Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PSIKOMETRI

REGULASI EMOSI

Disusun Oleh :

Kelas / Kelompok : Kelas 3PA03/Kelompok 7


Nama (NPM) : 1. Karen Beatrix Agnesia Bambari
(13519222)
2. Merlin Salha Suryana P (12345678)
3. Muhammad Saiful Anam (14519454)
4. Rianda Novalina Seniadini (15519502)
5. Siti Hayatiwi Sriwandari (16519103)
Dosen Pengampu : Sekar Ayuning Ati, S.Psi, M.Si

DEPOK
2022
A. Regulasi Emosi
1. Pengertian Regulasi Emosi
Hurlock (1996) mengungkapkan bahwa konsep diri emosional
merupakan representasi remaja tentang emosi diri. Emosi diri mencakup
menahan emosi, marah, sedih, gembira, dendam. Menurut Muawanah (2012)
kematangan emosi merupakan bagian yang ada pada konsep diri. Kecerdasan
emosi merupakan salah saru bentuk kematangan emosi (Goleman, 2007).
Salah satu unsur didalam kecerdasana emosi yang dapat dilatih adalah
regulasi emosi (Goleman, 2007). Pengertian menurut Balter (2003) adalah
usaha untuk mengatur atau mengelola emosi atau bagaimana seseorang
mengalami dan mengungkapkan emosi yang dapat mempengaruhi perilaku
individu untuk mencapai tujuannya. Tujuan dari regulasi emosi adalah untuk
meminimalkan dampak negatif dari problematika yang dihadapi dengan cara
memonitor dan mengevaluasi pengalaman emosional (Kring, 2010).
Menurut Gross (2007), regulasi emosi ialah strategi yang dilakukan
secara sadar ataupun tidak sadar untuk mempertahankan, memperkuat atau
mengurangi satu atau lebih aspek dari respon emosi yaitu pengalaman emosi
dan perilaku. Menurut Shaffer (2005), regulasi emosi adalah kapasitas untuk
mengontrol dan menyesuaikan emosi yang timbul pada tingkat intensitas yang
tepat untuk mencapai suatu tujuan. Regulasi emosi yang tepat meliputi
kemampuan untuk mengatur perasaan, reaksi fisiologis, kognisi yang
berhubungan dengan emosi, dan reaksi yang berhubungan dengan emosi.

2. Aspek-Aspek Regulasi Emosi


Menurut Gross (2007), ada empat aspek dalam menentukan kemampuan
regulasi emosi seseorang, yaitu sebagai berikut :
a. Strategi terhadap regulasi emosi (strategi), yaitu suatu keyakinan
indvidu untuk mengatasi masalah, kemampuan untuk menemukan cara
yang tepat untuk mengurangi emosi negatif dan dapat menenangkan diri
kembali setelah merasakan emosi berlebih.
b. Terlibat dalam perilaku yang diarahkan tujuan (tujuan), yaitu
kemampuan indvidu untuk tidak oleh emosi negatif yang dirasa
sehingga tetap tenang dan dapat berpikir dengan baik.
c. Kontrol Respon Emosional (impuls), yaitu kemampuan untuk
mengontrol emosi yang dirasakan dan respon emosi yang ditampilkan
berupa respon fisiologis, tingkah laku, dan nada suara, sehingga individu
tidak merasakan emosi yang berlebihan.
d. Penerimaan Respon Emosional (Penerimaan), yaitu kemampuan
individu untuk menerima suatu kejadian yang menimbulkan emosi
negatif dan tidak merasa malu merasakan emosi tersebut.

Thompson (1994) juga mengungkapkan aspek-aspek regulasi emosi sebagai


berikut:

a. Kemampuan memonitor emosi (monitoring), yaitu kemampuan indvidu


untuk menyadari dan memahami keseluruhan proses dalam diri, pikiran,
dan latar belakang suatu tindakan.
b. Kemampuan mengevaluasi emosi (evaluasi), yaitu kemampuan untuk
mengelola dan menyeimbangkan emosi-emosi yang dialami individu.
Kemampuan untuk mengelola emosi negatif seperti kemarahan,
kesedihan, kecewa, dendam dan benci akan membuat individu tidak
terbawa dan terpengaruh secara mendalam yang dapat mengakibatkan
individu tidak dapat berfikir secara rasional.
c. Kemampuan memodifikasi emosi (modifikasi), yaitu kemampuan untuk
merubah emosi sehingga mampu memotivasi diri terutama ketika
individu berada dalam putus asa, cemas dan marah. Kemampuan ini
membuat individu mampu bertahan dalam masalah yang sedang
dihadapinya.

B. Konstruk Alat Ukur Regulasi Emosi


Regulasi emosi dapat dideteksi dengan tepat dan akurat dengan membuat suatu
alat ukur regulasi emosi guna mendiagnosa potensi yang ada untuk dilakukan tindakan
preventif maupun kuratif. Alat ukur regulasi emosi yang baik menurut Gross (1998)
membutuhkan konsep dan teori, dimana gross mengemukakan berdasarkan
penelitiannya dimana responden diamatin berdasarkan responnya dalam menahan rasa
jijik ketika menonton suatu tayangan suatu film. Penelitian tersebut mengasilkan dua
aspek regulasi emosi yaitu cognitive reappraisal dan expressive suppresion.
Menurut Azwar (2005) Pembuatan alat ukur psikologi membutuhkan ilmu
pengukuran sebagai acuan dasar pengkajian kelayakan psikometris alat ukur yang
dibuat yang bertujuan membangun dasar pengembangan tes yang baik sehingga
menghasilkan hasil yang optimal, valid, dan reliabel. Berdarkan alat ukur yang
dikemukakan oleh gross (1998) setidaknya dalam penelitian terdapat unsur validitas.
Menurut Coaley (2010) validitas isi diperlukan untuk melihat kelayakan aitem-aitem
tes dalam mengungkap apakah atribut yang diukur telah memenuhi dan mencakup
keseluruhan domain isi yang hendak diukur.

Peneliti akan kembali melakukan uji coba reliabilitas regulasi emosi pada
subjek yang memiliki rentang usia 18-55 tahun. Pada pengukuran skala perilaku
prososial menggunakan skala likert. Menurut Sugiyono (2013) skala likert digunakan
untuk mengukur perilaku, pandangan, atau fenomena sosial di sekitar. Skala likert
memberikan nilai skala untuk tiap jawaban dengan lima kategori dan memiliki bobot
yang berbeda, yaitu Sangat Setuju = 5, Setuju = 4, Ragu-ragu = 3, Tidak Setuju = 2,
Sangat Tidak Setuju = 1. Pemberian skor regulasi emosi, serta jawaban pernyataan yang
bersifat favorable dan unfavorable dapat dilihat sebagai berikut :
Jawaban Favorable Unfavorable
Sangat Setuju 5 1
Setuju 4 2
Kurang Setuju 3 3
Tidak Setuju 2 4
Sangat Tidak Setuju 1 5

C. Blueprint Skala Regulasi Emosi


1. Blueprint Awal
Skala regulasi emosi yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 34
aitem yang terdiri dari aitem favorable dan aitem unfavorable. 34 aitem tersebut
mengukur 6 aspek regulasi emosi. Blueprint awal skala regulasi emosi dapat dilihat
sebagai berikut:

Tabel Blueprint Awal Skala Regulasi Emosi

Sebaran Aitem
No. Aspek Regulasi Emosi Favorable Unfavorable Jumlah
1. Tidak Menerima Tanggapan 29, 25, 6
Emosional (Non Acceptance) 15, 14,
33, 27
2. Kesulitan Terlibat dalam Perilaku 30, 22, 24 5
yang Mengarah pada Tujuan 16, 38
(Goals)
3. Kesulitan Kontrol Impuls (Impulse) 37, 31, 17 28 4
4. Kurangnya Kesadaran Emosional 7, 3, 12, 21, 9, 39 6
(Awareness)
5. Akses Terbatas ke Regulasi Emosi 20, 19, 26 8
(Strategies) 35, 40,
32, 34, 41
6. Kurangnya Kejelasan Emosional 6, 5, 10 8, 1 5
(Clarity)
Total 23 11 34

2. Blueprint Akhir
Skala regulasi emosi memiliki 34 aitem awal. Kemudian peneliti
melakukan uji coba untuk mengetahui kelayakan aitem dan keterpercayaan alat
ukur. Uji diskriminasi aitem dan reliabilitas dilakukan oleh peneliti untuk
mengetahui hasil dari alat ukur yang telah diujikan. Berdasarkan analisis yang
dilakukan, skala regulasi diri menghasilkan 25 aitem valid dan 9 aitem gugur.
Untuk melihat aitem yang valid pada setiap aspek, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel Blueprint Akhir Skala Regulasi Emosi

Sebaran Aitem
No. Aspek Regulasi Emosi Favorable Unfavorable Jumlah

1. Tidak Menerima Tanggapan 29, 25, 15, 14, 6


Emosional (Non Acceptance) 33, 27
2. Kesulitan Terlibat dalam 30, 16, 38 3
Perilaku yang Mengarah pada
Tujuan (Goals)
3. Kesulitan Kontrol Impuls 37, 31, 17 3
(Impulse)
4. Kurangnya Kesadaran
Emosional (Awareness)
5. Akses Terbatas ke Regulasi 20, 19, 35, 40, 26 8
Emosi (Strategies) 32, 34, 41
6. Kurangnya Kejelasan 6, 5, 10 8, 1 5
Emosional (Clarity)
Total 22 3 25
D. DATA MENTAH RESPONDEN
E. HASIL UJI DISKRIMINASI AITEM DAN RELIABILITAS
Tabel Aitem Diskriminasi Aitem

Aspek Regulasi Emosi Aitem Total


Tidak Menerima Tanggapan
29,25,15,14,33,27 6
Emosional (Non Acceptance)
Kesulitan Terlibat dalam
Tujuan-Directed Perilaku 30,22*,16,38,24* 3
(Goals)
Kesulitan Kontrol Impuls
37,31,4,28* 3
(Impulse)
Kurangnya kesadaran
7*,3*,12*,21*,9*,39* 0
emosional (Awareness)
Akses terbatas ke regulasi 20,19,35,40,32,26,41,
8
emosi (Strategies) 34
Kurangnya Kejelasan
6,5,10,8,1 5
Emosional (Clarity)
Total 25 25
Keterangan: (*) adalah aitem tidak valid

Nilai reliabilitas awal skala regulasi emosi adalah 0,896

Reliability Statistics

Cronbach’s
Alpha N of items
.896 34

Uji diskriminasi aitem awal skala regulasi emosi menghasilkan 25 aitem valid dan 9
aitem gugur. Corrected-item total correlation bergerak dari rentang 0,017 hingga
0,681.
Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance if Corrected-Item Cronbach’s


Item Deleted Item Deleted Total Alpha if
Correlation Item
Deleted
A1 94.34 186.554 .484 .892
A2 94.54 186.032 .504 .892
A3 94.67 185.170 .507 .891
A4 94.75 184.190 .544 .891
A5 94.62 184.965 .483 .892
A6 94.95 189.197 .324 .895
A7 94.04 190.508 .356 .894
A8 94.06 192.405 .287 .895
A9 94.39 186.330 .479 .892
A10 94.32 188.076 .454 .892
A11 95.88 197.195 .069 .898
A12 95.08 181.421 .623 .889
A13 94.97 180.972 .643 .889
A14 95.36 180.469 .573 .890
A15 95.96 195.326 .159 .897
A16 96.23 198.599 .017 .898
A17 96.33 197.733 .078 .897
A18 96.28 194.730 .222 .896
A19 96.01 194.664 .219 .896
A20 96.33 195.461 .250 .895
A21 96.19 196.046 .148 .897
A22 94.58 189.992 .386 .894
A23 95.38 185.874 .494 .892
A24 95.00 188.018 .356 .895
A25 94.95 187.143 .452 .893
A26 95.41 183.698 .525 .891
A27 96.27 191.890 .398 .894
A28 94.98 184.836 .570 .890
A29 94.47 187.451 .513 .892
A30 95.22 180.189 .669 .888
A31 95.42 181.919 .640 .889
A32 95.32 179.476 .681 .888
A33 96.09 190.337 .447 .893
A34 96.06 188.496 .447 .893

Nilai reliabilitas akhir skala regulasi emosi adalah 0,991

Reliability Statistics

Cronbach’s
Alpha N of items
.991 25

Uji diskriminasi aitem awal skala regulasi emosi menghasilkan 25 aitem valid.
Corrected-item total correlation bergerak dari rentang 0,352 hingga 0,678.
Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance if Corrected-Item Cronbach’s


Item Deleted Item Deleted Total Alpha if Item
Correlation Deleted
A1 74.41 159.863 .531 .907
A2 74.61 160.167 .515 .907
A3 74.74 158.849 .539 .907
A4 74.82 157.876 .579 .906
A5 74.69 158.014 .539 .907
A6 75.02 162.163 .370 .910
A7 74.11 164.225 .372 .910
A9 74.46 160.360 .494 .908
A10 74.40 161.932 .472 .908
A12 75.15 156.131 .623 .905
A13 75.05 155.789 .639 .905
A14 75.43 154.939 .584 .906
A22 74.65 162.557 .462 .908
A23 75.45 159.668 .520 .907
A24 75.07 152.213 .357 .911
A25 75.02 160.945 .473 .908
A26 75.48 157.415 .558 .906
A27 76.34 166.591 .354 .910
A28 75.05 159.452 .563 .906
A29 74.54 161.342 .533 .907
A30 75.29 155.080 .665 .904
A31 75.50 156.525 .643 .905
A32 75.40 154.405 .678 .904
A33 76.16 166.083 .352 .910
A34 76.14 164.427 .364 .910

Pada tabel diskriminasi aitem dari 34 aitem terdapat 9 aitem yang tidak memperoleh nilai di
atas 0,3 dan terdapat 25 aitem yang nilainya di atas 0,3
F. NORMA

Mean Empirik Mean Hipotetik SD


Jumlah Nomer Item 34 78.20720721 75 16.66666667
Median 3
Rentang Minimum 25
Rentang Maximum 125
Jarak Sebaran 100
Total Skor 8681
Jumlah Subjek 111

MH - 2SD MH - 1SD MH + 1SD MH + 2SD


2SD 33.33333333 41.66666667 58.33333333 91.66666667 108.3333333
1SD 16.66666667

Kategori Responden :
SANGAT RENDAH : 7 ≤ X ≤ 41,66
RENDAH : 41,66 < X 58,33
SEDANG : 58,33 < X ≤ 91,66
TINGGI : 91,66 < X ≤ 108,33
SANGAT TINGGI : 108,33 < X ≤ 125

GARIS PERSEBARAN SKOR

Standar pengukuran norma yang dipakai untuk menjadi patokan dalam


membandingkan antara skor mentah subjek dan mencari makna skor. Median empirik
(Me) yang didapatkan adalah 78,207 dan standar deviasi (SD) yang didapatkan adalah
16,66. Dalam garis persebaran skor nilai sedang adalah 75; +1SD adalah 91,66; +2SD
adalah 108,33; -1SD adalah 58,33; dan -2SD adalah 41,66.

G. PEMBAHASAN

Dari hasil uji reliabilitas skala regulasi emosi, didapatkan koefisien reliabilitas
dengan nilai Cronbach's Alpha sebesar 0,911 (p>7). Dua puluh lima aitem dari tiga
puluh empat aitem dalam skala regulasi emosi dinyatakan valid dengan koefisien
corrected item-total correlation yang bergerak dari rentang 0,352 hingga 0,678.
Berdasarkan koefisien yang diperoleh dapat dikatakan bahwa aitem-aitem yang
terdapat pada skala regulasi emosi memiliki konsisrensi dan stabilitas nilai yang tinggi.
Pada tabel diskriminasi aitem terdapat aitem pada bagian aspek awareness tidak
memperlihatkan dengan baik dalam menggambarkan variabel regulasi emosi sehingga
hasil diskriminasi aitemnya semuanya memiliki hasil dibawah 0,3.

DAFTAR PUSTAKA
• Gross, J.J. 2007. Emotion Regulation: Past, Present, Future. Cognitionand Emotion
Journal.
• Pratisti, W. Dinar. 2012. Peran Kehidupan Emosional Ibu, Budaya, dan Karakteristik
Remaja pada Regulasi Emosi Remaja. Jurnal Fakultas Psikologi.
• Fitri, A. Radhiani. 2012. Regulasi Emosi Odapus (Orang dengan Lupus atau Systemic
Lupus Erythematosus). Jurnal Psikologi.
• Shaffer, K.A. 2005. On the nature and function of emotion: A component process
approach. Approaches to emotion Journal.
• Wilson, J.W. 1999. Emotion Related Regulation: An Emerging Construct.
Developmental Psychology JOurnal.
• Thompson, R.A. 1994. Emotion Regulation: A Theme in Search of Definition.
Monographs of the Society for Research in Child Development Journal.
• Garnefski, N., Kraaj,V., & Spinhoven, Ph. 2001. Negative life Events, Cognitive
Emotion Regulation and Depression. Personality and Individual Differences Journal.

Anda mungkin juga menyukai