dalam Islam
Anjuran dan Keutamaan
Bekerja dalam Islam
Bekerja : Perintah & Konsekuensi
ول فَ أ
امشُوا فِي َمنَا ِك ِب َها َو ُكلُوا َ ُه َو الَّ ِذي َجعَ َل لَ ُك ُم أاْل َ أر
ً ُض َذل
ُ ِم أن ِر أز ِق ِه َو ِإلَ أي ِه النُّش
ُور
علَى َظ أه ِر ِه َ فَيَ أحت َ ِط،ُسي ِبيَ ِد ِه َْل َ أن يَأ أ ُخذَ أ َ َح ُد ُك أم َح أبلَه
َ ب ِ َوالَّ ِذي نَ أف
ُسأَلَهُ أ َ أع َطا ُه أ َ أو َمنَعَه
فَيَ أ،ي َر ُج ًًل
َ ت
ِ أ أَ ي أ
ن َ َخ أي ٌر لَهُ ِم أن أ
َ ع َم ِل يَ ِد ِه أ َ أم
ُسى َم أْفُ أو ًرا لَه َ َم أن أ َ أم
َ سى َكالًّ ِم أن
)(رواه الطبراني
• Barang siapa yang sore hari duduk kelelahan lantaran pekerjaan
yang telah dilakukannya, maka ia dapatkan sore hari tersebut
dosa-dosanya diampuni oleh Allah SWT. (HR. Thabrani)
Nasihat Luqman al Hakim
فإنه ما افتقر، يا بنى استعن بالكسب الحًلل: فروى أن لقمان الحكيم قال لبنه
، وضعف فى عقله، رقة فى دينه: أحد قط إل أصابه ثًلث خصال
وأعظم من هذه الخصال استخفاف الناس به،وذهاب مروءته
Diriwayatkan bahwa Luqman al Hakim menasehati anaknya : “ wahai
anakku, hendaknya engkau tetap bekerja mencari rizki yg halal,
sesungguhnya tidak ada seorangpun yg tidak berpenghasilan kecuali ia
akan mendapatkan tiga hal :
Lemah dalam agamanya, lemah akalnya, dan hilangnya kewibawaan
atau orang-orang meremehkannya
Keutamaan Ihsan
dalam Bekerja
Anjuran IHSAN dalam Setiap Amal
ع َم ًًل َ الَّ ِذي ا أل َم أوتَ َوا أل َحيَاةَ ِليَ أبلُ َو ُك أم أ َيُّ ُك أم أ َ أح
َ س ُن
Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara
kamu yang lebih baik amalnya (Al-Mulk 2)
َ علَى ك ُِل
ش أىء َ س
َ ان َ اإل أح
ِ بَ َ َّللا َكت
َ َّ ِإ َّن
Sesungguhnya Allah SWT mewajibkan berlaku ihsan atas segala sesuatunya
(HR Muslim)
Kecintaan Allah SWT pada orang yang bekerja
ََ ساعَة
َّ ال غ أي ِر أ َ أه ِل ِه فَا أنت َ ِظ ِر
َ س َد اْل َ أم ُر ِإلَى
ِ ِإ َذا ُو
Rasulullah SAW bersabda : “Jika sebuah urusan diberikan kepada
yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancurannya” (HR Bukhori)
Sindiran bagi yang Asal-asalan bekerja
Kualitas ihsan mempunyai dua makna dan memberikan dua pesan, yaitu sebagai berikut.
• Pertama, ihsan berarti ‘yang terbaik’ dari yang dapat dilakukan. Dengan makna pertama ini,
maka pengertian ihsan sama dengan ‘itqan’. Pesan yang dikandungnya ialah agar setiap
muslim mempunyai komitmen terhadap dirinya untuk berbuat yang terbaik dalam segala hal
yang ia kerjakan.
• Kedua, ihsan mempunyai makna ‘lebih baik’ dari prestasi atau kualitas pekerjaan sebelumnya.
Makna ini memberi pesan peningkatan yang terus-menerus, seiring dengan bertambahnya
pengetahuan, pengalaman, waktu, dan sumber daya lainnya. Adalah suatu kerugian jika
prestasi kerja hari ini menurun dari hari kemarin, sebagaimana dinyatakan dalam sebuah
hadits Nabi saw. Keharusan berbuat yang lebih baik juga berlaku ketika seorang muslim
membalas jasa atau kebaikan orang lain. Bahkan, idealnya ia tetap berbuat yang lebih baik,
hatta ketika membalas keburukan orang lain (Fusshilat :34, dan an Naml: 125)
Al-Mujahadah
(Kerja Keras dan Optimal)
1. keutamaan kerja
2. karakter Rasul dalam bekerja
3. syarat-syarat mendapatkan syurga dalam bekerja
4. norma-norma etika dalam bekerja
5. nilai-nilai profesionalisme dalam bekerja
Pengertian Etos dan Kerja dalam Islam
1. Peningkatan Derajat
Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yang
telah mereka kerjakan dan agar Allah mencukupkan bagi
mereka (balasan) pekerjaan-pekerjaan mereka sedang mereka
tiada dirugikan. QS. Al-Ahqaaf : 19
2. Mendapatkan Pahala dari Allah Swt
dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. dan kebaikan
apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan
mendapat pahala nya pada sisi Allah. Sesungguhnya Alah
Maha melihat apa-apa yang kamu kerjakan. Qs. Al-Baqarah
110
3. Mendapatkan keberuntungan
apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah
kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan
ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.
Qs. Al-Jumuah : 10
4. Seperti Seorang Mujahid (berjuang di jalan Allah)
Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang bekerja dan
barangsiapa bekerja keras untuk keluarganya, maka ia
seperti seorang mujahid di jalan Allah Swt. (HR. Ahmad)
5. Bekerja adalah Kewajiban
“ Mencari rizki yang halal adalah wajib sesudah
menunaikan yang fardlu (seperti Shalat, puasa, dll).”
(HR. Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi)
6. Menjaga Kehormatan Diri
Tiada seorang pun yang makan makanan yang lebih baik
dari pada makan yang diperoleh dari hasil keringatnya
sendiri. Sesungguhnya Nabi Allah Daud AS itu pun makan
dari hasil karyanya sendiri.(H.R. Bukhori)
7. Menghapus Dosa
“Barang siapa yang di waktu sorenya merasakan kelelahan karena
bekerja, berkarya dengan tangannya sendiri, maka diwaktu sore
itu pulalah ia terampuni dosanya”.(Riwayat Tabrani dan
Baihaqi).
Karakter Rasul dalam Bekerja
1. Daya pikir
2. Ketrampilan
3. Mempunyai sikap mental
4. Intuisi Kewaspadaan
5. Menyelesaikan pekerjaan dengan sempurna
TERIMA KASIH