Skor Nilai :
Disusun Oleh :
KELOMPOK 6
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Mini Riset ini pada mata kuliah Profesi
Kependidikan yang berjudul “Pengamatan Tingkat Keprofesionalan Guru Berdasarkan
Kompetensi Guru”.
Kami berterima kasih kepada ibu Sani Susanti, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pengampu
pada mata kuliah ini yang sudah memberikan bimbingan dan arahannya dalam menyusun
laporan penlitian mini riset ini. Dalam menyelesaikan laporan mini riset ini kami telah berusaha
untuk mencapai hasil yang maksimum, tetapi dengan keterbatasan wawasan, pengetahuan, dan
kemampuan yang kami miliki, kami menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari sempurna.
Kami juga menyadari bahwa tugas ini masih terdapat kekurangan, oleh karena itu kami
minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan, serta kami juga mengharap kritik dan saran
yang membangun guna kesempurnaan tugas ini. Akhir kata kami dari kelompok 6 kelas
Pendidikan Teknik Bangunan Kelas C mengucapkan terima kasih, semoga dapat bermanfaat
dan bisa menambah pengetahuan bagi pembaca.
Kelompok 6
PTB Reguler C
Page | i
DAFTAR ISI
Page | ii
RINGKSAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat keprofesionalan guru dengan
mencakup keempat kompetensi guru. Jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif. Subjek
penelitian adalah 2 orang guru dan siswa yang diambil secara acak. Teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini adalah tes dan nontes berupa angket dan wawancara. Teknik analisis data
yaitu dengan menyajikan data dan mendeskripsikan data yang telah didapat dalam penelitian
ini. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa tingkat keprofesionalan guru dengan
mencakup empat kompetensi guru di kategorikan baik.
Page | iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Berdasarkan latar belakang di atas, adapun tujuannya yaitu:
1. Mengetahui profesionalitas guru.
1.3. Manfaat
Berdasarkan tujuan diatas maka manfaatnya adalah:
1. Agar pembaca dapat menambah wawasan mengenai kompetensi guru.
2. Sebagai pembelajaran awal bagi penulis mengenai kompetensi guru
Page | 1
BAB II
LANDASAN TEORI
Guru sebagai tenaga pendidik adalah insan atau personal yang sebenarnya sejak
kecil sudah memiliki cita-cita untuk melayani orang lain, hal ini diwujudkan dengan
mengikuti proses pendidikan dan latihan di lembaga pendidikan tenaga kependidikan
dalam waktu yang relatif lama sehingga ia memiliki sejumlah ilmu pengetahuan,
keahlian, keterampilan, kecakapan, kemampuan yang siap diabdikan untuk melayani
warga pendidikan. Oleh karena itu, dalam bahasa lain disebutkan bahwa guru adalah
tenaga pendidik profesional seperti tertera dalam UU Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen bagian kesatu pasal 8 dengan tegas menyatakan bahwa guru yang profesional
wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan
rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Namun dalam kenyataannya tidak semua guru di Indonesia saat ini memiliki kompetensi
senagai guru profesional. Hal ini dikarenakan masih banyak guru-guru yang terdahulu
yang tidak menempuh jalur pendidikan khusus untuk menjadi guru yang profesional
sehingga masih ada kasus-kasus yang menjerumuskan seorang guru ke dalam penjara
karena tidak menunjukkan kompetensi seorang guru profesional.
Subjek penelitian dalam mengamati kompetensi guru yakni guru dan siswa. Siswa
digunakan sebagai subjek penelitian untuk memastikan kompetensi seorang guru yang
mereka ketahui.
Assesment data dilakukan dengan menilai hasil angket dan wawancara dari subjek
penelitian. Berdasarkan hasil itu diperolehlah bagaimana kompetensi guru tersebut.
Page | 2
BAB III
METODE PENELITIAN
2. Wawancara
Wawancara dilakukan setelah sampel mengisi angket tersebut untuk memastikan
apa yang mereka jawab pada angket sama atau tidak dengan kata lain mengarang
sehingga hasil yang didapat lebih detail.
Page | 3
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Memahami peserta didik secara mendalam yang meliputi memahami peserta didik
dengan memanfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif, prinsip-prinsip
kepribadian, dan mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik.
b. Merancang pembelajar, termasuk memahami landasan pendidikan untuk
kepentingan pembelajaran yang meliputi memahami landasan pendidikan,
menerapkan teori belajar dan pembelajaran, menentukan strategi pembelajaran
berdasarkan karakteristik peserta sisik, kompetensi yang ingin dicapai, dan materi
ajar, serta menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan strategi yang dipilih.
c. Melaksanakan pembelajaran yang meliputi menata latar (setting) pembelajaran dan
melaksanakan pembelajaran yang kondusif.
d. Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran yang meliputi merancang dan
melaksanakan evaluasi (assessment) proses dan hasil belajar secara
berkesinambungan dengan metode, menganalisis, hasil evaluasi proses dan hasil
belajar untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar (mastery level), dan
memanfaatkan hasil penilaian pembelajaran untuk perbaikan kualitas program
pembelajaran secara umum.
e. Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya
meliputi memfasilitasi peserta didik untuk pengembangan berbagai potensi
akademik, dan memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi
non-akademik.
Page | 4
Guru NP:
Kompetensi pada guru NP menunjukkan persentase 100%, hal ini menggambarkan
bahwa guru ini memiliki kompetensi pedagogik sangat baik, sejalan pada wawancara
yang telah dilakukan. Melalui angket siswa menunjukkan kompetensi pedagogik guru
NP cukup baik dimata mereka dengan alasan penguasaan guru NP dalam maupun luar
kelas sangat baik.
Guru AM:
Kompetensi pada guru AM menunjukkan persentase 88,89%, hal ini menggambarkan
bahwa guru ini memiliki kompetensi pedagogik cukup baik, guru AM tidak selalu
melakukan post test, jarang memberikan tugas kelompok, dan lain-lain, sejalan pada
wawancara yang telah dilakukan. Melalui angket siswa menunjukkan kompetensi
pedagogik guru AM sangat berkompetensi dalam pedagodiknya karena guru sangat
mampu menguasai pembelajaran baik dalam maupun luar kelas.
2. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian adalah kemampuan personal yang mencerminkan
kepribadian yang mantap, stabil, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik,
dan berakhlak mulia. Sub kompetansi dalam kompetensi kepribadian meliputi:
a. Kepribadian yang mantap dan stabil meliputi bertindak sesuai dengan norma social,
bangga menjadi guru, dan memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan
norma.
b. Kepribadian yang dewasa yaitu menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai
pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru.
c. Kepribadian yang arif adalah menampilkan tindakan yang didasarkan pada
kemanfaatan peserta didik, sekolah dan masyarakat dan menunjukkan keterbukaan
dalam berfikir dan bertindak.
d. Kepribadian yang berwibawa meliputi memiliki perilaku yang berpengaruh positif
terhadap peserta didik dan memiliki perilaku yang disegani.
e. Berakhlak mulia dan dapat menjadi teladan meliputi bertindak sesuai dengan norma
religious (imtaq, jujur, ikhlas, suka menolong) dan memiliki perilaku yang diteladani
peserta didik.
Page | 5
Guru NP:
Kompetensi pada guru NP menunjukkan persentase 100%, hal ini menggambarkan
bahwa guru ini memiliki kompetensi kepribadian sangat baik, sejalan pada wawancara
yang telah dilakukan didapati guru NP menyatakan, misalnya ketika seorang siswa
melakukan sesuatu yang buruk atau melanggar peraturan sekolah maka guru NP
mengatakan dan langsung menindak lanjutin dengan memberikan masukan berupa
katakata “anak-anak lihat saya, saya selalu berpakaian rapi, saya datang tepat waktu,
dan saya selalu memberikan contoh yang baik”. Melalui angket siswa menunjukkan
kompetensi kepribadian guru NP sangat baik dimata mereka dengan alasan guru NP
dapat memberikan contoh teladan yang baik.
Guru AM:
Kompetensi kepribadian pada guru AM menunjukkan persentase 100%, hal ini
menggambarkan bahwa guru ini memiliki kompetensi kepribadian yang sangat baik,
sejalan pada wawancara yang telah dilakukan. Melalui angket siswa menunjukkan
kompetensi kepribadian guru AM sangat baik karena dimata siswa guru AM dapat
memberikan teladan yang baik dan dapat memberikan contoh yang adil dan obyektif.
3. Kompetensi Profesional
Kompetensi professional adalah penguasaan materi pembelajaran secara luas dan
mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran disekolah dan
substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan
metodologi keilmuannya.
a. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola piker keilmuan yang mendukung
pelajaran yang dimampu.
b. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang
pengembangan yang diampu.
c. Mengembangkan materi pembelajaran yang dimampu secara kreatif.
d. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan
reflektif.
e. Memanfaatkan teknik informasi dan komuniksi untuk berkomunikasi dan
mengembangakan diri.
Page | 6
Guru NP:
Kompetensi profesinal pada guru NP menunjukkan persentase 100%, hal ini
menggambarkan bahwa guru ini memiliki kompetensi profeional sangat baik, sejalan
pada wawancara yang telah dilakukan didapati guru NP menyatakan, saya mengetahui
kode etik guru tetapi saya tidak hafal. Dan melalui angket siswa menunjukkan
kompetensi kepribadian guru NP sangat baik dimata mereka dengan alasan guru NP
dapat menguasai materi dengan baik.
Guru AM:
Kompetensi kepribadian pada guru AM menunjukkan persentase 97.22%, hal ini
menggambarkan bahwa guru ini memiliki kompetensi profesional yang sangat baik,
sejalan pada wawancara yang telah dilakukan. Melalui angket siswa menunjukkan
kompetensi profesional guru AM tidak terlalu baik dimata siswa dengan taraf kadang-
kadang.
4. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul
secara efektif dengan peserta didik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik,
dan masyarakat sekitar.
a. Bersikap inkulif, bertindak onyektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan
jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial
keluarga.
b. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua dan masyarakat.
c. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang
memiliki keragaman sosial budaya.
d. Berkomunikasi dengan lisan maupun tulisan.
Page | 7
Guru NP:
Kompetensi sosial pada guru NP menunjukkan persentase 91.67%, hal ini
menggambarkan bahwa guru ini memiliki kompetensi sosial sangat baik, sejalan pada
wawancara yang telah dilakukan didapati guru NP menyatakan, “hanya beberapa
bulan sekali saya melakukan pertemuan dengan orang tua siswa”. dan melalui angket
siswa menunjukkan kompetensi sosial guru NP sangat baik dimata mereka dengan
alasan guru NP yang sangat dekat dengan siswanya.
Guru AM:
Kompetensi sosial pada guru AM menunjukkan persentase 87.5%, hal ini
menggambarkan bahwa guru ini memiliki kompetensi sosial yang baik, sejalan pada
wawancara yang telah dilakukan. Melalui angket siswa menunjukkan kompetensi
profesional guru AM tidak terlalu baik dimata siswa dengan taraf kadang-kadang.
KOMPETENSI GURU
Presentasi Keprofesionalan
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
PEDAGOGIK KEPRIBADIAN PROFESIONAL SOSIAL
NP AM
Page | 8
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa tingkat
keprofesionalan guru di SD Negeri 060868 dalam mencakup keempat kompetensi
dikategorikan baik. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 1 subjek yang memiliki
persentasi tingkat keprofesinalan sangat baik yaitu NP, serta 1 subJek yang berada
dibawah tingkat keprofesinalan AM. Tetapi, dari kedua subjek tersebut mereka memiliki
tingkat keprofesionalan sangat baik.
5.2. Saran
Peneliti menyarankan kepada pihak guru untuk terus meningkatkan
keprofesionalan guru dengan mengikuti organisasi-organisasi keguruan serta mengukuti
penataran atau pun seminar.
Page | 9
DAFTAR PUSTAKA
Francisca, Leonid dan Clara. 2016. Kompetensi Guru Pada Pendidikan Karakter Berdasarkan
Komponen Pembentukan Karakter Di Sebuah Lembaga Pendidikan Non Formal.
Jurnal Permerdayaan Masyarakat 3 (1) pp 90100
Wau, Yasaratodo. 2017. Profesi Kependidikan. Medan: Unimed Press
http://www.e-jurnal.com/2014/02/indikator-kompetensi-guru.html di akses pada tanggal 7
Mei 2017
Page | 10
LAMPIRAN
Instrumen Penelitian
Nama :
Guru B. Studi :
ANGKET
KOMPETENSI GURU
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dan berilah tanda ceklis ( ) pada jawaban yang
paling benar.
A. Kompetensi Pedagogik
2. Apakah bapak/ibu guru memberi motivasi pada siswa pada waktu proses belajar mengajar?
Selalu Kadang-Kadang Tidak Pernah
4. Apakah bapak/ibu guru memberikan tugas kelompok pada siswa berkaitan dengan mata
pelajaran?
Selalu Kadang-Kadang Tidak Pernah
5. Apakah bapak/ibu guru melakukan tes intelegensi/ kecerdasan pada awal proses
pembelajaran?
Selalu Kadang-Kadang Tidak Pernah
6. Apakah bapak/ibu guru melakukan tes intelegensi/ kecerdasan pada akhir proses
pembelajaran?
Selalu Kadang-Kadang Tidak Pernah
Page | 11
7. Apakah bapak/ibu guru menciptakan kreatifitas siswa pada saat proses pembelajaran?
Selalu Kadang-Kadang Tidak Pernah
8. Apakah bapak/ibu guru memberikan tugas kelompok ataupun individu berkaitan dengan
mata pelajaran?
Selalu Kadang-Kadang Tidak Pernah
9. Apakah bapak/ibu guru mengadakan ulangan harian setiap selesai satu kompetensi atau
per bab pada setiap mata pelajaran?
Selalu Kadang-Kadang Tidak Pernah
10. Apakah bapak/ibu guru mengadakan pengayaan untuk siswa yang mendapat kesulitan
belajar?
Selalu Kadang-Kadang Tidak Pernah
11. Apakah bapak/ibu guru mengadakan kegiatan ekstrakurikuler untuk siswa guna
mengembangkan bakat siswa?
Selalu Kadang-Kadang Tidak Pernah
B. Kompetensi Kepribadian
1. Apakah bapak/ibu guru memberikan contoh perilaku yang baik di lingkungan sekolah pada
siswa?
Selalu Kadang-Kadang Tidak Pernah
2. Apakah bapak/ibu guru memberikan contoh perilaku yang baik di lingkungan luar sekolah
pada siswa?
Selalu Kadang-Kadang Tidak Pernah
Page | 12
3. Apakah bapak/ibu guru bersikap arif ketika menghadapi siswa yang bermasalah?
Selalu Kadang-Kadang Tidak Pernah
7. Apakah bapak/ibu guru bersikap terbuka terhadap siswa berkaitan dengan proses
pembelajaran?
Selalu Kadang-Kadang Tidak Pernah
9. Apakah bapak/ibu guru memulai pelajaran tepat pada waktu jam pelajaran dimulai?
Selalu Kadang-Kadang Tidak Pernah
10. Apakah bapak/Ibu guru mengakhiri pelajaran tepat pada waktu jam pelajaran selesai.
Selalu Kadang-Kadang Tidak Pernah
11. Apakah bapak/ibu guru memberi aturan yang jelas dan tegas berkaitan dengan proses
pembelajaran
Selalu Kadang-Kadang Tidak Pernah
Page | 13
12. Apakah bapak/ibu guru memberikan penanaman sikap pada siswa tentang sikap yang
benar terhadap pengetahuan dan pekerjaan?
Selalu Kadang-Kadang Tidak Pernah
C. Kompetensi Profesional
1. Apakah bapak/ibu guru menguasai mata pelajaran yang diampu untuk diberikan pada
siswa?
Selalu Kadang-Kadang Tidak Pernah
2. Apakah bapak/ibu guru mengembangkan setiap materi pelajaran untuk diberikan pada
siswa?
Selalu Kadang-Kadang Tidak Pernah
3. Apakah bapak/ibu guru dapat menguasai materi pelajaran untuk bahan pengayaan pada
siswa?
Selalu Kadang-Kadang Tidak Pernah
4. Apakah bapak/ibu guru memberikan materi pelajaran secara urut sesuai dengan mata
pelajaran yang diampu?
Selalu Kadang-Kadang Tidak Pernah
5. Apakah bapak/ibu guru menciptakan suasana yang kondusif di dalam kelas dalam proses
pembelajaran?
Selalu Kadang-Kadang Tidak Pernah
6. Apakah bapak/ibu guru membagi alokasi waktu kegiatan belajar untuk kegiatan awal,
kegiatan inti, dan kegiatan akhir
Selalu Kadang-Kadang Tidak Pernah
Page | 14
7. Apakah bapak/ibu guru mampu mendayagunakan media dan sumber belajar sesuai dengan
materi pelajaran yang disampaikan?
Selalu Kadang-Kadang Tidak Pernah
9. Apakah bapak/ibu guru menggunakan metode mengajar yang bervariasi dalam proses
pembelajaran?
Selalu Kadang-Kadang Tidak Pernah
11. Apakah bapak/ibu guru dalam memberikan materi pelajaran jelas dan enak didengar oleh
siswa
Selalu Kadang-Kadang Tidak Pernah
12. Apakah bapak/ibu guru menyampaikan langkah kegiatan pembelajaran dan menjelaskan
tugas-tugas yang harus diselesaikan siswa?
Selalu Kadang-Kadang Tidak Pernah
D. Kompetensi Sosial
1. Apakah bapak/ibu guru melakukan komunikasi dengan siswa secara baik untuk
keberhasilan proses pembelajaran?
Selalu Kadang-Kadang Tidak Pernah
2. Apakah bapak/ibu guru bekerjasama dengan siswa dalam proses belajar mengajar agar
proses pembelajaran berhasil?
Selalu Kadang-Kadang Tidak Pernah
Page | 15
3. Apakah bapak/ibu guru melakukan komunikasi dengan orang tua siswa secara baik untuk
memantau keberhasilan/kemampuan siswa dalam belajar?
Selalu Kadang-Kadang Tidak Pernah
4. Apakah bapak/ibu guru berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain?
Selalu Kadang-Kadang Tidak Pernah
5. Apakah bapak/ibu guru memberikan pengetahuan berkaitan dengan budaya dan tradisi
pada siswa?
Selalu Kadang-Kadang Tidak Pernah
6. Apakah bapak/ibu guru memberikan pengetahuan tentang adat istiadat, sosial maupun
agama?
Selalu Kadang-Kadang Tidak Pernah
7. Apakah bapak/ibu guru beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Indonesia yang
memiliki keagaman sosial dan budaya?
Selalu Kadang-Kadang Tidak Pernah
8. Apakah bapak/ibu guru mengikuti suatu organisasi yang bertujuan membina mental anak
sekolah di luar jam sekolah?
Selalu Kadang-Kadang Tidak Pernah
Page | 16
Lembar Wawancara
1. Dalam pembelajaran, terdapat model dan metode pembelajaran. Model apa yang bapak/ibu
guru gunakan dalam pembelajaran? dan metode apa yang bapak/ibu guru gunakan dalam
pembelajaran? Mengapa demikian?
2. Jika dalam tugas kelompok, bagaimana bapak/ibu guru membagi kelompoknya?
3. Sesering apakah bapak/ibu guru melakukan evaluasi terhadap hasil belajar siswa?
Mengapa demikian?
4. Dari pengalaman bapak/ibu guru, siswa lebih tertarik pada pembelajaran yang seperti apa?
5. Bagaimana dengan penggunaan media? Sesering apakah bapak/ ibu guru dalam
menggunakan media? Bisakah bapak/ibu guru menyebutkan contohnya? Apakah itu?
6. Contoh perilaku yang bagaimana yang sering bapak/ibu guru tunjukkan pada siswa?
7. Bagaimana dengan siswa yang kurang suka dengan perilaku bapak/ibu guru? Apa yang
anda lakukan terhadap siswa tersebut? Mengapa demikian?
8. Apakah bapak/ibu guru merupakan salah satu guru yang sering menghukum siswa?
Mengapa demikian?
9. Sejauh mana bapak/ ibu guru mengetahui kode etik? Apakah menurut bapak/ibu guru
sudah menghayati dan mengimplementasikannya?
10. Sesering apakah bapak/ibu guru melakukan komunikasi dengan orang tua/ wali siswa?
Biasanya membicarakan mengenai apa?
11. Bagaimana bapak/ibu guru mengatasi masalah seperti perkelahian kecil antara dua anak
yang berbeda tingkatan sosial keduanya? Adakah yang akan bapak bela walaupun salah
satu dari mereka sama-sama bersalah? Mengapa demikian?
12. Apakah bapak/ibu guru mengikuti organisasi di luar sekolah? Apakah itu?
Page | 17
Angket Siswa
Nama :
Kelas :
Petunjuk Pengisian
Di bawah ini terdapat beberapa pernyataan mengenai kondisi atau situasi yang mungkin
Adik-adik alami pada saat berada di lingkungan sekolah terutama di kelas. Adik-adik diminta
untuk memberikan jawaban yang menurut adik-adik paling sesuai dengan kondisi atau situasi
yang adik-adik alami, dengan cara memberi tanda ceklis ( ) pada salah satu kolom jawaban
yang tersedia.
Keterangan :
SL : Selalu
SR : Sering
KK : Kadang-Kadang
TP : Tidak Pernah
Pertanyaan
Page | 18
10. Bapak/Ibu guru mengadakan tes remedial untuk siswa yang
belum tuntas dalam penguasaan materi.
11. Bapak/Ibu guru mengadakan kegiatan ekstrakurikuler untuk
siswa guna mengembangkan bakat siswa.
12. Bapak/Ibu guru mengadakan bimbingan konseling pada siswa.
13. Guru terampil melakukan penilaian dan evaluasi proses dan hasil
belajar.
Page | 19
3. Saya dapat berbincang-bincang dengan guru saya dengan
nyaman mengenai berbagai macam topik.
4. Guru saya bertindak berdasarkan ajaran agama.
5. Pada saat di luar kelas, guru menyapa siswa dengan baik.
6. Guru saya dapat menciptakan suasana belajar yang nyaman di
kelas.
7. Bapak/Ibu guru melakukan post test setelah proses
pembelajaran.
8. Guru saya tidak dapat menengahi perdebatan antar siswa.
9. Guru saya dapat memberikan nasihat yang sesuai dengan situasi
dan kondisi siswa.
10. Guru saya dapat menengahi perdebatan antar siswa dan
memberikan solusinya.
11. Bapak/Ibu guru mengadakan kegiatan ekstrakurikuler untuk
siswa guna mengembangkan bakat siswa.
12. Guru bersikap inklusif,bertindak obyektif, serta tidak
diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras,
kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status social ekonomi.
13. Bapak/ bu guru berkomunikasi secara efektif, empatik, dan
santun dengan sesame, pendidik, tenaga pendidik, orang tua dan
masyarakat.
14. Setiap guru sering menyelingi pembicaraan agar tetap
mendapatkan perhatian dari tiap anak didiknya?
15. Pada saat siswa meminta pendapat mengenai suatu hal, guru
dapat memberikan solusi tanpa terpengaruh pihak lain.
Page | 20
8. Guru menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa
bangga menjadi pendidik dan rasa percaya diri.
9. Guru menjunjung tinggi kode etik profesi pendidik
10. Dalam memberikan hukuman, guru saya memberikan hukuman
sesuai dengan peraturan sekolah.
11. Guru saya tidak pernah memihak kepada salah satu siswanya
ketika ada masalah antar siswa.
12. Bapak/ibu menguasai karakteristik pesera didik dari aspek fisik,
moral, sosial, kultural , emosional dan intelektual
13. Kecuali ada keperluan yang mendesak, guru saya mengejar
sesuai jadwal.
Page | 21
Dokumentasi Penelitian
Page | 22