Anda di halaman 1dari 181

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIE-

VEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL


BELAJAR SISWA PADA MATERI IPA TEMA 5 EKOSISTEM
PADA SISWA KELAS VA SD NEGERI 01 KOTA BARU
KECAMATAN NEGERI AGUNG KABUPATEN WAY
KANAN TAHUN PELAJARAN 2021/2022

SKRIPSI

OLEH:
SURANTO
NIM: 5418030084

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT) AL-HIKMAH
BUMI AGUNG WAY KANAN
2021

i
ii
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIE-
VEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATERI IPA TEMA 5 EKOSISTEM
PADA SISWA KELAS VA SD NEGERI 01 KOTA BARU
KECAMATAN NEGERI AGUNG KABUPATEN WAY
KANAN TAHUN PELAJARAN 2021/2022

SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Strata Satu (S.1) Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

SURANTO
NIM: 5418030084

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT) AL-HIKMAH
BUMI AGUNG WAY KANAN
2021

iii
ABSTRAK

Suranto. 2022. Penerapan model pembelajaran Student Teams Achievement


Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi IPA tema 5
ekosistem pada siswa kelas VA SD Negeri 01 Kota Baru, Kecamatan Negeri
Agung, Kabupaten Way Kanan tahun pelajaran 2021/2022. Skripsi. Program
Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. STIT Al-Hikmah Bumi Agung Way
Kanan. Pembimbing (1) Uswatun Chasanah, M.Pd. (2) Muhammad Ilyas, M.Pd.
Permasalahan yang penulis temukan pada siswa kelas VA SD Negeri 01
Kota Baru, Kecamatan Negeri Agung, Kabupaten Way Kanan adalah umpan balik
dari siswa pada proses pembelajaran belum optimal serta interaksi antar siswa
tidak terjadi karena tidak adanya pembagian kelompok belajar. Keadaan seperti
ini hanya mengarahkan siswa pada pencapaian ranah kognitif saja. Sementara itu,
ranah afektif dan ranah psikomotor belum tercapai.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui aktivitas siswa selama
pembelajaran menggunakan model pembelajaran Student Teams Achievement
Division (STAD), mengetahui hasil belajar siswa sesudah dilaksanakan
pembelajaran menggunakan model pembelajaran Student Teams Achievement
Division (STAD) .
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK).
Penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu suatu bentuk penelitian yang bersifat reflek
dengan melakukan atau meningkatkan pembelajaran di kelas secara lebih
professional.
Berdasarkan hasil Penelitian yang telah dilakukan pada siklus I hasil belajar
siswa mencapai ketuntasan 61,11% pada siklus II mencapai 94,44% hal ini berarti
mengalami peningkatan skor sedang. maka dapat ditarik kesimpulan yaitu
pembelajaran yang dilaksanakan dengan penerapan model pembelajaran Student
Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar siswa pada materi IPA tema 5 ekosistem pada siswa kelas VA SD Negeri
01 Kota Baru, Kecamatan Negeri Agung, Kabupaten Way Kanan tahun pelajaran
2021/2022.

Kata Kunci: Student Teams Achievement Division (STAD), Hasil Belajar, SD


Negeri 01 Kota Baru.

iv
v
vi
vii
viii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Nama : SURANTO
2. Tempat, Tanggal Lahir : Kota Baru, 03 Mei 1998
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
5. Agama : Islam
6. Alamat : Kamp. Kota Baru, Kec. Negeri Agung,
Kab. Way Kanan
7. No Telp/HP : 082289338932
8. E-mail : surantobe123@gmail.com
9. Keluarga
a. Ayah : Turoso
b. Ibu : Waginem
c. Anak :-
10. Riwayat Pendidikan : 1. SDN 01 Kota Baru, Lulus Tahun 2010
2. SMP Tunas Baru, Lulus Tahun 2013
3. SMAN 01 Negeri Agung, Lulus Tahun
2016
11. Riwayat Pekerjaan : Guru di SDS Way Pulih

Foto
4x6

ix
MOTTO

َ ٌ‫ب ا ْل ِع ْل ِم فَ ِر ْيضَة‬
ْ ‫علَى ُك ِ ِّل ُم‬
‫س ِلم‬ َ
ُ َ‫طل‬
Artinya:
“Menuntut ilmu wajib atas setiap muslim“1
(HR.Ibnu Majah, No.224)

“Kegagalan dan kesalahan mengajarkan kita untuk mengambil pelajaran dan


menjadi lebih baik”
(Suranto)

1 HR.Ibnu Majah, No.224

x
PERSEMBAHAN

Rasa syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu. Skripsi ini saya

persembahkan kepada:

1. Kedua orang tua tercinta, Bapak Turoso dan Ibu Waginem berkat do’a-do’a

mereka sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Almamater tercinta STIT Al-Hikmah Bumi Agung Way Kanan.

3. Saudari saya Lestari serta seluruh keluarga besar saya yang selalu memberi

do’a.

4. Anes Marsela, S.Pd yang selalu memberi motivasi dan semangat untuk

menyelesaikan skripsi ini.

5. Teman-teman seperjuangan Program Studi Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah tahun 2018 serta program studi lainnya di STIT Al-Hikmah Bumi

Agung Way Kanan.

xi
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat

dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Penerapan Model Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD)

Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi IPA Tema 5 Ekosistem

Pada Siswa Kelas VA SD Negeri 01 Kota Baru, Kecamatan Negeri Agung,

Kabupaten Way Kanan, Tahun Pelajaran 2021/2022”. Shalawat serta salam

disampaikan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, semoga mendapatkan

syafa’at-Nya di hari akhir nanti.

Penyelesaian proposal skripsi ini tidak lepas dari bantuan, dukungan, dan

kerja sama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima

kasih kepada kepada:

1. Bapak H. Ali Kuswadi, S.HI. M.Pd.I. Ketua STIT Al-Hikmah Bumi Agung

Way Kanan.

2. Bapak Slamet Pujiono, M.Pd. Ketua Program Studi Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah.

3. Ibu Uswatun Chasanah, M.Pd. Selaku pembimbing I dan Bapak Muhammad

Ilyas, M.Pd. Selaku Pembimbing II yang telah memberi arahan dan

bimbingan selama menyusun skripsi ini.

4. Bapak dan Ibu dosen STIT Al-Hikmah Bumi Agung Way Kanan, yang telah

memberikan bimbingan dan ilmu kepada penulis menempuh pendidikan.

5. Seluruh rekan-rekan Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Angkatan 2018 yang telah berjuang bersama selama kuliah.

xii
Ucapan terima kasih juga ditunjukan kepada semua pihak yang namanya

tidak dapat disebutkan satu persatu. Penulis hanya dapat memohon dan berdo’a

kepada Allah SWT semoga atas bantuan, bimbingan, dukungan, dan masukannya

dapat menjadi amal ibadah dan bermanfaat di dunia dan akhirat. Aamiin ya

Rabbal alamiin.

Penulis berharap semoga skripsi ini akan membawa manfaat yang sebesar-

besarnya khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya.

Negeri Agung, 14 Oktober 2021

Penulis

SURANTO
NIM. 5418030084

xiii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................... i

LEMBAR LOGO ........................................................................................ ii

HALAMAN JUDUL ................................................................................... iii

ABSTRAK ................................................................................................... iv

LEMBAR PERSETUJUAN ....................................................................... v

LEMBAR NOTA DINAS ........................................................................... vi

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ vii

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ................................ viii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................... ix

MOTTO ....................................................................................................... x

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. xi

KATA PENGANTAR ................................................................................. xii

DAFTAR ISI ................................................................................................ xiv

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xvii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 6
C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 6

xiv
D. Kegunaan Penelitian................................................................................ 7
E. Definisi Oprasional Variabel .................................................................. 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA


A. Kajian Landasan Teori ........................................................................... 10
1. Pembelajaran .............................................................................. 10
2. Model Pembelajaran .................................................................. 10
3. Model Pembelajaran Student Teams Achievement Division
(STAD) ..................................................................................... 11
4. Langkah-langkah Model Pembelajaran Student Teams Achi-
evement Division (STAD) .......................................................... 13
5. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Student
Teams Achievement Division (STAD) ....................................... 16
6. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ...................................... 18
7. Hasil Belajar ............................................................................... 18
B. Penelitian Yang Relevan ........................................................................ 21
C. Kerangka Berpikir .................................................................................. 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


A. Desain Penelitian ................................................................................... 25
B. Prosedur Penelitian ................................................................................ 26
1. Perencanaan ............................................................................... 26
2. Pelaksanaan ................................................................................ 28
3. Pengamatan ................................................................................ 28
4. Refleksi ...................................................................................... 28
C. Kehadiran dan Peran Penelitian.............................................................. 30

D. Kancah Penelitian ................................................................................... 30

1. Visi SD Negeri 01 Kota Baru..................................................... 31


2. Misi SD Negeri 01 Kota Baru .................................................... 31
E. Subjek Penelitian .................................................................................... 31
F. Data dan Sumber Data ............................................................................ 32

xv
G. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 32
1. Observasi .................................................................................... 32
2. Tes ............................................................................................. 33
3. Dokumentasi............................................................................... 33
H. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 33
1. Tes Kognitif................................................................................ 33
2. Tes Afektif.................................................................................. 35
3. Tes Psikomotorik........................................................................ 35
4. Indikator Keberhasilan ............................................................... 36

BAB IV LAPORAN HASI PENELITIAN


A. Paparan Data ..................................................................................... 37
1. Profil SD Negeri 01 Kota Baru ............................................. 37
2. Visi dan Misi SD Negeri 01 Kota Baru ................................ 37
B. Temuan Penelitian ............................................................................. 38
1. Kondisi Awal ........................................................................ 38
2. Siklus I .................................................................................. 39
3. Siklus II ................................................................................. 49
C. Pembahasan ....................................................................................... 60
1. Analisis Data Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan
2. Model Pembelajaran Student Teams Achievement Division
(STAD) Siklus I dan Siklus II .................................................. 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan........................................................................................ 66
B. Saran .................................................................................................. 66

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

xvi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terlebih Dahulu ........................................................... 21

Tabel 3.1 Kategori Penafsiran Nilai Rata-rata Siswa.................................... 34

Tabel 4.1 Hasil Belajar Siswa Siklus I .......................................................... 46

Tabel 4.2 Hasil Belajar Siswa Siklus II ........................................................ 58

Tabel 4.3 Rata-rata Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II ..................... 60

xvii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ..................................................................... 24

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ........................................ 29

Gambar 4.1 Perbandingan Rata-rata Hasil Belajar Siswa dan Tingkat

Ketuntasan Siklus I dan Siklus II.............................................. 61

xviii
DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Izin Pra Penelitian


2. Surat Balasan Izin Pra Penelitian
3. Surat Izin Penelitian
4. Surat Balasan Izin Penelitian
5. Formulir Pengajuan Judul
6. Buku Bimbingan
7. Kisi-kisi Instrumen Wawancara
8. Instrumen Wawancara
9. Hasil Instrumen Wawancara
10. Kisi-kisi Instrumen Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa
11. Lembar Observasi Siswa Siklus I dan Siklus II
12. Butir Soal dan Kunci Jawaban Prettest dan Posttest
13. Soal Prettest dan Posttest Siklus I dan Siklus II
14. Nilai Prettest dan Posttest Siklus I dan Siklus II
15. Perangkat Pembelajaran
16. Dokumentasi Penelitian

xix
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ilmu pengetahuan alam yang sering disebut juga dengan istilah

Pendidikan sains, disingkat menjadi IPA. IPA merupakan salah satu mata

pelajaran pokok dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, termasuk pada

jenjang sekolah dasar. Mata pelajaran IPA merupakan mata pelajaran yang

selama ini dianggap sulit oleh sebagian besar peserta didik, mulai dari jenjang

sekolah dasar sampai sekolah menengah. Anggapan sebagian besar peserta

didik yang menyatakan bahwa pembelajaran IPA ini sulit adalah benar

terbukti dari hasil perolehan Ujian Akhir Sekolah (UAS) yang dilaporkan

oleh Depdiknas masih sangat jauh dari standar yang diharapkan. Ironisnya,

justru semakin tinggi jenjang pendidikan, maka perolehan rata-rata nilai UAS

Pendidikan IPA ini menjadi semakin rendah.

Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan saat ini adalah

masalah lemahnya pelaksanaan proses pembelajaran yang diterapkan para

guru di sekolah. Proses pembelajaran yang terjadi selama ini kurang mampu

mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik. Pelaksanaan proses

pembelajaran yang berlangsung di kelas hanya diarahkan pada kemampuan

siswa untuk menghafal informasi, otak siswa dipaksa hanya untuk mengingat

dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi

yang diperoleh untuk menghubungkannya dengan situasi dalam kehidupan

sehari-hari.2

2Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta:Pernadacmedia Group,
2013), hal.175

1
2

Hakikat pembelajaran sains yang didefinisikan sebagai ilmu tentang

alam yang dalam bahasa Indonesia disebut dengan ilmu pengetahuan alam,

dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian, yaitu: ilmu pengetahuan alam

sebagai produk, proses, dan sikap. Dari ketiga komponen IPA ini, Sutrisno

menambahkan bawah IPA juga sebagai prosedur dan IPA sebagai teknologi.

Akan tetapi, penambahan ini bersifat pengembangan dari ketiga komponen di

atas, yaitu pengembangan prosedur dari proses, sedangkan teknologi dari

aplikasi konsep dan prinsip-prinsip IPA sebagai produk. 3

Pembelajaran sains di sekolah dasar dikenal dengan pembelajaran

ilmu pengetahuan alam (IPA). Konsep IPA di sekolah dasar merupakan

konsep yang masih terpadu, karena belum dipisahkan secara tersendiri,

seperti mata pelajaran kimia, biologi, dan fisika.

Adapun tujuan pembelajaran sains di sekolah dasar dalam Badan

Nasional Standar Pendidikan dimaksudkan untuk4:

1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Allah SWT berdasarkan

keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptan-Nya.

2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang

bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang

adanya hubungan yang saling memengaruhi antara IPA, lingkungan,

teknologi, dan masyarakat.

4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,

memecahkan masalah, dan membuat keputusan.

3Ibid, hal.177
4Ibid, hal.180-181
3

5. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara,

menjaga, dan melestarikan lingkungan alam.

6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala

keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai

dasar untuk melanjutkan Pendidikan ke SMP.

Prasurvey dilakukan di SD Negeri 01 Kota Baru, Kecamatan Negeri

Agung, Kabupaten Way Kanan pada tanggal 28 Oktober 2021. Prasurvey

dilakukan dengan wawancara dan observasi, wawancara dilakukan untuk

memperoleh informasi dari guru dan siswa. Dari hasil wawancara dengan

guru kelas VA di ketahui bahwa metode pembelajarannya masih

menggunakan metode ceramah. Dan hasil wawancara dengan beberapa siswa

kelas VA siswa malas membaca materi pelajaran yang akhirnya berakibat

pada kesulitannya siswa dalam memahami materi pelajaran.

Berdasarkan hasil observasi di SD Negeri 01 Kota Baru, Kecamatan

Negeri Agung, Kabupaten Way Kanan, umpan balik dari siswa pada proses

pembelajaran belum optimal. Hal ini terlihat ketika guru memberi pertanyaan

seputar materi, hanya siswa tertentu yang menjawab pertanyaan tersebut

sedangkan siswa yang lain hanya diam. Aktivitas siswa dalam pembelajaran

juga kurang optimal terutama keaktifan merespon pertanyaan dari guru.

Siswa juga tidak berani untuk menanyakan hal-hal yang mungkin belum

dipahami, meskipun guru telah mempersilahkannya.5

5Wawancara dengan guru kelas VA SDN 01 Kota Baru pada 28 Oktober 2021
4

Interaksi antar siswa tidak terjadi karena tidak adanya pembagian

kelompok belajar. Keadaan seperti ini hanya mengarahkan siswa pada

pencapaian ranah kognitif saja. Sementara itu, ranah afektif dan ranah

psikomotor belum tercapai. Hal ini perlu segera diganti agar tujuan

pembelajaran IPA dapat terlaksana dengan baik melalui model pembelajaran

yang sesuai dengan tujuan IPA.

Diperkuat dari hasil wawancara dengan guru kelas VA SD Negeri 01

Kota Baru, Kecamatan Negeri Agung, Kabupaten Way Kanan bahwa

keterlibatan siswa dalam pembelajaran masih kurang, dan masih

menggunakan metode pembelajaran dengan model ceramah dan penugasan.

Hal ini mengakibatkan hasil belajar kelas VA masih rendah. Dilihat dari data

siswa kebanyakan siswa tidak mencapai target krikteria ketuntasan minimal

(KKM) yang ditetapkan oleh sekolah.

Selain itu, kurangnya keaktifan dan motivasi siswa pada saat

pembelajaran berlangsung juga adalah salah satu penyebab dari belum

tercapainya hasil belajar yang tinggi. Hal ini jelas akan berakibat buruk

terhadap pendidikan.

Permasalahan ini dapat di atasi dengan cara siswa dan guru berintraksi

dengan baik dan saling berperan aktif di dalamnya, dan dibutuhkan inovasi-

inovasi pembelajaran agar siswa lebih tertarik dan bersemangat saat

pembelajaran berlangsung. Salah satunya adalah dengan menggunakan model

inovatif seperti Model Pembelajaran Student Teams Achievement Division

(STAD). Model ini bertujuan agar siswa dapat saling bekerja sama,

bertanggung jawab, saling membantu mendorong satu sama lain untuk


5

berprestasi dalam diskusi kooperatif. Model ini juga melatih siswa untuk

bersosialisasi dengan baik. Penerapan model pembelajaran Student Teams

Achievement Division (STAD) menjadikan siswa aktif berdiskusi,

menyatakan pendapat melalui proses diskusi tersebut. Kegiatan pada model

ini diduga mempengaruhi hasil belajar pada siswa.

Diperkuat dengan penelitian-penelitian terdahulu yang telah

menggunakan model pembelajaran Student Teams Achievement Division

(STAD) yang dikutip oleh penulis di bawah ini:

Asniar, M. 2019. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Student Teams Achievement Division (STAD) untuk Meningkatkan Hasil

Belajar PAI siswa pada materi mengenal para Rasul-rosul Allah SWT di kelas

V.

Anisensia, T. Bito Gregorius Sebo, Wali, M. 2020. Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD)

untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika pada siswa kelas V SDI Blidit

Kabupaten Sikka.

Saadah Fathus. 2018. Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dalam Meningkatkan

Hasil Belajar siswa mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

Hasil dari penelitian-penelitian di atas, menyatakan bahwa hasil

belajar dengan menggunakan Model Pembelajaran Student Teams

Achievement Division (STAD) ini lebih besar dan lebih dipahami oleh peserta

didik dibandingkan dengan menggunakan Model Pembelajaran

Konvensional, serta siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran.


6

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis tertarik

melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Student

Teams Achievement Division (STAD) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Siswa Pada Materi IPA Tema 5 Ekosistem Pada Siswa Kelas VA SD Negeri

01 Kota Baru, Kecamatan Negeri Agung, Kabupaten Way Kanan Tahun

Pelajaran 2021/2022”.

B. Rumusan Masalah

Dari berbagai uraian di atas, maka dapat di rumuskan masalah

sebagai berikut :

1. Bagaimanakah aktivitas siswa selama pembelajaran menggunakan Model

Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD)?

2. Bagaimanakah hasil belajar siswa sesudah dilaksanakan pembelajaran

menggunakan Model Pembelajaran Student Teams Achievement

Division (STAD)?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian penulis

sebagai berikut:

1. Mengetahui aktivitas siswa selama pembelajaran menggunakan Model

Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD).

2. Mengetahui hasi belajar siswa sesudah dilaksanakan pembelajaran

menggunakan Model Pembelajaran Student Teams Achievement Division

(STAD).
7

D. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk memberikan manfaat baik

secara teoritis, praktis, dan akademis:

1. Kegunaan Secara Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan

keilmuan dalam pembelajran IPA.

b. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan kepada guru

kelas dalam meningkatkan hasil belajar.

2. Kegunaan Secara Praktis

a. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberi masukan yang

berarti khususnya bagi guru kelas VA.

b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk para guru

khusunya pada pembelajaran IPA.

3. Kegunaan Secara Akademis

a. Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk memberikan

pengalaman belajar bagi siswa untuk dapat berkerja sama dengan

teman sekelas.

b. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan pengalaman

belajar menggunakan model pembelajaran Student Teams

Achievement Division (STAD) dalam kegiatan mengajar.


8

E. Devinisi Operasional Variabel

1. Model Pembelajaran

Model pembelajaran merupakan strategi prespektif pembelajaran

yang didesain untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran tertentu. Model

pembelajaran merupakan suatu prespektif sehingga guru bertanggung

jawab selama tahap perencanaan, implementasi, dan penilaian dalam

pembelajaran.

2. Model Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD)

Model Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD)

dikembangkan oleh Rabet Slavia dan Koleganya di Universitas John

Hopkin, Student Teams Achievement Division (STAD) merupakan

pendekatan pembelajaran kooperatif yang sederhana.

3. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah

menerima pengalaman belajarnya baik dari segi kognitif, afektif, maupun

psikomotor.

4. Pembelajaran IPA

Sains atau IPA adalah usaha manusia dalam memahami alam

semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran serta menggunakan

prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapat suatu

kesimpulan.
9

5. Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik adalah salah satu pendekatan pembelajaran

yang mengaitkan beberapa materi pembelajaran pada beberapa mata

pelajaran menjadi satu kesatuan yang kemudian dikemas dalam bentuk

tema.
10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Landasan Teori

1. Pembelajaran

Pembelajaran bukanlah aktivitas, sesuatu yang dilakukan oleh

seseorang ketika ia tidak melakukan aktivitas yang lain. Pembelajaran juga

bukanlah sesuatu yang berhenti dilakukan oleh seseorang. Lebih dari itu,

pembelajaran bisa terjadi dimana saja dan pada level yang berbeda-beda,

secara individual, kolektif, ataupun sosial. Pembelajaran adalah perdebatan

mengenai fakta-fakta, interpretasi atas fakta-fakta, dan bukan definisi

istilah pembelajaran itu sendiri. Pembelajaran merefleksikan pengetahuan

konseptual yang digunakan secara luas dan memiliki banyak makna yang

berbeda-beda. Pembelajaran dikatakan sebuah bentuk edukasi yang

menjadikan adanya satu interaksi antara guru dan siswa6.

Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan suatu aktivitas

yang bisa dilakukan dimana saja secara individual atau bersama-sama.

Pembelajaran dapat menambahkan pengetahuan konseptual yang memiliki

makna yang berbeda-beda.

2. Model Pembelajaran

Model pembelajaran merupakan strategi prespektif pembelajaran

yang didesain untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran tertentu. Model

pembelajaran merupakan suatu prespektif sehingga guru bertanggung

6Huda, ” Metode Penelitian Pendidikan” (Celeban Timur:Pustaka pelajar :2017) hal. 2

10
11

jawab selama tahap perencanaan, implementasi, dan penilaian dalam

pembelajaran. Model pembelajaran juga dapat diartikan suatu perencanaan

atau suatu pola yang digunakan sebagai desain dalam pembelajaran dikelas

atau pembelajaran tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat

pembelajaran termasuk didalamnya buku-buku, tape, recorder, media

program komputer, dan kurikulum7.

Model pembelajaran sebagai rencana atau pola yang dapat

digunakan untuk membentuk kurikulum. Mendesain materi-materi

instruksional dan memandu proses pengajaran di ruang kelas atau di-

setting yang berbeda. Model pembelajaran yaitu kerangka konseptual yang

melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman

belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu8.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, penulis menyimpulkan

bahwa model pembelajaran merupakan model yang digunakan untuk

mempermudah penyampaian aktivitas belajara. Model pembelajaran ini

berguna untuk membuat siswa lebih aktif dan memotivasi siswa dalam

pembelajaran yang berlangsung.

3. Model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD)

Model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD)

dikembangkan oleh Rabet Slavia dan Koleganya di Universitas John

Hopkin, Student Teams Achievement Division (STAD) merupakan

pendekatan pembelajaran kooperatif yang paling sederhana.

7Siswono, “pembelajaran matematika” (Bandung: Pt Remaja Rosdakaya,2018) hal.77


8Isrok’atun, “Model-model pembelajaran matematika” (Jakarta: Bumi Aksara,2018) hal.26-27
12

Guru yang menggunakan STAD, juga mengacu kepada belajar kelompok

siswa, menyajikan informasi akademi baru kepada siswa setiap minggu

menggunakan presentasi verbal atau teks9.

Model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD)

adalah anggota tim menggunakan lembaran kegiatan untuk menuntaskan

pelajarannya, dan kemudian saling membantu satu sama lain untuk

memahami bahan pelajaran melalui tutorial, kuis, satu sama lain dan

melakukan diskusi. Model pembelajaran Student Teams Achievement

Division (STAD) merupakan salah satu pembelajaran Cooperative

Learning, yang menekankan pada akativitas dan interaksi di antara siswa

untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi

pembelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal10. Model

pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) dapat

diartikan sebagai suatu variasi metode pembelajaran di mana siswa

berkerja dalam kelompok kecil untuk saling membantu dalam mempelajari

materi akademis11.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, penulis menyimpulkan

bahwa model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD)

merupakan model yang dapat melatih siswa untuk berdiskusi, kuis, tutorial

untuk saling memotivasi dan membantu dalam memahami materi pelajaran

guna memperoleh prestasi yang maksimal.

9Shohimin “68 model pembelajaran inovatif dalam kurikulum” (Yogyakarta: Ar-Ruzz media,2014) hal.185
10Isrok’atun,“Model-model pembelajaran matematika” (Jakarta: Bumi Aksara,2018) hal.119
11Aniar, ‟ Penerapan Model Pembelajaraan Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD)

untuk meningkatkan hasi belajar PAI” (Batam, Jambi,2016) hal.363


13

4. Langkah–langkah Model Pembelajaran Student Teams Achievement

Division (STAD)

Langkah–langkah dalam model pembelajaran Student Teams

Achievement Division (STAD) sebagai berikut12:

a. Guru menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa sesuai

kompetensi dasar yang akan dicapai. Guru dapat menggunakan

berbagai pilihan dalam menyampaikan materi pembelajaran, misal,

dengan metode penemuan terbimbing atau metode ceramah. Langkah

ini tidak harus dilakukan dalam satu kali pertemuan, tetapi dapat lebih

dari satu.

b. Guru memberi tes/kuis kepada setiap siswa secara individu sehingga

akan diperoleh nilai awal kemampuan siswa.

c. Guru membentuk beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4-5

anggota, di mana anggota kelompok mempunyai kemampuan akademik

yang berbeda-beda (tinggi, sedang, dan rendah). Jika mungkin, anggota

kelompok berasal dari budaya atau suku yang berbeda serta

memperhatikan kesetaraan gender.

d. Guru memberikan tugas kepada kelompok berkaitan dengan maeri yang

telah diberikan, mendiskusikannya secara bersama-sama, saling

membantu antaranggota lain serta bersama-sama, saling membantu

antaranggota lain serta membahas jawaban tugas yang diberikan guru.

e. Tujuan utamanya adalah memastikan bahwa setiap kelompok dapat

menguasai konsep dan materi. Bahan tugas untuk kelompok

12Shohimin, ,“68 model pembelajaran inovatif dalam kurikulum” (Yogyakarta:Ar-Ruzz media,2014) hal.187
14

dipersiapkan oleh guru agar kompetensi dasar yang diharapkan dapat

dicapai.

f. Guru memberikan tes/kuis kepada setiap siswa secara individu.

g. Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan,

dan memberikan penegasan pada materi pembelajaran yang telah

dipelajari.

h. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok berdasarkan

perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari nilai awal ke

nilai kuis berikutnya.

Langkah-langkah yang digunakan dalam pelaksanaan model

pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) antara lain13:

a. Pengajaran

Awal pembelajaran diawali dengan penyajian materi melalui

meode diskusi tanya jawab. Materi tersebut digunakan sebagai bekal

untuk menyelesaikan masalah secara kelompok. Dengan demikian,

siswa seharusnya diajarkan tentang materi apa yang akan mereka

pelajari, dan memberi motivasi pentingnya pemahaman materi tersebut

dalam kehidupan.

b. Tim Studi

Siswa melakukan kegiatan belajar kelompok unttuk menyelesaikan

masalah yang tersaji dalam lembar tugas atau lembar kerja siswa.

Masalah yang dihadapi siswa dalam kelompok terkait dengan

penyampaian materi pada tahap sebelumnya. Tahap ini merupakan

aplikasi atau penerapan konsep, untuk memahami lebih dalam dengan


13Isrok’atun,“Model-model pembelajaran matematika” ( Jakarta : Bumi Aksara,2018) hal.120
15

bertukar pikir antar pemahaman siswa terhadap materi yang tersaji pada

tahap awal.

c. Tes

Setelah melakukan kegiatan belajar kelompok, siswa melakukan

kegiatan belajar individu melalui tes ataupun kuis. Siswa secara

individu mengerjakan dan menyelesaikan kuis berdasarkan pemhaman

materi yang diperoleh. Hasil kuis setiap siswa dicatat oleh guru dan

menggabungkan skornya dengan kuis sebelumnya. Perolehan skor kuis

setiap siswa diakumulasikan dalam hasil skor kelompok. Dengan

demikian, perolehan kuis setiap siswa berpengaruh terhadap skor

kelompok.

d. Rekognisi

Pembelajaran diakhiri dengan pemberian suatu penghargaan

berdasarkan skor rata-rata kelompok. Pemberian penghargaan atau

reward dilakukan sesuai dengan skor poin kelompok. Skor poin

kelompok yang tinggi mendapatkan predikat sebagai tim hebat dan skor

kelompok rendah mendapat predikat tim baik.

Berdasarkan dari kedua teori langkah-langkah model pembelajaran

Student Teams Achievement Division (STAD) di atas penulis menerapkan

salah satu langkah-langkah dari teori Shoimin karena lebih mudah

dipahami dan mempermudah penulis untuk melakukan penelitian.


16

5. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Student Teams

Achievement Division (STAD)

Beberapa kelebihan dari model pembelajaran Student Teams

Achievement Division (STAD) diantaranya sebagai berikut14:

a. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggunakan

keterampilan bertanya dan membahas suatu masalah.

b. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih intensif

mengadakan penyelidikan mengenai suatu masalah.

c. Dapat mengembangkan bakat kepemimpinan dan mengajarkan

keterampilan berdiskusi.

d. Memperhatikan siswa sebagai individu dan kebutuhannya.

e. Lebih aktif berdiskusi

f. Mengembangkan rasa menghargai, menghormati pribadi temannya,

dan menghargai pendapat orang lain.

Beberapa kelebihan dari model pembelajaran Student Teams

Achievement Division (STAD) diantaranya sebagai berikut15:

a. Siswa berkerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung

tinggi norma-norma kelompok.

b. Siswa aktif membantu dan memotivasi semangat untuk berhasil

bersama.

c. Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan

keberhasilan kelompok.

14Isrok’atun,“Model-model pembelajaran matematika” ( Jakarta : Bumi Aksara,2018) hal.121


15Shohimin, “68 model pembelajaran inovatif dalam kurikulum” (Yogyakarta: Ar-Ruzz media,2014) hal.189-
225
17

d. Interaksi antarsiswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka

dalam berpendapat.

e. Meningkatkan kecakapan kelompok.

f. Tidak bersifat kompetitif.

g. Tidak memiliki rasa dendam

Kekurangan dari Model Pembelajaran Student Teams Achievement

Division (STAD) diantaranya:

a. Kontribusi siswa berprestasi rendah menjadi kurang.

b. Siswa berprestasi tinggi akan mengarah pada kekecewaan karena

peran anggota yang pandai lebih dominan.

c. Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk siswa sehingga sulit

mencapai target kurikulum.

d. Membutuhkan waktu yang lama sehingga pada umumnya guru tidak

mau menggunakan model kooperatif.

e. Membutuhkan kemampuan khusus sehingga tidak semua guru dapat

melakuakan pemebelajaran kooperatif.

f. Menuntut sifat tertentu dari siswa, misalnya sifat suka berkerja sama.

Berdasarkan kelemahan model pembelajaran di atas, penulis

menyimpulkan cara mengatasi kelemahan Model Pembelajaran Student

Teams Achievement Division (STAD). Guru harus mampu

mengkondisikan siswa dan kelas agar proses pembelajaran menggunakan

Model Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD)

berjalan secara kondusif serta mampu mengelola kelas dengan baik.


18

6. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

1. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), yang sering juga disebut dengan

istilah Pendidikan Sains, disingkat menjadi IPA. IPA merupakan salah

satu mata pelajaran pokok dalam kurikulum Pendidikan di Indonesia,

termasuk di jenjang Sekolah Dasar.

Sains atau IPA adalah usaha manusia dalam memahami alam

semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran serta

menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran sehingga

mendapat satu kesimpulan. Hakikat Pembelajaran Sains yang

didefinisikan sebagai ilmu tentang alam yang dalam Bahasa Indonesia

disebut Ilmu Pengetahuan Alam, dapat diklasifikasikan menjadi tiga

bagian, yaitu Ilmu Pengetahuan Alam sebagai produk, proses dan sikap.

7. Hasil Belajar

a. Definisi Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah

menerima pengalaman belajarnya baik dari segi kognitif, afektif,

maupun psikomotor, penjabaran dari setiap aspeknya adalah sebagai

berikut :

1.) Ranah Kognitif, berkenaan dengan hasil belajar siswa ada enam aspek

yaitu Pengetahuan, Pemahaman, Penerapan, Analisis, Sintetis, dan

penilaian.
19

2.) Ranah Afektif, berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah Afektif

meliputi lima jenjang kemampuan, yaitu menerima, menjawab,

bereaksi, menilai, organisasi, dan karakteristik dengan suatu nilai

atau kompleks nilai.

3.) Ranah psikomotorik, berupa penilaian pada aspek ketrampilan

psikomotor, misalnya simulasi, mendemontrasikan, menampilkan

dan memanipulasi.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar

Ada dua faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa,

diantaranya adalah faktor dari dalam (Internal) dan faktor dari luar

(Eksternal) yang dikemukakan oleh Slameto Sebagai berikut16:

1) Faktor internal (faktor dari dalam peserta didik)

Faktor yang berasal dari dalam peserta didik meliputi:

a) Faktor jasmaniah (faktor kesehatan dan cacat tubuh)

b) Faktor psikologis (berhubungan dengan rohani yang meliputi) :

1.) Intelegensi

2.) Perhatian

3.) Minat

4.) Motivasi

2) Faktor eksternal, meliputi :

a) Faktor keluarga, meliputi :

1.) Cara orang tua mendidik, orang tua dapat mendidik anak –

anaknya dengan cara memberikan pendidikan yang baik tentu

akan sukses dalam belajar

16Mappeasse,“Pengaruh cara dan motivasi belajar terhadap hasil belajar program mable logic controller
(PLC)” (2009) Hal.3-4
20

2.) Faktor suasana rumah, suasana rumah yang terlalu gaduh atau

terlalu ramai tidak akan membuat anak fokus untuk belajar

dengan aktif, begitupula suasana yang terlalu tegang dan selalu

banyak cekcok diantara keluarga

3.) Faktor ekonomi keluarga, misalnya anak dari keluarga yang

mampu dapat membeli alat – alat sekolah dengan lengkap,

sebaliknya anak dari keluarga yang tidak mampu tidak dapat

membeli alat – alat itu. Dengan alat yang serba tidak lengkap

inilah maka hati anak menjadi minder, kecewa sehingga hal

tersebut membuat motivasi belajar mereka berkurang

b) Faktor Sekolah, yang meliputi :

1.) Metode mengajar guru

2.) Kurikulum pembelajaran

3.) Relasi hubungan antara pendidik dengan peserta didik

4.) Alat pelajaran

5.) Waktu sekolah

6.) Gedung sekolah

7.) Sarana dan prasarana sekolah

Dapat disimpulkan bahwa keberhasilan anak dalam proses

pembelajaran dalam Bidang Studi IPA diperngaruhi dari dalam (internal)

dan dari luar (eksternal) yang bersifat sosial maupun non sosial yang dapat

berpengaruh dalam hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam .


21

B. Penelitian yang Relevan (Penelitian Terdahulu)

Untuk jelasnya mengenai penelitian terdahulu yang menjadi acuan

peneliti dalam melakukan penelitian ini, dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.1 Penelitian Terlebih Dahulu

No Nama Judul Persamaan Perbedaan

1 Mail Asniar Penerapan Model - Sama-sama - Penelitian

(2016/2017) Pembelajaran Kooperatif membahas tersebut

Tipe STAD Untuk dan meneliti meneliti hasil

Meningkatkan Hasil model belajar PAI,

Belajar PAI Siswa Pada pembelajaran sedangkan

Materi Mengenai Para STAD penelitian ini

Rasul-rasul Allah SWT - Sama-sama meneliti

di Kelas V SDN meneliti di tentang hasil

No.026/XI Cempaka tingkat SD belajar pada

Tahun 2016/2017 pembelajaran

IPA

2 Theresia Penerapan model - Sama-sama Penelitian

Anisensia, pembelajaran kooperatif membahas tersebut

Gregorius tipe STAD untuk dan meneliti hasil

Sebo Bito meningkatkan hasil meneliti belajar

dan belajar matematika pada model matematika,

Marselin siswa kelas V SD 1 Blidit pembelajar- sedangkan

Wali (2020) Kabupaten Sikka an STAD penelitian ini

meneliti pada
22

pembelajaran

IPA

3 Fathus Penggunaan model - Sama-sama - Peneliti

Saadah pembelajaran kooperatif meneliti tersebut

(2014/2015) tipe STAD dalam tentang hasil meneliti

meningkatkan hasil pembelajaran tentang hasil

belajar siswa mata STAD belajar PAI,

pelajaran Pendidikan - Sama-sama sedangkan

Agama Islam meneliti di peneliti ini

jenjang SD meneliti

tentang hasil

belajar pada

pembelajaran

IPA

- Peneliti

tersebut

meneliti

dikelas VI,

sedangkan

penelitian ini

meneliti di

kelas V
23

C. Kerangka Berfikir

Hasil pengamatan sekilas yang dilakukan peneliti melalui observasi

kelas dan wawancara dengan guru kelas di SD Negeri 01 Kota Baru

Kecamatan Negeri Agung Kabupaten Way Kanan Tahun Pelajaran

2021/2022 menunjukan bahwa pencapaian kopetensi masih kurang maksimal.

Pemilihan model pembelajaran menjadi hal utama yang menyebabkan

pencapaian kopetensi kurang maksimal. Pendidikan yang dilakukan kurang

melibatkan aktif siswa dalam pelajaran. Proses pembelajaran masih fokus

kepada guru, belum fokus kepada siswa yang dapat mengakibatkan proses

pembelajaran menjadi pengajaran bukan pembelajaran. Hal ini

mengakibatkan prestasi belajar siswa kurang maksimal.

Melihat kenyataan tersebut, maka diperlukan model yang dapat

mengatasi masalah tersebut, model pembelajaran yang melibatkan siswa

secara keseluruhan untuk aktif dalam pembelajaran dan mandiri.salah satu

model pembelajaran yang dapat diterapkan yaitu model pembelajaran

Student Teams Achievement Division (STAD).

Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD)

merupakan alternatif model yang digunakan untuk memperbaiki

pembelajaran. Dengan pembelajaran Student Teams Achievement Division

(STAD) diharapkan siswa memperoleh ilmu tidak hanya dari guru namun

juga dari sesama siswa sehingga dapat meningkatkan keaktifan dan peran

serta siswa dalam memahami ilmu yang diajarkan terutama pada mata

pelajaran IPA Tema 5.


24

Proses pembelajaran IPA Tema 5 dengan menggunakan model

pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) akan lebih

mudah dalam memahami hal-hal yang sulit karena dapat didiskusikan dengan

siswa lain, sehingga proses pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) diduga dapat

meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran IPA Tema 5.

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berfikir

KBM

Guru Peserta didik

Tujuan pembelajaran

Proses pembelajaran

Metode konvensional

Berpusat pada guru, siswa tidak


fokus, proses pembelajaran
monoton

Solusi

Menggunakan model pembelajaran Student


Teams Achievement Division (STAD)

Siswa Aktif

Hasil Belajar
25

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian (Rancangan Penelitian)

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

tindakan kelas (classroom action research). Hal ini sesuai dengan defenisi

yang diketahui oleh IGAK Wardhani yang menyatakan:

“Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah Action research yang


dilaksanakan oleh guru didalam kelasnya sendiri, melalui refleksi diri
dalam rangka memecahkan masalah sampai masalah itu terpecahkan,
dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga
hasil belajar siswa menjadi meningkat”.

Penelitian tindakan kelas adalah sebagai suatu bentuk kajian yang

bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, yang dilakukan untuk meningkatkan

kemampuan rasional dan tindakan mereka dalam melaksanakan tugas,

memperdalam pemahaman terhadap tindakan yang dilakukannya, serta

memperbaiki kondisi dimana praktik pembelajaran tersebut dilakukan.

Penelitian tindakan secara umum ditujukan untuk membuat suatu

perubahan berupa peningkatan pengetahuan yang menyangkut suatu

pemecahan terhadap persoalan antara teori dan praktik yang dihadapi oleh

Para guru di sekolah.

Suharimi Arikunto berpendapat ada beberapa hal yang harus

diperhatikan dalam penelitian tindakan kelas yaitu:

1. Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang mengikut sertakan

secara aktif peran guru dan siswa dalam bebagai tindakan.

25
26

2. Kegiatan refleksi dilakukan berdasarkan timbangan rasional yang mantap

dan valid guna melakukan perbaikan tindakan dalam upaya memecahkan

masalah yang terjadi.

3. Tindakaan perbaikan terhadap situasi dan kondisi pelajaran yang dilakukan

secara praktis.

Berdasarkan masalah penelitian yang telah dikemukakan penelitian

ini menggunakan penelitian tindakan kelas yaitu suatu bentuk penelitian yang

bersifat reflek dengan melakukan atau meningkatkan pembelajaran di kelas

secara lebih professional.

B. Prosedur Penelitian

Proses penelitian tindakan kelas ini mempunyai 4 tahap, antara lain

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

1. Perencanaan

Aktivitas yang di kerjakan pada tahap perencanaan ini adalah

peneliti bersama dengan guru kelas menyusun rancangan Tindakan,

pengenalan tentang strategi tentang pembelajaran Student Teams

Achievement Division (STAD) dan penelitian melakukan validitas

instrument kepada dosen pembimbing.

a. Penyusunan Rancangan Tindakan

Penelitian menyusun rancangan tindakan bersama dengan guru

mata pelajaran, pada tahap awal, penelitian membahas isi satuan

pelajaran yang akan dilakukan, kemudian menyusun lembar

observasi, soal tes kognitif, tes untuk kerja dan rancangan


27

pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang akan diterapkan di kelas,

rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) dibuat oleh penelitian

dengan bimbingan dari dosen pembimbing dan guru kelas.

b. Pengenalan Strategi Pembelajaran Student Teams Achievement

Division (STAD)

Sebelum tindakan dilakukan, peneliti akan memberikan

pengenalan tentang konsep pembelajaran IPA yang bersifat tematik

dengan menggunakan pembelajaran Student Teams Achievement

Division (STAD). Selain itu, dilakukan pula diskusi dengan guru

kelas tentang pelaksanaan pembelajran yang efektif. Dengan

demikian, pelaksanaan pembelajaran peneliti dan guru kelas akan

berkerja sama dengan hal-hal yang telah disepakati dalam diskusi

sehingga tidak terjadi kesalahpahaman antara peneliti dengan guru

kelas dalam pelaksanaan tindakan.

c. Validasi Instrumen

Peneliti membuat instrumen penelitian guna memperoleh

data prestasi belajar siswa. Instrumen yang dibuat terlebih dahulu

dilakukan validitas oleh dosen ahli berdasarkan rekomendasi dari

dosen pembimbing. Validitasi dilakukan agar instrument penelitian

layak pakai dalam penelitian. Layak pakai apabila sudah memenuhi

krikteria yang terdapat pada validitas yang digunakaan, validitas

yang digunakan adalah konstruk dan validitasi isi.


28

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan merupakan implementasi isi rancangan tindakan yang

telah disiapkan pada tahap perencanaan, pada tahap ini peneliti dan guru

kelas melakukan apa yang telah direncanakan secara sistematis. Hasil

pelaksanaan tindakan ditampilkan dalam bentuk hasil observasi

keterlaksanaan pembelajaran Student Teams Achievement Division

(STAD) di kelas, dan pelaksanaan tes.

3. Pengamatan

Proses pengamatan dilaksanakan ketika pelaksanaan tindakan.

Proses ini dilakukan guna memperoleh data yang akurat untuk perbaikan

siklus yang selanjutnya. Peneliti dan guru kelas melakukan pengamatan

terhadap aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Aspek yang

diperhatikan antara lain keaktifan siswa dan efektifitas materi yang

diberikan oleh guru. Pengamatan ini dilakukan oleh peneliti dan guru

kelas dengan menggunakan lembar observasi.

4. Refleksi

Dalam tahap ini peneliti dan guru kelas mengkajihasil evaluasi dan

observasi. Melalui proses tersebut dapat identifikasi masalah dalam

pelaksanaan tindakan. Dengan begitu apabila terdapat aspek yang belum

berhasil maka dapat diperbaiki pada siklus selanjutnya.


29

Adapun model dari penjelasan menurut Arikunto dkk adalah sebagai

berikut:

Gambar 3. 1 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

Perencanaan

Refleksi Siklus I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi Siklus II Pelaksanaan

Pengamatan

Rencana Lanjutan
30

Berdasarkan Gambar 1 di atas, dapat diketahui bahwa penelitian

tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus, tiap siklusnya terdiri dari 4

tahap kegiatan yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan

refleksi.

C. Kehadiran dan Peran Peneliti

Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian tindakan kelas

kolaboratif yaitu peneliti bersama guru kelas berkerjasama dalam

pelaksanaan penelitian dan mengatasi masalah-masalah pembelajaran.

Kehadiran peneliti dalam penelitian ini sebagai pengamat, perencana,

pelaksana, pengumpul data, penganalisis data, dan perancangan tindakan,

selama penelitian ini berlangsung, peneliti Bersama guru kelas saling

berkerja sama dalam penyusunan RPP, pengumpulan data dan dalam

pengamatan situasi pembelajaran.

D. Kancah Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan disalah satu Sekolah Dasar di Kecamatan

Negeri Agung, yaitu SD Negeri 01 Kota Baru. SD Negeri 01 Kota Baru

berada di Kampung Kota Baru, Kecamatan Negeri Agung, Kabupaten Way

kanan. SD Negeri 01 Kota Baru berdiri pada tanggal 08 Desember 1990.

Sekolah Dasar ini sudah bersetatus negeri dan berakreditasi C.

Setiap instansi pendidikan pasti memiliki visi dan misi termasuk SD

Negeri 01 Kota Baru memiliki visi dan misi sebagai berikut:


31

1. Visi SD Negeri 01 Kota Baru:

• Menjadikan sekolah terpercaya di masyarakat untuk mencerdaskan

bangsa dalam rangka mensukseskan wajib belajar.

2. Ada pun Misi SD Negeri 01 Kota Baru:

a. Menyiapkan generasi unggul yang memiliki potensi di bidang IMTAQ

dan IPTEK.

b. Membentuk sumber daya manusia yang aktif, kreatif, inofatif sesuai

dengan perkembangan zaman.

c. Membangun citra sekolah sebagai mitra terpercaya di masyarakat.

d. Menyiapkan generasi bebas dari narkoba dan korupsi.

E. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VA SD Negeri 01 Kota Baru

yang berjumlah 18 siswa. Hal ini diputuskan berdasarkan hasil observasi

dan wawancara dengan guru kelas VA.

Adapun objek dari penelitian ini adalah Penerapan Model

Pembelajaran Tipe Student Team Achievement Division (STAD) Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi IPA Tema 5 Ekosistem

Pada Siswa Kelas VA SD Negeri 01 Kota Baru, Kecamatan Negeri Agung,

Kabupaten Way Kanan.


32

F. Data dan Sumber Data

Jenis sumber data yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini

meliputi:

1. Hasil observasi selama proses penelitian.

2. Data-data yang diperoleh dari siswa kelas VA SD Negeri 01 Kota Baru

mengenai peningkatan hasil belajar pada Materi IPA Tema 5 Ekosistem.

3. Wawancara dengan guru kelas SD Negeri 01 Kota Baru.

4. Wawancara dengan perwakilan siswa kelas VA SD Negeri 01 Kota Baru.

G. Teknik Pengumpulan Data

Tingkat kesuksesan suatu penelitian bergantung pada Teknik

pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti. Pengumpulan data yang

dimaksud yaitu untuk memperoleh data dan informasi mengenai

peningkatan prestasi belajara siswa dan penerapan pembelajran Student

Teams Achievement Division (STAD). Teknik pengumpulan data dalam

penelitian ini dilakukan dengan menggunakan:

1. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui aktivitas siswa selama

pembelajaran dan kemampuannya dalam menerapkan strategi

pembelajrana kooperatif tipe STAD.


33

2. Tes

Teknik tes digunakan untuk mengetahui/mengukur peningkatan

prestasi belajar siswa setelah dilakukan kegiatan pembelajaran Student

Teams Achievement Division (STAD).

3. Dokumentasi

Dokumentasi dalam penelitian ini berupa foto dan video yang

digunakan untuk menggambarkan secara visual kondisi yang terjadi selama

proses pembelajaran berlangsung dan melihat secara detail peristiwa-

peristiwa penting yang terjadi selama proses pembelajaran dalam penerapan

model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) pada

mata materi IPA. Selain foto dan video, dokumentasi dalam penelitian ini

berupa data sekolah, visi dan misi sekolah data guru dan data siswa untuk

memperoleh informasi.

H. Teknik Analisa Data

Data yang telah terkumpul dilakukan analisis data dan kemudian

digunakan untuk menyimpulkan hasil penelitian. Data yang di Analisa

dalam penelitian ini adalah data hasil tes belajar psiswa.

Langkah-langkah yang ditempuh untuk menganalisa data dalam

penelitian ini antara lain:

a. Tes kognitif

Data mentah yang diperoleh dari hasil tes kognitif kemudian diolah

melalui cara penyekoran, menilai setiap siswa, menghitung rata-rata


34

kemampuan siswa untuk mengetahui gambaran yang jelas

mengenaihasil belajar siswa dalam materi IPA Tema 5.

Untuk menghitung nilai dan rata-rata siswa menggunakan rumus

yang didasarkan dari Sukardi:

Skor perolehan Siswa


N= x 100
Skor maksimal

Keterangan:

N = Nilai

Kemudian untuk menghitung rata-rata nilai siswa dengan

menggunakan rumus:
Ʃx
𝑋̅ = n

Keterangan:

𝑋̅ = rata-rata

Ʃx = jumlah semua nilai

n = banyak nilai

Rata-rata nilai siswa menunjukan tingkat hasil belajar siswa dalam

satu kelas terhadap materi yang dipelajari. Setelah perhitungan rata-rata,

maka hasil rata-rata tersebut dikonversikan dalam kategori penafsiran

rata-rata pada tabel di bawah ini:

Tabel. 3.1 Kategori Penafsiran Nilai Rata-rata Siswa

Nilai rata-rata Kualifikasi


0-39 Sangat rendah
40-54 Kurang
55-69 Cukup
70-84 Baik
85-100 Sangat baik
35

b. Tes Afektif

Data mentah yang diperoleh dari hasil tes afektif kemudian diolah

melalui cara penyekoran, menilai setiap siswa, menghitung nilai rata-

rata kemampuan siswa untuk mengetahui gambaran yang jelas

mengenai hasil belajar siswa dalam Materi IPA Tema 5.

Untuk menghitung nilai dan rata-rata siswa menggunakan rumus

yang didasarkan dari Sukardi:

Skor perolehan Siswa


N= x 100
Skor maksimal

Keterangan:

N = Nilai

Kemudian untuk menghitung rata-rata nilai siswa dengan

menggunakan rumus:
Ʃx
𝑋̅ = n

Keterangan:

𝑋̅ = rata-rata

Ʃx = jumlah semua nilai

n = banyak nilai

c. Tes Psikomotorik

Data mentah yang diperoleh dari hasil tes psikomotorik kemudian

diolah melalui cara penyekoran, menilai setiap siswa, menghitung nilai

rata-rata kemampuan siswa untuk mengetahui gambaran yang jelas

mengenai hasil belajar siswa dalam materi IPA Tema 5.


36

Untuk menghitung nilai dan rata-rata siswa menggunakan rumus

yang didasarkan dari Sukardi:

Skor perolehan Siswa


N= x 100
Skor maksimal

Keterangan:

N = Nilai

Kemudian untuk menghitung rata-rata nilai siswa dengan

menggunakan rumus:
Ʃx
𝑋̅ = n

Keterangan:

𝑋̅ = rata-rata

Ʃx = jumlah semua nilai

n = banyak nilai

4. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini berupa penerapan

model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD)

dengan adanya peningkatan aktivias dan hasil belajar IPA siswa dari

siklus I ke siklus II adalah Peningkatan hasil belajar siswa sesuai

dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah

yaitu ≥ 60 dan mencapai ketuntasan 80% .


37

BAB IV

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Paparan Data

1. Profil SD Negeri 01 Kota Baru

SD Negeri 01 Kota Baru adalah lembaga pendidikan Sekolah

Dasar yang terletak di Kampung Kota Baru, Rt. 004/002, Kecamatan

Negeri Agung, Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung. Berdasarkan

dokumentasi profil SD Negeri 01 Kota Baru diperoleh data bahwa SD

Negeri 01 Kota Baru berdiri pada tahun 1990. SD Negeri 01 Kota Baru

adalah satu-satunya Sekolah Dasar yang berada di Kampung Kota

Baru.17

2. Visi dan Misi SD Negeri 01 Kota Baru

Setiap instansi pendidikan pasti memiliki visi dan misi

pendidikan, termasuk SD Negeri 01 Kota Baru juga memiliki visi dan

misi, adapun visi dan misi SD Negeri 01 Kota Baru adalah sebagai

berikut:18

a. Visi SD Negeri 01 Kota Baru

“Menjadikan sekolah terpercaya di masyarakat untuk

mencerdaskan bangsa dalam rangka mensukseskan wajib belajar”.

b. Misi SD Negeri 01 Kota Baru

1) Menyiapkan generasi unggulan yang memiliki potensi

dibidang IMTAQ dan IPTEK.


17Dokumen Sekolah
18Dokumen Sekolah

37
38

2) Membentuk sumber daya manusia yang aktif, kreatif dan

inovatif, sesuai dengan perkembangan zaman.

3) Membangun citra sekolah sebagai mitra terpercaya di

masyarakat.

4) Menyiapkan generasi bebas dari Narkoba dan Korupsi.

B. Temuan Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tujuan

dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar

Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) siswa kelas VA SD Negeri

01 Kota Baru. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus dan setiap siklus

masing-masing 2 kali pertemuan, setiap pertemuan terdiri dari 2 jam

pelajaran (2 x 35 menit).

Data kegiatan siswa diamati dengan lembar observasi pada saat

proses belajar mengajar berlangsung dan data hasil belajar diperoleh dari

hasil tes yang akan dilakukan pada setiap akhir siklus.

1. Kondisi Awal

Hasil survey yang dilakukan peneliti pada materi IPA melalui

wawancara dengan beberapa siswa kelas VA adalah siswa malas dalam

membaca materi pelajaran yang akhirnya berakibat pada kesulitannya

siswa dalam memahami materi pelajaran. Interaksi antar siswa tidak

terjadi karena tidak adanya pembagian kelompok belajar. Pada proses

pembelajaran terlihat bahwa aktivitas siswa juga kurang optimal


39

terutama keaktifan merespon pertanyaan dari guru. Ketika guru

menanyakan masalah terkait materi, tidak ada satu siswa pun yang

menjawab, mereka hanya saling menoleh kearah teman yang lain. Siswa

juga tidak berani untuk menanyakan hal-hal yang mungkin belum

dipahami, meskipun guru telah mempersilakannya.

2. Siklus I

Pada siklus I dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan, pada awal

pertemuan dilakukan uji tes (prettest) untuk mengetahui sejauh mana

kemampuan siswa sebelum melakukan tindakan pembelajaran IPA

materi Ekosistem dengan menggunakan model pembelajaran Student

Teams Achievement Division (STAD) dan pada akhir siklus dilakukan

evaluasi (posttest).

a. Perencanaan

Pada tahap ini peneliti merencanakan penerapan model

pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) dan hal-hal

yang dilakukan dalam perencanaan adalah:

1. Menentukan pokok bahasan Materi pelajaran yang akan dibahas

dalam penelitian ini adalah “Ekosistem”.

2. Mempersiapkan sumber belajar seperti buku pelajaran IPA SD Kelas

V dan buku-buku IPA yang relevan.

3. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan model

pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD).


40

4. Membuat alat pengumpul data yaitu lembar observasi siswa.

5. Membuat perangkat evaluasi.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan sebanyak 2 kali

pertemuan.

1) Pertemuan I

Pertemuan ini dilaksanakan pada hari Jum’at, tanggal 03

Desember 2021 dilakukan selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit)

yaitu pukul 07.30-08.40. Materi pokok bahasan adalah Ekosistem

dengan sub pokok bahasan rantai makanan. Adapun langkah-

langkah pembelajaran sebagai berikut:

a) Kegiatan Awal

Pada saat pembelajaran akan dimulai, guru mengucap

salam dan mengajak semua siswa untuk berdoa bersama.

Guru mengisi daftar hadir siswa. Pada pertemuan pertama,

guru memberikan prettest untuk membagi siswa menjadi

beberapa kelompok berdasarkan tingkat prestasi.

Guru memberi pertanyaan kepada siswa, kemudian

guru memotivasi siswa dengan memberi tahu bahwa

pembelajaran hari ini akan dilakukan secara kelompok dan

siswa terlihat antusias. Kemudian guru membagi siswa

menjadi beberapa kelompok secara heterogen berdasarkan

hasil prettest yang telah dikerjakan siswa diawal pertemuan.


41

b) Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti guru menuliskan materi tentang

ekosistem dan diikuti oleh siswa. Guru menjalaskan tentang

Ekosistem dan bertanya jawab kepada siswa mengenai

contoh Ekosistem.

Tahap selanjutnya, guru memberikan lembar kegiatan

kepada setiap kelompok yang dikerjakan bersama-sama. Pada

tahap ini, masih banyak siswa yang mengalami kesulitan

dalam memahami soal. Guru membimbing dalam kegiatan

diskusi. Guru mengarahkan siswa dalam menganalisis soal

dan penyelesaiannya serta membimbing siswa untuk dapat

bertukar ide dalam penyelesaian soal.

Setelah selesai mengerjakan tugas kelompok, masing-

masing kelompok mengutus satu siswa maju kedepan kelas

untuk menjelaskan hasil kerja kelompoknya. Pada mulanya

siswa masih malu untuk maju kedepan kelas, kemudian guru

meminta ketua kelompok untuk maju kedepan kelas

menuliskan hasil kerja kelompok.

Setelah masing-masing siswa menjelaskan hasil

kelompoknya, guru bersama siswa bersama-sama mengoreksi

hasil kerja kelompok. Guru meminta siswa untuk

mengomentari hasil kerja kelompok lain, namun hanya ketua

kelompok yang berani mengomentari hasil kerja kelompok

lain.
42

Tahap selanjutnya guru memberikan tugas kepada

siswa untuk dikerjakan secara mandiri. Pada tahap ini guru

mengawasi siswa untuk memastikan bahwa siswa tidak saling

mencontek. Setelah selesai mengerjakan tugas mandiri, guru

bersama dengan siswa mengoreksi hasil kerja siswa dengan

menukar jawaban mereka dengan jawaban teman sebangku.

Setelah selesai mengerjakan mengoreksi hasil

pekerjaan siswa, guru bersama siswa bersama-sama

mengakumulasikan skor yang diperoleh kelompok dan

individu. Setelah mengakumulasi skor kelompok dan

individu guru memberikan apresiasi kepada kelompok

dengan nilai terbaik.

Pada tahap selanjutnya guru bertanya jawab tentang

hal-hal yang belum diketahui siswa dan meluruskan

kesalahpahaman siswa dalam memahami materi yang telah

dipelajari.

c) Kegiatan Akhir

Guru bersama siswa menarik kesimpulan atas

materi yang telah diajarkan dan kemudian guru menutup

pembelajaran dengan mengucap salam. Pada pertemuan

pertama ini, siswa terlihat semangat bekerja dalam kelompok,

namun beberapa siswa masih terlihat malu untuk

mengomentari hasil kerja kelompok lain ketika sedang

dipresentasikan didepan kelas.


43

Berdasarkan proses pembelajaran yang telah

berlangsung pada pertemuan pertama siklus I ini, peneliti

mengambil kesimpulan bahwa model pembeajaran Student

Teams Achievement Division (STAD) telah berlangsung

dengan baik, setiap kegiatan diikuti oleh siswa meskipun

masih ada siswa yang kebingungan.

2) Pertemuan II

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 04

Desember 2021 dilakukan selama 2 jam pelajaran (2 x 35

menit) 07.30-8.40. Sub bahasan dalam pertemuan kedua ini

adalah komponen ekosistem . Adapun langkah-langkah

pembelajaran yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:

a) Kegiatan Awal

Pada saat pembelajaran ini dimulai guru mengucapkan

salam dan berdo’a kemudian guru mengisi daftar hadir

siswa. Sebelum guru melanjutkan materi pelajaran

selanjutnya, guru mengulas materi yang lalu dengan

memberikan pertanyaan. Setelah mendapat jawaban dari

siswa, guru memotivasi siswa kemudian dilanjutkan dengn

guru meminta siswa untuk duduk berdasarkan kelompok

yang telah dibentuk pada pertemuan sebelumnya.

b) Kegiatan Inti

Pada tahap ini, guru menuliskan materi mengenai


44

ekosistem dan melakukan tanya jawab seputar materi.

Tahap selanjutnya yaitu guru membagikan lembar kerja

kelompok untuk dikerjakan bersama-sama. Pada tahap ini

masih ada beberapa kelompok yang mengalami kesulitan

dalam memahami soal walaupun tidak sebanyak pada

perteman pertama. Pada kegiatan ini guru mengarahkan

siswa dalam menganalisis soal dan penyelesaiannya serta

membimbing siswa untuk dapat bertukar ide dalam

penyelesaian soal.

Setelah menyelesaikan tugas kelompok, masing-

masing kelompok mengutus satu siswa maju kedepan kelas

untuk mempresentasikan hasil kelompok tersebut. Pada

tahap selanjutnya guru bertanya jawab tentang hal-hal yang

belum diketahui siswa dan meluruskan kesalah pahaman

siswa dalam memahami materi yang telah dipelajari.

c) Kegiatan Akhir

Guru membagikan soal posttest untuk dikerjakan

secara individual kemudian guru bersama siswa menarik

kesimpulan atas materi yang telah diajarkan dan menutup

pembelajaran dengan salam. Pada pertemuan kedua, setelah

guru menjelaskan materi dengan menggunakan model

pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD)

cukup kondusif seperti dengan pertemuan pertama. Siswa

sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran, hal ini


45

terlihat dengan aktivtias siswa yang cukup baik ketika

memperhatikan penjelasan dari guru. Ketika guru

memberikan pertanyaaan siswa mulai berani menjawab

pertanyaan. Ketika siswa mengerjakan tugas secara

berkelompok aktivitas siswa cukup baik dibandingkan

dengan pertemuan pertama, siswa sudah mulai aktif dalam

berdiskusi, siswa sudah mulai terbiasa mengemukakan

pendapatnya kepada teman dan memberi bantuan kepada

teman yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal.

Walaupun ada sebagian siswa belum berani mengemukakan

pendapatnya.

c. Pengamatan Siklus I

Setelah tahapan tindakan, tahapan berikutnya adalah

observasi atau pengamatan. Pada tahapan ini dilakukan observasi

secara langsung dengan memakai format observasi yang telah disusun

dan melakukan penilaian terhadap hasil tindakan dengan

menggunakan format evaluasi yang telah ada.

Pengamatan dilakukan oleh observer. Pengamatan dilakukan

pada saat proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan tidak hanya

ditujukan pada kegiatan pembelajaran siswa tetapi juga kegiatan

mengajar guru. Adapun hasil pengamatan yang diperoleh yaitu:


46

1) Hasil Belajar Siswa

Penilaian hasil belajar siswa dapat dilihat berdasarkan

siklus I, dengan melihat rata-rata dari prettest dan posttest yang

sudah diberikan guru kepada siswa yang berjumlah 18 siswa.

Tabel 4.1 Hasil Belajar Siswa Siklus I

Pertemuan Jumlah
ketuntasan
No Indikator Pret- Post- Pret- Post- Kriteria
test test test test
1 Jumlah 870 1090 16,67 44,44 Rendah
keseluruhan % %
nilai siswa
2 Nilai rata-rata 48,33 60,56
2 Sekor tertinggi 70 80
3 Sekor terendah 20 20

Dari Tabel 4.1 di atas menunjukkan data hasil belajar

siswa kelas VA pada materi ekosistem, diketahui ketuntasan

belajar siswa pada pelaksanaan prettest diperoleh jumlah nilai 870,

dengan rata-rata 48,33, nilai tertinggi 70 dan terendah 20, dengan

tingkat ketuntasan 16,67% (3 siswa tuntas) dari hasil pengukuran

awal siswa dapat diketahui bahwa rata-rata siswa memang masih

belum mengetahui atau menguasai materi palajaran yang ajarkan

oleh guru. Setelah siswa mengetahui proses pembelajaran selama

satu siklus dengan 2 kali pertemuan, siswa yang tuntas dengan

jumlah 1090, dengan rata-rata 60,56, nilai tertinggi 80 dan nilai

terendah 20 dengan tingkat ketuntasan 44,44% (8 siswa tuntas),

kriteria rendah.
47

Dalam hal ini hasil belajar siswa sudah menunjukkan

adanya peningkatan ketuntasan belajar siswa dari sebelum dan

sesudah diberikan tindakan dengan menggunakan model

pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD),

namun ketuntasan belajar siswa yang diperoleh pada siklus I masih

belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan

dalam penelitian ini, yaitu tercapainya KKM mata pelajaran IPA

dengan nilai ≥ 65 mencapai 75%.

d. Refleksi Siklus I

Berdasarkan data yang telah terkumpul pada siklus I, baik

dari prettest, posttest, aktivitas pembelajaran siswa dan aktivitas

guru selama proses pembelajaran diperoleh data bahwa hasil

belajar siswa meningkat dari setiap pertemuan, tetapi belum

memenuhi kriteria keberhasilan yang diharapkan.

Untuk hasil belajar siswa yang di teliti melalui aktivitas

siswa, diperoleh data sebagai berikut:

1) Siswa belum sepenuhnya fokus dalam memperhatikan guru

ketika menjelaskan materi pelajaran.

2) Siswa malas bertanya kepada guru tentang materi pelajaran yang

belum dipahami.

3) Siswa kurang berpartisipasi aktif dalam diskusi kelompok yaitu

saling mengoreksi, mengemukakan pendapat dan lain-lain.

4) Sebagian besar siswa belum sepenuhnya paham dalam


48

menyelesaikan soal.

5) Masih ada beberapa siswa yang kurang berani dalam

menyampaikan hasil diskusi kelompok.

Hasil pengamatan pada lembar aktivitas guru terdapat

beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

1) Guru belum maksimal dalam melatih siswa untuk

menyampaikan hasil diskusi kelompok.

2) Guru kurang mampu dalam melakukan evaluasi setelah

diskusi kelompok.

3) Guru kurang maksimal dalam membimbing siswa

dalam menyimpulkan materi.

4) Guru kurang mampu dalam menggunakan waktu pembelajaran

secara efektif dan efisien.

Dari hasil refleksi pada siklus I terdapat kelemahan-

kelemahan untuk perbaikan pelaksanaan siklus II yaitu sebagai

berikut :

1) Menggunakan waktu seefisien mungkin agar semua tahap-tahap

pembelajaran yang direncanakan dapat dilaksanakan dengan

baik.

2) Guru menekankan agar siswa dapat lebih memperhatikan

penjelasan materi dari guru agar dapat memperoleh hasil tes

yang mencapai KKM.

3) Guru memberikan bimbingan secara khusus kepada kelompok

yang masih kurang aktif dalam berdiskusi.


49

4) Guru meningkatkan pengawasan pada saat berdiskusi.

5) Guru lebih melatih siswa untuk mempertanggungjawabkan hasil

diskusi dengan berani menyampaikan didepan kelas.

3. Siklus II

Setelah dilaksanakan refleksi dan perbaikan perencanaan

tindakan, maka dilaksanakan tindakan siklus II. Pembelajaran pada

siklus II dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dengan setiap

pertemuan 2 jam pelajaran (2 x 35 Menit). Pertemuan pertama pada

hari Jum’at, tanggal 10 Desember 2021 dengan materi ekosistem.

Pertemuan kedua pada hari Sabtu, tanggal 11 Desember 2021

dengan materi ekosistem. Tahapan dalam pembelajaran siklus II

yaitu:

a. Perencanaan

Perencanaan yang akan dilakukan pada siklus II untuk

mengoptimalkan proses pembelajaran dengan penerapan

pembelajaran yang disesuaikan dengan model pembelajaran

Student Teams Achievement Division (STAD) sebanyak dua kali

pertemuan.

Perencanaan tindakan yang akan dilakukan pada siklus II ini

didasarkan hasil refleksi pada siklus I. Pada siklus ini guru lebih

menekankan penjelasan materi dan merangsang siswa untuk ikut

aktif dalam pembelajaran, memantau kesulitan siswa dan

memotivasi siswa untuk semangat dalam pembelajaran ataupun


50

bekerja sama dengan anggota kelompok.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan pada siklus II adalah untuk memperbaiki proses

pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus I, pelaksanaan

pembelajaran pada siklus II dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan.

Pada awal pertemuan sebelum pembelajaran, dilakukan prettest

dan di akhir pertemuan diberikan uji posttest untuk mengetahui

hasil belajar siswa setelah diberikan tindakan pembelajaran

dengan menerapkan model pembelajaran Student Teams

Achievement Division (STAD).

1) Pertemuan Pertama

Pertemuan Pertama dilaksanakan pada hari Jum’at,

tanggal 10 Desember 2021 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit

(2 jam pelajaran) yaitu pada pukul 09.30-10.40 dengan materi

yang dipelajari yaitu Hubungan Antar Mahluk Hidup dalam

Ekosistem.

Adapun langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:

a. Kegiatan Awal

Pada saat pembelajaran dimulai, guru mengucap salam,

mengajak siswa berdoa bersama dan absensi kelas. Pada

pertemuan pertama, guru memberikan prettest untuk

mengetahui pemahaman awal siswa.

Guru memberikan pertanyaan kepada siswa, Pada tahap


51

ini siswa sudah duduk berdasarkan kelompok yang telah

dibuat pada pertemuan sebelumnya. Hal ini menunjukkan

bahwa siswa mulai memahami proses pembelajaran yang

akan berlangsung.

b. Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti, Guru menjalaskan tentang materi

yang bersangkutan dengan ekosistem. Pada tahap ini siswa

terlihat antusias dalam proses pembelajara, hal ini terlihat

ketika siswa mulai aktif dalam menanggapi pertanyaan yang

diberikan oleh guru.

Tahap selanjutnya yaitu guru membagikan lembar

kegiatan kepada setiap kelompok untuk dikerjakan bersama-

sama. Pada tahap ini, guru mengarahkan siswa dalam

menganalisis soal dan penyelesaiannya serta membimbing

siswa untuk dapat bertukar ide dalam penyelesaian soal.

Setelah menyelesai tugas kelompok, masing-masing

kelompok mengutus satu siswa maju kedepan kelas untuk

menjelaskan hasil kerja kelompoknya. Pada tahap ini siswa

sudah menunjukkan sikap berani untuk menuliskan hasil

kerja kelompok di depan kelas. Siswa terlihat berebut

dengan teman sekelompoknya untuk maju kedepan kelas.

Setelah masing-masing siswa menuliskan hasil kerja

kelompoknya, guru meminta siswa untuk mengungkapkan

pendapat mereka untuk hasil kerja kelompok lain. Pada


52

tahap ini siswa mulai berani mengungkapkan pendapat

mereka.

Tahap selanjutnya yaitu guru memberikan tugas

kepada siswa untuk dikerjakan secara mandiri. Pada tahap

ini guru mengawasi siswa untuk memastikan bahwa siswa

tidak saling mencontek. Setelah selesai mengerjakan tugas

mandiri, guru bersama dengan siswa mengoreksi hasil kerja

siswa dengan menukar jawaban mereka dengan jawaban

teman sebangku.

Setelah selesai mengoreksi hasil pekerjaan siswa,

guru bersama siswa bersama-sama mengakumulasikan skor

yang diperoleh kelompok dan individu. Setelah

mengakumulasi skor kelompok dan individu guru

memberikan apresiasi kepada kelompok dengan nilai

terbaik.

Pada tahap selanjutnya guru bertanya jawab tentang

hal-hal yang belum diketahui siswa dan meluruskan

kesalahpahaman siswa dalam memahami materi yang telah

dipelajari.

c. Penutup

Pada kegiatan penutup, guru bersama siswa membuat

kesimpulan dari materi yang telah dipelajari kemudian guru

mengakhiri pelajaran dengan salam.

Pada pertemuan pertama siklus II ini, proses


53

pembelajaran berlangsung sesuai dengan waktu yang telah

ditentukan. Guru menggunakan waktu dengan cukup

efektif. Suasana diawal pembelajaran lebih baik

dibandingkan dengan pertemuan pada siklus 1, dimana

siswa mulai berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran Student Teams

Achievement Division (STAD). Siswa merasa senang

apabila pembelajaran dilakukan secara berkelompok. Ketika

guru menjelaskan materi pelajaran, siswa sudah mulai fokus

dan aktif bertanya apabila ada materi yang kurang

dimengerti. Siswa juga sudah mulai terbiasa dengan lembar

mandiri yang diberikan oleh guru.

Pada pertemuan ini sebagian besar siswa tidak

mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang telah

diberikan secara individu karena guru membuat contoh

yang ada disekitar kehidupan sehari-hari dengan melibatkan

siswa secara langsung dalam pembelajaran, namun masih

ada sebagian siswa yang kurang teliti dalam mengerjakan

sehingga hasil yang diperoleh masih kurang.

Pada saat siswa berdiskusi, siswa sudah mulai aktif dan

antusias dalam berdiskusi, seperti memberi masukan dan

memembantu teman yang mengalami kesulitan dan ketika

mempresentasikan hasil diskusi kelompok, siswa sudah

mulai percaya diri dan berani untuk menuliskan hasil dari


54

diskusi kelompok di depan kelas. Beberapa siswa juga

mulai berani memberikan komentar hasil pekerjaan

kelompok lain.

2) Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu, 11

Desember 2021 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit (2 jam

pelajaran) yaitu pada pukul 09.30-10.40. Materi yang dipelajari

yaitu Hubungan Antar Mahluk Hidup dalam Ekosistem,

dengan kegiatan pembelajaran sebagai berikut:

a. Kegiatan Awal

Pada saat pembelajaran ini dimulai guru mengucapkan

salam dan berdo’a kemudian guru mengisi daftar hadir

siswa. Sebelum guru melanjutkan materi pelajaran

selanjutnya, guru mengulas materi yang lalu dengan

memberikan pertanyaan kepada siswa. Seperti pada

pertemuan sebelumnya, siswa sudah duduk berdasarkan

kelompok yang telah dibuat pada pertemuan sebelumnya.

Hal ini menunjukkan bahwa siswa mulai memahami proses

pembelajaran yang akan berlangsung.

b. Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti, guru bertanya kembali kepada

siswa, siswa terlihat antusias dalam pembelajaran. Hal ini

terlihat semakin banyak siswa yang memperhatikan guru

ketika menjelaskan materi dan siswa sudah berani dalam


55

menanggapi setiap pertanyaan dari guru.

Tahap selanjutnya yaitu, guru membagikan lembar

kerja kelompok untuk dikerjakan bersama-sama. Dalam

mengerjakan tugas kelompok, sebagian besar siswa sudah

aktif dalam mengerjakan tugas secara individu, siswa

tampak bersemangat dan antusias. Hal ini karena siswa

lebih senang berkerja secara berkelompok. Pada tahap ini,

guru mengarahkan siswa dalam menganalisis soal dan

penyelesaiannya serta membimbing siswa untuk dapat

bertukar ide dalam penyelesaian soal.

Setelah menyelesai tugas kelompok, masing-masing

kelompok mengutus satu siswa maju kedepan kelas untuk

menjelaskan hasil kerja kelompoknya. Pada tahap ini siswa

sudah menunjukkan sikap berani untuk menuliskan hasil

kerja kelompok di depan kelas.

Setelah masing-masing siswa menuliskan hasil kerja

kelompoknya, guru meminta siswa untuk mengungkapkan

pendapat mereka untuk hasil kerja kelompok lain. Pada

tahap ini siswa sudah menunjukkan sikap berani dalam

mengungkapkan pendapat mereka. Hal ini dilakukan oleh

sebagian besar siswa meskipun masih ada beberapa siswa

yang belum berani dalam mengungkapkan pendapat. Tahap

selanjutnya yaitu guru memberikan tugas kepada siswa

untuk dikerjakan secara mandiri. Pada tahap ini guru


56

mengawasi siswa untuk memastikan bahwa siswa tidak

saling mencontek. Setelah selesai mengerjakan tugas

mandiri, guru bersama dengan siswa mengoreksi hasil kerja

siswa dengan menukar jawaban mereka dengan jawaban

teman sebangku.

Setelah selesai mengerjakan mengoreksi hasil

pekerjaan siswa, guru bersama siswa bersama-sama

mengakumulasikan skor yang diperoleh kelompok dan

individu. Setelah mengakumulasi skor kelompok dan

individu guru memberikan apresiasi kepada kelompok

dengan nilai terbaik.

Pada tahap selanjutnya guru bertanya jawab tentang

hal-hal yang belum diketahui siswa dan meluruskan

kesalahpahaman siswa dalam memahami materi yang telah

dipelajari.

c. Penutup

Guru membagikan soal posttest untuk dikerjakan secara

individual kemudian guru bersama siswa menarik

kesimpulan atas materi yang telah diajarkan dan menutup

pembelajaran dengan salam.

Pada pertemuan terakhir siklus kedua ini, kegiatan

pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Dalam pertemuan ini aktivitas siswa dalam pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran Student Teams


57

Achievement Division (STAD) lebih baik dibandingkan

dengan pertemuan pertama pada siklus kedua. Sebagian

besar siswa sudah aktif dalam mengerjakan tugas secara

individu. Ketika siswa mengerjakan secara berkelompok,

siswa tampak bersemangat dan antusias. Pada tahap

mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas, siswa cukup

percaya diri. Siswa yang maju mempresentasikan hasil

diskusi sudah bervariasi.

Aktivitas bertanya juga sudah cukup bervariasi, tidak

hanya beberapa siswa saja yang berani mengungkapkan

pendapat, namun sebagian besar siswa mulai berani untuk

mengungkapkan pendapat serta lebih teliti dalam

mengerjakan lembar mandiri.

c. Pengamatan Siklus II

Pada tahapan ini kegiatan pengamatan dilakukan oleh

observer. Pengamatan dilakukan pada saat proses pembelajaran

berlangsung. Pengamatan tidak hanya ditujukan pada kegiatan

pembelajaran siswa tetapi juga kegiatan mengajar guru. Adapun

hasil pengamatan yang diperoleh yaitu:

1. Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar siswa siklus II, tercermin dari rata-rata

dari prettest dan posttest yang sudah diberikan guru kepada


58

siswa kelas VA yang berjumlah siswa 18 siswa. Data hasil

siswa dapat dilihat pada Tabel 4.2 di bawah ini:

Tabel 4.2 Hasil Belajar Siswa Siklus II

Pertemuan Jumlah Kriteria


No Indikator ketuntasan
Pret- Post- Pret Post-
test test -test test
1 Jumlah 1250 1420 72,2 94,44 Sedang
keseluruhan 2% %
nilai siswa
2 Nilai rata- 69,44 78,89
rata
2 Sekor 80 100
tertinggi
3 Sekor 40 40
terendah

Dari Tabel 4.2 di atas menunjukkan data hasil belajar

siswa kelas VA pada materi Ekosistem, diketahui ketuntasan

belajar siswa pada pelaksanaan prettest diperoleh jumlah nilai

1250, dengan rata-rata 69,44, nilai tertinggi 80 dan terendah 40

dengan tingkat ketuntasan 72,22% (13 siswa tuntas) dari hasil

pengukuran awal siswa dapat diketahui bahwa rata-rata siswa

memang masih belum mengetahui atau menguasai materi

palajaran yang ajarkan oleh guru. Setelah siswa mengetahui

proses pembelajaran selama satu siklus dengan 2 kali

pertemuan, siswa yang tuntas dengan jumlah 1420, dengan rata-

rata 78,89, nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 40, dengan

tingkat ketuntasan 94,44% (17 siswa tuntas) dengan peningkatan

rata- rata kriteria sedang dengan siklus II ini hasil belajar siswa
59

sudah mencapai target dan peningkatan hasil belajar IPA dapat

memenuhi KKM nilai ≥ 65 mencapai 75% pada akhir siklus.

d. Refleksi Siklus II

Dari hasil penelitian siklus II diketahui bahwa model

pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD)dapat

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

Hasil refleksi yang diperoleh yaitu sebagai berikut :

1) Siswa tidak merasa takut lagi untuk maju ke depan untuk

menuliskan hasil diskusi kelompok masing-masing.

2) Siswa menjadi lebih aktif bertanya dan mengeluarkan

pendapatnya dalam kegiatan pembelajaran ketika mengalami

kesulitan.

3) Didalam diskusi kelompok siswa sudah terbiasa mengemukakan

pendapat, memberi masukan dan membantu teman sesama

kelompok yang mengalami kesulitan. Sehingga didalam

kelompok terjalin kerja sama yang lebih baik dan dapat

memotivasi siswa.

4) Siswa sudah terbiasa menganalisis soal yang diberikan guru.


60

C. Pembahasan

1. Analisis Data Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model

Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) Siklus I

dan II

Dari hasil penelitian untuk mengetahui kemampuan awal siswa

tentang materi yang akan diajarkan, sebelum guru melakukan tindakan

siswa diberikan prettest terlebih dahulu, yang diberikan pada awal siklus.

Sedangkan hasil belajar siswa diperoleh dari hasil uji tes atau posttest

yang diberikan guru pada akhir siklus. Hasil penelitian dengan

menerapkan model pembelajaran Student Teams Achievement Division

(STAD) yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan adanya

peningkatan pada setiap siklusnya. Data hasil belajar siswa pada materi

IPA dengan menerapkan model pembelajaran Student Teams

Achievement Division (STAD) kelas VA SD Negeri 01 Kota Baru dapat

dilihat pada Tabel 4.3 di bawah ini:

Tabel 4.3 Rata-rata Hasil Belajar Siswa Siklus I dan siklus II

Nilai test
No Indikator Siklus I Siklus II

Pret-test Post-test Pret-test Post-test


1 Rata-rata 48,33 60,56 69,44 78,89
2 Skor tertinggi 70 80 80 100
3 Skor terendah 20 20 40 40
4 Tingkat 16,67% 44,44% 72,22% 94,44%
ketuntasan
ketuntasan
61

Untuk lebih jelasnya peningkatan hasil belajar siswa pada siklus

I dan siklus II dalam materi IPA Tema 5 ekosistem dengan menerapkan

model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) kelas

VA SD Negeri 01 Kota Baru dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut ini:

Gambar 4.1 Perbandingan rata-rata Hasil Belajar Siswa dan Tingkat

Ketuntasan Siklus I dan Siklus II

80
78,89
70 60,56
69,44
48,33
60

50
Prettest Posttest
40

30

20
Siklus I Siklus II

Berdasarkan pada gambar di atas dapat diketahui bahwa hasil

belajar siswa setelah diberikan tindakan mengalami peningkatan setiap

siklusnya. Data hasil belajar siswa yang diperoleh pada siklus I hasil

prettest rata-rata 48,33 dengan tingkat ketuntasan 16,67% (3 siswa

tuntas) dan hasil posttest dengan rata-rata 60,56 dengan tingkat

ketuntasan 44,44% (8 siswa tuntas). Dengan demikian tingkat ketuntasan

dari prettest ke posttest mengalami peningkatan. Pada siklus II, rata-rata

prettest sebesar 69,44 dengan tingkat ketuntasan 72,22% (13 siswa

tuntas) dan hasil posttest mencapai rata-rata 78,89 dengan tingkat

ketuntasan 94,44% (17 siswa tuntas). Dengan demikian ketuntasan hasil


62

belajar mengalami peningkatan.

Dari hasil analisis yang telah dilakukan, secara umum hasil

belajar siswa meningkat dari setiap siklus. Peningkatan tersebut terjadi

karena proses pembelajaran pada siklus II dilakukan upaya-upaya

perbaikan. Selain itu, guru dan siswa mampu memahami pembelajaran

yang dilaksanakan dengan model pemebelajaran Student Teams

Achievement Division (STAD). Model pembelajaran Student Teams

Achievement Division (STAD) sangat membantu guru untuk mengatasi

kesulitan siswa dalam belajar secara individu. Model pembelajaran

Student Teams Achievement Division (STAD) mendorong siswa untuk

belajar kelompok yang membuat siswa berani bertanya dengan teman

sebaya dalam satu kelompok. Peran dari masing-masing siswa dalam

kelompok adalah saling memeriksa dan melengkapi pemahaman dalam

satu kelompok, sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan dan

memotivasi siswa untuk saling membantu anggota kelompoknya masing-

masing. Hal ini dapat menciptakan semangat dalam mengikuti proses

pembelajaran yang membuat siswa mempunyai motivasi yang tinggi

dalam pembelajaran. Maka hal tersebut akan mendorong hasil belajar

siswa.

Peningkatan aktivitas belajar terjadi pada beberapa siswa, pada

proses pembelajaran dipertemuan pertama siklus I, siswa hanya

melakukan dua aktivitas yaitu menanggapi penjelasan guru dan

bekerjasama dalam berdiskusi sedangkan pada pertemuan terakhir siklus

II siswa melakukan 4 aktivitas belajar yaitu memperhatikan penjelasan


63

dari guru, menanggapi penjelasan guru, bekerjasama dalam berdiskusi

dan berani mengungkapkan pendapat ketika menjelaskan hasil diskusi di

depan kelas. Aktivitas belajar yang dilakukan siswa selama proses

pembelajaran juga berpengaruh pada hasil belajarnya, dimana rata-rata

hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 60 dan pada siklus II sebesar 78.

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat dikemukakan bahwa

penerapan model pembelajaran Student Teams Achievement Division

(STAD)dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pada materi IPA

Tema 5 Ekosistem kelas VA SD Negeri 01 Kota Baru Tahun Pelajaran

2021/2022.

Hasil dari penelitian yang telah dilakukan ini sesuai dengan

landasan teoritis tentang belajar kelompok kecil model pembelajaran

Student Teams Achievement Division (STAD) dikembangkan oleh Rabet

Slavia dan Koleganya di Universitas John Hopkin, Student Teams

Achievement Division (STAD) merupakan pendekatan pembelajaran

kooperatif yang paling sederhana. Guru yang menggunakan Student

Teams Achievement Division (STAD), juga mengacu kepada belajar

kelompok siswa, menyajikan informasi akademi baru kepada siswa

dengan menggunakan Student Teams Achievement Division (STAD).

Model pembelajaran Student Teams Achievement Division

(STAD) adalah anggota tim menggunakan lembaran kegiatan untuk

menuntaskan pelajarannya, dan kemudian saling membantu satu sama

lain untuk memahami bahan pelajaran melalui tutorial, kuis, satu sama
64

lain dan melakukan diskusi. Model pembelajaran Student Teams

Achievement Division (STAD) merupakan salah satu pembelajaran

Cooperative Learning, yang menekankan pada akativitas dan interaksi di

antara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam

menguasai materi pembelajaran guna mencapai prestasi yang

maksimal19.

Model pembelajaran Student Teams Achievement Division

(STAD) dapat diartikan sebagai suatu variasi metode pembelajaran di

mana siswa berkerja dalam kelompok kecil untuk saling membantu

dalam mempelajari materi akademis20.

Lebih spesifik lagi, beberapa kelebihan dari model

pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) diantaranya

sebagai berikut:

a. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggunakan

keterampilan bertanya dan membahas suatu masalah.

b. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih intensif

mengadakan penyelidikan mengenai suatu masalah.

c. Dapat mengembangkan bakat kepemimpinan dan mengajarkan

keterampilan berdiskusi.

d. Memperhatikan siswa sebagai individu dan kebutuhannya.

e. Lebih aktif berdiskusi.

f. Mengembangkan rasa menghargai, menghormati pribadi temannya,

dan menghargai pendapat orang lain.

19Isrok’atun,
“Model-model pembelajaran matematika” (Jakarta: Bumi Aksara,2018) hal.119
20Aniar,‟ Penerapan Model Pembelajaraan Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD)
untuk meningkatkan hasi belajar PAI” (Batam, Jambi,2016) hal.363
65

Berdasarkan teori diatas, penulis setuju bahwa dengan

menerapkan model pembelajaran Student Teams Achievement Division

(STAD) dapat meningkatkan proses pembelajaran sehingga berdampak

pada meningkatnya aktivitas dan hasil belajar siswa. Siswa tidak hanya

sekedar memahami materi tetapi juga belajar berinteraksi dengan sesama

siswa untuk saling memotivasi dan membantu serta melatih dan

mengembangkan keterampilan sosial siswa.

Untuk selanjutnya, penulis berharap bahwa model

pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) dapat

diterapkan pada mata pelajaran lainnya seperti Matematika, Ilmu

Pengetahuan Sosial dan lain-lain di SD Negeri 01 Kota Baru.


66

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan,

maka dapat ditarik kesimpulan yaitu Pembelajaran yang dilaksanakan

menggunakan model pembelajaran Student Teams Achievement Division

(STAD) dapat meningkatkan aktivitas siswa selama proses pembelajaran,

dapat dilihat dari siklus I siswa masih cendrung malu bertanya, keaktifan

merespon pertanyaan dari guru juga kurang optimal. Sedangkan pada siklus II

siswa sudah mulai aktif saat proses pembelajaran berlangsung siswa sudah

tidak merasa takut untuk bertanya dan maju kedepan kelas untuk menuliskan

hasil diskusi kelompok masing-masing. Selain dapat meningkatkan aktivitas

siswa pembelajaran menggunakan model pembelajaran Student Teams

Achievement Division (STAD) juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa

kelas VA SD Negeri 01 Kota Baru terhadap materi ekosistem dan komponen

ekosistem. Dapat dilihat pada siklus I hasil belajar siswa mencapai

ketuntasan 61,11% pada siklus II mencapai 94,44% hal ini berarti

mengalami peningkatan skor sedang.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan maka dapat

dikemukakan saran sebagai berikut:

1. Bagi Guru

66
67

Diupayakan untuk menerapkan model pembelajaran Student Teams

Achievement Division (STAD) dalam melaksanakan materi IPA di kelas,

karena dengan penerapan model pembelajaran Student Teams

Achievement Division (STAD) akan lebih mempermudah dan membantu

meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Bagi Siswa

Diharapkan siswa dapat lebih memperhatikan pelajaran dan aktif

mengikuti materi IPA di kelas dan mampu untuk meningkatkan hasil

belajaranya.

3. Bagi Sekolah

Diharapkan bagi sekolah dapat menerapkan model pembelajaran

Student Teams Achievement Division (STAD) dalam proses

pembelajaran di kelas, sehingga selain dapat memberikan variasi dalam

belajar mengajar di kelas juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa

terhadap materi IPA.

Demikian hasil dan kesimpulan dari penelitian ini serta saran yang

sekiranya dapat bermanfaat dalam meningkatkan hasil belajar siswa di

SD Negeri 01 Kota Baru.


68

DAFTAR PUSTAKA

Anisensia, T. Bito Gregorius Sebo, dan Wali, M. 2020. Penerapa Model


Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk meningkatkan Hasi Belajar
Matematika pada siswa kelas V SDI Blidit Kabupaten Sikka. Jurnal
Ilmiah Kependidikan. Vol. 1 (1). Hal. 61-69. https
://www.uniflor.ac.id/e-jurnal/index.php/JPM. Diakses pada tanggal 26
September 2021 (13.11 WIB).

Apriyani. 2020. Penerapan model Group Investigation untuk meningkatkan hasil


belajar PAI peserta didik kelas VIII A di UPT SMP Negeri 36 Bandar
Lampung. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan. Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
http://repository.radenintan.ac.id Diakses pada tanggal 26 September
(13.00 WIB)

Arikunto,S. 2006. Penelitian Tindakan Kelas.


https://opac.perpusnas.go.id/Browse.aspx. Diakses pada tanggal 10
November 2021 (09.00 WIB)

Asniar,M. 2019. Penerapan Model Pembelajaraan Kooperatif Tipe Student Team


Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasi belajar PAI
Siswa pada materi para Rasul-rasul Allah SWT di kelas V. Jurnal ilmiah
Universitas Batang Jambi. Vol. 19 (2). Hal.362-367. ji.unbari.ac.id
Diakses pada tanggal 26 September 2021 (13.00 WIB)

Daud,F. 2012. Pengaruh Kecerdasan Emosional (EQ) dan Motivasi Belajar


terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa SMA 3 Negeri Kota Palopo.
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran. Vol. 19 (2). Id.scribd.com.
Diakses pada tanggal 14 Desember (20.44 WIB)

Huda,M. 2017. Model-model pengajaran dan pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka


pelajar.

Huda,M.B. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada


Mata Pelajaran Seni Budaya untuk meningkatkan Prestasi Belajar Siswa
69

kelas VII B di SMP Negeri I Piyungan. Program Studi Pendidikan Seni


Musik, Fakutas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Yogyakarta.

Isrok’atun, dan Rosmala, A. 2018. Model-model pembelajaran matematika.


Jakarta : PT Bumi Aksara.

Komalasari,Y. 2016. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD


untuk meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar siswa pada Mata
Pelajaran PKN Kelas IV SDN 2 Karyamukti Tahun Pelajaran 2015/2016.
Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Jurusan Tarbiyah.
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Jurai Siswa Metro. Tidak
dipublikasikan.

Kurniasih,I. dan Sani,B. 2016. Ragam Pengembangan Model Pembelajaran untuk


Peningkatan Profesionalitas Guru. Jakarta: Kata Pena.

Lexy J.M. 2010 Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Pustaka Setia.

Mappeasse,Y.M. 2009. Pengaruh cara dan motivasi belajar terhadap hasil belajar
program mable logic controller (PLC) siswa kelas III Jurusan Listrik
SMK Negeri 5 Makassar. Jurnal Medtek.Vol. 1 (2). academia.edu.
Diakses pada tanggal 25 September 2021 (11.00 WIB)

Muhibbin,S. 2010. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers

Nurhanim. 2020. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dalam


meningkatka Hasil Belajar PAI. Jurnal Global Edukasi. Vol. 3 (6). Hal.
297-302. https://jurnal.goretanpena.com/index.php/JGE. Diakses pada
tanggal 26 September 2021 (13.00 WIB).

Priansa, D.J.2019. Pengembangan Strategi dan Model Pembelajaran. Bandung :


CV. Pustaka Setia.

Saadah,F. 2018. Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student


Teams Achievement Division (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar
siswa mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Jurnal Of Elemantary
Schoel (JOES). Vol. 1 (1). Hal. 35-51.
70

https://doi.org/10.31539/joes.vIiI.226. Diakses pada 26 September 2021


(13.14 WIB)

Shoimin,A. 2014. 68 model pembelajaran inovatif dalam kurikulum 2013.


Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Siswono. 2018. Pembelajaran matematika. Bandung: PT Remaja Rosdakaya.

Sugiono. 2019. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif.


Bandung : Alfabeta.

Susanto,A. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di sekolah dasar.


Jakarta : PRENADAMEDIA Group.

Tanzeh, A. 2011. Metodologi Penelitian Praktis, Yogyakarta : Teras.


71
72
73
74
75
76
77
78
79
80

KISI-KISI WAWANCARA UNTUK SISWA

No Variabel Indikator Sub Indikator

1 Faktor yang Faktor a. Faktor jasmani


mempengaruhi hasil internal • Faktor kesehatan
belajar • Kondisi tubuh dan mental
siswa

b. Faktor psikologis
• Kecerdasan siswa
• Sikap siswa dalam
pembelajaran
• Minat siswa terhadap
pembelajaran
• Kebiasaan siswa saat
belajar
Faktor a. Faktor keluarga
eksternal • Perhatian orang tua
terhadap kegiatan belajar
siswa

b. Faktor sekolah
• Kurikulum pembelajaran
• Hubungan guru dan murid
• Waktu sekolah
• Kondisi sekolah dan ruang
kelas

2 Pembelajaran IPA Materi • Ketertarikan siswa terhadap


Tema 5 materi pembelajaran IPA
• Kesulitan dalam
pembelajaran IPA

Model • Penerapan model


pembelajaran pembelajaran

Peran guru • Kesiapan siswa dalam


dalam pembelajaran
pembelajaran
81

KISI-KISI WAWANCARA UNTUK GURU KELAS

No Variabel Indikator Sub Indikator

1 Faktor yang Faktor a. Faktor jasmani


mempengaruhi internal • Faktor kesehatan
hasil belajar • Kondisi tubuh dan mental siswa

b. Faktor psikologis
• Kecerdasan siswa
• Sikap siswa dalam pembelajaran
• Minat siswa terhadap
pembelajaran
• Kebiasaan siswa saat belajar

Faktor a. Fakto keluarga


eksternal • Perhatian orang tua terhadap
kegiatan belajar siswa
• Suasana rumah yang terlalu
ramai
• Faktor ekonomi keluarga

b. Faktor sekolah
• Metode mengajar guru
• Kurikulum pembelajaran
• Hubungan guru dan murid
• Media, alat penunjang
pembelajaran yang tersedia
• Waktu sekolah
• Kondisi sekolah dan ruang kelas
• Sarana dan prasarana sekolah

2 Pembelajaran Materi • Penyajian materi


IPA Tema 5 • Ketertarikan siswa terhadap materi
pembelajaran IPA
• Kesulitan dalam pembelajaran IPA

Model • Pengenalan model pembelajaran
pembelajaran • Penerapan model pembelajaran
Peran guru • Penguasaan materi pembelajaran
dalam
pembelajaran
82

KISI-KISI WAWANCARA UNTUK KEPALA SEKOLAH

No Variabel Indikator Sub Indikator

1 Faktor yang Faktor a. Faktor jasmani


mempengaruhi hasil internal • Kondisi tubuh dan mental
belajar siswa

b. Faktor psikologis
• Kecerdasan siswa
• Sikap siswa saat
pembelajaran
• Minat siswa terhadap
pembelajaran

Faktor a. Fakto keluarga


eksternal • Faktor ekonomi keluarga

b. Faktor sekolah
• Kurikulum pembelajaran
• Hubungan guru dan murid
• Media, alat penunjang
pembelajaran yang tersedia
• Waktu sekolah
• Kondisi sekolah dan ruang
kelas
• Sarana dan prasarana
sekolah

2 Pembelajaran IPA Materi • Penyajian materi


Tema 5 • Ketertarikan siswa terhadap
materi pembelajaran IPA

Model • Penyajian materi


pembelajaran • Ketertarikan siswa terhadap
materi pembelajaran IPA

Peran guru • Penguasaan materi


dalam pembelajaran
pembelajaran
83
84
85
86

INSTRUMEN WAWANCARA KEPALA SEKOLAH

1. Apakah siswa-siswi yang sekolah di SDN 01 Kota Baru semua memilki


mental yang baik?
2. Bagaimanakah sikap siswa saat proses pembelajaran berlangsung?
3. Menurut bapak apakah siswa SDN 01 Kota Baru memiliki minat tinggi dalam
pembelajaran IPA?
4. Apakah faktor ekonomi yang dialami siswa dapat mempengaruhi hasil
belajar?
5. Bagaimanakah tanggapan bapak tentang kurikulum 2013 ini?
6. Bagaimanakah hubungan bapak sebagai guru kepada murid? Apakah bapak
sering memberi nasihat atau teguran kepada siswa?
7. Selama ini setiap proses pembelajaran apakah bapak menggunakan media dan
alat pembelajaran?
8. Apa perbedaan pembelajaran menggunakan media pembelajaran dengan
tanpa menggunakan media pembelajaran?
9. Apakah semua guru sudah menggunakan media dan alat ketika melakukan
pembelajaran?
10. Bagaimanakah kondisi lingkungan saat ini?
11. Dalam kondisi seperti saat ini, berapa lamakah waktu yang bapak tetapkan
untuk siswa belajar di sekolah?
12. Bagaimanakah kesiapan bapak sebelum melakukan pembelajaran?
13. Apakah semua guru sudah membuat RPP sebelum pembelajaran ?
14. Bagaimankah cara bapak agar siswa memiliki ketertarikan terhadap pelajaran
yang bapak ampu?
15. Apakah model pembelajaran yang diterapkan di sekolah ini?
16. Apakah bapak sudah mengetahui atau mengenalkan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD kepada semua guru?
17. Bagaimanakah tanggapan bapak jika saya menerapkan model pembelajaran
STAD ini di sekolah ini?
18. Apakah guru di SDN 01 Kota Baru ini sudah menerapkan untuk memberi
evaluasi saat pembelajaran telah selesai?
87

INSTRUMEN WAWANCARA GURU KELAS

1. Apakah ibu selalu mengecek kondisi kesehatan siswa sebelum pembelajaran


berlangsung?
2. Apakah siswa-siswi kelas VA semuanya memiliki kondisi tubuh dan mental
yang baik?
3. Apakah siswa kelas VA mudah memahami saat proses pembelajaran IPA?
4. Bagaimanakah sikap siswa saat proses pembelajaran berlangsung?
5. Menurut ibu apakah siswa kelas VA memiliki minat belajar IPA yang tinggi?
6. Bagaimankah kebiasaan siswa di kelas saat pembelajaran sedang
berlangsung?
7. Apakah menurut ibu peran orang tua dapat mempengaruhi hasil belajar
siswa?
8. Apakah suasana rumah yang terlalu ramai atau gaduh bisa mempengaruhi
hasil belajar siswa?
9. Apakah faktor ekonomi siswa dapat mempengaruhi hasil belajar siswa?
10. Apakah metode yang ibu gunakan selama ibu mengajar di kelas VA ini?
11. Bagaimanakah tanggapan ibu tentang pembelajaran menggunakan kurikulum
2013?
12. Apakah siswa merasa kesulitan dengan adanya pembelajaran menggunakan
kurikulum 2013 ini?
13. Bagaimanakah hubungan antara ibu dengan siswa? Apakah ibu sering
memberi nasehat atau teguran kepada siswa khususnya kelas VA?
14. Dalam setiap pembelajaran apakah ibu sudah menggunakan media
pembelajaran?
15. Apa perbedaan pembelajaran menggunakan media pembelajaran dengan tidak
menggunakan media pembelajaran?
16. Berapa lamakah waktu siswa untuk belajar IPA di kelas VA?
17. Bagaimanakah menurut ibu tentang kondisi sekolah ini termasuk ruang kelas
ini?
18. Menurut ibu apakah sarana dan prasarana di sekolah ini berpengaruh untuk
meningkatkan hasil belajar siswa?
19. Apakah ibu sudah membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
sebelum melakukan pembelajaran?
20. Bagaimana tanggapan siswa saat ibu menyampaikan pembelajaran IPA?
21. Apakah ada kesulitan yang dialami siswa saat ibu menyampaikan
pembelajaran IPA?
22. Apakah model pembelajaran yang ibu pakai saat ini?
23. Apakah ibu sudah mengenal model pembelajaran selain itu? Seperti
pembelajaran kooperatif tipe STAD?
24. Bagaimana tanggapan ibu jika saya menerapkan model pembelajaran STAD
di kelas VA ini?
25. Apakah ibu sudah menerapkan untuk memberi evaluasi saat pembelajaran
telah selesai?
88

INSTRUMEN WAWANCARA KEPADA SISWA

1. Apakah adik setiap hari selalu berangkat sekolah dalam kondisi sehat?
2. Apakah adik mempunyai kondisi mental yang kurang baik?
3. Apakah adik mempunyai kesulitan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
IPA di kelas?
4. Bagaimana sikap adik saat pembelajaran IPA berlangsung?
5. Saat adik tidak tertarik terhadap pelajaran yang disampaikan guru apa yang
adik lakukan?
6. Bagaimanakah kebiasaan adik saat di kelas?
7. Apakah orang tua adik sering mengajari adik di rumah?
8. Bagaimana hubungan adik dengan guru kelas adik?
9. Apakah guru pernah memberikan tugas kelompok kepada adik?
10. Apakah adik pernah mendapat bimbingan khusus saat mengalami kesulitan
belajar?
89

HASIL INSTRUMEN WAWANCARA KEPALA SEKOLAH

Nama : Sahlan Gumadi, S.Pd.I


Stastus : Kepala Sekolah

1. Apakah Siswa-siswi yang sekolah di SDN 01 Kota Baru semua memiliki


mental yang baik?
Jawab :
Alhamdulillah untuk siswa dan siswi yang masuk sekolah di SDN 01 Kota
Baru ini bisa dikatakan 98% memiliki mental yang baik.

2. Bagaimana sikap siswa saat proses pembelajaran berlangsung?


Jawab :
Kalau untuk sikap siswa patsi tidak sama sebagian dari mereka ada yang
memperhatikan saat pembelajaran berlangsung dan ada juga yang mengobrol
dengan siswa lain, namun saya tekankan kembali untuk para guru kelas
ataupun guru mata pelajaran untuk seslalu memperhatikan siswa dan ciptakan
suasana kondusif saat proses pembelajaran berlangsung.

3. Menurut bapak apakah siswa di SDN 01 Kota Baru memiliki minat tinggi
dalam pembelajaran IPA?
Jawab :
Kalau untuk minat dalam pembelajara IPA sendiri dari hasil penilaian saya
bias di katakana sedang.

4. Apakah faktor ekonomi yang dialami siswa dapat mempengaruhi hasil


belajar?
Jawab :
Dari penilaian saya sebagai kepala sekolah faktor ekonomi atau keadaan
ekonomi siswa itu tidak seberapa berpengaruh dalam meningkatkan hasil
belajar, karena siswa yang kurang mampu sekarang sudah mendapat bantuan
untuk membeli kelengkapan alat sekolah, seragam dan kebutuhan sekolah
lainnya.

5. Bagaimana tanggapan bapak tentang kurikulum 2013 ini?


Jawab :
Kurikulum 2013 ini menurut saya itu sangat bagus untuk diterapkan karena
dalam kurikulum 2013 ini siswa biasa lebih aktif belajar dan tidak perlu lagi
mencatat buku tulis sampai habis seperti pada kurikulum sebelumnya.

6. Bagaimanakah hubungan bapak sebagai guru kepada murid? Apakah bapak


sering memberi nasihat atau teguran kepada siswa?
Jawab :
Kalau hubungan dengan murid ya kami tentunya baik. Kalau untuk memberi
nasihat dan teguran itu pasti, karena siswa itu perlu ada pendekatan-
90

pendekatan yang semacam itu untuk merubah sifat yang tadinya kurang baik
menjadi lebih baik kedepannya.

7. Selama ini setiap proses pembelajaran apakah bapak menggunakan media dan
alat pembelajaran?
Jawab :
Ya, tentu kami saat melakukan proses pembelajaran kami selalu
menggunakan media dan alat pembelajaran yang tersedia di sekolah ini.

8. Apakah perbedaan pembelajaran menggunakan media pembelajaran dengan


tanpa menggunakan media pembelajaran?
Jawab :
Perbedaannya sangat jelas, jika menggunakan media pembelajaran pastinya
proses pembelajaran akan lebih terarah dan lebih kondusif, beda halnya jika
tidak menggunakan media maka guru akan binggung dalam menyampaikan
materi dan terjadilah suasana yang tidak kondusif di dalam kelas.

9. Apakah semua guru sudah menggunakan media dan alat ketika melakukan
pembelajaran?
Jawab :
Untuk guru di SDN 01 Kota Baru semua sudah menggunakan media dan alat
pembelajaran.

10. Bagaimanakah kondisi lingkungan saat ini?


Jawab :
Untuk kondisi lingkungan SDN 01 Kota Baru untuk saat ini terpantau baik
dan kondusif.

11. Dalam kondisi seperti saat ini, berapa lamakah waktu yang bapak tetapkan
untuk siswa belajar di sekolah?
Jawab :
Untuk kondisi kita yang masih seperti kita kemarin ada peraturan bawasannya
untuk proses pembelajaran masih belum bias full seperti biasanya sebelum
adanya Covid-19 ini. Jadi, untuk proses pembelajaran di SDN 01 Kota Baru
saat ini kurang lebihnya sekitar 2,5 jam perhari. Terjadwal dari jam 07.30
WIB sampai dengan jam 10.00 WIB.

12. Bagaimanakah kesiapan bapak sebelum melakukan pembelajaran?


Jawab :
Untuk kesiapan saya sebelum melakukan pembelajaran tentunya menyiapkan
RPP dan menyiapkan media pembelajaran yang di perlukan.

13. Apakah semua guru sudah membuat RPP sebelum pembelajaran?


Jawab :
Sudah, karena sudah saya tekankan untuk setiap guru wajib membuat RPP
sebelum melakukan proses pembelajaran.
91

14. Bagaimanakah cara bapak agar siswa memiliki ketertarikan terhadap


pelajaran yang bapak ampu?
Jawab :
Pertama kita harus selalu ceria di hadapan siswa, kedua jangan sampai
melakukan pembelajaran dengan keseriusan yang tingkat tinggi, dimana kita
harus bisa menyelingi pembelajaran tersebut dengan candaan agar siswa tidak
terlalu tegang dalam menghadapi pelajaran, ketiga kita harus selalu member
motivasi kepada siswa dan memberi arahan-arahan yang akan mendongkrak
siswa agar selalu ingin belajar.

15. Apakah model pembelajaran yang diterapkan di sekolah ini?


Jawab :
Model pembelajaran yang sudah diterapkan di sekolah ini seperti ceramah,
tanya jawab dan penugasan.

16. Apakah bapak sudah mengetahui atau mengenalkan model pembelajaran


kooperatif tipe STAD kepada semua guru?
Jawab :
Kalau untuk mengetahui saya sudah tahu dan untuk mengenalkannya kepada
guru belum saya lakukan.

17. Bagaimanakah tanggapan bapak jika saya menerapkan model pembelajaran


STAD ini di sekolah ini?
Jawab :
Sangat bagus, karena nanti bisa mengenalkan model pembelajaran yang baru
dan sekaligus memberi contoh kepada guru-guru yang ada di sini untuk
menggunakan model pembelajaran STAD ini, karena di sekolahan ini belum
ada penerapan model pembelajaran seperti STAD ini.

18. Apakah guru di SDN 01 Kota Baru ini sudah menerapkan untuk memberi
evaluasi saat pembelajaran telah selesai?
Jawab :
Sebagian guru sudah menerapkan system tersebut namun ada juga guru yang
hanya memberikan tugas rumah ( PR ) saat pembelajaran telah selesai.
92

HASIL INSTRUMEN WAWANCARA GURU KELAS

Nama : Rita Anggun.A, S.Pd


Stastus : Guru Kelas VA

1. Apakah ibu selalu mengecek kondisi kesehatan siswa sebelum pembelajaran


berlangsung?
Jawab :
Ya, itu pasti saya lakukan setiap hari sebelum melakukan pembelajaran.

2. Apakah siswa-siswi kelas VA semuanya memiliki kondisi tubuh dan mental


yang baik?
Jawab :
Untuk kondisi tubuh dan mental kususnya siswa kelas VA Alhamdulillah
memiliki kondisi tubuh yang baik.

3. Apakah siswa kelas VA mudah memahami saat proses pembelajaran IPA?


Jawab :
Kalau untuk di katakana mudah memahami itu belum, karena masih banyak
siswa yang kurang paham dan harus mengulang untuk menjelaskan
materinya.

4. Bagaimanakah sikap siswa saat proses pembelajaran berlangsung?


Jawab :
Untuk sikap siswa Alhamdulillah di kelas VA ini kondusif dan siswa selalu
memperhatikan guru saat menyampaikan materi.

5. Menurut ibu apakah siswa kelas VA memiliki minat belajar IPA yang tinggi?
Jawab :
Kalau dari penilaian saya untuk memiliki minat yang tinggi itu belum cuma
ada beberapa siswa yang memang rasa ingin taunya itu tinggi.

6. Bagaimanakah kebiasaan siswa di kelas saat pembelajaran sedang


berlangsung?
Jawab :
Alhamdulillah semua siswa kelas VA selalu memperhatikan guru di depan.

7. Apakah menurut ibu peran orang tua dapat mempengaruhi hasil belajar
siswa?
Jawab :
Ya, sangat berpengaruh. Karena faktor utama untuk siswa meningkatkan hasil
belajar adalah dorongan dari orang tua.

8. Apakah suasana rumah yang terlalu ramai atau gaduh bisa mempengaruhi
hasil belajar siswa?
93

Jawab :
Ya, karena siswa akan kesulitan untuk belajar di rumah.

9. Apakah faktor ekonomi siswa dapat mempengaruhi hasil belajar siswa?


Jawab :
Kalau menurut saya tidak terlalu mempengaruhi karena untuk membeli alat
sekolah dan lain-lain sudah ada bantuan dari pemerintah jadi mereka yang
ekonominya menengah kebawah tidak terlalu mengucilkan diri karena
kurangnya alat untuk belajar.

10. Apakah metode yang ibu gunakan selama ibu mengajar di kelas VA ini?
Jawab :
Metode yang saya gunakan di kelas VA ini adalah metode ceramah, tanya
jawab dan penugasan.

11. Bagaimanakah tanggapan ibu tentang pembelajaran menggunakan kurikulum


2013?
Jawab :
Kurikulum 2013 ini menurut saya itu sangat bagus untuk diterapkan karena
dalam kurikulum 2013 ini mengajarkan siswa biasa lebih aktif dalam belajar.

12. Apakah siswa merasa kesulitan dengan adanya pembelajaran menggunakan


kurikulum 2013?
Jawab :
Sebagian ada yang masih kesulitan karena dalam kurikulum 2013 ini
menuntut siswa agar lebih aktif dan mandiri dalam belajar. Jadi ada sebagian
yang masih kurang memahami hal tersebut jadi harus kita pandu sampai
siswa tersebut paham.

13. Bagaimanakah hubungan antara ibu dengan siswa? Apakah ibu sering
memberi nasihat atau teguran kepada siswa khususnya kelas VA?
Jawab :
Kalau hubungan saya dengan murid ya kami tentunya baik. Kalau untuk
memberi nasihat dan teguran itu pasti, karena kita ingin siswa kita itu menjadi
lebih baik.

14. Dalam setiap pembelajaran apakah ibu sudah menggunakan media


pembelajaran?
Jawab :
Untuk penggunaan media pembelajaran saya selalu menggunakan karena
untuk patokan proses pembelajaran.

15. Apa perbedaan pembelajaran menggunakan media pembelajaran dengan tidak


menggunakan media pembelajaran?
Jawab :
Perbedaannya adalah jika menggunakan media pembelajaran maka proses
pembelajaran akan lebih kondusif dan akan lebih efektif. Jika tidak
94

menggunakan media pembelajaran maka proses pembelajaran akan susah


disampaikan karena kita tidak mengerti alur dari materinya.

16. Berapa lamakah waktu siswa untuk belajar IPA di kelas VA?
Jawab :
Waktu dari saya kurang lebihnya 30 menit karena harus disusul dengan mata
pelajaran lainnya.

17. Bagaimanakah menurut ibu tentang kondisi sekolah ini termasuk ruang kelas
ini?
Jawab :
Untuk kondisi sekolah dan ruang kelas menurut saya sudah cukup baik.

18. Menurut ibu apakan sarana dan prasarana di sekolah ini berpengaruh untuk
meningkatkan hasil belajar siswa?
Jawab :
Menurut saya ia, karena salah satu cara untuk menunjang peningkatan hasil
belajar itu pertama dari sarana prasarana sekolah, seperti adanya
perpustakaan, lapangan olahrag dan ruang kelas yang nyaman. Contoh adanya
perpustakaan yaitu guna untuk memberikan kesempatan kepada siswa agar
lebih aktif mencari tahu apa yang belum mereka ketahui tentang materi-
materi yang memang belum mereka pahami.

19. Apakah ibu sudah membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


sebelum melakukan pembelajaran?
Jawab :
Ia, saya sudah membuat RPP dan menyiapkan media pembelajaran sebelum
saya melaksanakan pembelajaran.

20. Bagaimanakah tanggapan siswa saat ibu menyampaikan pembelajaran IPA?


Jawab :
Siswa sangat antusias dan memperhatikan saat saya menyampaikan materi.

21. Apakah ada kesulitan yang dialami siswa saat ibu menyampaikan
pembelajaran IPA?
Jawab :
Pasti ada sebagian siswa yang kurang memahami dan kesulitan dalam belajar
namun untuk mengatasi hal tersebut saya memberikan penjelasan kembali
saat siswa selesai mencatat materi.

22. Apakah model pembelajaran yang ibu pakai saat ini?


Jawab :
Model pembelajaran yang saya gunakan di kelas VA ini yaitu model
ceramah, tanya jawab dan penugasan.

23. Apakah ibu sudah mengenal model pembelajaran selain itu? Seperti
pembelajaran kooperatif tipe STAD?
Jawab :
95

Sudah, namun saya sulit untuk menerapkannya di kelas VA ini.

24. Bangaimana tanggapan ibu jika saya menerapkan model pembelajaran STAD
di kelas VA ini?
Jawab :
Sangat bagus dan saya mendukung, karena nanti bisa mengenalkan model
pembelajaran yang baru kepada siswa dan sekaligus memberi contoh kepada
guru-guru yang ada di sini kususnya saya untuk menerapkan model
pembelajaran STAD ini.

25. Apakah ibu sudah menerapkan untuk memberi evaluasi saat pembelajaran
telah selesai?
Jawab :
Ya saya selalu menerapkan hal tersebut, karena untuk menambah kepahaman
siswa terhadap materi yang kita ajarkan.
96

HASIL INSTRUMEN WAWANCARA KEPADA SISWA

Nama : Aldo Saputra


Status : Siswa Kelas VA

1. Apakah adik setiap hari selalu berangkat sekolah dalam kondisi sehat?
Jawab :
Ia kak, saya kalau sakit pasti izin untuk tidak sekolah.

2. Apakah adik memiliki kondisi mental yang kurang baik?


Jawab :
Tidak.

3. Apakah adik mempunyai kesulitan dalam mengikuti kegiatan pelajaran IPA


di kelas?
Jawab :
Ia terkadang ada yang tidak mengerti kak.

4. Bagaimana sikap adik saat pembelajaran IPA berlangsung?


Jawab :
Diam dan memperhatikan guru.

5. Saat adik tidak tertarik terhadap pelajaran yang disampaikan guru apa yang
adik lakukan?
Jawab :
Diam saja kak.

6. Bagaimanakah kebiasaan adik saat di kelas?


Jawab :
Terkadang ngobrol dengan teman dan sering memperhatikan guru juga.

7. Apakah orang tua adik sering mengajari adik di rumah?


Jawab :
Tidak terlalu sering kak.

8. Bagaimana hubungan adik dengan guru kelas adik?


Jawab :
Baik kak.

9. Apakah guru pernah memberikan tugas kelompok kepada adik?


Jawab :
Pernah kak, seperti membuat kotak sampah dari kayu dan rak sepatu.

10. Apakah adik pernah mendapat bimbingan khusus saat mengalami kesulitan
belajar?
Jawab :
Tidak pernah kak.
97

HASIL INSTRUMEN WAWANCARA KEPADA SISWA

Nama : Elsa Fina Ramadani


Status : Siswa Kelas VA

1. Apakah adik setiap hari selalu berangkat sekolah dalam kondisi sehat?
Jawab :
Ia kak.

2. Apakah adik memiliki kondisi mental yang kurang baik?


Jawab :
Tidak kak.

3. Apakah adik mempunyai kesulitan dalam mengikuti kegiatan pelajaran IPA


di kelas?
Jawab :
Ia kak terkadang ada yang tidak paham.

4. Bagaimana sikap adik saat pembelajaran IPA berlangsung?


Jawab :
Diam dan memperhatikan guru.

5. Saat adik tidak tertarik terhadap pelajaran yang disampaikan guru apa yang
adik lakukan?
Jawab :
Diam kak biar tidak dimarh oleh guru.

6. Bagaimanakah kebiasaan adik saat di kelas?


Jawab :
Selalu memperhatikan guru kak.

7. Apakah orang tua adik sering mengajari adik di rumah?


Jawab :
Ia kalau ada PR kak.

8. Bagaimana hubungan adik dengan guru kelas adik?


Jawab :
Baik kak.

9. Apakah guru pernah memberikan tugas kelompok kepada adik?


Jawab :
Pernah kak, seperti membuat kotak sampah, rak sepatu dan membuat hiasan
kelas.

10. Apakah adik pernah mendapat bimbingan khusus saat mengalami kesulitan
belajar?
Jawab :
Tidak pernah kak.
98

HASIL INSTRUMEN WAWANCARA KEPADA SISWA

Nama : Vito Ragil


Status : Siswa Kelas VA

1. Apakah adik setiap hari selalu berangkat sekolah dalam kondisi sehat?
Jawab :
Ia kak.

2. Apakah adik memiliki kondisi mental yang kurang baik?


Jawab :
Tidak.

3. Apakah adik mempunyai kesulitan dalam mengikuti kegiatan pelajaran IPA


di kelas?
Jawab :
Ia terkadang ada yang tidak paham.

4. Bagaimana sikap adik saat pembelajaran IPA berlangsung?


Jawab :
Memperhatikan guru kak.

5. Saat adik tidak tertarik terhadap pelajaran yang disampaikan guru apa yang
adik lakukan?
Jawab :
Terkadang ngobrol kak.

6. Bagaimanakah kebiasaan adik saat di kelas?


Jawab :
Memperhatikan guru saat member tugas.

7. Apakah orang tua adik sering mengajari adik di rumah?


Jawab :
Ia sering kak.

8. Bagaimana hubungan adik dengan guru kelas adik?


Jawab :
Baik.

9. Apakah guru pernah memberikan tugas kelompok kepada adik?


Jawab :
Pernah kak.

10. Apakah adik pernah mendapat bimbingan khusus saat mengalami kesulitan
belajar?
Jawab :
Tidak pernah.
99

PEMERINTAH KABUPATEN WAYKANAN


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SDN 01 KOTA BARU

Alamat: Kampung Kota Baru Kecamatan Negeri Agung Kabupaten Way Kanan

SOAL POSTTEST INDIVIDU SIKLUS I

NAMA : ……………………
HARI/TANGGAL : ……………………
KELAS : VA

Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C atau D pada jawaban yang
benar!
1. Ekosistem adalah interaksi yang terjadi di sebuah lingkungan tertentu yang
terjadi antara …
a. Karnivora dan Herbivora
b. Mahluk Hidup dan Benda Mati
c. Pemangsa dan Tumbuhan
d. Mahluk Hidup dan Pepohonan

2. Kumpulan dari beberapa individu sejenis yang menepati suatu lingkungan


tertentu dinamakan …
a. Habitat c. Populasi
b. Ekosistem d. Komunitas

3. Sebuah mahluk hidup memerlukan lingkungan tertentu yang berupa benda


mati dinamakan lingkungan …
a. Abiotik c. Atmosfer
b. Biotik d. Biosfer

4. Hewan yang memakan daging dinamakan …


a. Herbivora c. Omnivora
b. Karnivora d. Insektivora

5. Berikut ini yang merupakan contoh hewan yang memakan tumbuhan adalah,
kecuali …
a. Tikus, Ayam dan kucing
b. Kelinci, marmot dan Anjing
c. Kucing, harimau dan Anjing
d. Kuda, Sapi dan Kerbau

6. Hewan omnivore adalah hewan yang memakan ….


a. Tumbuhan dan Bakteri
b. Hewan lain dan Tumbuhan
c. Biji-bijian dan Dedaunan
d. Buah-buahan dan Sayuran
100

7. Burung merpati termasuk hewan yang memakan tumbuhan, hal ini karena
burung merpati memakan …
a. Buah-buahan c. Daging
b. Biji-bijian d. Bunga

8. Hutan dan sungai termasuk jenis ekosistem …


a. Alami c. Pegunungan
b. Buatan d. Pendalaman

9. Katak, Padi, Tikus dan Belalang banyak terdapat pada ekosistem …


a. Sungai c. Sawah
b. Kebun d. Hutan

10. Dibawah ini yang tidak termasuk ekosistem darat adalah …


a. Hutan c. Tundra
b. Padang pasir d. Rawa

KUNCI JAWABAN

1. b. Mahluk hidup dan benda mati


2. c. Populasi
3. a. Abiotik
4. b. Karnivora
5. c. Kucing, Harimau, dan Anjing
6. b. Hewan lain dan tumbuhan
7. b. Biji-bijian
8. a. Alami
9. c. Sawah
10. d. Rawa
101

PEMERINTAH KABUPATEN WAYKANAN


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SDN 01 KOTA BARU

Alamat: Kampung Kota Baru Kecamatan Negeri Agung Kabupaten Way Kanan

SOAL POSTTEST KELOMPOK SIKLUS I

NAMA : ……………………..
HARI/TANGGAL : ……………………..
KELAS : VA

Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C atau D pada jawaban yang
benar!
1. Interaksi yang terjadi disebuah lingkungan tertentu terjadi antara mahluk
hidup dan benda mati disebut …
a. Habitat c. Populasi
b. Ekosistem d. Komunikasi

2. Sebuah mahluk hidup memerlukan lingkungannya tertentu yang berupa benda


mati dinamakan lingkungan …
a. Abiotik c. Atmosfer
b. Biotik d. Biosfer

3. Dibawah ini yang termasuk ekosistem sawah adalah …


a. Padi dan tikus c. Kucing dan kelinci
b. Tikus dan Kucing d. Sapi dan kelinci

4. Dibawah ini yang termasuk dalam kelompok hewan karnivora adalah, kecuali
a. Elang dan kucing c. Sapi dan kerbau
b. Anjing dan harimau d. buaya dan ular

5. Hewan yang memakan tumbuhan dinamakan …


a. Herbivora c. Omnivore
b. Karnivora d. Insektivora

6. Dibawah ini yang termasuk ekosistem alami adalah …


a. Sungai dan waduk c. Sawah dan waduk
b. Sungai dan sawah d. Sungai dan hutan

7. Selain ekosistem alami kita punya ekosistem buatan, dibawah ini yang
termasuk dalam golongan ekosistem buatan adalah …
a. Hutan dan sungai c. Sawah dan waduk
b. Sawah dan hutan d. Laut dan sungai
102

8. Perhatikan rantai makanan dibawah ini!

Padi Tikus Ular Elang

Berdasarkan rantai makanan diatas, yang termasuk produsen adalah…


a. Padi c. Ular
b. Tikus d. Elang

9. Perhatikan table berikut!


No Hewan Jenis makanan
1 Harimau Rumput
2 Sapi Daging
3 Kucing Sayur
4 Kerbau Biji-bijian

Berdasarkan tabel diatas penggolongan hewan berdasarkan jenis makanannya


yang benar adalah …
a. 1 dan 3 c. 2 dan 1
b. 3 dan 3 d. 4 dan 2

10. Burung merpati adalah tergolong dalam hewan pemakan tumbuhan, hal itu
dikarenakan burung merpati memakan …
a. Buah-buahan c. Daging
b. Biji-bijian d. Bunga

KUNCI JAWABAN
1. b. Ekosistem 6. d. Sungai dan hutan
2. a. Abiotik 7. c. Sawah dan Waduk
3. a. Padi dan Tikus 8. a. Padi
4. c. Sapi dan Kerbau 9. c. 2 dan 1
5. a. Herbivora 10. b. Biji-bijian
103

PEMERINTAH KABUPATEN WAYKANAN


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SDN 01 KOTA BARU

Alamat: Kampung Kota Baru Kecamatan Negeri Agung Kabupaten Way Kanan

SOAL PRETTEST SIKLUS I

NAMA : ………………………..
HARI/TANGGAL : ………………………...
KELAS : VA

Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C atau D pada jawaban yang
benar!
1. Kumpulan dari beberapa individu sejenis yang menepati suatu lingkungan
tertentu dinamakan …
a. Habitat c. Komunitas
b. Ekosistem d. Populasi

2. Berikut ini yang merupakan contoh hewan yang memakan tumbuhan adalah

a. Tikus, ayam dan kucing
b. Marmot, kelinci, dan anjing
c. Kambing, harimau, dan buaya
d. Kuda, kelinci, dan kerbau

3. Hewan yang memakan tumbuhan dinamakan …


a. Karnivora c. Omnivora
b. Herbivora d. Insektivora

4. Harimau adalah hewan yang tergolong dalam golongan karnivora, hal


tersebut dikarenakan harimau memakan …
a. Buah-buahan c. Daging
b. Biji-bijian d. Sayur-sayuran

5. Sawah dan waduk termasuk jenis ekosistem …


a. Alami c. Pegunungan
b. Buatan d. Pedalaman

6. Ciri-ciri hewan pemakan tumbuhan antara lain adalah …


a. Memiliki bulu yang tembal
b. Memiliki gigi yang rata
c. Memiliki taring yang tajam
d. Memiliki cakar yang kuat
104

7. Ciri-ciri hewan pemakan daging antara lain …


a. Memiliki taring yang Panjang
b. Memakan biji-bijian
c. Memiliki gigi yang rata
d. Memakan sayuran

8. Gigi taring pada hewan karnivora berfungsi untuk …


a. Mengoyak mangsa c. menghaluskan daging
b. Meracuni mangsa d. menghancurkan daging

9. Ada berapa jumlah komponen ekosistem …


a. 3 c. 5
b. 2 d. 1

10. Air, garam dan udara adalah termasuk dalam ekosistem, tergolong komponen
apakah air, garam dannudara tersebut …
a. Abiotik c. Atmosfer
b. Biotik d. Bioster

KUNCI JAWABAN
1. d. Populasi
2. d. Kuda, kelinci dan kerbau
3. b. Herbivora
4. c. Daging
5. b. Buatan
6. b. Memiliki gigi yang rata
7. a. Memilki taring yang Panjang
8. a. Mengoyak mangsa
9. b. 2
10. a. Abiotik
105

PEMERINTAH KABUPATEN WAYKANAN


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SDN 01 KOTA BARU

Alamat: Kampung Kota Baru Kecamatan Negeri Agung Kabupaten Way Kanan

SOAL PRETTEST SIKLUS II

NAMA : ………………………..
HARI/TANGGAL : ………………………...
KELAS : VA

Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C atau D pada jawaban yang
benar!
1 Peran padi pada ekosistem sawah adalah …
a. Produsen c. Konsumen terikat 2
b. Konsumen terikat 1 d. Pengurai

2 Dibawah ini rantai makanan pada ekosistem sawah yang tepat adalah …
a. Padi → Ulat → Ular →Elang
b. Padi → Tikus → Ular → Elang
c. Padi → Ular → Tikus → Elang
d. Padi → Tikus → Katak → Elang

3 Hubungan yang saling merugikan antara dua mahluk hidup dinamakan


simbosis …
a. Mutualisme c. Parasitisme
b. Komensalisme d. Penguraian

4 Dibawah ini yang termasuk dalam contoh simbiosis parasitisme adalah …


a. Manusia dan tumbuhan c. Manusia dengan nyamuk
b. Kerbau dan burung jalak d. Bunga anggrek dan pohon inangnya

5 Didalam sebuah rantai makanan mahluk hidup yang mampu menghasilkan


makanan sendiri dinamakan ...
a. Produsen c. Organisme
b. Konsumen d. Pengurai

6 Perhatikan rantai makanan dibawah ini!

Padi Tikus Ular Elang Pengurai

Yang dimaksud dari penguraian adalah …


a. Produsen c. Konsumen tingkat 2
b. Konsumen tingkat 1 d. Bakteri dan jamur
106

7 Kumpulan dari beberapa rantai makanan didalam sebuah ekosistem


dinamakan …
a. Simbiosis c. Ekosistem
b. Jarring-jaring makanan d. Organisme

8 Kegiatan manusia dapat menjaga dan juga bisa mengganggu keseimbangan


ekosistem. Dari pernyataan tersebut manakah dibawah ini kegiatan manusia
yang tergolong mengganggu keseimbangan ekosistem …
a. Tidak membuang limbah di sungai atau laut
b. Melakukan reboisasi
c. Tidak menebang hutan secara liar
d. Melakukan pemburuan liar

9 Ekosistem terbagi menjadi 4, yaitu: ekosistem sawah, hutan, padang rumput


dan laut.
Berikut ini contoh rantai makanan pada ekosistem hutan adalah …
a. Padi → tikus →ular →elang →pengurai
b. Rumput → rusa → beruang → pengurai
c. Rumput → kelinci → elang → pengurai
d. Rumput → belalang → ular → singa → pengurai

10 Dalam rantai makanan yang berperan dalam membusukan atau menguraikan


hewan dan tumbuhan yang telah mati dinamakan …
a. Produsen c. Organisme
b. Konsumen d. Pengurai

KUNCI JAWABAN
1. a. Produsen
2. b. Padi → tikus →ular →elang
3. c. Parasitisme
4. c. Manusia dengan nyamuk
5. a. Produsen
6. d. Bakteri dan Jamur
7. b. Jaring-jaring makanan
8. d. Melakukan pemburuan liar
9. b. Rumput → rusa → beruang → pengurai
10. d. Pengurai
107

PEMERINTAH KABUPATEN WAYKANAN


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SDN 01 KOTA BARU

Alamat: Kampung Kota Baru Kecamatan Negeri Agung Kabupaten Way Kanan

SOAL POSTTEST KELOMPOK SIKLUS II

NAMA : ……………………..
HARI/TANGGAL : ……………………..
KELAS : VA

Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C atau D pada jawaban yang
benar!

Bacalah teks berikut ini untuk menjawab soal nomor 1-3!


Rantai makanan pada ekosistem sawah perlu kita jaga dengan baik. Sebagai
manusia kita tidak boleh secara sembarangan melakukan pemburuaan didaerah
perswahan. Kegiatan pemburuan yang sembaranag bisa membuat rantai makanan
pada ekosistem bisa terganggu atau bahkan menjadi kacau dan tidak terkendali.
Hal ini bisa memberikan kerugian besar bahkan petani bisa mengalami gagal
panen.
Mahluk hidup pada rantai makanan diekosistem sawah saling bergantungan
dan mempengaruhi. Perburuan hutang tingkat konsumen 1 hingga konsumen
tingkat puncak pada ekosistem sawah, jika dilakukan secara berlebihan dan
sembarangan maka bisa berpotensi buruk. Contohnya, jika konsumen pada tingkat
puncak seperti elang diburu, maka ular akan semakin banyak dan hal itu
berbahaya bagi petani. Jika ular diburu atau dimusnahkan, maka populasi tikus
akan meningkat sehingga tanaman petani terancam rusak dimakan tikus. Jika tikus
dimusnahkan, maka populasi ular dan elang pun berkurang. Bahkan jika
konsumen tingkat 1 tidak ada lagi, maka hewan konsumen tingkat berikutnya
akan ikut punah pula. Kepunahan yang disebabkan karena tidak adanya makanan
yang dimangsa.
1. Pokok pikiran paragraf pertama adalah …
a. Kita harus mau menguasai rantai makanan pada ekosistem sawah
b. Ekosistem disawah perlu kita manfaatkan semaksimal mungkin
c. Perburuan hewan liar disawah perlu kita lestarikan dengan baik
d. Sebagai manusia kita perlu melestarikan rantai makanan pada ekosistem
sawah

2. Pokok pikiran paragraf kedua adalah …


a. Konsumen tingkat 1 perlu dibasmi sejak dini
b. Hewan-hewan disawah menjadi sangat langka jika ular dan elang masih
hidup
108

c. Mahluk hidup pada rantai makanan diekosistem sawah saling


bergantungan dan mempengaruhi
d. Kegagalan panen petani disebabkan karena banyaknya ular dan burung
elang yang bebas.

3. Apakah hal yang akan terjadi jika ular dimusnahkan dari ekosistem sawah …
a. Jumlah tikus akan semakin menurun
b. Padi akan tumbuh menjadi subur
c. Populasi tikus akan semakin meningkat
d. Populasi elang akan semakin meningkat

4. Jamur dan bakteri dalam rantai makanan berperan sebagai …


a. Pengurai c. Konsumen tingkat 1
b. Produsen d. Konsumen tingkat 2

5. Ekosistem terbagi menjadi 4, yaitu: ekosistem sawah, ekosistem hutan,


ekosistem laut, dan ekosistem padang rumput.
Berikut ini yang termasuk dalam ekosistem sawah adalah …
a. Ikan dan anjing laut c. Padi dan tikus
b. Trumbu karang dan ikan d. Ikan dan tikus
6. Puncak piramida rantai makanan biasanya ditempat hewan-hewan karnivora,
contoh hewan-hewan tersebut antara lain adalah …
a. Harimau dan kucing c. Ular dan elang
b. Kucing dan anjing d. Rusa dan kerbau

7. Hubungan saling menguntungkan antara dua mahluk hidup dinamakan


simbiosis …
a. Mutualisme c. Organisme
b. Komensalisme d. Parasitisme

8. Hubungan antara bunga anggrek dan pohon inangnya termasuk contoh


simbiosis …
a. Mutualisme c. Organisme
b. Komensalisme d. Parasitisme

9. Rantai makanan dibawah ini yang tepat adalah …


a. Rumput→ rusa →gajah→badak →harimau
b. Rumput → tikus → katak → ular
c. Padi → tikus → ular →elang →pengurai
d. Padi → ular → tikus → elang → pengurai

10. Mahluk hidup yang bisa memakan mahluk hidup lain tetapi tidak bisa
menghasilkan makanan sendiri disebut …
a. Produsen c, Organisme
b. Konsumen d. Parasitisme
109

KUNCI JAWABAN
1. d. Sebagai manusia kita perlu melestarikan rantai makanan pada ekosistem
sawah
2. c. Mahluk hidup pada rantai makanan diekosistem sawah saling bergantungan
dan mempengaruhi
3. c. Populasi tikus akan semakin meningkat
4. a. Pengurai
5. c. Padi dan tikus
6. c. Ular dan Elang
7. a. Mutualisme
8. b. Komensalisme
9. c. Padi → tikus → ular →elang →pengurai
10. b. Konsumen
110

PEMERINTAH KABUPATEN WAYKANAN


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SDN 01 KOTA BARU

Alamat: Kampung Kota Baru Kecamatan Negeri Agung Kabupaten Way Kanan

SOAL POSTTEST INDIVIDU SIKLUS II

NAMA : ……………………
HARI/TANGGAL : ……………………
KELAS : VA

Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C atau D pada jawaban yang
benar!
1. Setiap mahluk hidup membutuhkan mahluk hidup lainnya untuk bisa bertahan
hidup, bukti dari hal tersebut antara lain adalah …
a. Manusia membutuhkan air dan api untuk bisa hidup
b. Manusia butuh tumbuhan dan hewan untuk makanan
c. Hewan akan cepat mengalami kepunahan jika tidak ada manusia
d. Tumbuhan menjadi semakin subur jika banyak hewan disekelilingnya

2. Penangkapan kelinci dan rusa dihutan bisa mengganggu rantai makanan pada
ekosistem hutan. Hal ini bisa mengakibatkan …
a. Banyak tumbuhan dihutan menjadi mati
b. Populasi harimau dihutan menurun karena tidak ada yang dimangsa
c. Bertambahnya jumlah harimau karena bisa tidur dengan tenang
d. Rumput menjadi makanan bagi harimau dan elang

3. Peran rumput pada ekosistem hutan adalah sebagai …


a. Produsen c. Konsumen tingkat 2
b. Konsumen tingkat 1 d. Konsumen tingkat 3

4. Puncak piramida rantai makanan biasanya ditempat hewan-hewan karnivora.


Contoh hewan-hewan tersebut adalah …
a. Tikus, harimau, dan gajih c. Buaya, ular dan kadal
b. Jerapah, rusa dan kerbau d. Harimau, hiu dan elang

5. Rantai makanan dibawah ini yang tidak tepat adalah …


a. Padi → ular → tikus → elang → pengurai
b. Rumput → kelinci→ ular → rajawali → pengurai
c. Rumput → rusa → gajah →badak →harimau
d. Fitoplakon → udang → ikan tuna → hiu → pengurai

6. Hubungan saling menguntungkan antara dua mahluk hidup dinamakan


simbiosis …
a. Mutualisme c. Organisme
b. Komensalisme d. Parasitisme
111

7. Banalu yang diatas pohon mangga dapat menyebabkan pohon mangga


menjadi kering, layu bahkan mati. Hubungan banalu pada pohon mangga ini
dinamakan simbiosis …
a. Mutualisme c. Organisme
b. Komensalisme d. Parasitisme

8. Contoh simbosis komensalisme terjadi antara …


a. Kutu rambut dan manusia
b. Tali putri dan tumbuhan inangnya
c. Bunga anggrek dan pohon inangnya
d. Kerbau dan burung jalak

9. Hubungan kupu-kupu dan tanaman bunga termasuk contoh simbiosis


mutualisme. Kupu-kupu mendapat keuntungan bisa menghisap madu atau
nektor bunga. Sedangkan tanaman bunga …
a. Mengalami kerugian karena sari makanannya habis
b. Terbantu dalam proses penyerbukan
c. Bunga akan layu karena diijak-injak kupu-kupu
d. Tidak mendapat untung dan tidak mendapat rugi

10. Hubungan nyamuk dengan manusia bisa dikategorikan sebagai simbiosis


parasitisme. Dimana nyamuk mendapat keuntungan bisa menghisap darah
manusia, sedangkan manusia bisa …
a. Bisa menjadi semakin sehat karena gigitan nyamuk
b. Mendapatkan kekebalan setelah digigit nyamuk
c. Tidak mampu bergerak dan bernafas setelah digigit
d. Mengalami gatal-gatal dan terserang penyakit

KUNCI JAWABAN
1. b. Manusia butuh tumbuhan dan hewan untuk bahan makanan
2. b. Populasi harimau dihutan menurun karena tidak ada yang dimangsa
3. a. Produsen
4. d. Harimau, hiu dan elang
5. c. Rumput → rusa → gajah →badak →harimau
6. a. Mutualisme
7. d. Parasitisme
8. c. Bunga anggrek dan pohon inangnya
9. b. Terbantu dalam proses penyerbukan
10. d. Mengalami gatal-gatal dan terserang penyakit
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I

Satuan Pendidikan : SD Negeri 01 Kota Baru


Kelas / Semester : 5 /1
Tema : Ekosistem ( Tema 5)
Sub Tema : Komponen Ekosistem (Sub Tema 1)
Muatan Terpadu : IPA
Pembelajaran ke : 1 dan 2
Pelaksanaan : 03-04 Desember 2021
Alokasi waktu : 2x35 menit

A TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa mampu menggolongkan hewan berdasarkan jenis makanannya
secara benar.
2. Dengan berdiskusi dan mencari informasi dalam kelompok, siswa mampu
melengkapi bagan dengan klasifikasi hewan berdasarkan jenis
makanannya secara benar.

B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Kegiatan 1. Melakukan Pembukaan dengan Salam dan 10
Awal mengajak semua siswa untuk berdo’a
bersama. menit
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
3. Guru memberikan soal Prettest untuk
mengetahui nilai awal.
4. Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompok secara heterogen berdasarkan hasil
Prettest.
Kegiatan ➢ Guru menuliskan materi tentang ekosistem 150
dan diikuti oleh siswa.
Inti ➢ Guru menjelaskan tentang ekosistem. menit
➢ Guru memberikan lembar kegiatan kepada
setiap kelompok.
➢ Guru meminta masing-masing kelompok
untuk mendiskusikan tugas kelompok yang
diberikan.
➢ Guru meminta perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil tugas yang telah
didiskusikan dalam kelompok.
➢ Guru bersama siswa mengoreksi hasil
kerja kelompok.
➢ Guru memberikan tugas kepada siswa
(Posttest) untuk dikerjakan secara mandiri.
➢ Guru bersama siswa mengoreksi hasil
kerja siswa.
151

➢ Guru mengakumulasi skor yang diperoleh


kelompok dan individu.
➢ Guru memberikan apresiasi kepada
kelompok dan siswa yang mencapai nilai
terbaik.
Kegiatan ➢ Siswa membuat resume dengan bimbingan 15
guru tentang poin-poin penting yang
Penutup muncul dalam kegiatan pembelajaran menit
tentang materi yang baru dilakukan.
➢ Guru menutup pelajaran dengan salam.

C. Sumber dan Media Pembelajaran


▪ Buku siswa tema 5 : ekosistem kelas V (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013, Jakarta: Kementrian Pendidikan dan kebudayaan, 2017)
▪ Buku teks, Buku bacaan tentang penggolongan hewan berdasarkan jenis
makanannya, gambar-gambar hewan dan media cetak dan majalah serta
lingkungan sekitar.

D. Penilaian ( Asesmen)
Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru , yaitu
dari pengamatan sikap, tes pengetahuan, presentasi unjuk kerja atau hasil
kerja ( projek dengan rubik penilaian).

Kota Baru, 05 November 2021


Mengetahui
Kepala Sekolah, Guru Kelas VA

Sahlan Gumadi, S.Pd.I Rita Anggun.A, S.Pd


NIP. 198009232008011009
152

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II

Satuan Pendidikan : SD Negeri 01 Kota Baru


Kelas / Semester : 5 /1
Tema : Ekosistem ( Tema 5)
Sub Tema : Hubungan Antar Mahluk Hidup dalam Ekosistem
(Sub Tema 2)
Muatan Terpadu : IPA
Pembelajaran ke : 1 dan 2
Pelaksanaan : 10-11 Desember 2021
Alokasi waktu : 2x35 menit

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan menyimak keterangan tentang rantai makanan, siswa
mampu membuat gambar rantai makanan pada ekosistem lengkap
dengan lingkungan sekitar.
2. Dengan mendiskusikan asal energi pada mahluk hidup, siswa
mampu menjelaskan rantai makanan yang terdapat dalam suatu
ekosistem secara baik dan benar.
3. Dengan menggunakan hasil diskusi, pengetahuan dan gambar
rantai makanan, siswa mampu membuat teks nonfiksi tentang salah
satu ekosistem secara baik dan benar.

B. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan 1. Melakukan Pembukaan dengan Salam dan 10
Awal mengajak semua siswa untuk berdo’a bersama. menit
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
3. Guru memberikan soal Prettest untuk mengetahui
nilai awal.
4. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
secara heterogen berdasarkan hasil Prettest.
Kegiatan ➢ Guru menuliskan materi tentang ekosistem 150
Inti dan diikuti oleh siswa. menit
➢ Guru menjelaskan tentang ekosistem.
➢ Guru memberikan lembar kegiatan kepada
setiap kelompok.
➢ Guru meminta masing-masing kelompok
untuk mendiskusikan tugas kelompok yang
diberikan.
➢ Guru meminta perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil tugas yang telah
didiskusikan dalam kelompok.
➢ Guru bersama siswa mengoreksi hasil kerja
kelompok.
➢ Guru memberikan tugas kepada siswa
153

(Posttest) untuk dikerjakan secara mandiri.


➢ Guru bersama siswa mengoreksi hasil kerja
siswa.
➢ Guru mengakumulasi skor yang diperoleh
kelompok dan individu.
➢ Guru memberikan apresiasi kepada kelompok
dan siswa yang mencapai nilai terbaik.

Kegiatan ➢ Siswa membuat resume dengan bimbingan 15


Penutup guru tentang poin-poin penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran tentang materi menit
yang baru dilakukan.
➢ Guru menutup pelajaran dengan salam.

C. Sumber dan Media Pembelajaran


▪ Buku siswa tema 5 : ekosistem kelas V (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013, Jakarta: Kementrian Pendidikan dan kebudayaan, 2017)
▪ Buku teks, Buku bacaan tentang penggolongan hewan berdasarkan jenis
makanannya, gambar-gambar hewan dan media cetak dan majalah serta
lingkungan sekitar.

D. Penilaian ( Asesmen)
Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru , yaitu
dari pengamatan sikap, tes pengetahuan, presentasi unjuk kerja atau hasil
kerja ( projek dengan rubik penilaian).

Kota Baru, 05 November 2021


Mengetahui
Kepala Sekolah, Guru Kelas VA

Sahlan Gumadi, S.Pd.I


Rita Anggun.A, S.Pd
NIP. 198009232008011009
154

PEMERINTAH KABUPATEN WAYKANAN


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SDN 01 KOTA BARU
Alamat: Kampung Kota Baru Kecamatan Negeri Agung Kabupaten Way Kanan

LAMPIRAN
NILAI POSTTEST DAN PRETTEST SIKLU I SISWA

No Nama Nilai Posttest Nilai Prettest


1 Adelia Julianti 80 60
2 Aldo Saputra 70 20
3 Alya Saputri 80 20
4 Cahya Permata Ceri 60 40
5 Ehwan Handa Saputra 60 40
6 Dinda Humaira Balkis 70 60
7 Dafis Arya Setiawan 70 20
8 Elsa Fina Ramadani 80 70
9 Handy Saputra Saifullah 60 70
10 Julia Sefira Saputri 20 40
11 Fatihatun Nura 40 20
12 Refli Saputra 60 60
13 Rike Septa Putri 70 60
14 Refan Ardiansyah 70 50
15 Satria Febriansyah 50 50
16 Sukarni 50 60
17 Vito Ragil 60 70
18 Faras Aulia 40 60
Jumlah nilai 1090 870

➢ Nilai Prettest siklus I

Skor Tertinggi : 70
Skor Terendah : 20

➢ Menghitung Nilai Rata-rata Prettest siklus I


Ʃx
𝑋̅ = n

Keterangan:

𝑋̅ = rata-rata

Ʃx = jumlah semua nilai


155

n = banyak nilai

870
𝑋̅ = = 48,33
18

➢ KETUNTASAN SISWA

Siswa yang tuntas KKM


x 100
Jumlah Siswa

3
= x 100
18

= 16,67%

➢ Nilai Posttest Siklus I


Skor Tertinggi : 80
Skor Terendah : 20

➢ Menghitung Nilai Rata-rata Posttest siklus I


Ʃx
𝑋̅ = n

Keterangan:

𝑋̅ = rata-rata

Ʃx = jumlah semua nilai

n = banyak nilai

1090
𝑋̅ = = 60,56
18

➢ KETUNTASAN SISWA

Siswa yang tuntas KKM


x 100
Jumlah Siswa

8
= x 100
18

= 44,44%
156

PEMERINTAH KABUPATEN WAYKANAN


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SDN 01 KOTA BARU
Alamat: Kampung Kota Baru Kecamatan Negeri Agung Kabupaten Way Kanan

LAMPIRAN
NILAI POSTTEST DAN PRETTEST SIKLU II SISWA

No Nama Nilai Posttest Nilai Prettest


1 Adelia Julianti 100 60
2 Aldo Saputra 80 80
3 Alya Saputri 70 80
4 Cahya Permata Ceri 70 80
5 Ehwan Handa Saputra 70 40
6 Dinda Humaira Balkis 70 60
7 Dafis Arya Setiawan 100 80
8 Elsa Fina Ramadani 100 70
9 Handy Saputra Saifullah 80 70
10 Julia Sefira Saputri 80 80
11 Fatihatun Nura 100 70
12 Refli Saputra 80 40
13 Rike Septa Putri 80 80
14 Refan Ardiansyah 40 70
15 Satria Febriansyah 80 80
16 Sukarni 70 80
17 Vito Ragil 80 70
18 Faras Aulia 70 60
Jumlah nilai 1420 1250

➢ Nilai Prettest siklus II

Skor Tertinggi : 80
Skor Terendah : 40

➢ Menghitung Nilai Rata-rata Prettest siklus II


Ʃx
𝑋̅ = n

Keterangan:

𝑋̅ = rata-rata

Ʃx = jumlah semua nilai


157

n = banyak nilai

1250
𝑋̅ = = 69,44
18

➢ KETUNTASAN SISWA

Siswa yang tuntas KKM


x 100
Jumlah Siswa

13
= x 100
18

= 72,22%

➢ Nilai Posttes Siklus II


Skor Tertinggi : 100
Skor Terendah : 40

➢ Menghitung Nilai Rata-rata Posttes siklus I


Ʃx
𝑋̅ = n

Keterangan:

𝑋̅ = rata-rata

Ʃx = jumlah semua nilai

n = banyak nilai

1420
𝑋̅ = = 78,89
18

➢ KETUNTASAN SISWA

Siswa yang tuntas KKM


x 100
Jumlah Siswa

17
= x 100
18

= 94,44%
158

DOKUMENTASI

Kamis, 28 Oktober 2021. Wawancara dengan Kepala Sekolah SDN 01 Kota Baru

Kamis, 28 Oktober 2021. Wawancara dengan Guru Kelas VA SDN 01 Kota Baru

Kamis, 28 Oktober 2021. Foto bersama Guru SDN 01 Kota Baru 2021
159

Jum’at, 29 Oktober 2021. Wawancara dengan siswa kelas VA SDN 01 Kota Baru

Jum’at, 29 Oktober 2021. Wawancara dengan siswa kelas VA SDN 01 Kota Baru

Jum’at 03 Desember 2021. Pelaksanaan Prettest sikulus I


160

Jum’at 03 Desember 2021. Pelaksanaan Prettest Siklus I

Sabtu, 04 Desember 2021. Pelaksanaan Posttest siklus I

Sabtu, 04 Desember 2021. Pelaksanaan Posttest siklus I


161

Jum’at, 10 Desember 2021. Pelaksanaan Prettest siklus II

Sabtu, 11 Desember 2021. Pelaksanaan Posttest siklus II


162

Anda mungkin juga menyukai