Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Zaitun

Jurusan Keperawatan

ISSN 2301– 5691


Artikel Penelitian
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT
PASCA STROKE PADA LANSIA DI RSUD. PROF. DR. H. ALOEI SABOE

RELATIONSH IP BETWEEN FAMILY SUPPORT AND ADHRENCE TO


MEDICATIO N AFTER STROK E IN TH E ELDERLY AT THE HOS PITAL.
PRO F. DR. H. ALOEI SABOE

1
Fr iska Pr ima Rit a, 2 Fadli S yamsuddin, 3 Rona Febr io na
Program St udi I lmu Keperawat an Universit as Muhammadiyah Goront alo
e- mail: f riskaprimarita20 @gmail.com

ABSTRAK
Stroke merupakan penyakit serebrovaskular (pembuluh darah otak) yang ditandai dengan
gangguan fungsi otak karena adanya kerusakan atau kematian jaringan otak akibat tersumbatnya
aliran darah dan oksigen ke otak. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan
dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pasca stroke pada lansia. Desain penelitian ini
menggunakan survei analtik dengan pendekatan cross-sectional. Pengambilan sampel,
menggunakan Accidental Sampling, didapatkan 30 responden. Hasil penelitian menunjukan
bahwa dukungan keluarga dalam merawat lansia yang menderita penyakit pasca stroke 40%
dengan kategori baik dan 60% dengan kategori kurang. Kepatuhan minum obat pada pasien pasca
stroke sebanyak 33.3% dengan kategori patuh dan 66.7% dengan kategori tidak patuh. Hasil uji
chi square dengan menggunakan software SPSS yaitu didapatkan nilai pValue=0,000 dengan α
<0,05 maka dapat di simpulkan ada hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat
pasca stroke pada lansia.

Kata Kunci: Stroke, dukungan keluarga, kepatuhan minum obat

ABSTRACT
Stroke is a cerebrovascular disease (brain blood vessels) which characterized by impaired brain
function due to damage or death of brain tissue due to blockage of blood flow and oxygen to the
brain. The purpose of research was to determine the relationship between family supports with
adherence to taking medication after stroke in the elderly. This researc design used an analytical
survey with a cross-sectional approach. Sampling, using Accidental Sampling, obtained 30
respondents. The results showed that family support in caring for the elderly who suffer from
post-stroke disease 40% with good category and 60% with fewer categories. Adherence to taking
medication in post patients stroke as much as 33.3% in the obedient category and 66.7% in the

Published By: Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Gorontalo


category not obey. The results of the chi square test using SPSS software are : obtained pValue =
0.000 with <0.05, then it can be concluded that there is relationship between family support and
adherence to medication after stroke in the elderly.

Keywords: Stroke, Family Support, Medication Adherence

PENDAHULUAN dari setiap 100 orang lansia terdapat 25


Lansia merupakan seseorang yang orang di antaranya mengalami sakit.
telah memasuki usia 60 tahun keatas. Lansia Keluhan kesehatan tidak selalu
merupakan kelompok umur pada manusia mengakibatkan terganggunya aktivitas
yang telah memasuki tahapan akhir dari fase sehari-hari, namun terjadinya keluhan
kehidupannya. Kelompok yang di kesehatan dan jenis keluhan yang dialami
kategorikan lansia ini akan terjadi suatu oleh penduduk dapat menggambarkan
proses yang disebut Aging Process atau tingkat/derajat kesehatan secara kasar. Pada
proses penuaan. Usia lanjut sebagai tahap tahun 2015 presentase lansia dengan
akhir siklus kehidupan merupakan tahap keluhan kesehatan sebulan yang lalu
perkembangan normal yang akan dialami menurun menjadi 47,17%. Prevalensi lansia
oleh setiap individu yang mencapai usia yang mengalami stroke pada umur 55-64
lanjut. Hal tersebut merupakan suatu tahun berjumlah 33 jiwa, dan 65-74 tahun
kenyataan yang tidak dapat dihindari oleh berjumlah 46.1, dan 75+ tahun berjumlah 67
setiap manusia (Notoatmodjo, 2018 ). jiwa, dan data dari Riskesdas Indonesia
Berdasarkan data proyeksi penduduk 2018 berjumlah 713.783 jiwa, dengan
di Indonesia pada tahun 2017, di perkirakan bertambahnya umur, fungsi fisiologis
terdapat 23,66 juta jiwa penduduk lansia mengalami penurunan akibat proses
(9,03%). jumlah ini di prediksikan terus penuaan sehingga penyakit tidak menular
meningkat pada tahun berikutnya dengan banyak muncul pada lanjut usia. Perubahan
prediksi pada tahun 2020 mencapai 27,08 yang terjadi pada lansia pasca stroke yaitu
juta jiwa hingga tahun 2035 mencapai 48,19 kelumpuhan dan kecacatan, gangguan
juta jiwa (Sunarti, et al, 2019) tingginya berkomunikasi, gangguan emosi, nyeri,
Usia Harapan Hidup (UHH) merupakah gangguan tidur, depresi, disfagia, dan masih
salah satu indikator keberhasilan pencapaian banyak yang lainnya (Lingga, 2018).
pembangunan nasional terutama di bidang Pasca terserang stroke akan membuat
kesehatan. Sejak tahun 2004-2015 tingkat ketergantungan seseorang terhadap
memperlihatkan adanya peningkatan UHH orang lain menjadi semakin meningkat,
di indonesia dari 68,6 tahun menjadi 70,8 sehingga orang tidak mandiri dalam
tahun dan proyeksi tahun 2030-2035 melakukan aktivitas kemandirian sehari-
mencapai 72,2 tahun. Angka kesakitan hari. Kerusakan fungsional menyebabkan
merupakan salah satu faktor yang di seseorang menderita kecacatan, sehingga
gunakan untuk mengukur derajat kesehatan penderita stroke menjadi tidak produktif
penduduk, angka kesakitan penduduk lansia Gangguan fungsional yang dialami orang
tahun 2014 sebesar 25,05% artinya bahwa pascastroke menjadi salah satu faktor yang
Published By: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Gorontalo
kemandirian dalam melakukan aktivitas. mengalami stroke di sepanjang
Upaya untuk memulihkan anggota gerak hidupnya,angka kejadian stroke di dunia
adalah dengan melakukan rehabilitasi. kira-kira 200 per100.000 penduduk dalam
Rehabilitasi juga tidak hanya memulihkan setahun. sedangkan menurut data American
gangguan fungsional, tetapi juga membantu Health Association (AHA) menyebutkan
meringankan tugas orang yang ada di sekitar bahwa setiap 40 detik terdapat 1 kasus baru
orang pascastroke dan menumbuhkan stroke dengan prevalensi 795.000 dan setiap
semangat orang pascastroke. tahunnya kira-kira setiap 4 menit terdapat 1
Tidak hanya mengalami kecacatan, klien stroke meninggal. Dan di Indonesia
pasien stroke juga cenderung mengalami diperkirakan setiap tahun terjadi 500.000
depresi. Dalam hal ini, peranan dan penduduk terkena serangan stroke dan
dukungan dari orang sekitar, terutama sekitar 25% atau 125.000 orang meninggal
keluarga sangat diperlukan untuk sedangkan sisanya mengalami cacat ringan
mempengaruhi orang tersebut untuk tidak bahkan bisa menjadi cacat berat. Prevalensi
depresi. Hal ini dikarenakan pada dasarnya stroke di Indonesia pada tahun 2018 sebesar
manusia senantiasa hidup dalam suatu 10,9% dan mengalami kenaikan sebanyak
lingkungan sejak manusia dilahirkan. Di 3,9% dalam lima tahun terakhir.(Hartono et
dalam lingkungan pasti terjadi hubungan al., 2019)
timbal balik yang nantinya akan Berdasarkan laporan Riskesdas
mempengaruhi manusia (Gerungan, 2018). Kemenkas RI penderita Stroke berada pada
Stroke merupakan penyakit usia produktif sebanyak 1.2 juta jiwa dengan
serebrovaskular yang menjadi penyebab penderita terbanyak berada pada usia antara
utama kematian di Indonesia. Stroke 55 hingga 64 tahun. Usia merupakan faktor
merupakan sebuah penyakit yang risiko utama dari penyakit stroke, karena
menyerang arteri menuju ke otak. Penyakit terjadi penurunan fungsi kardiovaskuler
ini menyebabkan kecacatan. Kecacatan yang sehingga akan memicu terjadinya penyakit
dialami pasien pasca stroke dapat degeneratif.
menghambat mereka dalam melakukan Menurut Karakteristik di Provinsi
aktivitas sehari-hari seperti mandi, berjalan, Gorontalo, Riskesdas 2018 proporsi kontrol
menaiki tangga, menyiapkan makan, dan stroke ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan,
bepergian (Ummaroh, 2019) Serangan pada Penduduk yang berumur di atas 15
stroke lebih banyak dipicu karena hipertensi tahun terdapatlaki-laki yang rutin
yang disebut silent killer, diabetes mellitus, mengontrol sebanyak 33.36%, tidak rutin
obesitas dan berbagai gangguan alliran 49.51% dan tidak memeriksakan ulang
darah ke otak. Stroke banyak menyerang sebanyak 17.12%. sedangkan pada
pada laki-laki di karenakan gaya hidup yang Perempuan yang rutin sebanyak 24.14%,
tidak sehat seperti merokok dan kurangnya tidak rutin 57.97%, dan yang tidak
aktivitas pada fisik dan stress yang tingkat memeriksakan kembali sebanyak 31.98%.
tinggi. Berdasarkan data yang di ambil dari
Menurut World Stroke Organization ruang Subbidang Medical Record jumlah
bahwa 1 di antara 6 orang di dunia akan kasus stroke lansia di RSUD. Prof. Dr.
Published By: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Gorontalo
Aloei Saboe kota Gorontalo dari bulan tak mandiri dan bergantung pada orang lain,
Januari sampai dengan Maret 2020 terdiri tidak bisa melakukan aktivitas sendiri,
dari intracerebral haemorrhage yaitu membutuhkan pengasuh.
berjumlah 162 pasien, dan cerebral Penyakit stroke yang di derita lansia
infarction 1.249, dan stroke, not specified dapat menimbulkan masalah, masalah
as haemorrhage or infarction terdapat 100 terbesarnya adalah tentang kepatuhan
pasien. minum obat, bagi lansia dukungan keluarga
Faktor keberhasilan penyembuhan sangat diperlukan karena fungsi tubuh lansia
stroke dapat di lakukan dengan beberapa umumnya menurun. Lansia penderita stroke
cara salah satunya yaitu dengan perawatan tidak lepas dari konsumsi obat setiap harinya
medis tujuannya untuk mengatasi keadaan sehingga perlu orang terdekat untuk selalu
darurat pada stroke akut dan mencegah meningingatkan jadwal minum obat.
stroke berulang, dan pemberian obat-obatan, Ketidakpatuhan dalam mengikuti proses
fisioterapi, dan latihan fisik untuk pengobatan akan dapat meningkatkan risiko
mengembalikan kemampuan gerak sehari- berkembangnya atau memperburuk penyakit
hari. Selain itu penderita stroke tidak di yang diderita lansia. (Harmayetty et al.,
anjurkan mengonsumsi makanan yang 2020). Kepatuhan pasien stroke dalam
berlemak seperti gorengan, kacang menjalani program rehabilitasi dapat
tanah,durian, kuning telur, kelapa, daging, mempengaruhi kecepatan kesembuhan
dan santan dan tidak minum minuman pasien dari kecacatan. Semakin teratur
beralkohol serta merokok. Penderita stroke pasien stroke melakukan rehabilitasi, maka
di anjurkan untuk mengkonsumsi makanan dapat mencegah dan memperkecil risiko
yang sehat seperti buah, sayur,biji-bijian,dan komplikasi, serta mempercepat
protein yang berlemak sehat. pengembalian fungsi tubuh. Sebaliknya, jika
Dukungan keluarga sangat rehabilitasi tidak dilakukan dengan teratur
berpengaruh pada penyembuhan pasien maka dapat mempercepat kelumpuhan
stroke dengan adanya dukungan keluarga secara permanen.
yang kuat dan fungsi keluarga yang baik Penelitian yang di lakukan oleh
dapat memotivasi penderita untuk Karunia (2018) mengatakan bahwa
melanjutkan hidupnya untuk meyakinkan tingginya kebutuhan dukungan keluarga
bahwa banyak orang berhasil pulih dari pada lansia dengan kondisi pasca stroke
stroke kemudian melakukan aktivitas normal harus diimbangi dengan adanya keluarga
(Irnawati et al., 2018). Menurut Friedman yang bersedia meluangkan waktu untuk
(2018) dukungan keluarga sangat berperan merawat pasien pasca stroke. (Ummaroh,
penting dalam mendampingi pasien stroke 2019)
karena dapat meningkatkan keberhasilan Penelitian yang dilakukan oleh La
dalam menjalani rehabilitasi. Keluarga Grecea dalam Whardani & Martini (2017)
sangat berpengaruh bagi semua individu menjelaskan bahwa usia adalah faktor yang
yang terlibat dalam masalah. Salah satunya sangat penting dalam perilaku kepatuhan
masalah kesehatan pada anggota keluarga seseorang, yaitu semakin muda usia
yang sudah lansia, dimana lansia yang sudah seseorang, maka tingkat kepatuhan juga
Published By: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Gorontalo
semakin tinggi, dan motivasi yang sudah yang pernah di rawat di RSUD. Prof. Dr.
berusia lanjut lebih sulit dari orang yang Aloei Saboe. Instrumen penelitian yang
masih muda. (Visvanathan et al., 2020) digunakan dalam penelitian ini adalah
Penelitian yang di lakukan oleh kuesioner.
Harmayetty et al ialah pada lansia
mengalami perlambatan sehingga HASIL DAN PEMBAHASAN
kemampuan pengembalian fungsi tubuh juga Analisis Univariat
ikut melambat (Tyagi et al., 2018) tabel Distribusi responden berdasarkan
Dari penelitian di atas dapat di karakteristik umur, jenis kelamin,
simpulkan bahwa dukungan keluarga sangat pendidikan :
berpengaruh dalam mengobati pasien pasca NO UMUR F %
stroke untuk memberikan dukungan agar 1 60-70 26 86.7%
mempercepat proses penyembuhan dan 2 71-75 4 13.3%
pemulihan.
JENIS KELAMIN
Berdasarkan latar belakang di atas
maka peneliti tertarik untuk melakukan 1 Laki-Laki 19 63.3%
2 Perempuan 11 36.7%
penelitian tentang hubungan dukungan
keluarga dengan kepatuhan minum obat PENDIDIKAN
pasca stroke pada lansia di RSUD. Prof. 1 Pendidikan Rendah 14 46.7%
Dr. Aloei Saboe Kota Gorontalo. 2 Pendidikan Tinggi 16 53.3%
Tabel distribusi frekuensi berdasarkan umur
METODE PENELITIAN responden terbanyak yang menderita pasca
Desain dalam penelitian ini stroke dalam penelitian ini adalah 60-70
menggunakan survei analtik dengan tahun sebanyak 26 responden (83.3).
pendekatan cross-sectional yang bertujuan Berdasarkan jenis kelamin responden
untuk mengetahui hubungan dukungan terbanyak dalam penelitian ini adalah Laki-
keluarga dengan kepatuhan minum obat laki sebanyak 19 responden (20.0%).
pasca stroke pada lansia di RSUD. Prof. Dr. Berdasarkan Pendidikan terakhir responden
H. Aloei Saboe Kota Gorontalo. Penelitian terbanyak dalam penelitian ini adalah
ini dilakukan di RSUD. Prof. Dr. H. Aloei Pendidikan Tinggi sebanyak 16 responden
Saboe Kota Gorontalo di ruangan Poli (53.3%).
Syaraf dan Neuro. Variabel independen
dalam penelitian ini yaitu dukungan keluarga Tabel distribusi responden berdasarkan
dan Variabel dependen dalam penelitian ini variabel dukungan keluarga
yaitu kepatuhan minum obat. dalam NO Dukungan F %
penelitian ini teknik sampel yang di gunakan Keluarga
adalah Accidental Sampling yaitu teknik 1 Baik 12 40.0%
penentuan sampel berdasarkan kebetulan 2 Kurang 18 60.0%
Total 30 100%
atau orang yang secara kebetulan bertemu Berdasarkan tabel responden dengan
dengan peneliti dan cocok sebagai sumber variabel dukungan keluarga terbanyak dalam
data. Sampel pada penelitian ini yaitu lansia
Published By: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Gorontalo
penelitian ini adalah dukungan keluarga tidak patuh dengan dukungan keluarga
yang kurang sebanyak 18 responden kurang sebanyak 18 responden (66.7%).
(60.0%). Dan dukungan keluarga yang baik Dari hasil uji chi-square dengan
12 responden (40.0%). menggunakan software SPSS yaitu di
dapatkan nilai p=0,000 dengan α < 0,05,
Tabel distribusi responden berdasarkan maka dapat disimpulkan ada Hubungan
variabel kepatuhan minum obat Dukungan Keluarga dengan kepatuhan
NO Kepatuhan F % minum obat pasca stroke pada lansia di
minum obat RSUD Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Kota
1 Patuh 10 33.3%
Gorontalo.
2 Tidak Patuh 20 66.7%
Total 30 100%
Pembahasan
Berdasarkan tabel responden dengan 1. Dukungan Keluarga
variabel kepatuhan minum obat terbanyak Dari hasil yang di dapatkan dari
dalam penelitian ini adalah kepatuhan variabel Dukungan keluarga, yaitu
minum obat yang tidak patuh sebanyak 20 responden memiliki dukungan keluarga
responden (66.7%). Dan kepatuhan minum yang baik sebanyak 12 (40.0%), dan
obat patuh 10 responden (33.3%). dukungan keluarga yang kurang 18 (60.0%).
Dukungan keluarga yang kurang di
Tabel hubungan dukungan keluarga karenakan kebanyakan keluarga yang
dengan kepatuhan minum obat pasca bersikap acuh terhadap kondisi pasien, hal
stroke pada lansia di RSUD. Prof. Dr. H. tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar
Aloei Saboe pasien pasca stroke kurang mendapat
Kepatuhan minum obat Total dukungan keluarga dalam menjalani
P
Variabel value
pengobatan.
Patuh Tidak Dukungan keluarga baik dengan
N% patuh N %
Dukungan N% kepatuhan minum obat patuh sebanyak 10
Keluarga responden (83.3%). Dibandingkan dengan
Baik 10 83.3% 2 16.7 % 12 33.3 % kepatuhan minum obat tidak patuh dengan
Kurang 0 0% 18 10.0 % 18 66.7 % dukungan keluarga baik sebanyak 2
0.000
Total 10 100% 20 100% 30 100% responden (16.7%). sedangkan kepatuhan
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan minum obat patuh dengan dukungan
bahwa, dukungan keluarga baik dengan keluarga kategori kurang sebanyak 0 (0%)
kepatuhan minum obat patuh sebanyak 10 dibandingkan dengan kepatuhan minum
responden (83.3%). Dibandingkan dengan obat tidak patuh dengan dukungan keluarga
kepatuhan minum obat tidak patuh dengan kurang sebanyak 18 responden (66.7%).
dukungan keluarga baik sebanyak 2 Hal ini sejalan dengan teori
responden (16.7%). sedangkan kepatuhan Notoatmodjo (2010) bahwa kurangnya
minum obat patuh dengan dukungan dukungan keluarga dalam merawat pasien
keluarga kategori kurang sebanyak 0 (0%) pasca stroke akan berdampak pada
dibandingkan dengan kepatuhan minum obat kesembuhan penderita pasca stroke,
Published By: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Gorontalo
kebanyakan keluarga tidak menegur pasien dan mengingatkan minum obat jika
ketika berhenti mengkonsumsi obat dan penderita lupa, dan bersedia mengantarkan
terkadang keluarga kurang menyediakan keluarga yang sakit berobat. Keluarga
waktu untuk berkomunikasi dan berinteraksi sebagai orang terdekat bagi penderita yang
dengan pasien sehingga banyak pasien selalu siap memberikan dukungan berupa
merasa tidak dihargai di keluarga. Bagi informasi, penghargaan instrumental dan
lansia dukungan keluarga sangat diperlukan emosional bagi penderita. Dukungan
karena fungsi tubuh lansia umumnya keluarga yang diberikan membuat penderita
menurun. Dukungan keluarga dinyatakan tidak terbebani dengan penyakit yang
baik jika lansia merasa mendapat bantuan, dideritanya, hal ini disebabkan karena
simpati dan empati yang diberikan oleh adanya perhatian dari keluarganya, sehingga
keluarga kepadanya baik berupa barang, penderita tidak merasa sendirian.
jasa, informasi, nasehat, yang mana
membuat penderita merasa di hargai dan 2. Kepatuhan minum obat
memiliki semangat atau motivasi untuk Dari hasil yang didapatkan bahwa
selalu sehat. responden dengan variabel kepatuhan
Hasil penelitian ini sejalan dengan minum obat tidak patuh sebanyak 20
penelitian yang dilakukan Sarafino (2012) responden (66.7%) dan kepatuhan minum
bahwa individu membutuhkan orang lain obat patuh sebanyak 10 responden (33.3%)
untuk memberi dukungan guna memperoleh Sejalan dengan teori (Suparyanto,
kenyamannya. Keluarga merupakan support 2018) bahwa Kepatuhan adalah suatu
system yang berarti, sehingga dapat bentuk perilaku yang timbul akibat adanya
memberi petunjuk tentang kesehatan mental interaksi antara petugas kesehatan dan
penderita, peristiwa dalam hidupnya dan pasien sehingga pasien mengerti rencana
sistem dukungan yang diterima. Dukungan dengan segala konsekuensinya dan
keluarga dapat dilakukan dengan memberi menyetujui rencana tersebut serta
motivasi, mengingatkan dalam hal minum melaksanakannya. Hal ini sejalan dengan
obat, mendengarkan penderita dalam teori (Saepudin, 2018) bahwa Kepatuhan
bercerita, menyediakan biaya pengobatan, adalah sebagai perilaku untuk menaati
mengawasi penderita meminum obat. saran-saran dokter atau prosedur dari dokter
Dukungan keluarga dalam menghadapi tentang penggunaan obat, yang sebelumnya
masalah salah satu anggota keluarganya, didahului oleh proses konsultasi antara
sehingga keluarga dapat meningkatkan pasien (dan keluarga pasien sebagai orang
semangat dan motivasi untuk berperilaku kunci dalam kehidupan pasien) dengan
sehat (Irnawati,2016). dokter sebagai penyedia jasa medis.
Peneliti menyimpulkan dukungan Sesuai dengan hasil penelitian
keluarga dapat meningkatkan kepatuhan Widyastuti (Lestari,2020) bahwa Lansia
pada pasien pasca stroke dengan penderita stroke tidak lepas dari konsumsi
memberikan dorongan untuk sembuh dalam obat setiap harinya sehingga perlu orang
pengobatan, menginformasikan tentang terdekat untuk selalu meningingatkan
manfaat dan risiko tidak patuh minum obat, jadwal minum obat. Tingkat kepatuhan
Published By: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Gorontalo
berpengaruh dalam keberhasilan pengobatan Hubungan dukungan keluarga dengan
pasca stroke, apabila penderita patuh minum kepatuhan minum obat pasca stroke pada
obat maka penderita akan sembuh dengan lansia di RSUD. Prof. Dr. H. Aloei Saboe
pengobatan yang dianjurkan oleh Kota Gorontalo
dokter/perawat dan apabila kepatuhan Dalam penelitian ini peneliti
minum obat buruk maka penderita pasca menggunakan uji chi-square yang berguna
stroke tersebut akan mengalami untuk melihat hubungan antara dua variabel
kekambuhan yang berikutnya dengan dan hasil data yang signifikan dengan
penyakit stroke yang lebih parah. menggunakan software SPSS yaitu α = 0.05
Hal ini sejalan dengan penelitian yang yang berarti jika nilai p ≤ 0,05 menunjukkan
dilakukan oleh Khairul Anwar dan Rusni adanya hubungan yang bermakna, namun
Masnina (2019) yang hasilnya menunjukkan jika nilai p ≥ 0,05 menunjukkan tidak ada
bahwa lansia cenderung sering mengalami hubungan yang bermakna.
lupa dalam minum obat yang disebabkan Penelitian ini menunjukkan bahwa
karena faktor usia lanjut sehingga responden setelah dilakukan uji chi square pada
mengalami kendala untuk dapat patuh Dukungan keluarga dengan kepatuhan
secara penuh dalam minum obat. minum obat pasca stroke pada lansia di
Peneliti menyimpulkan bahwa RSUD. Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota
dukungan dapat ditujukan melalui sikap Gorontalo diperoleh nilai uji statistik (p =
yaitu dengan memberikan perhatian, 0,00), dengan p < 0,005 berarti dalam
misalnya mempertahankan makanan penelitian ini Ho Ditolak Ha diterima. Maka,
meliputi porsi, jenis, frekuensi dalam dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
sehari-hari serta kecukupan gizi, Dukungan keluarga dengan kepatuhan
mengingatkan kapan penderita harus minum minum obat pasca stroke pada lansia.
obat, dan beristirahat serta kapan saatnya Teori menurut Rieseva Fitria, Christin
kontrol dan memberikan motivasi pada Angelina Febriani (2016) bahwa ada
pasien stroke. Pasien dengan penyakit hubungan dukungan keluarga dengan
stroke sangat membutuhkan dukungan dari kepatuhan minum obat. Dukungan keluarga
orang-orang terdekatnya yaitu keluarga. di butuhkan karena keluarga bisa menjadi
Dukungan keluarga adalah bagian dari motivator kuat bagi penderita apabila selalu
penderita yang paling dekat dan tidak dapat menyediakan diri untuk mendampingi dan
dipisahkan. Penderita akan merasa senang mengingatkan penderita jika lupa jadwal
dan tentram apabila mendapat perhatian dan kontrol. Diharapkan dengan adanya
dukungan dari keluarganya, karena dengan dukungan keluarga dapat meningkatkan
dukungan tersebut akan menimbulkan kepatuhan pengobatan dalam menjalani
kepercayaan dirinya untuk menghadapi atau pengobatan sehingga penderita terpantau
mengelola penyakitnya dengan lebih baik, dengan baik.
serta penderita mau menuruti saran-saran Sejalan dengan penelitian yang
yang diberikan oleh keluarga untuk dilakukan Sulistyawati (2018) di RS PKU
menunjang pengelolaan penyakitnya. Muhammadiyah Yogyakarta bahwa pasien
pasca stroke lebih banyak mendapatkan
Published By: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Gorontalo
dukungan keluarga yang baik dibandingkan dukungan keluarga merupakan intervensi
dengan dukungan keluarga yang buruk. yang dapat meningkatkan kepatuhan minum
Dukungan yang didapatkan dari keluarga obat pada pasien pasca stroke, dukungan
dalam penelitian ini berupa dorongan untuk yang didapatkan dari keluarga berupa
sembuh dalam pengobatan, dorongan untuk sembuh dalam pengobatan,
menginformasikan tentang manfaat dan dan menginformasikan tentang manfaat dan
risiko tidak patuh minum obat, dan resiko tidak patuh minum obat dan
mengingatkan minum obat jika penderita mengingatkan meminum obat jika pasien
lupa, selain itu dapat memberikan dorongan lupa. Selain itu memberikan dorongan
berupa mengantarkan keluarga yang sakit berupa mengantarkan keluarga yang sakit
untuk berobat. untuk berobat. Keluarga dapat menjadi
Hal ini sejalan dengan penelitian Devi faktor yang sangat berpengaruh dalam
Widyaningrum, Dwi Retraningsih, & menentukan keyakinan dan nilai kesehatan
Tamrin (2019) yaitu kepatuhan pasien individu serta dapat juga menentukan tentang
sangat dituntut dalam menjalani pengobatan program pengobatan yang dapat mereka
jangka panjang agar kondisi pasien pasca jalani, dukungan yang diberikan oleh
stroke dapat membaik. Sejalan dengan anggota keluarga merupakan faktor penting
penelitian yang dilakukan oleh Septia di dalam kepatuhan pasien pasca stroke
RSUD Arifin Achmad Pekanbaru tahun terhadap pengobatan medis yang dijalani.
(2017) yang menyatakan bahwa dukungan
keluarga mempengaruhi kepatuhan PENUTUP
pengobatan pasien pasca stroke, dimana Kesimpulan
semakin baik dukungan keluarga maka Berdasarkan penelitian tentang
kepatuhan akan semakin meningkat, begitu hubungan dukungan keluarga dengan
juga sebaliknya. Berarti dukungan keluarga kepatuhan minum obat pasien pasca stroke
mempunyai peran penting dalam kepatuhan pada lansia di Ruangan Poli Syaraf dan
pasien dalam menjalani pengobatan, karena Neuro RSUD.Prof. Dr. H. Aloei saboe Kota
paien pasca stroke dalam minum obat jauh Gorontalo dapat ditarik kesimpulan sebagai
lebih tinggi ketika mendapatkan dukungan berikut :
keluarga dibandingkan tidak mendapatkan 1. Dukungan keluarga dalam merawat
dukungan keluarga. Hal ini menunjukkan lansia yang menderita penyakit pasca stroke
ada hubungan yang signifikan antara 40% dengan kategori baik dan 60% dengan
dukungan keluarga dengan kepatuhan kategori kurang.
minum obat pada lansia penderita pasca 2. Kepatuhan minum obat pada pasien
stroke. Dukungan keluarga merupakan salah pasca stroke sebanyak 33.3% dengan
satu faktor yang mempengaruhi kepatuhan kategori patuh dan 66.7% dengan kategori
untuk pengobatan pasien pasca stroke, tidak patuh.
dimana keluarga berfungsi sebagai sistem 3. Terdapat hubungan dukungan
pendukung utama bagi anggota keluarganya keluarga dengan kepatuhan minum obat
yang sakit. pasca stroke pada lansia dengan nilai uji
Menurut asumsi peneliti bahwa statistik menggunakan Chi Square
Published By: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Gorontalo
(pValue=0,000). pada Klien Stroke, Program Studi
Saran Keperawatan STIKes Al Insyirah
1. Bagi RSUD. Prof. Dr. H. Aloei Saboe Pekanbaru, Pasca Sarjana Fakultas Ilmu
Kota Gorontalo Keperawatan, Universitas Indonesia.
Peneliti mengharapkan setelah 4. Dellima Damayanti Reicha, 2019, Asuhan
mengetahui hasil penelitian dukungan Keperawatan Pada Klien Stroke Non
keluarga pada pasien pasca stroke, Hemoragik Dengan Masalah
diharapkan rumah sakit dapat memfasilitasi Keperawatan Defisit Perawatan Diri
seperti diadakanya intervensi dukungan (Studi Di Ruang Krissan Rsud Bangil
keluarga pada setiap pasien pasca stroke, Pasuruhan), Program Studi Diploma III
agar keluarga memberikan dorongan untuk Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu
anggota keluarga yang sakit. Kesehatan Insan Cendekia Medika
2. Bagi Institusi Pendidikan Jombang
Dari hasil penelitian ini diharapkan 5. Departemen Kesehatan Republik
dapat menjadikan salah satu acuan untuk Indonesia. Profil Kesehatan Republik
dilakukan lebih lanjut tentang variabel- Indonesia. Jakarta: Depkes RI: 2018
varibel yang belum diteliti dan dapat 6. Dr. Zainoel Abidin. 2017. Nurisi yang
memberikan tambahan ilmu pengetahuan tepat untuk pasien Stroke
dan informasi untuk dilakukannya penelitian 7. Ellyoun. Pranita. 2019. “Stroke Tempati
terkait dukungan keluarga dan kepatuhan Urutan Kedua Penyebab Kematian.
minum obat. Kenali Faktor Resikonya. Jakarta 2019.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya 8. Evadewi P, Luh Made Karisma S. (2018)
Disarankan pada peneliti selanjutnya Kepatuhan Mengkonsumsi Obat Pasien
agar mengembangkan metode pengumpulan pasca stroke. Universitas Udayana.
data bukan hanya kuisioner tapi juga 9. Fajar Rahmawati Utami 2015.
wawancara selain itu agar melibatkan “Hubungan Upaya Pencegahan Terhadap
kelompok kontrol. Kejadian Stroke Berulang Pada Penderita
Stroke”
DAFTAR PUSTAKA 10. Adam Malik Medan. 2019. “Kualitas
1. Amry, Y. R., Hikmawati, M. A., & hidup lansia dengan penyakit Kronis di
Rahayu, A. B. 2021. Teori Health Belief RSUP.H. YOGYAKARTA
Model Digunakan Sebagai Analisa 11. Novi Nurul Amasati, 2017,
Kepatuhan Minum Obat Pada Penderita Gambaran ketidakberdayaan pasien
stroke. Jurnal Keperawatan. 13 (1) pasca stroke dipoliklinik Syaraf RS. PMI
2. Anggraeni, D., Sarwono. 2018. Bogor, Program Studi Keperawatan
Metodologi Penelitian Kualitatif dan Bogor, Politeknik Kesehatan
Kuantitatif dalam Bidang Kesehatan. KEMENKES BANDUNG
Yogyakarta: Nuha Medika 12. Nur’aeni Yuliatun Rini, 2017,
3. Arya Ramadia, dkk, 2019. Hubungan Asuhan Keperawatan Pada Klien Stroke
Kemampuan Mengubah Fikiran Negatif Non Hemoragik Dengan Masalah
dengan Depresi Dan Ketidakberdayaan Ketidakefektifan Perfusi Jaringan
Published By: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Gorontalo
Serebral Di Ruang Kenanga RSUD Dr.
Soedirman Kebumen, Program Studi DIII
Akademi Keperawatan Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Muhammadiyah
Gombong
13. Rekam medis. 2021, Data Pasien
Stroke Di Ruangan G3 Neuro RSUD
Prof.dr Aloei Saboe Kota Gorontalo
14. RISKESDAS, 2020. Data penderita
Stroke Di Provinsi Gorontalo
15. Suparyanto. 2018. Konsep Kepatuhan.
Jakarta: Salemba Medika.

Published By: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Anda mungkin juga menyukai