Modul 6 Inti Isi Sila Pertama, Kedua, Ketiga, Keemat Dan Kelima (Selasa, 10-5-2022 (19.15-20.45@a-506-2)
Modul 6 Inti Isi Sila Pertama, Kedua, Ketiga, Keemat Dan Kelima (Selasa, 10-5-2022 (19.15-20.45@a-506-2)
PENDIDIKAN PANCASILA
Pokok Bahasan
INTI ISI SILA PERTAMA, KEDUA, KETIGA, KEEMPAT DAN KELIMA
Selasa, 26-4-2022 (19:15:00 s/d 20:45:00)
Ruangan : A-506-2
06
Kode Mata Kuliah : U5219002
Program Studi : Teknik Sipil
Disusun Oleh : Cuntoko, SE., MM.
ABSTRAK TUJUAN
Mahasiswa diharapkan mampu Mahasiswa mampu memahami Inti isi sila
memahami Inti isi sila pertama, kedua, pertama, kedua, ketiga, keempat dan
ketiga, keempat dan kelima. kelima.
Pembahasan
a. Bentuk Pancasila
Bentuk pancasila di dalam pengertian ini di artikan sebagai rumusan pancasila
sebagaimana tercantum dalam alinea IV pembukaan UUD 1945. Pancasila sebagai
suatu sistem ini mempunyai bentuk yang mempunyai ciri-ciri sebagi berikut :
b. Susunan Pancasila
Pancasila sebagai suatu sistem nilai disusun berdasarkan urutan yang logis
keberdaan unsur-unsur yang terkandung dalam pancasila terdiri dari lima dasar
yang mencakup segala aspek dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Berikut dibawah ini inti dari sila pertama sampai sila kelima, sebagai brikut :
4) Sila Keempat Yaitu Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanan Dalam
Permusyawaratan Atau Perwakilan.
Sila Keempat merupakan cara-cara yang harus ditempuh oleh rakyat indonesia
dalam membebaskan dari penjajahan dan memerdekakan agar diakui suatu
negara yang berdaulat dan memiliki Undang-Undang. Dalam sila keempat ini
dijelaskan juga bahwa bangsa indonesia sejak jaman penjajahan selalu
5) Sila kelima Yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Bangsa Indonesia.
Sila Kelima merupakan sila terakhir karena sila ini merupakan untuk selalu
menggambarkan dalam bertindak supaya bersikap adil kepada setiap warga
negara indonesia, tanpa membedakan status sosial, suku, ras, dan bahasa
sehingga tujuan dari bangsa Indonesia akan tercapai dengan keikiutan serta
semua rakyat bangsa Indonesia dalam mewujudkan suatu negara yang adil
dalam segi hal.
Oleh karena itu dari setiap masing-masing sila-sila mempunyai makna dan peran
sendiri-sendiri. Semua sila berada dalam keseimbangan dan berperan dengan
bobot yang sama. Akan tetapi karena masing-masing unsur mempunyai hubungan
yang organis, maka sila yang di atas menjiwai sila yang berada di bawahnya
Misalnya, sila Ketuhanan Yang Maha Esa menjiwai dan meliputi sila ke dua, ke tiga,
ke empat, ke lima. Sila ke dua dijiwai sila pertama, menjiwai sila ke tiga, ke empat, dan ke
lima. Demikian seterusnya untuk sila ke tiga, ke empat, dan ke lima. Susunan sila-sila
pancasila merupakan kesatuan yang organis, satu sama lain membentuk suatu
sistem yang disebut dengan istilah majemuk tunggal (Notonagoro).
Majemuk tunggal artinya Pancasila terdiri dari 5 sila tetapi merupakan satu kesatuan
yang berdiri sendiri secara utuh. Selanjutnya, Notonagoro berpendapat bahwa bentuk
dan susunan Pancasila seperti tersebut di atas adalah hierarkis-piramidal. Hierarkhis
berarti tingkat, sedangkan yramidal dipergunakan untuk menggambar-kan hubungan
bertingkat dari sila-sila Pancasila dalam urutan luas cakupan dan juga isi pengertian.
Hukum logika yang mendasari pemikiran ini adalah bahwa antara luas cakupan
pengertian (teba berlakunya pengertian) dan isi pengertian berbanding terbalik. Hal ini
berarti, bahwa jika isi pengertiannya sedikit, maka teba berlakunya pengertian itu
sangat luas. Misalnya, kata meja mempunyai isi pengertian yang sedikit, sehingga
berlakunya pengertian meja sangat luas, yaitu meliputi berbagai macam meja, kualitas
meja, bentuk meja, dll. Akan tetapi jika kata meja ditambah dengan isi pengertian,
yaitu dengan kata tamu, maka teba berlakunya pengertian itu semakin sempit,
karena di luar meja tamu tidak tercakup dalam pengertian itu.
3) Persatuan Indonesia
a) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa
apabila diperlukan;
b) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa;
c) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia;
d) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika; dan
e) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
4. Sila Keempat Yaitu Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanan Dalam
Permusyawaratan Atau Perwakilan.
Sila Keempat merupakan cara-cara yang harus ditempuh oleh rakyat indonesia dalam
membebaskan dari penjajahan dan memerdekakan agar diakui suatu negara yang
berdaulat dan memiliki undang-undang. Dalam sila keempat ini dijelaskan juga bahwa
bangsa indonesia sejak jaman penjajahan selalu melakukan permusyawaratan bila akan
melawan atau mempertahankan daerah bangsa indoensia dari para penjajah dan dari dulu
segala sesuatu peraturan yang menyangkut soal rakyat indonesia pasti di tangani oleh
pemerintah.
5. Sila kelima Yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Bangsa Indonesia.
Sila Kelima merupakan sila terakhir karena sila ini merupakan untuk selalu
menggambarkan dalam bertindak supaya bersikap adil kepada setiap warga negara
indonesia, tanpa membedakan status sosial, suku, ras, dan bahasa sehingga tujuan dari
bangsa Indonesia akan tercapai dengan keikiutan serta semua rakya bangsa indonesia
dalam mewujudkan suatu negara yang adil dalam segi hal.
Oleh karena itu, dari setiap masing-masing sila-sila mempunyai makna dan peran
sendiri-sendiri. Semua sila berada dalam keseimbangan dan berperan dengan bobot yang
sama. Akan tetapi karena masing-masing unsur mempunyai hubungan yang organis, maka
sila yang di atas menjiwai sila yang berada di bawahnya Misalnya, sila Ketuhanan Yang Maha
Esa menjiwai dan meliputi sila ke dua, ke tiga, ke empat, ke lima. Sila ke dua dijiwai sila
pertama, menjiwai sila ke tiga, ke empat, dan ke lima. Demikian seterusnya untuk sila ke tiga,
ke empat, dan ke lima. Susunan sila-sila pancasila merupakan kesatuan yang organis, satu
sama lain membentuk suatu sistem yang disebut dengan istilah majemuk tunggal
(Notonagoro).
Majemuk tunggal artinya Pancasila terdiri dari 5 sila tetapi merupakan satu kesatuan
yang berdiri sendiri secara utuh. Selanjutnya, Notonagoro berpendapat bahwa bentuk dan
Butir sila 1 sampai 5 Pancasila memiliki butir-butir pengamalan yang mengandung isi
dan makna untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila menjadi pilar ideologis
bangsa Indonesia selain tentu saja sebagai dasar negara. Setiap sila dalam Pancasila
memiliki butir-butir pengamalan yang mengandung isi dan makna untuk diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Istilah Pancasila terdiri dari dua kata yang berasal dari bahasa Sanskerta. Panca
yang berarti "lima" dan sila yang bermakna "prinsip" atau "asas". Maka, Pancasila bisa
dimaknai sebagai rumusan dan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bagi
seluruh rakyat Indonesia.
Sedangkan, kandungan isi Pancasila harus dikemukakan secara kontekstual,
sehingga nilai-nilainya dapat ditemukan dalam kebudayaan bangsa Indonesia. Nilai-nilai luhur
Pancasila digali sebagai jalan keluar untuk menghadapi segala tantangan, demikian dikutip
dari buku Pancasila dalam Pusaran Globalisasi (2017) suntingan Al Khanif. Adapun isi 5 sila
dalam Pancasila yaitu :
1. Ketuhanan yang Maha Esa;
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab;
3. Persatuan Indonesia;
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan; dan
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Selanjutnya, menurut pendapat P.J. Soewarno dalam Pancasila Budaya Bangsa
Indonesia (1993), meskipun ke-5 sila merupakan satuan yang tidak terpisahkan, tetapi dalam
2. Butir-Butir Pengamalan Pancasila Sila ke-2 “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab" :
1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa;
2) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia,
tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama; kepercayaan, jenis kelamin,
kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya;
3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia;
4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira;
5) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain;
6) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan;
7) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan;
8) Berani membela kebenaran dan keadilan;
9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia; dan
10) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.
5. Butir-Butir Pengamalan Pancasila Sila ke-5 “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia” :
1) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotong-royongan;
2) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama;
3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban;
4) Menghormati hak orang lain;
5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri;
6) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap
orang lain;
7) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup
mewah;
------- https://tirto.id/isi-butir-butir-pengamalan-pancasila-lengkap-sila-1-sampai-5-f5Mw.