Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut undang-undang No. 2 tahun 1992 pasal 1, asuransi atau

pertangungan adalah perjannjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana

pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima

premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena

kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau

tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita

tertanggung yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk

memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau

hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.2

Asuransi merupakan lembaga keuangan non bank yang

mempunyai peranan tidak jauh berbeda dari bank, yaitu bergerak dalam

bidang layanan jasa yang diberikan kepada masyarakat dalam mengatasi

resiko yang terjadi di masa yang akan datang. Dan itu sesuai dengan

firman Allah surat Al-Hasyr ayat : 18 yang berbunyi :

p k š‰r ' ¯»t ƒ šúï Ï %© !$ # (#q ã Z tB #u ä (#qà )® ? $# © !$# ö Ý à ZtF ø 9 ur Ó §øÿ tR $ ¨B ô M tB£ ‰s %$
7 ‰tó Ï9 ( (#qà)¨?$#ur ©!$# 4

b Î ) ©!$# 7 ŽÎ7 y z $yJ Î/ tbqè =yJ÷è s? ÇÊÑÈ ¨

Artinya :“hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan


hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah dibuat
2
R. Permata Hastuti A. dan F. Milla Fitri, Asuransi Konvensional, Syariah dan BPJS,
(Yogyakarta : Parama Publishing, 2016), 12

1
2

untuk hari esok (masa depan). Dan bertakwalah kepada Allah


sesungguhnya Allah Maha mengetahui yang kamu kerjakan”. 3
(QS. Al-Hasyr : 18)

Dari ayat tersebut sudah jelas bahwa kita diharuskan untuk

mempersiapkan diri untuk masa depan kita. Karena kemungkinan-

kemungkinan buruk yang akan terjadi kepada kita tidak akan terduga, oleh

karena itu perusahaan asuransi menjawab semuanya dengan memberikan

layanan asuransi kepada masyarakat.

Berdasarkan data yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK),

bisa dilihat dari tahun 2011 hingga 2014, di mana aset industri asuransi

konvensional mengalami pertumbuhan rata-rata yang mencapai lebih dari

16%. Hal ini juga terlihat dari pertumbuhan rata-rata yang terjadi di dalam

investasi dan premi yang masing-masing mengalami peningkatan sebesar

14,4% dan juga 21,0%, data tersebut menunjukkan adanya pertumbuhan

positif yang terjadi di dalam bisnis asuransi. Sedangkan pada tahun 2015,

aset dan investasi industri asuransi konvensional hingga akhir September

menunjukkan angka hingga mencapai Rp 765,6 triliun dan Rp 608,6

triliun.4

Persaingan yang sangat ketat dimana semakin banyak organisasi

atau penyedia jasa terlibat dalam upaya pemenuhan kebutuhan dan

keinginan pelanggan serta menempatkannya sebagai tujuan utama.Dengan

3
Al-Qur’an dan terjemahnya, Departemen Agama RI, (Bandung: CV Penerbit Diponegoro, 2010),
548

4
https://www.cermati.com/artikel/perkembangan-perusahaan-asuransi-di-indonesia
3

demikian, diyakini bahwa kunci utama untuk memenangkan persaingan

adalah memberikan nilai dan kepuasan kepada para konsumen.Kepuasan

konsumen diartikan sebagai suatu keadaan dimana harapan konsumen

terhadap suatu produk sesuai dengan kenyataan yang diterima oleh

konsumen. Jika produk tersebut jauh dari harapan, konsumen akan

kecewa. Sebaliknya, jika produk tersebut memenuhu harapan maka

konsumen akan puas. Harapan konsumen dapat diketahui dari pelanggan

mereka sendiri saat menggunakan produk tersebut, informasi dari orang

lain, dan informasi yang diperoleh dari iklan atau promosi yang lain5.

Seringkali masyarakat masih kurang percaya pada perusahaan yang

bergerak di bidang layanan jasa karena tidak sesuai dengan keinginan

atau gambaran sebelumnya.Karena itu penting sekali bagi sebuah

perusahaan melakukan sebuah promosi.Promosi adalah bagian dari

bauran promosi penjualan (promotional mix)6. Agar kegiatan promosi

dapat berjalan lancar, perlu adanya tujuan yang jelas dari kegiatan

promosi yang akan dilakukan oleh perusahaan tersebut. Promosi

berkenaan pula dengan mempengaruhi tingkah laku pembeli, maka

kegiatan promosi sangatlah penting dalam meningkatkan nasabah.Karena

dengan promosi, nasabah dapat mengetahui tentang sifat dan karakteristik

produk yang ditawarkan oleh penyedia jasa tersebut.

5
Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, perilaku konsumen pendekatan praktis disertai himpunan
jurnal penelitian, (Yogyakarta : C.V ANDI OFFSET, 2013), 181

6
Sofjan assauri, manajemen pemasaran dasar, konsep,dan strategi,(Jakarta: PT Rajagrafindo
Persada, 1987), 265
4

Pada bisnis-bisnis industri dan jasa, nama (merk) lebih sering

dihubungkan dengan reputasi perusahaan daripada dengan produk atau

jasa itu sendiri. Karena itu salah satu pertimbangan nasabah dalam

memilih suatu perusahaan jasa adalah reputasi perusahaan tersebut di

mata nasabahnya, karena kepercayaan merupakan salah satu faktor utama

bagi nasabah untuk mempercayakan uangnya ditabung atau

diinvestasikan pada perusahaan tersebut.7

Selain itu reputasi sangat penting bagi perusahaan karena reputasi

yang terbentuk di masyarakat akan memberikan keuntungan bagi

perusahaan dalam hal penjualan produk dan jasa mereka. “Reputasi

perusahaan merupakan aset yang tidak Nampak, namun merupakan

sebuah asset penting bagi perusahaan”.Oleh karena itu, pihak manajemen

berusaha menjalankan strategi komunikasi yang diterapkan melalui

program dan kegiatan yang bertujuan untuk melakukan pendekatan

terhadap khalayak dalam membangun reputasi perusahaan.Sehingga

perusahaan tersebut dapat dinilai baik dan menimbulkan keyakinan diri

nasabah terhadap perusahaan tersebut.8

Terciptanya kepuasan nasabah dapat memberikan manfaat,

diantaranya hubungan antara perusahaan dan nasabah menjadi akrab,

7
Ruli adlani, Analisis faktor-faktor yang memperngaruhi keputusan nasabah menabung pada PT.
Bank rakyat Indonesia (Persero), Tbk CabangPandaran semarang. (Universitas Muhammadiyah
semarang, 2010), 3.

8
I’ah Robi’ah, analisis pengaruh etiket, komunikasi dan reputasi terhadap kepercayaan dan
komitmen serta dampaknya pada kerelasian nasabah debitur (studi kasus pada Bank Perkreditan
Rakyat Parung Panjang), (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.Fakultas Ilmu Ekonomi dan Bisnis,
2010), 4.
5

memberikan kesan yang baik bagi nasabah, membentuk suatu

rekomendasi dari nasabah yang satu ke nasabah yang lain yang dapat

menguntungkan perusahaan sehingga terciptanya loyalitas nasabah.

Loyalitas merupakan komitmen pelanggan bertahan secara mendalam

untuk berlangganan kembali atau melakukan pembelian ulang produk

atau jasa terpilih secara konsisten di masa yang akan datang, meskipun

pengaruh situasi dan usaha-usaha pemasaran mempunyai potensi untuk

menyebabkan perubahan perilaku9

Mempertahankan nasabah sama dengan mempertahankan

kelangsungan hidup perusahaan, hal ini disebabkan karena dengan

mempertahankan nasabah, berarti dapat meningkatkan penerimaan atau

pendapatan perusahaan dalam penjualan produk yaitu salah satunya

dengan promosi. Selain promosi, agar nasabah tetap loyal kepada

perusahaan maka perusahaan juga harus bisa menjaga reputasinya agar

tetap baik dimata nasabah yang lama ataupun nasabah yang baru.

AJB Bumiputera 1912 merupakan asuransi tertua di

Indonesia.Didirikan lebih dari seabad yang lalu untuk memenuhi

kebutuhan spesifik masyarakat Indonesia.Dalam menjalankan roda

perusahaan, AJB Bumiputera 1912 mengacu kepada tiga falsafah

perusahaan yaitu idealisme, mutualisme dan profesionalisme. AJB

bumiputera 1912 juga mendapatkan Sembilan penghargaan salah satunya

yaitu Indonesia Golden Brand 2004 dan 2005, Agent of The Year 2004

9
Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, perilaku konsumen pendekatan praktis disertai himpunan
jurnal penelitian, (Yogyakarta : C.V ANDI OFFSET, 2013), 104.
6

dan 2005, serta masih banyak lagi yang lainnya. Dan itu membuktikan

bahwa AJB Bumiputera memiliki reputasi yang sangat baik dikalangan

masyarakat.

Berhubungan dengan latar belakang yang sudah dijelaskan diatas

maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul

“Pengaruh Promosi Dan Reputasi Terhadap Loyalitas Nasabah Pada

AJB Bumiputera 1912 Balung Jember”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis merumuskan

masalah sebagai berikut :

1) Adakah pengaruh yang positif promosi terhadap loyalitas nasabah

AJB Bumiputera 1912 Balung Jember?

2) Adakah pengaruh yang positif reputasi terhadap loyalitas nasabah AJB

Bumiputera 1912 Balung Jember?

3) Adakah pengaruh secara simultan antara promosi dan reputasi

terhadap loyalitas nasabah AJB Bumiputera 1912 Balung Jember?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan dari penelitian

ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui apakah promosi berpengaruh terhadap Loyalitas

nasabah AJB Bumiputera 1912 Balung Jember.

2. Untuk mengetahui apakah reputasi berpengaruh terhadap Loyalitas

nasabah AJB Bumiputera 1912 balung Jember.


7

3. Untuk mengetahui apakah promosi dan reputasi secara simultan

(bersama-sama) berpengaruh terhadap Loyalitas nasabah AJB

Bumiputera 1912 Balung Jember.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian berisi tentang kontribusi apa yang akan diberikan

setelah selesai melakukan penelitian.10 Adapun manfaat dari penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1) Dalam bidang keilmuan

Penelitian ini dapat menambah, memperdalam dan memperluas

keilmuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas nasabah

terhadap lembaga keuangan atau penyedia jasa khususnya asuransi,

utamanya untuk faktor promosi dan reputasi. Selain itu, penelitian ini

bisa digunakan sebagai rujukan bagi penelitian selanjutnya yang

sejenis di masa yang akan datang.

2) Akademis / IAIN Jember

Bagi IAIN Jember, penelitian ini dapat menjadi tambahan

koleksi kajian tentang pengaruh promosi dan reputasi terhadap

loyalitas nasabah pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera

1912 Balung Jember. Khususnya fakultas ekonomi dan bisnis islam

prodi perbankan syariah serta dijadikan referensi untuk penelitian-

penelitian selanjutnya.

3) Praktisi / Lembaga
10
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah ( Jember : IAIN Jember Press,2015), 38
8

Bagi lembaga, dalam hal ini BMT IAIN Jember, diharapkan

penelitian ini bisa memberikan informasi yang bermanfaat sebagai

masukan dan pertimbangan bagi perusahaan untuk mengetahui

gambaran tentang perilaku mahasiswa yang nantinya akan menjadi

pijakan untuk penentuan langkah selanjutnya bagi lembaga dalam

meningkatkan strategi pemasaran.

E. Ruang Lingkup Penelitian

1) Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan suatu atribut, sifat, atau nilai dari

individu, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari serta ditarik kesimpulannya.11

Dalam suatu penelitian ada beberapa jenis variabel, diantaranya

adalah sebagai berikut :

a. Variabel independen

Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel

yang mempengaruhi atau menjadi penyebab berubahnya atau

timbulnya variabel dependen (variabel terikat). Dalam penelitian

ini yang menjadi variabel independen (bebas) ada dua yaitu

promosi (X1) dan reputasi (X2).

b. Variabel dependen
11
Murti Sumarni dan Salamah Wahyuni, Metodologi Penelitian Bisnis (Yogyakarta : Andi,2009),
21
9

Variabel dependen atau sering dikatakan sebagai variabel

terikat atau tergantung, yaitu variabel yang dipengaruhi atau

disebabkan oleh adanya variabel bebas.12 Sedangkan yang menjadi

variabel dependen (terikat) dalam penelitian ini adalah loyalitas

nasabah (Y).

2) Indikator Variabel

Indikator merupakan ukuran, yakni hal-hal yang menunjukkan

keterwakilan dari nilai sebuah variabel. Adapun indikator dalam

penelitian ini adalah :

a) Promosi :

1) Periklanan (Advertising)

2) Promosi penjualan (Sales Promotion)

3) Publisitas (Publicity)

4) Penjualan pribadi (Personal selling)

b) Reputasi

1) Nama Baik

2) Reputasi pesaing

3) Dikenal luas

4) Kemudahan diingat

c) Loyalitas nasabah

1) Melakukan pembelian berulang secara teratur

2) Membeli antarlini produk dan jasa

3) Mereferensikan kepada orang lain


12
Ibid, 22
10

4) Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing

F. Definisi Operasional

Untuk mempermudah dan memperjelas pengertian dari istilah

yang digunakan dalam penelitian, maka perlu adanya sebuah definisi dari

judul yang diambil secara spesifik. Berikut merupakan definisi-definisi

yang akan dipaparkan :

a. Asuransi

Asuransi adalah pertanggungan (perjanjian antara dua pihak,

pihak yang satu berkewajiban membayar iuran dan pihak yang lain

berkewajiban memberikan jaminan sepenuhnya kepada pembayar

iuran apabila terjadi sesuatu yang menimpa pihak pertama atau

barang miliknya sesuai dengan perjanjian yang dibuat.13

b. Promosi

sejenis komunikasi yang memberi penjelasan yang meyakinkan

calon konsumen tentang barang dan jasa.

c. Reputasi

persepsi konsumen yang meliputi kemampuan perusahaan

dalam menyediakan dan memberikan pelayanan terbaik kepada

konsumennya.

d. Loyalitas

Loyalitas nasabah adalah merupakan suatu komitmen

perilaku seseorang yang ditunjukkan dengan kemauannya untuk


13
http://kbbi.web.id/asuransi
11

membeli dan menggunakan suatu produk dalam jangka panjang.14

Loyalitas nasabah dapat diukur dengan komitmen nasabah untuk

membicarakan hal-hal positif tentang perusahaan,

merekomendasikan produk kepada orang lain, mendorong teman

atau relasi bisnis untuk berbisnis dengan perusahaan,

mempertimbangkan sebagai pilihan pertama dalam pembelian

peroduk sejenis, melakukan kerjasama lebih banyak diwaktu yang

akan datang.

e. Nasabah

Nasabah adalah individu atau kelompok yang menjalin

hubungan bisnis dengan perusahaan asuransi. Nasabah dapat berupa

calon pemegang polis (prospek) Dalam asuransi, nasabah dapat

diartikan pula sebagai tanggungan asuransi atau pihak tertanggung.15

G. Asumsi Penelitian

Asumsi penelitian biasa disebut juga sebagai anggapan dasar atau

postulat, yaitu sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima

oleh peneliti.Anggapan dasar harus dirumuskan secara jelas sebelum

peneliti melangkah mengumpulkan data.16Asumsi dari penelitian ini

menyatakan bahwa yang mempengaruhi Loyalitas nasabah terhadap

perusahaan adalah promosi dan reputasi.

14
Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, perilaku konsumen pendekatan praktis disertai himpunan
jurnal penelitian, (Yogyakarta : C.V ANDI OFFSET, 2013), 104

15
http://kbbi.web.id/nasabah.

16
Tim Penyusun, Pedoman, 39.
12

H. Hipotesis

Menurut Nurastuti dalam Tukiran, hipotesis terdiri dari dua kata

yaitu dari kata “hypo” yang berarti sebelum dan “thesis” yang berarti dalil.

Jadi hipotesis berarti dalil yang dianggap belum menjadi dalil yang

sebenarnya, karena perlu pembuktian terhadap pembenarannya.Hal ini

diperkuat oleh pendapat Ali yang menyatakan bahwa hipotesis diartikan

sebagai rumusan jawaban sementara yang harus diuji melalui kegiatan

penelitian.17 Sebagaimana hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Ha1 : promosi secara parsial berpengaruh positif terhadap loyalitas

nasabah AJB Bumiputera 1912 Balung Jember

Ha2 : reputasi secara parsial berpengaruh positif terhadap loyalitas

nasabah AJB Bumiputera 1912 Balung Jember

Ha3 : promosi dan reputasi secara simultan berpengaruh positif terhadap

loyalias nasabah AJB Bumiputera 1912 Balung Jember

I. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

pendekatan disini adalah metode atau cara mengadakan

penelitian seperti halnya eksperimen atau non-eksperimen. Tetapi

disamping itu juga menunjukan jenis atau tipe penelitian yang

diambil.Dipandang dari segi tujuan misalnya eksploratif, deskriptif

17
Tukiran Taniredja dan Hidayati Mustafidah, Penelitian Kuantitatif (Sebuah Pengantar),
(Bandung:Alfabeta, 2014), 24
13

atau historis.Masih ada lagi pandangan dari subjek penelitiannya,

misalnya populasi atau kasus.18

Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan

kuantitatif, dalam penelitian ini dituntut untuk banyak menggunkan

angka, mulai dari pengambilan data tersebut, sampai penampilan dan

hasilnya.19

Sedangkan jenis penelitian ini adalah statistik deskriptif melalui

perhitungan ilmiah berasal dari sampel nasabah AJB Bumiputera 1912

Balung Jember yang diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan

tentang survey untuk menentukan frekuensi dan persentase tanggapan

mereka.Dalam survey tersebut mempelajari dua atau lebih variabel

dalam upaya menjawab pertanyaan penelitian atau menguji hipotesis

penelitian.Hasil survey memungkinkan peneliti untuk menguji

hubungan diantara variabel dan menarik kesimpulan dari hubungan

tersebut. Variabel yang akan dijelaskan hubungannya ialah antara

variabel promosi dan reputasi terhadap loyalitas nasabah.

Metode dalam penelitian ini yaitu menggunakan analisis linear

berganda berfungsi untuk mengetahui pengaruh/ hubungan variabel

bebas dengan variabel terikat. Pengelolaan data akan dilakukan dengan

menggunakan alat bantu aplikasi software SPSS for windows.

2. Populasi dan Sampel


18
Suharsini Arikunto, ProsedurPenelitian(Jakarta:Rineka cipta, 2010),64

19
Ibid., 10
14

Populasi dan sampel dalam penelitian kuantitatif merupakan

istilah yang sangat lazim di pakai. Populasi diartikan sebagai jumlah

kumpulan unit yang akan diteliti karakteristik arau cirinya. Namun

jika populasinya luas maka penelitian harus mengambil sampel dari

populasi yang telah didefinisikan.

a. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan obyek yang diteliti yang

terdiri atas sejumlah individu, baik yang terbatas maupun tidak

terbatas.20 Menurut Furchan populasi adalah semua anggota

sekelompok orang, kejadian atau objek yang telah dirumuskan

secara jelas. Adapun populasi di dalam penelitian ini adalah seluruh

nasabah di AJB Bumiputera 1912 Balung jember. Jumlah nasabah

di AJB Bumiputera 1912 Balung jember saat ini adalah sebanyak

6000 nasabah yang mana jumlah tersebut terdiri dari petani,

pedagang, pegawai negeri, pegawai swasta serta ibu rumah tangga.

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi (sebagian tau wakil

populasi yang diteliti). Sampel penelitian sebagian dari populasi

yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh

populasi.21 Data yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian

ini menggunakan teknik sampling yang digunakan adalah metode

20
Sumarni, Metodologi Penelitian Bisnis, 69

21
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : Rineka Cipta
Grafindo Persada, 1998), 117
15

simple random sampling yaitu pengambilan anggota sampel dari

populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata

yang ada dalam populasi itu secara Accidental Sampling, yaitu

merupakan nasabah yang melakukan transaksi pada saat penelitian.

Dalam menentukan ukuran sampel dari suatu populasi

dapat dilakukan dengan rumusan sebagai berikut :

Rumus slovin :

N
n=
1+ Ne2

Keterangan :

n = jumlah nasabah

N = ukuran populasi

e = batasan kesalahan/standart eror22

Dengan menggunakan nilai e sebesar 10% maka diperoleh

jumlah sampel sebagai berikut:

6000 6000 6000 6000


n¿ = = = =98,3
1+ 6000 ( 0,1 ) 1+6000 ( 0,01 ) 1+60 61
2

Jumlah anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran

sampel. Jumlah sampel yang diharapkan 100 mewakili populasi

adalah sama dengan jumlah anggota populasi itu sendiri. Makin

besar jumlah sampel mendekati populasi, maka peluang kesalahan

generalisasi semakin kecil dan sebaliknya jika makin kecil jumlah

22
Widayat, Metode penelitian bisnis, (Bandung : Alfabeta, 2007), 86.
16

sampel menjauhi populasi, maka makin besar kesalahan

generalisasi.23

3. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data

dapat diperoleh. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Data primer, adalah data yang diambil dari lapangan yang

diperoleh melalui pengamatan, wawancara, dan kuesioner oleh orang

yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang

memerlukannya. Data primer ini di sebut juga data asli atau data baru.

Sedangkan dalam penelitian ini menggunakan data primer yang

berupa angket.

4. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data secara terperinci dan baik maka peneliti

menggunakan beberapa metode. Adapun instrumen yang digunakan

untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah :

a. Kuesioner

Kuesioner atau angket adalah alat untuk mengukur variabel

penelitian. Untuk memperoleh data yang valid dan reliabel, maka

sebelum diberikan kepada responden, kuesioner harus diuji

validitas dan reliabilitasnya.24

Menurut Nasution, angket atau kuesioner merupakan daftar

pertanyaan yang didistribusikan melalui pos untuk diisi dan


23
Sugiyono, Metode penelitian bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2007), 86.

24
Ibid, 91
17

dikembalikan atau dapat juga dijawab di bawah pengawasan

peneliti.25 Penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, yaitu

pertanyaan atau pernyataan tertulis yang disertai dengan

jawabannya sehingga responden hanya memilih jawaban yang

sesuai dengan pendiriannya.26 Adapun data yang ingin diperoleh

melalui angket ini adalah tentang promosi, reputasi dan loyalitas

nasabah kepada AJB bumiputera 1912 Balung Jember yang

dituangkan dalam beberapa indikator yang telah peneliti sajikan

sebelumnya.

b. Dokumentasi

Dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya

barang-barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode

dokumentasi, penelitian menyelidiki benda-benda tertulis seperti

buku-buku, majalah, dokumentasi, peraturan-peraturan, notulen

rapat, catatan harian dan sebagainya.

Dalam penelitian ini data-data yang ingin diperoleh dari

metode dokumentasi adalah sebagai berikut :

1. Sejarah berdirinya AJB Bumiputera 1912 Balung Jember

2. Visi dan Misi AJB Bumiputera 1912 Balung Jember

3. Struktur yang ada di AJB Bumiputera 1912 Balung Jember

25
Nasution, Metode Research,128

26
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, 142
18

c. Observasi

Yaitu metode dengan pengamatan yang dicatat secara

sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki. Teknik ini

juga digunakan untuk pengumpulan data yang komplek dan tidak

terbatas pada orang saja, namun juga pada objek-objek yang lain.

Teknik ini dapat dilakukan dengan terlibat langsung atau hanya

sebagai pengamat kegiatan sehari-hari objek yang sedang diamati

atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian.27

Dengan metode ini, peneliti ingin melihat kondisi rill yang

terjadi di lapangan mengenai loyalitas nasabah AJB Bumiputera

1912 Balung Jember.

5. Analisis data

Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan

setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul.

Kegiatan dalam analisis data diantaranya sebagai berikut :

a. Mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden

b. Mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden

c. Menyajikan data tiap variabel yang diteliti

d. Melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan

e. Melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang diajukan.28

Kegiatan menganalisis data dalam penelitian ini meliputi beberapa

tahap antara lain:


27
Suharsimi, Prosedur Penelitian.201

28
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif , Kualitatif R&D, 207
19

a. Proses Editing

Tahap awal analisis data adalah melakukan editing terhadap

data yang telah dikumpulkan dari hasil survei di lapangan. Pada

prinsipnya proses editing data bertujuan agar data yang diamati

akan dianalisis secara akurat dan lengkap.

b. Proses Coding

Proses pengubahan data kualitatif menjadi angka dengan

mengklasifikasikan jawaban yang ada menurut kategori-kategori

yang penting.

c. Proses Scoring

Proses penentuan skor atas jawaban responden yang

dilakukan dengan membuat klasifikasi dan kategori yang cocok

tergantung pada anggapan atau opini responden. Dalam hal ini

instrumen yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan

tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka setiap

instrumen harus mempunyai skala.Dari penelitian ini skala yang

digunakan adalah skala likert yang mana digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi nasabah mengenai AJB

Bumiputera 1912 Balung Jember.

Adapun skor yang digunakan adalah sebagai berikut :29

Tabel 1.1
29
Ibid, 136
20

Ketentuan Pemberian Skor Pada Skala Likert


Sko

Jawaban r

Sangat Setuju (SS) 5

setuju (S) 4

Netral (N) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber : Sugiono

d. Tabulasi

Menyajikan data-data yang diperoleh dalam tabel, sehingga

diharapkan pembaca dapat melihat hasil penelitian dengan jelas.

Setelah proses tabulasi selesai kemudian data-data dalam tabel

tersebut akan diolah dengan bantuan software statistik yaitu SPSS.

Agar data yang dikumpulkan dapat bermanfaat maka harus diolah

dan dianalisis terlebih dahulu sehingga dapat dijadikan dasar

pengambilan keputusan.

Analisis data kuantitatif adalah suatu analisis yang

berdasarkan pada data yang dapat dihitung (angka). Untuk

mempermudah dalam menganalisis data maka peneliti menggunakan

program SPSS (Statistical Package for Social Science).

1. Uji Instrumen Penelitian

Data mempunyai kedudukan yang paling tinggi dalam

penelitian, karena data merupakan penggambaran variabel yang diteliti


21

dan berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis.Oleh karena itu, benar

tidaknya data sangat menentukan bermutu tidaknya hasil

penelitian.30Sedangkan benar tidaknya data tergantung baik tidaknya

instrumen pengumpul data.Sedangkan instrumen yang baik harus

memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel.Begitu pula

dengan angket, sebelum diedarkan kepada responden diuji terlebih

dahulu validitasnya, reliabilitasnya, pembobotan itemnya.Apabila

ternyata ada alat pengumpul data yang belum memenuhi syarat

tersebut, diulangi dan direvisi dan diuji cobakan lagi sehingga

terpenuhi syarat sebagai instrumen yang baik.Dengan demikian,

apabila diperlukan dapat dilakukan perbaikan dan penyempurnaan

pedoman observasi dan angket maupun pelaksaan, sehingga

memberikan alternatif pemecahan terhadap permasalahan yang dapat

diantisipasi sebelumnya.

a. Uji Validitas

Uji Validitas menunjukkan sejauh mana ketepatan,

kesesuaian, atau kecocokan suatu alat untuk mengukur apa yang

akan diukur. Instrument yang valid adalah alat ukur yang

digunakan untuk mendapatkan data yang valid dan dapat digunkan

untuk mengukur apa yang hendak diukur.31

30
Taniredja, Penelitian Kuantitatif, 41

31
Sugiono dan Eri Wibowo, Statistika Penelitian dan Aplikasinya dengan SPSS 10.0 for Windows
(Bandung : Alfabeta,2002), 220
22

Adapun rumusan yang digunakan untuk menguji tingkat

validitas instrumen dalam penelitian ini yaitu menggunakan rumus

korelasi.Analisis ini dilakukan dengan menghitung korelasi antara

skor butir instrument dengan skor total.32 Pengujian validitas tiap

butir digunakan analisis item, yaitu mengkorelasikan skor tiap butir

dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir.33

Untuk memutuskan apakah instrument tersebut valid atau

tidak, besarnya korelasi (r hitung) tersebut dibandingkan dengan r

tabel. Dengan taraf signifikan sebesar 5% atau sebesar 0,05.

Jika r hitung > r table = valid

Jika r hitung < r table = tidak valid

Selain dengan membandingkan r hitung dengan r table, bisa

juga dilakukan dengan melihat tanda bintang pada taraf kesalahan

5% dalam penelitian ini. Jika pada nilai pearson correlation

terdapat tanda bintang, maka instrument tersebut dinyatakan valid,

dan sebaliknya jika pada nilai pearson correlation tidak ada

bintang maka dapat dinyatakan bahwa instrument tersebut tidak

valid.Ada pula pengujian yang terakhir dengan pengujian

menggunakan signifikansi adalah apabila

Nilai sig ≤ 0,05 = valid

Nilai sig ≥ 0,05 = tidak valid34


32
Sugiono, Metode Penelitian Kuntitatif, Kualitatif R&D,207

33
Eri Wibowo, Statistika Penelitian dan Aplikasinya dengan SPSS, 220

34
Ibid., 226-227
23

b. Uji Reliabilitas

Suatu alat pengukur dikatakan reliabel bila alat itu dalam

mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa

menunjukkan hasil yang sama. Jadi alat yang reliabel secara

konsisten memberi hasil ukuran yang sama.35

Pengukuran realibilitas dapat dilakukan dengan one shot

atau pengukuran sekali saja. Seperti yang dinyatakan oleh Ghozali

pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan

dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban

pertanyaan. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas

dengan uji statistik CronbachAlpha (α). Suatu variabel dikatakan

reliabel, apabila :36

Hasil Cronbach Alpha > 0,60 = reliabel

Hasil Cronbach Alpha < 0,60 = tidak reliabel37

2. Uji Asumsi Klasik

Untuk mendapatkan model regresi yang baik harus terbebas

dari penyimpangan data yang terdiri dari multikolinieritas,

heteroskedastisitas dan normalitas. Uji asumsi klasik yang digunakan

sebagai berikut :

1) Uji multikolinearitas

35
Ibid., 43

36
Achmad Sani Supriyanto, Metodologi Riset Manajemen Sumberdaya Manusia, 251

37
Cornelius Trihendradi, Step By Step IBS SPSS 21 Analisis Data Statistik (Yogyakarta: Andi
Yogyakarta,2013), 277.
24

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar Variabel bebas (independen).Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara Variabel

bebas.Jika Variabel bebas saling berkorelasi, maka Variabel-variabel

ini tidak ortogonal. Variabel orthogonal adalah variabel bebas yang

nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol. Adapun

cara untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam

model regresi adalah salah satunya dengan cara melihat nilai Variance

Inflation Factor (VIF) pada tabel coefficients hasil dari output SPSS.

Jika nilai VIF > 10 maka model regresi tersebut ada multikolinieritas

antar Variabel bebas.Namun jika sebaliknya, nilai VIF < 10 maka

model regresi tersebut tidak ada multikolinieritas antar Variabel

bebas.38

a) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual

satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak

terjadi heteroskedastisitas.

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas

adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel


38
Ghozali, Aplikasi Analisis multivariate, 105-106
25

terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Deteksi ada

tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada

tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan

ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan

sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah

di-studentized. Jika ploting titik-titik menyebar secara acak dan

tidak berkumpul pada satu tempat, maka model regresi yang kita

miliki tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.Namun, jika ada

pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu

yang mengatur (bergelombang, melebar kemudian menyempit),

maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.39

b) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi, Variawbel terikat dan Variabel bebas keduanya

mempunyai distribusi normal ataukah tidak.Model regresi yang

baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati

normal. Untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak

dapat dilakukan beberapa cara :

1) Cara termudah dengan melihat histogram yang

membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang

mendekati distribusi normal. Namun demikian dengan hanya

melihat histogram hal ini bisa menyesatkan khususnya untuk

jumlah sampel yang kecil.


39
Ibid., 139
26

2) Metode yang kedua adalah yang paling handal dengan melihat

normal probability plot. Distribusi normal akan membentuk

suatu garis lurus diagonal, dan plotting data akan dibandingkan

dengan garis diagonal. Jika distribusi data adalah normal,

maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan

mengikuti garis diagonal. 40

3. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi linier berganda adalah suatu alat analisis

peramalan nilai pengaruh dua Variabel bebas atau lebih terhadap

Variabel terikat untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan

fungsi atau hubungan kausal antara dua Variabel bebas atau lebih X 1,

X2, X3,…..Xn dengan satu Variabel terikat.41

Adapun variabel independen dari penelitian ini adalah promosi

dan reputasi. Sedangkan yang menjadi variabel terikat adalah loyalitas

nasabah.

Rumus regresi berganda adalah sebagai berikut :

Y = a + b1 X1 + b2 X2+ e

Keterangan Y : Variabel dependent (keputusan menjadi

nasabah)

a : Konstanta atau intercept

b1: koefisien variabel gaya hidup

40
Ibid., 160-161

41
Riduwan dan Sunarto, Pengantar Statistika untuk Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi,
dan Bisnis (Bandung : Alfabeta,2013), 108
27

X1: variabel independen ( gaya hidup)

X2 : variabel independen (pengetahuan)

b2: koefisien variabel pengetahuan

e: standart error

Untuk mengetahui serta menentukan pengaruh koefisien

variabel bebas terhadap variabel terikat, maka digunakan bantuan

SPSS.

4. Uji Koefisien Determinasi (R²)

Bahwa R² disebut sebagai koefisien determinasi yakni dalam

regresi menggambarkan besarnya kemampuan suatu variabel x

menjelaskan variabel y sebagai variabel terikat. 42Nilai koefisien

determinasi yang besar menunjukkan bahwa regresi tersebut mampu

dijelaskan secara besar pula.

Pada intinya koefisien determinasi mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi dependen.Nilai

koefisien determinasi yang kecil berarti kemampuan variabel

independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat

terbatas. Untuk menunjukkan nilai koefisien determinasi pada output

SPSS dinyatakan dengan nilai Adjusted R Square pada table Model

Summary.43

5. Uji Hipotesis

a) Analisis Uji t (Parsial)


42
Widayat, Metode Penelitian Pemasaran (Malang : UMM Press, 2004), 174

43
Ibid, 192
28

Uji t dalam regresi linear berganda dimaksudkan untuk

menguji koefisien regresi untuk maing-masing Variabel bebas

terhadap Variabel terikat.44 Uji t bisa dikatakan pula sebagai uji

signifikansi secara parsial (satu-satu). Uji t juga dikatakan sebagai

pengujian secara individual yang mana pengujian hipotesis

koefisien regresi berganda dengan hanya satu X (X1 atau X2) yang

mempengaruhi Y.45 Uji t bisa dengan cara membandingkan nilai sig

dengan α = 0,05. Adapun kriteria keputusannya adalah, jika :46

Sig < 0,05 = berpengaruh positif (Haditerima, Ho ditolak)

Sig > 0,05 = tidak berpengaruh positif (Ha ditolak, Ho

diterima)

Cara kedua dengan membandingkan nilai t hitung dan t tabel.

Adapun kriteria keputusannya adalah, jika:

t hitung < t tabel = berpengaruh positif (Haditerima, Ho

ditolak)

t hitung > t tabel = tidak berpengaruh positif (Ha ditolak,

Ho diterima)47

b) Analisis uji F (Bersama-sama)

44
Ibid, 179

45
M. Iqbal Hasan, Pokok-pokok Materi Statistik 2(Statistik Inferensif) (Jakarta : PT. Bumi
Aksara,2002), 267

46
Sunarto, Pengantar Statistika untuk Pendidikan, Sosial, 323-324

47
Ibid, 323
29

Uji F dalam regresi berganda dimaksudkan untuk menguji

signifikansi pengaruh Variabel bebas secara simultan terhadap

Variabel terikat.48 Pengujian hipotesis ini disebut juga dengan

pengujian serentak yang merupakan pengujian hipotesis koefisien

regresi berganda dengan X1 dan X2 serentak atau bersama-sama

mempengaruhi Y.49 Hal ini dilakukan dengan jalan membandingkan

nilai sig (pada print out SPSS) dengan α = 0,05, dengan kriteria :

Sig < 0,05 = berpengaruh positif (Haditerima, Ho ditolak)

Sig > 0,05 = tidak berpengaruh positif (Ha ditolak, Ho

diterima)50

Selain itu dapat juga dilakukan dengan cara membandingkan nilai

F tabel dan F hitung. Adapun kriteria keputusannya adalah sebagai

berikut :

F hitung > F tabel = berpengaruh positif (Ha diterima, Ho ditolak)

F hitung < F tabel = tidak berpengaruh positif (Ha ditolak, Ho

diterima)51

J. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Bagian ini berisi tentang deskripsi alur pembahasan Skripsi yang

dimulai dari bab pendahuluan hingga bab penutup. Format penulisan

sistematika pembahasan adalah dalam bentuk deskripsi naratif, bukan

48
Ibid, 179

49
Hasan, Pokok-pokok Materi Statistik 2, 264

50
Widayat, Penelitian Pemasaran, 192

51
Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate, 98
30

seperti daftar skripsi. Secara global sistematika penulisan skripsi ini adalah

sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Terdiri dari 10 sub bab, yaitu : latar belakang masalah; rumusan

masalah; tujuan penelitian; manfaat penelitian;ruang lingkup penelitian

yang terdiri dari variabel dan indikator variabel; definisi operasional;

asumsi penelitian; hipotesis; metode penelitian yang terdiri dari

pendekatan dan jenis penelilitian, populasi dan sampel, teknik dan

instrumen pengumpulan data, serta analisis data; dan yang terakhir dalam

BAB I ini adalah sistematika pembahasan.

BAB II: KAJIAN KEPUSTAKAAN

Pada bab ini akan dipaparkan kajian kepustakaan serta literatur

yang berhubungan dengan skripsi. Penelitian terdahulu yang

mencantumkan penelitian sejenis dengan pengaruh promosi dan reputasi

terhadap loyalitas nasabah AJB Bumiputera 1912 Balung Jember yang

telah dilakukan sebelumnya. Dilanjutkan dengan kajian teori. Fungsi bab

ini adalah sebagai landasan teori pada bab berikutnya guna menganalisa

data yang diperoleh dari penelitian dan hipotesis.

BAB III: PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

Bab ini terdiri dari beberapa sub bab, yaitu gambaran objek

penelitian. dalam penelitian ini berisi gambaran umum tentang AJB

Bumiputera 1912 balung Jember, penyajian data, analisis dan pengujian

hipotesis, serta pembahasan.


31

BAB IV: PENUTUP DAN KESIMPULAN

Pada bab terakhir ini terdiri dari kesimpulan dan saran-saran dari

hasil penelitian.

Anda mungkin juga menyukai