Anda di halaman 1dari 9

Manajemen Pendidikan Bimbingan dan Konseling

di SMA 19 Muara Bungo, Desa Bukit Sari,


Kecamatan Jujuhan Ilir

Lesis Andre1*, Neviyarni2, Riska Ahmad3, Yarmis Syukur4


1
STITNU Sakinah Dharmasraya, Padang, Indonesia
234
Universitas Negeri Padang, Indonesia
*Email korespondensi : lesisandre2020@gmail.com1

Abstract: This article is intended to the implementation of the management of Counseling Guidance
Education at SMAN 19 Muaro Bungo, Bukit Sari Village, Jujuhan Ilir Subdistrict. The method used is
qualitative with phenomenological approach. SMAN 19 Muaro Bungo was used as a research object.
The data source was obtained from the principal, BK teacher, and SMAN 19 student Muaro Bungo. Data
collection using interviews, observations, and documentation. The implementation of Education
Guidance and Counseling management is carried out through four steps, namely planning,
implementation, supervision, and evaluation. This fourth Steps on education management guidance and
counseling at SMAN 19 Muaro Bungo has been done well. There is one step that needs to be applied to
strengthen the management of guidance and counseling education at SMAN 19 Muaro Bungo, namely
conducting consultation stages from parents, BK teachers, and principals. If this application is less able
to find a solution, then an inverted pattern is applied are the principal, counseling guidance teachers,
and parents.
Keywords : Management, Education, Counseling Guidance

Abstrak: Tulisan ini dimaksud untuk menjelasakan pelaksanaan manajemen Pendidikan Bimbingan
Konseling di SMAN 19 Muaro Bungo, Desa Bukit Sari, Kecamatan Jujuhan Ilir. Metode yang dipakai
adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. SMAN 19 Muaro Bungo dijadikan sebagai objek
penelitian. Sumber data diperoleh dari kepala sekolah, guru BK, dan siswa SMAN 19 Muaro Bungo.
Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Pelaksanaan manajemen
Pendidikan Bimbingan dan Konseling dilakukan melalui empat Langkah, yaitu perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan, dan evaluasi. Kempat Langkah pada manajemen Pendidikan bimbingan dan konseling di
SMAN 19 Muaro Bungo sudah dilakukan dengan baik. Ada satu Langkah yang perlu diterapkan guna
memperkuat manajemen Pendidikan bimbingan dan konseling di SMAN 19 Muaro Bungo, yaitu
melakukan tahapan konsultasi dari orang tua, guru BK, dan kepala sekolah. Jika penerapan ini kurang
mampu menemukan solusi, maka diterapkan pola yang terbalik, yaitu dari kepala sekolah, guru BK, dan
orang tua..

Kata kunci : Manajemen, Pendidkan, Bimbingan dan Konseling

Manajemen ialah aktifitas untuk tujuan sehingga dapat memperoleh target denga
pengendalian sebuah target yang dicapai. Pada mudah, jika pengelolaan selurug upaya akan sulit
prinsipnya, manusia tidak dapat dipisahkan dari dilaksanakan.
kehidupan sehari-hari mereka. Melalui Bimbingan konseling (BK) adalah proses
pengelolaan pada waktunya., lingkungan untuk membantu siswa atau kelompok dapat
keluarganya untuk mendapatkan target yang meningkatkan keterhubungan antar individu,
dicapai. Pengelolaan diperlukan oleh setiap sekolah, dan sosial dengan memberikan semua
institusi disebabkan oleh pengelolaan uang tipe layanan dan aktifitas lainnya berdasarkan
diberikan kelancaran dalam mencapai target, dapat norma yang dipakai. Bimbingan konseling ini
menyeimbangi fungsi yang tidak sesuai dengan diperlukan untuk membantu siswa untuk

1
meningkatkan komptensi mereka (Himawati, pendewasaan, kecakapan sosial dan akademik
2011). Pelayanan bimbingan dan konseling di yang berujung pada pendewasaan individu yang
sekolah dibutuhkan disebabkan oleh siswa berguna bagi masyarakat banyak.
mempunyai masing-masing permasalahan yang Menurut Sumadinata (2007) menyatakan
berbeda dihadapi. bajwa BK diperlukan guna menyanggupi
BK dituangkan oleh Prayitno (1991) kebutuhan sekolah dalam praktiknya. Identifikasi
dalam buku panduang Kegiatan Pengawasan BK kebutuhan sekolah diperlukan pengumpulan data
di Sekolah, yaitu PP no. 28, dan 29 tahu, 1990 di baik data primer maupun data sekunder. Adapun
Undang-Undang berupa bantuan yang diberikan proses pengumpulan data disebutkan oleh
sisiwa dalam usaha menemukan jati diri dan Depdiknas (2008) menjabarkan pengaorganisasin
lingkungan dan direncanakan dimasa depan. Selain aktifitas BK di sekolah berawal dari aktifitas
itu menurut MENDIKBUD No. 025/0/1995 penilaian atau identifkasi gejala yang berkaitan
disebutkan bahwa BK ialah pelayanan bantuan dengan aktifitas yang dimaksud. Aktifitas
untuk siswa baik individu maupun kelompok penilalain mencakup (1) penialain lingkungan
supaya berkemampuan dalam meningkatkan berhubungan dengan identifikasi rencana sekolah
kepribadian, pembelajaran, dan sosial disemua dan masyarakat, fasilitas yang membantu aktifitas
aspek layanan berlandaskan ketentuan yang sudah BK, keadaan pembimbing, dan kebijakan kepala
ditetapkan. sekolah; (2) penilalain terhadap permasalahan
Sekolah ialah suatu wadah mencetak siswa berhubungan dengan ciri-ciri pada individu
manusia untuk menemukan jati diri siswa untuk siswa, seperti fisik, intelektual, motivasi, perilaku,
meningkatkan kemampuan belajar mereka dalam minat siswa, permasalahan yang dihadapi siswa,
bertanggung jawab dan juga menambahkan dan tanggung jawab yang emban siswa. Dalam
motivasi belajar. Manajemen BK adalah sebuah penelitian ini bagaimana kepala sekolah dan guru
aktifitas yang berawal dari rencana aktifitas BK, BK menerapkan unsur manajemen, seperti
organisasi BK pada seluruh komponen lain dalam perencananna, pelaksanaan, dan pengawasan, serta
BK, guna meningkatkan aktifitas BK. Hal ini dapat evaluasi di SMA Negeri 19 Muaro Bungo. Tujuan
mencapai target untuk mengevaluasi aktifitas BK penelitiam ini ialah untuk mengetahui penerapan
dalam mendeskripsikan pelaksanaan hasil dari empat unsur manajemen yang dilakukan oleh
aktifitas BK. kepala sekolah dan guru BK di SMAN 19 Muaro
BK disebut dengan sebuah layaanan Bungo. Manfaat penelitian ini adalah
untuk siswa di sekolah. BK adalah ilmu yang meminimalisir permasalah siswa tidak sampai
mengunakan jasa manusia. Dukungan psikologis pada pada guru BK dan memberikan pengetahuan
diberikan konselor atau pembimbing untuk baru pada kepala sekolah dan guru BK.
mencapai target perkembangan siswa. Layanan KAJIAN PUSTAKA
BK bertujuan untuk memberikan bantuan kepada Pada subbab ini diuraikan teori dan
individu siswa untuk menempuh proses penelitian relevan dengan manajemen BK.

2
Penjelasannya dapat dilihat sebagai berikut. perwujudan pekerjaan. Parameter dari hasil
Manjemen dalam KBBI (2000) perwujudan perkerjaan tersebut meliputi seluruh
menyebutkan bahwa sebuah proses sumber daya elemen yang terlibat dalam sebuah organisasi.
yang efektif untuk mencapai target. Kata Prosedur elemen itu dapat dijadikan parameter
manjemen berasal dari kaya Bahasa Inggris, yaitu berupa kualitatif dan kuantitatif, prosedur
management diartikan sebagai ketatalaksanaan, tat perwujudan tersebut berkaitan dengan keadaan
Kelola, dan tata pimpinan. Dengan kata lain dimana pekerjaan dilakukan dengan baik.
manajemen adalah sebuah proses untuk Kemudian, tahap berikutnya dari pengawasan
menyelesaikan sebuah aktifitas untuk mencapai manajemen tersebut adalah parameter hasil
target yang telah ditetapkan secara efektif. pekerjaan. Bila dihubungkan dengan manajemen
Fungsi manajemen menurut beberapa ahli pendidikan pengawasan dimaksud adalah tingkah
ada empat, yaitu perencanaan, pelaksanaan, laku individu dalam mencapai sasaran yang
pengawasan, dan evaluasi (Usman. 2014). dinginkan sesuai dengan tujuan Pendidikan.
Perencanan adalah suatu pikiran yang ditujukan Evaluasi manajemen dalam kebijakan
pada masa yang akan datang yang berhubungan pada guru BK sebagai evaluator diharuskan untuk
dengan Langkah-langkah pelaksanaan mempunyai kecakapan dalam merancang evaluasi
berlandaskan keterlibatan seluruh komponen yang dilakukan siswa. Walaupun demikian,
dalam pencapain target dan sasaran (Downey dan kewajiban guru BK melakukannya ini tidak
Erickson, 1993). Dapat diartikan bahwa semudah membalikkan telapan tangan. Sejumlah
perencanaan adalah Langkah dalam penelitian relevan menyebutkan bahwa
menyelesaikan suatu Tindakan dalam pekerjaan kebanyakan guru BK tidak melaksanakan evaluasi
untuk mencapai sasaran tertentu (Nawawi, 1994). terhadap aktivitas yang sudah dilakukan. Hal ini
Pelaksanaan manajemen dapat diartikan berdampak terhadap kirnerja, wawasan, dan
sebagai kesemua usaha, cara, Teknik, dan metode kecakapan guru BK terhadap tugas dan tanggung
untuk melakukan sebuah pekerjaan untuk jawabnya terhadap pemberian layanan BK untuk
mencapai tujuan organisasi secara baik (Siagian, memperbaiki permasalahan yang dihadapi oleh
2007). Menurut Terry pelaksanaan mencakup siswa.
aktifitas yang dilaksankan oleh manajer untuk Sesuai dengan sejumlah penelitian relevan
meneruskan perencanaan da pengorganisasian yang dilakukan oleh Hidayat dkk (2020)
supaya tercapai tujuan yang ingin dicapai. Fungsi menyebutkan bahwa manajemen BK dapat
manajemen pelaksanaan ini diperlukan dalam mengubah perilaku siswa melalui Pendidikan
menjamin berlangsungan perencanaan untuk karakter. Analisis dilakukan dengan analisis
menjawa kualitas dan kuantas agar tertata dengan kebutuhan siswa, standar tujuan, jenis, teknis, dan
baik (Bedjo, 2006) strategi program manajemen BK serta manajemen
Menurut Fattah (2004), Pengawasan waktu, tempat dan fasilitas perlu dipertimbangkan
manajemen adalah menentukan prosedur untuk keberhasilan manajemen BK di sekolah

3
Madrasah Aliyah Negeri I Kota Bandung. Hasil fenomenologis, yaitu mengidentifikasi sebuah
penelitian menunjukkan bahwa guru BK aktifitas sosial dan persoalan manusia. Metode
diharapkan mampu memiliki pendekatan khusus kualitatif diperlukan untuk mendesktipsikan
untuk mengubah perilaku siswa melalui fenomenologis yang menjelaskan pemaknaannya
Pendidikan karakter, seperti kegiatan yang dapat secara umum(Sugiyono, 2010).
membantu terlaksananya pendidkan karakter,
Penerapan pendekatan kualitatif berkaitan
seperti ekstrakurikuler. Dengan demikian guru BK
dengan manajemen BK di SMAN 19 Muara
dapat dengan mudah menangani permasalahan
Bungo, Kecamatan Jujuhan Ilir, Kabupaten Muaro
yang dihadapi oleh siswa dan mengubah perlaku
Bungo, Jambi. Sumber data penelitian adalah
mereka ke arah yang lebih baik, serta
kepala sekolah, guru pembimbing BK dan siswa di
mengembangkan prestasi mereka di kelas dan di
SMAN 19 Muara Bungo. Pengumpulan data
luar kelas.
dilakukan dengan metode observasi, wawancara,
Hasil penelitian yang didapatkan dari
dan dokumentasi. Untuk memperoleh
penelitian Simamora dan Sujarwo (2013)
kevaliditasan data, maka perlu menggunakan
mengungkapkan bahwa menemukan guru BK
Teknik triangulasi pada sumber data dan pada
memengang peran utama dalam perencanaan
analisis data menggunakan Teknik analisis induktif
program BK karena berdasarkan kebutuhan sisiwa,
melalui reduksi data, display data, dan verifikasi
dan analisis lingkungan, pengorganisasian BK
data (Sugiyono, 2010).
tentang tugas dan tanggung jawab guru BK,
pengoptimalan layanan guru BK, dan pengawasan HASIL DAN PEMBAHASAN
permasalahan terhadap guru BK lakukan kepada
siswa. Selain itu, perencanaan direlevankan Pada hasil dan pembahasan ini dibahas

dengan visi misi sekolah. Pelaksaan program BK adalah penerapan empat langkah dalam

sudah dilakukan namun belum komprehensif manajemen BK di SMAN 19 Muara Bungo,

dengan menggunakan model BK itu sendiri. berikut penjelasannya langkah-langkah yang

Adapun kegiatan pembantu dilakukan adalah dimaksud.

layanan aplikasi instrumentasi, himpunan data,


PERENCANAAN
konferensi kasusu, kunjungan ke rumah, referral,
dan tampilan kepustakaan. Pada tahap pengawasan Di dalam perencanaan manajemen
juga belum dioptimalkan karena terkendala oleh bimbingan dan konseling di SMAN 19
struktur monitoring yang bertuga mengawas BK di MUARA BUNGO sudah melakukan penelitian
sekolah (Su’ainah et al, 2017; Farhani, 2019). dengan kepala sekolah dan wakil kepala
sekolah beserta guru bimbingan dan konseling.
METODE PENELITIAN
Bagaimana yang sudah disampaikan oleh
Metode yang dipakai dalam penelitian ini bapak kepala sekolah yakni Bapak Zulfahmi,
adalah metode deskriptif kualitif yang bersifat S.Pd bahwasanya manajemen bimbingan dan

4
konseling sudah direncanakan dari awal mula berperan dalam muwujudkan cita-cita peserta
berdirinya SMA ini, bagimana yang sudah didik yang ditinjau dari segi pisikologi.
beliau sampaikan bagaimana cara Bahkan menurut guru bimbingan dan
merencanakan bimbingan dan konseling di konseling di SMAN 19 MUARA BUNGO
SMAN 19 MUARA BUNGO yakni dengan mengenai perencanaaan BK, bahwasanya tidak
melakukan rapat khusus antara kepala sekolah hanya yang disampaikan kepala sekolah dan
dan wakil kepala sekolah beserta guru-guru wakil kepala sekolah tetapi beliau
dan wali murid membahas perencanaan mengungkapkan bahwa guru BK sendiri juga
bimbingan dan konseling. Selain itu Ibu Wakil merencanakan BK ini berjalan dengan lancar
Kepala Sekolah juga menambahkan beberapa dan juga banyak berharap agar BK ini sama-
hal dalam proses perencanaan yakni didalam sama didukung dari aspek internal maupun
manajemen bimbingan dan konseling sekolah eksternal.
ini juga sudah merencanakan anggaran yang
PELAKSANAAN
dibutuhkan dalam proses berjalanya bimbingan
dan konseling, namun sampai sekarang ini Melaksanakan bimbingan dan
rencana itu belum sama sekali terwujudkan konseling di SMAN 19 MUARA BUNGO
dikarenakan uang anggaran yang digunakan Bapak kepala sekolah melakukan bimbingan
untuk menagulangi pembiyayan sekolah yang dan konseling dengan berbagai cara
masih belum terselesaikan. Menurut Ibu wakil pelaksanaan, yakni diantaranya kepala sekolah
kepala sekolah kalau membahas masalah dan wakil kepala sekolah juga ikut serta
perencanaan beliau mengutarakan pendapatnya didalam melaksanakan manajemen bimbingan
bahwa untuk bimbingan dan konseling ini dan konseling sekaligus mendampingi guru
sudah banyak sekolah melakukan perencanaan bimbingan dan konseling dalam melakukan
tetapi baru sedikit yang bisa tercapai seperti manajemen bimbingan dan konseling.
halnya ruangan BK sudah tersedia beserta
perlengkapan yang ada, guru BK sudah ada, Di SMAN 19 MUARA BUNGO
dan fasilitas BK yang lainya juga sudah melaksanakan bimbingan dan konseling
terpenuhi, namun ada juga rencana yang belum mempunyai tiga tahapan yang dilakukan pihak
bisa terlaksana diantaranya anggaran khusus sekolah yang pertama adalah apabila da
untuk manajemen BK, dan masih banyak peserta didik yang mempunyai masalah dengan
bahkan beliau tidak bisa menyebutkan satu sekolah atau luar sekolah dengan catatan masih
persatu. Manajemen bimbingan dan konseling memakai atribut sekolah maka tindakan yang
adalah salah satu sarana untuk mewujudkan pertama adalah di pangil guru bimbingan dan
peserta didik mempunyai nilai moral yang konseling sebanyak 3x, lalu jika guru
tinggi serta mampu menjaga nilai kebihinekaan bimbingan dan konseling sudah tidak mampu
dan bimbingan dan konseling ini juga sangat untuk menangani maka tahap kedua adalah

5
wakil kepala sekolah yang merangkap waka hal yang mengandung nilai positif, serta
kesiswaanlah yang menanganinya, dan apabila melakuakan terapi pisikologis terhadap peserta
waka kesiswaan juga merasa tidak mampu didik.
untuk menanganinya maka memakai tahap
PENGAWASAN
ketiga yakni kepala sekolah memanggil peserta
didik dan di dampingi oleh kedua orang Di dalam manajemen kita tidak luput
tuanya. yang namnya pengawasan, dalam manajemen
bimbingan dan konseling pengawasan adalah
Di dalam pelaksanaan manajemen
salah satu konsep dan kunci utama untuk
bimbingan dan konseling SMAN 19 MUARA
menunjang program perencanaan dan program
BUNGO tidak hanya kepala sekolah, wakil
pelaksanaan, agar apapun yang direncanakan
kepala sekolah dan guru bimbingan dan
dalam manajemen bimbingan dan konseling
konseling yang ikut melaksanakan program ini
agar bejalan dengan maksimal, di SMA 19
namun semua guru dan staf-staf sekolah pun
MUARA BUNGO mengenai pengawasan
wajib ikut melaksanakan kegiatan bimbingan
bimbingan dan konseling pihak sekolah
dan konseling. Mengenai pelaksanaan
terutama kepala sekolah dan wakil kepala
bimbingan dan konseling di SMAN 19
sekolah melakukan pengawasan dengan secara
MUARA BUNGO melalui hasil penelitian
bertahap dan sudah terkonsep rapi.
yang dilakuakan dengan wawancara,
dokumentasi berserta observasi, bahwa Pengawasan ini tidak hanya dilakukan
pelaksanaan BK di SMAN 19 MUARA guru bimbingan dan konseling terhadap murid
BUNGO sudah berjalan dengan lancar baik namun ada juga pengawasan kepala sekolah
peanganan masalah murid, menangani terhadap guru bimbingan dan konseling beserta
pisikologis mururid bahkan sekolah ini sudah pengawasan peserta didik, pengawasan ini
masuk kedalam salah satu sekolah dengan bertujuan agar bimbingan dan konseling yang
tingkat penanganan masalah bimbingan dan dilakukan disekolah ini agar berjalan dengan
konseling terbagus se kabupaten muara bungo, apa yang sudah direncanakan oleh
yang mana hal ini dapat dibuktikan dari kepalasekolah. Adapun tujuan diadakan
rendahnya peserta didik yang kena masalah pengawasan ini sebagai berikut:
dan berhadapan dengan guru BK. Didalam  Menunjang program
melaksanakan manajemen bimbingan dan bimbingan dan konseling agar terus berjalan
konseling guru Bimbingan dan Konseling juga sebagai mana mestinya.
mempunyai cara tersendiri dalam 1. Agar kepala sekolah mengetahui
melaksanakan bimbingan dan konseling bagaimna program manajemen
diantaranya melakukan pendekatan persuasif, bimbingan dan konseling ini bisa
mengajak peserta didik untuk melakukan hal- menjadi alat alternatif dalam

6
menangani masalah-masalah yang ada dilakukan oleh kepala sekolah dan
dilingkungan sekolah. wakil kepala sekolah saja namun
2. Supaya guru bimbingan dan konseling juga harus dilakukan oleh semua
selalu aktif dan semangat dalam pihak diantaranya semua guru,
membimbing dan mengajari peserta guru bimbingan dan konseling,
didik norma-norma yang berlaku. dan orang tua.
3. Supaya antara perencanaan dan
pelaksanaan bimbingan dan konseling
bisa berjalan sesuai dengan harapan.
EVALUASI
Di dalam sebuah pengawasan terhadap
manajemen bimbingan dan konseling tentu Di dalam beberapa fungsi manajemen,
tidak terlepas dari langkah-langkah yang sudah fungsi evaluasi ini adalah sebagai penunjang
ditentukan, supaya pengawasan ini sesuai pula utama antara fungsi perencanaan, pelaksanaan,
dengan jalur yang berlaku, adapun langkah- pengawasan dan yang terakhir adalah fungsi
langkah pengawasan manajemen bimbingan pengevaluasian. Fungsi evaluasi ini bisa
dan konseling sebagai berikut: menengok bagaimana seberapa jauh
1. Kepala sekolah melakukan keberhasilan kita dan seberapa jauh kegagalan
pengawasan 1 bulan 1 kali dengan kita dalam melakukan sebuah kegiatan yang
melihat laporan-laporan guru dilaksanakan dengan ketiga fungsi manajemen
bimbingan dan konseling yang diatas.
ada.
2. Kepala sekolah turun langsung dan Evaluasi manajemen bimbingan dan
ikut serta melakukan bimbingan konseling SMAN 19 MUARA BUNGO yang
dan konseling 1 minggu 1 kali. dilakukan oleh pihak kepala sekolah dan wakil
3. Dalam menangani masalah- kepala sekolah serta guru bimbingan dan
masalah yang dianggap rumit oleh konseling, sudah sering melakukan program
guru bimbingan dan konseling evaluasi ini baik pengevaluasian mingguan,
maka kepala sekolah dan wakil pengevaluasian harian, maupun
kepala sekolah yang ikut serta pengevaluasian bulanan. Biasanya pihak
dalam menyelesaikan masalah sekolah sering melakukan pengevaluasian
Disini penulis juga ingin mingguan bertujuan mengevaluasi anak murid
memberikan pendapat terhadap bagaimana kepala sekolah bisa menegok satu
pengawasan bimbingan dan persatu karakter dari pada peserta didik yang
konseling ini, melakukan sudah dilakukan oleh guru bimbingan dan
pengawasan terhadap bimbingan konseling.
dan konseling ini tidak bisa

7
Sedangkan pengevaluasian mingguan bimbingan dan konseling.
ini bertujuan agar semua pihak yang terkait 5. Kepala sekolah mengevaluasi
baik kepala sekolah, wakil kepala sekolah, kembali ruangan guru bimbingan
guru bimbimngan dan konseling, dan guru- dan konseling
guru mata pelajaran, agar mengetahui peserta
didik yang sering melakukan pelangaran
bimbingan dan konseling dan sudah beberapa
kali masuk kedalam kantor bimbingan dan KESIMPULAN
konseling, bagaimana sikap perubahan dari
Melalui penerapan manajemen BK di
minggu ke minggu yang sudah dilakukan
sekolah SMAN 19 Muara Bungo sudah
pendekatan serta perbaikan moral yang
dilakukan dengan baik. Hal ini dibuktikan
dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling,
melalui sudah dilaksanakannya empat langkah
apakah anak itu sudah mengalami beberapa
dalam manajemen BK, yaitu perencanaan,
perubahan moral dari yang jelek menuju yang
pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi. Setiap
baik ataupun sebaliknya, maka pihak sekolah
langkah dilakukan langkah bertahap dan
melakukan evaluasi mingguan.
berjenjang bila guru kelas tidak menemukan
Adapun pengevaluasian bulanan bertujuan
solusi diserahkan kepada guru BK. Jika guru
bagaimana kepala sekolah dan wakil kepala
BK tidak mampu menanggulangi, maka
sekolah melakukan evaluasi terhadap guru
diserahkan kembali ke kepala sekolah dengan
bimbingan dan konseling yang mana
memanggil dan didampingi oleh orang tua
pengevaluasian ini ditinjau dari laporan guru
siswa.
bimbingan dan konseling tersebut yang
diserahkan kepada kepala sekolah satu balan DAFTAR PUSTAKA
sekali. Evaluasi tersebut meliputi: Bedjo Sujanto. 2006. Inventarisasi Best Practices
1. Kepala sekolah mengaveluasi laporan Pengelolaan Pendidikan di Tingkat
yang diberikan oleh guru bimbingan Sekolah. Jakarta: Universitas Negeri
dan konseling. Jakarta.

2. Kepala sekolah mengevaluasi kinerja Farhani Dea. 2019. Manajemen Karakter melalui
Kegiatan Kokurikuler Keagamaan, Jurnal
guru bimbingan dan konseling selama
Isema: Islamic Educational Management, 4
satu bulan.
(2), 209-220.
3. Kepala sekolah mengevaluasi teknik
Hidayat Wahyu et al. (2020). Manajemen
khusus yang dilaksanakan guru oleh
Bimbingan dan Konseling dalam
guru bimbingan dan konseling dalam Pendidikan Karakter Peserta Didik, Jurnal
menangani peserta didik. Pendidikan Universitas Garut, 14 (2), 346-
4. Kepala sekolah mengevaluasi kembali 354.
apa-apa yang dikeluhkan oleh guru MENDIKBUD No. 025/0/1995

8
Nawawi, Hadari dan Mimi Martini. (1994).
Penelitian Terapan. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Prayitno Elida. 1991. Psikologi Perkembangan.
Jakarta: Depdikbud.
Siagian, Sondang. (2007). Fungsi-fungsi manajerial
edisi revisi. Jakarta. Bumi Aksara
Simamora Linda Arusma dan Sujarwo. (2013).
Manajemen Bimbingan dan Konseling di
SMAN 4 Yogyakarta. Jurnal Akutabilitas
Manajemen Pendidikan, 1 (2), 190-204.
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2007). Metode
Penelitian Pendidikan. Bandung:
Rosdakary
Su’ainah et al. 2017. Manajemen Bimbingan dan
Konseling di SMA, Manajer Pendidikan,
11 (3), 287-295.
Usman Husaini. 2004.Manajemen: Teori, Praktik,
dan Riset Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
WJS, Poerwadarminta. 2000. Kamus Umum
Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Sugiyono, P. D. (2010). Metode Penelitian
Kuantitatif dan Kualitatif. Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai