Anda di halaman 1dari 52

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemampuan melaksanakan sholat dengan baik dan benar merupakan  salah

satu kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa sebagai hasil belajar pada materi

sholat dikelas II MI, oleh karena itu pembelajaran sholat khususnya pada

kemampuan praktek menjadi perhatian guru dan siswa. Pemilihan strategi

demonstrasi  yang akan membantu siswa dan guru dalam mewujudkan tujuan

yang ingin dicapai, sesuai dengan pendapat  Hisyam Zaini, (2008: 76 ), dimana

metode demonstrasi  memberi kesempatan kepada peserta didik untuk

mempraktekkan keterampilan spesifik yang di pelajari dikelas melalui

demonstrasi.

Kompetensi dasar yang tercantum pada silabus mata pelajaran PAI di tingkat

sekolah dasar pada kelas II Madrasah Ibtidaiyah. Menuntut kecakapan melakukan

gerakan sholat wajib dengan baik dan benar, namun pada kenyataannya

kebanyakan siswa kelas II belum mampu melakukan gerakan sholat dengan baik

dan benar. Hal ini terlihat dari hasil pengamatan praktek sholat yang dilakukan di

kelas II MI PUI Cigadog terlihat bahwa masih banyak siswa yang belum mampu

melakukan gerakan-gerakan sholat dengan baik dan benar, terlebih pada

kenyataannya, dari pengalaman selama mengajar, dapat dicermati, bahwa siswa

yang lulus dari sekolah dasar bahkan sampai dijenjang SMA pun masih banyak

yang belum mampu melakukan gerakan sholat dengan baik dan benar, padahal
2

kebanyakan dari mereka adalah beragama Islam, dimana sholat merupakan

kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap pemeluknya.

Hal ini termaktub dalam alqur’an dalam Q.S Al-Baqarah ayat 43

     

 

Artinya :

“dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang

ruku'.

Kesenjangan-kesenjangan inilah yang membawa peneliti, untuk melakukan

penelitian ini, guna meningkatnya aktivitas belajar dan kemampuan dalam

melakukan gerakan sholat wajib dengan baik dan benar pada siswa Kelas II MI

PUI Cigadog, Tahun pelajaran 2013/2014.

Untuk memastikan proses keberhasilanya, akan diteliti melalui kegiatan

penelitian tindakan kelas dengan Judul : UPAYA MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH MATERI SHALAT

WAJIB MELALUI METODE DEMONTRASI ( Penelitian Tindakan Kelas

Pada Siswa Kelas II MI PUI Cigadog Sucinaraja Kabupaten Garut tahun pelajaran

2013-2014)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan

permasalahan penelitian :
3

1. Bagaimana aktivitas siswa pada mata pelajaran Fiqih dengan pokok bahasan

melakukan sholat wajib dengan menggunakan metode demonstrasi untuk

setiap siklus pada siswa kelas II Madrasah Ibtidaiyah PUI Cigadog

Kecamatan Sucinaraja Kabupaten Garut pada semester II Tahun Pelajaran

2013-2014 ?

2. Bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih dengan pokok

bahasan melakukan sholat wajib dengan menggunakan metode demonstrasi

untuk setiap siklus, pada siswa kelas II Madrasah Ibtidaiyah PUI Cigadog

Kecamatan Sucinaraja Kabupaten Garut pada semester II Tahun Pelajaran

2013-2014 ?

3. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih

dengan pokok bahasan melakukan sholat wajib dengan menggunakan

metode demonstrasi untuk setiap siklus pada siswa kelas II Madrasah

Ibtidaiyah PUI Cigadog Kecamatan Sucinaraja Kabupaten Garut pada

semester II Tahun Pelajaran 2013-2014 ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah tersebut, maka penelitian tindakan kelas

ini bertujuan untuk :

4. Mendeskripsikan aktivitas siswa pada mata pelajaran Fiqih dengan pokok

bahasan melakukan sholat wajib dengan menggunakan metode demonstrasi

untuk setiap siklus pada siswa kelas II Madrasah Ibtidaiyah PUI Cigadog
4

Kecamatan Sucinaraja Kabupaten Garut pada semester II Tahun Pelajaran

2013-2014.

5. Menentukan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih dengan pokok

bahasan melakukan sholat wajib dengan menggunakan metode demonstrasi

untuk setiap siklus, pada siswa kelas II Madrasah Ibtidaiyah PUI Cigadog

Kecamatan Sucinaraja Kabupaten Garut pada semester II Tahun Pelajaran

2013-2014 .

6. Menentukan peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih

dengan pokok bahasan melakukan sholat wajib dengan menggunakan

metode demonstrasi untuk setiap siklus pada siswa kelas II Madrasah

Ibtidaiyah PUI Cigadog Kecamatan Sucinaraja Kabupaten Garut pada

semester II Tahun Pelajaran 2013-2014 .

D. Manfaat Penelitian:

Dari penelitian ini nantinya diharapkan dapat memberikan manfaat

memperluas khasanah keilmuan secara praktis bagi :

  Bagi siswa, Penelitian ini dapat meningkatkan aktivitas dan kemampuan

dalam melakukan sholat wajib. Selain itu, melalui penggunaan metode

demonstrasi siswa termotivasi dalam mengikuti pembelajaran pendidikan agama

islam khususnya materi sholat. Menghilangkan anggapan bahwa belajar PAI itu

sulit.

Bagi guru, penelitian ini dapat membantu guru memperbaiki metode

pembelajaran mata pelajaran pendidikan agama Islam, sebagai masukan untuk


5

meningkatkan minat dan perhatian siswa terhadap mata pelajaran pendidikan

agama Islam dan dapat meningkatkan rasa percaya diri guru dalam proses

pembelajaran mata pelajaran pendidikan agama Islam di kelas II SD/MI .

Bagi sekolah dan pendidikan secara umum penelitian ini memberikan

sumbangan positif tentang metode pembelajaran pendidikan agama Islam di kelas

II MI, menanggulangi kesulitan pembelajaran pendidikan agama Islam di kelas II

dan menciptakan kerjasama yang kondusif antara guru sebagai peneliti dengan

sekolah untuk kemajuan sekolah dalam pelajaran pendidikan agama Islam.

E. Kerangka Berpikir

Kondisi awal guru belum menggunakan metode demonstrasi dalam

pembelajaran melakukan sholat wajib, maka aktivitas, pemahaman dan

kemampuan melakukan sholat wajib masih rendah.

Untuk memperbaiki dan meningkatkan aktivitas, pemahaman dan

kemampuan melakukan sholat wajib maka  perlu adanya tindakan yang dilakukan

oleh peneliti yaitu dengan menerapkan metode demonstrasi. Siklus I

menggunakan metode demonstrasi tanpa bimbingan guru dan siklus II

menggunakan metode demonstrasi dengan bimbingan guru. Dengan tindakan

yang berbeda dari siklus I ke siklus II diharapkan hasil belajar dalam melakukan

sholat wajib meningkat.


6

Kondisi akhir diduga dengan menggunakan metode demonstrasi dapat

meningkatkan hasil belajar dalam materi melakukan sholat wajib pada siswa

Kelas II MI PUI Cigadog semester II tahun pelajaran 2013/2014.

Secara skematis kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat

pada gambar berikut

Kondisi Awal
1. Pembelajaran berpusat kepada guru
2. Siswa mudah jenuh
3. Prestasi siswa kurang bagus

Tindakan
1. Guru memberikan semagat belajar pada siswa
2. Guru menerapkan metode demonstrasi, dengan menggunakan media gambar
3. Guru membantu cara belajar yang baik kepada siswa

Kondisi ahir
1. Pembelajaran berpusat kepada siswa
2. Siswa cenderung semangat belajar, tidak mudah jenuh
3. Prestasi belajar siswa meningkat

Refleksi
7

Standar kompetensi :
 Mempraktikan salat fardu

Kompetensi dasar:
 Mempraktikan tata cara salat fardu

Tujuan pembelajaran:
 Menyimak tentang pengertian salat fardu
 Menyimak uraian tentang rukun salat fardu
 Melafalkan niat salat fardu bersama-sama
 Melakukan praktek salat fardu,

Langkah langkah pembelajaran menggunakan metode demonstrasi

Indikator materi
1. koognitif :
 siswa memahami pengertian salat fardu
 siswa memahami tentang niat, bacaan, syarat syah, rukun dan
praktik salat fardu
2. afektif
 siswa diharapkan dapat melaksanakan salat fardu setiap waktu.

3. Psikomotor :
 Siswa dapat mendemonstrasikan tata cara salat fardu dengan baik
dan benar

gambar 1. Skema kerangka pemikiran


8

F. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan landasan teori dan kerangka pemikiran di atas dapat

dirumuskan hipotesis sebagai berikut: metode demonstrasi dapat meningkatkan

hasil belajar dalam materi pelajaran melakukan sholat wajib pada siswa Kelas II

MI PUI Cigadog Semester II tahun pelajaran 2013/2014.


9

BAB II

TINJAUAN TEORITIK TENTANG METODE DEMONSTRASI, DAN

HASIL BELAJAR

A. Metode Demonstrasi

1) Pengertian

Metode Demonstrasi sebagai metode pengajaran, adalah suatu metode

pengajaran yang dilaksanakan dengan cara guru memberikan skenario suatu

sub bahasan untuk di demonstrasikan siswa di depan kelas, sehingga

menghasilkan ketangkasan dengan keterampilan atau skill dan

profesionalisme (DepDikBud, 1993:219).

Metode demontrasi merupakan salah satu metode mengajar yang

dikembangkan oleh Mel Silbermam, seorang yang memang berkompeten

dibidang psikologi pendidikan. Metode ini merupakan sekumpulan dari 101

strategi pengajaran. Sebuah metode yang menitik beratkan pada kemampuan

seorang siswa untuk mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya.

Karena siswa dituntut untuk bermain peran sesuai dengan materi yang

diajarkan.

Ada sebuah pendapat, metode demontrasi merupakan metamorfosa dari

metode sosiodrama. Yakni sebuah metode dengan cara mendramatisasikan

suatu tindakan atau tingkah laku dalam hubungan sosial. Dengan kata lain

guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan kegiatan atau

peran tertentu sebagaimana yang ada dalam kehidupan masyarakat (sosial).


10

Hendaknya siswa diberi kesempatan untuk berinisiatif serta diberi bimbingan

atau lainnya agar lebih berhasil (Sriyono dkk, 1992:520).

2) Karakteristik metode demonstrasi

Metode ini mempunyai kelebihan sebagai berikut:

a) Mendidik siswa mampu menyelesaikan sendiri problema sosial yang ia

jumpai

b) Memperkaya pengetahuan dan pengalaman siswa

c) Mendidik siswa berbahasa yang baik dan dapat menyalurkan pikiran serta

perasaannya dengan jelas dan tepat;

d) Mau menerima dan menghargai pendapat oranglain;

e) Memupuk perkembangan kreativitas anak.

Sedangkan kelemahannya adalah sebagai berikut:

a) Pemecahan problem yang disampaikan oleh siswa belum tentu cocok dengan

keadaan yang ada di masyarakat

b) Karena waktu yang terbatas, maka kesempatan berperan secara wajar kurang

terpenuhi

c) Rasa malu dan tekut akan mengakibatkan ketidak wajaran dalam memainkan

peran, sehingga hasilnyapun kurang memenuhi harapan (Sriyono dkk, 1992:

118).

Penerapan strategi metode demontrasipada pembelajaran PAI materi sholat

wajib Hisyam Zaini dkk, dalam bukunya Strategi Pembelajaran Aktif

mengungkapkan bahwa metode demontrasi memberi kesempatan kepada siswa


11

untuk mempraktekkan keterampilan spesifiknya di depan kelas melalui

demonstrasi. Siswa diberi waktu untuk menciptakan skenario sendiri dan

menentukan bagaimana mereka mengilustrasikan keterampilan dan teknik yang

baru saja dijelaskan. Strategi ini akan sangat baik jika digunakan untuk

mengajarkan pelajaran yang menuntut keterampilan tertentu.

3) Perencanaan dan persiapan metode demonstrasi

Guru melaksanakan kegiatan awal pembelajaran dengan melakukan

apersepsi dan menjelaskan tujuan pembelajaran

4) Pelaksanaan metode demonstrasi dengan syntax / langkah-langkah

yang dipakai adalah sebagai berikut:

a) Setelah pembelajaran suatu topik tertentu, identifikasi berupa situasi umum

dimana siswa dituntut untuk menggunakan keterampilan yang baru dibahas.

b) Guru mengatur ruangan, membuat setengah lingkaran agar siswa dapat

melihat rekannya yang sedang melakukan demonstrasi

c) Bagi siswa kedalam beberapa kelompok kecil menurut jumlah siswa yang

diperlukan untuk mendemostrasikan skenario.

d) Beriwaktu 10-15 menit untuk menciptakan skenario kerja

e) Beri waktu 5-10 menit untuk berlatih.

f) Secara bergiliran tiap kelompok mendemonstrasikan skenario masing-masing.

Beri kesempatan kepada lain untuk memberikan masukan pada setiap

demonstrasi yang dilakukan.


12

g) Guru memberi penjelasan secukupnya untuk mengklarifikasi.

B. HASIL BELAJAR

1) Pengertian

Hasil belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa yang telah mengikuti

proses belajar mengajar. Hasil pada dasarnya merupakan sesuatu yang diperoleh

dari suatu aktivitas, sedangkan belajar merupakan suatu proses yang

mengakibatkan perubahan pada individu, yakni perubahan tingkah laku, baik

aspek  pengetahuannya, keterampilannya, maupun aspek sikapnya. Hasil belajar

merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan tingkat keberhasilan yang

dicapai oleh seseorang setelah melakukan usaha tertentu. Dalam hal ini hasil

belajar yang dicapai siswa dalam bidang  studi tertentu setelah mengikuti proses

belajar mengajar.

Menurut Benyamin S. Bloom (Sumarni, 2007:30) menyebutkan ada tiga

ranah belajar yaitu

1. Kognitif (ranah cipta) : istilah cognitive bersal dari cognition,

knowing berarti mengetahui, dalam arti luas cognition (kognisi) ialah

perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan (Neisser,1976

dalam Muhibbinsyah,2010)

2. Afektif (ranah rasa) , : yang meliputi seluruh fenomena perasaan dan

emosi serta sikap-sikap tertentu terhadap diri sendiri dan orang lain.

dan
13

3. psikomotorik (ranah karsa). Meliputi segala keterampilan atau

kecakapan yang bersifat jasmaniah.

Hasil belajar merupakan keluaran dari suatu pemprosesan masukan.

Masukan dari sistem tersebut berupa bermacam-macam informasi sedangkan

keluarannya adalah perbuatannya atau kinerja. Perbuatan merupakan petunjuk

bahwa proses belajar telah terjadi dan hasil belajar dapat dikelompokkan kedalam

dua macam saja yaitu pengetahuan dan keterampilan.

Masih menurut Sumarni (2007:30), pengetahuan terdiri dari 4 kategori, yaitu

(1) pengetahuan tentang fakta, (2) pengetahuan tentang prosedur, (3) pengetahuan

tentang konsep, dan (4) pengetahuan tentang prinsip.

Keterampilan juga terdiri atas empat kategori, yaitu (1) keterampilan untuk

berpikir atau keterampilan kognitif, (2) keterampilan untuk bertindak atau

keterampilan motorik, (3) keterampilan bereaksi atau bersikap, dan (4)

keterampilan berinteraksi.

Adapun Soedijarto (Masnaini, 2003:6) menyatakan bahwa Hasil belajar

adalah tingkat penguasaan yang dicapai oleh pelajar dalam mengikuti program

belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan. Hasil belajar dalam kerangka

studi ini meliputi kawasan kognitif, afektif, dan kemampuan/kecepatan belajar

seorang pelajar. Sedangkan Keller (Abdurrahman, 1999:39), mengemukakan hasil

belajar adalah prestasi aktual yang ditampilkan oleh anak, hasil belajar

dipengaruhi oleh besarnya usaha (perbuatan yang terarah pada penyelesaian tugas-

tugas belajar) yang dilakukan oleh anak.


14

2) Faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni

faktor dalam diri siswa itu sendiri dan faktor dari luar siswa atau faktor

lingkungan. Faktor yang datang dari dalam diri siswa terutama kemampuan

kemampuan yang dimilikinya. Faktor kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya

terhadap hasil belajar yang dicapai. Disamping faktor kemampuan yang dimiliki

siswa,  juga ada faktor lain, seperti motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap

dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan lain-lain.

Hasil belajar siswa dapat diukur dengan menggunakan alat evaluasi yang

biasanya disebut tes hasil belajar sedangkan hasil belajar yang dikemukakan oleh

Hudoyo (1990:139) adalah tingkat keberhasilan atau penguasaan seorang siswa

terhadap bidang studi setelah menempuh proses belajar mengajar yang terlihat

pada nilai yang diperoleh dari tes hasil belajarnya.

C. Sholat Wajib

Shalat adalah berhadap hati kepada Allah sebagai ibadah, dalam bentuk

beberapa perkataan dan perbuatan, yang dimulai dengan takbir dan diakhiri

dengan salam serta menurut syarat-syarat yang telah ditentukan syara’. Shalat

merupakan salah satu kewajiban bagi umat muslim, diantaranya yaitu shalat wajib

atau shalat lima waktu merupakan shalat yang wajib dilaksanakan oleh umat

muslim apabila telah memenuhi syarat-syarat untuk melaksanakannya. Selain itu

shalat hukumnya dapat dikatakan wajib, wajib atau sunnah. Shalat jum’at yang
15

dilaksanakan pada setiap hari jum’at dan dilaksanakan oleh laki-laki hukumnya

yaitu wajib ‘ain.

Dalil yang mewajibkan shalat.banyak sekali diantaranya yaitu :

     


 
: artinya
dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang

ruku'( QS, Al-Baqarah : 43)

       


 
artinya :

dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-

perbuatan) keji dan mungkar. ( QS, Al-‘Ankabut : 45 ).

“Perintahkanlah anak-anakmu mengerjakan shalat di waktu usia mereka

meningkat tujuh tahun, dan pukullah (kalau enggan melakukan shalat) diwaktu

mereka meningkat usia sepuluh tahun. “ ( HR. Abu Dawud )

Shalat wajib ada lima, dan masing-masing mempunyai waktu yang

ditentukan. Umat muslim diperintahkan untuk menunaikan berdasarkan dengan

waktunya masing-masing.

(1) Subuh, Waktunya dari terbit fajar shidiq, hingga terbit matahari.

(2) Zhuhur, Awal waktunya setelah condong matahari dari pertengahan langit.

Akhir waktunya apabila bayang-bayang sesuatu telah sama panjangnya

dengan semua itu.


16

(3) Ashar, Waktunya mulai dari habisnya waktu zhuhur, sampai terbenamnya

matahari.

(4) Maghrib, Waktunya dari terbenamnya matahari sampai hilangnya syafaq

(awal senja) merah.

(5) Isya’, Waktunya mulai dari tebenam syafaq ( awal senja ), hingga terbit

fajar.  

Ada lima waktu yang tidak boleh ditempati untuk melakukan shalat,

kecuali shalat yang mempunyai sebab yaitu :

(1) Setelah shalat shubuh hingga terbitnya matahari;

(2) Ketika terbitnya matahari hingga sempurna dan naik sekurang-kurangnya

setinggi tombak ( >10 derajat dari permukaan bumi );

(3) Ketika matahari rembang ( diatas kepala ) hingga condong sedikit ke barat

(4) Setelah shalat ashar hingga terbenam matahari;

(5) Ketika mulai terbenamnya matahari hingga sempurna.

Rukun  salat :

(1) niat,

(2) berdiri tegak bagi yang mampu,

(3) takbiratul ihram,

(4) membaca surah al-Fatihah,

(5) rukuk dengan  tuma’ninah,

(6) iktidal dengan tuma’ninah,


17

(7) sujud 2 kali dengan tuma’ninah,

(8) duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah,

(9) duduk tasyahud akhir dengan tuma’ninah,

(10) membaca tasyahud akhir,

(11) membaca salawat atas Nabi Muhammad pada tasyahud akhir,

(12) membaca salam yang pertama,

(13) tertib atau berurutan.

Sunnah salat :

(1) mengangkat kedua tangan ketika takbiratul ihram,

(2) mengangkat kedua tangan ketika akan rukuk, setelah rukuk, dan berdiri dari

tasyahud awal,

(3) meletakkan kedua tangan di atas dada,

(4) pandangan ke tempat sujud,

(5) membaca tasbih ketika rukuk dan sujud,

(6) membaca salam kedua.

Syarat Sah Salat :

(1) suci badan, pakaian dan tempat dari najis,

(2) suci dari hadas besar dan kecil,

(3) menutup aurat,

(4) menghadap kiblat,

(5) sudah masuk waktu salat,

(6) melakukan rukun salat.


18

Syarat wajib salat :

(1) Islam,

(2) berakal,

(3) balig.

Yang Membatalkan Salat :

(1) berhadas kecil atau besar

(2) terkena najis,

(3) berkata-kata dengan sengaja,

(4) terbuka aurat,

(5) mengubah niat,

(6) makan atau minum,

(7) bergerak lebih dari 3 kali,

(8) mendahului gerakan imam,

(9) murtad

Praktik Mengerjakan Shalat

(1) berdiri tegak menghadap kiblat dengan tenang dan khusu, membaca

basmallah.

(2) mengangkat kedua belah tangan dengan membaca ‫ ُر‬KKَ‫ هللَا ُ اَ ْكب‬bersamaan

dengan takbir ini hatinya harus niyat shalat fardu. Niyat ini harus

bersamaan dengan takbiratul ikhram, tidak mendahului atau sesudahnya.


19

(3) Kemudian tangan diletakkan didada, tangan kanan memegangi

pergelangan tangan kiri, kemudian membaca do’a tawajuh / iftitah

(4) Kemudian membaca surat Fatikhah

(5) Setelah membaca surat Fatikhah membaca surat- surat pendek (Juz Ama)

(6) Ruku

(7) I’Tidal

(8) Sujud

(9) Duduk antara dua sujud (tawaruq)

(10) Sujud kedua

(11) Duduk tasyahud/ tahiyat awal

(12) Tasyahud akhir

(13) Salam
20

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bersifat

reflektif, partisipatif, kolaboratif dan spiral, bertujuan untuk melakukan

perbaikan-perbaikan terhadap sistem, cara kerja, proses, isi, dan kompetensi atau

sitiasi pembelajaran. PTK yaitu suatu kegiatan menguji cobakan suatu ide

kedalam praktik atau situasi nyata dalam harapan kegiatan tersebut mampu

memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar (Riyanto,2001)

B. Prosedur Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti sebagai guru dan merencanakan kegiatan

penelitian sebagai berikut :

1. Menyusun rencana program pembelajaran

2. Mengumpulkan data dengan cara mengamati kegiatan pembelajaran dan

wawancara untuk mengetahui proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru

kelas

3. Melaksanakan rencana program pembelajaran yang telah dibuat

4. Melaporkan hasil penelitian

C. Setting Penelitian

Lokasi Penelitian Tindakan ini adalah di kelas II MI PUI Cigadog Kecamatan

Sucinaraja Kabupaten Garut pada semester II yang terdiri dari 11 siswa dan 12
21

siswi. Kondisi kelas dengan ukuran ruangan 7m x 8m, dengan ventilasi ruangan

yang standar. Lama penelitian ± lima minggu terhitung dari mulai tanggal 8 Mei

sampai tanggal 5 bulan Juni 2014, sedangkan subjek dalam penelitian ini

ditentukan berdasarkan faktor perbedaan kemampuan belajar antar siswa dan

kondisi lingkungan lokasi penelitian. Subjek penelitian adalah aktivitas dan

kemampuan melakukan sholat wajib siswa kelas II MI PUI Cigadog Semester II

tahun pelajaran 2013/2014., dengan jumlah siswa 23.

D. Sumber Data

Sumber data pada penelitian tindakan kelas ini ada dua yaitu data yang

berasal dari subyek penelitian (primer) dan dari bukan subyek (skunder).

E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini berupa teknik tes , dan

teknik non tes. Sedangkan alat pengumpulan data meliputi dokumen, tes dan

pengamatan. Dokumen digunakan untuk mendapatkan data tentang kemampuan

melakukan sholat wajib sebelum penelitian yaitu berupa daftar nilai/laporan

penilaian, pengolahan dan analisis. Tes digunakan untuk mendapatkan data

tentang kemampuan siswa melakukan sholat wajib yang berupa unjuk kerja.

Pengamatan menggunakan lembar penilaian yaitu untuk mengetahui aktivitas

siswa dalam melakukan praktik sholat wajib dengan indikator berupa:

1. Berdiri tegak sambil membaca niyat dengan sempurna


22

2. Dapat melakukan gerakan takbiratul ikhram beserta bacaannya dengan

baik dan benar

3. Melakukan Posisi sedekap sambil membaca do’a iftitah

4. Gerakan ruku dan bacaannya

5. I’tidalbeserta bacaan

6. Sujud beserta bacaan

7. Tawaruk beserta bacaan

8. Tahiyat awal dan akhir beserta bacaan diakhiri dengan salam

Delapan indikator inilah yang menjadi acuan penilaian dalam penelitian

tindakan kelas yang penulis teliti

F. Analisis Data

Untuk memperoleh data yang valid mengenai aktivitas dan kemampuan

dalam melakukan sholat wajib pada siswa kelas II MI PUI Cigadog semester II

tahun pelajaran 2013/2014 yaitu:

1) aktivitas belajar (observasi) divalidasi melalui trianggulasi sumber, yaitu data

yang berasal dari siswa, guru dan rekan kolaborator yang merupakan data

kualitatif dianalisis menggunakan analisis diskriptif kualitatif berdasarkan

pengamatan dan refleksi dengan membandingkan proses kondisi awal, siklus I

dan siklus II.

2) hasil belajar yang berupa nilai test yang divalidasi adalah instrumen test yang

berupa butir soal dengan content validity diperlukan kisi-kisi soal. Data yang

berupa angka (data kuantitatif) dianalisis menggunakan diskriptif komparatif yaitu


23

membandingkan nilai tes kondisi awal, nilai tes setelah siklus I dan nilai tes

setalah siklus II, kemudian direfleksi.

BAB IV

TINJAUAN EMPIRIK TENTANG UPAYA MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH MATERI SHALAT

WAJIB MELALUI METODE DEMONTRASI

A. Kondisi Objektif MIS PUI Cigadog Sucinaraja Kabupaten Garut

1. Letak geografis Madrasah Ibtidaiyah Swasta Persatuan Ummat Islam (PUI)

Cigadog Sucinaraja Garut :

MIS PUI Cigadog sesuai dengan namanya berada di desa Cigadog yang

jerak tempuh dari Kecamatan Sucinaraja  8 Km. kalau ditempuh dari Garut 

18 Km ke arah Utara. MIS PUI berdiri sejak tahun 1963. Pendiri sekaligus

ketua Yayasan dari Madrasah ini adalah tokoh ulama setempat bernama KH.

Mu’man dan sekarang dijabat oleh generasi ketiga oleh Amrul Haq, S.Pd.I .

MIS PUI ini berbatasan dengan : sebelah Utara berbatasan dengan kebun Sdr

Tedi, sebelah Selatan berbatasan dengan tanah sdr Asep, Barat dengan tanah

milik keluarga Yayasan begitu juga dengan sebelah Timur.

2. Keadaan sarana belajar :

Keadaan Ruang belajar di MIS PUI Cigadog Kecamatan Sucinaraja Kabupaten

Garut tahun ajaran 2013/ 2014 ini memiliki ruangan, kelas sebanyak 12 kelas,

1 ruang kepala Sekolah, 1 ruang guru, 1 mesjid, 1 ruang Majlis Taklim , 1 WC

guru, 2 WC anak. Lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel.


24

TABEL 1

Keadaan sarana Belajar MIS PUI Cigadog Kecamatan Sucinaraja


Kabupaten Garut Tahun Ajaran 2013/ 2014

No Jenis Ruang Jumlah Keterangan


1 Ruang kelas 12 Baik
2 Ruang kepala sekolah 1 Baik
3 Ruang guru 1 Baik
4 Mesjid 1 Baik
5 Majlis taklim 1 Baik
5 WC anak 2 Baik
6 WC guru 1 Baik

3. Keadaan Pengajar

Keadaan tenaga pengajar di MIS PUI Cigadog Kecamatan

Sucinaraja Kabupaten Garut tahun ajaran 2013/ 2014 seluruhnya

berjumlah 15 orang. Seluruhnya merupakan guru tetap yayasan, dilihat

dari latar belakang pendidikannya dari 15 orang itu, 12 orang sarjana (S.1)

dan 1 orang D2 (masih menempuh pendidikan S1), 3 orang tamatan

SLTA sederajat (masih menempuh pendidikan S1). Seperti diuraikan

dalam stuktur sekolah dibawah .

Struktur Guru dan Pegawai Sekolah

STRUKTUR SEKOLAH MI PUI CIGADOG


25

Ketua Yayasan : Amrul Haq, S.Pd.I

Ketua Komite : KH A Rahmat, S.Ag

Kepala Sekolah : H. M Al Taman, S.Ag

Wakil Kepala : Amrul Haq, S.Pd.I

Tata Usaha : N Nurhayati, S.Pd.I

Uli Kartini

Wali Kelas :

1. IA : Lilis Nurfaidah , S.Pd.I

2. IB : Lilis Sumiati

3. II A : Omih Sumiati, A.Ma

4. II B : Nurhalimah , S.Pd.I

5. III A : Kusmawati , S.Pd.I

6. III B : Ade Awaludin, S.Pd.I

7. IV A : Lina Marlina , S.Pd.I

8. IV B : Deni Kurniadi

9. VA : Wawan Abdulah, S.Ag

10. VB : Sahidin , S.Pd.I

11. VI A : Amrul Haq , S.Pd.I

12. VI B : Nurjaman , S.Pd.I

Guru Bidang Studi :

13. Bahasa Arab : Ust U Saripudin

14. Bahasa Inggris : Asep Cahyana, SPd


26

15. PJOK : Asep Suryana, S.Pd

4. Keadaan Siswa

Keadaan siswa MIS PUI Cigadog Kecamatan Sucinaraja

Kabupaten Garut tahun ajaran 2013/ 2014 seluruhnya berjumlah 248,

dapat dilihat dalam tabel yaitu:

Tabel 2
Keadaan Siswa MIS PUI Cigadog Kecamatan Sucinaraja Kabupaten Garut
Tahun Ajaran 2013/ 2014
Jenis Kelamin
No Kelas Jumlah JML Rombel
L P
1 1 30 15 45 2
2 2 22 21 43 2
3 3 26 16 42 2
4 4 26 24 50 2
5 5 22 19 41 2
6 6 17 10 27 2
Jumlah 143 105 248 12

5. Proses Belajar Mengajar

Kegiatan belajar mengajar di MIS PUI Cigadog Kecamatan

Sucinaraja Kabupaten Garut pada tahun ajaran 2013/ 2014, mengacu pada

Kurukulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Setiap guru memegang

tanggung jawabnya sendiri ada yang guru kelas dan ada juga hanya guru

mata pelajaran saja. Seperti guru Bahasa Arab hanya memegang mata
27

pelajaran Bahasa Arab Proses belajar mengajar berjalan sesuai jam yang

telah ditentukan.

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan

1) Hasil Penelitian aktivitas Pra siklus :

( pertemuan pertama tanggal: Kamis, 8 Mei 2014)

Hasil belajar siswa pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam sebelum

diadakan penelitian pada siswa kelas II MIS PUI Cigadog sangat variatif dari nilai

terendah sampai tertinggi terdapat rentang nilai yang cukup signifikan dengan

nilai siswa terendah 50, nilai tertinggi 70 dan nilai rata rata kelas 61,96

(dibulatkan menjadi 62), kalau dihubungkan dengan KKM sebesar 65 pada mata

pelajaran PAI , maka terdapat 16 siswa (69,56 % atau 70 % ) yang dinyatakan

belum tuntas, seperti dilihat dalam tabel 1 dibawah ini.

Tabel 3
Nilai Praktik Sholat Fardu Pra Siklus

Aspek yang dinilai (**) Scor


No Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 e
1 Agisna 8 6 6 6 6 6 6 6 50
2 Ali Imron 6 8 8 6 6 6 6 6 52
3 Amin Kamiludin 8 8 6 8 8 6 6 6 56
4 April Sri Rahayu 8 8 6 8 8 8 8 6 60
5 Aulia Nafsiah 8 8 6 8 8 8 8 6 60
6 Cucu M Akbar 8 6 6 8 8 8 8 6 58
7 Eva Nuraliyani 8 8 8 8 8 8 8 8 64
8 Fahri Rifki Ismail 8 8 6 8 8 8 7 6 59
9 Helmi Sabililah 8 8 8 8 8 8 8 6 62
10 Ihsan Saepudin 9 8 9 9 9 9 9 8 70
11 Keisya N Al Farid 6 8 6 6 8 8 6 6 54
12 Mursid Ajawahil 8 8 8 8 8 8 8 9 65
13 Mutmainah 8 8 8 8 8 8 8 8 64
14 M Sopandi Ramdhan 8 9 9 8 8 8 8 7 65
15 Neng Rina 6 8 8 8 8 8 6 6 58
28

16 Nurhayati 8 8 8 9 9 8 8 7 65
17 Reza Mustofa 7 8 8 9 9 8 8 7 64
18 Risma Deliawati 9 9 8 9 9 9 9 8 70
19 Rizki Sopian 9 9 8 9 9 9 9 8 70
20 Saepul A Malkin 8 8 8 8 8 9 8 7 64
21 Sandi A Taupik 7 8 8 8 8 8 8 7 62
22 Sri Mulyani 8 8 8 8 8 8 8 7 63
23 Sri Wahyuni 10 9 8 8 8 9 9 9 70

(**) Keterangan nomor aspek yang dinilai :

1. Berdiri tegak sambil membaca niyat

2. Gerakan takbiratul ikhram

3. Posisi sedekap sambil membaca do’a iftitah

4. Gerakan ruku dan bacaannya

5. I’tidal beserta bacaan

6. Sujud beserta bacaan

7. Tawaruk beserta bacaan

8. Tahiyat awal dan akhir beserta bacaan diakhiri dengan salam

Dengan penyekoran 12 setiap gerakan dan bacaan yang benar dan runtut.

12
12 Nilai Siswa Pra Siklus
10
7
8

6 4
4

2 0 0
0
< 60 60 - 69 70 - 79 80 - 89 90 - 100

Gambar 1
Grafik Nilai Praktik Sholat Fardu Kondisi Awal
29

nilai ketuntasan Pra Siklus


tuntas belum tuntas
30%

70%

Gambar 2
Grafik Nilai Ketuntasan Belajar Pra Siklus

Dari kenyataan yang didapat masih banyak siswa yang masih belum

sempurna baik dalam melafalkan bacaan shalat fardu maupun gerakannya dengan

hasi yang didapat 30 % sudah mendekati sempurna dan 70 % siswa belum tuntas

hasil belajarnya dengan acuan KKM sebesar 65, dari hasil penelitian dengan rekan

sejawat ternyata hasil yang didapat banyak faktor yang mempengaruhi hasil

belajar mereka diantaranya adalah faktor usia dini masih belum mengerti arti

shalat fardu bagi kehidupan, yang kedua lingkungan baik keluarga maupun

lingkungan sosial, ternyata siswa yang telah tuntas hasil belajar pada pra siklus

sebanyak 30% berlatar belakang RA dan Madrasah Diniyah. Dari hasil

pengamatan Pra siklus peneliti bersama tim kolaborasi melakukan tindakan

dengan upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih

dengan tema praktik shalat fardu, dengan membuat skenario kerja sebagai berikut

:
30

(2) SIKLUS I

Skenario Tindakan Siklus ke 1:

Pertemuan pertama ( Kamis, 15 Mei 2014)

a) Perencanaan:

(1) Guru dan tim kolaborasi merancang dan menyiapkan bahan

pembelajaran praktik sholat wajib dengan menggunakan model

pembelajaran demonstrasi.

(2) Guru dan Tim kolaborasi menyiapkan Instrumen Pengumpul Data

dalam hal ini berupa Lembar Pengamatan berikut prosedurnya. Untuk

menindak lanjuti kegiatan penelitian dengan metode demonstrasi pada

siklus 1

b) Pelaksanaan Tindakan: Pertemuan ke dua ( Kamis, 22 Mei 2014 )

Setelah merancang dan menyiapkan bahan pembelajaran praktik sholat

wajib serta menyiapkan Instrumen Pengumpul Data dalam hal ini berupa

Lembar Pengamatan berikut prosedurnya. Untuk menindak lanjuti

kegiatan penelitian dengan metode demonstrasi kami peneliti

melaksanakan langkah-langkah tindakan sebagai berikut :

(1) Kegiatan awal:

(a) Guru Membuka pelajaran dan memimpin berdo’a;

(b) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran hari ini dan mengaitkannya

dengan pelajaran sebelumnya (apersepsi);


31

(c) Pre test: secara sampling mengenai hafalan dan tata cara sholat

wajib

(2) Kegiatan Inti:

(a) Guru menjelaskan tata cara praktik sholat fardu

(b) Guru menata ruangan dan siswa berdiri melingkar sepanjang

sisi kelas agar siswa leluasa melakukan game belajar dan dapat

melihat rekannya yang sedang melakukan demonstrasi;

(c) Guru memberi kesempatan waktu 10-15 menit kepada anak

untuk belajar dan berlatih.

(a) Secara acak tiap anak diminta mendemonstrasikan tata cara

praktik sholat wajib

(d) Guru memberikan poin atas kerja siswa

(3) Kegiatan Penutup:

(a) Guru menyimpulkan dan memberi masukan untuk perbaikan

pembelajaran

(b) Guru Memberi tugas PR;

(c) Guru Menutup pelajaran dengan memimpin do’a.

b) Pengamatan:

Dari hasil Pengamatan yang dilakukan oleh guru pengamat selama

pembelajaran berlangsung dengan mengisi penilaian pada lembar

pengamatan. Pengamatan untuk Siklus I difokuskan pada peningkatan

hasil belajar , selain mengenai setting dan proses pembelajaran.


32

Diperoleh data sebagai berikut : 3 siswa mendapat nilai 60 (13%)

masih dibawah KKM,

c) Refleksi:

1) Kegiatan refleksi dilakukan langsung setelah pembelajaran selesai,

yaitu mengkritisi dan mendiskusikan hasil pengamatan antara

Pelaku Tindakan (Guru PAI) dengan sejawat yang menjadi

observer; dari hasil tindakan pada siklus 1 masih terdapat 3 siswa

yang belum tuntas hasil belajarnya sesuai dengan acuan KKM.

2) Pelaku Tindakan (Guru PAI) dengan sejawat yang menjadi

observer menekankan fokus utama refleksi pada Siklus I adalah

minat belajar siswa; selain dari Setting dan proses pelaksanaan

pembelajaran dengan metode demonstrasi. Hasil refleksi dari

Siklus I dijadikan bahan perencanaan untuk memperbaiki Tindakan

pada Siklus II.

Gambar 1
Guru memberikan contoh gerakan shalat dengan media gambar
33

Hasil observasi tentang aktivitas belajar siswa materi sholat wajib pada

Siklus I dapat dilihat pada tabel dan gambar grafik berikut.

Tabel 4
Nilai Praktik Sholat Fardu siklus I

Aspek yang dinilai (**)


No Nama Score
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Agisna 8 8 6 8 8 8 8 6 60
2 Ali Imron 8 8 6 8 8 8 8 6 60
3 Amin Kamiludin 8 8 8 8 8 8 8 8 64
4 April Sri Rahayu 9 9 8 9 9 9 9 8 70
5 Aulia Nafsiah 9 9 8 9 9 9 9 8 70
6 Cucu M Akbar 9 9 9 9 9 9 9 8 71
7 Eva Nuraliyani 9 9 9 9 9 9 9 9 72
8 Fahri Rifki Ismail 9 9 9 9 9 9 9 9 72
9 Helmi Sabililah 10 10 9 10 9 9 9 9 75
10 Ihsan Saepudin 12 12 12 12 12 12 12 12 96
11 Keisya N Al Farid 8 8 6 8 8 8 8 6 60
12 Mursid Ajawahil 10 10 9 10 10 10 10 9 78
13 Mutmainah 10 10 8 10 10 10 10 8 76
14 M Sopandi Ramdhan 10 10 10 12 12 12 10 10 86
15 Neng Rina 10 10 10 10 10 10 10 10 80
16 Nurhayati 10 10 10 12 10 10 10 9 81
17 Reza Mustofa 10 10 10 10 10 10 10 9 79
34

18 Risma Deliawati 12 12 12 12 12 12 12 12 96
18 Rizki Sopian 10 10 10 12 12 12 12 10 88
20 Saepul A Malkin 10 10 9 10 9 9 10 9 76
21 Sandi A Taupik 10 10 9 10 10 10 10 9 78
22 Sri Mulyani 10 10 9 10 10 10 10 9 78
23 Sri Wahyuni 12 12 12 12 12 12 12 12 96

(**) Keterangan nomor aspek yang dinilai :

1. Berdiri tegak sambil membaca niyat

2. Gerakan takbiratul ikhram

3. Posisi sedekap sambil membaca do’a iftitah

4. Gerakan ruku dan bacaannya

5. I’tidal beserta bacaan

6. Sujud beserta bacaan

7. Tawaruk beserta bacaan

8. Tahiyat awal dan akhir beserta bacaan dengan diakhiri salam

Dengan penyekoran 12 setiap gerakan dan bacaan yang benar dan runtut.

Pada pertemuan kali ini peneliti mengadakan test dengan Hasil belajar

siswa pada siklus I , hasil pengamatan aktivitas belajar materi sholat wajib siklus I

pada siswa kelas II MI PUI Cigadog Semester II tahun pelajaran 2013/2014, yang

meliputi aspek praktek sholat wajib, diperoleh skor rata-rata aktivitas kategori

baik dapat dilihat pada grafik dan gambar grafik berikut.


35

Nilai Siswa Siklus I

12

10

0
< 60 60 - 69 70 - 79 80 - 89 90 - 100

Gambar 4
Grafik Nilai Praktik Siklus I

nilai ketuntasan Siklus I


belum tuntas
13%

tuntas
87%

Gambar 5
Grafik Nilai Ketuntasan Belajar Siklus I

Berdasarkan Tabel dan Gambar grafik diatas diketahui hasil nilai tes

praktik harian materi sholat wajib siklus I pada siswa kelas II MI PUI Cigadog

Semester II tahun pelajaran 2013/2014 masih ada 3 siswa (13%) yang dinyatakan

belum tuntas, dengan nilai siswa terendah 60, nilai tertinggi 96 dan nilai rata kelas

76.61
36

(2) Siklus ke II

Skenario Tindakan Siklus ke 2:

Pada Penelitian Siklus ke 2, langkah-langkah yang dilakukan persis

seperti pada Siklus ke 1, kecuali berbeda pada titik tekan fokus tindakan lebih

pada usaha peningkatan hafalannya dan kemampuan motoriknya sebagai

penguatan, demikian pula langkah observasi hasilnya ditekankan pada analisis

hasil mengenai peningkatan kemampuan hafalannya dan motoriknya.

a) Perencanaan:

Pertemuan pertama (Kamis 29 Mei 2014 )

(1) Guru dan tim kolaborasi merancang dan menyiapkan bahan pembelajaran

praktik sholat wajib dengan menggunakan model pembelajaran demonstrasi

berdasarkan data yang diperoleh dari refleksi siklus I. pada siklus ini

direncanakan diadakan penguatan dan perbaikan terutama pada skor-skor

yang dianggap belum memenuhi target.

(2) Guru dan Tim kolaborasi menyiapkan Instrumen Pengumpul Data dalam hal

ini berupa Lembar Pengamatan berikut prosedurnya beserta data hasil siklus

ke 1 sebagai bahan perbandingan.

c) Pelaksanaan Tindakan Pada Pelaksanaan Tindakan siklus ke dua ini

pembelajaran dialihkan ke mesjid Jami Al Ikhlas, yang merupakan mesjid

sekolah dengan langkah-langkah yang ditempuh untuk memperbaiki hasil

refleksi siklus I terutama pada bacaan do’a iftitah dan tahiyat akhir ada

sebanyak 3 siswa masih belum fasih dalam melafalkannya.


37

(1) Kegiatan awal:

(a) Guru Membuka pelajaran dan memimpin berdo’a;

(b) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran hari ini dan mengaitkannya dengan

pelajaran sebelumnya (apersepsi);

(c) Pre test: secara sampling mengenai hafalan dan tata cara sholat wajib

(2) Kegiatan Inti:

(a) Guru menjelaskan tata cara praktik sholat fardu

(b) Guru menata ruangan dan siswa berdiri setengah melingkar sepanjang sisi

kelas agar siswa leluasa melakukan kegiatan belajar dan dapat melihat

rekannya yang sedang melakukan demonstrasi;

(c) Guru memberi kesempatan waktu 10-15 menit kepada anak untuk belajar

dan berlatih.

(d) Secara acak tiap anak diminta mendemonstrasikan tata cara praktik sholat

wajib

(e) Guru memberikan poin atas kerja siswa

(3) Kegiatan Penutup:

(a) Guru menyimpulkan dan memberi masukan untuk perbaikan pembelajaran

(b) Guru Memberi tugas PR;

(c) Guru Menutup pelajaran dengan memimpin do’a.

b) Pengamatan:

Dari hasil Pengamatan yang dilakukan oleh guru peneliti selama

pembelajaran berlangsung dengan mengisi penilaian pada lembar


38

pengamatan. Pengamatan untuk Siklus II difokuskan pada peningkatan

hasil belajar terutama pada aspek yang dirasa belum cukup baik pada

tindakan siklus I terutama pada do’a iftitah dan tasyahud / tahiyat akhir ,

selain mengenai setting dan proses pembelajaran. Diperoleh data sebagai

berikut : 5 siswa medapat nilai antara 70-79, 8 siswa medapat nilai antara

80-89 dan 10 siswa medapat nilai antara 90-100 oleh karena itu semua

siswa dinyatakan telah melampaui KKM, dan metode demonstrasi dapat

dinyatakan berhasil sesuai dengan tujuan penelitian yang diharapkan.

Data yang diperoleh dari siklus 2 seperti yang terlihat dalam tabel dibawah

ini

TABEL 5

Data Nilai praktik Shalat Wajib Siklus ke 2

Aspek yang dinilai (**)


No Nama Score
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Agisna 9 9 8 9 9 9 9 8 70
2 Ali Imron 9 9 9 9 9 9 9 9 72
3 Amin Kamiludin 12 12 12 12 12 12 12 10 94
4 April Sri Rahayu 12 12 12 12 12 12 12 12 96
5 Aulia Nafsiah 10 10 9 10 10 10 10 9 78
6 Cucu M Akbar 10 10 10 10 10 10 10 10 80
7 Eva Nuraliyani 12 12 10 10 10 10 10 10 84
8 Fahri Rifki Ismail 9 9 9 9 9 9 9 9 72
9 Helmi Sabililah 12 12 12 12 12 12 12 10 94
10 Ihsan Saepudin 12 12 12 12 12 12 12 12 96
11 Keisya N Al Farid 9 9 9 9 9 9 9 8 71
12 Mursid Ajawahil 12 12 12 10 10 10 10 10 86
13 Mutmainah 10 12 10 12 12 12 10 10 88
14 M Sopandi Ramdhan 12 12 12 12 12 12 12 10 94
15 Neng Rina 12 12 10 10 10 10 10 10 84
16 Nurhayati 12 12 10 12 12 12 12 12 94
17 Reza Mustofa 12 12 12 12 12 12 12 10 94
18 Risma Deliawati 12 12 10 12 12 12 12 10 92
19 Rizki Sopian 12 12 12 12 12 12 12 12 96
39

20 Saepul A Malkin 12 12 10 10 10 10 10 10 84
21 Sandi A Taupik 12 12 10 12 12 10 10 10 88
22 Sri Mulyani 12 12 10 12 12 10 10 10 88
23 Sri Wahyuni 12 12 12 12 12 12 12 12 96
(**) Keterangan nomor aspek yang dinilai :

1. Berdiri tegak sambil membaca niyat

2. Gerakan takbiratul ikhram

3. Posisi sedekap sambil membaca do’a iftitah

4. Gerakan ruku dan bacaannya

5. I’tidal beserta bacaan

6. Sujud beserta bacaan

7. Tawaruk beserta bacaan

8. Tahiyat awal dan akhir beserta bacaan dengan diakhiri salam

Dengan penyekoran 12 setiap gerakan dan bacaan yang benar dan runtut.

Gambar 2

Guru membetulkan gerakan shalat


40

c) Refleksi:

1) Hasil pengamatan pada siklus ke 2 menunjukan peningkatan yang

signifikan, semua siswa dinyatakan telah melampaui KKM sebesar 65.

Namun hasil siklus ini belum dapat dikatakan sempurna karena perlu

penguatan lebih lanjut terhadap siswa dengan pembiasaan supaya mereka

tidak lupa apa yang telah mereka pelajari dan fahami selama proses

pembelajaran dengan menggunakan metode ini.

2) Hasil belajar tidak akan cukup di belajarkan dalam satu kali pertemuan,

metode pembelajaran harus dipilih disesuaikan dengan materi yang akan

disampaikan oleh guru, alangkah tidak baik kalau materi yang menuntut
41

kecakapan ranah koognitif, afektif dan psikomotor dibelajarkan dengan

metode itu itu saja tidak ada inovasi lain.

Hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel dan gambar

grafik berikut.

Prakti k Shalat Fardu


11.4
11.2
11
10.8
10.6
10.4
11.21 11.23
10.2 10.95 10.95
10.78 10.69
10 10.52
9.8 10.13
9.6
9.4
niyat takbiratul iftitah ruku I'tidal sujud tawaruk tahiyat
ikhram

Gambar 7
Grafik Aktivitas Belajar Siklus II

Berdasarkan Gambar grafik diatas diketahui hasil pengamatan aktivitas

belajar PAI materi sholat wajib siklus II pada siswa kelas II MI PUI Cigadog

Semester II tahun pelajaran 2013/2014, yang meliputi aspek praktek sholat wajib,

diperoleh skor rata-rata aktivitas dalam kategori amat baik.


42

Nilai Siswa Siklus II


10
8
6
4
2
0
< 60 60 - 69 70 - 79 80 - 89 90 - 100

Gambar 8
Grafik Nilai Ulangan Harian Siklus II

nilai ketuntasan Siklus II


tuntas belum tuntas

100%

Gambar 9
Grafik Nilai Ketuntasan Belajar Siklus II

Berdasarkan Tabel dan Gambar grafik diatas diketahui hasil nilai ulangan

harian PAI materi sholat wajib siklus II pada siswa kelas II MI PUICigadog

Semester II tahun pelajaran 2013/2014. Semua siswa yang berjumlah 23 anak

(100%) dinyatakan tuntas, dengan nilai siswa terendah 70, nilai tertinggi 96 dan

nilai rata kelas 85,0.


43

2) Pembahasan

Hasil pembahasan dalam penelitian ini ada 3 hal, meliputi tindakan,

aktivitas, dan kemampuan siswa dalam melakukan sholat wajib.

Tabel 7
Tindakan per Siklus

No Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Menggunakan Menggunakan
Belum
metode demonstrasi metode demonstrasi
1 menggunakan
tanpa bimbingan dengan bimbingan
metode demonstrasi
guru guru

Tabel di atas menunjukkan bahwa pada kondisi awal, pelaksanaan

pembelajaran melakukan sholat wajib pada siswa kelas II MI PUI Cigadog

Semester II tahun pelajaran 2013/2014 belum menggunakan metode demonstrasi.

Pada siklus I menggunakan metode demonstrasi tanpa bimbingan guru.

Dilanjutkan siklus II menggunakan metode demonstrasi dengan bimbingan guru.

Hal tersebut dimaksudkan untuk mengkombinasikan penggunaan metode agar

siswa lebih paham.


44

Tabel 8
Aktivitas Belajar Siswa per Siklus

Kondisi
No Siklus I Siklus II Refleksi
Awal

1 Aktivitas dan Praktek sholat: Praktek sholat: Aktivitas belajar dari

kemampuan Nilai rata-rata: 86.57 siklus I ke siklus II

melakukan Nilai rata-rata: Persentase; 100% terdapat

sholat wajib 76.61 Kategori:amat baik peningkatan: aspek

siswa masih Persentase; 87 % praktek sholat (nilai

kurang. Kategori:baik rata-rata naik 9.96;

Dengan rata- prosentase naik 13%;

rata 63.13 dari kategori baik

presentase : menjadi amat baik)

30%

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari kondisi awal ke kondisi akhir

terdapat peningkatan tentang aktivitas belajar. Aktivitas belajar dari siklus I ke

siklus II terdapat peningkatan:

(a) aspek gerakan Berdiri tegak sambil membaca niyat (nilai rata-rata

meningkat 1,53; persentase naik 15.7%; dari kategori baik menjadi amat

baik),

(b) aspek Gerakan takbiratul ikhram (nilai rata-rata naik 1.61; prosentase naik

15.6%; dari kategori baik menjadi amat baik);


45

(c) Posisi sedekap sambil membaca do’a iftitah (nilai rata-rata meningkat 1.5;

persentase naik 16.4%; dari kategori baik menjadi amat baik),

(d) Gerakan ruku dan bacaannya (nilai rata-rata naik 1; prosentase naik 10.04%;

dari kategori baik menjadi amat baik).

(e) I’tidal beserta bacaan (nilai rata-rata meningkat1.22: persentase naik12%

dari kategori baik menjadi amat baik),

(f) Sujud beserta bacaan (nilai rata-rata naik 1; prosentase naik 10.22%; dari

kategori baik menjadi amat baik).

(g) Tawaruk beserta bacaan(nilai rata-rata naik 0.96 ; prosentase naik 9.82 %;

dari kategori baik menjadi amat baik).

(h) Tahiyat awal dan akhir beserta bacaan dengan diakhiri salam (nilai rata-rata

naik 1.22; prosentase naik 13.66%; dari kategori baik menjadi amat baik).

Gambar 3
Guru memberikan contoh gerakan tahiyat
46

Tabel 9
Hasil Belajar Siswa per Siklus

No Kondisi Awal Siklus I Siklus II Refleksi

1 Praktik pada Praktik pada Praktik pada Hasil belajar siswa

kondisi awal siklus I siklus II dari kondisi awal ke

diperoleh nilai diperoleh nilai diperoleh nilai siklus II mengalami

belum tuntas belum tuntas belum tuntas peningkatan, yaitu

sebanyak 16 sebanyak 3 sebanyak 0 dari 7 siswa (30%)

siswa (70%) siswa (13%) siswa (0%) dan yang mendapat nilai

dan yang dan yang yang tuntas tuntas menjadi 23

tuntas tuntas sebanyak 23 siswa (100%).

sebanyak 7 sebanyak 20 siswa (100%) Terjadi peningkatan

siswa (30%). siswa (87%). Nilai rata-rata sebanyak 16 siswa


47

Nilai rata-rata Nilai rata-rata kelas: 86.57 (70%) dan nilai rata-

kelas: 63.13 kelas: 76.61 rata kelas dari 63.13

menjadi 86.57,

meningkat sebesar

23.44.

Tabel di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dari kondisi awal ke

siklus II mengalami peningkatan, yaitu dari 7 siswa (30%) yang mendapat nilai

tuntas menjadi 23 siswa (100%). Terjadi peningkatan sebanyak 16 siswa (70%)

dan nilai rata-rata kelas dari 63.13 menjadi 86.57 meningkat sebesar 23.44.
48

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa melalui metode

demonstrasi dapat meningkatkan aktivitas dan kemampuan melakukan sholat

wajib pada siswa Kelas II MI PUI Cigadog Semester II tahun pelajaran

2013/2014. Dari penemuan hasil penelitian mendapat simpulan sebagai berikut :

1. aktivitas siswa pada mata pelajaran Fiqih dengan pokok bahasan

melakukan sholat wajib dengan menggunakan metode demonstrasi untuk

setiap siklus pada siswa kelas II Madrasah Ibtidaiyah PUI Cigadog

Kecamatan Sucinaraja Kabupaten Garut pada semester II Tahun Pelajaran

2013-2014 terjadi peningkatan dimana semua siswa antusias dan secara

aktif mereka terlibat dalam proses pembelajaran dikarenakan metode yang

dipilih dirasakan cocok dengan mereka, setelah secara diam-diam

ditanyakan kepada siswa.

2. hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih dengan pokok bahasan

melakukan sholat wajib dengan menggunakan metode demonstrasi untuk

setiap siklus pada siswa kelas II Madrasah Ibtidaiyah PUI Cigadog

Kecamatan Sucinaraja Kabupaten Garut pada semester II Tahun Pelajaran

2013-2014 terdapat peningkatan yang cukup signifikan dari hasil belajar

Pra siklus terdapat 16 siswa (69,56 % atau 70 % ) yang dinyatakan belum

tuntas pada siklus 1 terdapat peningkatan dimana hasil belajar masih ada 3

siswa (13%) yang dinyatakan belum tuntas, dengan nilai siswa terendah
49

60, nilai tertinggi 96 dan nilai rata kelas 76.61, pada siklus 2 Semua siswa

yang berjumlah 23 anak (100%) dinyatakan tuntas, dengan nilai siswa

terendah 70, nilai tertinggi 96 dan nilai rata kelas 85,0.

3. peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih dengan pokok

bahasan melakukan sholat wajib dengan menggunakan metode

demonstrasi untuk setiap siklus pada siswa kelas II Madrasah Ibtidaiyah

PUI Cigadog Kecamatan Sucinaraja Kabupaten Garut pada semester II

Tahun Pelajaran 2013-2014 sangat baik dimana Hasil belajar siswa dari

kondisi awal ke siklus II mengalami peningkatan, yaitu dari 7 siswa (30%)

yang mendapat nilai tuntas menjadi 23 siswa (100%). Terjadi peningkatan

sebanyak 16 siswa (70%) dan nilai rata-rata kelas dari 63.13 menjadi

86.57, meningkat sebesar 23.44.

B. Implikasi

Implikasi hasil penelitian ini adalah:

1. membantu siswa yang lambat dalam belajar dan pemahaman untuk dapat

melakukan sholat wajib dengan baik dan benar,

2. memberikan pengaruh yang positif, baik dalam pendidikan dan sosial

pada guru dan pada siswa,

3. merupakan cara praktis untuk membantu siswa dalam pelajaran

pendidikan agama islam khususnya tentang melakukan sholat wajib.


50

C. Saran

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka saran yang dapat di

kemukakan bagi sekolah khususnya dan rekan-rekan pelaku pendidikan :

1. Metode demonstrasi dapat dijadikan alternatif dalam proses kegiatan

pembelajaran di kelas

2. pergunakan metode yang bervariasi dan sesuai dengan memperhatikan

materi dan kondisi siswa dan gunakan alat peraga yang mudah diterapkan

kepada siswa, sederhana tetapi dapat meningkatkan aktivitas siswa.

3. Menginggatkan siswa tentang pentingnya pendidikan bagi kehidupan.

4. Mengajar dan mendidik siswa secara professional.

5. Berikan dorongan dan aktivitas kepada guru untuk selalu melakukan

inovasi dalam kegiatan pembelajaran.

6. Selalu ingatkan pada guru-guru di sekolah apabila KKM yang telah

ditetapkan tidak tercapai maka segera lakukan Penelitian Tindakan Kelas.

7. Alangkah baiknya untuk melengkapi sarana dan prasarana penunjang

kegiatan belajar mengajar, agar tercipta kinerja yang semaksimal mungkin.


51

DAFTAR PUSTAKA

A.M. Sardiman.

2004.InteraksidanMotivasiBelajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo.

Abdurahman.

1999.Pendidikan bagi Anak berkesulitan Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Ali, M.

1995. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Angkasa

DepDikBud.

1993.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka

ZakiahDrajat,

1992.Ilmu PendidikanIslam,Jakarta:BumiAksara

Kemdikbud,

2003. Agama Islam SD-MI. http://litbang.kemdikbud.go.id/content/01_

%20AGAMA%20ISLAM%20SD-MI%281%29.pdf

Sardiman

2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rajagrafindo

Persada

Slameto,

2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang mempengaruhinya. Jakarta :

Rineka Cipta

Sriyono, dkk.
52

1992.Teknik Belajar Mengajar Dalam CBSA.Jakarta: Rineka Cipta

Sudjana, Nana.

1989. Penelitian dan penilaian dalam Pendidikan.Bandung: C.V. Sinar

Baru

Sudjana, Nana.

1989. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru

Algensido Offset.

Sumarni.

2007. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Zuhaerini,

1983. Metodik Khusus Pendidikan Agama. Surabaya : Usaha Nasional.

Anda mungkin juga menyukai