Anda di halaman 1dari 4

Kelompok Family ( Carvel , Olen , Nathanael , Yoan , Jovi , Fred , Devit )

JUDUL“MEMAAFKAN MENGUBAH SEGALANYA”


Tema: KEKELUARGAAN

Tinggalah seorang Will yang di kenal sebagai keluarga yang kaya.


Di masyarakat , will keluarganya dikenal memiliki keluarga yang harmonis. tapi sebenarnya
tidak.
Will adalah seorang anak yang kurang perhatian orang tuanya karena orang tuanya selalu
bertengkar hanya karena permasalahan yang kecil.

Pada suatu hari terdapat sebuah keluarga yang kurang harmonis, terdapat seorang anak
yang begitu tampan bernama Will, ia dikenal dengan keluarga yang konglomerat alias
mampu , namun ada sesuatu yang disembunyikan oleh Will ini..
(Sedikit revisi)
Pada malam hari Ayah Will baru pulang kerja , disana terlihat sudah pukul 23.00 malam ,
lalu ibu menghampirinya.

Ibu ( olen ) : Ayah dari mana saja, kenapa baru pulang jam segini?
Ayah ( carvel ) : Apa masalahmu ,suka suka saya mau saya pulang subuh,masalah
untukmu?!!
Ibu ( olen ) : Ayah kenapa nyolot gitu?! Maksud ayah apa bicara seperti itu?
Ayah ( carvel ) : Memangnya kenapa?!

Tanpa sengaja will mendengar keributan tersebut…

~ Keesokan harinya di sekolah , Will terlihat termenung dan sedih, namun terdapat sahabat
yang begitu baik dan selalu mengsupportnya. ~

Ben ( Jovi) : Haii will selamat pagi..


Will ( devit ) : Pagii..(lemes)
Ben ( Jovi ) : kok tumben kamu lemes ada masalah apa nih? Mau curhat?
Will ( devit ) : Iya nih aku lagi ada masalah dengan keluargaku.
Ben ( Jovi ): ada masalah apa di keluargamu?
Will ( devit ) : gini kemarin malam orang tuaku bertengkar karena ayahku selalu pulang
malam, lalu karena hal tersebut ibuku khawatir karena ia takut ayah melakukan hal yang
senonoh.
Ben ( Jovi ): Wah yang sabar ya Will namanya juga orang tua , sudah wajar bertengkar.

Sepulang sekolah…..

Will ( Devit ) : Aku pulang..


Pembantu ( Fred ) : Silahkan mandi dulu bang , nanti setelah mandi , makan siang dulu
Will ( Devit ) : iya terimakasih om

Setelah mandi dan makan, Will melihat ibu yang begitu termenung dan sedih, dan disana
aku melihat lebam di pipinya.. Apakah ini karna ayah?
Will ( Devit ) :ibu apa yang terjadi ?
Ibu ( olen ): Tidak apa apa nak ,ini hanya…eh.. Ibu jatuh dari tangga nak:)
Will ( Devit ) : Aduh ibu lain kali harus hati hati ya bu ,aku ngak mau ibu terluka sebentar aku
ambil obat dan es…
Ibu ( olen ) : :) Terimakasih nak..

Malam harinya ayah mengulangi lagi, ia pulang jam 23:30 malam, ibu sangat khawatir dan
takut, ia terus berpikir bahwa ayah berselingkuh…

Ibu ( olen ) : BAGUS PULANG MALAM LAGI, UDAH NGAK INGAT KELUARGA DAN KAMU
GAK BISA NGELUANGIN WAKTU BUAT KELUARGA?!
Ayah ( carvel ) : MEMANGNYA KENAPA HAH?! MAU BERTENGKAR LAGI HAH?
Saat itu Will melihat kejadian tersebut dan ia berniat untuk melerainya ,namun nasib berkata
lain,..
Will ( Devit ) : Ayah ibu hentikan.. Aku ingin kalian tidak bertengkar sehari saja kumohon…

Ayah ( carvel ) : Diam kamu jangan ikut campur urusan orangtua masuk kamar sana!

Will ( Devit ) : tidak ayah , aku ingin kalian berbaikan….


Ibu ( Olen ) : jangan kasar kepada anak, dia hanya ingin kita berbaikan
Ayah ( Carvel ) : apa kau bilang ?Berbaikan?! , JANGAN MIMPI ( BLETAK NAMPAR ANAK
) MASUK KAMAR SANA!!
Will ( Devit ) : hiks… Kalian semua JAHAT (NANGIS sambil memasuki kamar)
Ibu ( olen ): kurang ajar kamu ayah menampar anak sendiri yang tidak bersalah
Ibu ( olen ) : nak buka pintunya…. Ibu mau bicara..
Will ( devit ) : terdiam hening ,mengabaikan perkataan ibu.
Ibu ( olen ) :(ibu pun pergi dari depan kamar si A)

Pagi harinya A pun keluar dari kamarnya dan pergi kepada ibu untuk meminta maaf karena
atas kejadian kemarin malam mengabaikan ibu nya.

Will ( devit ) : ibu maafkan aku ya, kemarin aku mengabaikan ibu.
Ibu ( olen ): malahan ibu yang harusnya meminta maaf karena tidak bisa melindungi kamu
dari tamparan ayah.
Will ( devit ) : iya Bu, ayah sudah berangkat kerja ya Bu?
Ibu ( olen ) : iya nak ayah sudah berangkat kerja, oh iya kamu juga harus berangkat sekolah
sebelum terlambat.
Will ( devit ) : Baiklah aku berangkat ya Bu. ( Salim ibu)

~ Sesampai di sekolah ~

Ben ( Jovi ) : will gimana perkembangannya?


Will ( devit ) : Aku kemarin ditampar..
Ben ( jovi ) : Hah sama siapa?
Zoe ( yoan ) : Eh ada apa ini ,cerita cerita apa nih?
Ben ( jovi ) : Ih apaan sih lu datang datang sok akrab
Zoe ( yoan ) : Yakan gue pengen tahu ,kan gua sahabat kalian gimana sih.. ;(
Ben ( jovi ) : Santai santai wkwkwk
Will ( devit ) : Aku kemarin habis berbuat kesalahan dan alhasil aku ditampar ayah
Zoe ( yoan ) : Kesalahan apa will? kok bisa sampai ditampar?
Will ( devit ) : aku kemarin meminta ayah dan ibu ku untuk jangan bertengkar dan berbaikan
tetapi ayah bilang kepada ku untuk jangan campur urusan orang tua.
Ben ( jovi ) : aku tau kamu hanya ingin melerai pertengkaran orang tua mu. Tapi kamu juga
harus memperhatikan keadaan kalau ayah mu sedang terbawa emosi.
Zoe ( yoan ) : iya benar tuh lain kali kalau sedang bertengkar harus lihat situasi dan
keadaan terlebih dahalu.
Will ( devit ) : iya juga ya seharusnya aku tidak langsung melerainya. Nanti saat ayah pulang
aku akan meminta maaf kepada ayah karena telah membuat ayah tambah emosi.
Ben ( jovi ): aku doakan semoga ayah mu memaafkan mu.
Zoe ( yoan ) : aku juga berharap orang tua mu berbaikan dan menjadi keluarga yang
harmonis.

Sepulang sekolah Will pun menunggu kepulangan sang ayah.

Ibu ( olen ) : nak kamu terlihat seperti sedang menunggu seseorang.


Will ( devit ) : iya ibu aku sedang menunggu kepulangan ayah, aku akan meminta maaf dan
akan meminta ayah untuk berbaikan dengan ibu
Ibu ( olen ) : wah nak kamu anak yang baik sekali walaupun kamu terkena tamparan kamu
masih menyayangi ayah mu.
Will ( devit ): iya ibu aku iklhas apa yang telah ayah perbuat kepada ku.

Ayah pun pulang dari kerja

Will ( devit ) : ayah aku minta maaf karena kemarin aku mencampuri urusan ayah dan ibu.
Ayah ( carvel ) : ayah juga minta maaf karena sudah membentak dan menampar kamu nak.
Ibu ( olen ) : ibu minta maaf juga ya yah ibu. Selalu memikirkan yang tidak tidak tentang
ayah
Ayah ( carvel ) : ayah juga minta maaf ya Bu selalu pulang malam karena sebenernya ayah
selalu banyak pekerjaan. Dan saat bertengkar sebenarnya ayah ingin menceritakan nya
cuman karena sudah kelelahan dan ibu langsung berpikir yang tidak tidak , jadi ayah
langsung emosi.
Will ( Devit ) : Ayah , ibu , aku mau kalian berdua jangan bertengkar lagi ya? Aku mau
keluarga kita menjadi keluarga yang harmonis dan bahagia.

Ayah&ibu : iya nak kami janji.

Akhirnya keluarga ini menjadi keluarga yang utuh, harmonis, dan bahagia.

Anda mungkin juga menyukai