Log Book Kerja Kayu II
Log Book Kerja Kayu II
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapan kepada Allah SWT , Karena berkat rahmat dan karunianya-lah
penulis dapat menyelesaikan Log Book Konstruksi Dasar Kerja Kayu II ini tepat pada waktunya.
Log Book Konstruksi Dasar Kerja Kayu II ini dibuat dalam rangka memenuhi persyaratan kuliah
Laboratorium Konstuksi Dasar Kerja Kayu II pada Jurusan Teknik Sipil Prodi D-III Teknik Sipil
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang.
Dalam rangka penyelesaian Log Book ini, Penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih
kepada :
1. Yang Terhormat Bapak Drs.Yurpino Wahid, selaku Dosen Pembimbing Praktik Kerja Kayu
II.
2. Keluarga yang telah mendukung dalam pembuatan Log Book ini.
3. Serta teman-teman yang telah membantu dalam kegiatan Konstruksi Dasar Kerja Kayu II.
Log Book ini telah dibuat dengan berdasarkan data- data yang telah penulis peroleh di
lapangan dan laporan ini ditujukan kepada Mahasiswa Teknik Sipil di dalam mempelajari dan
mendalami ilmu tentang Kerja Kayu II. Namun Penulis menyadari atas ketidaksempurnaan
penyusunan Log Book Konstruksi dasar Kerja Kayu II ini. Penulis berharap Log Book ini akan
memberikan manfaat bagi para pembaca. Demi kemajuan penulis, penulis juga mengharapkan
adanya masukan berupa kritik atau saran yang berguna.
Terima kasih.
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………………………………………………………………………...i
HALAMAN PENULIS……………………………………………………………………………………………………………………………….ii
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………………………………………………………………………….iii
KATA PENGANTAR....................................................................................................................................iv
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................v
BAB I...............................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................1
1.1. LATAR BELAKANG....................................................................................................................1
1.2. TUJUAN DAN MANFAAT...........................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................................3
LANDASAN TEORI......................................................................................................................................3
2.1. Pengenalan Bahan..........................................................................................................................3
2.1.1 Klasifikasi Kayu.....................................................................................................................5
2.1.2 Persyaratan Teknis Kayu Sesuai Dengan Kegunaannya.....................................................7
2.1.3 Metode Pengergajian Kayu....................................................................................................9
2.1.4 Cacat-Cacat Pada Kayu.........................................................................................................9
2.1.5 Penyimpanan dan Pengawetan Kayu.................................................................................13
2.2 Tempat atau Lokasi Kerja...........................................................................................................14
2.3 Komponen Bangunan...................................................................................................................15
2.3.1 Kusen.....................................................................................................................................15
2.3.2 Sambungan dan Hubungan pada kayu...............................................................................20
BAB III..........................................................................................................................................................27
PENGENALAN ALAT DAN BAHAN.......................................................................................................27
3.1 Peralatan dengan Menggunakan Alat-Alat Sederhana.............................................................27
....................................................................................................................................................................... 29
3.2 Peralatan dengan Menggunakan Mesin Berlistrik.....................................................................30
3.3 Bahan.............................................................................................................................................32
BAB IV..........................................................................................................................................................35
URAIAN KERJA.........................................................................................................................................35
4.1. Pembuatan Gelagar I...................................................................................................................35
4.2. Pembuatan Kusen Untuk Pintu dan Jendela..............................................................................38
Adapun tujuan praktik Konstruksi Dasar Kerja Kayu II ini antara lain agar mahasiswa
dapat:
a. Mengetahui konsep dasar dari pengerjaan dasar Kerja Kayu.
b. Mampu melakukan pembedaan kelas pada jenis kayu manapun.
c. Mampu menganalisa kualitas bagian-bagian kayu mana yang berkualitas baik.
d. Mampu melakukan perhitungan kebutuhan bahan kerja ( Volume ).
e. Mampu melaksanakan pekerjaan Kerja Kayu II ini sesuai arahan instruktur.
f. Mampu menggunakan alat-alat mesin kayu dengan memperhatikan K3 dengan baik.
g. Mampu bekerja sama dengan rekan tim agar melakukan pembagian tugas.
h. Mampu menggambarkan rencana sambungan pada kayu.
Adapun manfaat dari praktik Konstruksi Kerja Kayu II ini antara lain agar mahasiswa :
a. Mengembangkan potensi kerja etos, gigih, bertanggung jawab pada pekerjaan.
b. Memahami proses pembuatan gelagar I, Kusen Pintu Jendela, maupun Kursi Sederhana.
c. Mengetahui kemajuan mesin-mesin kayu dari zaman ke zaman.
d. Mengetahui cara pengerjaan manual dan pengoperasian alat-alat mesin yang bertenaga
listrik.
e. Menyadari akan keberadaan potensi dirinya serta kondisi lingkungan yang menunjang untuk
dapat dikembangkan dan berupaya menjadikan diri sebagai sumber daya manusia yang
berpandangan kedepan.
Kayu mempunyai beberapa kegunaan bagi kehidupan manusia, salah satunya adalah
dijadikan sebagai bahan bangunan. Kayu banyak digunakan dalam bangunan-bangunan sederhana
dan dalam konstruksi kuda-kuda untuk atap. Digunakannya kayu untuk bangunan disebabkan
karena kayu mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan bahan lain seperti baja, antaran lain
karena kayu mempunyai berat volume yang lebih ringan, harga yang lebih murah, mudah diperoleh
terutama di Indonesia yang masih mempunyai kawasan hutan yang luas, dan dapat memberikan
kenampakan luar yang indah.
Kayu sampai saat ini masih banyak dicari dan dibutuhkan orang. Dari segi manfaat bagi
kehidupan manusia, kayu dinilai mempunyai sifat sifat utama yang menyebabkan kayu selalu
dibutuhkan manusia. Sifat sifat utama bahan bangunan kayu dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Kayu merupakan kekayaan alam yang tidak akan habis-habisnya jika
dikelola/diusahakan dengan baik.
b. Kayu merupakan bahan mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang lain.
c. Kayu mempunyai sifat sifat spesifik yang tidak bisa ditiru oleh bahan lain buatan
manusia. Misalnya kayu mempunyai sifat elastis, ulet, tahan terhadap pembebanan yang
tegak lurus dengan seratnya atau sejajar seratnya dan berbagai sifat lainya.
Konstruksi kayu mempunyai berbagai macam kegunaan, diantaranya adalah sebagai
berikut :
a. Sebagai konstruksi berat, misalnya : jembatan, dan bangunan gedung tinggi
b. Sebagai konstruksi sedang, misalnya : bangunan rumah tinggal
c. Sebagai konstruksi komponen bangunan, misalnya : kusen pintu dan jendela, daun pintu
dan jendela, konstruksi kuda-kuda
d. Sebagai konstruksi komponen perabotan, misalnya : meja, lemari, kursi dan lainnya.
Dibawah ini beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengerjaan konstruksi kayu, antara
lain :
Sebagai pengetahuan dasar, ada beberapa hal yang harus diperhatikan guna kesuksesan
dalam pelaksanaan industri bangunan bagi ahli teknik sipil seperti diantaranya :
a. Pemahaman mengenai bahan-bahan bangunan yang digunakan
b. Pengetahuan praktis tentang konstruksi
c. Pengetahuan mengenai pelaksanaan konstruksi
d. Kemampuan dalam merencanakan bangunan
e. Menguasai berbagai peralatan yang diperdagangkan.
Kayu untuk keperluan konstruksi mempunyai sifat yang menguntungkan dan merugikan,
yaitu :
Keuntungan kayu :
a. Mempunyai daya penahan tinggi terhadap pengaruh listrik dan bahan-bahan kimia.
b. Kekuatan yang tinggi dan berat yang rendah.
c. Mudah dalam mengerjakannya.
d. Kayu dapat meredam getaran.
e. Tidak menghantarkan panas dan listrik.
Kerugian kayu :
a. Kurang homogen
b. Dapat memuai dan menyusut
c. Mudah terbakar
d. Perawatannya lebih sulit
e. Mudah lapuk karena serangga
f. Mudah dimakan rayap
b. Hanya terbuka
terhadap angin dan
Beberapa Sangat
iklim tetapi 20 tahun 15 tahun 10 tahun
tahun pendek
dilindungi terhadap
air dan kelemasan
c. Aksial
Penampang dalam arah memanjang kayu dengan besar angka arah penyusutan antara
0,1 ± 0,3 %
Macam-macam cacat kayu setelah penggergajian akibat penyusutan antara lain sebagai
berikut :
a. Spring, yaitu perubahan bentuk melengkung arah memanjang pada bagian tepi/ sisi
kayu.
b. Bow (bentuk busur), yaitu perubahan bentuk melengkung arah memanjang pada bagian
permukaan.
c. Cup (bentuk melengkung), yaitu perubahan bentuk melengkung pada arah melebar
kayu.
d. Twist (melenting), yaitu pemutiran melenting perubahan kayu berlawanan arah pada
masing-masing ujung.
e. Pecah permukaan (Surface Checks), yaitu pecah-pecah dangkal yang meluas sepanjang
kayu baik yang dipermukaan kayu maupun di ujung-ujung kayu.
f. Pecah ujung (End Split), yaitu pecah yang mulai ujung hingga menjalar sepanjang
pohon.
Macam-macam cacat alami dari pohon, antara lain sebagain berikut :
a. Mata kayu lepas, yaitu mata kayu yang tidak dapat tumbuh rapat, biasanya pada proses
penggergajian mata kayu mudah lepas dan tidak ada gejala busuk.
b. Mata kayu busuk, yaitu mata kayu yang biasanya bergerombol pada bagian-bagian kayu
yang lunak atau rapuh berlainan dengan bagian-bagian kayu sekitarnya.
c. Rapuh, yaitu cacat kayu yang dapat terjadi karena adanya daya tahan patah kemudian
patahan ini membusuk dan menjalar terus masuk ke dalam hati.
d. Serangga perusak kayu, yaitu cacat yang terjadi oleh binatang perusak antara lain :
serangga, kumbang, ulat dan lebah.
Syarat-syarat penyusunan kayu yang baik dan benar antara lain sebagai berikut :
1. Tempat harus datar dan rata yang bebas dari genangan air.
2. Terlindung dari hujan dan cukup sirkulasi udara.
3. Sumber hama dan penyakit kayu harus dihilangkan.
4. Untuk papan kering, ganjalan boleh dipaang setiap delapan lapis dan maksimal 3 meter.
5. Jarak timbunan dari lantai 50 cm untuk sirkulasi udara.
6. Antara penumpukan harus ada pembatas untuk lalu lintas udara (sirkulasi).
7. Antara kayu yang satu dengan kayu yang lainnya harus diberi jarak lebih kurang 2-5 cm.
8. Penyedot debu
Ukuran kusen biasanya dibuat disesuaikan dengan kebutuhan ruangannya atau disesuaikan
dengan keadaan komponen-komponen bangunan lainnya sehingga tetap serasi. Untuk bangunan
rumah tinggal, tinggi kusen pada umumnya 210 cm sedangkan lebarya sekitar 70-120 cm
tergantung fungsinya. Pada pintu utama umumnya 90 cm, apabila lebarnya melebihi 100 cm maka
dibuat 2 daun pintu. Sedangkan untuk kusen jendela disesuaikan dengan kusen pintu dan keadaan
suatu ruangan tertentu.
Sambungan ini digunakan bila seluruh batang dipikul, misalnya balok tembok. Pada
sambungan ini kayunya banyak diperlemah karena masing-masing bagian ditakik separuh
kayu.
b. Sambungan Bibir Lurus Berkait
h. Hubungan Loef
BAB III
PENGENALAN ALAT DAN BAHAN
3. Palu
Ada berbagai macam jenis-jenis palu, yaitu :
Palu Kayu
Palu kayu terdiri dari dua bagian yaitu kepala dan tangkai. Bahan untuk kepala dan
tangkainya harus dibuat dari kayu yang padat dan kenyal sehingga sukar untuk dapat dibelah.
Selain itu palu kayu digunakan untuk memukul benda kerja dar kayu.
Palu Besi
4. Perusut
Perusut tunggal digunakan untuk melukis satu garis sejajar terhadap sisi bidang kayu
memanjang yang telah diketam, sedangkan perusut kembar dapat melukis dua garis sesuai
dengan jarak dua garis yang telah ditentukan, seperti menarik garis sponing dengan perusut
tunggal sedangkan lebar lubang sambungan dengan menggunakan perusut kembar.
Mesin ini digunakan untuk memotong kayu sesuai dengan ukuran yang telah
ditentukan, memiliki engsel putar untuk memotong kayu dengan derajat kemiringan
Mesin ini digunakan untuk membelah kayu sesuai dengan ukuran dan kemiringan
tertentu. Cara mengoperasikannya, pertama atur ketinggian dan panjang sesuai ukuran
yang diinginkan untuk dibelah, lalu tekan tombol on pada mesin, kemudian dorong kayu
yang ingin dibelah, ambil kayu yang telah dibelah.
Pengetam yang memiliki dua sisi yang berdekatan sehingga menjadi lurus, rata,
siku. Pengetam dapat di atur naik turunnya meja. Cara menggunakannya, atur jarak ukuran
yang ingin diketam, lalu tekan tombol on pada mesin, letakkan kayu yang akan diketam
lalu dorong kayu sampai semua bagian kayu diketam, ambil kayu yang telah diketam,
tekan tombol off untuk mematikan mesin.
5 Mesin Pahat
Pada umumnya kayu selalu digunakan pada pekerjaan acuan dan perancah baik
dalam jumlah yang besar maupun hanya sebagian kecil. Ini tidak terbatas pada acuan dan
perancah sederhana, tetapi juga pada acuan dan perancah yang modern. Kayu olahan yang
sering dipakai dalam pekerjaan acuan dan perancah antara lain adalah papan, kaso, balok.
Penggunaan bahan kayu sebagai acuan dan perancah mempunyai keuntungan dan
kerugian.
Keuntungannya adalah:
a. Mempunyai kekuatan yang cukup besar dengan volume dan berat sendiri yang relatif
kecil.
b. Harga relatif murah dan mudah didapat di pasaran.
c. Mudah dikerjakan dan dengan sistem sambungan serta alat sambung yang sederhana
sebagai isolasi panas yang baik.
d. Dapat menerima gaya tumbukan dan getaran-getaran serta dapat dikerjakan dengan
teknologi yang sederhana.
Kerugiannya adalah:
2) Paku
BAB IV
URAIAN KERJA
1 Tujuan :
2 Keselamatan Kerja :
3 Alat :
1. Mesin gergaji potong
2. Mesin ketam perata (Surfacer)
3. Mesin gergaji belah
4. Palu besi
5. Klam penjepit
6. Roll meter
7. Mistar siku
8. Pensil
4 Bahan :
1. Kayu kelas III ( ukuran 3/25x400cm)
2. Paku
5 Perhitungan bahan :
Gelagar L1
6 Langkah Kerja :
1. Hitunglah kebutuhan bahan dan rencanakan bentuk pemotongan bahan
2. Siapkan alat yang digunakan, periksa kondisi peralatan agar siap digunakan
4. Jika semua alat dan bahan siap, potong bahan sesuai dengan rencana
pemotongan ( pemotongan kasar adalah ukuran bersih ditambah 1±2cm )
menggunakan mesin gergaji potong
5. Setelah semua bahan dipotong, selanjutnya ketam kedua sisi tebal dan lebar
kayu hingga lurus, rata dan siku tipis-tipis saja menggunakan mesin ketam
6. Ketam sisi tebal dan lebar lainnya dengan mesin ketam perata hingga mencapai
ukuran yang diinginkan
7. Lukis benda uji tersebut sesuai dengan bentuk masing-masing dan diberi tanda
agar tidak tertukar atau salah pemotongan
8. Periksa setiap bahan dengan teliti dan hati-hati menggunakan mistar siku dan
roll meter (harus siku, rata, rapat dan rapi).
9. Jika ada yang kurang tepat, diperbaiki dahulu dengan teliti
10. Rakit semua komponen yang sudah siap dengan benar, teliti dan diperkuat
dengan paku dan perhatikan semua sambungan harus rapat, rapi dan siku.
11. Setelah semua bahan dirakit, gelagar siap untuk dinilai oleh instruktur
7 Hasil :
2 Keselamatan Kerja :
1. Gunakan pakaian kerja (baju bengkel) dan peralatan keselamatan kerja (K3)
2. Pelajari dahulu gambar kerja, hitung jumlah kebutuhan bahan dan ikuti langkah
langkah kerja dengan seksama dan teliti.
3. Pusatkanlah perhatian atau pikiran pada waktu praktek.
4. Ikuti petunjuk-petunjuk dari Instruktur.
3 Alat :
1. Mesin gergaji potong
2. Mesin gergaji belah
3. Mesin ketam perata
4. Mesin bor pahat
5. Roll meter
6. Mistar siku
7. Palu besi
8. Palu kayu
9. Pensil
10. Klem penjepit
11. Pahat tusuk
12. Perusut
4 Bahan :
1. Kayu kulir ( ukuran 7/13x400cm)
5 Perhitungan Bahan :
Kusen pintu
1. Ambang atas = 6/11x196cm ( 1 unit ) = 0,013 m^3 1 keping
2. Tiang = 6/11x112cm ( 2 unit ) = 0,015 m^3 ¼ keping
Kusen jendela
1. Ambang = 6/11x82cm ( 2 unit ) = 0,01 m^3 ½ keping
2. Tiang = 6/11x132cm ( 2 unit ) = 0,02 m^3 ½ keping
6 Langkah Kerja :
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan sesuai dengan hasil perhitungan
2. Potong semua kayu sesuai ukuran yang dibutuhkan menggunakan mesin gergaji
potong
3. Setelah semua kayu dipotong, ketam dua sisi balok dengan terlebih dahulu pada
bagian sisi lebar sampai rata kemudian sisi tepi sampai rata dan siku (dicek
dengan siku) dengan mesin ketam perata.
4. Ketam dua sisi lainnya dengan menggunakan Mesin Ketam perata sampai rata
dan licin sehingga mencapai ukuran yang diinginkan.
5. Setelah semua kayu telah sesuai ukuran dan licin, selanjutnya lukis bagian-
bagian yang akan dibuat pada Kusen Pintu sesuai pada gambar kerja, seperti :
sambungan pada kusen, sponing pintu dan jendela, sponing plester, dll
6. Buat sambungan kusen menggunakan mesin gergaji potong dan mesin bor
pahat
7. Buat sponing menggunkan mesin gergaji belah
8. Buat bagian miring pada sambungan kusen pintu dan jendela menggunakan
pahat tusukdan palu kayu
9. Setelah semua selesai, rangkai konstruksi kusen pintu dan jendela secara tepat,
sehingga tidak kelihatan rongga-rongganya. Periksa kesikuan dari konstruksi
tersebut, gunakan alat siku dan klem kayu
10. Setelah konstruksi sudah benar-benar terpasang sesuai dengan ketentuan dari
gambar, poto hasil akhir untuk menjadi bahan laporan
11. Terakhir laporkan kepada instruktur bahwa pekerjaan Konstruksi Kusen Pintu
dan jendela telah selesai dan siap untuk dinilai
7 Hasil :
1. Tujuan :
2. Keselamatan Kerja :
1. Gunakan pakaian kerja ( baju bengkel ) dan peralatan keselamatan kerja (K3)
2. Pusatkan perhatian atau pikiran pada waktu praktek
3. Ikuti petunjuk-petunjuk dari instruktur
4. Gunakan alat kerja sesuai fungsinya
5. Tidak bercanda dan bermain-main saat pelaksanaan praktek
3. Alat :
5. Perhitungan Bahan :
6. Langkah Kerja :
7. Hasil :
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat dipetik dalam praktikum Konstruksi Dasar Kerja Kayu II ini
antara lain sebagai berikut :
a. Mengetahui dan dapat menggunakan peralatan kerja baik tangan maupun mesin dengan baik
dan benar.
b. Mengetahui langkah-langkah kerja dalam pembuatan benda kerja kayu II
c. Ketelitian, konsentrasi dan keselamatan kerja harus benar-benar diperhatikan untuk mencapai
hasil yang maksimal.
d. Dalam menggunakan mesin, hasil yang didapat lebih baik dan lebih efisien.
e. Dalam menjalankan mesin kerja kayu tidak boleh lepas dari ketelitian dan kedisiplinan dalam
melaksanakan pekerjaan.
5.2 Saran
Lararenjana Edelweis (2020). Contoh Kata Pengantar Laporan yang Baik dan Benar untuk
Makalah dan Karya Tulis. Diakses pada 15 Juni 2021, dari
https://www.merdeka.com/jatim/contoh-kata-pengantar-laporan-yang-baik-dan-benar-untuk-
makalah-dan-karya-tulis-kln.html?page=4