Makalah Keunikalan
Makalah Keunikalan
Disusun Oleh:
CAHYADI (0221058051)
FAKULTAS HUKUM
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “humanis sebagai pilar kesuksesan
dalam studi di Fakultas Hukum unikal” dengan tepat waktu. Makalah disusun untuk
memenuhi tugas Mata kuliah keunikalan. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah
wawasan tentang kehumanisan, menghargai perbedaan (agama, budaya/etnis)
piuralisme global, dan empati sosial, bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Saya
mengucapkan terima kasih kepada bapak H.suryani,S.H.,M.hum. selaku dosen
pembimbing mata kuliah keunikalan. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah
wawasan saya berkaitan dengan topic yang diberikan. Saya juga mengucapkan terima
kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan
makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak
kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketaksempurnaan
yang pembaca temukan dalam makalah ini. Saya juga mengharap adanya kritik serta
saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.
CAHYADI
DAFTAR ISI
JUDUL. ……………….............................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................iii
BAB I: PENDAHULUAN
A. Pengertian Humanis/humanisme………………..……….…….……………..03
B. Macam-macam humanisme…………………………………………..….……04
C. Tata Nilai Iklas Humanis…………...…………………………………….…..…05
A. Kesimpulan ………………………………………………..……………………06
B. Saran……………………………………………………………………………..06
BAB I PEMBAHASAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas maka masalah penelitian
dirumuskan sebagai berikut:
1) Bagai mana konsep humais dalam prodi hukum?
2) Apa pengertian dari masing-masing tata nilai iklas dalam humanis?
C. Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan pembahasan ini untuk :
a.Mengetahui wawasan baru tentang keilmuan humanis.
b. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagai
mana manusia dan para mahasiswa berpandangan terhadap nilai
humanis.
c.Tidak terlalu berlebih dalam menggunakan sikap humanis,
d. Mengethui caar bersikap benar, dengan sikap humanis.
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Humanis/Humanisme
Humanis juga berasal dari kata humanitas yang kemudian diberi akhiran isme
menjadi humanisme yang menunjukkan istilah aliran atau paham. Dalam kamus
bahasa Indonesia kontemporer, humanisme adalah paham yang mempunyai tujuan
menumbuhkan rasa perikemanusiaan dan bercita-cita untuk menciptakan
pergaulan hidup manusia yang lebih baik. Humanisme bisa diartikan sebagai
paham di dalam aliran-aliran filsafat hendak menjunjung tinggi nilai dan martabat
manusia, serta menjadikan manusia sebagai ukuran dari segenap penilaian,
kejadian, dan gejala di atas muka bumi ini.
stilah humanisme memiliki keterkaitan dengan istilah yang Istilah humanisme
memiliki keterkaitan dengan istilah yang berakar dari kata yang sama, yakni
humaniora, humanities, (latin: humanior), yaitu ilmu pengetahuan yang bertujuan
membuat manusia lebih manusiawi, dalam artian membuat manusia lebih
berbudaya. Humanisme juga berasal dari studi humanitatis yang mengandung arti
kesenian liberal atau studi kemanusiaan dari Cicero. Inti kesenian liberal adalah
membebaskan peserta didik dari kebodohan dan kepicikan melalui pengembangan
intelektual yang meliputi tata bahasa, retorika (berbicara), syair, sejarah, dan
filsafat moral. Kesenian liberal bukan berarti kesenian yang tidak mengenal etika,
pemberian nama liberal karena pembelajaran ini bebas untuk semua golongan,
tidak mengenal kasta.
Senada dengan Siswanto Masruri, Zainal Abidin juga memaknai humanisme
dengan arti yang lebih dekat dengan seni liberal yang mendorong kebebasan
berekspresi yang akan menjadikan manusia bisa sederajat antara satu dengan
lainnya,
B. Macam-macam Humanis
humanisme modern berkembang menjadi dua kubu, yaitu humanisme Sekuler
dan humanism Religius. Penjekasan sebagai berikut:
a) Humanisme sekuler
Sekuler berasal dari bahasa latin saeculum yang mengandung makna ganda
yaitu abad dan dunia. Dalam kenyataan sehari-hari kata sekuler diartikan sebagai
jauh dari hidup keagamaan, bukan wilayah ruhani dan suci, melainkan urusan
keduniawiaan dan kebendaan ketika, muncul istilah humanisme sekuler maka
orang mengenalnya dengan humanisme atheis.
Humanisme sekuler meyakini bahwa Tuhan tidak ikut campur dengan urusan
manusia yang ada di dunia, keyakinan ini membuat mereka mengabaikan
kehadiran Tuhan. Tuhan bagi mereka hanyalah imajinasi yang tak sampai oleh
akal manusia.
b) Humanism Religius
Humanisme religius merupakan humanisme yang bercorak teosentris (Tuhan
sebagai pusat segalanya). Humanisme religius bisa dari pihak Islam dan Kristen
maupun dari agama lain. Humanisme ini berkembang untuk mengimbangi,
Selama ini humanisme religius hanya dipahami dengan humanism Islam, padahal
sebenarnya religius juga berarti theis, bertuhan, meyakini adanya kekuatan
supranatural humanisme sekuler yang berkembang di dunia, karena apabila
humanisme sekuler tidak diimbangi maka peran agama akan hilang secara
perlahan.
Bagi humanisme religius keberadaan Tuhan sangat dominan, pemikiran mereka
berangkat dari paham agama mereka. Mereka percaya bahwa Tuhan mempunyai
konsep yang luar biasa tentang manusia, tetapi terkadang karena manusia terlalu
berpikir jauh dan dalam sehingga mereka lupa bahwa essensi semuanya ada pada
Tuhan. Agama mengajarkan banyak tentang kemanusiaan, dan humanisme dalam
ajarannya juga mengandung nilainilai agama.
B. SARAN
1. Memahami betapa pentingnya nilai-nilai humanis dalam kehidupan
baik di lingkungan perkuliahan/pendidikan, maupun di lingkungan
masyarakat.
2. Dalam bidang pendidikan peran guru atau dosen sangat di
perlukan, maka dari itu, diharapkan para guru atau dosen bisa
membantu para murid atau mahasiswanya dalam mengnali
nilainilai kehumanisan ini.
3. Perlu adanya pemahaman lebih lanjut dari penetapan nilai humanis
ini, karena ini termasuk salah satu cara untuk membentengi diri
dari aliran radikalisme agama yg berkrmbang.
DAFTAR PUSTAKA