Anda di halaman 1dari 7

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH SINGARAJA

RUMAH SAKIT Tk. IV SINGARAJA


___________________________________________

SURAT KEPUTUSAN
KEPALA RUMAH SAKIT Tk. IV SINGARAJA
NOMOR : Skep / 01 / MFK / X / 2018

TENTANG

MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN


DI RUMAH SAKIT TK. IV SINGARAJA

KEPALA RUMAH SAKIT Tk. IV SINGARAJA

Menimbang :
a. Bahwa dalam kegiatan rumah sakit berpotensi menimbulkan bahaya
fisik, kimia, biologi yang dapat membahayakan keselamatan baik
terhadap pekerja, pasien, pengunjung maupun masyarakat di
lingkungan rumah sakit.
b. Bahwa untuk mencegah dan mengurangi bahaya keselamatan perlu
dilakukan upaya-upaya pengelolaan fasilitas, sarana dan prasarana.
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dengan
pernyataan butir (a) dan butir (b) diatas, maka dipandang perlu diatur
dan ditetapkan dengan Keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. IV
Singaraja.

Mengingat :
a. Undang-undang Republik Indonesia No. 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan;
b. Undang-undang Republik Indonesia No. 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit;
c. Undang-undang Republik Indonesia No. 24 tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana;
d. Undang-undang Republik Indonesia No. 1 tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja;
e. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1204/Menkes/SK/X/2004
tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit;
f. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 876/Menkes/SK/VIII/2001
tentang Pedoman Teknis Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan;
g. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.1439/Menkes/SK/XI/2002
tentang Penggunaan Gas Medis Pada Sarana Pelayanan Kesehatan,
Menteri Kesehatan RI;
h. Kepmenkes No. 1217/Menkes/SK/IX/2001 tentang Pedoman
Pengamanan Dampak Radiasi.
i. Kepmenkes No. 1335/Menkes 1335/Menkes/SK/X/2002 tentang
Standar Operasional Pengambilan dan Pengukuran Kualitas Udara
Ruangan Rumah Sakit.
j. Kepmenkes RI No.1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri.
k. Kepmenkes RI No. 907/Menkes/SK/VIII/2002 tentang Syarat-syarat
Pengawasan Kualitas Air Minum.
l. Permenaker no. 05/Men/1996 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
m. Peraturan Pemerintah No. 10 tahun 1989 tentang penyediaan dan
pemanfaatan tenaga listrik.
n. Peraturan Pemerintah No. 36 tahun 2005 tentang peraturan
pelaksanaan undang-undang no. 28 th 2002 tentang Bangunan
gedung.
o. Peraturan menteri pertambangan dan energy no. 01.P/40/M.PE/1990
tentang instalasi ketenagalistrikan;
p. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 29/PRT/M/2006 tentang
Pedoman Persyaaratan Teknis Bangunan Gedung.
q. Peraturan menteri kesehatan no. 363/Menkes/Per/IV/1998 tentang
Pengujian dan kalibrasi alat kesehatan pada sarana pelayanan
kesehatan.
r. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng Nomor :
440/109.1/DINKES/2016 tanggal 16 Juni 2016 tentang izin
operasional Rumah Sakit Tk. IV Singaraja.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Pertama : KEPUTUSAN KEPALA RUMAH SAKIT Tk. IV SINGARAJA TENTANG


KEBIJAKAN MANAJEMEN FASILITAS dan KESELAMATAN DI RUMAH
SAKIT Tk. IV SINGARAJA.

Kedua : Kebijakan Manajemen Fasilitas dan Keselamatan di Rumah Sakit Tk. IV


Singaraja sebagaimana tercantum dalam lampiran Keputusan ini.

Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila di kemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Singaraja
Pada tanggal : 2 Oktober 2018
________________________________

Kepala Rumah Sakit Tk. IV Singaraja,

dr. Rinie Indah Chandra Wirasati, Sp.KJ


Mayor Ckm (K) NRP 11050030140179
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH SINGARAJA
RUMAH SAKIT TK. IV SINGARAJA
__________________________________________

Lampiran
Keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. IV Singaraja
Nomor : Skep/01/MFK/X/2018
Tanggal : 2 Oktober 2018
_______________________________________

KEBIJAKAN MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN


DI RUMAH SAKIT Tk. IV SINGARAJA

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan :


1) Fasilitas adalah : alat-alat atau kelengkapan yang digunakan dalam bekerja terdiri
dari :
- Sarana meliputi bangunan gedung.
- Sistim utilitas / pendukung bangunan gedung meliputi : listrik, genset, air bersih,
air minum, gas medis, sistim vakum medis, telepon, jaringan kabel data, AC.
- Peralatan Medis : peralatan yang digunakan khusus untuk tindakan medis.
- Peralatan Non Medis adalah : peralatan lain selain yang termasuk dalam sistim
utilitas.

(2) Manajemen adalah suatu proses kegiatan yang terdiri atas perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengukuran dan tindak lanjut yang dilakukan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan manusia dan
sumber daya lainnya.

(3) Keselamatan adalah suatu keadaan tertentu dimana gedung, permukaan dan
peralatan tidak menimbulkan bahaya atau risiko bagi pasien, pengunjung dan
karyawan.

(4) Keamanan adalah perlindungan dari kehilangan, kerusakan dan pengrusakan oleh
pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

(5) Lingkungan Rumah Sakit adalah area rumah sakit dengan cakupan seluruh
halaman rumah sakit hingga batas lingkungan sekitar kawasan rumah sakit.

(6) Rumah Sakit adalah Rumah Sakit Tk. IV Singaraja.

Pasal 2

(1) Lingkup keputusan ini meliputi : Sarana, Sistim Utilitas, Peralatan Medis, Peralatan
Non medis, Keselamatan dan Keamanan, Kebakaran, Larangan Merokok, Instalasi
Pengolahan Air Limbah, Sanitasi, Pendidikan dan Pelatihan, Monitoring dan
Evaluasi, dan Penutup.
BAB VII
KEBAKARAN

Pasal 11
Alat Pemadam Kebakaran

(1) Rumah sakit berkewajiban menyediakan alat pemadam kebakaran sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Alat pemadam kebakaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilakukan
pemeriksaan, uji fungsi dan sertifikasi oleh instansi yang berwenang secara berkala.

(3) Seluruh petugas dan/atau pemberi pelayanan dan/atau pasien dan/atau


pengunjung di rumah sakit harus diberi informasi dan/atau pelatihan tentang cara
penggunaan alat pemadam kebakaran (APAR).

(4) Ketentuan lebih lanjut tentang alat pemadam kebakaran sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), (2) dan (3) diatur melalui pedoman, standar prosedur operasional,
panduan dan program.

Pasal 12
Jalur Evakuasi

(1) Rumah sakit berkewajiban menyiapkan jalur evakuasi yang harus selalu siap dan
aman untuk proses evakuasi.

(2) Seluruh petugas dan/atau pemberi pelayanan dan/atau pasien dan/atau pengunjung di
rumah sakit harus diberi informasi dan/atau pelatihan tentang prosedur evakuasi.

(3) Ketentuan lebih lanjut tentang jalur evakuasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan (2) diatur melalui pedoman, standar prosedur operasional, panduan dan
program.

BAB XIII
PENUTUP

Pasal 18

(1) Keputusan ini berlaku mulai tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Singaraja
Pada tanggal : 2 Oktober 2018
________________________________

Kepala Rumah Sakit Tk. IV Singaraja,

dr. Rinie Indah Chandra Wirasati, Sp.KJ


Mayor Ckm (K) NRP 11050030140179

Anda mungkin juga menyukai