitas secara bersama-sama (Agregat) dengan pemicu
tunggal sebagai dasar penelusuran biaya aktivitas ke produk yang dihasilkan,
terdapat kesulitan untuk memilih pemicu yang sesuai.
Penerapan sistem biaya berdasarkan aktivitas dapat menjelaskan tingkat
konsumsi jasa melalui penelusuran konsumsi biaya aktivitas perusahaan terhadap
sumber daya. Selain itu juga dapat dilakukan juga pembebanan biaya overhead
keproduk sesuai jumlah konsumsi jasa terhadap aktivitas-aktivitas yang
diperlukan dalam perhitungan dengan sistem activity based costing melalui
prosedur 2 tahap, yaitu :
1. Proses identifikasi aktivitas dan menentukan pemicu biaya (cost driver)
aktivitas yang sesuai tahapan tersebut akan menghasilkan pusat-pusat biaya
homogen (cost pool homogen) sebagai dasar untuk menelusuri biaya
aktivitas.
2. Berisi tentang pembebanan biaya aktivitas overhead keproduk/ jasa
berdasarkan tarif biaya dari setiap pusat biaya dan jumlah konsumsi produk/

4
jasa terhadap aktivitas sesuai dengan kapasitas pemicu biaya aktivitas yang
digunakan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa
permasalahan sebagai berikut :
1. Apa pengertian biaya berdasarkan aktivitas?
2. Apa yang dimaksud dengan perhitungan biaya berdasarkan aktivitas dua tahap?
3. Bagaimana prosedur pembebanan biaya berdasarkan aktivitas?
4. Bagaimana tahap-tahap dalam mengembangkan perhitungan biaya berdasarkan
aktivitas?
5. Apa manfaat dari perhitungan biaya berdasarkan aktivitas?
6. Apa yang dimaksud dengan perhitungan biaya berdasarkan aktivitas banyak
tahap?
7. Bagaimana contoh perhitungan biaya berdasarkan aktivitas?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dari makalah ini adalah :
1. Mengetahui pengertian dari biaya berdasarkan aktivitas.
2. Mengetahui pengertian dari perhitungan biaya berdasarkan aktivitas dua tahap.
3. Mengetahui prosedur pembebanan biaya berdasarkan aktivitas.
4. Memahami tahap-tahap dalam mengembangkan perhitungan biaya berdasarkan
aktivitas.
5. Mengetahui manfaat dari perhitungan biaya berdasarkan aktivitas.
6. Mengetahui pengertian dari perhitungan biaya berdasarkan aktivitas banyak
tahap.
7. Memahami contoh perhitungan biaya berdasarkan aktivitas.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Biaya Berdasarkan Aktivitas


Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas (activity based costing-ABC)
merupakan metode menentukan biaya yang akurat. ABC merupakan inovasi baru
dalam akuntansi biaya dan dapat digunakan secara cepat oleh perusahaan industry,
dan dalam organisasi pemerintahan dan nirlaba.
Perhitungan biaya berdasarkan fungsi dan aktivitas membebankan biaya
pada objek biaya,seperti produk, pelanggan, pemasok, bahan baku, dari jalur
pemasaran. Ketika biaya dibebankan pada objek biaya, biaya per unit dihitung
dengan membagi jumlah biaya yang dibebankan dengan jumlah unit dan objek
biaya tertentu. Secara konseptual,perhitungan biaya per unit produksi adalah
sederhana. Biaya perunit adalah jumlah biaya yang berkaitan dengan unit yang
diproduksi dibagi dengan jumlah unit yang diproduksi. Sebagai contoh biaya
produk sering didefinisikan sebagai biaya produksi, yaitu jumlah dari bahan baku
langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead produksi. Definisi biaya produksi
tersebut diharuskan untuk pelaporan keuangan pihak eksternal sehingga
memainkan peranan penting dalam penilaian persediaan dan menentukan
pendapatan. Akan tetapi,biaya produksi juga berguna untuk membuat beberapa
keputusan tertentu. Pengukuran biaya meliputi penentuan jumlah dollar dari bahan
baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead yang digunakan produksi.
Nilai biayanya dapat berupa biaya aktual yang dibebankan pada input
produksi,atau dapat pula berupa angka perkiraan.

2.2 Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas


Sumber Daya, Aktivitas, Penggerak Biaya Untuk Konsumsi Sumber Daya,
dan Penggerak Biaya Untuk Konsumsi Aktivitas.
- Sumber daya : elemen ekonomis yang dibutuhkan atau dikonsumsi dalam
melaksanakan aktivitas
- Aktivitas : tugas atau tindakan spesifik dari pekerjaan yang dilakukan
- Penggerak biaya untuk konsumsi sumber daya : ukuran jumlah sumber daya
yang dikonsumsi oleh suatu aktivitas

6
- Penggerak biaya untuk konsumsi aktivitas : mengukur seberapa banyak
aktivitas yang digunakan oleh objek biaya

2.3 Prosedur Pembebanan Biaya Dua Tahap


Pembebanan biaya dua tahap membebankan biaya sumber daya ke tempat
penampungan biaya aktivitas dan kemudian ke objek biaya.
  Sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas berbeda dengan perhitungan biaya
berdasarkan volume pada 2 hal, yaitu tempat penampungan biaya dan penggerak
biaya yang digunakan.

2.4 Tahap-Tahap dalam Mengembangkan Biaya Berdasarkan Aktivitas


Mengembangkan sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas
mebutuhkan 3 tahap, yaitu (1) mengidentifikasi biaya sumber daya dan aktivitas
(2) membebankan biaya sumber daya ke aktivitas (3) membebankan biaya
aktivitas ke objek biaya
Tahap 1: Mengidentifikasi Biaya Sumber Daya dan Aktivitas
- Tahap pertama dalam mendesain sistem ABC adalah melakukan analisis
aktivitas untuk mengidentifikasi biaya sumber daya dan aktivitas perusahaan.
- Melalui analisis aktivitas, perusahaan mengidentifikasi pekerjaan yang
dilakukannya untuk menjalankan operasinya.
- Analisis aktivitas mencakup pengumpulan data dari dokumen dan catatan
yang ada, serta pengumpulan data tambahan dengan kuisioner, observasi, atau
wawancara dengan karyawan penting.
- Ada 4 tingkatan aktivitas, yaitu aktivitas tingkat unit, kelompok, produk, dan
fasilitas.
Tahap 2: Membebankan Biaya Sumber Daya Pada Aktivitas
- Perhitungan sumber daya berdasarkan aktivitas menggunakan penggerak
biaya untuk konsumsi sumber daya untuk membebankan biaya sumber daya
ke aktivitas.
- Penggerak biaya untuk konsumsi sumber daya biasanya mencakup jumlah (1)
jam tenaga kerja untuk ektivitas tenaga kerja yang intensif, (2) karyawan
untuk aktivitas yang terkait dengan penggajian, (3) persiapan untuk aktivitas

7
yang terkait dengan batch, (4) perpindahan untuk aktivitas penanganan bahan
baku, (5) jam mesin untuk aktivitas perbaikan dan pemeliharaan, (6) luas
lantai per meter persegi untuk aktivitas perawatan secara umum dan
kebersihan.
- Biaya sumber daya dapat dibebankan ke aktivitas dengan menelusuri secara
langsung atau mengestimasi. Penelusuran secara langsung membutuhkan
pengukuran pemakaian sumber daya actual oleh aktivitas.
Tahap 3: Membebankan Biaya Aktivitas ke Objek Biaya
Tahap terakhir adalah membebankan biaya aktivitas atau tempat
penampungan biaya ke objek biaya berdasarkan penggerak biaya untuk konsumsi
aktivitas yang tepat. Outputnya adalah objek biaya untuk aktivitas yang dilakukan
oleh perusahaan atau organisasi.

2.5 Manfaat Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas


Manfaat utama dari perhitungan biaya berdasarkan aktivitas yang telah
dialami banyak perusahaan di antaranya adalah:
(1) Pengukuran profitabilitas yang lebih baik,
(2) Pengambilan keputusan yang lebih baik,
(3) Perbaikan proses,
(4) Estimasi biaya,
(5) Biaya dari kapasitas yang tidak digunakan

2.6 Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas Banyak Tahap


Pada perhitungan biaya berdasarkan aktivitas dengan banyak tahap, biaya
sumber daya dibebankan pada aktivitas tertentu yang pada gilirannya dibebankan
pada aktivitas lainnya sebelum dibebankan pada objek biaya terakhir.
- Akuntansi untuk Konsumsi Sumber Daya
Akuntansi untuk konsumsi sumber daya adalah adaptasi perhitungan biaya
berdasarkan aktivitas yang menekankan konsumsi sumber daya dengan
sangat meningkatnya jumlah tempat penampungan biaya sumber daya, yang
memungkinkan penelusuran lebih langsung terhadap biaya sumber daya pada

8
objek biaya daripada sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas dengan
pusat biaya yang lebih sedikit.
- Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas yang Dikendalikan Oleh Waktu
Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas yang dikendalikan oleh waktu
membebankan biaya sumber daya secara langsung ke objek biaya dengan
menggunakan biaya per unit waktu penyediaan sumber daya, bukan dengan
pertama membebankan biaya ke aktivitas dan kemudian dari aktivitas ke
objek biaya

2.7 Contoh Soal Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas


Contoh perhitungan biava per unit dan harga jual (kalkulasi Activit Based
Costing)

Sebuah perusahaan manufaktur menyajikan data-data biaya produksi dan output


selama tahun 2019 (biaya dalam jutaan rupiah).

1. Produk yang dihasilkan perusahaan ada 2 jenis, yaitu produk Tahu dan
Tempe
2. Bahan baku per bulan untuk produk Tempe Rp 2.500.000,- dan produk Tahu
Rp 1.200.000,-
3. Upah tenaga kerja langsung per bulan untuk produk Tempe Rp 1.500.000,-
dan produk Tahu Rp 1.300.000,-
Data Keuangan yang terhimpun untuk kedua jenis produk tersebut adalah
sebagai berikut :

AB Produk BC
Keterangan Tahu Tempe
Volume Produksi ( Unit ) 4.000 5.000
Harga Jual ( Rp ) 3.000 4.000
Biaya Utama ( Rp ) 3.000 1.500
Jam Kerja Langsung 500 800
Dan akuntan manajemen mengidentifikasikan aktivitas cost pool yang
dianggarkan dan Aktivitas sebagai berikut :
Aktivitas Anggaran Cost Pool Aktivitas
Rekayasa lip 1 50 fl0fl Jam
Setup Sfl0.(It)(1 Jam
Perputaran Mesin 1 .50fl.t)tlt) Jam
Pengemasan l HO.tlt)tl Jumlah
Dan berikut ini aktivitas yang sesungguhnya un k kedua jenis produk :
Kons st ealisasi
Aktivitas Total
AB BC
Rekayasa 6.000 9.000 15.000
Setup 400 600 1.000
0%

9
Perputaran Mesin 50.000 100.000 150.000
Pengemasan 5.000 20.000 25.000

Aktivitas yang dikonsumsi masing-masing produk :

4. Jumlah produksi selama sebulan tersebut, produk x 100 unit dan produk y 50
unit.

Ditanya:

a. Hitunglah biaya produksi produk Tahu dan Tempe per unit!


b. Hitunglah harga jual produk x dan y per unit, apabila mark up 40% untuk
masing - masing produk!

Jawab:

a. Biaya produksi per unit (jutaan rupiah)


 Tarif overhead manufacture masing-masing aktivitas :
1. Pemeliharaan Mesin = 900 = Rp 3 per jam tenaga kerja langsung
300
2. Penanganan Bahan = 100 = Rp 5 per pindahan
20
3. Penyetelan Mesin = 150 = Rp 15 per proses produksi
10

Pembebanan overhead pabrik pada produk x dan y berdasarkan tarif :

Aktivitas Produk Tahu Produk Tempe


(dalam jutaan rupiah) (dalam jutaan rupiah)
Pemeliharaan Mesin 200 x Rp. 3 = Rp. 600 100 x Rp. 3 = Rp. 300
Penanganan bahan 12 x Rp.5 = Rp. 60 8 x Rp. 5 = Rp. 40
Penyetelan mesin 7 x Rp. 15 = Rp. 105 3 x Rp. 15 = Rp 45
Total Rp. 765 Rp. 385

Jadi, biaya produksi per unit (jutaan rupiah), sbb :


Aktivitas Produk Tahu Produk Tempe
Bahan Baku (Rp) 190 145
TKL (Rp) 150 130
Overhead manufacture (Rp) 765 385
Total Biaya Produksi 1.105 660
Unit Produksi 105 50
Biaya Produksi per Unit 11,05 13,20

b. Harga jual per unit (jutaan rupiah)

10
Aktivitas Produk Tahu Produk Tempe
Biaya produksi per Rp. 11,05 Rp. 13,20
unit
Mark up 40% Rp.4,42 Rp.5,28
Harga jual per unit Rp.15,47 Rp.18,48

Catatan :
Ada cara lain untuk menghitung pembebanan overhead pabrik, berdasarkan
rasio konsumsi masing-masing aktivitas.

Berdasarkan soal kalkulasi ABC diatas, rasio konsumsi aktivitas.


Aktivitas Produk Tahu Produk Tempe Penggerak
Aktivitas
Pemeliharaan 200/300 x 100% 100/300 x 100% Jam tenaga kerja
Mesin = 67% = 33% langsung
Penanganan 12/20 x 100% = 8/20 x 100% = Perpindahan
bahan 60% 40% bahan baku
Penyetelan mesin 7/10 x 100% = 3/10 x 100% = Proses Produksi
70% 30%

Aktivitas Produk Tahu Produk Tempe


Pemeliharaan 67% x Rp. 900 = Rp.603 33% x Rp. 900 = Rp. 297
Mesin
Penanganan 60% x Rp. 100 = 60 40% x Rp. 100 = Rp. 40
bahan
Penyetelan 70% x Rp. 150 = Rp. 105 30% x Rp. 105 = Rp. 45
mesin
Total Rp. 768 Rp. 382

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kritik dan Saran


Adapun saran yang penulis berikan kepada pembaca, yaitu para pembaca
dapat lebih memahami dan memaknai pentingnya biaya berdasarkan aktivitas.
Demikianlah makalah yang dapat penyusun sampaikan, dan berharap  kepada
pembaca agar dapat memberikan penyusun kritikan maupun masukkan yang
positif demi penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini memberikan
faedah bagi kita semua.

3.2 Kesimpulan
Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas (activity based costing-ABC)
merupakan metode menentukan biaya yang akurat. ABC merupakan inovasi baru
dalam akuntansi biaya dan dapat digunakan secara cepat oleh perusahaan industry,
dan dalam organisasi pemerintahan dan nirlaba.
Perhitungan biaya berdasarkan fungsi dan aktivitas membebankan biaya
pada objek biaya,seperti produk, pelanggan, pemasok, bahan baku, dari jalur
pemasaran. Ketika biaya dibebankan pada objek biaya, biaya per unit dihitung
dengan membagi jumlah biaya yang dibebankan dengan jumlah unit dan objek
biaya tertentu.

12
DAFTAR PUSTAKA

Lilis, Dunia. 2017. Resume Bab 5 Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas


Dan Analisis Profitabilitas Pelanggan.
http://happylilis.blogspot.com/2017/11/resume-bab-5-perhitungan-
biaya.html. Diakses pada 27 Maret 2021 pukul 21.00

https://id.scribd.com/document/482203427/Contoh-Soal-Perhitungan-Biaya-
Berdasarkan-Aktivitas

https://www.academia.edu/11922445/perhitungan_biaya_berdasarkan_aktivitas

13

Anda mungkin juga menyukai