Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ANALISIS KLAUSA SUBORDINATIF PADA TEKS TERJEMAHAN AL-QUR’AN


SURAT AN-NISA BERDASARKAN FUNGSI, KATEGORI DAN PERAN UNSUR-
UNSUR

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Markhamah, M. Hum.

Disusun oleh:
1. Arinda Oktaviyana Sari (A310200007)
2. Erin Arindha (A310200033)
3. Tiara Anggun Safitri (A310200035)
4. Yeppi Apriliany (A310200178)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2022
A. KULTUM

Assalamu‟alaikum warahmatullahi wabaraktuh. Innalhamdalillah nahmaduhu wanasta’iinu


wanastagfiruh wanaudzubillahi min syururi anfusinaa wamin sayyiati a’maalinaa
manyahdilahu fala mudhillalah wa ma yudhlillu fala hadiyalah wa asyhadu allaa ilaha illallah
wahdahu laa syariikala wa asyhadu anna muhammadan, abduhu wa rasuuluh. ama ba’du.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah memberikan
taufik, hidayah, serta inayahnya kepada kita sehingga kita semua dapat mengikuti mata kuliah
sintaksis ini dalam keadaan sehat wal afiyat. Kedua, tidak lupa solawat serta salam semoga
selalu tercurahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad Saw kepada keluarga,
sahabat, dan semoga kita termasuk umat yang mendapatkan syafaatnya di yaumul akhir nanti,
aamiin. Teman-teman yang dirahmati Allah, pada kesempatan kali ini saya akan
membawakan sedikit kultum mengenai tafsir Q.S Al Lukman (31):ayat19

ِ ‫ت ْٱل َح ِم‬
‫ير‬ ُ ْ‫صو‬ ِ ‫صوْ تِكَ ۚ ِإ َّن َأن َك َر ٱَأْلصْ ٰ َو‬
َ َ‫ت ل‬ َ ‫ك َوٱ ْغضُضْ ِمن‬ ِ ‫َوٱ ْق‬
َ ِ‫ص ْد فِى َم ْشي‬
Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-
buruk suara ialah suara keledai.
Tafsir :

Setelah Allah melarang semua bentuk kesombongan, lalu pada ayat ini Allah memerintahkan
untuk berjalan dengan sederhana. Maksudnya untuk berjalan dengan biasa-biasa saja
sewajarnya. Kemudian Allah memerintahkan untuk merendahkan suara. Jangan mengangkat
suara jika tidak perlu. Jadi orang-orang yang suka berteriak dan mengangkat suara maka itu
adalah orang-orang yang buruk. Jika ada keperluan maka tidak mengapa. Mengapa dilarang?
Karena jika mengangkat suara menunjukkan orang yang paling hebat maka tentunya yang
paling hebat adalah keledai. Namun ternyata suara yang paling buruk adalah suara keledai.
Maksudnya besarnya suara tidak menunjukkan kemuliaan seseorang.

Dalam ayat ini seakan-akan Allah ingin membantah jika kamu merasa dengan suara besar
sebagai orang yang mulia maka keledai lebih mulia dari dirimu. Karena suara keledai lebih
besar daripada suaramu. Ini semua berbicara tentang adab-adab kepada manusia yang
diajarkan oleh Luqman Al-Hakim kepada  putranya. Ini menunjukkan bahwasanya akhlak
kepada orang lain bukan perkara yang sepele dalam syariat dan syariat memperhatikan
masalah akhlak sampai-sampai wasiat Luqman Al-Hakim yang diabadikan al-Qurán adalah
nasehat Luqman kepada anaknya berkaitan dengan akhlak.

Teman-teman yang dirahmati Allah, mungkin cukup sekian kultum yang dapat saya
sampaikan pada kesempatan kali ini. Terima kasih atas perhatian yang diberikan dan mohon
maaf bila masih banyak kekurangan dalam perkataan maupun perilaku saya. Billahi taufiq
wal hidayah. Wassalamu‟alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
B. PENDAHULUAN

Al-Quran adalah kitab suci bagi umat manusia yang berisi petunjuk, perintah, ajakan,
larangan, cerita dan berita oleh Allah Swt kepada umat manusia sebagai pedoman untuk
memperoleh kebahagiaan dan ketentraman hidup di dunia dan akhirat. Peneliti berusaha
memahami isi kandungan Al-Quran dengan cara melakukan analisis terhadap Al-Quran, yaitu
melalui terjemahan Al-Quran dalam bahasa Indonesia, bahasa yang paling dipahami oleh
penulis. Salah satu dari sekian terjemahan Alquran yang ada, penulis memilih terjemahan
Surat An-Nisa. Analisis tersebut dilakukan terhadap terjemahan salah satu surat yang terdapat
dalam Al-Quran, yakni surat An-Nisa.

Pengkajian data dilakukan dengan mempertimbangkan teori linguistik yang relevan


dengan masalah klausa subordinatif. Penerapan teori bersifat eklektis. Artinya, pengkajian
tidak dilakukan dengan bertumpu pada satu teori karena penganalisisan data belum tentu
tuntas dengan hanya mengandalkan satu teori. Oleh karena itu, penulis mempertimbangkan
be-berapa teori yang terbaik dari berbagai sumber yang mampu mengkaji data penelitiannya
(Djajasudarma, 1986: 48).

Untuk mengetahui lebih dalam makna-makna yang terdapat pada Surat An Nisa dan
Surat Luqman, maka penulis akan menggunakan kajian sintaksis pada makalah ini.
Pemakaian konjungsi dalam sebuah kalimat atau wacana merupakan salah satu bentuk
kepaduan dan keutuhan sebuah wacana. Pemakaian konjungsi sangat berpengaruh terhadap
makna dalam sebuah kalimat atau wacana. Chaer (2003: 240) menyebutkan bahwa kalimat
adalah satuan sintaksis yang disusun dari konstituen dasar yang biasanya berupa klausa dan
dilengkapi dengan konjungsi untuk mempermudah menangkap makna dari apa yang
disampaikan. Surat An Nisa dipilih karena kandungan isinya sarat makna. Oleh sebab itu,
penulis tertarik untuk menganalisis konjungsi pada terjemahan surah An Nisa. Makalah ini
berjudul “Analisis Konjungsi Pada Terjemahan Surah An-nisa”. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk memaparkan makna fungsi, kategori dan peran unsur-unsur terkandung dalam
surah An nisa.

C. PEMBAHASAN

A. Variasi Struktur Fungsional Klausa Subordinatif

Klausa yang diawali konjungsi subordinatif ini meliputi klausa yang diawali oleh
konjungsi subordinatif yang menyatakan waktu (berurutan, saat) syarat, pengandaian, sebab,
akibat, tujuan, harapan, penjelas, ketidakpastian (menggunakan konjungsi seakan-akan),
perkecualian, modalitas, konsesif, dan konsekutif (menggunakan kata biarpun, kendatipun.
Selain itu ditemukan juga klausa yang menggunakan konjungsi yang menyatakan pertalian
makna kesungguhan, seruan, dan perbandingan. Bersadarkan struktur fungsionalnya
ditemukan beberapa variasi.

Konjungsi Subordinatif
 Konjungsi subordinatif karena

(30)Dan (juga) orang-orang yang menafkahkan harta-harta mereka Karena riya[297]


kepada manusia, dan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan kepada hari
kemudian. barangsiapa yang mengambil syaitan itu menjadi temannya, Maka syaitan itu
adalah teman yang seburuk-buruknya. (An-nisa (4) : 38)

Konjungsi subordinatif karena pada data (30) befungsi menyatakan hubungan sebab
mereka riya kepada manusia maka orang-orang menafkahkan harta-harta mereka.

 Konjungsi subordinatif jika

(32) Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu
mengerjakannya, niscaya kami hapus kesalahankesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil)
dan kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga). (An-nisa (4): 31)

Konjungsi subordinatif jika pada data (32) berfungsi menyatakan hubungan syarat dari
klausa kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosadosa yang dilarang kamu
mengerjakannya dengan klausa niscaya kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-
dosamu yang kecil) dan kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga).

 Konjungsi subordinatif untuk

(35)Barangsiapa yang mengerjakan dosa, Maka Sesungguhnya ia mengerjakannya untuk


(kemudharatan) dirinya sendiri. dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. (An-
nisa (4) : 111)

Konjungsi subordinatif untuk pada data (35) berfungsi untuk menyatakan hubungan
tujuan klausa Maka Sesungguhnya ia mengerjakannya dengan klausa untuk
(kemudharatan) dirinya sendiri.

 Konjungsi subordinatif supaya

(38)Di hari itu orang-orang kafir dan orang-orang yang mendurhakai rasul, ingin supaya
mereka disamaratakan dengan tanah[300], dan mereka tidak dapat menyembunyikan
(dari Allah) sesuatu kejadianpun. (An-nisa (4) : 42)

Konjungsi subordinatif supaya pada data (38) berfungsi menyatakan hubungan tujuan
antara klausa Di hari itu orang-orang kafir dan orang-orang yang mendurhakai rasul
dengan klausa supaya mereka disamaratakan dengan tanah

 Konjungsi subordinatif sampai

(41)Dan (terhadap) para wanita yang mengerjakan perbuatan keji [275], hendaklah ada
empat orang saksi diantara kamu (yang menyaksikannya). Kemudian apabila mereka
Telah memberi persaksian, Maka kurunglah mereka (wanita-wanita itu) dalam rumah
sampai mereka menemui ajalnya, atau sampai Allah memberi jalan lain kepadanya[276].
(An-nisa (4) : 15)

Konjungsi subordinatif supaya pada data (41) berfungsi menyatakan hubungan batas
akhir antara klausa Maka kurunglah mereka (wanita-wanita itu) dalam rumah dengan
klausa sampai mereka menemui ajalnya, atau sampai Allah memberi jalan lain
kepadanya

 Konjungsi subordinatif apabila

(43)Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir kerabat[270], anak yatim dan orang
miskin, Maka berilah mereka dari harta itu [271] (sekedarnya) dan ucapkanlah kepada
mereka perkataan yang baik. (An-nisa (4) : 8)

Konjungsi subordinatif apabila pada data (43) berfungsi menyatakan hubungan syarat
untuk klausa Maka berilah mereka dari harta itu (sekedarnya) dan ucapkanlah kepada
mereka perkataan yang baik dengan klausa apabila sewaktu pembagian itu hadir kerabat.

 Konjungsi subordinatif sesungguhnya

(46)Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim,


Sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam
api yang menyala-nyala (neraka) (An-nisa (4) : 10)

Konjungsi subordinatif sesungguhnya pada data (46) berfungsi menyatakan hubungan


penyungguhan antara orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim,
Sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam
api yang menyala-nyala.

 Konjungsi subordinatif menyatakan makna penyebab

Hasil analisis data terhadap konjungsi subordinatif menyatakan makna penyebab terlihat
dalam pembahasan berikut :

(31) Barangsiapa yang menghendaki pahala di dunia saja (maka ia merugi), Karena di
sisi Allah ada pahala dunia dan akhirat. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Melihat.
(An-nisa (4) : 134)

Konjungsi subordinatif karena pada data (31) menyatakan makna sebab. Akibatnya,
Barangsiapa yang menghendaki pahala di dunia saja mereka akan merugi sebab di sisi
Allah ada pahala dunia dan akhirat.

 Konjungsi subordinatif menyatakan makna syarat


Hasil analisis data terhadap konjungsi subordinatif menyatakan makna syarat terlihat
dalam pembahasan berikut :

(34) Jika kamu melahirkan sesuatu kebaikan atau menyembunyikan atau memaafkan
sesuatu kesalahan (orang lain), Maka Sesungguhnya Allah Maha Pema'af lagi Maha
Kuasa. (An-nisa (4) : 149)

Konjungsi subordinatif jika pada data (34) menyatakan makna syarat. Syaratnya Allah
akan memaafkan kesalahan kamu, karena Dia Maha Pema'af lagi Maha Kuasa jika kamu
melahirkan sesuatu kebaikan atau menyembunyikan atau memaafkan sesuatu kesalahan
(orang lain).

 Konjungsi subordinatif menyatakan makna tujuan

(35)Barangsiapa yang mengerjakan dosa, Maka Sesungguhnya ia mengerjakannya untuk


(kemudharatan) dirinya sendiri. dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. (An-
nisa (4) : 111)

Konjungsi subordinatif untuk pada data (35) menyatakan makna tujuan. Tujuannya
adalah kemudharatan dirinya sendiri apabila dia mengerjakan dosa.

 Konjungsi subordinatif menyatakan makna batas akhir

(41) Dan (terhadap) para wanita yang mengerjakan perbuatan keji [275], hendaklah ada
empat orang saksi diantara kamu (yang menyaksikannya). Kemudian apabila mereka
Telah memberi persaksian, Maka kurunglah mereka (wanita-wanita itu) dalam rumah
sampai mereka menemui ajalnya, atau sampai Allah memberi jalan lain kepadanya[276].
(An-nisa (4) : 15)

Konjungsi subordinatif sampai pada data (41) menyatakan makan batas akhir. Jadi batas
akhirnya adalah saat mereka menemui ajalnya, atau sampai Allah memberi jalan lain
kepadanya.

 Konjungsi subordinatif menyatakan makna penyungguhan

(46) Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim,
Sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam
api yang menyala-nyala (neraka) (An-nisa (4) : 10)

Konjungsi subordinatif sesungguhnya pada data (46) menyatakan makna penyungguhan.


Jadi yang ditekankan adalah orang-orang yang memakan, yakni menggunakan atau
memanfaatkan harta anak yatim secara zalim, tidak sesuai ajaran agama, Sebenarnya
mereka itu sedang menelan api sepenuh perutnya dan pada hari Kemudian akan masuk
ke dalam api yang menyala-nyala di neraka (Shihab, 2002:357)
B. Analisis Fungsi, Kategori, dan Peran klausa Subordinatif pada TTA
1. Klausa lengkap berpola konjungsi waktu + SPK
No Data Unsur Klausa
(2:83) 11 kemudian kamu tidak memenuhi kecuali sebahagian
janji itu kecil daripada kamu
F S P K
K Konj N FV FP
P Urutan Pelaku Perbuatan Perkecualian
2. Klausa lengkap berkonjungsi subordinatif yang berpola konjungsi syarat + SPO
No Data Unsur Klausa
(24:53) 2 jika engkau menyuruh mereka,
F S P O
K Konj N FV N
P Syarat Pelaku Perbuatan Penerima
3. Klausa yang diawali Perkonjungsi Subordinatif Pengandaian
No Data Unsur Klausa
(6: 112) 5 seandainya Tuhanmu menghendaki
F S P
K Konj N FV
P Pengandaian Pelaku Perbuatan
4. Klausa tidak lengkap berpola konjungsi subordinatif sebab + SPOK
No Data Unsur Klausa
(35:26) 4 karena ia akan kamu di jalan Allah
menyesatkan
F S P O K
K Konj N FV N FP
P Sebab Pelaku Perbuatan Penderita Lokatif

5. Klausa lengkap yang berpola konjungsi subordinatif akibat + SPO


No Data Unsur Klausa
(5:41) 14 maka kamu tidak akan sesuatu pun (yang
mampu menolak datang) dari Allah
F S P O
K Konj N FV FN
P Sebab Pelaku Perbuatan Penderitaan

6. Klausa lengkap berpola konjungsi subordinatif tak serasian + SPO


No Data Unsur Klausa
(5:41) 14 padahal kamu membaca kitab suci
F S P O
K Konj N FV FN
P Tak serasian Pelaku Perbuatan Penderita

7. Klausa lengkap berpola konjungsi subordinatif tujuan + SP


No Data Unsur Klausa
(6: 151) 12 supaya kamu memahaminya
(6: 152) 11 agar kamu ingat
F S P
K Konj N A
P Tujuan Pengalam Keadaan
8. Klausa yang diawali Konjungsi Subordinatif yang Menyatakan Makna Harapan
No Data Unsur Klausa
(18: 23- mudah- Tuhanku akan petunjuk kepada yang
24) 7 mudahan memberikan kebih dekat
kebenarannya
daripada itu
F S P O K
K Konj N FV N FP
P Harapan Pelaku Perbuatan Hasil Tujuan
9. Klausa lengkap berpola konjungsi subordinatif penjelas + SPO
No Data Unsur Klausa
(61: 2-3) bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada
3 kamu kerjakan
F S P K
K Konj FN V FN
P Tujuan Pelaku Perbuatan Objektif

10. Klausa yang diawali Konjungsi Subordinatif yang Menyatakan Makna Penegas
No Data Unsur Klausa
(6: 108) 3 demikianlah kami perindah bagi setiap umat mereka
(6: 112) 1 dan demikian kami jadikan bagi tiap-tiap nabi musuh
itulah
F P S
K Konj FV FP
P Penjelas Perbuatan Penerima
11. Klausa Berkonjungsi Subordinatif yang Menyatakan Pertalian Makna Perkecualian
No Data Unsur Klausa
(2: 235) 7 kecuali sekedar mengucapkan perkataan yang
(kepada mereka) ma’ruf
F P O
K Konj V FN
P Perkecualian Perbuatan Penderita

12. Klausa lengkap berpola konjungsi subordinatif sikap + PS


No Data Unsur Klausa
(5:63) 5 sesungguhnya amat buruk apa yang telah
mereka kerjakan
F P S
K Konj FA N
P Sikap Pengalam Pelaku

13. Klausa lengkap berpola konjungsi subordinatif penguatan + SP


No Data Unsur Klausa
(24: 11) 3 bahkan ia adalah baik bagi kamu
F S P
K Konj N FN
P Penguatan Pengenal Keadaan

14. Klausa lengkap berpola inversi konjungsi subordinatif keniscayaan + PS


No Data Unsur Klausa
(2: 40) 3 niscaya aku penuhi janji-janjiku kepadamu
F P S
K Konj FV FN
P Keniscayaan Perbuatan Penderita
15. Klausa yang diawali oleh Konjungsi yang Menyatakan Kepastian
No Data Unsur Klausa
(10: 99- tentulah beriman semua yang dimuka
100) bumi seluruhnya
F P S
K Konj FA FN
P Kepastian Keadaan Pengalam
16. Klausa yang diawali Kata yang (klausa relatif)
No Data Unsur Klausa
(49: 6) 5 yang kamu menyesal atas
menyebabkan perbuatanmu itu
F S P
K Konj FN FA
P Sebab Pengalam Keadaan

17. Klausa yang diawali Kata yang Menyatakan Seruan


No Data Unsur Klausa
(33: 32) 1 Hai isteri-isteri kamu sekalian tidaklah seperti wanita
Nabi yang lain
F S P
K FN FN FP
P Seruan Dikenal Pengenal negatif

18. Klausa lengkap berpola tanya + SPPel


No Data Unsur Klausa
(2: 44) 1 Apakah kamu menyuruh aneka kebajikan
orang
melakukan
F S P Pel
K Interogatif FN FV FN
P Tanya Pelaku Perbuatan Penderita

D. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang Berjudul Analisis Klausa Subordinatif Pada Teks
Terjemahan Al-Qur’an Surat An-Nisa Berdasarkan Surafungsi, Kategori Dan Peran Unsur-
Unsur dapat diperoleh kesimpulan bahwa ada tujuh jenis konjungsi subordinatif yaitu
konjungsi itu adalah konjungsi subordinatif karena, jika, untuk, supaya, sampai, apabila,
sesungguhnya. Analisis klausa subordinatif pada TTA berdasarkan fungsi, kategori, dan
peran unsur-unsur, dapat dibagi menjadi delapan belas struktur fungsionalnya yang meliputi,
konjungsi subordinatif yang menyatakan waktu, syarat, pengandaian, pertalian makna sebab,
pertalian makna akibat, makna tak serasian, makna tujuan, makna harapan, makna penjelas,
makna penegas, pertalian makna perkecualian, pertalian makna sikap, pertalian makna
penguatan, pertalian makna keniscayaan, pertalian makna kepastian, diawali kata yang
(klausa relatif), seruan, dan klausa tanya.

E. DAFTAR PUSTAKA

Asajati, Farikha. 2013. “Analisis Konjungsi Antar klausa dalam Kalimat Majemuk
Pada Terjemahan Al-quran Surah Al Hajj”.Skripsi.Surakarta: Universitas
Muhammadiyah Surakarta.

Chaer, Abdul. 2011. Ragam Bahasa Ilmiah. Jakarta: PT Rineka Cipta

Harimurti Kridalaksana (1985) Tata Bahasa Deskriptif Bahasa Indonesia Sintaksis.


Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Markhamah. (2011). Ragam dan Analisis Kalimat Bahasa Indonesia. Surakarta:


Muhammadiyah University Press

F. KARYA MAHASISWA

 Arinda Oktaviyana Sari – A310200007


Burung dara burung merpati
Terbang tinggi di atas tenda
Jika cita-cita mu tinggi
Jangan lupa untuk berdoa
 Erin Arindha – A310200033
Masak terigu masak tumis
Diiris tipis sampai habis
Malam minggu hujan gerimis
Dompet tipis semakin kritis

 Tiara Anggun Safitri – A310200035


Jalan jalan ke balik papan
Jangan lupa membeli nanas
Kalau kau ingin mapan
Janganlah kau bermalas-malas

 Yeppi Apriliany – A310200178


Ada kancil baru lahir
Tapi sayang dimakan buaya
Ini pantun yang terakhir
Tepuk tangan untuk saya

Anda mungkin juga menyukai