Perawatan Paliatif
Perawatan Paliatif
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kematian tidak bisa dihindari dan semua orang cepat atau lambat
pasti akan menemuinya. Bagi sebagian orang, kematian adalah hal yang
menakutkan. Mereka tidak mau memikirkan, apalagi membicarakannya.
Sebagian orang lain menganggap kematian adalah hal yang biasa, sebagai
awal kehidupan baru di akhirat. Karena setiap orang akan mati, setiap
orang juga akan melalui proses sekarat. Ada yang cepat ada juga yang
lambat, menyakitkan dan menyengsarakan. Di sinilah perawatan paliatif
diperlukan.
Paliatif berasal dari bahasa Latin pallium, sejenis jubah pada zaman
Yunani kuno dan Romawi. Paliatif berarti berfungsi seperti jubah yang
melindungi, menyamankan, dan menyembunyikan atau mengurangi
keburukan. Perawatan paliatif adalah perawatan yang menyelubungi seorang
yang sakit dengan terapi yang penuh cinta kasih. Perawatan ini tidak hanya
memikirkan aspek fisik, tetapi juga termasuk kebutuhan psikologis, sosial
dan spiritual seseorang.
Berkat jasanya, saat ini ada sekitar 220 panti perawatan paliatif (hospis) di
Inggris dan lebih dari 8.000 di seluruh dunia. Di Indonesia, perawatan
paliatif baru mulai berkembang akhir-akhir ini. Perawatan paliatif pertama
dimulai pada tahun 1992 oleh RS Dr. Soetomo (Surabaya), yang disusul
oleh RS Cipto Mangunkusumo (Jakarta), RS Kanker Dharmais (Jakarta),
RS Wahidin Sudirohusodo (Makassar), RS Dr. Sardjito (Yogyakarta), dan
RS Sanglah (Denpasar).
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Anderson , Ian .D. 1999. Care of the Critically Ill Surgical Patient. The
Royal College of Surgeons of England
Rivet E.B and Coopersmith C.M. 2008. Critical Care in The Washington
MANUAL OF surgery, 5th ed. , Ed. Klingensmith M.E, Lie E.C,
Glasgow S.C et al, , Lippincot Williams & Wilkins, Philadelphia, p.
134 – 52.