Anda di halaman 1dari 15

MODUL PERKULIAHAN

PENDIDIKAN PANCASILA

Pokok Bahasan
INTI ISI SILA PERTAMA, KEDUA, KETIGA, KEEMPAT DAN KELIMA
Selasa, 26-4-2022 (19:15:00 s/d 20:45:00)
Ruangan : A-506-2

SEMESTER GENAP 2021/2022


SKS : 2

MODUL Nama Kelas : 31152E2FA


Fakultas : Teknik dan Informatika

06
Kode Mata Kuliah : U5219002
Program Studi : Teknik Sipil
Disusun Oleh : Cuntoko, SE., MM.

ABSTRAK TUJUAN
Mahasiswa diharapkan mampu Mahasiswa mampu memahami Inti isi sila
memahami Inti isi sila pertama, kedua, pertama, kedua, ketiga, keempat dan
ketiga, keempat dan kelima. kelima.
Pembahasan

A. Inti Sila Pertama sampai Inti Sila Kelima

1. Arti Penting Keberadaan Pancasila.


Pancasila sebagai dasar negara adalah sebuah harga mati Yang tidak boleh
di tawar lagi. Bukan tidak mungkin, apabila ada oknum yang ingin mengganti ideoloagi
pancasila dengan yanglainnnya maka akan timbul permasalahan atau kesalahan yang
memecah-belah eksistensi negara kesatuan. Akhirnya Indonesia akan tercecer menjadi
negara-negara kecil yang berbasis agama dan suku. Untuk menghindari masalah
tersebut maka penerapan hukum-hukum agama dalam sistem hukum negara menjadi
urgen untuk diterapkan. Indonesia awalnya merupakan kumpulan Kerajaan yang
berbasis agama dan suku. Pancasila yang diperjuangkan untuk mengikat agama-agama
dan suku-suku itu harus tetap mengakui jati diri dan ciri khas yang dimiliki setiap
agama dan suku

2. Bentuk Dan Susunan Pancasila


Pancasila sebagai suatu dasar negara adalah terdiri dari lima sila-sila, tetapi sila-sila
tersebut saling ada hubungannya satu dengan lainnya secara keseluruhan, tidak ada
satupun sila yang terpisah satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu dapat
diistilahkan “Eka Pancasila”, lima sila dalam satu kesatuan yang utuh, dalam proses
pembentukan pancasila banyakyang berpendapat bahwa pancasila dalam
pembentukanya terdapat bentuk pancasila dan susunan pancasila. Berikut ciri-ciri
bentuk pancasila dan susunan pancasila :

a. Bentuk Pancasila
Bentuk pancasila di dalam pengertian ini di artikan sebagai rumusan pancasila
sebagaimana tercantum dalam alinea IV pembukaan UUD 1945. Pancasila sebagai
suatu sistem ini mempunyai bentuk yang mempunyai ciri-ciri sebagi berikut :

1) Merupakan kesatuan yang utuh

2022 Pendidikan Pancasila


2 Cuntoko, SE., MM. Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
Semua unsur dalam pancasila menyusun suatu keberadaan yang utuh. Masing-
masing sila membentuk pengertian yang baru. Kelima sila tidak dapat dilepas satu
dengan lainnya. Walaupun masing-masing sila berdiri sendiri tetapi hubungan antar
sila merupakan hubungan yang organis.

2) Setiap unsur pembentuk Pancasila


Pembentukan pancasila merupakan unsur mutlak yang membentuk kesatuan,
bukan unsur yang komplementer. Artinya, salah satu unsur sila kedudukannya tidak
lebih rendah dari yang lain. Walaupun sila Ketuhanan merupakan sila yang
berkaitan dengan Tuhan sebagai causa prima, tetapi tidak berarti sila lainnya
hanya sebagai pelengkap.

3) Sebagai satu kesatuan yang mutlak


Kesatuan yang mutlak tidak dapat ditambah atau dikurangi. Oleh karena itu
Pancasila tidak dapat diperas, menjadi trisila yang meliputi sosio-
nasionalisme, sosiodemokrasi, ketuhanan, atau eka sila yaitu gotong royong
sebagaimana dikemukakan oleh Ir. Soekarno.

b. Susunan Pancasila
Pancasila sebagai suatu sistem nilai disusun berdasarkan urutan yang logis
keberdaan unsur-unsur yang terkandung dalam pancasila terdiri dari lima dasar
yang mencakup segala aspek dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Berikut dibawah ini inti dari sila pertama sampai sila kelima, sebagai brikut :

1) Sila Pertama Yaitu Ketuhanan YME


Sila ini ditempatkan paling pertama karena bangsa indonesia meyakini segala
sesuatu asalnya dari Tuhan dan akan kembali kepada Tuhan. Tuhan nama
laindalam filsafat disebut dengan causa prima artinya sebab yang disebabkan oleh
segala sesuatu.

2) Sila Kedua Yaitu Kemanusiaan Yang Adil Dan beradab


Sila ini ditempatkan kedua setelah sila pertama karena yang akan mencapai
tujuan dan nilai-nilai yang didambakan oleh negara adalah manusianya.

2022 Pendidikan Pancasila


3 Cuntoko, SE., MM. Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
Apabila manusianya hidup rukun, kreatif dan bertanggung jawab maka negara
Indonesia akan mencapai tujuan dan keinginan yang didambakan. Manusia yang
bersifat monodualis yaitu memiliki susunan kodrat yang terdiri atas jasmani dan
rohani.Ciri-ciri mahluk jasmani dan mahluk rohani.
 Mahluk jasmani yaitu benda mati, tumbuhan, dan hewan.
 Mahluk rohani yaitu akal, rasa, karsa, dan sifat.
Sifat kodrat manusia yaitu sebagai mahluk individu, dan mahluk Tuhan, setelah
prinsip kemanusiaan dijadikan landasan, maka untuk mencapai tujuan yang dicita-
citakan manusia-manusia perlu untuk bersatu antar masyarkat, tetapi tidak
mebedakan suku, ras, dan bahasa.

3) Sila Ketiga Yaitu Persatuan Indonesia


Sila ketiga ini kaitanya eratnya dengan nasionalisme. Rumusan sila ketiga tidak
mempergunakan awalan (ke) dan akhiran (an), tetapi awalan (per) dan akhiran (an),
dimaksudkan ada dimensi yang bersifat dinamik dari sila ini. Persatuan atau
nasionalisme Indonesia terbentuk bukan atas dasar persamaan suku
bangsa, agama, bahasa, tetapi dilator belakangi oleh sejarah (historis) dan etika
(etis). Sejarah (historis) artinya karena senasib sepenanggungan akibat
penjajahan. Etis, artinya berdasarkan kehendak luhur untuk mencapai cita-cita
moral sebagai bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Oleh
karena itu persatuan Indonesia, bukan sesuatu yang terbentuk sekali dan
berlaku untuk selama-lamanya. Persatuan Indonesia merupakan sesuatu yang
selalu harus diwujudkan, diperjuangkan, dipertahankan, dan diupayakan secara
terus-menerus. Semangat persatuan atau nasionalisme Indonesia harus selalu
dipompa, sehingga semakin hari semakin kuat.

4) Sila Keempat Yaitu Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanan Dalam
Permusyawaratan Atau Perwakilan.
Sila Keempat merupakan cara-cara yang harus ditempuh oleh rakyat indonesia
dalam membebaskan dari penjajahan dan memerdekakan agar diakui suatu
negara yang berdaulat dan memiliki Undang-Undang. Dalam sila keempat ini
dijelaskan juga bahwa bangsa indonesia sejak jaman penjajahan selalu

2022 Pendidikan Pancasila


4 Cuntoko, SE., MM. Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
melakukan permusyawaratan bila akan melawan atau mempertahankan daerah
bangsa indoensia dari para penjajah dan dari dulu segala sesuatu peraturan yang
menyangkut soal rakyat indonesia pasti di tangani oleh pemerintah.

5) Sila kelima Yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Bangsa Indonesia.
Sila Kelima merupakan sila terakhir karena sila ini merupakan untuk selalu
menggambarkan dalam bertindak supaya bersikap adil kepada setiap warga
negara indonesia, tanpa membedakan status sosial, suku, ras, dan bahasa
sehingga tujuan dari bangsa Indonesia akan tercapai dengan keikiutan serta
semua rakyat bangsa Indonesia dalam mewujudkan suatu negara yang adil
dalam segi hal.
Oleh karena itu dari setiap masing-masing sila-sila mempunyai makna dan peran
sendiri-sendiri. Semua sila berada dalam keseimbangan dan berperan dengan
bobot yang sama. Akan tetapi karena masing-masing unsur mempunyai hubungan
yang organis, maka sila yang di atas menjiwai sila yang berada di bawahnya
Misalnya, sila Ketuhanan Yang Maha Esa menjiwai dan meliputi sila ke dua, ke tiga,
ke empat, ke lima. Sila ke dua dijiwai sila pertama, menjiwai sila ke tiga, ke empat, dan ke
lima. Demikian seterusnya untuk sila ke tiga, ke empat, dan ke lima. Susunan sila-sila
pancasila merupakan kesatuan yang organis, satu sama lain membentuk suatu
sistem yang disebut dengan istilah majemuk tunggal (Notonagoro).
Majemuk tunggal artinya Pancasila terdiri dari 5 sila tetapi merupakan satu kesatuan
yang berdiri sendiri secara utuh. Selanjutnya, Notonagoro berpendapat bahwa bentuk
dan susunan Pancasila seperti tersebut di atas adalah hierarkis-piramidal. Hierarkhis
berarti tingkat, sedangkan yramidal dipergunakan untuk menggambar-kan hubungan
bertingkat dari sila-sila Pancasila dalam urutan luas cakupan dan juga isi pengertian.
Hukum logika yang mendasari pemikiran ini adalah bahwa antara luas cakupan
pengertian (teba berlakunya pengertian) dan isi pengertian berbanding terbalik. Hal ini
berarti, bahwa jika isi pengertiannya sedikit, maka teba berlakunya pengertian itu
sangat luas. Misalnya, kata meja mempunyai isi pengertian yang sedikit, sehingga
berlakunya pengertian meja sangat luas, yaitu meliputi berbagai macam meja, kualitas
meja, bentuk meja, dll. Akan tetapi jika kata meja ditambah dengan isi pengertian,
yaitu dengan kata tamu, maka teba berlakunya pengertian itu semakin sempit,
karena di luar meja tamu tidak tercakup dalam pengertian itu.

2022 Pendidikan Pancasila


5 Cuntoko, SE., MM. Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
c. Nilai-Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah merupakan
pandangan hidup bangsa dan negara dalam mencapai tujuan. Mengamalkan
pancasila dalam kehidupan sehari-hari sebagai petujuk hidup sehari-hari agar
dapat hidup dengan mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan lahir dan batin.
Pengamalan pancasila dalam kehidupan sehari-hari ini sangat penting keran dengan
demikian diharapkan adanya tata kehidupan yang serasi dalam kehidupan sehari-
hari.
Berikut adalah bentuk-bentuk pengamalan dari setiap sila pancasila yang
diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari :
1) Ketuhanan Yang Maha Esa
a) Percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa;
b) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk
agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan YME;
c) Membina kerukunan hidup di antarasesama umat beragama dan kepercayaan
terhadapTuhan Yang Maha Esa;
d) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah
yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa;
e) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan
ibadahsesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing; dan
f) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
kepada orang lain.

2) Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab


a) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa;
b) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia,
tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin,
kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya;
c) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia;
d) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira;
e) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain;

2022 Pendidikan Pancasila


6 Cuntoko, SE., MM. Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
f) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan;
g) Berani membela kebenaran dan keadilan; dan
h) Mengembangkansikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

3) Persatuan Indonesia
a) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa
apabila diperlukan;
b) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa;
c) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia;
d) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika; dan
e) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

4) Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan atau


Perwakilan
a) Tidakboleh memaksakan kehendak kepada orang lain;
b) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan;
c) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan;
d) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagaihasil;
e) Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan
hasil keputusan musyawarah;
f) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan
pribadi dan golongan; dan
g) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada
Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai
kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan
bersama.

5) Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia


a) Mengembangkan perbuatan yangluhur, yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotongroyongan;
b) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama;
c) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban;
d) Menghormati hak orang lain;

2022 Pendidikan Pancasila


7 Cuntoko, SE., MM. Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
e) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri; dan
f) Suka bekerja keras dan suka menghargai hasil karya orang lain yang
bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.

B. Penjelasan Pancasila Sila Pertama sampai Sila Kelima

1. Sila Pertama Yaitu Ketuhanan YME


Sila ini ditempatkan paling pertama karena bangsa indonesia meyakini segala sesuatu
asalnya dari Tuhan dan akan kembali kepada Tuhan. Tuhan nama lain dalam filsafat
disebut dengan causa prima artinya sebab yang disebabkan oleh segala sesuatu.

2. Sila Kedua Yaitu Kemanusiaan Yang Adil Dan beradab


Sila ini ditempatkan kedua setelah sila pertama karena yang akan mencapai tujuan dan
nilai-nilai yang didambakan oleh negara adalah manusianya. Apabila manusianya hidup
rukun, kreatif dan bertanggung jawab maka negara Indonesia akan mencapai tujuan dan
keinginan yang didambakan. Manusia yang bersifat monodualis yaitu memiliki susunan
kodrat yang terdiri atas jasmani dan rohani.
Adapun ciri-ciri mahluk jasmani dan mahluk rohani :
a. Makhluk jasmani yaitu benda mati, tumbuhan, dan hewan.
b. Makhluk rohani yaitu akal, rasa, karsa, dan sifat.
c. Sifat kodrat manusia yaitu sebagai mahluk individu, dan mahluk Tuhan.
d. Setelah prinsip kemanusiaan dijadikan landasan maka untuk mencapai tujuan yang
dicita-citakan manusia-manusia perlu untuk bersatu antar masyarkat, tetapi tidak
mebedakan suku, ras, dan bahasa.

3. Sila Ketiga yaitu Persatuan Indonesia


Sila ketiga ini kaitanya eratnya dengan nasionalisme. Rumusan sila ketiga tidak
mempergunakan awalan (ke) dan akhiran (an), tetapi awalan (per) dan akhiran (an),
dimaksudkan ada dimensi yang bersifat dinamik dari sila ini. Persatuan atau nasionalisme
Indonesia terbentuk bukan atas dasar persamaan suku bangsa, agama, bahasa, tetapi
dilator belakangi oleh sejarah (historis) dan etika (etis). Sejarah (historis) artinya karena
senasib sepenanggungan akibat penjajahan. Etis, artinya berdasarkan kehendak luhur
untuk mencapai cita-cita moral sebagai bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan

2022 Pendidikan Pancasila


8 Cuntoko, SE., MM. Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
makmur. Oleh karena itu persatuan Indonesia, bukan sesuatu yang terbentuk sekali dan
berlaku untuk selama-lamanya. Persatuan Indonesia merupakan sesuatu yang selalu harus
diwujudkan, diperjuangkan, dipertahankan, dan diupayakan secara terus-menerus.
Semangat persatuan atau nasionalisme Indonesia harus selalu dipompa, sehingga semakin
hari semakin kuat.

4. Sila Keempat Yaitu Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanan Dalam
Permusyawaratan Atau Perwakilan.
Sila Keempat merupakan cara-cara yang harus ditempuh oleh rakyat indonesia dalam
membebaskan dari penjajahan dan memerdekakan agar diakui suatu negara yang
berdaulat dan memiliki undang-undang. Dalam sila keempat ini dijelaskan juga bahwa
bangsa indonesia sejak jaman penjajahan selalu melakukan permusyawaratan bila akan
melawan atau mempertahankan daerah bangsa indoensia dari para penjajah dan dari dulu
segala sesuatu peraturan yang menyangkut soal rakyat indonesia pasti di tangani oleh
pemerintah.

5. Sila kelima Yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Bangsa Indonesia.
Sila Kelima merupakan sila terakhir karena sila ini merupakan untuk selalu
menggambarkan dalam bertindak supaya bersikap adil kepada setiap warga negara
indonesia, tanpa membedakan status sosial, suku, ras, dan bahasa sehingga tujuan dari
bangsa Indonesia akan tercapai dengan keikiutan serta semua rakya bangsa indonesia
dalam mewujudkan suatu negara yang adil dalam segi hal.
Oleh karena itu, dari setiap masing-masing sila-sila mempunyai makna dan peran
sendiri-sendiri. Semua sila berada dalam keseimbangan dan berperan dengan bobot yang
sama. Akan tetapi karena masing-masing unsur mempunyai hubungan yang organis, maka
sila yang di atas menjiwai sila yang berada di bawahnya Misalnya, sila Ketuhanan Yang Maha
Esa menjiwai dan meliputi sila ke dua, ke tiga, ke empat, ke lima. Sila ke dua dijiwai sila
pertama, menjiwai sila ke tiga, ke empat, dan ke lima. Demikian seterusnya untuk sila ke tiga,
ke empat, dan ke lima. Susunan sila-sila pancasila merupakan kesatuan yang organis, satu
sama lain membentuk suatu sistem yang disebut dengan istilah majemuk tunggal
(Notonagoro).
Majemuk tunggal artinya Pancasila terdiri dari 5 sila tetapi merupakan satu kesatuan
yang berdiri sendiri secara utuh. Selanjutnya, Notonagoro berpendapat bahwa bentuk dan

2022 Pendidikan Pancasila


9 Cuntoko, SE., MM. Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
susunan Pancasila seperti tersebut di atas adalah hierarkis-piramidal. Hierarkhis berarti
tingkat, sedangkan yramidal dipergunakan untuk menggambar-kan hubungan bertingkat dari
sila-sila Pancasila dalam urutan luas cakupan dan juga isi pengertian. Hukum logika yang
mendasari pemikiran ini adalah bahwa antara luas cakupan pengertian (teba berlakunya
pengertian) dan isi pengertian berbanding terbalik. Hal ini berarti, bahwa jika isi pengertiannya
sedikit, maka teba berlakunya pengertian itu sangat luas.

C. Isi Butir-Butir Pengamalan Pancasila Sila Pertama sampai


Sila Kelima

Butir sila 1 sampai 5 Pancasila memiliki butir-butir pengamalan yang mengandung isi
dan makna untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila menjadi pilar ideologis
bangsa Indonesia selain tentu saja sebagai dasar negara. Setiap sila dalam Pancasila
memiliki butir-butir pengamalan yang mengandung isi dan makna untuk diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Istilah Pancasila terdiri dari dua kata yang berasal dari bahasa Sanskerta. Panca
yang berarti "lima" dan sila yang bermakna "prinsip" atau "asas". Maka, Pancasila bisa
dimaknai sebagai rumusan dan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bagi
seluruh rakyat Indonesia.
Sedangkan, kandungan isi Pancasila harus dikemukakan secara kontekstual,
sehingga nilai-nilainya dapat ditemukan dalam kebudayaan bangsa Indonesia. Nilai-nilai luhur
Pancasila digali sebagai jalan keluar untuk menghadapi segala tantangan, demikian dikutip
dari buku Pancasila dalam Pusaran Globalisasi (2017) suntingan Al Khanif. Adapun isi 5 sila
dalam Pancasila yaitu :
1. Ketuhanan yang Maha Esa;
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab;
3. Persatuan Indonesia;
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan; dan
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Selanjutnya, menurut pendapat P.J. Soewarno dalam Pancasila Budaya Bangsa
Indonesia (1993), meskipun ke-5 sila merupakan satuan yang tidak terpisahkan, tetapi dalam

2022 Pendidikan Pancasila


10 Cuntoko, SE., MM. Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
pelaksanaannya dapat ditelusuri perbedaan intensitas masing-masing sila. Walaupun satu
tetap lima, masing-masing sila tidak sama asasinya.
Dengan demikian, butir-butir pengamalan Pancasila yang terkandung di setiap sila
tersebut, di mana butir-butir Pengamalan Pancasila pertama kali diatur melalui Ketetapan
MPR No.II/MPR/1978. Kemuadian, setelah era reformasi, Butir-Butir Pengamalan Pancasila
disesuaikan berdasarkan Ketetapan MPR No. I/MPR/2003.

Selanjutnya, Butir-Butir Pengamalan Pancasila dapat dijabarkan sebagai berikut :


1. Butir-Butir Pengamalan Pancasila Sila ke-1 “Ketuhanan Yang Maha Esa” :
1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan
Yang Maha Esa;
2) Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan
agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab;
3) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama
dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa;
4) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa;
5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang
menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa;

2022 Pendidikan Pancasila


11 Cuntoko, SE., MM. Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
6) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai
dengan agama dan kepercayaannya masing-masing;
7) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
kepada orang lain.

2. Butir-Butir Pengamalan Pancasila Sila ke-2 “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab" :
1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa;
2) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia,
tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama; kepercayaan, jenis kelamin,
kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya;
3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia;
4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira;
5) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain;
6) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan;
7) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan;
8) Berani membela kebenaran dan keadilan;
9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia; dan
10) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.

3. Butir-Butir Pengamalan Pancasila Sila ke-3 “Persatuan Indonesia" :


1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa
dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan;
2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan;
3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa;
4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia;
5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial;
6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika; dan
7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

2022 Pendidikan Pancasila


12 Cuntoko, SE., MM. Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
4. Butir-Butir Pengamalan Pancasila Sila ke-4 “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan” :
1) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai
kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama;
2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain;
3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama;
4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan;
5) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah;
6) Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
keputusan musyawarah;
7) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi
dan golongan;
8) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur;
9) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada
Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai
kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan
bersama; dan
10) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan
pemusyawaratan.

5. Butir-Butir Pengamalan Pancasila Sila ke-5 “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia” :
1) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotong-royongan;
2) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama;
3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban;
4) Menghormati hak orang lain;
5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri;
6) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap
orang lain;
7) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup
mewah;

2022 Pendidikan Pancasila


13 Cuntoko, SE., MM. Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
8) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan
umum;
9) Suka bekerja keras;
10) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama;
11) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosial.

2022 Pendidikan Pancasila


14 Cuntoko, SE., MM. Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
Daftar Pustaka
-------Prof. Dr. Ngadino Surip, M.S., Dr. Syahrial Syarbaini, M.A., dan Dr. (c) A. Rahman HI,
M.Si. 2015, Pacasila Dalam Makna dan Aktualisasi. Edisi I-Yogyakarta : Penerbit ANDI.
-------Notonagoro, 1971, Pengertian Dasar bagi Implementasi Pancasila untuk ABRI,
Departemen Pertahanan dan Keamanan, Jakarta.
-------Darmodiharjo, Darji, 1996, Pokok-pokok Filsafat Hukum, Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
------- https://docplayer.info/71119025-Inti-sila-pertama-sampai-inti-sila-kelima.html.

------- https://tirto.id/isi-butir-butir-pengamalan-pancasila-lengkap-sila-1-sampai-5-f5Mw.

2022 Pendidikan Pancasila


15 Cuntoko, SE., MM. Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id

Anda mungkin juga menyukai