KELOMPOK 7
A. Pengertian Asal – Usul Secara Etimologi dan
Terminologi
1. Pengertian Asal-usul secara etimologi adalah dasar, yang asli, yang sejati,
sifat, urutan keturunan, asal mula menunjukkan asal, dari tingkah laku (tabiat) yang
dapat kita ketahui asalnya (tinggi rendahnya derajat dsb).
3. Kata agama berasal dari bahasa Sanskerta, agama yang berarti "tradisi" atau "A"
berarti tidak; "GAMA" berarti kacau. Sehingga agama berarti tidak kacau. Dapat juga
diartikan suatu peraturan yang bertujuan untuk mencapai kehidupan manusia ke arah
dan tujuan tertentu
B. Sejarah Agama
- Animisme
- Dinamisme
- Toteisme
dan lain-lain
- Teori bahwa kelakuan manusia yang bersifat religi itu terjadi karena manusia mulai sadar akan
adanya faham jiwa.
- Teori bahwa kelakuan manusia yang bersifat religi itu terjadi karena manusia mengakui adanya
banyak gejala yang tidak dapat diterangkan dengan akalnya.
- Teori bahwa kelakuan manusia yang bersifat religi itu terjadi dengan maksud untuk
menghadapi krisis-krisis yang ada dalam jangka waktu hidup manusia.
- Teori bahwa kelakuan manusia yang bersifat religi terjadi karena kejadian-kejadian yang luar
biasa dalam hidupnya, dan dalam alam sekelilingnya
C. Macam-macam Asal-Usul Agama Dalam Perspektif
Teori Sosiologi
-Teori Jiwa
Beberapa ayat yang berhubungan dengan Beberapa ayat yang mendukung adanya
teori jiwa yaitu: teori ini adalah:
1) Surat al-Syams ayat 7-10, mengutip “maka sebagaimana makhluk yang lain,
beberapa pendapat ulama. akal memiliki sifat lemah dan
keterbatasan. Jika akal menggunakan
) قَ ْد َأ ْفلَ َح َم ْن8( ) فََأ ْلهَ َمهَا فُجُو َرهَا َوتَ ْق َواهَا7( س َو َما َس َّواهَا
ٍ َونَ ْف daya pikirnya pada lingkup dan batasnya
)10( اب َم ْن َدسَّاهَا َ ) َوقَ ْد َخ9( َز َّكاهَا serta memaksimalkan pengkajiannya, ia
“Demi jiwa dan penyempurnaan akan tepat (menentukan) dengan ijin
(ciptaannya), maka Allah mengilhamkan Allah. Tetapi jika ia menggunakan
kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan akalnya di luar lingkup dan batasnya yang
ketakwaannya, sesungguhnya beruntunglah Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah
orang yang menyucikan jiwa itu, dan tetapkan maka ia akan membabi buta…”
sesungguhnya merugilah orang yang (Lawami’ul Anwar Al-Bahiyyah, hal.
mengotorinya.”(Q. S. al-Syams [91]: 7-10). 1105)..
7. Teori Krisis Dalam Hidup Individu
Hadist yang menjelaskan lima penyebab terjadinya krisis dalam hidup individu yaitu:
َح َّدثَنا ُم َح َّمد بن َعلِي ْال َمرْ َو ِزي ثَنَا أبُو ال َّدرْ داء َعبْد ال َع ِزيْز بن المنيب حدثني إسحاق بن عبد هللا بن كيسان حدثني أبي عن الضحاك بن
َّض قَو ٌم ال َع ْه َد ِإال َ َ َما نَق:س ٍ َخ ْمسٌ بِ َخ ْم صلى هللا عليه وسلم مزاحم عن مجاهد وطاوس عن بن عباس رضي هللا عنهما قال قال رسول هللا
َّوت َوالَ طَفَّفُ ْوا ال ِم ْي َكا َل ِإال
ُ ت فِ ْي ِه ُم الفَا ِخ َشةُ ِإالَّ فَ َشا فِ ْي ِه ُم ال َمْ ظهَ َرَ َُسلِّطَ َعلَ ْي ِه ْم َع ُد ُّوهُ ْم َو َما َح َك ُم ْوا بِ َغي ِْر َما َأ ْن َز َل هللا ِإالَّ فَ َشا فِ ْي ِه ُم الفَ ْق ُر َوال
ْ َس َع ْنهُ ُم الق
.ط ُر َ ِات َوُأ ِخ ُد ْوا بِال ِّسنِي َْن َوالَ َمنَع ُْوا ال َّز َكاةَ ِإالَّ ُحب
َ َُمنِع ُْوا النَّب
“Lima (perkara dibalas) dengan lima (perkara): (1) suatu kaum tidak menyalahi janji
melainkan musuhnya dimenangkan atas mereka, (2) mereka tidak menghukumi dengan
selain yang diturunkan oleh Allah melainkan merata kefakiran, (3) tidak terang-terangan
perzinaan pada mereka, melainkan merata kematian pada mereka, (4) mereka tidak
mengurangi takaran/timbangan melainkan dihalangi tumbuh-tumbuhan dan dikenai tahun-
tahun paceklik, dan (5) mereka tidak menahan zakat melainkan ditahan hujan dari
mereka.” Hr. Thabrani.
4. Allah sudah memberikan kekuatan luar biasa kepada manusia. Satu dalil
yang selalu memberi semangat adalah
Salah satu hukum kemasyarakatan yang paling populer adalah hukum terjadinya perubahan
sosial, sebagaimana dinyatakan:
a) Qs. Ar-Ra’d: 11 yang Artinya :
“Ada baginya pengikut-pengikut yang bergiliran, dihadapannya dan dibelakangnya, mereka
menjaganya atas perintah Allah SWT. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan
suatu qaum sehingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka. Dan apabila Allah
menghendaki keburukan terhadap suatu qaum, maka tak ada yang dapat menolaknya, dan
sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.”
b) Qs. Al-Anfal : 53
ك ُم َغيِّرًا نِ ْع َمةً َأ ْن َع َمهَا َعلَى قَ ْو ٍم َحتَّى يُ َغيِّرُوا َما بَِأ ْنفُ ِس ِه ْم َوَأ َّن هَّللا َ َس ِمي ٌع َعلِي ٌم
ُ َك بَِأ َّن هَّللا َ لَ ْم ي
َ َِذل
“Yang demikian itu adalah karena sesunggunhnya Allah sekali-kali tidak
akan mengubah suatu nikmat yang telah dianugrahkan-Nya kepada suatu
qaum hingga qaum itu mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri,
dan sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui
SELESAI SEKIAN TERIMA KASIH
WASSALAM