RSUD BULA
KAB. SERAM BAGIAN TIMUR
RSUD BULA
KAB. SERAM BAGIAN TIMUR
Unit Terkait
TATA CARA SELEKSI DAN PENEMPATAN STAF
MEDIS
No. dokumen No. revisi : 0 Halaman : 1/2
:
RSUD BULA
KAB. SERAM BAGIAN TIMUR
Tanggal Ditetapkan
Terbit : Direktur,
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
RSUD BULA
KAB. SERAM BAGIAN TIMUR
Tanggal Ditetapkan
Terbit : Direktur,
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
PENDAHULUAN
Langka awal dalam menghasikan sumber daya manusia yang terapil dan handal perlu
adanya suatu perencanaan dalm mentukan karyawan yang akn mengisi pekerjaan yang ada dalam
perusahan yang bersangkutan. Keberhasilan dlam pengadaan tenaga kerja trletak pada ketetapan
karyawan, baik penempatan karyawan baru maupun karyawan lama pada posisi jabatan baru.
Di Rumah Sakit Umum Daerah Bula, penempatan karyawan juga harus dilakukan
sebagai salah satu langkah langkah dalam pengolaan SDM untuk mencapai visi dan misi Rumah
Sakit Umum Daerah Bula. Panduan ini disusun untuk memberikan acuan tentang bagaimana
proses penempatan karyawan dilakukan.
BAB II
RUANG LINGKUP
Penempatan karyawan Rumah Sakit Umum Daerah Bula, meliputi penempatan karyawan
baru dan penempatan karyawan lam (karyawan yang telah bekerja Rumah Sakit Umum Daerah
Bula)
Karyawan baru adalah karyawan yang telah lulus seleksi penerimaan karyawan dan lulus
masa probation. Karywan baru juga dimaskudkan untuk karyawan yang lulus seleksi dan
diterima sebagai karyawan kontrak (tidak melalui masa probation). Disini untuk penempatan
karyawan baru diistilahkan dengan penempatan awal. Sedangkan bentuk penempatan untuk
1. Penempatan Awal
Ditujukan untuk karyawan baru yang telah lulus seleksi penerimaan karyan. Dokumen
penempatan awal adalah keputusan direktur tentang penerimaan karyawan teteap atau
2. Penempatan Ulang
Prinsip pempatan karyawan di Rumah Sakit Umum Daerah Bula adalah the right man
in the right place dan efektif efesien untuk menghasilkan produktifitas yang optimal.
c. Kompemtensi karyawan
dipertimbangkan kembali sifat dan karakteritis pekerjaan yang cocok dan sesuai
dengan kemampuan atas kondisi kesehatan terkini dari karyawan yang bersangkutan.
Yaitu perpindahan karyawan dari satu unit kerja ke unit kerja yang lain, baik dalam
tersebut setelah ada diskusi antar kepala bagian kepegawaian dan diklat dan kepala
bagian serta kepla unit terkait. Setelah disepakati oleh kedua belah pihak kepala
bagian kepegawaian dan diklat akan memamnggil karyawan yang bersangkutan dan
b. Promosi
Promosi adalah proses perpindahan karyawan dari satu jabatan ke jabatan lain yang
lebih tinggi. Promosi dilakukan setelah dirapatkan antara kepala bagian kepegawaian
dan diklat dan atasan langsung serta atasan tidak langsung dari karyawan yang
bersangkutan. Proses promosi dimulai dengan proses masa probation baru selama 3
bulan. Dalam masa probation jabatan ini ditentukan pula oleh key perpormance
indicator yang harus dicapai sebegai bahan penilaian atau fit and proper test. Atasan
langsung dan kabag kepegawaian dan diklat menyampaikan maksud promosi tersebut
secara lisan dan penjelasan masa probation kepada karyawan yang bersangkutan.
Pada akhir masa penilaian apabila karyawan tersebut lulus masa probation jabatan
c. Demosi
Demosi adalah proses perpindahan dari satu jabatan ke jabatan yang lain yang lebih
rendah. Dasar pertimbangan demosi adalah hasil penilaian kinerja yang tidak sesuai
periode mennjukan hasil kurang, maka atasan langsung dan kabag kepegawaian dan
memperbaiki kinerja selama 6 bulan, dan apabila tidak ada peningkatan maka akan
dilkukan proses demosi. Kabag kepegawaian dan diklat akan memanggil karyawan
yang bersangkutan dan memberikan surat keputusan direktur tentang pemberhentian
Penempatan ulang karyawan mutasi dan promosi diawali dengan masa transisi,
dimana karyawan yang bersangkutan belajar akan uraian tugas yang baru, standard an
prosedur yang berkaitan dengan pekerjaan baru, serta peraturan dan kebijakannya.
Proses pembelajaran baru tersebut dilakukan oleh atasa langsung pada jabatan atau
Demikian panduan penempatan ini disusun untuk menjadi acuhan bagi unit keja dan