Anda di halaman 1dari 5

Konsep Kebebasan dalam Pandangan Immanuel Kant dan Washil bin Atha

Proposal Penelitian

Dibentuk untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester


Mata kuliah Metodologi Penelitian Filsafat

Oleh:

M Saluri Apip

NIM 11180331000035

PROGRAM STUDI AQIDAH FILSAFAT ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2021
A. Latar Belakang

Ketertarikan penulis dalam membahas tentang teori kebebasan ialah, karena tidak bisa
kita pungkiri bahwasanya manusia ingin melakukan sesuatu tindakan dengan bebas tanpa harus
mendapatkan interpensi atau batasan oleh aturan aturan yang terikat oleh kebebasan manusia
dalam bekehendak itu sendiri. Jadi kebebasan ini adalah suatu kemampuan untuk memilih
tindakan, dengan catatan apa yang dipilih dalam menetukan tindakan tersebut berkaitan dengan
konsekuensi dengan hal nya tanngung jawab ataupun balasan.

Penulis tertarik mengkaji dan meneliti konsep kebebasan, karena terkait kebebasan
manusia dalam berkehendak sering kita rasakan, karena tanpa kita sadari pun kebebasan
berkehendak kita sering melakukannya.

Penulis memilih dua tokoh Immanuel Kant dan Washil bin Atha. Jadi alasan penulis
dalam memilih dua tokoh tersebut ialah karena Immanuel Kant dalam pemikiranya tentang teori
kebebasan karena membahasas konsep tersebut dengan pendekatan filsafat, sedangkan Washil
bin Atha yang merupakan tokoh dari Mu’tazilah ia menyinggung komsep kebebasan tersebut
menggunakan teologi atau kalam.

Washil bin Atha yang merupakan tokoh Mu’tazilah melalui aliran teologinya
berpandangan bahwa Tuhan memberikan kemerdekaan dan kebebasan bagi manusia dalam
menentukan kehendak dan perbuatannya. Di sini terjadi bertentangan antara pemahaman tentang
konsep kebebasan menurut Immanuel Kant dengan pemahaman Washil bin Atha. Dan akhirnya
terjadilah kontroversi dari kedua pemahaman tokoh tersebut.

Immanuel kant yang merupakan seorang filsuf tidak mendepankan sesuatu pemahaman
dengan teologi, ia memandang sesuatu tersebut dengan intuitif. Kebebasan dalam pandangan
Kant bahwa manusia bebas melakukan kehendaknya dengan yang ia pilih, namun tidak terlepas
dari tanggung jawab nya denga napa yang ia perbuat, Selanjutnya itu ialah Pandangan dari
Washil bin Atha yang mana ia ini memandang konsep kebebasan ini menggunakan teologi yang
mana di artikan kebebebasan ini bahwa manusia bebas memilih untuk melakukan sesuatu itu
dengan catatan akan mendapatkan ganjaran sesuai dengan apa yang ia perbuat,
B. Rumusan Makalah

1. Bagaimana pandangan Immanuel Kant tentang konsep kebebasan?


2. Bagaimana pandangan Washil bin Atha tentang konsep kebebasan?
3. Apa persamaan dan perbedaan Immanuel Kant dan Washil bin Atha terkait
konsep kebebasan dan bagaimana pengaruh pemikiran tersebut bagi pandangan
lingkungan sekitar?

C. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui pandangan Immanuel kant dan Washil bin Atha tentang konsep
kebebasan.
2. Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan pemikiran Immanuel Kant dan
Washil bin Atha mengenai konsep kebebasan
3. Mencari titik temu terkait pemikiran Immanuel Kant dan Washil bin Atha tentang
konsep kebebasan.

D. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research)
dan kualitatif. Analisis ini digunakan guna mencari hasil serta mengumpulkan data,
menyusun, menggunakan dan menafsirkan sebuah data yang ada.Kegiatan kajian
pusaka ini juga dapat dilakukan dengan memilih dan memilah sumber bacaan yang
relevan serta sesuai dengan bidang bidang ilmu dan bidang kajian yang hendak
dijadikan penelitian.
Kajian kepustakaan merupakan bagian intregal dari keseluruhan proses
penelitian dan akan memberikan kontribusi yang sangat berharga terhadap hampir
keseluruhan langkah dan tahap dalam penelitian. Kajian kepustakaan ini bahkan
harus dilakukan sebelum perencanaan penelitian itu sendiri. Penelitian kualitatif
mempunyai dua tujuan utama, yaitu pertama menggambarkan dan mengungkapkan
(to describe and explore), kedua menggambarkan dan menjelaskan (to describe and
explain). Dari hal tesebut, maka penelitian ini hendak menguraikan secara lengkap,
teratur dan teliti terhadap suatu.

2. Sumber Data
Sumber data uang digunakan ialah data primer dan sekunder. Data Primer
yaitu data yang langsung dari sumber pertama mengenai masalah yang akan
diungkap secara sederhana dan disebut sebagai data asli. Data yang dimaksud
yakni berupa sumber yang dijadikan sebagai rujukan dalam menyusun skripsi ini
adalah buku karya Nico Syukur Dister yang berjudul Filsafat kebebasan. Data
Sekunder yaitu informasi yang berkaitan dengan objek penelitian yang
disampaikan orang lain. Data yang dimaksud berupa data-data atau referensi yang
relevan dan terkait dengan tema skripsi ini,diantaranya; kitab atau buku-buku,
skripsi, tesis, dan sebagainya.
3. Metode Pengumpulan Data
Metode Data dari penelitian ini menggunakan data kepustakaan, yakni
dengan mengumpulkan bahan-bahan dari berbagai tulisan baik dari buku-buku,
majalah, jurnal, internet, dan bahan-bahan yang dianggap mempunyai keterkaitan
dengan permasalahan yang dibahas.
4. Analisis Data
Analisis merupakan suatu proses penyusunan data agar dapat di
interpretasikan dan bermakna. Content analisis merupakan suatu metode studi dan
analisis secara sistematis dan objektif tentang isi dari sebuah pesan suatu
komunikasi. Lalu dengan menggunakan metode desktiptif yang merupakan metode
untuk membuat perencanaan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-
fakta.

E. Sistematika Penulisan

Agar tersusun penulisan skripsi ini dengan baik, penulis menyusun kedalam lima
bab yang mana antara bab satu dengan bab berikutnya merupakan suatu rangkaian yang
tidak dapat dipisahkan mengingat satu sama lainnya bersifat integral, komprehensif. Untuk
mendapatkan gambaran pokok penelitian secara keseluruhan dan bagaimana hubungan
antara bab pertama dengan bab selanjutnya, maka sistematika penulisan dalam penelitian
ini disusun sebagai berikut:

Bab I, bab ini merupakan pendahuluan yang mana terdapat tentang Latar belakang
masalah, Rumusan masalah, Tujuan dan manfaat. Penelitian, Tinjauan pustaka, Metode
penelitian, dan Sistematika penulisan.

Bab II, bab ini meliputi landasan teori, dan pada bab ini akan dibahas mengenai
Bagaimana pandangan Immanuel Kant tentang konsep kebebasan.

Bab III, bab ini meliputi tentang bagaimana pandangan Washil bin Atha tentang
konsep kebebasan serta persamaan dan perbedaannya dengan Immanuel Kant dan
bagaimana pengaruh pemikiran tersebut bagi lingkungan sekitar.

Bab IV, dalam bab ini meliputi analisis dari data-data yang terdapat dalam bab III
dengan menggunakan kacamata dalam bab II, sehingga hasilnya akan mencerminkan dan
sesuai dengan tema yang diangkat.

Bab V, bab ini merupakan penutup. Bab ini berisi tentang kesimpulan dari semua
bab yang ada, yang mana dalam kesimpulan ini terdapat hasil dari penelitian dan saran-
saran berupa masukan secara umum yang diajukan kepada pembaca terkait

F. Daftar Pustaka

Nico Syukur Dister OFM, Filsafat Kebebasan, (Yogyakarta: Kanisius, 1988).


Abdullah, M. Amin. Filsafat Etika Islam antara Al-Ghazali dan Immanuel Kant. Bandung:
Mizan. 2002.

Joesoef Sou’yb, Peranan Aliran Iktizal dalam Perkembangan Alam Pikiran Islam. Jakarta:
Pustaka Alhusna, 1982.

Harun Nasution. Teologi Islam, Aliran-aliran Sejarah Analisa Perbandingan. Jakarta: UI Press,
1972.

Rahman, Jalaluddin. Konsep Perbuatan Manusia Menurut Qur’an. Jakarta: Bulan Bintang. 1992.

Anda mungkin juga menyukai