Anda di halaman 1dari 10

OPTIMALISASI PENGOLAHAN KOPRA

Oleh : Rifqi Rosyidah Alifiyah

Kopra adalah daging buah kelapa yang dikeringkan. Kopra yang berkualitas dan layak jual
harus memiliki kadar air yang sangat rendah, yaitu antara 6% - 7% saja. Kopra dengan kadar
air yang tinggi biasanya mudah busuk dan berjamur. Untuk menghasilkan kopra yang baik
memerlukan kelapa yang berumur sekitar 300 hari dan memiliki berat sekitar 3kg - 4kg. Kopra
dapat dimanfaatkan untuk menjadi produk tertentu setelah dikeringkan. Berikut produk olahan
kopra :

Margarin

Minyak Goreng Produk Kosmetik


Olahan
Kopra

Sabun Biodiesel

Pakan Ternak
Pembuatan kopra dapat dilakukan dengan berbagai teknik pengeringan, yaitu pengeringan
dengan sinar matahari (sun drying), pengeringan dengan pengarangan atau pengasapan di atas
api (smoke curing or drying), dan pengeringan dengan pemanasan tidak langsung (indirect
drying).

Tak-Tik Kopra Berkualitas

a. Sebelum kelapa diolah menjadi kopra, buah kelapa disimpan sekitar 2 minggu di tempat
yang tertutup dengan tujuan :
1. Kadar air daging buah kelapa akan berkurang dari 45-50% menjadi 5-20%.
2. Daging buah kelapa bertambah keras sehingga selama proses pengeringan lebih lanjut
daging buah lebih tahan terhadap mikroorganisme.
3. Sabut mudah dikelupaskan dari buah.
4. Daging buah mudah dipisahkan dari tempurung.
b. Pembelahan buah kelapa sebaiknya pada permukaan yang keras dan bersih. jika tidak maka
permukaan daging buah akan berlendir dan berwarna kuning.
c. Buah kelapa yang sudah dibelah harus segera dikeringkan.
d. Buah kelapa yang memiliki tunas permukaan nya berlendir maka diambil terlebih dahulu
tunasnya dan buah kelapa dicuci dengan air kelapa.
e. Belah kelapa secara melintang agar mudah dibelah dan belahan lurus.
f. Jangan jemur buah kelapa di atas tanah secara langsung karena kandungan air dari dalam
tanah bisa menguap membasahi kelapa.
Pengeringan dengan Sinar Matahari (Sun Drying)

Pengeringan dengan sinar matahari (sun drying) dapat dilakukan tanpa atap atau dengan atap.

a. Pengeringan Tanpa Atap


Proses ini membutuhkan cuaca kering 5-7 hari berturut-turut.
b. Pengeringan dengan Atap (Green House)

Sinar matahari akan menembus atap yang terbuat dari plastik transparan dan memanasi
daging buah kelapa yang dikeringkan. Plastik yang digunakan lebih baik plastik UV karena
tetap awet meskipun terjadi perubahan cuaca dan lebih tebal serta lebih kuat dari plastik
biasa. Bahan yang diperlukan untuk membangun green house sederhana adalah bambu
untuk atap, papan atau campuran semen dan pasir jika alas berupa tanah, terpal untuk alas,
dan plastik UV sebagai selubung.

Cara membuat kopra putih


1. Bersihkan jambul kelapa. Agar tidak memakan tempat ketika dikeringkan.
2. Jika kelapa bertunas, potong bagian tunas sebelum kelapa dibelah dan buang pentolan
tunas yang ada di dalam kelapa.
3. Jika daging kelapa berlendir, bersihkan dengan air kelapa sambil digosok dengan sabut
kelapa agar lebih mudah.
4. Susun kelapa dalam keranjang dengan posisi tengkurap. Agar air jatuh ke bawah.
5. Susun kelapa dalam tenda dengan posisi terbuka ke atas membentuk sudut 45° agar
tidak banyak memakan tempat.
6. Jika tenda sudah terisi penuh, bakar belerang/sulfur untuk mencegah tumbuhnya
mikroba.
7. Jika belerang sudah mengeluarkan asap, tutup semua pintu/celah tenda agar asap tidak
lepas. Belerang diberikan pada malam hari selama 4 malam dengan takaran untuk satu
ton kelapa pada malam ke-1 sebanyak 1 kg, malam ke-2 sebanyak 0,8 kg, malam ke-
3 sebanyak 0,6 kg, dan malam ke-4 sebanyak 0,4 kg.
8. Hari ke-5 kopra sudah bisa dipanen.
Keuntungan

1. Menghasilkan kopra dengan kadar air 5-6%, mengandung minyak 62-63% dan asam
lemak bebas maksimal 0.5-1%.
2. Kopra berwarna putih sampai putih kekuningan, berbau khas kopra,
3. Tidak/sedikit mengandung bagian yang berjamur (maksimum 8%).
4. Kopra lebih cepat kering. Karena dengan cara ini panas yang dipantulkan kembali oleh
lantai atau daging buah akan tertahan sehingga terjadi peningkatan suhu di dalam.
5. Terlindung dari hujan.

Pengeringan dengan Panas Buatan (Articial Drying)

Proses kedua ini membutuhkan tenaga operator, mesin, atau tambahan bahan lainnya. Terbagi
men-jadi dua cara, yaitu pemanasan secara langsung dan pemasanan secara tidak langsung
(indirect drying).

a. Pemanasan Secara Langsung

Metode pengeringan kopra ini menggunakan pengasapan atau panas dari pembakaran bara
api. Bahan bakar yang bisa digunakan untuk membuat bara api bisa dari tempurung atau
sabut kelapa. Metode ini berkontak langsung dengan gas-gas yang timbul dari pembakaran.
Pembakaran tersebut juga disebut dengan pemanasan smoke dried copra dengan ciri khas
bau asap dengan permukaan bewarna putih kecokelatan.

Alat pengering yang digunakan dengan cara


pengasapan ini dinamakan copra kiln atau smoke
kiln (rumah asap). Proses pemanasan copra kiln
adalah dengan memanaskan udara pada bara api,
kemudian udara panas tadi masuk melalui
tumpukan daging buah kelapa dan membawa uap
air keluar dari daging buah kelapanya. Pengasapan
dilakukan selama 3 hari.
Kelemahan

1. Mutu kopra tidak terlalu baik


2. Berbau asap
3. Pengeringan kurang merata. Jika tumpukan kelapa terlalu tinggi, udara yang sampai
pada lapisan paling atasnya jadi terlalu dingin. Sehingga menyebabkan kelapa pada
lapisan atasnya akan tetap basah dan membusuk. Sementara kelapa yang di bagian
bawah jadi gosong.

Tips

Selama pengeringan posisi belahan daging kelapa harus diubah-ubah secara berkala.

b. Pemanasan Secara Tidak Langsung (Oven)

Proses pengeringan tidak berhubungan langsung antara daging buah dengan api dan gas
pembakaran. Daging buah kelapa ditumpuk diatas lempengan logam, lalu dikeringkan
dengan alat pengering. Alat pengering terdiri dari suatu ruang pengering dilengkapi dengan
pipa pemanas dan blower yang berfungsi untuk membantu menyebarkan uap panas masuk
ke dalam oven agar panasnya merata. Lama pengeringan 24 jam.

Kelemahan

1. Membutuhkan penanaman modal yang lebih besar. Sehingga akan memengaruhi biaya
produksi kopra yang dihasilkan.

Keuntungan

1. Kopra dari metode pemanasan secara tidak langsung memberikan hasil dengan warna
yang baik.
2. Minyak yang dihasilkan pun memiliki rasa dan aroma yang berkualitas.
3. Kopra selama 8 bulan penyimpanan juga tidak menghasilkan bau tengik.
4. Pengeringan cepat
5. Tidak perlu ditambahkan sulfur untuk anti mikroba, jika kelapa langsung di oven.

❖ Oven Listrik
Pengering kopra ini berbahan listrik. Dapat digunakan juga untuk mengeringkan bahan
selain kopra seperti porang, gaplek, pelet ikan, keripik, kerupuk, buah, sayur,
rempeyek, dan biji-biji lainnya. Salah satu contoh oven listrik adalah oven dengan
kapasitas 100 kg kelapa dalam satu kali pengeringan. Berikut spesifikasinya:
✓ Memiliki 10 rak dan 2 pintu.
✓ Dimensi mesin 100 cm x 60 cm x 180 cm.
✓ Dimensi loyang 90 cm x 45 cm x 3 cm.
✓ Daya 6400 watt
✓ Ada saklar, lampu led indikator, timer, dan
thermocontrol.
✓ 4 set pemanas
✓ Material casing dan loyang stainless steel.
✓ Harga Rp. 13.000.000.

❖ Oven Gas
Pengering kopra ini berbahan bakar gas dan listrik. Dapat digunakan juga untuk
mengeringkan bahan selain kopra seperti porang, gaplek, pelet ikan, keripik, kerupuk,
buah, sayur, rempeyek, dan biji-biji lainnya. Salah satu contoh oven gas adalah oven
dengan kapasitas 100 kg kelapa dalam satu kali pengeringan. Berikut spesifikasinya:
✓ Memiliki 10 rak dan 2 pintu.
✓ Dimensi mesin 100 cm x 60 cm x 170 cm.
✓ Dimensi loyang 90 cm x 45 cm x 3 cm.
✓ Daya 50 watt untuk otomatis.
✓ Dalam 10 jam pengeringan dibutuhkan 3 kg
gas LPG.
✓ Ada saklar, lampu led indikator, timer, dan
thermocontrol.
✓ 3 set pemanas
✓ Material casing dan loyang stainless steel.
✓ Harga Rp. 13.000.000.

Keuntungan oven listrik dan gas


1. Bagian luar oven memiliki pelapis sehingga tidak tergores.
2. Material casing full stainless stell sehingga tidak panas
3. Pemanasan merata
4. Dilengkapi exhaust fan untuk sirkulasi udara
5. Dilengkapi kasa porporasi untuk pemerataan suhu
6. Suhu merata di setiap loyang
❖ Oven Biomassa
Pengering kopra berbahan bakar biomassa dapat menggunakan kayu kering, sabut
kelapa, maupun kulit kelapa kering dalam tungku pembakaran. Bahan bakar
dimasukkan secara berkala agar panasnya merata. Salah satu contoh oven biomassa
adalah mesin berkapasitas 300-400 butir kelapa dengan spesifikasi berikut:
✓ Dimensi box : 120 cm x 120 cm x 120 cm
✓ Daya blower : ½ Hp 1 phase
✓ Tegangan listrik : 220 V
✓ Frekuensi listrik : 50 Hz/60 Hz
✓ Sistem : Siklon blower
✓ Pemanas : Biomassa
✓ Suhu pengeringan : 60-80 °C
✓ Harga : Rp. 30.000.000

Keuntungan
1. Mesin blower tidak mudah panas
2. Berkapasitas besar
3. Hasil yang merata
4. Tegangan listrik standar untuk blower
5. Efektif dan mudah digunakan
6. Memanfaatkan limbah yang lain sebagai bahan bakar

Kelemahan
Asap pembakaran sedikit mencemari udara sekitar
KESIMPULAN

Berdasarkan perhitungan biaya dan kualitas kopra putih serta dampak lingkungan maka urutan
rekomendasi jenis pengering yang terbaik adalah berikut.

1. Pengering green house


→ Alasan : Pembangunan awal green house sederhana tidak memerlukan biaya yang
banyak. Dalam pengoperasiannya juga hanya memanfaatkan sinar matahari sebuah
energi baru terbarukan yang gratis serta dibantu pembakaran sulfur pada malam hari
untuk mencegah jamur. Sulfur yang digunakan pun tidak banyak dan harga terjangkau.
Pembakaran sulfur dilakukan dalam keadaan semua pintu tertutup jadi sedikit sekali
kemungkinan sulfur keluar ke udara. Jenis pengering ini banyak digunakan para petani
kopra di Indonesia.
2. Oven gas
→ Alasan : Gas dan listrik yang diperlukan dalam satu kali pengeringan hanya sedikit.
Namun memerlukan modal yang besar untuk pengadaan alat.
3. Oven biomassa
→ Alasan : Biomassa murah dan mudah didapat serta dapat memanfaatkan limbah
serabut kelapa. Listrik yang diperlukan hanya sedikit untuk otomatis. Namun
memerlukan modal yang besar untuk pengadaan alat dan sedikit mencemari udara
sekitar.
4. Oven listrik
→ Alasan : listrik yang diperlukan dalam satu kali pengeringan banyak dan memerlukan
modal yang besar untuk pengadaan alat.
5. Panas matahari langsung
→ Alasan : Menghasilkan kualitas kopra yang jelek dengan tanpa biaya pengadaan dan
pengoperasian alat. Tergantung cuaca.
6. Pengasapan
→ Alasan : Menghasilkan kualitas kopra yang jelek.
SUMBER PUSTAKA

Sultan, A.Z., N. Hamzah., dan M. Rusdi. 2019. Pkm Penerapan Oven Pengering Kopra Putih
di Kabupaten Selayar. Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada
Masyarakat, Makasar : 2019 . Hal.157-162.

http://www.ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/palma/article/view/7876/6789

https://youtu.be/K6_EUwbCCK8

https://www.sarimas.com/post/detail/pabrik-minyak-kelapa-kopra-mengenal-potensi-dan-
manfaat-cco

https://wiratech.co.id/cara-membuat-kopra-kelapa/

https://www.rumahmesin.com/

https://www.anekapengering.com/

https://azkurs.org/2-kopra-berkualitas-dengan-metoda-rumah-pengering-plastik-kese.html

https://mesinminyakkelapa.wordpress.com/2016/08/30/3-teknologi-proses-pembuatan-kopra-
kelapa-yang-perlu-kita-ketahui/

https://youtu.be/N9roqj0VsMs

Anda mungkin juga menyukai