Anda di halaman 1dari 9

Nomor Dokumen

KETENTUAN RETURN TO 921/01.00/DIR/RSAB-PKU/SK/VII/2022


WORK/FIT TO WORK KARYAWAN
Level Kategori Tanggal Terbit
√ Rumah Sakit Klinis 18 Juli 2022

Departemen √ Manajemen Tanggal Efektif


19 Juli 2022
Unit Regulasi

1 tahun √ 3 tahun Tanggal Review:


Siklus Review 18 Juli 2025

Revisi No Dokumen Ringkasan Perubahan Diusulkan oleh


00 921/01.00/DIR/RSAB- - -SDM
PKU/SK/VII/2022

Persetujuan
Nama Nama
dr. Linda Devita, M.HKes Anissa Setyoningthias, SE.,MM

Jabatan Jabatan:
Ketua Komite Mutu & KPRS Manajer SDM
Tanda tangan Tanda Tangan

Tanggal Tanggal
18 Juli 2021 18 Juli 2021
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT AWAL BROS PEKANBARU

NOMOR 921/01.00/DIR/RSAB-PKU/SK/VII/2022

TENTANG
KETENTUAN RETURN TO WORK/FIT TO WORK KARYAWAN
RUMAH SAKIT AWAL BROS PEKANBARU

DIREKTUR RUMAH SAKIT AWAL BROS PEKANBARU

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya mewujudkan Visi menjadi Rumah


Sakit Unggulan dan terpercaya di Sumatera, perlu
didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas
yang dikelola berdasarkan perencanaan dan kebutuhan;
b. Bahwa salah satu bagian yang memberikan peranan
penting meningkatkan pelayanan adalah sumber daya
manusia yang berkualitas;
c. Bahwa pengelolaan ditujukan untuk merencanakan,
pengadaan dan pengelolaan staf atau tenaga kerja yang
memiliki kualifikasi dan kompetensi yang sesuai standar;
d. Bahwa untuk melaksanakan pengelolaan sumber daya
manusia tersebut diatur dalam Kebijakan Pengelolaan
Sumber Daya Manusia Rumah Sakit Awal Bros
Pekanbaru.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009


Tentang Rumah Sakit;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan;
3. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan;
4. Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan;
5. Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2020 tentang
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja
dan Waktu Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 33 Tahun 2015
tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan Kebutuhan
Sumber Daya Manusia Kesehatan;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 66 Tahun 2016
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit;
9. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan tentang Tata
Penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan Kerja,
Jaminan Kematian, dan Jaminan Hari Tua;
10. Peraturan Perusahaan Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru;
11. Keputusan Direktur PT. Awal Bros Putra Medika Nomor

KETENTUAN RETURN TO WORK/FIT TO WORK KEPUTUSAN DIREKTUR


KARYAWAN NOMOR 921/01.00/DIR/RSAB-PKU/SK/VII/2022
Dokumen versi elektronik adalah yang terbaru Halaman 2 dari 9
001/SK-ABPM/XII/2019 tentang Peraturan Internal Rumah
Sakit (Hospital Bylaws) Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT AWAL BROS


PEKANBARU TENTANG KETENTUAN RETURN TO WORK/
FIT TO WORK KARYAWAN RS AWAL BROS PEKANBARU

Kesatu : Kebijaka yag dimaksud dalam keputusan ini adalah Tentang


Ketentuan Return To Work/Fit To Work Karyawan Rumah Sakit
Awal Bros Pekanbaru.

Kedua : Kebijakan yang dimaksud Diktum kedua agar sebagai acuan


oleh Manajemen Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru dalam
Ketentuan Return To Work/Fit To Work Karyawan Rumah Sakit
Awal Bros Pekanbaru.

Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal efektif dan berlaku selama
3 (tiga) tahun dengan ketentuan peralihan implementasi
terhitung 1 (satu) bulan dari tanggal terbit.

Keempat : Keputusan ini akan dilakukan pemantauan, evaluasi, dan


perbaikan sesuai dengan kebutuhan organisasi dan mengacu
pada peraturan perundangan serta evidence-based practice
lainnya yang relevan.

Ditetapkan di : Pekanbaru
Pada tanggal : 18 Juli 2022
DIREKTUR RS. AWAL BROS PEKANBARU,

dr. JIMMY KURNIAWAN, MKK

KETENTUAN RETURN TO WORK/FIT TO WORK KEPUTUSAN DIREKTUR


KARYAWAN NOMOR 921/01.00/DIR/RSAB-PKU/SK/VII/2022
Dokumen versi elektronik adalah yang terbaru Halaman 3 dari 9
Lampiran 1 dari 1:
Keputusan Direktur RS Awal Bros Pekanbaru
Nomor : 921/01.00/DIR/RSAB-PKU/SK/VII/2022
Tanggal : 18 Juli 2022

KETENTUAN RETURN TO WORK/FIT TO WORK KARYAWAN RS


AWAL BROS PEKANBARU

A. PERENCANAAN DAN PENGELOLAAN STAF


1. Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru dalam mengelola SDM senantiasa
mematuhi peraturan perundang – undangan yang berlaku terkait segala
hal yang berhubungan dengan pengelolaan SDM Rumah Sakit.
2. Pimpinan RS menetapkan perencanaa kebutuhan staf rumah sakit dengan
mempertimbangkan :
a. Visi dan Misi Rumah Sakit
b. Populasi pasien yang dilayani dan kompleksitas serta kebutuhan
pasien
c. Layanan diagnostik dan klinis yang disediakan rumah sakit
d. Jumlah pasien rawat inap dan rawat jalan
e. Peralatan medis yang digunakan untuk pelayanan pasien
f. Pengembangan Layanan
g. Persyaratan pendidikan, pengetahuan dan keterampilan
3. Dalam menetapkan Perencanaan Ketenagaan sesuai dengan peraturan
dan perundangan yang berlaku tentang syarat pendidikan, keterampilan
atau persyaratan .
4. Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru menetapkan perencanaan tenaga
secara kolaboratif melibatkan departemen (manager) dan unit (kepala
ruangan dan kepala unit) yang diidentifikasi berdasarkan jumlah,
persyaratan pendidikan, keterampilan, pengetahuan, dan sertifikasi bagi
semua karyawan sesuai penempatannya.
5. Rumah Sakit menetapkan evaluasi Pola Ketenagaan dilakukan terus
menerus 6 bulan sekali atau bila ada perubahan dalam proses
pengembangan pelayanan, dengan menetapkan jumlah, jenis, kualifikasi
yang meliputi pendidikan, kompetensi, pelatihan, dan pengalaman yang
dibutuhkan sesuai peraturan dan perundang.
6. Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru menetap perencanaan kebutuhan staf
rumah sakit yang berdasarkan perencanaan strategis dan perencanaan
tahunan sesuai kebutuhan rumah sakit (RKAP).
7. Dasar perhitungan perencanaan kebutuhan tenaga berdasrakan metode :
a. Dokter Umum dan Dokter Spesialis
- Analisa Beban Kerja / Metode WISN (Workload Indicator Staff
Needs)
- Perencanaan penambahan pelayanan
b. Tenaga Perawat menggunkan metode pola perencanaan ketenagaan
perhitungan Metode Gillies (mengikuti perhitungan organisasi PPNI).
c. Tenaga Kesehatan Lainnya dan Tenaga Non Kesehatan
menggunakan metode WISN ( Workload Indicator Staff Need ).
- Analisa beban kerja

KETENTUAN RETURN TO WORK/FIT TO WORK KEPUTUSAN DIREKTUR


KARYAWAN NOMOR 921/01.00/DIR/RSAB-PKU/SK/VII/2022
Dokumen versi elektronik adalah yang terbaru Halaman 4 dari 9
- Jenis pelayanan dan perencanaan pengembangan pelayanan

8. Pimpinan unit layanan membuat rencana pola ketenagaan dengan


menggunakan proses yang diakui untuk menentukan jenjang
kepegawaian, dengan pertimbangan meliputi :
a. Terjadi peningkatan jumlah pasien atau kekurangan staf disatu
sehingga dibutuhkan rotasi staf dari satu unit ke unit lain.
b. Mempertimbangkan keinginan staf untuk rotasi tugas berdasarkan nilai-
nilai budaya atau agama dan kepercayaan.
c. Memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan.
9. Rumah Sakit menetapkan Perencanaan Ketenagaan sebagai
pertimbangan dalam proses penambahan tenaga, pergantiaan tenaga
dikarenakan resign, pensiun atau terjadi pengurangan atau alih fungsi
tugas personil yang dilakukan setiap tahun pada akhir tahun sebagaidasar
perencanaan Pola Ketenagaan tahun berikutnya.
10. Rumah Sakit menetapkan program Retensi untuk mempertahankan staf.
11. Kategori tenaga kesehatan yang diijinkan bekerja di Rumah Sakit Awal
Bros sesuai peraturan perundang-undangan dengan kategori sebagai
berikut :
a. Tenaga Medis (Dokter Umum, Dokter Spesialis, Dokter Gigi, Dokter
Gigi Spesialis);
b. Tenaga Psikologi Klinis;
c. Tenaga Keperawatan;
d. Tenaga Kebidanan;
e. Tenaga Kefarmasian (Apoteker, Tenaga Teknis Kefarmasian);
f. Tenaga Kesehatan Lingkungan (Sanitasi Lingkungan);
g. Tenaga Ahli Gizi;
h. Tenaga Keterapian Fisik (Fisioterapis, Okupasi Terapi, Terapis Wicara);
i. Tenaga Keteknisian Medis (Perekam Medis dan Informasi Kesehatan,
Teknisi Kardiovaskuler, Refraksionis Optisien, Penata Anestesi);
j. Tenaga Biomedika (Radiografer, Elektromedis, Analis Kesehatan,
Fisikawan Medik, Radioterapis);
k. Tenaga Kesehatan Lain.
12. Rumah Sakit menetapkan Komite bagi tenaga kesehatan yang
berdasarkan profesi, yaitu
a. Komite Medik : Dokter Spesialis dan Dokter Umum
b. Komite Keperawatan : Perawat, Perawat/Penata Anetesi, Perawat Gigi,
Kebidanan
c. Komite Tenaga Kesehatan Lain : Apoteker dan Tenaga Teknisi
Kefarmasian, Kesehatan Lingkungan, Ahli Gizi, Fisioterapi, Okupasi
Terapi, Terapis Wicara, Perekam Medis, Analis Kesehatan, Radiogrfer,
Elektromedis, Fisikawan Medis, Refraksionis Optisien
13. Seseorang yang bekerja di rumah sakit harus mempunyai uraian jabatan
yang meliputi persyaratan jabatan, uraian tugas, tanggung jawab, dan
wewenang.
14. Rumah Sakit menetapkan uraian tugas yang meliputi tanggung jawab dan
wewenang untuk setiap jabatan termasuk karyawan yang memegang lebih

KETENTUAN RETURN TO WORK/FIT TO WORK KEPUTUSAN DIREKTUR


KARYAWAN NOMOR 921/01.00/DIR/RSAB-PKU/SK/VII/2022
Dokumen versi elektronik adalah yang terbaru Halaman 5 dari 9
dari satu jabatan atau memegang peranan klinis dan manajerial (memiliki
rangkap jabatan).
15. Uraian Tugas dibuat oleh atasan langsung dan disetujui oleh Manajer
terkait, diketahui oleh Direktur dan dievaluasi minimal 3 (tiga) tahun sekali,
kecuali apabila terdapat perubahan terhadap uraian tugas dapat dilakukan
perubahan sesuai kebutuhan.
16. Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru merencanakan kebutuhan staf rumah
sakit dan penetapan uraian tugas staf klinis berdasarkan persyaratan
pendidikan, keterampilan, pengetahuan, dan persyaratan lain dari seluruh
staf rumah sakit. Dalam hal ini kompetensi dan kewenangan menjadi dasar
dalam menentukan penempatan, uraian jabatan, dan kriteria untuk
evaluasi kinerja staf.
17. Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru tidak menerima karyawan yang
sedang dalam program pendidikan.
18. Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru menetapkan standar penerimaan
karyawan (rekrutmen staf) dan evaluasi yang seragam untuk semua
karyawan.
19. Semua proses penerimaan karyawan harus melalui proses kredensial dan
proses seleksi yang diatur secara rinci di dalam panduan tersendiri, untuk
menjamin bahwa pengetahuan dan keterampilan staf klinis sesuai dengan
kebutuhan pasien, pengetahuan dan keterampilan staf non klinis sesuai
kebutuhan rumah sakit.
20. Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru mempunyai proses yang seragam
untuk melakukan kredensial para anggota staf medis yang diijinkan untuk
memberikan perawatan pasien tanpa supervisi (mandiri).
21. Rumah Sakit menyediakan dan memelihara file kepegawaian untuk setiap
staf rumah sakit yang terstandar dan selalu diperbaharui sesuai regulasi.
File kepegawaian yang dimaksud memuat informasi terkait kualifikasi,
pendidikan, pelatihan, dan kompetensi staf, serta informasi lain terkait
uraian tugas, proses rekrutmen, riwayat pekerjaan, hasil evaluasi, penilaian
kinerja individual tahunan, dan harus mencantumkan identitas peninjau.

B. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA KARYAWAN


1. Rumah Sakit menyelenggarakan pelayanan kesehatan, keselamatan
staf, dan penanganan kekerasan di tempat kerja.
2. Rumah Sakit menyediakan program kesehatan dan keselamatan staf
melalui program kesehatan karyawan.
3. Program pelayanan kesehatan dan keselamatan staf merupakan ha;
penting untuk menjaga kesehatan fisik, kesehatan mental, kepuasan,
produktivitas, dan keselamatan staf dalam bekerja.
4. Rumah Sakit melakukan identifikasi jenis penyakit yang beresiko tinggi
terhadap paparan infeksi kepada staf / karyawan yaitu :
a. Penyakit TBC Aktif
b. Penyakit Hepatitis B
c. Penyakit HIV
d. Penyakit menular lainnya
5. Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja Karyawan Rumah Sakit
Awal Bros Pekanbaru meliputi :

KETENTUAN RETURN TO WORK/FIT TO WORK KEPUTUSAN DIREKTUR


KARYAWAN NOMOR 921/01.00/DIR/RSAB-PKU/SK/VII/2022
Dokumen versi elektronik adalah yang terbaru Halaman 6 dari 9
a. Pemeriksaan Karyawan Pra Bekerja (calon karyawan)
Pemeriksaan kesehatan calon karyawan dilakukan kepada calon
karyawan sebelum karyawan diterima sebagai karyawan Rumah
Sakit Awal Bros, Pelaksanaan disesuaikan dengan penerimaan
karyawan dan diawasi oleh SDM.
b. Pemeriksaan berkala 1 tahun
Pemeriksaan karyawan berkala satu tahun, yaitu pemeriksaan
kesehatan karyawan yang dilakukan satu tahun sekali pada
karyawan dengan masa kerja satu tahun keatas dan pelaksanaan
diawasi oleh Komite K3RS.
c. Rumah Sakit melakukan program vaksinasi dan imunisasi
pencegahan dan pemeriksaan kesehatan berkala seperti :
 Hepatitis B
 Influensa
 Covid-19
d. Program kesehatan bagi staf dalam pengendalian pajanan kerja
yang berbahaya, seperti pajanan terhadap obat-obatan beracun dan
tingkat radiasi berbahaya.
e. Pendidikan, pelatihan, dan intervensi terkait cara pemberian asuhan
pasien yang aman.
f. Pendidikan, pelatihan dan intervesi Rumah Sakit mengidentifikasi
area – area yang berpotensi untuk terjadi tindak kekerasan di
tempat kerja dan upaya untuk mengurangi risiko tersebut. Area –
area tersebut meliputi :
 Area Parkir
 Area Customer Care;
 Semua Nurse Station
 Area Kasir
 Area Pendaftaran
Area – area tersebut dilakukan upaya untuk mengurangi risiko
dengan cara :
 Memasang CCTV pada sekitar area tersebut .
 Memasang penerangan yang cukup untuk area tangga darurat
dan area parkir.
 Melakukan pemantauan pada area – area tersebut oleh
petugas security (amano).
 Memasang tombol panic button pada area tersebut.
g. Rumah Sakit menyediakan konseling, evaluasi dan tindak lanjut
terhadap hasil program kesehatan dan keselamatan staf untuk staf
yang mengalami cedera akibat tindakan kekerasan, dan second
victim dari Kejadian tidak diharapkan ( KTD ) atau kejadian sentinel.
h. Tatalaksana seperti cedera punggung atau cedera lain yang lebih
darurat.
i. Pengelolaan kesehatan mental staf yang dibuat dalam program
Employee Assistant Program (EAP).

C. PENYAKIT AKIBAT KERJA & KECELAKAAN KERJA

KETENTUAN RETURN TO WORK/FIT TO WORK KEPUTUSAN DIREKTUR


KARYAWAN NOMOR 921/01.00/DIR/RSAB-PKU/SK/VII/2022
Dokumen versi elektronik adalah yang terbaru Halaman 7 dari 9
a. Penyakit Akibat Kerja ialah gangguan kesehatan baik jasmani maupun
rohani yang ditimbulkan atau di perparah oleh aktivitas kerja ataupun
kondisi lain yang berhubungan dengan pekerjaan.
b. Beberapa contoh penyakit akibat kerja antara lain : Silicosis,
Absestosis, Low Back Pain, White Finger Syndrom, Dsb.
c. Beberapa factor penyebab penyakit akibat kerja antara lain : Biologi
(Bakteri, Virus Jamur, Binatang, Tanaman) ; Kimia (Bahan Beracun,
dan Berbahaya /Radioaktif) , Fisik (Tekanan, Suhu, Kebisingan,
Cahaya) ; Biomekanik (Postur, Gerakan Berulang, Pengangkatan
Manual), Psikologi (Stress, dsb).
d. Pengertian Kecelakaan Kerja itu merupakan insiden yang dapat
menyebabkan cedera, dan juga bisa terjadi kematian yang terjadi pada
saat bekerja

D. HAK KARYAWAN

1. Karyawan yang mengalami sakit akibat bekerja, sesuai dengan perundang


– undangan yakni pasal 93 ayat (2) huruf a dan Undang – Undang No 13
Tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan (UU 13/2003)
2. Lebih lanjut pasal 153 ayat (1) huruf a dan j UU 13/2003 jo. Undang-
undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UU 11/2020)
menyebut larangan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK)
dengan alasan pekerja berhalangan masuk kerja karena sakit selama
waktu tidak melampaui 12 bulan secara terus-menerus, termasuk
pekerja dalam keadaan cacat tetap, sakit akibat kecelakaan kerja,
atau sakit karena hubungan kerja yang menurut surat keterangan
dokter yang jangka waktu penyembuhannya belum dapat dipastikan .
3. Pekerja cuti sakit berhak mendapatkan upah. Kewajiban pengusaha
untuk membayar upah pekerjanya yang sakit atau cuti sakit berbayar
diatur dalam pasal 93 ayat (2) huruf a UU 13/2003 .
4. Pekerja yang mengambil cuti sakit berhak mendapatkan upah sesuai
dengan aturan perundang undangan pasal 93 ayat (3) UU13/2003
mengatur skala upah yang harus dibayarkan kepada pekerja yang sakit
terus-menerus, dan sulit disembuhkan, sebagai berikut :

1. 4 Bulan Pertama 100% Upah


2. 4 Bulan Kedua 75% Upah
3. 4 Bulan Ketiga 50% Upah
4. Bulan selanjutnya sebelum 25% Upah
PHK

5. RETURN TO WORK/FIT TO WORK


1. Rumah Sakit akan memastikan karyawan pada saat Kembali Bekerja
setelah mengalami pengobatan atau proses penyembuhan sebelum
kembali bekerja
2. Karyawan akan menginformasikan Departemen SDM sebelum akan
kembali bekerja
3. Departemen SDM akan menimbang kemampuan bekerja karyawan
sebelum kembali bekerja

KETENTUAN RETURN TO WORK/FIT TO WORK KEPUTUSAN DIREKTUR


KARYAWAN NOMOR 921/01.00/DIR/RSAB-PKU/SK/VII/2022
Dokumen versi elektronik adalah yang terbaru Halaman 8 dari 9
4. Rangkaian karyawan yang akan kembali bekerja akan diatur lebih lanjut
dalam Standar Prosedur Oprasional

DIREKTUR RS. AWAL BROS PEKANBARU,

dr. JIMMY KURNIAWAN, MKK

KETENTUAN RETURN TO WORK/FIT TO WORK KEPUTUSAN DIREKTUR


KARYAWAN NOMOR 921/01.00/DIR/RSAB-PKU/SK/VII/2022
Dokumen versi elektronik adalah yang terbaru Halaman 9 dari 9

Anda mungkin juga menyukai