PT AFIZA BILLIMKO KONSULTAN

RANCANGAN KONSEPTUAL
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI
PENGKAJIAN/ PERENCANAAN KONSTRUKSI

KEGIATAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR

PEKERJAAN PERENCANAAN GEDUNG BALAI NIKAH DAN

MANASIK HAJI KUA KECAMATAN V KOTO KAMPUNG
DALAM
KABUPATEN PADANG PARIAMAN
TAHUN ANGGARAN 2022

Lokasi Pekerjaan : Kecamatan V Koto Kamp. Dalam

Nomor Kontrak : 090/KK.03.5-f/KS.01.1/02/2022
Waktu Pelaksanaan : Sampai 4 Maret 2022

DISUSUN OLEH:

PT AFIZA BILLIMKO KONSULTAN

RANCANGAN KONSEPTUAL

1
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI
PENGKAJIAN/ PERENCANAAN KONSTRUKSI

KEGIATAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR

PEKERJAAN PERENCANAAN GEDUNG BALAI NIKAH DAN

MANASIK HAJI KUA KECAMATAN V KOTO KAMPUNG
DALAM
KABUPATEN PADANG PARIAMAN
TAHUN ANGGARAN 2022

TANGGAL 3 FEBRUARI S/D 4 MARET 2022

PIHAK PENYEDIA JASA PIHAK PENGGUNA JASA

Dibuat oleh: Disetujui oleh:
Konsultan Perencana Pejabat Pembuat Komitmen

Ir. MAYULI SRI HERLINA, SE

DIREKTUR NIP 196602281988032003

2
 PT AFIZA BILLIMKO KONSULTAN
RANCANGAN KONSEPTUAL
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI
PENGKAJIAN/ PERENCANAAN KONSTRUKSI

A. DATA UMUM
Nama Proyek : KEGIATAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR
Nama Peket Pekerjaan : PEKERJAAN PERENCANAAN GEDUNG BALAI NIKAH
DAN
MANASIK HAJI KUA KECAMATAN V KOTO KAMPUNG
DALAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN
Lokasi Pekerjaan : KECAMATAN V KOTO KAMPUNG DALAM PADANG
PARIAMAN
Nomor Kontrak : 0090/KK.03.5-f/KS.01.1/02/2022
Waktu Pelaksanaan : Tanggal 3 Februari sampai dengan 4 Maret 2022
Nama Konsultan Perencana : PT AFIZA BILLIMKO KONSULTAN
Konstruksi
Lingkup Tanggung Jawab : DED, EE, RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Konsultan Perencanaan
Konstruksi

3
B. SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI
a. Identifikasi Bahaya:
1. Penetapan Tingkat Kekerapan (Occurrence)
Tingkat
Deskripsi Definisi
Kekerapan
 Besar kemungkinan terjadi kecelakaan saat
5 Hampir pasti terjadi melakukan pekerjaan
 Kemungkinan akan terjadi kecelakaan lebih dari 2
dalam 1 tahun
 Kemungkinan akan terjadi kecelakaan saat melakukan
Sangat mungkin pekerjaan pada hampir semua kondisi
4
terjadi  Kemungkinan terjadinya kecelakaan 1 kali dalam 1
tahun terakhir
 Kemungkinan akan terjadi kesalahan saat
3 Mungkin terjadi melakukan pekerjaan pada beberapa kondisi
tertentu
 Kemungkinan terjadinya kecelakaan 2 kali dalam 3
 tahun terakhir terjadi kecelakaan saat melakukan
Kemungkinan
Kecil kemungkinan pekerjaan pada beberapa kondisi tertentu.
2  Kemungkinan terjadinya kecelakaan 1 kali dalam 3
terjadi
tahun terakhir

 Dapat terjadi kecelakaan saat melakukan

Hampir tidak pekerjaan pada beberapa kondisi tertentu
1  Kemungkinan terjadinya kecelakaan lebih dari 3
pernah terjadi
tahun terakhir

4
 2. Penetapan Tingkat Keparahan

Skala Konsekuensi
Tingkat Keselamatan
Lingkungan
Keparahan Manusia
Peralatan Material
(Pekerja & Masyarakat)
5 Timbulnya fatality lebih Terdapat material baru Menimbulkan
dari 1 orang meninggal peralatan utama yang pencemaran udara/
dunia; atau Lebih dari 1 yang rusak total membutuhkan air/ tanah suara yang
orang cacat tetap lebih dari satu waktu lebih dari 1
mengakibatkan
dan minggu dan keluhan dari pihak
mengakibatkan mengakibatkan masyarakat; atau
pekerjaan pekerjaan Terjadi kerusakan
berhenti selama berhenti lingkungan di Taman
lebih dari 1 Nasional yang
minggu berhubungan dengan
flora dan fauna; atau
Rusaknya asset
masyarakat sekitar
secara keseluruhan
terjadi kerusakan
4 Timbulnya fatality 1 Terdapat satu Material rusak dan yang
Terjadi kerusakan
parah terhadap
orang meninggal dunia; peralatan utama perlu lingkungan yang
akses jalan masyarat.
atau 1 orang cacat tetap yang rusak total mendatangkan berhubungan dengan
dan material baru yang flora dan fauna; atau
mengakibatkan membutuhkan Rusaknya sebagian
pekerjaan waktu 1 minggu asset masyarakat
berhenti selama 1 pekerjaan berhenti sekitar
minggu Terjadinya kerusakan
sebagian akses jalan
masyarakat.

5
3 Terdapat Terdapat lebih Material Menimbulkan pencemaran
insiden yang dari satu rusakdan perlu udara/ air/ tanah / suara
mengakibatkan peralatan yang mendatangkan yang mempengaruhi
lebih dari 1 rusak dan material baru sebagian lingkungan kerja;
pekerja dengan memerlukan yang atau Terjadi kerusakan
penanganan perbaikan dan membutuhkan lingkungan yang
perawatan mengakibatkan waktu kurang berhubungan dengan
medis rawat pekerjaan dari tumbuhan di lingkungan
inap, kehilangan berhenti selama 1 minggu, kerja; atau
waktu kerja kurang dari namun tidak Terjadi kerusakan sebagian
tujuh hari mengakibatkan akses jalan di lingkungan
pekerjaan kerja
berhenti

2 Terdapat Terdapat satu Material rusak Menimbulkanpencemaran

insiden yang Peralatan yang dan perlu udara/ air/ tanah/ suara
mengakibatkan rusak, mendatangkan yang mempengaruhi
1 pekerja memerlukan material baru sebagian lingkungan kerja;
dengan perbaikan dan yang atau Terjadi kerusakan
penanganan mengakibatkan membutuhkan sebagian akses jalan di
perawatan pekerjaan waktu kurang lingkungan kerja
medis berhenti selama dari
rawat inap, lebih dari 1 hari 1 minggu,
kehilangan namun tidak
waktu kerja mengakibatkan
pekerjaan
berhenti.

1 Terdapat insiden Terdapat satu Tidak Tidak mengakibatkan

yang peralatan yang mengakibatkan gangguan lingkungan
penangananya rusak, kerusakan
hanya melalui memerlukan material
P3K, tidak perbaikan dan
kehilangan waktumengakibatkan
kerja pekerjaan
berhenti selama
kurang dari 1 hari

6
 3. Penilaian Tingkat Resiko

Deskripsi Resiko Penilaian Tingkat Resiko

Pengendalian Nilai
No. Uraian Identifikasi Bahaya Jenis Bahaya (Tipe Kemungkinan Keparahan Tingkat
Awal Resiko
Pekerjaan (Skenario Bahaya) Kecelakaan) (f) (a) Resiko (Tr)
(fxa)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 PEKERJAAN  Posisi Kerja  Terserempet  Rambu-rambu

PENDAHULUAN kendaraan  Mematuhi
 Tertimpa alat berat peraturan lalu 1 3 3 Kecil
saat loading/ lintas
unloading  Memakai alat
pelindung diri
2 PEKERJAAN  Posisi kerja  Terpeleset  Memakai rompi
TANAH DAN  Tangan lecet kerja
PONDASI  Tertimbun  Memakai Body 1 3 3 Kecil
 Terjepit Hearnes
 Tertimpa sumuran  Sepatu Safety

3 PEKERJAAN  Posisi kerja  Terpeleset  Memakai alat

1
BETON DAN  Pekerjaan dengan  Tangan lecet pelindung diri
PASANGAN 1 2 Kecil
alat manual

4 PEKERJAAN  Posisi kerja  Terpeleset  Memakai alat

PLAFOND  Pekerjaan dengan  Tangan lecet pelindung diri 1 2 3 Kecil
alat manual  Terjatuh  Body hearnes

7
 Deskripsi Resiko Penilaian Tingkat Resiko
Pengendalian
No. Uraian Identifikasi Bahaya Jenis Bahaya (Tipe Kemungkinan Keparahan Nilai Tingkat
(Skenario Bahaya) Kecelakaan) Awal Resiko Resiko (Tr)
Pekerjaan (f) (a) (fxa)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
5 PEKERJAAN  Posisi kerja  Terpeleset  Memakai alat 1
PLAFOND  Pekerjaan dengan  Tangan lecet pelindung diri 2 2 Kecil
alat manual  Body hearnes

6 PEKERJAAN  Posisi kerja  Terpeleset  Memakai alat 1

PENGECATAN  Pekerjaan dengan  Tangan lecet pelindung diri 1 1 Kecil
alat manual

7 PEKERJAAN PINTU  Posisi Kerja  Terpeleset  Memakai alat 2

DAN JENDELA  Pekerjaa n dengan  Tersenggol alat pelindung diri 2 4 Kecil
alat mekanis
8 PEKERJAAN  Posisi Kerja  Terpeleset  Memakai alat 1
 Tertimpa material pelindung diri 1 1 Kecil
PLUMBING DAN
SANITAIR
9 PEKERJAAN  Posisi kerja  Terpeleset  Memakai alat 3
MEKANIKAL DAN  Pekerjaan dengan  Tertimpa material pelindung diri 1 3 Kecil
ELEKTRIKAL alat manual  Tangan lecet
10 PEKERJAAN ATAP  Posisi kerja  Terpeleset  Memakai alat 2
 Terjatuh pelindung diri 2 4 Kecil
Terpal

11 /PEKERJAAN
MembranSejenis  Posisi kerja  Terpeleset  Memakai alat
TAMBAHAN  Terjatuh pelindung diri 2 2 4 Kecil

8
b. Penetapan Tingkat Risiko
Tingkat Resiko pada paket pekerjaan ini ditetapkan sebagai tingkat resiko KECIL.

c. Penerapan SMKK
1. Penerapan Umum
Penerapan secara umum SMKK pada tahap pelaksanaan pekerjaan ini, antara lain:

a. Apabila terjadi kecelakaan kerja, Penyedia Jasa wajib membuat laporan

kecelakaan kerja kepada PPK, paling lambat 1x24 jam.
b. Dokumentasi hasil pelaksanaan K3 dibuat oleh Penyedia Jasa dan dilaporkan
kepada PPK secara berkala, yang menjadi bagian dari pelaporan pelaksanaan
pekerjaan.
c. Penyedia Jasa wajib melaksanakan perbaikan dan peningkatan kinerja sesuai hasil
evaluasi K3, dalam rangka menjamin kesesuaian dan efektifitas penerapan K3.
d. Penyedia jasa bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja, apabila tidak menyelenggarakan K3 sesuai dengan K3.
2. Penerapan pada Pekerja
Setiap pekerja diwajibkan melakukan hal-hal di bawah ini, untuk menunjang penerapan
K3. Hal-hal tersebut, antara lain:

a. Melaksanakan SMKK di setiap pekerjaan.

b. Memakai alat pelindung diri (APD), berupa:
 Pelindung kepala (helm)
 Pelindung kali (safety shoes/ boot);
 Rompi keselamatan
 Sarung Tangan
3. Penerapan pada Lingkungan kerja
Penyedia Jasa berkewajiban terhadap K3 pada lingkungan kerja yang sedang
berlangsung tersebut antara lain:

a. Melakukan safetytalk setiap sebelum melakukan pekerjaan, memberitahukan resiko

yang terjadi pada setiap pekerjaan yang dilakukan.
b. Memberikan pengawasan terhadap pekerja terkait penerapan K3 pada pekerjaan
konstruksi;
c. Memberikan rambu-rambu peringatan dan peralatan keselamatan seperti safetyline
terhadap bahaya yang timbul akibat pekerjaan tertentu.

9
Penyedia Jasa juga harus menyiapkan rencana kerja secara detail dan harus diserahkan kepada direksi
paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan suatu tahapan pekerjaan dimulai.

Rencana kerja tersebut harus mencakup:

a. Usulan waktu untuk pengadaan, pembuatan dan suplai berbagai bagian pekerjaan.
b. Usulan waktu untuk pengadaan dan pengangkutan bagian-bagian lain ke lapangan.
c. Usulan waktu dimulainya serta rencana selesainya setiap bagian pekerjaan dan/atau
pemasangan berbagai bagian pekerjaan termasuk pengujiannya.
d. Usulan jumlah jam kerja bagi tenaga-tenaga yang disediakan oleh Penyedia Jasa.
e. Jumlah tenaga kerja yang dipakai pada setiap tahapan pekerjaan dengan disertai latar belakan
pendidikan, pengalaman serta penugasannya.
f. Jenis serta jumlah mesin-mesin dan peralatan yang akan dipakai pada pelaksanaan pekerjaan.
g. Cara pelaksanaan pekerjaan.
Program kerja tersebut antara lain dituangkan dalam bentuk Kurva-S beserta lampiran penjelasannya.

10