Awang Suwandhi
EXPLOSIVE
CHARACTERISTICS &
DISTRIBUTION
ROCK MASS
FEATURES
BLAST DESIGN &
EXECUTION
Keadaan massa batuan tidak dapat diubah tetapi dengan memahaminya dapat
memfasilitasi pemilihan karakteristik bahan peledak dan parameter desain ledakan
yang tepat untuk mendapatkan hasil yang optimal
KRITERIA KERUSAKAN LUBANG AKSES AKIBAT PELEDAKAN
MENURUT BEBERAPA PENELITI
Peak Particle Velocity
Peneliti Kriteria
in/sec mm/sec
Bauer & Calder (1970) < 10 < 254 Tidak ada rekahan pada batuan utuh
10 - 25 254 - 635 Sedikit rekahan karena tarikan
25 - 100 635 - 2540 Timbul rekakan akibat tarikan yang besar dan rekahan radial
> 100 > 2540 Massa batuan hancur
Langefors & Kihlstrom 12 305 Runtuhan batuan di dinding terowongan yang tidak disemen
(1973) 24 610 Timbul formasi rekahan baru
Oriard (1982) 25 635 Kerusakan terjadi pada hampir semua jenis batuan
Yu & Crovall (1985) 10 250 Kerusakan mulai terlihat
Fadeev (1987) 120 Terjadi bukaan (rekahan) primer
480 Terjadi bukaan (rekahan) sekunder
Adhikari, et.al (1994) RMR = 60 RMR = 38
mm/sec mm/sec
< 153 < 52 Tidak ada kerusakan
153 - 217 52 - 195 Mulai ada rekahan
217 - 367 195 - 297 Jatuhnya batuan kecil yang tidak terikat
367 - 604 297 - 557 Timbul rekahan terinduksi
> 604 > 557 Kerusakan yang besar
Singh (2000) 50 - 400 Kerusakan kecil
200 - 700 Kerusakan medium (sedang)
600 - 2000 Kerusakan agak banyak
II. METODE ANALISIS
BLAST DAMAGE
INDEX (BDI)
PENDEKATAN HOLMBERG-
ANALISIS PERSSON (H-P)
ORIENTASI
DISKONTINUITAS
1) BLAST DAMAGE INDEX (BDI)
(Yu dan Vongpaisal, 1996)
KQα R β
PPV = β ; atau PPV = K (USBM, 1971)
R Q
(5) Bandingkan dengan PPV seturut tabel kriteria
kerusakan
3) ORIENTASI DISKONTINUITAS
Menggunakan model dari G.M.Simangunsong & S. Wahyudi,
2015
-n
D
PPV = K (1+cos θi +log Nc )
W
Arah propagasi
Pemantau
getaran tanah
W E
S
III. HASIL ANALISIS
Penerapan analisis overbreak dan blast damage diterapkan
dengan memakai data dari lokasi penelitian di lubang akses
RU4C-L500 Tambang Emas Pongkor, PT. Antam, tahun 2015.
Panjang lubang akses RU4C-L500 adl 100 m, dimensi bukaan
direncanakan 4 m x 4 m semi-arch dibuat dari RD4C-L450
menuju badan bijih mendaki antara 5%-7%.
9261780 mN
25 Jan 2016
N
Ahir ukur getaran 0 5 10 m
peledakan 11 Jan 2016
S K A L A
Sta: 71.3 30 Des 2015
27 Nov 2015
berdasarkan arahnya
9261760 mN
4 Nov 2015
52 m dari 0.0 m
Awal ukur getaran
peledakan
5 Okt 2015
KE TERA NGAN: (40 m dari 0.0 m)
9261740 mN
Sta: 40.0
4m 17 Juni 2015
(30 m dari 0.0 m)
4m Sta: 30.0
Dimensi penampang
melintang
- Penguatan (split set);
Sta: 25.5
L=1.4 m, pola bujur
sangkar 1 m² dikombi- 13 Juni 2015
Pintu masuk
nasi dgn. wire mesh & Lubang akses
9261720 mN
Jarak (m) 0,50 0,75 1,00 1,50 2,00 0,50 0,75 1,00 1,50 2,00 0,50 0,75 1,00 1,50 2,00
PPV (m/s) 5,57 2,90 1,82 0,95 0,60 5,57 2,90 1,82 0,95 0,60 5,57 2,90 1,82 0,95 0,60
n (g/cc) 2,30 2,30 2,30 2,30 2,30 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,32 2,32 2,32 2,32 2,32
Cp (km/s) 4,51 4,51 4,51 4,51 4,51 4,52 4,52 4,52 4,52 4,52 4,55 4,55 4,55 4,55 4,55
Kr 0,59 0,59 0,59 0,59 0,59 0,58 0,58 0,58 0,58 0,63 0,70 0,70 0,70 0,70 0,70
td (Mpa) 31,73 31,73 31,73 31,73 31,73 30,71 30,71 30,71 30,71 30,71 30,91 30,91 30,91 30,91 30,91
BDI 3,11 1,62 1,02 0,53 0,33 3,21 1,67 1,05 0,55 0,32 2,72 1,41 0,89 0,46 0,29
Model getaran jarak dekat (near field
vibration model) dan BDI
2. HASIL ORIENTASI DISKONTINUITAS
671780 mE 671800 mE 671820 mE 671840 mE
Front peledakan N
maju
F
80 m 31 Jan 2016
9261780 mN
F 20 Jan 2016
0 5 10 m
R:5
(N074°E)
S K A L A
E
E
73 m 27 Nov 2015
Segmen-3
R:4
9261760 mN
(N233°E)
D
D
50 m
R:3
(N255°E)
9261740 mN
C
Segmen-2
C
38 m
B
A
KETERANGAN: R:2
9261720 mN
(N215°E)
• AA-BB: Breksi hidrotermal ±0.0 m
• BB-CC: Andesit terubah B 9261719 N
18 m 671831 E
• CC-DD: Tuf terubah
• DD-EE: Tuf terubah R:1
(N172°E) A
• EE-FF: Breksi andesitik
Segmen-1
Dip, Dip Direction dan Strike (jurus) umum bidang
diskontinuitas sepanjang lubang akses RU4C-L500
Dip : 74º
Dip Direction: N102ºE
Strike : N012ºE
Sudut datang (incident angle) pada setiap segmen
Persentase overbreak setiap segmen
L1 L2 DL1-L2 Vreal Vplan DV Sudut
Segmen %V/seg
(m²) (m²) (m) (m³) (m³) (%) datang (º)
25,00 18,49 3,00 65,24 48,00 35,91
1 44,11 15 - 48
18,49 30,25 3,50 85,30 56,00 52,31
30,25 30,25 3,00 90,75 48,00 89,06
2 30,25 21,16 4,00 102,82 64,00 60,66 65,18 8 - 31
21,16 25,50 3,50 81,66 56,00 45,81
25,50 19,36 6,00 134,58 96,00 40,19
19,36 26,00 8,00 181,44 128,00 41,75
26,00 19,36 10,00 226,80 160,00 41,75
3 31,12 60 - 87
19,36 19,80 12,00 234,96 192,00 22,38
19,80 19,36 10,00 195,80 160,00 22,38
19,36 18,49 12,00 227,10 192,00 18,28
Panjang total 75,00
Keterangan:
- L1 dan L2 , luas profil awal dan luas akhir
- DL1-L2 , jarak antara profil awal dan akhir
- V real dan V plan , volume aktual dan volume rencana,
L1 +L2
Vreal = DL1-L2 ; Vplan = 16 x DL1-L2
2
Vreal - Vplan
- Overbreak ,∆V = x 100
Vplan
- %V/seg , persentase overbreak per segmen
Persentase overbreak pada orientasi rekahan yang
berbeda (S. P. Singh & P. Xavier, 2005)
Prediksi PPV dengan mempertimbangkan
(Ganda M. S. & S. Wahyudi, 2015)
D (m) = 80
Wd (kg) = 10
i , PPV pred i , PPV pred
(ᵒ) (mm/s) (ᵒ) (mm/s)
45 17,04 67 13,88
45 17,04 68 13,72
48 16,66 67 13,88
51 16,26 67 13,88
49 16,53 67 13,88
49 16,53 68 13,72
49 16,53 68 13,72
53 15,99 68 13,72
56 15,56 67 13,88
59 15,12 67 13,88
60 14,97 67 13,88
60 14,97 67 13,88
62 14,67 67 13,88
63 14,51 67 13,88
59 15,12 67 13,88
63 14,51 67 13,88
64 14,35 67 13,88
65 14,20 67 13,88
68 13,72 67 13,88