KEPERAWATAN
Ike Emanita br Sitepu/181101075
Ikeemanita2016@gmail.com
Abstrak
Berfikir kritis merupakan kemampuan yang sangat mempengaruhi sikap dan prilaku
dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Yang juga merupakan metode yang wajib digunakan
seorang perawat dalam membantu pasien memecahkan suatu masalah ataupun mengambil
tindakan di waktu yang sesingkat singkatnya. Perlu kita ketahui bahwa berpikir kritis sangat
diperlukan dalam bidang keperawatan. Salah satunya hal yang sangat perlu diketahui
sebelumnya yaitu manfaat dan fungsi berpikir kritis dalam keperawatan. Hal tersebut sangat
dibutuhkan dalam keperawatan agar kita mengetahui dengan jelas untuk apa dipelajari kegunaan
berpikir kritis ini. Pengkajian ini dilakukan untuk mengetahui apa manfaat dan fungsi
dilakukannya berfikir kritis dalam keperawatan. Juga untuk menambah wawasan untuk
pembaca dalam memahami berpikir kritis dalam keperawatan. Serta dapat menerapkan
dilapangan untuk menyelesaikan sebuah masalah.
LATAR BELAKANG
Berpikir kritis merupakan salah satu dasar dalam keperawatan untuk dapat
membantu proses pelaksanaan tugas maupun kegiatan dalam keperawatan. Yang juga
merupakan komponen esensial keperawatan secara menyeluruh agar bisa memberikan
perawatan yang efektif. Kemampuan berpikir kritis sangat dibutuhkan dalam asuhan
keperawatan untuk mengetahui manfaat serta fungsi berpikir kritis dalam keperawatan.
Berpikir kritis dalam tahap pelaksanaannya antara lain yaitu mengkaji ulang,
menentukan kebutuhan bantuan,melaksanakan tindakan dan yang terakhir adalah
dokumentasi. Semua itu dilakukan untuk penerapan fungsi dan manfaat berpikir kritis
dalam keperawatan.
Perawat tentu saja akan menemukan sangat banyak jenis pasien yang tak
terduga. Disamping semua itulah perawat harus dapat mensiasatinya yaitu dengan
berfikir kritis. Sungguh sangat banyak fungsi dan manfaat berpikir kritis dalam
melaksanaan tindakan di rumah sakit. Karena dirumah sakit memanglah tempat
berkumpulnya para pasien yang berbeda sifat dan pemikiran. Itulah sebabnya sangat
dianjurkan bagi perawat untuk berfikir kritis. Selain untuk keamanan dan kenyamanan
pasien, juga untuk menentukan hidup dan mati pasien. Dikarenakan, andai saja perawat
salah mengambil keputusan, tidak mempertimbangkan sesuatu hal dan lainnya, tentu
saja nyawa pasienlah yang menjadi taruhannya.
Oleh sebab itu sangat dianjurkan untuk berpikir kritis bagi para perawat,
dimanapun dan kapan pun bertugas. Karena itu sudah menjadi dasar dalam keperawatan
serta menjadi kewajiban yang sudah tertanam dalam diri perawat, demi kelangsungan
hidup serta pengobatan para pasien. Karena hidup dan mati mereka seakan menjadi
tanggung jawab para perawat pada saat saat waktu genting.
TUJUAN
Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui fungsi dan manfaat dalam
menerapkan berpikir kritis dalam keperawatan. Untuk menanggapi serta membantu
pasien dalam memecahkan suatu permasalahan di rumah sakit, dalam keadaan darurat
maupun tidak. Dan juga membangun rasa percaya diri terhadap pasien untuk
menjelaskan atau menanggapi pertanyaan pertanyaan yang dilontarkan oleh pasien.
METODE
Metode yang dilaksanakan dalam kajian ini yaitu metode membaca atau biasa
juga disebut metode literasi. Dimana dengan membaca beberapa jurnal dan buku, lalu
menyusun kalimat sendiri untuk dituangkan menjadi tulisan, untuk meyelesaikan kajian
ini.
HASIL
Adapun hasil yang diperoleh dari kajian ini, yaitu dari jurnal berpikir kritis
dalam proses keperawatan , berpikir kritis harus diterapkan dalam asuhan keperawatan
untuk memenuhi dasar dalam keperawatan, juga untuk mengetahui apa fungsi yang
benar benar nyata dalam tindakan di lapangan. Dan dapat terlihat ketika menerapkan
secara langsung fungsi juga manfaat berpikir kritis kepada pasien dengan tindakan
nyata.
PEMBAHASAN
Salah satu fungsi dan manfaat yang nyata adalah terhadap keluarga pasien
(asuhan keperawatan) pada pasien harus tepat.. Dan terhadap perawat yaitu sebagai
standart (rasa keingintahuan). Dan saat menghadapi pasien, ilmu yang sudah diajarkan
harus di terapkan ke pasien . Itu bertujuan untuk menambah rasa percaya diri perawat
dalam memberi asuhan kepada pasien. Sehingga pengobatan pasien tepat waktu. Serta
agar keluarga tidak mengganggu ketenangan pasien.
Fungsi lainnya juga untuk kepentingan pasiennya sendiri. Tentu saja pasien
sangat membutuhkan dukungan dari seorang perawat untuk menjadi motivasi dalam
hidupnya, demi kelangsungan kesembuhan dirinya. Dan dalam mendukung pasien,
perawat juga wajib berpikir kritis. Agar dapat membantu pasien dalam pemulihannya.
Hal ini karena banyak pasien yang sangat down ketika dia mengetahui penyakitnya.
Salah satunya disitulah perawat harus tergerak kembali untuk berpikir kritis, utnuk
membantu pasien menenangkan pikirannya, yang juga dilakukan demi kesembuhan
pasien itu sendiri.
Dan diketahui bahwa, berpikir kritis ini tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin.
Tapi bisa saja terpengaruh oleh bentuk fisik. Misalnya, ketika perawat yang sangat
kurus menasehati pasien yang malas makan, bisa saja pasien seperti tidak terima, karena
yang menasehati tidak memberi contoh yang nyata bahwa dia juga melakukan apa yang
diperintahkannya, toh, perawatnya aja kurus begitu. Tapi itu hanya sebagian kecil.
Karena hanya sebagian orang saja yang begitu memperhatikan bentuk fisik seseorang.
PENUTUP