Anda di halaman 1dari 3

Metode Kualitatif

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat


deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Proses dan makna (perspektif subjek) lebih
ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar
fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori ini juga
bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan
pembahasan hasil penelitian. Terdapat perbedaan mendasar antara peran landasan teori
dalam penelitian kuantitatif dengan penelitian kuantitatif. Dalam penelitian kuantitatif,
penelitian berangkat dari teori menuju data, dan berakhir pada penerimaan atau penolakan
terhadap teori yang digunakan; sedangkan dalam penelitian kualitatif peneliti bertolak dari
data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan suatu
“teori”.

Kriyantono menyatakan bahwa, "Riset kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena


dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya.” Penelitian
kualitatif menekankan pada kedalaman data yang didapatkan oleh peneliti. Semakin dalam
dan detail data yang didapatkan, maka semakin baik kualitas dari penelitian kualitatif ini.

Berbeda dengan kuantitatif, objek dalam penelitian kualitatif umumnya berjumlah terbatas.
Dalam penelitian ini, peneliti ikut serta dalam peristiwa/kondisi yang sedang diteliti. Untuk itu
hasil dari penelitian ini memerlukan kedalaman analisis dari peneliti. Selain itu, hasil
penelitian ini bersifat subjektif sehingga tidak dapat digeneralisir. Secara umum, penelitian
kualitatif dilakukan dengan metode wawancara dan observasi. Melalui metode ini, peneliti
akan menganalisis data yang didapatkan dari lapangan dengan detail. Peneliti tidak dapat
meriset kondisi sosial yang diobservasi, karena seluruh realitas yang terjadi merupakan
kesatuan yang terjadi secara alamiah. Hasil dari penelitian kualitatif juga dapat
memunculkan teori atau konsep baru, apabila hasil penelitiannya bertentangan dengan teori
dan konsep yang sebelumnya dijadikan kajian dalam penelitian.[1]

Menurut Bryman terdapat 4 (empat) model dalam menggabungkan penelitian dengan


pendekatan kuantitatif dan kualitatif, yaitu :

1. Penelitian kualitatif digunakan untuk memfasilitasi penelitian kuantitatif.

2. Penelitian kuantitatif digunakan untuk memfasilitasi penelitian kualitatif

3. Kedua pendekatan diberikan bobot yang sama

4. Triangulasi

Ciri-Ciri Penelitian Kualitatif


1. Data yang dikumpulkan dalam kondisi asli atau alamiah (natural setting).
2. Peneliti berperan sebagai alat penelitian, artinya: peneliti merupakan alat utama
pengumpul data/sebagai pengamat wawancara.
3. Data sebisa mungkin dikumpulkan secara deskriptif, yang kemudian dituliskan dalam
bentuk laporan.
4. Penelitian kualitatif lebih mementingkan proses daripada hasil.
5. Latar Belakang tingkah laku atau perbuatan dicari maknanya.
6. Menggunakan metode triangulasi metode atau triangulasi data.
7. Mementingkan rincian kontekstual.

METODE KUANTITATIF

Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan
fenomena serta kausalitas hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah
mengembangkan dan menggunakan model-model matematis,teori-teori dan/atau hipotesis
yang berkaitan dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral
dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara
pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif.

Penelitian kuantitatif banyak digunakan baik dalam ilmu alam maupun ilmu sosial, dari fisika
dan biologi hingga sosiologi dan jurnalisme. Pendekatan ini juga digunakan sebagai cara
untuk meneliti berbagai aspek dari pendidikan. Istilah penelitian kuantitatif sering
dipergunakan dalam ilmu-ilmu sosial untuk membedakannya dengan penelitian kualitatif.

Menurut Bryman terdapat 4 (empat) model dalam menggabungkan penelitian dengan


pendekatan kuantitatif dan kualitatif, yaitu :

1. Penelitian kualitatif digunakan untuk memfasilitasi penelitian kuantitatif.

2. Penelitian kuantitatif digunakan untuk memfasilitasi penelitian kualitatif

3. Kedua pendekatan diberikan bobot yang sama

4. Triangulasi

Ciri-Ciri Penelitian Kuantitatif

1. Instrumen yang digunakan telah ditentukan sebelumnya dan tertata dengan


baik.Instrumen yang biasa dipakai adalah angket (kuesioner).[1]
2. Tidak banyak memberi peluang bagi fleksibilitas, masukan imajinatif dan refleksitas.
3. Masalah kuantitatif lebih umum memiliki wilayah yang luas, tingkat variasi yang
kompleks
4. Pembahasan lebih pada permukaan atau tidak mendalam

Metode haybrid

Secara umum, hybrid financial instrument dapat didefinisikan sebagai instrumen keuangan
yang memiliki karakteristik ekonomi yang tidak konsisten, baik secara parsial maupun
secara keseluruhan terhadap bentuk legalnya.
OECD (2012) mendefinisikan hybrid financial instrument sebagai instrumen keuangan yang
diklasifikasikan berbeda di antara negara-negara yang terlibat dalam transaksi instrumen
tersebut. Hal yang paling menonjol dari transaksi ini adalah apabila utang di satu negara
dianggap sebagai modal di negara lainnya. Instrumen keuangan yang dimaksud bisa dalam
bentuk dividen maupun bunga.

Apabila dikaitkan dengan sumber pembiayaan keuangan, utang dan modal memiliki
karakteristik yang berbeda. Instrumen keuangan berupa pinjaman menghasilkan imbalan
bunga. Bunga pada umumnya dapat dibebankan sebagai biaya (deduction) bagi pihak yang
membayar bunga dan merupakan penghasilan kena pajak (inclusion) bagi pihak yang
menerima bunga.

Sebaliknya, instrumen keuangan berupa modal menghasilkan penghasilan dividen. Dividen


tidak dapat dibebankan sebagai biaya (non-deduction) bagi pihak yang membayar dividen
dan pada umumnya bukan merupakan penghasilan kena pajak (non-inclusion) bagi pihak
yang menerima dividen tersebut (pada umumnya hanya apabila investor mempunyai
substantial ownership, misalnya kepemilikan saham di atas 25%).

Anda mungkin juga menyukai