Anda di halaman 1dari 20

RANCANGAN ALAT OTOMATIS PENGORENGAN (BAWANG MERAH)

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S.T.)
Pada Program Studi Teknik Mesin

OLEH :
REVALDO EKA PRATAMA
NPM : 17.1.03.01.0023

FAKULTAS TEKNIK (FT)


UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
UN PGRI KEDIRI
2020
1
PENGESAHAN
Skripsi Oleh :

REVALDO EKA PRATAMA

NPM : 17.1.03.01.0023

Judul :

Rancangan alat otomatis pengorengan (bawang goreng)

Telah Disetujui Untuk Diajukan Kepada Panitia

Ujian/ Sidang Skripsi Program Studi Teknik Mesin

Fakultas Teknik Universitas Nusantara

PGRI Kediri

Tanggal : 18 November 2020

Pembimbing I Pembimbing II

Ali akbar , M.T Yasinta sindy pramesti, M. Pd. NIDN.


070311609 NIDN. 0713088502

2
Proposal Skripsi Oleh :

REVALDO EKA PRATAMA

NPM : 17.1.03.01.0003

Judul :

RANCANGAN ALAT OTOMATIS SISTEM OTOMATIS( BAWANG GORENG)

Telah dipertahankan di depan panitia Ujian/ Sidang Skripsi

Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Nusantara PGRI

Kediri

Tanggal : 18 November 2020

Dan Dinyatakan Telah Memenuhi Persyaratan

Panitia Penguji :

1. Ketua : ...........................

2. Penguji I : ............................

3. Penguji II : ............................

Mengrtahui,

Dekan Fakultas Teknik

3
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama : REVALDO EKA PRATAMA

Jenis Kelamin : Laki – laki

Tempat/tgl. Lahir : Kediri / 02 Maret 1999

NPM : 17.1.03.01.0003

Fak./Jur./Prodi : FT. Teknik Mesin

Menyatakan dengan sebenarnya, bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan
untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu disuatu perguruan tinggi, dan sepanjang sepengetahuan
saya tidak terdapat karya tulis atau pendapat yang pernah diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang
secara sengaja dan tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Kediri, 18 November 2020

Yang Menyatakan

REVALDO EKA PRATAMA

NPM : 17.1.03.01.0023

4
MOTTO :
Bahwa tiada yang orang dapatkan, kecuali yang ia usahakan, Dan bahwa usahanya akan kelihatan
nantinya. (Q.S. An Najm ayat 39-40)

Jangan terlalu memikirkan masa lalu karena telah pergi dan selesai, dan jangan terlalu memikirkan
masa depan hingga dia datang sendiri. Karena jika melakukan yang terbaik dihari ini maka hari esok
akan lebih baik.

5
Kupersembahkan karya tulis ini buat :

Seluruh Keluargaku Dan Temanku Tercinta

Abstrak

RANCANGAN ALAT OTOMATIS PENGORENGANG (BAWANG GORENG)

Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Nusantara PGRI Kediri, 2017

Jl. Kh. Ahmad Dahlan No. 76 Mojoroto. Kota Kediri

6
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kami Panjatkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Kuasa, karena hanya atas
perkenan-Nya penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi dengan judul “Mixer Pencampuran
Media Tanam Untuk Pembibitan” ini ditulis guna memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Teknik, pada Jurusan Teknik Mesin (FT) UN PGRI Kediri.

Pada kesempatan ini diucapkan trimakasih dan penghargaan yang setulustulusnya kepada :

1. Selaku Rektor UN PGRI Kediri yang selalu memberikan dorongan motifasi kepada mahasiswa.

2. Selaku Dekan Fakultas Teknik dan selaku Dosen Pembimbing I yang selalu memberikan dukungan
moral, arahan dan bimbingan kepada mahasiswa.

3. Bapak Ah. Sulhan Fauzi, M. Si, selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin yang selalu memberikan
bimbingan dan arahan kepada mahasiswa.

4. Bapak Mohammad Muslimin Ilham, M.T, selaku Dosen Pembimbing II yang selalu memberikan
bimbingan dan masukan kepada mahasiswa.

5. Kedua Orang Tua yang selalu memberikan do’a dan dukungannya.

Disadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, maka diharapkantegur sapa, kritik, dan
saran-saran, dari berbagai pihak sangat diharapkan. Akhirnya, disertai harapan semoga skripsi ini ada
manfaatnya bagi kita semua, meskipun hanya ibarat setitik air bagi samudra luas.

Kediri, 18 November 2020

REVALDO EKA PRATAMA

NPM 17.1.03.01.0003

7
Daftar Isi
RANCANGAN ALAT OTOMATIS PENGORENGAN (BAWANG MERAH)................................................................... 1
PENGESAHAN ........................................................................................................................................................ 2
PERNYATAAN ........................................................................................................................................................ 4
MOTTO : ................................................................................................................................................................ 5
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................................ 7
Daftar Isi ................................................................................................................................................................ 8
BAB I ...................................................................................................................................................................... 9
PENDAHULUAN ..................................................................................................................................................... 9
A. Latar Belakang .......................................................................................................................................... 9
B. Identifikasi Masalah ............................................................................................................................... 10
C. Batasan Masalah. ................................................................................................................................... 10
D. Rumusan Masalah ...................................................................................................................................... 10
E. Tujuan Penelitian ........................................................................................................................................ 11
F. Manfaat Penelitian...................................................................................................................................... 11
BAB II ................................................................................................................................................................... 12
LANDASAN TEORI ................................................................................................................................................ 12
A. Kajian Hasil Penelitian Terdahulu ........................................................................................................... 12
B. Kajian Teori ............................................................................................................................................. 13
C. Kerangka Berfikir ........................................................................................................................................ 14
BAB III .................................................................................................................................................................. 16
METODOLOGI PERANCANGAN ........................................................................................................................... 16
A. Pendekatan perancangan....................................................................................................................... 16
B. Prosedur Perancangan ........................................................................................................................... 16
C. Desain Perancangan ............................................................................................................................... 18
D. Tempat dan Waktu Perancangan ........................................................................................................... 18
E. Metode Ujicoba Produk ......................................................................................................................... 19
F. Metode Validasi Produk ......................................................................................................................... 19

8
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di indonesia brambang merah merupakan salah satu komonditas tanaman hortikultura
yang banyak di kosusmsi masyarakat indonesia sebagai campuran bumbu masak setelah cabe.
Selain sebagai campuran bumbu masak, bawangmerah juga di jual dalam bentuk olahan seperti
ekstrak bwang merah, bubuk, minyak atsiri, bawang goreng bahkan di gunakan sebagai bahan
obat untuk menurunkan kadar kolestrol, tekanan darah, gula darah, mencegah pengumpalan
darah. Mencegah terjadinya resiko serangan jantung coroner, stroke dan gagal ginjal. Sebagai
komonditas hortikultural yang banyak di kosumsi masyarakat indonesia , potensi pengembangan
bawang merah masih terbuka lebar, tidak sajauntuk kebutuhan dalam negeri tetapi juga luar
negeri (suriani, 2011).

Pada dekade terakhir, kebutuhan bawang merah di indonesia dari tahun ke tahun baik
untuk kosumsi dan bibit dalam negeri mengalami peningkatan sebesar 5%. Hal ini sejalan
dengan pertumbuhannta jumlah penduk yang ada di indonesia yang setiap tahunnya juga
mengalami peningkatan. Badan pusat statistik (BPS. 2016 ) menyatakan bahwa produksi bawang
merah di indonesia dari tahun 2011 - 2015 yaitu sebesar 893,124 ton pada tahun 2015 produksi
bawang merah nadional mengalami penurunan di bandingkan tahun 2014. Yaitu sebesar 0,39%.
Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri pemerintah mengambil kebijakan mengimpor bawang
merah dari luar negeri meskipun hal ini akan mengakibatkan produksi dalam negeri kurang di
nikmati (Dewi, 2012). Indonesia yaitu negara kaya akan sumberdaya alamnya alangkah sedihnya
kalau kekayaan di indonesia orang kita sendiri gak bisa mengolahnya, dan orang asing yang
memproduksinya. Dan orang kita sendiri malah membeli produk dari luar negeri. Dan bahan
baku salah satunya dari negara kita sendiri. Salah satu kekayaan Alam indonesia yaitu hasil
panen dari pertanian. Salah satu ya bawang merah. Bawang merah adalah bahan pokok di
indonesia yang sangat di cari oleh masyarakat indonesia.

Pengorengan bawang merah biyasanya mengunakan tegnologi manual tang relatif


membutuhkan tenaga yang sangat banyak dan juga waktu yang tidak efesiensi dalam

9
mengolahnya maka dari itu Berdasarkan di atas maka di lakukan perancangan dan penelitian
dengan judul " sistem otomatis alst pemgorengan "

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, peneliti mengidentifikasi


masalah yang ada adalah sebagai berikut :
1. Masih minimnya produk dari hasil panen bawang merah itu sendiri,
2. Minimnya alat teknologi yang kurang untuk pengolahan hasil panen bawang merah

3. Penggunaan alat yang masih manual dari pertama sampai akhir

C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka peneliti memutuskan permasalahan yang
akan dibahas dalam penelitian ini dibatasi pada efisiensi pengolahan yang menggunakan
beberapa alat dan menggunakan alat otomatispengolahan bawang merah yang dirancang
oleh peneliti.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian sebelumnya, maka rumusan masalah yang digunakan
untuk perancangan ini adalah :
1. Bagaimana perancangan sistem otomatis alat pengorengan (fryying)
2. Bagaimana Perbandingan pengolahan bawang yang mengunakan alat manual dan otomatis

10
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan yanga akan dicapai dan
diketahui adalah sebagai berikut :
1. Untuk merancang alat otomatis pengorengan olah bawang secara efektif dan agar
memudahkan mengunakan alat tersebut
2. Untuk Mengetahui perbandingan pengolahan bawang merah yang menggunakan Alat otomatis
dan manual

F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Sebagai bahan teori dan praktek sehingga dapat menambah wawasan serta ilmu yang
sangat luas semoga bermanfaat bagi peneliti dan bisa menambah wawan bagi orang lain
agar bisa berinovasi.

b. Menambah literatur di perpustakaan yang berguna agar masyarakat biar lebih mudah untuk
membacanya.

2. Manfaat Praktis
a. Untuk digunakan sebagai pengaplikasian ilmu yang didapat oleh kita sendiri apa yang kita
rencanakan dapat bermafaat.
b. Dapat memberikan referensi kepada pengusaha bawang merah yang masih mengunakan
alat manual agar pengerjaannya lebih mudah dan bisa di gunakan dengan maksimal.

11
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Hasil Penelitian Terdahulu


Kajian penelitian terdahulu adalah upaya untuk peneliti mencari perbandingan dan
selanjutnya untuk mencari inspirasi baru untuk penelitian selanjutnya di samping itu kajian
terdahulu membantu penelitian dalam bentuk memposisikan penelitian serta menunjukkan
orisinilitas dari penelitian. Berikut ini disajikan hasil dari penelitian terdahulu sebagai
perbandingan terhadap penelitian penulis.

Penelitian pertama dilakukan oleh Adi (2017) dengan judul Perancangan Sistem
Otomasi Dan Sirkulasi Minyak Goreng Pada Mesin Penggoreng bawang goreng Otomatis.
Fungsi dari mesin ini dapat menggantikan pekerja yang akan meminimalisir dari
kesalahan manusia dalam proses produksi juga dapat meningkatkan efisiensi waktu dan
pekerja dalam proses produksi. Proses prdouksi ini bersifat massal dan waktu yang
dibutuhkan lebih cepat dibandingkan dengan proses produksi secara manual.

Penelitian kedua dilakukan oleh Bayu Adi prastyo(2020) perancangan sistem


pengorengan pada mesin pembuat keripik serbaguna dengan Metode Deep Frying. Hasil
dari perancangan sistem pengorengan keripik semi otomatis ini adalah, kapasitas ini
adalah, kapasitas gram kripik mentah dalam sekali proses dengan wadah pengorengan
yang terbuat dari bahan stainless steel dengan spesifikasi tinggi 200 mm, lebar 300 mm,
panjang 400mm dan volume wadah 18 liter. Rata rata waktu yang di butuhkan dalam

12
sekali proses adalah 10 menit. Pengorengan ini juga dilengkapi dengan thermostat
digital sebagai pengatur suhu yang di tentukan.

Penelitian ketiga dilakukan oleh iwan Fitrianto rahmad(2017) Otomatis Alat


Perajang dan pengorengan Kentang. Penelitian ini dimulai dengan beberapa tahapan
metode yang pertama memodifikasi alat, dengan model dan potonga yang berbeda
dengan torsi motor DC sebesar 8,6 Kg per 1 cm jRng Yang nantikan dapat memotong
kentang dengan baik. Dan selanjutnya dengan mengoptimalkan panas pada sensor
suhu untuk mengkatifkan bahwa wadah penampang hasil ranjagan kentang dapt
dipindahkan untuk digoreng dan dengan batasan waktu dan suhu hasil pengorengan
dapat diangkat serta ditiriskan nantinya. Untuk itu peneliti mencoba membuat
otomtatisasi perajang dan pengorengan kentang pada usaha kecil menengah yang
nantinya diharapkan dengan adanya dengan adanya sistem ini dapat mengurangi proses
memotong dan menggoreng yang dilakukan secara normal.

B. Kajian Teori
1. Sistem Otomasi

Putranto (2008) Sistem otomasi industri dapt diartikan sebagai sistem dengan
mekanisme kerja dikendalikan oleh peralatan elektronik sistem dengan mekanisme
kerja dikendalikan oleh peralatan elektronik (electronic hardware) berdasarkan urutan
urutan perintah dalam bentuk program peralatan lunak (electronic software) yang
disimpan didalam unit memori kontroler elektronik Dalam membangun sistem otomasi
industri antara hardware, sofware harus menjadi satu kesatuan dan merupakan urutan
pekerjan atau sering disebut dengan tahapan yang meliputi pekerjaan tahap
pembangunan yaitu suatu industri dipersiapkan sejak awal yang meliputi perancangan
persiapab perakitan instlasi pemograman inspeksi, komisioning.

Putranto (2008) otomatis dapat didefisikan sebagai teknologi yang berladaskan pada
aplikasi sistem mekanisk, elektronik dan komputer ditinjau dari aplikasinya otomasis
dapat dibedakan berdasarkan obyek yang harus diselesaikan yaitu:

a. Tipe tetap yaitu mesin otomatis di buat khusus untuk menyelesaikan pekerjaan
produksi tertentu saja, dan tidak dirancang untuk menyelesaikan produk lainnya
pada umumnya mesin otomatis jenis ini digunakan untuk produksi dalam jumlah
banyakdan dibutuhkan waktu produksi yang cepat akan tetapi sangat ekonomis
biaya produksinya dengan efesiensi yang cukup tinggi.

13
b. Tipe semi tetap yaitu mesin dibuat untuk memproduksi atau menangini satu macam
produk atau tugas, namun dalam beberapa parameter (ukuran, bentuk dan bagian
produk) dapat diatur secara terbats investasi awal termasuk cukup tinggi karena
mesin masih bersifat khusus.

c. Tipe fleksibel yaitu mesin dibuat agar dapat digunakan untuk banyak ragam
produknya, otomasi lebih bersifat menyeluruh bagian-bagian produk dapat
diproduksi pada waktu yang bersamaan.

C. Kerangka Berfikir

faktor-faktor produksi berupa alam, tenaga kerja, modal dan keahlian yang digunakan dalam
proses produksi untuk menghasilkan output. Usaha tani bawang merah merupakan salah satu
usaha holtikultura sayur-sayuran yang memiliki potensi untuk dikembangkan karena bawang
merah sering di d digunakan sebagai bahan utama untuk bumbu dasar masakan.
Berkembangnya bisnis kuliner dan industri bahan pangan seperti makanan ringan, restoran siap
saji dan lain sebagainya turut serta mempengaruhi permintaan bawang merah yang cenderung
meningkat.

14
Maka dari itu perlu ada pembaruan untuk bisa memudahkan biar apa bisa
mempersingkat tenaga dan juga mengurangi biaya yang banyak. Satu alat bisa di gunakan
benerapa kegunaan.

15
BAB III

METODOLOGI PERANCANGAN
A. Pendekatan perancangan
Pendekatan perancangan yang digunakan oleh penulis kali ini menggunakan
metode observasi. Dimana penulis melakukan beberapa survey untuk mendapatkan
analisa dan juga inovasi apa saja yang dapat dikembangkan nantinya. Diharapkan naninya
perancangan alat otomatis penggorengan bawang merah ini dapat membantu daripada
kerja buruh pada UMKM tersebut.
B. Prosedur Perancangan
Perancangan ini membutuhkan beberapa langkah. Yang akan dipaparkan dibawah
ini, yakni :
Mulai

Investigasi awal

Study Literatur

Perhitungan Alat

Perakitan Alat

Ujicoba Alat dan Pengambilan Data

Apakah
NO
Perancanga
n berlaku
seperti yang
rencanakan
? YES
Pembuatan Laporan

Selesai

16
Gambar 3.1 Diagram Alir Prosedur Perancangan

Keterangan :
1. Investigasi awal
Langkah awal dalam perancangan alat system otomatis penggoreng bawang merah
yakni investigasi awal. Yang berupa observasi dalam lapangan yang sesungguhnya agar
dapat mendapatkan apa saja inovasi yang bias dikembangakan nantinya serta
mendapatkan data data yang membutuhkan penyelesaian.
2. Study Literatur
Langkah yang selanjutnya adalah study literatur yang dilaksanakan di beberapat
tempat seperti Perpustakaan UN PGRI Kediri dan website resmi yang dapat digunakan
sebagai daftar pustaka sehingga mendapatkan perancangan gambar desain alat system
otomatis penggorangan bawang merah ini.
3. Perhitungan Alat
Dalam tahap ini guna mencapai inovasi yang telah dibangun maka dibutuhkan
perhitungan alat agar step by step tidak keluar dari yang diharapkan.
4. Perakitan Alat
Tahap ini dibutuhkan ketelitian yang sangat matang agar pada saat pengujian mesin
tidak ada kendala yang muncul sehingga mengakibatkan kerusakan minim hingga fatal.
5. Ujicoba Alat dan Pengambilan data
Dalam uji coba mesin disini ada 2 faktor yaitu:
a. Pengujian Mengenai faktor unjuk kerja yaitu mulai dari start pengoperasian alat.
b. Pengujian Mengenai faktor keamanan yaitu suatu pengujian alat bagaimana alat
tersebut dapat aman dan nyaman bagi operator.
Pengambilan Data
Dalam pengambilan data dilakukan setelah perancangan alat pengiris bawang merah
berkapasitas 1kg/menit selesai sehingga di dapat data laporan dapat valid dan benar.
6. Apakah Perancangan sesuai dengan apa yang diharapkan
kalau pengujian alat ada kendala proses pengujian maka kembali ke perancangan alat
sedangkan kalau pengujian mesin berhasil langsung pembuatan laporan kesimpulan dan
selesai.

17
7. Pembuatan Laporan
Setelah mesin berfungsi sebagaimana mestinya maka, selanjutnya adalah pembuatan
laporan mengenai alat system otomatis penggorengan bawang merah.
C. Desain Perancangan
Berdasarkan perhitungan data, serta Analisa maka dihasilkan perencanaan desain
pada alat system otomatis penggorengan bawang merah, ditunjukkan pada gambar
berikut :

Gambar 3.2 Desain keseluruhan serta system otomatisasi

Keterangan :
Alat ini menggunakan system seperti pada mesin cuci

D. Tempat dan Waktu Perancangan


1. Tempat Perancangan
Tempat pembuatan mesin dilakukan di Laboratorium Teknik Mesin,
Universitas Nusantara PGRI kediri, JL.KH.Ahmad Dahlan No 77, Mojoroto, Kediri,
Jawa Timur 64112.
2. Waktu perancangan

18
Waktu yang dibutuhkan untuk perancangan alat system otomatis penggorengan
bawang merah dan perancangan seluruh bagian mesin ini dimulai dari tahap persiapan
sampai penyerahan laporan dilakukan selama 5 bulan.
E. Metode Ujicoba Produk
Uji coba produk ini dilakukan untuk mengetahui apakah mesin dapat berfungsi
dengan baik sesuai dengan rancangan. Terdapat 2 metode yang di gunakan untuk menguji
alat pengiris bawang merah berkapasitas 1kg/menit yaitu:
1. Pengujian Mengenai faktor unjuk kerja yaitu mulai dari start pengoperasian mesin
apakah berfungsi dengan baik atau tidak.
2. Pengujian Mengenai faktor keamanan yaitu suatu pengujian mesin apakah aman dan
nyaman bagi pengguna.
F. Metode Validasi Produk
Validasi produk adalah upaya meningkatkan mutu atau pengembangan produk.
Validasi merupakan tindakan pembuktian dengan cara bahwa tiap bahan, proses,
prosedur, kegiatan, sistem, perlengkapan atau mekanisme yang digunakan dan produksi,
pengawasan akan mencapai hasil yang di inginkan.
Kalangan praktisi merupakan seseorang pelaksana bisnis bisa jadi pelaksana
kegiatan bisnis di sebuah perusahaan. Untuk validator dari kalangan praktisi adalah dari
perusahan yang dipilih. Penilaian para ahli atau praktisi terhadap perancangan ini
mencakup: bentuk fisik sesuai dengan desain, pengoprasian alat, keamanan dan
keselamatan kerja operator dalam pengoprasin alat tersebut untuk mencapai keamanan
kerja.
Kalangan akademisi merupakan seorang yang bergerak disuatu bidang keahlian.
Namun, lebih banyak beroreintasi pada dunia pendidikan seperti dosen, guru, dsb. Untuk
validator pada tahap perancangan ini dari kalangan akademisi adalah dari dosen
Universitas Nusantara PGRI Kediri dengan persyaratan minimal S2 dan ahli dibidangnya.
Pakar (validator) tersebut akan memeriksa serta mengkaji semua komponen dan semua
bagian dari mesin. Saran dari pakar akan digunakan untuk perbaikan. Pada tahapan ini
kritik dan saran pakar (validator) tentang konsep perancangan yang telah direalisasikan

19
akan ditulis sebagai bahan merevisi dan menyatakan bahwa konsep perancangan ini telah
valid atau perlu perbaikan.

20

Anda mungkin juga menyukai