Anda di halaman 1dari 3

Tugas Analisis Artikel

Nama : Muhammad 'abdurrofi'


Nim : 201200343
Kelas : PAI K
Materi : Landasan Pengembangan Kurikulum

Bentuk Pengembangan Kurikulum Berbasis Multikulturalisme di Indonesia


(Landasan Filosofis dan Psikologis Pengembangan Kurikukulum Berbasis Multikulturalisme)

1. Latar Belakang

Latar belakang penelitian ini berangkat dari keresahan peneliti mengenai problematika
dalam masyarakat, dimana peneliti beranggapan bahwa sosio etnik dalam masyarakat dapat
mempengaruhi sebuah pengembangan kurikulum dalam lingkungan yang multikultural ini.
Dengan adanya gesekan-gesekan dalam masyarakat yang majemuk, maka peneliti
mengungkapkan bahwa seharusnya kurikulum pendidikan harus diarahkan bersesuaian
dengan aspek multikulturalisme. Kurikulumdapatdiibaratkansebagai sebuah kendaraan umum
yang membawa penumpangnya ke tempat tujuan. Otomatis kendaraan tersebut harus
dipersiapkan terlebih dahulu alat-alat ataupun kelengkapan bahan bakar, dan juga harus
memenuhi standar kepantasanuntuk membawapenumpangnya. Karena jika kendaraan tersebut
rusak, atau pundi luar standar kepantasan, maka tujuan membawa penumpang ke tempatnya
akan gagal.
Demikian pula kurikulum pendidikan sifatnya dinamis, artinya bisa berubah dengan
berbagai faktornya. Keadaan sosial dan ekonomi masyarakat, kemajuan sarana dan prasarana
pendidikan,juga dapat merubah konsep kurikulum. Dinamika kurikulum yang selalu bergerak
maju adalah suatu yang niscaya, dan perubahan-perubahan tersebut adalah bagian langsung
dari pengembangan kurikulum itu sendiri. Oleh karenanya atas dasar hal diatas dalam
menyambut realitas multikulturalisme di Indonesia, atau sebagai upaya mengantisipasi faktor-
faktor pemicu konflik atas nama keragaman tersebut, maka diperlukan satu paradigma
pengembangan kurikulum yang berbasis multikulturalisme itu sendiri.

2. Metodologi
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan mengambil data berupa analisa
statistik yang terjadi dalam masyarakat dengan mengankat studi kasus Pengembangan
Kurikulum Berbasis Multikulturalisme di Indonesia (Landasan Filosofis dan Psikologis
Pengembangan Kurikukulum Berbasis Multikulturalisme). Peneliti tertarik unutk mengunggah
kasus ini atas dasar banyaknya kasus multicultural yang terjadi dalam masyarakat yang
kemudian akan berdampak pada perkembangan kurikulum yang dipelajari. Penelitian ini
disebut penelitian perpustakaan dengan metode analisis isi. Data dikumpulkan dan dianalisis
secara obyektif dan sistematis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan
kurikulumberbasis multikultural secara filosofis yaitu progresivisme, recontruksionism dan
pancasilais. Secara psikologis,pengembangan kurikulum berbasis multikultural adalah
implementasi substansi multikultural sesuai dengan perkembangan siswa yang dikemukakan
oleh Peaget, Erikson, dan Rosseau

3. Teori
Dalam penelitian ini, peneliti telah mengemukakan teori yang sesuai dengan kasus yang
diangkat yakni mengenai kemjemukan masyarakat Indonesia dan juga mengenai definisi
multikulturalisme yang memiliki relevansi dengan pengembanaan kurikulum berbasis
multikulturalisme dalam lingkup kemajemukan masyarakat Indonesia. Disebutkan bahwa peneliti
menggunakan dasar teori argumen menurut Robert M. Hutchin (1936), yang menyatakan; “the
curriculum include grammar, reading, teoritic and logic, andmathematic, and addition at the
secondary level introduce the great books of the werstern world. Sedangkan masyarakat majemuk
sendiri pada masa Hindia Belanda diungkapkan Belanda menurut Furnivall dipahami sebagai suatu
masyarakat yang terdiri atas dua atau lebih elemen yang hidup sendiri-sendiri tanpa ada pembauran
satu sama lain di dalam suatu kesatuan politik.

4. Hasil Analisis
a) pengembangan kurikulum tidak bisa fanatik dengan satu aliran. Bisa saja
kurikulum yang dihasilkan merupakan gabungan dari setiap aliran itu. Sebagai
contoh, kurikulum bermuatan pendidikan moral dan agama, bisa saja berorientasi
kepada aliran idealis, perenial, namun untuk kurikulum yang bermuatan
naturalscience cenderung ke arah aliran filsafat realisme, pragmatisme. Begitu
pula kurikulum berbasis multikultural cenderung ke arah progresivisme dan
rekonstruktivisme.
b) Prinsip-prinsip multikulturalisme ini dikembangkan dalam kurikulum pendidikan
berbasis multikultural,maka secara filosofis pemikiran ini berangkat dari aliran
filsafat progresif-rekontruktivisme. Dikarenakan aliran filsafat ini sifatnyakritis,
konstruktif dan progresif dan kontekstualitas.
c) Esensi dari multikulturalisme adalah ajaran tentang keharmonisan hidup dalam
masyarakat yang majemuk. Pancasila sebagai sistem filsafat juga mempunyai
ajaran-ajaran tentang metafisika dan ontologi Pancasila, aksiologi Pancasila dan
logika Pancasila.
5. Kesimpulan
Kemajemukan dalam masyarakat Indonesia terkadang dapat menimbulkan konflik-
konflik, ini adalah satu faktor pengembangan kurikulum, yang disebut kurikulum berbasis
multikultural. Kurikulum berbasis multikultural memiliki tujuan menciptakan lulusan yang
terdidik cerdas untuk melangsungkan kehidupan dalam keragaman. Landasan filosofis dan
psikologis pengembangan kurikulum berbasis multukultural adalah upaya membentuk
kurikulum pendidikan berdasarkan pemikiran filsafat dan perkembangan psikis manusia

Anda mungkin juga menyukai