Jelaskan dan lampirkan rencana kebutuhan dan analisa kebutuhan sumber daya berupa
BMHP, Alkes, obat-obatan, sarana dan prasaran selama Penanganan COVID 19?
(lampirkan usulan kebutuhan)
Jawab:
BMHP yang dikelola untuk kebutuhan Covid-19 berupa APD (Alat Pelindung Diri) di
antaranya adalah sebagai berikut:
1. Coverall
2. Masker bedah
3. Respirator N95
4. Sarung tangan steril
5. Sarung tangan latex nonsteril
6. Kacamata google
7. Sepatu boot
8. Cover shoes
9. Gown
10. Apron
11. Nurse cap
BHP lain yang dikelola untuk kebutuhan penanganan Covid-19 ini berupa alat
diagnostik, yaitu:
1. Rapid Test Kit
2. VTM
Untuk obat-obatan baru yang khusus digunakan dalam penanganan Covid-19 di RSUD
Tanjung Priok adalah :
1. Oseltamivir tablet
2. Hidroksiklorokuin tablet
Analisis Kebutuhan
Kebutuhan BMHP berupa APD yang digunakan dalam penanganan Covid-19
dihitung berdasarkan pemakaian harian di unit-unit yang menggunakan APD.
Ketentuan penggunaan APD di unit telah diatur dalam SK Direktur.
Setiap hari kamis, RSUD Tanjung Priok melaporkan sisa stok APD kepada Dinas
Kesehatan melalui google form yang akan menampilkan berapa kekuatan stok yang
tersisa untuk masing-masing APD melalui link : https://bit.ly/Logistik_COVID-
19_Pemprov_DKI_Jakarta
Pada display logistik yang terinput, akan muncul kekuatan stok seperti warna-warna
dibawah ini. Apabila kekuatan stok APD kurang dari 14 hari, akan muncul notifikasi
yang menunjukan bahwa APD tersebut harus diadakan Kembali sehingga Dinas
Kesehatan akan memberikan APD yang dibutuhkan tersebut melalui distribusi rutin
mingguan atau rumah sakit bersurat untuk permohonan APD.
Alat diagnostik berupa Rapid Test dan VTM diperoleh dari Suku Dinas Kesehatan.
Rumah sakit melakukan permohonan alat diganostik tersebut dengan menyertakan
pemakaian dan sisa stok yang ada.
Untuk pengelolaan obat-obatan, beberapa obat ada yang diberikan oleh Dinas
Kesehatan, adapula yang dibeli dengan pengadaan sendiri.
Obat Oseltamivir adalah obat yang diberikan Dinas Kesehatan (hibah) kepada RSUD
Tanjung Priok. Untuk mengajukan permohonan obat ini, Rumah Sakit harus
melampirkan data diri pasien, hasil swab positif pasien beserta formular PE nya dan
resep obat. Dinas Kesehatan melalui Sudin akan memberikan obat tersebut sesuai
dengan permohonan rumah sakit bagi masing-masing kasus/pasien terkonfirmasi
positif yang sedang dirawat.
Obat Hidroksiklorokuin dibeli dengan pengadaan sendiri atas pertimbangan dari
DPJP Paru dan Komite Farmasi dan Terapi Rumah Sakit.
Obat-obat lainnya seperti obat simptomatis (batuk, flu, demam) dan juga vitamin
stoknya memang sudah ada sebelum Covid-19 sehingga pengadaannya disesuaikan
dengan jumlah pemakaian obat-obat tersebut pada pasien rawat inap maupun rawat
jalan dan sisa stok yang ada.