Anda di halaman 1dari 6

PATHWAY LAPORAN PENDAHULUAN

PASIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL

DISUSUN OLEH:
YUSUF AL-FARIDZI NATAWITANTA : 20201440120092

YAYASAN BANJAR INSAN PRESTASI


SEKOLA TINGGI ILMU KESEHATAN INTAN MARTAPURA
MARTAPURA
2022
PATHWAY ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
ISOLASI SOSIAL

Isolasi sosial adalah keadaan seorang individu yang mengalami


penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan
orang lain disekitarnya. Pasien merasa ditolak, tidak diterima, kesepian
dan tidak mampu membina hubungan yang berarti denga orang lain
disekitanya
(Keliat,2011)

Faktor Presipitasi Faktor Predisposisi


 Tumbuh kembang : setiap tahap tumbuh kembang terdapat tugas-tugas
 Eksternal : Contohnya adalah stressor sosial budaya, yaitu
perkembangan yang harus dipenuhi agar tidak terjadi gangguan dalam
stress yang ditimbulkan oleh faktor sosial budaya seperti
hubungan sosial. Apabila tugas tersebut tidak terpenuhi maka akan
keluarga
menghambat fase perkembangan sosial yang nantinya dapat
 Internal : Contohnya adalah stressor psikologis, yaitu stres
menimbulkan suatu masalah
yang terjadi akibat kecemasan atau ansietas yang
 Komunikasi dalam Keluarga
berkepanjangan & terjadi bersamaan dengan keterbatasan
 Sosial Budaya
kemampuan individu untuk mengatasinya
 Biologis : Pada klien Skizofernia yang mengalami masalah dalam
(Herman Ade, 2011)
hubungan memiliki struktur yang abnormal pada otak seperti atropi
otak, serta perubahan ukuran & bentuk sel-sel dalam limbic dan daerah
kortikal
(Fitria, 2009)

Mekanisme Koping
Mekanisme Koping yang digunkan klien sebagai usaha mengatasi
kecemasan yang merupakan suatu kesepian nyata yang mengancam
dirinya. Koping yang sering digunakan adalah :
 Regresi
 Represi
 Isolasi
Contoh sumber koping yang dapat digunakan misalnya keterlibatan
dalam hubungan yang luas dalam keluarga dan teman, hubungan
dengan hewan peliharaan, menggunakan kreativitas untuk
mengekpresikan stress interpersonal seperti kesenian, musik atau
tulisan.
(Stuart & Sundeen, 1998)
Rentang Respon

 Respon Adaptif adalah respon individu dalam menyelesaikan Proses Terjadinya Masalah
dengan cara yang dapat diterima oleh norma-norma masyarakat,
Salah satu gangguan berhubungan sosial diantaranya perilaku
meliputi : menarik diri atau isolasi sosial yang tidak disebabkan oleh
1. Menyendiri perasaan itdak berharga yang bisa dialami klien dengan latar
2. Otonomi belakang yang penuh dengan permasalahan, ketegangan,
3. Kebersamaan kekecewaan, kecemasan.
 Respon Maladaptif adalah respon individu dalam menyelesaikan Akibatnya klien jadi mundur mengalami penurunan dalam
masalah dengan cara-cara yang bertentangan dengan norma-norma aktivitas dan kurangnya perhatian terhadapa penampilan dan
agama dan masyarakat, meliputi : keberhasilan diri
1. Manipulasi
2. Impulsif
3. Narsisme
4. Isolasi sosial
(Riyardi S & Purwan to, 2013)

Manifestasi Klinis
 Data Subjektif
1. Tidak berminat
2. Perasaan berbeda dengan orang lain
3. Tidak mampu memenhi harapan orang lain
4. Merasa sendirian
5. Menolak interaksi dengan orang lain
6. Mengungkapkan tujuan hidup yang tidak adekuat
7. Merasa tidak diterima
 Data Objektif
1. Tidak ada dukungan yang dianggap penting
2. Afek timbul
3. Adanya kecacatan
4. Tindakan tidak berarti
5. Tidak ada kontak mata
6. Menyendiri/ menarik diri
7. Trindakan berulang
8. Afek sedih/ tidak komunikatif
Pohon Masalah
Resiko Perubahan Persepsi Sensori : Halusinasi (Effect)

Isolasi Sosial : Menarik Diri (Core Problem)

Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah (Causa)

Diagnosa Keperawatan

1. Isolasi Sosial
2. Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah
3. Resiko Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi

(Keliat, 2005)

Penatalaksanaan Keperawatan Penatalaksanaan Medis


 Farmakologi
 Strategi Pelaksanaan I 1. Psikofarmaka : Chlorpromazine,
A. Mengidentifikasi masalah isolasi sosial (Tanda & Gejala, penyebab, akibat isolasi sosial) Haloperidol, Tryhexipenidil
B. Berdiskusi dengan pasien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain
C. Berdiskusi dengan pasien tentang kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain
D. Mengajarkan, melatih, dan memberikan kesempatan pasien cara berkenalan dengan orang  Non-Farmakologi
lain dalam kegiatan harian 1. Terapi Modalitas
 Strategi Pelaksanaan II 2. Terapi Aktivitas Kelompok
A. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
B. Melatih & memberikan kesempatan pada pasien mempraktikan berbicara dengan orang
lain ke dalam jadwal (Saat aktivitas)
C. Menganjurkan pasien memasukan kegiatan berbicara dengan orang lain kedalam jadwal
kegiatan harian
 Strategi Pelaksanaan III
A. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
B. Melatih & Memberikan kesempatan pada pasien berbicara pada orang lain lebih dari 2
orang (Kegiatan kelompok)
C. Menganjurkan pasien memasukan kegiatan berbicara dengan orang lain lebih dari 2 orang
dalam jadwal kegiatan harian
 Strategi Pelaksanaan IV
A. Mengevaluasi jadwal harian pasien
B. Melatih pasien & memberikan kesempatan pada pasien berbicara sosial saat belanja ke
warung, meminta sesuatu & menjawab pertanyaan
C. Menganjurkan pasien memasukan kegiatan berbicara sosial saat belanja ke warung,
meminta sesuatu & menjawab pertanyaan dalam jadwal kegiatan harian

(Buku Pedoman Praktikum Keperawatan Jiwa STIKES Intan Martapura, 2022)


DAFTAR PUSTAKA

Keliat, B.A, dkk. 2011. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas : CMHM (Basik Course). Jakarta : EGC

Stuart, G.W & Sundeen, S.J. 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa (Terjemahan). Ed. 3. Jakarta : EGC

Heman, Ade.2011. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Nuha Medika

Fitria, Nita. 2009. Prinsip Dasar & Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan & Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (LP & SP) Untuk
7 Diagnosa Keperawatan Jiwa Berat Bagi Program S-1 Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Townsend M.C, 1998. Diagnosa Keperawatan pada Keperawatan Psikiatri, Pedoman Untuk Pembuatan Rencana Keperawatan. Jakarta : EGC

Tim Keperawatan Jiwa STIKES Intan Martapura, (2022). Pedoman Praktikum Laboratorium Keperawatan Jiwa. Martapura: STIKES
Intan Martapura.

Anda mungkin juga menyukai