Anda di halaman 1dari 5

Teks Cerpen (Pengertian, Struktur, Contoh,

Ciri-ciri, Kaidah)
By Ensiklopedi Asli - Sunday, November 20, 2016 -

Teks Cerpen (Pengertian, Struktur, Contoh, Ciri-ciri, Kaidah) - Pada kesempatan kita kali ini,
kita akan membahas mengenai teks cerpen yang akan kita jabarkan menjadi pengertian teks
cerpen, struktur teks cerpen, contoh teks cerpen, macam-macam teks cerpen, ciri-ciri teks
cerpen.

Cerita pendek atau yang kita sebut cerpen, merupakan suatu bentuk tulisan yang padat, singkat
dan lebih pendek jika dibandingkan dengan novel, yang mempunyai jumlah kata kurang dari
10.000 kata. Sumber cerita cerpen dari kehidupan sehari-hari, baik itu pengalaman
pribadi/sendiri maupun pengalaman orang lain. Selain itu cerpen hanya memusatkan pada salah
satu tokoh atau situasi tertentu.

Berikut ini adalah Teks Cerpen (Pengertian, Struktur, Contoh, Ciri-ciri, Kaidah).

Pengertian Cerpen

Cerpen atau cerita pendek adalah jenis karya sastra yang memaparkan suatu kisah ataupun cerita
tentang kehidupan manusia lewat tulisan pendek. Cerpen juga bisa disebut sebagai karangan
fiktif yang berisikan didalamnya tentang sebagian kehidupan seseorang atau juga kehidupan
yang diceritakan secara ringkas yang berfokus pada suatu tokoh saja.

Menurut Sumardjo dan Saini, cerpen adalah cerita fiktif atau tidak benar-benar terjadi, tetapi
bisa saja terjadi kapanpun serta dimanapun yang mana ceritanya relatif pendek dan singkat.

Struktur Cerpen

Abstrak

Abstrak merupakan bagian ringkasan atau awal cerita dari cerpen yang akan dikembangkan
menjadi suatu rangkaian-rangkaian peristiwa. Struktur abstrak bersifat opsional yang berarti
sebuah teks cerpen boleh ada atau tidak memakai abstrak.

Orientasi

. Orientasi merupakan bagian yang berisi pengenalan cerita yang berkaitan dengan waktu, tempat
dan suasana yang berkaitan dengan cerita pendek tersebut

Komplikasi

Pada bagian ini berisikan urutan kejadian yang dihubungkan secara sebab dan akibat. Pada
struktur ini Anda mendapatkan karakter atau watak tokoh cerita pendek karena beberapa
kerumitan akan mulai bermunculan.

Evaluasi

Pada bagian evaluasi struktur konflik yang terjadi akan mengarah pada klimaks atau puncak.
Pada struktur ini mulai mendapatkan pemecahan masalahnya / penyelesaian.

Resolusi 

Pada struktur ini pengarang mengungkapkan solusi dari masalah yang dialami tokoh pada cerita.

Koda

Pada bagian ini berisikan nilai nilai atau pelajaran yang dapat dipetik dari suatu teks cerita oleh
pembacanya.

Contoh Cerpen

# My Earth ( Karya dari Evi Herniyati)

Namanya Meli. Dia kini duduk di kelas 8, di sebuah sekolah ternama di kotanya. Dia tidak
terlalu menyukai hal-hal realistis yang membuatnya harus berfikir sampai jenuh. Bahkan dunia
khayalnya kadang-kadang melebihi batas.
Meli hanya suka satu materi pelajaran. Yaitu tentang Antariksa, seperti: tata surya, matahari,
galaksi, dan yang sejenis. Cita-citanya bahkan ingin menjadi astronot. Dunia antariksa selalu
membuatnya penasaran.

Malam itu, Meli sedang duduk di gazebo yang ada di samping rumahnya. Dia sedang
mengerjakan PR di situ. Malam itu bulan purnama. Bintang-bintang bertaburan di langit. Indah
sekali. Meli memandang ke atas dan melihat semua itu.
Sebuah benda berwarna merah nampak seperti bintang ikut menemani bulan. Bukan, itu bukan
bintang. Itu planet Mars. Ada lagi benda lain yang ia lihat dan tampak aneh meskipun samar-
samar. Sebuah benda langit yang nampak bercincin.
“Saturnus?. Apa? aku dapat melihatnya” katanya girang.
Kedua planet itu tampak lebih besar dan terlihat jelas. Meli melihat sebuah benda lagi yang
terbang dan cukup panjang. Sepertinya itu komet.

Meli sangat girang. Ia dapat melihat benda-benda itu. Saat Meli hendak masuk ke dalam
rumahnya, sebuah benda berwarna biru muncul. Sejenis planet. Bumi. Tidak! Dia ada di Bumi,
bagaimana ia bisa melihat bumi yang sedang ia pijak itu ada di langit?. Benda itu semakin
membesar dan mendekat ke arahnya. Dia tidak bisa pergi ke manapun. Kakinya seperti tertancap
ke tanah. Benda itu semakin mendekatinya.
“Hah…? Tuhan, tolong aku” ucap Meli merapatkan kedua tangannya. Namun semakin benda itu
mendekati Meli, semakin mengecil ukurannya. Dan akhirnya benda itu jatuh di dekat kaki Meli
dan hanya sebesar genggaman tangan saja.
Benda itu bulat. Tidak. Tengahnya agak menggembung. Warnanya biru. Persis seperti Bumi.
Meli mengambilnya dan mengamatinya. Langsung ia bawa ke dalam rumah.

“MELI BANGUN SUDAH SIANG!!” Bunda Meli berteriak membangunkan Meli.


“Ya Bun, ini Meli bangun” Meli segera pergi ke kamar mandi dan berpakaian rapi bersiap untuk
ke sekolah. Kemudian ia ingat sesuatu. Benda itu. Dia membuka sebuah kotak. Benda itu ada di
situ. Ia tidak bermimpi!. Ia membawanya dan segera berangkat sekolah.

Saat istirahat, ia pergi ke gudang. Membuka kotak itu. Benda itu bersinar. Terang sekali.
“Apa ini planet kembaran bumi? Ah aneh!”
Meli menemukan belahan dalam benda itu. Ia membukanya. Susunannya sama seperti bumi. Di
situ ada tulisan “Bumi, Bumi, Bumi. Selamatkan Bumi”.
Meli membaca tulisan itu. Tiba-tiba berdiri seseorang di belakangnya. Orang itu mirip sekali
dengan Meli.
“S..siapa kau?” tanya Meli.
“Namaku Viki. Aku adalah kembaranmu. Aku berasal dari planet kembaran Bumi. Bumi ini
sudah tua. Kalian para manusia selalu merusaknya. Dan planetku juga ikut menanggungnya.
Kami membenci kalian” katanya. Meli sangat takut.
“Apa maumu?”
“Kau harus perbaiki planetmu. Entah bagaimana caranya. Jika bola itu tetap seperti itu
ukurannya, kau tidak melakukan perbaikan itu. Jika bola itu mengecil, usahamu berhasil. Bola
itu akan mengecil seiring usahamu. Jika bola itu lenyap, maka kau berhasil. Jika dalam 1 bulan
bola itu masih ada, kalian akan menanggung masalah” kata Viki kemudian menghilang.

Sejak saat itu, Meli mulai menjaga Bumi. Menjaga kebersihan, tidak menggunakan AC secara
berlebihan, tidak membuang sampah sembarangan, menanam pohon, bahkan ia juga mengajak
dan memberi usul kepada kepala sekolahnya untuk melakukan kerja bakti setiap hari Jum’at.
Bola itu juga perlahan mengecil.
“Tapi, apa aku bisa? Bumi ini luas dan aku hanya melakukannya di sekitarku” gumam Meli.
“Kau melakukannya dengan baik. Satu juga tidak masalah daripada tidak ada. Tapi Meli,
waktumu kurang 12 jam lagi dan bola itu masih ada” kata Viki.
“Apa yang harus kulakukan?” tanya Meli.
Namun Viki menghilang. Meli memikirkan hal itu semalaman. Tidurnya pun tak nyenyak.
Bahkan ia tidak bisa tidur. Akhirnya ia berfikir.
“Bumi tidak hanya mendapat bahaya dari dalam, tetapi juga dari luar. Bisa saja tertabrak planet
lain, atau hujan meteor. Mungkin itu. Ya aku harus berdoa kepada Tuhan” katanya. Ia akhirnya
mulai berdoa dan bergegas tidur.

“Meli kamu mau seharian tidur hah?” Bunda membangunkan Meli.


“Bunda, aku baru tidur. Semalam aku tidak bisa tidur” kata Meli.
“HAH? Kamu tidur sehabis isya kemarin. Bunda membangunkanmu tapi tak bisa. Sampai
ayahmu yang menggendongmu ke kamar ini” kata Bunda
“Hah?”
“Sudah, cepat! Sudah jam 8 dan anak gadis sepertimu baru bangun?”. Bunda meninggalkan
Meli.
“Jadi, itu hanya mimpi?” gumam Meli.
Ia bergegas membuka kotak itu. Ada selembar kertas bertuliskan “TERIMAKASIH MELI,
TELAH MENJAGA BUMI. SAMPAI JUMPA. Viki”
Meli semakin bingung. Dia akhirnya tak menjadikan itu masalah. Justru membuatnya semangat
untuk menjaga Bumi.

Ciri-ciri Cerpen

 Penokohan pada cerpen tergolong sederhana, tidak mendalam dan singkat.


 Memiliki alur cerita tunggal dan lurus.
 Biasanya hanya satu kejadian saja yang akan diceritakan,
 Kesan yang ditinggalkan oleh cerpen sangat mendalam sehingga pembaca dapat
merasakan kisah dari cerita tersebut.
 Pemakaian katanya yang sederhana dan mudah dikenal pembaca.
 Tokoh pada cerpen digambarkan mengalami suatu konflik atau masalah  hingga pada
tahap penyelesaiannya.
 Tidak menggambarkan seluruh kisah tokohnya , hanya inti sari saja.
 Sumber cerita dari kehidupan sehari-hari, baik itu pengalaman pribadi maupun
pengalaman orang lain.
 Sebuah cerpen biasanya memiliki tulisan kurang dari 10.000 kata
 Bentuk tulisan yang padat, singkat dan lebih pendek jika dibandingkan dengan novel.

Kaidah Cerpen

Menggunakan Pernyataan Retorik

Pernyataan retorik adalah pernyataan yang tidak membutuhkan jawaban. Contohnya "Pernahkah
kamu pikirkan betapa indahnya masa sekolah?".

Menggunakan Proses Material

Proses material adalah tindakan-tindakan fisik untuk mempertahankan suatu karakter tertentu
dalam tiap tokoh. Contohnya "Namun, dari awal mereka telah sepakat bahwa siapapun nanti
yang dinyatakan lolos tidak akan membuat persahabatan mereka retak".

Menggunakan Konjungsi Temporal

Konjungsi temporal menggambarkan urutan peristiwa dan kepaduan cerita. Contohnya "Suatu
hari, sekolah mengadakan seleksi siswa teladan yang nantinya akan mewakili sekolah ke tingkat
kabupaten".

Menggunakan Pilihan Kata (Diksi)

Jika ingin menulis cerpen harus memperhatikan pilihan kata. Kita harus menulis pilihan kata
yang tepat sehingga cerpen itu menarik. Contohnya "Ada 20 siswa yang mengikut ajang seleksi
ini".

Menggunakan Gaya Bahasa Efektif

Gaya bahasa efektif dapat dimanfaatkan untuk mengungkapkan maksud-maksud secara tepat.
Contohnya "Ajang ini tidak hanya menyaring kemampuan siswa dalam bidang akademik, tetapi
juga menyaring prestasi nonakademik yang dimiliki siswa".

Menggunakan kalimat yang komunikatif

Teks cerita pendek agar komunikatif  biasanya menggunakan kalimat yang familiar sehingga
kalimatnya lebih akrab atau mudah diingat. Contohnya "Bahkan nyengir saat mereka tahu
bahwa jawaban mereka salah".

Baca juga: Tek Eksposisi (Pengertian, Contoh, Struktur, Ciri, Jenis, Unsur Kebahasan
Demikianlah artikel kali ini mengenai Teks Cerpen (Pengertian, Struktur, Contoh, Ciri-ciri,
Kaidah). Semoga bermanfaat bagi Anda. Sekian dan terimakasih.

Referesi : http://definisipengertian.net/pengertian-cerpen-struktur-unsur-unsur-cerpen/
https://blogsuletik.wordpress.com/2014/09/07/struktur-teks-cerpen/
http://gopengertian.blogspot.com/2015/09/pengertian-cerpen-ciri-ciri-struktur-unsur-intrinsik-unsur-ekstrinsik.html
http://www.inforku.com/2015/08/kaidah-teks-cerita-pendek.html

Anda mungkin juga menyukai