Anda di halaman 1dari 12

PROFIL DESA TAMBAKBOYO

A. Visi
Walaupun visi Desa Tambakboyo secara normatif menjadi tanggung jawab Kepala
Desa, namun dalam penyusunannya melibatkan segenap warga Tambakboyo melalui
rangkaian panjang diskusi-diskusi formal dan informal. Visi Desa Tambakboyo semakin
mendapatkan bentuknya bersamaan dengan terlaksananya rangkaian kegiatan dan
musyawarah. Harapan dan doa semakin mendekatkan dengan kenyataan yang ada di desa
dan masyarakat. Kenyataan dimaksud merupakan potensi, permasalahan, maupun
hambatan yang ada di desa dan masyarakatnya, yang ada pada saat ini maupun ke depan.
ditetapkan juga Visi Desa Tambakboyo sebagai berikut:
Dengan Pemberdayaan Masyarakat menuju Tambakboyo
Maju dan Makmur

Visi ini merupakan cita-cita yang akan dituju di masa mendatang oleh segenap warga
Desa Tambakboyo.

B. Misi
Misi Desa Tambakboyo merupakan turunan dari Visi Desa Tambakboyo. Misi
merupakan tujuan jangka lebih pendek dari visi yang akan menunjang keberhasilan
tercapainya sebuah visi. Dengan kata lain Misi Desa Tambakboyo merupakan penjabaran
(break down) lebih operasional dari Visi. Penjabaran dari visi ini diharapkan dapat mengikuti
dan mengantisipasi setiap terjadinya perubahan situasi dan kondisi lingkungan di masa yang
akan datang dari usaha-usaha mencapai Visi Desa Tambakboyo.
Untuk meraih Visi Desa Tambakboyo seperti yang sudah dijabarkan di atas, dengan
mempertimbangan potensi dan hambatan baik internal maupun eksternal, maka disusunlah
Misi Desa Tambakboyo sebagai berikut:
1. Membangun dan mendorong majunya bidang pendidikan baik formal maupun informal
yang mudah diakses dan dinikmati seluruh warga masyarakat tanpa terkecuali yang
mampu menghasilkan insan intelektual, inovatif dan enterpreneur (wirausahawan).
2. Membangun dan mendorong usaha-usaha untuk mengembangkan dan optimalisasi
sektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan, baik tahap produksi maupun
tahap pengolahan hasilnya.
3. Menjamin dan mendorong usaha-usaha untuk terciptanya pembangunan di segala
bidang, sehingga terjadi keberlanjutan usaha-usaha pembangunan dan
pemanfaatannya.
4. Membangun dan mendorong terjadinya usaha-usaha kerukunan antar dan intern warga
masyarakat yang disebabkan karena adanya perbedaan agama, keyakinan, organisasi,
dan lainnya dalam suasana saling menghargai dan menghormati.
GAMBARAN UMUM DESA TAMBAKBOYO

A. Letak Geografis
Secara geografis Desa Tambakboyo terletak pada posisi 7°21'-7°31' Lintang
Selatan dan 110°10'-111°40' Bujur Timur. Topografi ketinggian desa ini adalah
berupa daratan sedang yaitu sekitar 80 mdl di atas permukaan air laut. Berdasarkan
data BPS Desa Tambakboyo tahun 2016, selama tahun 2016 curah hujan di Desa
Tambakboyo rata-rata mencapai 2.800 mm. Curah hujan terbanyak terjadi pada
bulan Desember hingga mencapai 405,04 mm yang merupakan curah hujan tertinggi
selama kurun waktu 2016-2019.
Secara administratif, Desa Tambakboyo terletak di wilayah Kecamatan
Mantingan Desa Tambakboyo dengan posisi dibatasi oleh wilayah desa-desa
tetangga. Disebelah Utara berbatasan dengan Desa Pakah, sebelah Barat
berbatasan dengan desa Gondang dan Glonggong Kecamatan Gondang Kabupaten
Sragen Jawa Tengah. Di sisi Selatan berbatasan dengan Desa Ketanggung
Kecamatan Sine, sedangkan di sisi timur berbatasan dengan desa Pakah.
Luas Wilayah Desa Tambakboyo adalah 1.171.864 Ha. Luas lahan yang ada
terbagi ke dalam beberapa peruntukan, yang dapat dikelompokkan seperti untuk
fasilitas umum, pemukiman, pertanian, perkebunan, kegiatan ekonomi dan lain-lain.
Luas lahan yang diperuntukkan untuk pemukiman adalah 106.282 Ha. Luas lahan
yang diperuntukkan untuk Pertanian adalah 457,100 Ha. Luas lahan untuk ladang
tegalan dan perkebunan adalah 12.350 Ha. Luas lahan untuk Hutan Produksi adalah
562,900 Ha. Sedangkan luas lahan untuk fasilitas umum adalah sebagai berikut:
untuk perkantoran 0,50 Ha, sekolah 2,520 Ha,tempat pemakaman umum 2,1 Ha.
Wilayah Desa Tambakboyo terbagi di dalam 42 Rukun Tetangga ( RT ), 11
Rukun Warga (RW) yang tergabung di dalam 6 Dusun yaitu: Tempursari Timur,
Tempursari Barat, Pondok,Tambakboyo, Kedungbendo dan Bulaktimun yang
masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Dusun

B. Kondisi dan Ciri Geologis Wilayah


Wilayah Desa Tambakboyo secara umum mempunyai ciri geologis berupa
lahan tanah hitam yang sangat cocok sebagai lahan pertanian dan perkebunan. Hal
ini memungkinkan tanaman padi untuk dapat panen dengan menghasilkan 8,5 ton/
ha. Tanaman jenis palawija juga cocok ditanam di sini. Berdasarkan data yang
masuk tanaman palawija seperti kedelai, kacang tanah, kacang panjang, jagung, dan
ubi kayu, ubi jalar, serta tanaman buah seperti mangga, pepaya, melon dan pisang
juga mampu menjadi sumber pemasukan (income) yang cukup handal bagi
penduduk desa ini. Untuk tanaman perkebunan, jenis tanaman tebu merupakan
tanaman handalan. Kondisi alam yang demikian ini telah mengantarkan sektor
pertanian secara umum menjadi penyumbang Produk Domestik Desa Bruto (PDDB)
terbesar yaitu Rp 5.511.860.000 atau hampir 45% dari Produk Domestik Desa Bruto
(PDDB) Desa yang secara total mencapai Rp. 13.607.605.000.
Jenis tanah hitam Desa Tambakboyo ini menjadi kurang bagus sebagai lahan
pemukiman dan jalan. Karenanya, masyarakat Desa Tambakboyo masih menyukai
rumah dari papan kayu daripada tembok bangunan. Sebab bangunan tembok, kalau
pondasinya tidak maksimal kuat akan beresiko pecah dan bisa membahayakan jiwa
penduduk. Dari 1.331 buah rumah yang ada, hanya sekitar 36 buah rumah saja yang
terbuat dari tembok, sementara lainnya dari papan.Sedangkan keberadaan testur
tanah hitam yang lembek dan bergerak juga mengakibatkan jalan-jalan cepat rusak.
Karenannya, pilihan teknologi untuk membangun jalan dari bahan-bahan yang relatif
bertahan lama menjadi pilihan utama.

C. Sejarah Desa
Sejarah Desa Tambakboyo ini tidak lepas dari cerita jaman kerajaan Majapahit,yang
rajanya saat itu Brawijaya V. Raja Brawijaya ke V mempunyai anak dari Istri Selir
bernama Raden Aryo Bangsal / Joko Budug. Joko Budug oleh sang raja
diperintahkan untuk memerangi daerah atau kerajaan bagian yang akan
memisahkan diri dari kerajaan Majapahit. Kerajaan bagian tersebut bernama
POWAN, sekarang masih ada bekas runtuhan bangunan Kraton / Istana yang
terletak di daerah Dusun Powan Desa Tulakan Kecamatan Sine. Joko Budug datang
dengan baik-baik menghadap raja Powan,karena Joko Budug punya penyakit Kulit
(Gudig ) raja Powan menyuruh Patihnya yang bernama Kebo Rejeng untuk
MBILASI / membersihkan penyakitnya. Patih Kebo rejeng salah dengar,yang
didengarnya NELASI yang artinya harus membunuh. Joko Budug akhirnya mati
dibunuh oleh patih Kebo Rejeng tersebut. Pasukan Majapahit marah dan
menyerang Kerajaan Powan hingga rajanya melarikan diri ke arah Utara menyusuri
Sungai Sawur ( batas Jawa Tengah dan Jawa Timur). Pelariannya sampai di daerah
JANGGANAN /KEDUNG SOMO (muara sungai Sawur). Karena ingin
menyelamatkan diri Raja Powan menceburkan diri ke Kedung Somo.dari Kedung
somo itulah Raja Powan merasa bisa selamat dari kejaran pasukan MAJAPAHIT dan
merasa bisa menolak bahaya di situ. Oleh sebab itu daerah tersebut di namakan
TAMBAKBOYO. Secara harfiah TAMBAK berarti Menolak / menyingkirkan dan
BOYO yang berarti BEBOYO / Bahaya jadi TAMBAKBOYO artinya NAMBAK
BEBOYO atau menyingkirkan /menolak bahaya. Dengan menilik sejarah diatas
menyimpulkan atau sugesti dan kepercayaan warga yang lahir di Tambakboyo di
manapun berada penuh keselamatan( Kebak Keslametan ).
Dalam catatan sejarah kepala desa / Lurah yang pernah memerintah desa
Tambakboyo antara lain :
1. Kentol Dito ( Cikal Bakal / Pendiri Desa Tambakboyo Hidup Kisaran tahun 1700
an )
2. Singo Dito ( Demang / putra dari Eyang Kentol Dito )
3. Harjo Dito ( Lurah / Putra dari Eyang Kentol Dito )
4. Harjo Noto ( Lurah / Putra mbah Kyai Hasan Istadz Keponakan eyang Kentol
Dito) Memerintah hanya sekitar 7 ( Tujuh Bulan ).
5. Khasan Djuari ( 1930an sampai dengan 1967 )
6. Moelyono ( 1967 sampai dengan 1990 )
7. Dra. Sulastri ( 1990 – 2007 )
8. Saefudin ( 2007 sampai sekarang ).

D. Struktur Pemerintahan
Rukun Tetangga (RT) sebagai bagian dari satuan wilayah pemerintahan Desa
Tambakboyo memiliki fungsi yang sangat berarti terhadap pelayanan kepentingan
masyarakat wilayah tersebut, terutama terkait hubungannya dengan pemerintahan
pada level di atasnya. Dari kumpulan Rukun Tetangga inilah sebuah terbentuk
Padukuhan (Rukun Warga; RW) terbentuk
Sebagai sebuah desa, sudah tentu struktur kepemimpinan Desa Tambakboyo
tidak bisa lepas dari strukur administratif pemerintahan pada level di atasnya. Hal ini
dapat dilihat dalam bagan di bawah ini:

Bagan I
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa Tambakboyo

BPD Kepala
Desa

Sekretaris
Desa

Kepala Urusan
Kepala Urusan Kepala Urusan Keuangan
Perencanaan TU dan Umun

Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi


Pemerintahan Kesejahteraan Pelayanan

Kepala Dusun
Kepala Dusun Kepala Dusun Kepala Dusun Kepala Dusun Kepala Dusun Bulaktimun
Tempursari Tempursari Pondok Tambakboyo Kedungbendo
Timur Barat
Tabel 1. Nama Pejabat Pemerintah Desa Tambakboyo tahun 2021

No Nama Jabatan
1 Saefudin Kepala Desa
2 Hartono, S.IP Sekretaris Desa
3 Warsono, A.md Kepala Urusan Perencanaan
4 Rebo Kepala Urusan Tata Usaha dan Umum
5 Sudarmi Kepala Urusan Keuangan
6 Sunardianto Kepala seksi Pemerintahan
7 Ali Imron Kepala seksi Kesejahteraan
8 Dawud Al Basyari Kepala seksi Pelayanan
9 Salim Kasun Tempursari Timur
10 Ahmad Harokhan Kasun Tempursari Barat
11 Sarbini Kasun Pondok
12 Kumoro Kasun Tambakboyo
13 Sidi Kasun Kedungbendo
14 Hartono Kasun Bulaktimun

Tabel 2. Nama Badan Permusyawaratan Desa Desa Tambakboyo tahun 2019-2025

No Nama Jabatan
1 Sutaryo Ketua
2 Sarmo Wakil Ketua
3 Anang Juniarto Sekretaris
4 Aan Kunaifi Anggota
5 Supriyati Anggota
6 Rohmad Anggota
7 Siswanto Anggota
8 Dwi Angruni Anggota
9 Budi Sumanto Anggota
Tabel 3 Nama-nama LPMD Desa Tambakboyo tahun 2021

No Nama Jabatan
1 Drs. Saiful Ashar Ketua
2 Saiful Mufid S.Pdi Sekretaris
3 Mulyadi, S.pd Bendahara
4 Kresnadi Utomo, S.E Anggota
5 Eko Ari Wibowo Anggota
6 Minggaryanto Anggota
7 Riris Ambar Warasti Anggota
8 Ahmad Nizar Anggota
9 Diah Ratih Asmawati Anggota
10 Darminto, S.Pd Anggota
11 Muhammad Ridwan S.Pdi Anggota
12 Salim Anggota
13 Ahmad Harokhan Anggota
14. Sarbini Anggota
15 Kumoro Anggota
16 Sidi Anggota
17 Hartono Anggota

Secara umum pelayanan pemerintahan desa Tambakboyo kepada masyarakat


sangat memuaskan, dan masih mengedepankan kearifan lokal misal semua masyarakat
yang mencari surat – surat disarankan untuk minta pengantar Ketua RT dan mengetahui
Ketua RW dan ada Surat-surat tertentu harus mengetahui Kepala Dusun semua itu
bertujuan agar terjalin hubungan yang erat antara warga masyarakat dengan pengurus RT
maupun dengan Kepala Dusun.Selain itu Beberapa warga menyatakan bahwa pelayanan
umum seperti pembuatan Surat apapun bisa dilayani setiap saat. Begitu pula untuk
pengurusan surat-surat penting lainnya seperti akte kenal lahir dan akte kematian, sehingga
secara umum masyarakat merasa terlayani secara baik.

E. Demografis/ Kependudukan
Berdasarkan data Administrasi kependudukan Pemerintahan Desa bulan Desember
tahun 2021 sebagai Berikut :
a. Jumlah penduduk : 7.895 jiwa,
Jumlah penduduk .laki-laki : 4.056 jiwa
Jumlah penduduk perempuan : 3.839 jiwa
Jumlah KK : 2.340
Jumlah KK laki-laki : 1.980
Jumlah KK perempuan : 360
Agar dapat mendeskripsikan dengan lebih lengkap tentang informasi keadaan
kependudukan di Desa Tambakboyo maka perlu diidentifikasi jumlah penduduk dengan
menitikberatkan pada klasifikasi usia. Untuk memperoleh informasi ini maka perlulah dibuat
tabel sebagai berikut:

No Usia Jumlah Prosentase


1 0-4 434 orang 5,49
2 5-9 460 orang 5,8
3 10-14 636 orang 8
4 15-24 1.133 orang 14,3
5 25-34 1.232 orang 15,6
6 35-44 1.218 orang 15,4
11 45-54 1.308 orang 16,5
12 55-64 878 orang 11
13 >65 595 orang 7,5
Jumlah 7.895 orang 100

Dari data di atas nampak bahwa penduduk usia produktif pada usia 20-49 tahun Desa
Tambakboyo sekitar 3.416 atau 43%. Hal ini merupakan modal berharga bagi pengadaan
tenaga produktif.
Desa Tambakboyo dari tahun ke tahun angka kemiskinan sudah berkurang. Dari
jumlah 2340 KK di atas, Perima Program Keluarga Harapan / PKH sebanyak 345 KK.
Penerima Beras / Bantuan Pangan Non Tunai sebanyak 194 KK , yang tidak masuk PKH,
BPNT atau Bantuan Kemensos lainnya oleh pemerintah di jarring dengan pemberian BLT
DD untuk tahun 2021 sejumlah 46 KPM ( Keluarga Penerima Manfaat ) sedangkan untuk
tahun 2022 dengan diberlakukannya 40 % untuk BLT DD memasukkan 146 KPM, dan
Lainnya sudah mendekati keluarga sejahtera.

b. Pendidikan
Pendidikan adalah satu hal penting dalam memajukan tingkat kesejahteraan
masyarakat pada umumnya dan tingkat perekonomian pada khususnya. Dengan tingkat
pendidikan yang tinggi maka akan mendongkrak tingkat kecakapan masyarakat yang pada
gilirannya akan mendorong tumbuhnya ketrampilan kewirausahaan dan lapangan kerja baru.
Dengan sendirinya akan membantu program pemerintah dalam mengentaskan
pengangguran dan kemiskinan. Pendidikan biasanya akan dapat mempertajam sistematika
berpikir atau pola pikir individu, selain mudah menerima informasi yang lebih maju.
Di bawah ini adalah tabel yang menunjukkan tingkat rata-rata pendidikan warga Desa
Tambakboyo.
No Keterangan Jumlah Prosentase
1 Buta Huruf Usia 10 tahun ke atas 271
2 Tidak Tamat SD 464
3 Tamat Sekolah SD 1.033
4 Tamat Sekolah SMP 1.148
5 Tamat Sekolah SMA 1.198
6 Tamat DI 48
7 Tamat DII 4
8 Tamat DIII 64
9 Tamat Sarjana SI 216
10 Tamat Sarjana S II 15
Jumlah 4,461
Berdasarkan data kualitatif menunjukan bahwa mayoritas penduduk Desa
Tambakboyo hanya mampu menyelesaikan sekolah di jenjang pendidikan wajib belajar
sembilan tahun (SD dan SMP). Dalam hal kesediaan sumber daya manusia (SDM) yang
memadahi dan mumpuni, keadaan ini merupakan tantangan tersendiri.
Sebenarnya ada solusi yang bisa menjadi alternatif bagi persoalan rendahnya
Sumber Daya Manusia (SDM) di Desa Tambakboyo yaitu melalui pelatihan dan kursus.
Namun sarana atau lembaga ini ternyata juga tidak tersedia di Desa Tambakboyo. Inilah
yang menjadi pekerjaan pemerintahan Desa Tambakboyo sekarang ini.

c. Kesehatan
Kesehatan adalah hak setiap orang dan merupakan aset yang amat penting bagi
masa depan bangsa. Masyarakat yang produktif adalah masyarakat yang sehat fisik dam
mentalnya. Salah satu cara untuk mengukur status kesehatan masyarakat adalah
mencermati banyaknya masyarakat yang terserang penyakit. Data Survey menunjukkan
adanya gejala masyarakat yang terserang penyakit relatif tinggi, yang antara lain disebabkan
oleh infeksi pernapasan akut bagian atas, penyakit sistem otot dan jaringan pengikat. Data
tersebut menunjukkan bahwa gangguan kesehatan yang sering dialami penduduk adalah
penyakit yang bersifat cukup berat dan berdurasi lama bagi kesembuhannya, yang
diantaranya disebabkan perubahan cuaca serta kondisi lingkungan yang kurang sehat. Ini
tentu mengurangi daya produktifitas masyarakat Desa Tambakboyo secara umum.
Sedangkan data dari PuskesmasTambakboyo warga yang menderita sakit antara lain :
No Jenis penyakit Jumlah Keterangan
1. Asma 57 Orang
2. ISPA 581 orang
3. Ginjal 6 orang
4. TBC 15 orang
5. Diabetes Melitus 315 orang
6. Jantung 20 0rang
7. Gila / Gangguan Jiwa 7 orang
8. Bibir Sumbing 2 orang
9. Tuna wicara 4 orang
10 Tuna rungu 10 orang
11 Tuna Netra 10 orang

Hal yang perlu juga dipaparkan di sini adalah terkait keikutsertaan masyarakat dalam
KB. Terkait hal ini peserta KB aktif tahun 2021 di Desa Tambakboyo dari 1.746 Pasangan
usia subur yang mengikuti KB meliputi :
No JENIS KB JUMLAH KETERANGAN
1. Spiral 232 orang
2. Kondom 2 orang
3. Pil 121 orang
4. Vasektomi 90 orang
5. Tubektomi 1
6 Lainnya 198 orang

d. Mata Pencaharian
Secara umum mata pencaharian warga masyarakat Desa Tambakboyo yaitu petani
Berikut ini tabel jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian.

No Macam Pekerjaan Jumlah Prosentase


1 Petani / Pekebun
760 orang
2 Peternak 166 orang
3 Perikanan / Kolam 24 orang
4 Karyawan Swasta 445 orang
5. Karyawan Honorer 32 orang
6. Buruh harian lepas 230 orang
7. Mengurus Rumah Tangga 920 orang
8. Buruh Tani 1.020 orang
9. PNS 74 orang
10 Tukang Batu 176 orang
11. Tukang Kayu 49 orang
12. Sopir 82 orang
13. Perdagangan 148 orang
14. Wiraswasta 1,729 orang
15 Belum bekerja 757 orang
Dengan melihat data di atas maka angka pengangguran di Desa Tambakboyo masih
cukup tinggi. Berdasarkan data lain dinyatakan bahwa jumlah penduduk usia 15-55 yang
belum bekerja berjumlah 757 orang dari jumlah angkatan kerja sekitar 3.501 orang. Angka
757 orang inilah yang merupakan angka pengangguran di Desa Tambakboyo.

e. Dinamika Politik, Sosial, dan Budaya


dengan adanya perubahan dinamika politik dan sistem politik di Indonesia yang lebih
demokratis, memberikan pengaruh kepada masyarakat untuk menerapkan suatu mekanisme
politik yang dipandang lebih demokratis. Dalam konteks politik lokal Desa Tambakboyo, hal
ini tergambar dalam pemilihan kepala desa dan pemilihan-pemilihan lain (pilleg, pilpres,
pilkada, dan pilgub) yang juga melibatkan warga masyarakat desa secara umum.
Khusus untuk pemilihan kepala desa Tambakboyo, sebagaimana tradisi kepala desa
di Jawa, biasanya para peserta (kandidat) nya meruntut ke leluhurnya masih ada Keturunan
Lurah ataupun Pamong Desa. Hal ini tidak terlepas dari anggapan masyarakat banyak di
desa-desa bahwa jabatan kepala desa adalah jabatan garis tangan keluarga-keluarga
tersebut. Fenomena inilah yang biasa disebut pulung dalam tradisi jawa- bagi keluarga-
keluarga tersebut.
Jabatan kepala desa merupakan jabatan yang tidak serta merta dapat diwariskan
kepada anak cucu. Mereka dipilh secara langsung oleh masyarakat. Dalam Pemilihan bisa
berdar kecerdasan, etos kerja, kejujuran dan kedekatannya dengan warga desa. Kepala
desa bisa diganti sebelum masa jabatannya habis, jika ia melanggar peraturan maupun
norma-norma yang berlaku. Begitu pula ia bisa diganti jika ia berhalangan tetap.
Karena demikian, maka setiap orang yang memiliki dan memenuhi syarat-syarat yang
sudah ditentukan dalam perundangan dan peraturan yang berlaku, bisa mengajukan diri
untuk mendaftar menjadi kandidat kepala desa. Hal tersebut juga terjadi pada pemilihan
desa Tambakboyo pada tahun 2019. Pada pilihan kepala desa ini partisipasi masyarakat
sangat tinggi, yakni hampir 90%. Tercatat ada dua kandidat kepala desa pada waktu itu
yang mengikuti pemilihan kepala Desa.
Pada 2018 masyarakat juga dilibatkan dalam pemilihan Gubernur Jawa Timur
secara langsung. Walaupun tingkat partisipasinya lebih rendah dari pada pilihan kepala
Desa, namun hampir 83% daftar pemilih tetap, memberikan hak pilihnya. Ini adalah proggres
demokrasi yang cukup signifikan di desa Tambakboyo. Selain itu masyarakat juga sangat
antusias mengikuti Pileg dan Pilpres, dibulan April 2019 Pileg dan Pilpres dikuti oleh hampir
80 % dari Daftar Pemilih Tetap
Setelah proses-proses politik selesai, situasi desa kembali berjalan normal. Hiruk
pikuk warga dalam pesta demokrasi desa berakhir dengan kembalinya kehidupan
sebagaimana awal mulanya. Masyarakat tidak terus menerus terjebak dalam sekat-sekat
kelompok pilihannya. Hal ini ditandai dengan kehidupan yang penuh tolong menolong
maupun gotong royong.
Walaupun pola kepemimpinan ada di Kepala Desa namun mekanisme pengambilan
keputusan selalu ada pelibatan masyarakat baik lewat lembaga resmi desa seperti Badan
Permusyawaratan Desa ( BPD ) maupun lewat masyarakat langsung. Dengan demikian
terlihat bahwa pola kepemimpinan di Wilayah Desa Tambakboyo mengedepankan pola
kepemimpinan yang demokratis.

Berdasarkan deskripsi beberapa fakta di atas, dapat dipahami bahwa Desa


Tambakboyo mempunyai dinamika politik lokal yang bagus. Hal ini terlihat baik dari segi pola
kepemimpinan, mekanisme pemilihan kepemimpinan, sampai dengan partisipasi masyarakat
dalam menerapkan sistem politik demokratis ke dalam kehidupan politik lokal maupun Politik
Nasional. Sebagian besar masyarakat sudah mengetahui bahwa Partisipasi Politik Lokal
maupun Nasional juga sebagian dari melaksanakan Pembangunan Politik
Berkaitan dengan letaknya yang berada diperbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah
suasana budaya masyarakat Jawa sangat terasa di Desa Tambakboyo. Dalam hal kegiatan
agama Islam misalnya, suasananya sangat dipengaruhi oleh aspek budaya dan sosial Jawa.
Hal ini tergambar dari dipakainya kalender Jawa/ Islam, masih adanya budaya nyadran,
Bersih Dusun ,slametan, tahlilan, mithoni, dan lainnya, yang semuanya merefleksikan sisi-
sisi akulturasi budaya Islam dan Jawa.
Dengan semakin terbukanya masyarakat terhadap arus informasi, hal-hal lama ini
mulai mendapat respon dan tafsir balik dari masyarakat. Hal ini menandai babak baru
dinamika sosial dan budaya, sekaligus tantangan baru bersama masyarakat Desa
Tambakboyo. Dalam rangka merespon tradisi lama ini telah mewabah dan menjamur
kelembagaan sosial, politik, agama, dan budaya di Desa Tambakboyo. Tentunya hal ini
membutuhkan kearifan tersendiri, sebab walaupun secara budaya berlembaga dan
berorganisasi adalah baik tetapi secara sosiologis ia akan beresiko menghadirkan
kerawanan dan konflik sosial.

f. Bencana Alam dan Sosial


Dalam catatan sejarah, selama ini belum pernah terjadi bencana alam dan sosial
yang cukup berarti di Desa Tambakboyo. Sekitar tahun 1980an terjadi banjir sungai sawur
yang naik ke sedikit pemukiman di Dusun Tambakboyo tapi tidak membawa korban jiwa.
Yang sering terjadi di Desa Tambakboyo apabila musim kemarau berlangsung lama /
panjang akan bisa dipastikan pada datangnya musim Hujan disertai dengan angin ribut/
Puting Beliung.

Anda mungkin juga menyukai