Swash Plate
Silinder jenis ini hanya bisa memberikan gaya ke satu arah (Plunger Piston).
Bila tekanan minyak diberikan melalui saluran A, maka piston akan bergerak kekanan
().
Untuk mengembalikan posisi piston pada kedudukan semula, sebuah gaya luar
dibutuhkan untuk mendorong piston kearah kiri ().
Double Acting
- Stroke silinder yang lebih besar dengan instalasi yang relatif lebih kecil.
TEKUK (Buckling)
Perhitungan tekuk pada umumnya didasarkan pada persamaan "Euler", dimana pada
silinder hidrolik ini piston rod adalah bagian yang diduga mengalami tekuk.
1. Cylinder Cap
2. Cylinder Tube Tabung Silinder
3. Piston
4. Saluran Buang
Tujuan peredaman ini adalah untuk mengurangi kecepatan akhir piston, sampai pada
kecepatan nol (berhenti).
Energi kinetik (E = mV2/2) harus diserap oleh cylinder head atau cylinder cap.
SHUT-OFF VALVES
Didalam sistem hidrolik, shut-off valve bekerja menahan (merintangi) aliran fluida pada
suatu arah yang ditentukan. Shut-off valve ini dirancang sebagai katup penahan
(penutup).
1. Poppet
2. Pegas
3. Dudukan