Anda di halaman 1dari 20

Biokonversi Sisa Pakai Organik Rumah Tangga

Menggunakan Larva BSF (Black Soldier Fly)

Mengolah Sisa Pakai Organik Biokonversi


didefinisikan sebagai perombakan sampah organik
menjadi sumber energi metan melalui proses
fermentasi yang melibatkan organisme
hidup.Proses ini biasanya dikenal sebagai
penguraian secara anaerob . Umumnya organisme
yang berperan dalam proses biokonversi ini adalah
bakteri, jamur dan larva serangga
Latar belakang

Permasalahan sampah merupakan masalah lingkungan hidup


yang di hadapi oleh masyarakat yang salenjutnya menjadi
tanggung jawab bersama, Mayoritas sampah dihasilkan warga
Jakarta tidak berbeda dengan daerah lainnya. Sampah organik
berada di angka 60-75 persen. Saat diambil petugas, sampah
dalam keadaan tercampur organik dan nonorganik. Tidak ada
proses pemilahan,dan ini yang menjadi permasalahan di
masyaratkat dengan sampah organik nya di buang ke TPS
karena belum adanya cara penguraian sampah organik.
fakta

60-75%limbahRT:Organik

MayoritasterangkutkeTPSTPA

Mayoritastidakdipilah
KondisiTPSTBantarGebang

> Menurut data yang di peroleh


Saat ini Volume sampah di TPST
Bantar Gebang sudah lebih dari
40 juta Ton.

> Sampah Yang di kirim ke TPST


Bantar Gebang Sebesar 7.800 Ton
/ Hari

> Daya tampumng TPST Bantar


Gebang terbatas
SISTEM PENGOLAHAN SAMPAH
SAAT INI
Kondisi sampah yang
tidak terpilah

Kondisi TPS sampah


masih tercampur

Hasil akhir sampah di TPST


Bantar Gebang
Mengapa biokonversi SisaPakai organik ?
SesuaidenganperaturanpemerimtahNomor81Tahun2012Tentangpengolahansampahrumahtanggadansampahsejenisrumahtangga
AdapundidalamPPtersebutsisebutkanPengaturadanpengolahansampahinibertujuan:

• membukawawasanwargatentang masalah sisapakaidisekelilingkita


• Menjadi tahu bahwa pentingnya
memilahsisapakaiorganik&siapakaianorgani
k
• Mempasilitasiwargaagardapatmemilahsisapakaiorganik&a
mp;amp;amp;sisapakaianorganik.
• Memberikanmanfaatbagiwargaagarmemperolehpupukcair&am
p;amp;amp;amp;komposdarihasilpengolahansisapakaidenganmagot/
larva.
Dengan terbitnya PERGUB 77 Tahun 2020 Tentang
Pengelolaan Sampah Lingkup Rukun Warga,Maka kita
harus mengelola sampah dari sumber nya,dan pemprov
mengintruksi kan melalui dinas terkait agar dibentuk
BPS ( Bidang Penglahan Sampah ) melalui BPS tersebut
maka di bentuk lah BANK SAMPAH agar memudahkan
dalam proses sosialisai kepada warga,Adapun pungsi dan
tugas Bank Sampah menjalankan programdari BPS maka
Bank Sampah Putra Cakra membuat sistem pengolahan
sampah degan metode Biokonversi Larva BSF ( Black
Soldier Ply) Untuk mengurai sisa pakai organik yang di
hasilkan dari kegiatan rumah tangga.adapun untuk sisa
pakai anorganiknya akan menjadi tabungan bagi
nasabah yang bisa di ambil sesuai waktu yang telah di
tentukan.
Kegiatan Bank Sampah Putra Cakra
> Mensosialisasikan kepada
Warga agar menjadi nasabah
BANK SAMPAH PUTRA CAKRA

> Mencatat di buku besar dan


memastikan warga mendapatkan
buku nasabah

> Memberikan daftar harga sisa


pakai anorganik kepada nasabah
(Botol Plastik,kertas,kaleng)
> Mensosialisasikan kepada Warga
agar memilah sisa pakai organik
dengan sisa pakai anorganik agar
memudah kan pengolahan oleh
bank sampah
> Mensosialisasikan kepada Warga
bahwa sejatinya sampah yang kita
hasilkan adalah tanggung jawab
kita sendiri
> Mensosialisasikan kepada Warga
bahwa dengan memilah sampah
maka sudah ikut serta berperan
aktif mengsukseskan program
pemerintah
> Mensosialisasikan kepada Warga
bahwa akan ada jadwal
penimbangan ,dan pencatatan di
buku nasabah dan di buku besar
sesuai jadwal yang telah di
tentukan

> Mensosialisasikan kepada Warga


waktu penukaran jumlah tabungan
kepada nasabah sesuai dengan
pendapat nasabah
> Menyiapkan lahan Tong Biokonversi
Larva BSF Dengan sistem komposting

> Mengolah sampah organik dengan


cara memasukan sampah organik ke
dalam tong,yang nantinya akan habis
di makan oleh maggot sekaligus
memberi makan Larva Maggot

> Di lakukan monitoring oleh petugas


dari dinas lingkung hidup dalam satu
minggu dua kali
 Melakukan pemanenan PCO
(Pupuk Cair Organik ) dari tong
Komposter setidak mya di lakukan
dalam satu minggu 3 kali panen.

 Melakukan pemanenan Larva


Magot yang akan menjadi paipupa
akan di pisahkan ke biopon untuk
selanjutkan akan bermetaporposis
menjadi lalat BSF,sekaligus
mendapatkan kompos hasil dari
komposter dan kasgot.
 Adapun Larva Maggot bisa di
gukan sebagai pakan alternatif
ternak atau budidaya ikan
Biokonversi LimbahOrganik
S k a l a R u m a h Ta n g g a
Untuk M e n g h a s i l k a n Kompos & PCO
Pengolahan Sisa Pakai Organik
Dengan Larva BSF (Black SoldierFly)
Maggot BSF Black Soldier Fly (BSF)
Siklus Hidup Black Soldier Fly (BSF)
BSF’s
egg (±2
days)

BSF larvae
BSF (±13 days)

(±15 days)

Pre-pupa
Pupa (±12 days)
(±6 days)
Instalasi Pengolahan Sisa Pakai organik Skala
Rumah Tangga

Deskripsi singkat bak komposting:


. Bahan tong ember /bekas kapasitas 80-200 liter
• Atap:Genteng gelomban transparan
• Tutup tong komposting
• Saluran air lindi: pipa paralon Ø ½inci.
• Dasar tong memakai saringan
Hasil Biokonversi:

Pupuk Cair Organik


(PVO) Pupuk Kompos

 Kami menyebut ini adalah hanya


sekedar bonus dari pengolahan sisa
pakai organik dari warga karena
kami fokus hanya mengurai sisa
pakai organik dengan maggot
dengan harapan sampah yang
Magot/Larva BSF terbuang ke TPS hanya sampah B3
saja.
Manfaat Bank Sampah
Bank sampah termasuk pilihan yang tepat untuk menangani
masalah sampah yang terjadi di lingkungan sekitar, sehingga
lebih bersih dan nyaman. Konsep yang diusung oleh bank
sampah sendiri juga memiliki manajemen, bukan uang yang
ditabung melainkan sampah agar bisa lebih dikendalikan
dengan baik.

 Bank sampah adalah sebuah program yang mengajak


masyarakat mulai sadar untuk memilah sampah organik dan
non-organik.
 Nantinya hasil dari pengumpulan sampah yang sudah dipilah
akan disetor ke Bank sampah Induk.
 Seluruh lapisan masyarakat perlu saling bekerja sama dan
berkontribusi untuk menangani masalah sampah.
Hadirnya bank sampah juga memberikan manfaat positif untuk
manusia, antara lain:

 Membantu pengolahan sampah di Indonesia menjadi lebih baik, walau


perlu dilakukan secara konsisten.

 Ikut berpartisipasi untuk melestarikan lingkungan karena membantu


dalam memecahkan masalah sampah.

 Membangun kesadaran masyarakat secara lebih luas terkait sampah


dan permasalahan lingkungan.

 Terbiasa memanfaatkan sampah yang sudah dikumpulkan agar bisa


melakukan daur ulang.

 Belajar memanfaatkan barang-barang bekas menjadi sesuatu yang


memiliki nilai ekonomis.
Penutup
Semoga dengan hadirnya bank sampah yang ada di
ruang lingkup Rukun Warga mewujudkan kesadaran
masyrakat akan disiplin memilah sampah dari
rumah,dan mengetahui akan bahaya nya jika sampah
di buang ke alam. Dengan harapan sampah
lingkungan yang di hasilkan dari skala Rumah Tangga
akan mengurangi jumlah sampah yang terbuang ke
TPST
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai