Karya tulis ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Filsafat Ilmu
Dosen Pengampu :
Zul Andrivat, M.Pd
Disusun Oleh :
Intan Dewi
Widya Putri Dewi
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahnya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Makalah ini kami susun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Filsafat Ilmu. Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman untuk para pembaca, khususnya mahasiswa jurusan Pendidikan
Agama Islam, dan umumnya kepada ananda semua yang berminat kepada filsafat ilmu.
Tiada gading yang tak retak, karya sederhana ini masih banyak kekurangan dalam
penyusunannya karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penyusun. Oleh sebab itu,
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini dalam penulisan-penulisan kembali ke depannya.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.Kesimpulan ......................................................................................................................
B. Kritik dan Saran ..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Filsafat, filisofi atau falsafah berakar dari kata Yunani kuno, yaitu “philos” yang
berarti cinta atau kecintaan dalam arti yang luas dan “sophia” yang berarti kebijaksanaan
atau pengetahuan. Jadi dapat disimpulkan bahwa filsafat adalah kecintaan pada
pengetahuan.
Terdapat banyak aliran dalam filsafat, namun Aliran Kritisisme dalam filsafat
Immanuel Kant adalah penggabungan antara dua aliran besar filsafat sebelumnya, yaitu
Rasionalisme yang dipelopori oleh Rene Descartes (1596-1650 M) dan Empirisme yang
dipelopori oleh David Hume (1711-1776 M). Pendirian aliran rasionalisme dan
empirisme memang sangat bertolak belakang. Rasionalisme berpendirian bahwa akal
merupakan sumber pengenalan atau pengetahuan, sedangkan empirisme berpendirian
sebaliknya bahwa pengalamanlah yang menjadi sumber seluruh ilmu pengetahuan
tersebut. Immanuel Kant berusaha menyelesaikan pertikaian itu dengan filsafatnya,
karena menurutnya kesalahan terbesar dalam kedua aliran tersebut adalah tidak
menyelidiki terlebih dahulu sejauh mana kekuatan sekaligus batasan kemampuan akal
manusia dalam memperoleh pengetahuan.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah kami rangkum, maka kami ambil topik
pembahasan yang dirumuskan dalam rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian filsafat aliran kritisisme?
2. Bagaimana latar belakang timbulnya filsafat aliran kritisisme?
3. Siapakah tokoh filsafat aliran kritisisme?
4. Apa saja pemikiran filsafat aliran kritisisme?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian filsafat aliran kritisisme
2. Untuk mengetahui latar belakang munculnya aliran kritisisme
3. Untuk mengetahui siapa tokoh filsafat aliran kritisisme
4. Untuk mengetahui apa saja pemikiran filsafat aliran kritisisme
BAB II
PEMBAHASAN
Kant dalam argumennya, bahwa akal dipandu oleh tiga ide transcendental,
yaitu ide psikologis yang disebut jiwa, ide dunia, dan ide tentang Tuhan.
Ketiganya tersebut memiliki fungsi masing-masing, yaitu “ide jiwa” menyatakan
dan mendasari segala gejala batiniah yang merupakan cita-cita yang menjamin
kesatuan terakhir dalam bidang psikis, “ide dunia” menyatakan segala gejala
jasmaniah, “ide Tuhan” mendasari segala gejala, segala yang ada, baik batiniah
maupun yang lahiriah (Ahmad Tafsir, 2005:150-151, lihat Mircea Eliade,t.:247)
[1]
A. Kesimpulan
1) Aliran ini muncul pada abad ke-18, dimana zaman itu disebut sebagai
zaman pencerahan.
2) Aliran filsafat kritisisme adalah penggabungan dari aliran yang saling
bersebrangan yaitu aliran rasionalisme dan empirisme. Rasionalisme
berpendirian bahwa akal merupakan sumber pengenalan atau pengetahuan,
sedangkan empirisme berpendirian sebaliknya bahwa pengalamanlah yang
menjadi sumber seluruh ilmu pengetahuan.
3) Kant seolah-olah mempertegas bahwa rasio tidak mutlak dapat menemukan
kebenaran, karena rasio tidak membuktikan, demikian pula pengalaman,
tidak dapat dijadikan tolak ukur yang paling utama.
B. Saran
Daftar Pustaka
Buton, A. (2022, Oktober 20) “Apa Tujuan Aliran Filsafat Kritisisme?” diakses
pada 18 Desember 2023 21.28 dari https://www.awinswriting.com/2022/10/apa-tujuan-
aliran-filsafat-kritisisme.html
Umami, R. H. dkk (2015, Juni 02) “Filsafat Kritisisme Immanuel Kant” diakses
pada 18 Desember 2023 21.42 dari https://www.morfobiru.com/2015/06/makalah-
kritisisme-immanuel-kant.html
Suriasumantri, J. S. (2009). Ilmu Dalam Perspektif . Jakarta : Yayasan Obor
Indonesia
Wibawa, G. Muttaqin, R. (2022). “Implikasi Filsafat Kritisisme Immanuel Kant
Bagi Pengembangan Studi Hukum Ekonomi Syariah”. Jurnal Ilmiah Hukum, 1(1), 21