1. Resistor adalah komponen listrik yang berfungsi menghambat arus listrik (AC maupun
DC). Bukan membatasi ya.., jika pembatas arus listrik namanya MCB (Micro Circuit
Breaker).
2. Kapasitor adalah komponen listrik yang dapat berfungsi sebagai filter, penyimpan listrik
sementara dan sifat utamanya adalah:
a. hanya dapat mengalirkan listrik AC
b. tidak dapat melewatkan listrik DC.
c. memiliki hambatan tinggi pada frekuensi rendah.
3. Induktor adalah komponen listrik yang dapat berfungsi sebagai filter, pembangkit
magnet sementara dan sifat utamanya adalah:
a. Dapat mengalirkan listrik AC dan DC.
b. memiliki hambatan tinggi pada frekuensi tinggi.
4. Transistor adalah komponen elektronika yang memiliki 3 elektroda/kaki (terminal
sambungan) yang secara umum memiliki fungsi:
a. Penguat arus.
b. Sebagai saklar.
c. Sebagai pencampur.
5. Jenis Transitor dari polaritasnya dibagi menjadi 2, yaitu : Transistor NPN dan transistor
PNP
6. Jenis Transistor dari teknik dan konstruksinya, terdapat beberapa jenis antara lain:
a. BJT (Bipolar Junction Transistor)
b. UJT (Uni Junction Transistor)
c. FET (Field Effect Transistor)
d. MOSFET (Metal Oxide Field Effect Transistor)
7. Transformator berfungsi sebagai penurun atau penaik tegangan listrik AC.
C. Pengenalan dasar penerima dan pemancar radio
1. Penerima Radio (AM)
Fungsi blok:
Osilator : membangkitkan frekuensi pembawa.
Modulator : memodifikasi level frekuensi pembawa dengan sinyal audio.
D. Pengenalan perangkat dalam komunikasi radio
Pertama :
1 buah Resistor dengan nilai 3,9 MΩ
1 buah Resistor dengan nilai 100 kΩ
Rtotal = R1 + R2
3.900.000 + 100.000 = 4.000.000Ω atau sama dengan 4 MΩ.
Kedua :
4 buah Resistor dengan nilai 1 MΩ
Rtotal = R1 + R2 + R3 + R4
1 MOhm + 1 MOhm + 1 MOhm + 1 MOhm = 4 MΩ
Penyelesaiannya :
1 1 1 1
= + +
𝑅 𝑅 𝑅 𝑅
1 1 1 1
= + +
𝑅 100 200 47
1 94 47 200
= + +
𝑅 9400 9400 9400
1 341
=
𝑅 9400
39400
𝑅 =
9341
Rtotal = 27,56Ω
Jadi Nilai Hambatan Resistor pengganti untuk ketiga Resistor tersebut adalah
27,56Ω.
Hal yang perlu diingat bahwa Nilai Hambatan Resistor (Ohm) akan bertambah
jika menggunakan Rangkaian Seri Resistor sedangkan Nilai Hambatan Resistor
(Ohm) akan berkurang jika menggunakan Rangkaian Paralel Resistor.
Pada Kondisi tertentu, kita juga dapat menggunakan Rangkaian Gabungan
antara Rangkaian Seri dan Rangkaian Paralel Resistor.
2. Hukum Ohm
Secara Matematis, Hukum Ohm dapat dirumuskan menjadi persamaan seperti dibawah
ini :
𝑽 =𝑰 ×𝑹
𝑽
𝑰 =
𝑹
𝑽
𝑹=
𝑰
Dimana :
V = Voltage (Beda Potensial atau Tegangan yang satuan unitnya adalah Volt (V))
I = Current (Arus Listrik yang satuan unitnya adalah Ampere (A))
R = Resistance (Hambatan atau Resistansi yang satuan unitnya adalah Ohm (Ω))
Dalam aplikasinya, Kita dapat menggunakan Teori Hukum Ohm dalam Rangkaian
Elektronika untuk memperkecilkan Arus listrik, Memperkecil Tegangan dan juga dapat
memperoleh Nilai Hambatan (Resistansi) yang kita inginkan.
Hal yang perlu diingat dalam perhitungan rumus Hukum Ohm, satuan unit yang dipakai
adalah Volt, Ampere dan Ohm. Jika kita menggunakan unit lainnya seperti milivolt,
kilovolt, miliampere, megaohm ataupun kiloohm, maka kita perlu melakukan konversi
ke unit Volt, Ampere dan Ohm terlebih dahulu untuk mempermudahkan perhitungan
dan juga untuk mendapatkan hasil yang benar.
3. Perhitungan daya
Daya atau simbolnya (P)
P=IxV
Dimana :
V = Voltage (Beda Potensial atau Tegangan yang satuan unitnya adalah Volt (V))
I = Current (Arus Listrik yang satuan unitnya adalah Ampere (A))
P = Power (Daya yang satuan unitnya adalah Watt (W))
λ=v/f
Dimana :
λ = Panjang Gelombang (Wavelength) dalam satuan meter (m)
v = Kecepatan rambat cahaya (300.000.000 m/detik)
f = Frekuensi (Frequency) dalam satuan Hertz (Hz)
CONTOH KASUS
Contoh Kasus mencari Panjang Gelombang
Sebuah Gelombang diketahui mempunyai Frekuensi sebesar 150 MHz. Berapakah
Panjang Gelombangnya ?
Berikut ini adalah penyelesaiannya.
λ=v/f
λ = 300.000.000 / 150.000.000
λ=2m
Jadi Panjang Gelombangnya adalah 2 meter.
======================######======================