Anda di halaman 1dari 2

cara promosi kesehatannya

1. Melalui Pendidikan
Jepang sebagai negara dengan penduduk usia tertinggi di dunia. Pemerintah
Jepang melalui institusi-institusi pendidikan sangat mengedepankan edukasi bagi
masyarakat tentang hidup sehat. Edukasi masyarakat menjadi kata kunci
keberhasilan kampanye Health Promoting University. Institusi pendidikan di Jepang
secara berjenjang memberikan edukasi, menanamkan pemahaman hidup
sehat sejak usia dini. Hasilnya, Jepang berhasil mencetak tenaga ahli di berbagai
bidang menjadi profesional andal dan SEHAT.
2. Perilaku dan Gaya Hidup
Bahkan dalam makan sehari-hari, orang Jepang aktif mencegah penyakit dengan
menghindari 3 makanan berikut ini.
a. Jarang memesan makanan siap saji
Di Jepang, Anda akan jarang melihat mereka memesan makanan siap saji.
Makanan siap saji ini seringkali memiliki rasa yang cukup kuat yang dengan mudah
mengikis lidah dan membuat orang makan lebih banyak dan lebih asin.
Karena itu, jika kandungan natrium melebihi standar,
risiko penyakit kardiovaskular, penyakit serebrovaskular, dan tekanan darah tinggi
meningkat pesat.
Ketimbang memesan makanan siap saji, orang Jepang lebih memilih menyiapkan
makanan sendiri untuk dibawa ke kantor atau sekolah dengan bahan-bahan seperti
ikan, tahu, sayuran.
b. Jarang makan makanan yang digoreng atau dipanggang
Ada banyak pecinta kuliner yang menyukai semua makanan yang digoreng,
digoreng, dibakar dan seringkali tidak menyukai makanan yang direbus atau mentah
karena dianggap rasanya hambar dan tidak lezat.
Dengan metode memasak pada suhu tinggi untuk waktu yang lama seperti
menggoreng, memanggang, tidak hanya makanan itu sendiri yang akan mengalami
serangkaian perubahan, mudah menghasilkan komponen karsinogenik, tetapi juga
makanan yang dimasak pada suhu tinggi dapat membentuk zat seperti amina
heterosiklik, hidrokarbon aromatik polisiklik, produk glikasi lanjutan, senyawa
akrilamida. Ini dianggap sebagai zat berbahaya bagi tubuh.empengaruhi rasa
hidangan.
c. Jarang makan acar
Sebuah survei menunjukkan bahwa dibandingkan dengan negara lain,
orang Jepang jarang makan makanan acar. Sebaliknya, mereka sering makan
makanan fermentasi yang diperkaya seperti yogurt yang difermentasi, kedelai yang
difermentasi untuk merangsang pencernaan tanpa menyebabkan kerusakan.
Makanan yang direndam dalam terlalu banyak garam dapat meningkatkan
risiko kanker perut. Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang secara
teratur menggunakan makanan asin memiliki tingkat kanker perut yang jauh lebih
tinggi.
cara deteksi dini nya
1. Deteksi dini kanker melalui Pemeriksaan Urine
Metabolit di dalam urine selama ini tidak besar karena dipercaya bahwa
informasi yang ada di dalamnya terbatas, akibat peran urine untuk membuang
bahan limbah yang terkandung di dalam darah dari dalam tubuh. Metabolit ini,
yang jumlahnya ada ribuan, dianalisis secara komprehensif menggunakan
kromatograf liquid/spektrometer massa (LC/MS). Metode statistik kemudian
diterapkan, yang menghasilkan identifikasi berbagai bahan sebagai kandidat
penanda biologis (biomarker).
2. Deteksi dini kanker dengan mengukur konsentrasi mikroRNA dalam darah.
Kehadiran sel kanker, pada umumnya menghasilkan peningkatan kadar
molekul mikroRNA tertentu dalam darah. Teknologi ini sekaligus membuka
kemungkinan untuk dapat menguji sejumlah kecil darah yang dikumpulkan
selama pemeriksaan untuk mendeteksi kanker pada tahap yang sangat dini.
cara perlindungan khusus
1. Vaksinasi
sekitar 3.000 wanita divaksinasi kanker serviks, dan analisis menunjukkan
bahwa mereka yang divaksinasi ketahuan memiliki kelainan jaringan ringan
yang bersifat prakanker dibandingkan dengan mereka yang tidak divaksinasi.
Risikonya sekitar 58 persen lebih rendah apabila divaksinasi.

2.
dan cara tata laksana kasus

Anda mungkin juga menyukai