Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pedoman Pelayanan Pendaftaran dan Rekam Medis Puskesmas di
Indonesia yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Pelayanan Medik
Departemen Kesehatan RI. Ruang lingkup dari buku ini adalah inti sari praktis
penyelenggaraan Rekam Medis dengan sistematika penulisan meliputi
pengertian, manfaat, tata cara penyelenggaraan, isi, aspek hukum, aspek
disiplin, aspek etika dan kerahasiaan rekam medis.
Pelayanan Pendaftaran dan Rekam Medis adalah upaya yang
diselenggarakan oleh suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan
kesinergian antara pelayanan Pendaftaran dan Rekam medis dengan
Pelayanan-pelayanan yang lain baik individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat
Pelayanan Pendaftaran dan Rekam Medis adalah pelayanan
Pendaftaran dan Rekam Medis yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa
pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk,
serta yang penyelenggarannya sesuai dengan kode etik dan standard
pelayanan profesi yang telah ditetapkan. Sebelum pelayanan Pendaftaran
dan Rekam Medis dilaksanakan perlu ditetapkan adanya pedoman yang
menjadi dasar tenaga kesehatan dalam melaksanakan pelayanan
Pendaftaran dan Rekam Medis di puskesmas
B. Tujuan Pedoman
Sebagai acuan petugas dalam melaksanakan pelayanan Pendaftaran
dan Rekam Medis di UPTD Puskesmas Badas
C. Sasaran Pedoman
Seluruh petugas yang memberikan pelayanan Pendaftaran dan Rekam
Medis di UPTD PUskesmas Badas
D. Ruang Lingkup Pedoman
Seluruh kegiatan yang ada di Pendaftaran dan Rekam Medis, mulai dari
ketersediaan peralatan, jenis pelayanan, sumberdaya ketenagaan,
keselamatan kerja dan pemantapan mutu, semua dapat memenuhi target
standar yang telah ditentukan berdasarkan pedoman Pendaftaran dan
Rekam Medis UPTD Puskesmas Badas.
E. Sasaran
Semua lapisan masyarakat yang membutuhkan pelayanan Pendaftaran
dan Rekam Medis

1 | PEDOMAN PELAYANAN PENDAFTARAN DAN REKAM MEDIS UPTD PUSKESMAS BADAS


F. Batasan Operasional
Pedoman ini berlaku hanya di UPTD Puskesmas Badas

G. Dasar Hukum
1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
(Lembaran Negara )
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269 Tahun
2008 Tentang Pelayanan Tentang Rekam Medis
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun
2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
4. Manual Rekam Medis Konsil Kedokteran

2 | PEDOMAN PELAYANAN PENDAFTARAN DAN REKAM MEDIS UPTD PUSKESMAS BADAS


BAB II
STANDARD KETENAGAAN
A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA.

No Program Kompetensi Dasar Kompetensi tambahan


(pendidikan) (pelatihan)
1 Pendaftaran Sekolah Menengah Atas Sertifikat Pelatihan
(SMA) Rekam Medis
2 Rekam Medis dan Sertifikat Pelatihan
Informasi Kesehatan Rekam Medis
(D3)

3 | PEDOMAN PELAYANAN PENDAFTARAN DAN REKAM MEDIS UPTD PUSKESMAS BADAS


B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Ketenagaan di ruang pelayanan Pendaftaran dan Rekam Medis
didistribusikan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, ditempatkan di
ruang pelayanan Pendaftaran dan Rekam Medis di UPTD Puskesmas
Badas.

C. JADWAL KEGIATAN
Jadwal kegiatan dilakukan secara rutin setiap hari dan terintegratif
dengan jadwal kegiatan yang lain yang ada di puskesmas Badas.
Jam pelayanan
JAM PELAYANAN

UPTD PUSKESMAS BADAS

Senin – kamis
07.15 – 14.15
Jum’at
07.15 – 11.30
Sabtu
07.15 – 12.15

4 | PEDOMAN PELAYANAN PENDAFTARAN DAN REKAM MEDIS UPTD PUSKESMAS BADAS


BAB III
STANDAR FASILITAS
A. DENAH PSKESMAS BADAS
Denah ruang untuk pelayanan Pendaftaran dan Rekam Medis yang
terintegratif dengan ruang pelayanan lain dalam denah puskesmas
(terlampir)
A
R
MEJA A
Lemari RM 3

T
JA
U
E
Lemari RM 4 M

MEJA
Lemari RM 5
Lemari RM 2

Lemari RM

7
Lemari RM 1 Lemari RM

KETERANGAN
A. RAK REKAM MEDIS
B. RAK REKAM MEDIS
C. RAK REKAM MEDIS
D. TEMPAT SAMPAH
E. MEJA PENDAFTARAN

B. STANDAR FASILITAS.

1. Daftar Fasilitas di Ruang Pendaftaran (Loket)


a. Rak Family Folder
b. Rak Penyimpanan Rekam Medis
c. Rekam Medis
d. Kipas Angin
e. Komputer
f. AC

5 | PEDOMAN PELAYANAN PENDAFTARAN DAN REKAM MEDIS UPTD PUSKESMAS BADAS


BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
A. LINGKUP KEGIATAN

Tatalaksana pelayanan di ruang pelayanankesehatan umum dasar meliputi


semua Tindakan yang di lakukan di ruang pelayanan kesehatan Pndaftaran dan
Rekam Medis di UPTD Puskesmas Badas yaitu :
1. Pendaftaran (Loket)
2. Rekam Medis

B. METODE

Metode dalam melakukan pelayanan di ruang pelayanan kesehatan umum dasar


dilakukan melalui proses di unit pendaftaran untuk kemudian dilakukan
pemeriksaan di ruang pelayanan kesehatan umum dasar. Ruang pelayanan
kesehatan umumdasar menerima Fomulir Rekam Medic dari Loket yang
kemudian dilakukan pelayanan kesehatan, pemeriksaan dan pengobatan sesuai
dengan keluhan pasien.

C. LANGKAH KEGIATAN

1. Pendaftaran/Loket
a) Pengertian :
Suatu tempat pelayanan pendaftaran bagi masyarakat / pasien yang
memerlukan pelayanan kesehatan di Puskesmas
b) Tujuan :
Sebagai pedoman Kerja bagi petugas pendaftaran untuk memberikan pelayanan
pendaftaran kepada semua pasien yang berkunjung ke puskesmas.
c) Sasaran :
Petugas Loket dalam mencatat pasien Umum, BPJS Kesehatan, Kartu
Jamkesda, dan Kartu Rawat Jalan bagi Keluarga baru serta mencarikan
Kartu Rawat Jalan yang tersimpan dalam Famili Folder bagi Keluarga
dengan kunjungan ulang.
d) Uraian umum :
1. Pencatatan Register No. Index :
Untuk pasien yang belum / tidak membawa kartu Berobat Puskesmas
dicatat nomor index (dalam wilayah kerja : 01.-- dan diluar wilayah

6 | PEDOMAN PELAYANAN PENDAFTARAN DAN REKAM MEDIS UPTD PUSKESMAS BADAS


kerja : 09.-- ), Nama KK, Tanggal Lahir& Alamat KK pada Register
nomor index.
2. Pembuatan Rekam Medis:
Mencatat Identitas ( Nama pasie,Nama KK, Tanggal Lahir, Jenis
Kelamin, Pasien Umum / Askes, Alamat & Nomor Index Sesuai
Dengan Register Nomor Index ).
3. Pembuatan Kartu Berobat Puskesmas :
Mencatat nomor index, identitas pasien ( Nama Pasien, Nama KK,
Pekerjaan, Tanggal Lahir, Alamat, Jenis Kelamin, Hubungan Dengan
KK ) dan tanggal kunjungan pertama.
4. Pencatatan pasien :
Pasien dicatat pada register rawat jalan.
5. Mencari Rekam Medis :
Mencari Rekam Medisdi Rak Arsip sesuai dengan nomor index
register yang tertera pada Kartu Berobat Puskesmas untuk pasien
kunjungan ulang.
2. Langkah-Langkah Pendaftaran
A. Langkah – Langkah
1. Pelanggan/Pasien datang ke Puskesmas
2. Tanyakan Maksud dan tujuan datang ke Puskesmas
3. Petugas menanyakan identitas
4. Petugas menanyakan tujuan atau keluhan pelanggan/pasien
5. Petugas menanyakan apakah pelanggan/pasien sudah pernah
berkunjung atau belum pernah
6. Untuk pelanggan/pasien lama ambilkan rekam medis lama
7. Untuk pelanggan/pasien baru buatkan rekam medis baru
8. Petugas mencatat di buku register
9. Pasien terdaftar

B. Uraian Langkah Kegiatan


1. Pasien datang mendaftarkan diri di loket pendaftaran.
2. Petugas mendaftarkan pasien :
a. Pasien baru :
1) Untuk pasien yang belum punya / tidak membawa Kartu Berobat
Puskesmas dicatat nomor index ( dalam wilayah kerja : 01.-- dan
luar

7 | PEDOMAN PELAYANAN PENDAFTARAN DAN REKAM MEDIS UPTD PUSKESMAS BADAS


wilayah kerja 09.-- ), nama KK, nama pasien, alamat pada register
nomor
index.
2) Petugas membuatkan Rekam Medis.
3) Petugas membuatkan Kartu Kartu Berobat Puskesmas
b. Pasien yang sudah memiliki Kartu Kartu Berobat Puskesmas :
1) Petugas mencarikan Kartu Kartu Berobat Puskesmas sesuai
nomor index untuk pasien yang sudah pernah berobat /
berkunjung.
c. Pasien Askes / Masyarakat Miskin :
1) Petugas meminta pasien menunjukkan Kartu Askes / Askes-MM.
2) Petugas mencatat nomor Kartu Askes / Askes-MM.

3. Petugas menarik retribusi dari pasien umum sesuai dengan Perda


yang berlaku, dan menyerahkan Kartu Berobat Puskesmas kepada
pasien untuk Rekam Medis dibawa Petugas ke tempat tujuan
pelayanan yang diinginkan.
4. Petugas Rekam Medis mengambil Rekam Medis ke ruang periksa /
pelayanan masing-masing setelah selesai pelayanan dan administrasi
di ruang periksa / pelayanan bersangkutan.
5. Petugas Rekam Medis menyimpan kembali Rekam Medis ke Rak
Arsip sesuai dengan nomor Index
3. Koordinasi Dan Komunikasi Antara Pendaftaran Dengan Unit-Unit
Penunjang
a. Definisi
Koordinasi dan komunikasi antara pendaftaran dengan unit-unit
penunjang terkait adalah : penyampaian informasi mengenai hal-hal
yang berkaitan dengan kepentingan pelanggan sehingga pelayanan
dapat berjalan dengan lancar
b. Tujuan
Memberikan informasi yang berkaitan dengan pendaftaran, transfer
pelanggan disampaikan dengan tepat sasaran sehingga dapat
memberikan pelayanan yang maksimal kepada pelanggan
c. Alat dan Bahan
1) Buku catatan
2) ATK
d. Prosedur

8 | PEDOMAN PELAYANAN PENDAFTARAN DAN REKAM MEDIS UPTD PUSKESMAS BADAS


1) Petugas pendaftaran menentukan informasi pendaftaran
(termasuk di dalamnya mengenai transfer pelanggan) yang akan
disampaikan pada unit-unit penunjang terkait
2) Petugas pendaftaran menyampaikan informasi kepada unit terkait
yang berkaitan dengan kepentingan pelanggan untuk
mendapatkan pelayanan
3) Petugas unit terkait menerima dan memahami informasi dari
petugas pendaftaran
D. Rekam Medis
1. Rekam Medis
a) Pengertian
Mengisi rekam medis adalah cara mengisi semua hasil anamnesa dan
pemeriksaan ke dalam formulir rekam medis ( FRM ).

b) Tujuan
1. Agar petugas dapat mengetahui semua keluhan dan riwayat penyakit
pasien.
2. Agar petugas dapat melakukan Asuhan keperawatan dan Rencana
tindakan
selanjutnya.
c) Kebijakan
1. Sebagai pedoman bagi petugas dalam mengisi rekam medis dengan
benar.
2. Sebagai pedoman bagi petugas dalam menentukan tindakan yang
akan
dilakukan selanjutnya ( Operasi, Sidik jari, Sidang, Klaim )dll.
3. Pelaksanaan mengisi rekam medis harus mengikuti langkah-langkah
yang
tertuang dalam SOP
d) Langkah – langkah
1. Petugas mengisi rekam medis pada tanggal yang sesuai dengan
waktu pemeriksaan/ setelah pemberian pelayanan kesehatan umum
dasar.
2. Petugas menulis jenis kunjungan( Baru/ lama,dan Kasus:
Baru/Lama)
3. Petugas menuliskan semua hasil Anamnesa,
4. Petugas menuliskan semua hasil pemeriksaan yang dilakukan,

9 | PEDOMAN PELAYANAN PENDAFTARAN DAN REKAM MEDIS UPTD PUSKESMAS BADAS


5. Petugas menuliskan kode diagnosa penyakit yang ditemukan,
6. Petugas menuliskanTindakan selanjutnya sesuai advis Dokter
7. Petugas menuliskan terapi,konsulasi, rujukan yang diberikan oleh
Dokter,
8. Petugas memberikan paraf

10 | PEDOMAN PELAYANAN PENDAFTARAN DAN REKAM MEDIS UPTD PUSKESMAS BADAS


BAB V
LOGISTIK
Setiap Kepala Unit pelayanan memastikan logistik proses pelayanan di
Pendaftaran dan Rekam Medis anak terpenuhi dengan cara melakukan
perencanaan kebutuhan, pengecekan secara berkala dan segera membuat
permintaankebutuhan logistik yang diperlukan
Pengadaan peralatan dan alkon Pelayanan Klinis harus mempertimbangkan
hal-hal sebagai berikut:
1. Tingkat Persediaan
Pada umumnya tingkat persediaan harus selalu sama dengan jumlah
persediaan yaitu jumlah persediaan minimum di tambah jumlah safety stock.
Tingkat persediaan minimum adalah jumlah alat/bahan yang diperlukan untuk
memenuhi kegiatan operasional normal, sampai pengadaan berikutnya dari
pembekalan / ruang penyimpanan umum. Safety stock adalah jumlah
persediaan cadangan yang harus ada untuk alat dan bahan yang di butuhkan
atau yang sering terlambat diterima.
2. Perkiraan Jumlah Kebutuhan
Perkiraan kebutuhan dapat di peroleh berdasarkan jumlah pemakaian periode
6-12 bulan yang lalu dan proyeksi jumlah pemeriksaan untuk periode 6-12 bulan
untuk tahun yang akan datang. Jumlah rata-rata pemakaian untuk satu bulan
perlu di catat.
3. Waktu Yang Di Butuhkan Untuk Mendapatkan Alat/Bahan ( Delivery Time )
Lamanya waktu yang dibutuhkan mulai dari pemesanan sampai alat/bahan
diterima perlu di perhitungkan.

Jenis bahan logistik bisa bertambah sesuai kebutuhan. Proses pengadaan alat dan
bahan habis pakai dilakukan dengan cara, setiap tahun petugas ruangan
Pelayanan Klinis membuat usulan kebutuhan alat dan bahan habis pakai untuk
tahun berikutnya ke tim perencana UPTD Puskesmas Badas.

11 | PEDOMAN PELAYANAN PENDAFTARAN DAN REKAM MEDIS UPTD PUSKESMAS BADAS


BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEANGGOTAAN / PROGRAM
A. PENANGANAN LIMBAH
Pelayanan Klinis harus dapat menjamin bahwa sasaran memperoleh
kekebalan spesifik terhadap penyakit tertentu serta tidak terjadi penularan penyakit
kepada petugas dan masyarakat sekitar dari limbah yanhg dihasilkan oleh
kegiatan klinis.
Limbah dibagi menjadi 2 (dua), yaitu limbah infeksius dan non infeksius.

1 Limbah non-Infeksius kegiatan Pendaftaran dan Rekam Medis merupakan


limbah yang ditimbulkan setelah pelayanan Pendaftaran dan Rekam Medis yang
tidak berpotensi menularkan penyakit kepada orang lain, misalnya kertas
pembungkus alat suntik serta kardus pembungkus vaksin.
Penanganan limbah yang tidak benar akan mengakibatkan berbagai dampak
terhadap kesehatan baik langsung maupun tidak langsung.

Berbagai risiko yang mungkin timbul akibat pengelolaan limbah Pendaftaran


dan Rekam Medis yang tidak benar terlihat pada Tabel 15.
Beberapa prinsip dalam pelaksanaan pengelolaan limbah adalah sebagai berikut:
1. The ”polluter pays” principle atau prinsip “pencemar yang membayar” bahwa
semua penghasil limbah secara hukum dan finansial bertanggung jawab untuk
menggunakan metode yang aman dan ramah lingkungan dalam pengelolaan
limbah.
2. The ”precautionary” principle atau prinsip ”pencegahan” merupakan prinsip
kunci yang mengatur perlindungan kesehatan dan keselamatan melalui upaya
penanganan yang secepat mungkin dengan asumsi risikonya dapat terjadi cukup
signifikan.
3. The ”duty of care” principle atau prinsip “kewajiban untuk waspada” bagi yang
menangani atau mengelola limbah berbahaya karena secara etik bertanggung
jawab untuk menerapkan kewaspadaaan tinggi.
4. The ”proximity” principle atau prinsip ”kedekatan” dalam penanganan limbah
berbahaya untuk meminimalkan risiko dalam pemindahan.
Pengelolaan Limbah Non-Infeksius
Limbah non infeksius kegiatan Pendaftaran dan Rekam Medis, seperti
limbah kertas pembungkus alat suntik dan kardus pembungkus vaksin dimasukan
ke dalam kantong plastik berwarna hitam. Limbah tersebut dapat disalurkan ke
pemanfaat atau dapat langsung dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

12 | PEDOMAN PELAYANAN PENDAFTARAN DAN REKAM MEDIS UPTD PUSKESMAS BADAS


5. Supervisi Suportif
Supervisi merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan secara berkala
dan berkesinambungan meliputi pemantauan, pembinaan, dan pemecahan
masalah serta tindak lanjut. Kegiatan ini sangat berguna untuk melihat bagaimana
program atau kegiatan dilaksanakan sesuai dengan standar dalam rangka
menjamin tercapainya tujuan kegiatan Pendaftaran dan Rekam Medis.
Supervisi suportif didorong untuk dilakukan dengan terbuka, komunikasi dua
arah dan membangun pendekatan tim yang memfasilitasi pemecahan masalah. Ini
difokuskan pada pemantauan kinerja terhadap target, menggunakan data untuk
mengambil keputusan dan di pantau oleh petugas untuk memastikan bahwa ilmu
atau strategi yang baru tersebut dilaksanakan dengan baik.
Kegiatan supervisi dapat dimanfaatkan pula untuk melaksanakan “on the
job training” terhadap petugas di lapangan. Diharapkan dengan supervisi ini, dari
waktu ke waktu, petugas akan menjadi lebih terampil baik segi teknis maupun
manajerial. Supervisi diharapkan akan menimbulkan motivasi untuk meningkatkan
kinerja petugas lapangan.
6. Evaluasi
Tujuan dari evaluasi adalah untuk mengetahui hasil ataupun proses
kegiatan bila dibandingkan dengan target atau yang diharapkan. Beberapa macam
kegiatan evaluasi dilakukan secara berkala dalam Pendaftaran dan Rekam Medis.
Berdasarkan sumber data, ada dua macam evaluasi:

B. KESELAMATAN PASIEN
1. Pengertian
Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana puskesmas membuat
asuhan pasien lebih aman. Hal ini termasuk asesmen risiko, identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan
analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta
implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko.
Sedangkan insiden keselamatan pasien adalah setiap kejadian atau
situasi yang dapat mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan harm
(penyakit, cidera, cacat, kematian, dan lain-lain) yang seharusnya tidak terjadi.
Dalam penyelenggaraan pelayanan klinis,keselamatan pasien berarti
semua standar operasional prosedur yang sudah dibuat untuk kegiatan
pelayanan klinis harus ditaati,tidak ada kesalahan dalam pelayanan
tindakan,tidak ada kesalahan dalam assessment.Melaporkan segera nilai kritis
kepada dokter merupakan salah satu tindakan untuk keselamatan pasien.

13 | PEDOMAN PELAYANAN PENDAFTARAN DAN REKAM MEDIS UPTD PUSKESMAS BADAS


Keselamatan pasien di pelayanan klinis, berarti juga semua fasilitas
yang dipakai adalah fasilitas yang aman untuk pasien. Dimulai dari standart
bangunan, mebeler,peralatan adalah alat yang menunjangmutu keselamatan
pasien.
Keselamatan pasiendi pelayanan klinis juga meliputi pencegahan infeksi
nosocomial yang berhubungan dengan tindakan di pelayanan klinis dengan
cara mengikuti standart pengendalian infeksi mulai dari cuci tangan dan
penggunan alat pelindung diri ( APD )

2. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memenuhi standart keselamatan pasien di Pelayanan Pendaftaran Dan
Rekam Medis UPTD Puskesmas Badas.
2. Tujuan Khusus
a. menurunkan angka kejaian tidak diharapkan di Pelayanan Pendaftaran
Dan Rekam UPTD Puskesmas Badas.
b. Menganalisa mengevaluasi data dan mengusulkan jalan keluar
pemecahanpermasalahan yang terjadi yang berhubungan dengan
Pelayanan Pendaftaran Dan Rekam

3. Tata Laksana Keselamatan Pasien


Tata laksana keselamatan pasien di Pelayanan Pendaftaran Dan Rekam:
1. Mulai dengan membuat SOP
2. Melakukan SOP disemua segi Pelayanan Pendaftaran Dan Rekam
3. Mencatat dan menuliskan laporan kejadian bila terjadi kejadian yang tidak
diharapkan
4. Penanggung jawab Pelayanan Pendaftaran Dan Rekam bersam pihak yang
terkait melakukan penyelidikan terhadap kejdian tidak diharapkan,mencari
jalan keluar bila perlu merubah sistem sehingga lebih baik dan lebih aman
untuk pasien, membuat tindak lanjut dan mensosialisasikan tindak lanjut
untuk dilakukan bersama dan mengevaluasi sistem yang baru tersebut
5. Melakukan semus standart pengendalian infeksi
6. Memilih peralatan yang bermutu dan aman bagi pasien
Dalam melaksanakan keselamatan pasien standar keselamatan pasien harus
diterapkan. Standar keselamatan tersebut adalah:
1. Hak pasien.
2. Mendidik pasien dan keluarga.

14 | PEDOMAN PELAYANAN PENDAFTARAN DAN REKAM MEDIS UPTD PUSKESMAS BADAS


3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan.
4. Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan
evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien.
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien.
6. Mendidik karyawan tentang keselamatan pasien.
7. Komunikasi yang merupakan kunci bagi karyawan untuk mencapai
keselamatan pasien.
Langkah-langkah penerapan keselamatan pasien:
1. Menetapkan unit kerja yang bertanggung jawab mengelola program
keselamatan pasien di puskesmas.
2. Mensosialisasi konsep dan program keselamatan pasien puskesmas.
3. Menetapkan sistem pelaporan insiden (peristiwa keselamatan pasien).
4. Menerapkan tujuh langkah menuju keselamatan pasien puskesmas seperti
yang tersebut diatas.
5. Menerapkan standart keselamatan pasien puskesmas (seperti tersebut
diatas) dan melakukan self asessment dengan instrument akreditasi dalam
pelayanan keselamatan pasien puskesmas.
6. Mengevalusasi secara periodik pelaksanaan program keselamatan pasien
puskesmas dan kejadian tidak diharapkan.

4. Sasaran Keselamatan Pasien Pelayanan Pendaftaran Dan Rekam di


Puskesmas Badas Kabupaten Kediri
1. Ketepatan identifikasi pasien
Ketepatan identifikasi pasien adalah ketepatan penentuan identitas
pasien sejak awal pasien masuk sampai dengan pasien keluar terhadap
semua pelayanan yang diterima oleh pasien.
2. Peningkatan komunikasi yang efektif
Komunikasi yang efektif adalah komunikasi lisan yang menggunakan
prosedur Write back, Read back, dan Repeat back (reconfirm).
3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high alert)
Obat yang perlu diwaspadai adalah obat yang sering menyebabkan
terjadi kesalahan atau kesalahan serius (sentinel event), obat yang
beresiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak diinginkan (adverse
outcome).
4. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
Infeksi biasa dijumpai dalam semua bentuk pelayanan kesehatan
termasuk infeksi saluran kemih, infeksi pada aliran darah, pneumonia

15 | PEDOMAN PELAYANAN PENDAFTARAN DAN REKAM MEDIS UPTD PUSKESMAS BADAS


yang sering berhubungan dengan ventilasi mekanis. Pokok eliminasi ini
maupun infeksi-infeksi lain adalah cuci tangan (hand hygiene) yang
tepat.

BAB VII
KESELAMATAN KERJA

16 | PEDOMAN PELAYANAN PENDAFTARAN DAN REKAM MEDIS UPTD PUSKESMAS BADAS


A. KESELAMATAN KERJA DAN HUKUMNYA
Undang – Undang Nomor 36 tahun 2009 pasal 164 ayat (1) menyatakan
bahwa upaya kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat
dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan
oleh pekerjaan. Puskesmas adalah tempat kerja yang termasuk dalam kategori
seperti disebut diatas, berarti wajib menerapkan upaya keselamatan dan
kesehatan kerja. Program keselamatan dan kesehatan kerja ini bertujuan
melindungi karyawan dari kemungkinan terjadinya kecelakaan didalam dan diluar
puskesmas.
Dalam Undang- Undang Dasar 1945 pasal 27 ayat (2) disebutkan bahwa
“Setiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan”. Dalam hal ini yang dimaksud pekerjaan adalah yang bersifat
manusiawi, yang memungkinkan pekerja berada dalam kondisi sehat dan selamat,
sehingga dapat hidup layak sesuai dengan martabat manusia.
Keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 merupakan bagian dari kegiatan
program Iminisasi yang berpotensi menularkan infeksi ke pasien yang lain. Potensi
infeksi juga terjadi dari petugas ke petugas lainnya atau keluarganya dan ke
masyarakat.Untuk mengurangi bahaya yang terjadi perlu adanya ke bijakaan yang
ketat. Petugas harus mempunyai sikap dan kemampuan untuk melakukan
pengamanan sehubungan dengan pekerjaannya sesuai SOP serta memakai APD
dengan cara yang benar. Undang – Undang Nomor 1 tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja dimaksudkan untuk menjamin:
a. Setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatan dalam
melakukan kerja.
b. Agar pegawai dan setiap orang yang berada ditempat kerja selalu berada dalam
keadaan sehat dan selamat.
c. Agar faktor-faktor produksi dapat dipakai dan dijalanka secara efisien.
Faktor-faktor yang menimbulkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat
digolongkan menjadi tiga kelompok, yaitu:
a. Kondisi dan lingkungan kerja
b. Kesadaran dan kualitas kerja, dan
c. Peranan dan kualitas manajemen
Dalam kaitannya dengan kondisi dan lingkungan kerja, kecelakaan dan
penyakit akibat kerja dapat terjadi bila:
a. Peralatan tidak memenuhi standart kualitas atau bila sudah aus.
b. Alat-alat produksi tidak disusun secara teratur menurut tahapan proses
produksi.

17 | PEDOMAN PELAYANAN PENDAFTARAN DAN REKAM MEDIS UPTD PUSKESMAS BADAS


c. Ruang kerja terlalu sempit, ventilasi udara tidak memadai, ruangan terlalu panas
atau terlalu dingin.
d. Tidak tersedia alat-alat pengaman.
e. Kurang memperhatikan persyaratan penanggulangan bahaya kebakaran dan
lain-lain.

1. Perlindungan Keselamatan Kerja dan Kesehatan Petugas Kesehatan


1. Petugas kesehatan yang merawat pasien menular harus mendapat
pelatihan mengenai cara penularan dan penyebaran penyakit, tindakan
pencegahan dan pengendalian infeksi yang sesuai dengan protocol jika
terpajang.
2. Petugas yang tidak terlibat langsung dengan pasien harus diberikan
penjelasan umum mengenai penyakit tersebut.
3. Petugas kesehatan yang kontak dengan pasien penyakit menular melalui
udara harus menjaga fungsi saluran pernafasan (tidak merokok, tidak
minum dingin) dengan baik dan menjaga kebersihan tangan.

2. Petunjuk Pencegahan Infeksi untuk Petugas Kesehatan


1. Untuk mencegah transmisi penyakit menular dalam tatanan pelayanan
kesehatan, petugas harus menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) yang
sesuai untuk Kewaspadaan Standart dan Kewaspadaan Isolasi
(berdasarkan penularan secara kontak, droplet atau udara) sesuai dengan
penyebaran penyakit.
2. Semua petugas kesehatan harus mendapatkan pelatihan tentang gejala
penyakit menular yang sedang dihadapi.
3. Semua petugas kesehatan dengan penyakit seperti flu harus dievaluasi
untuk memastikan agen penyebab. Dan ditentukan apakah perlu dipindah
tugaskan dari kontak langsung dengan pasien.

BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

18 | PEDOMAN PELAYANAN PENDAFTARAN DAN REKAM MEDIS UPTD PUSKESMAS BADAS


A. Pengendalian Mutu Pelayanan Pendaftaran dan Rekam
Medis
Pengendalian Mutu di Pelayanan Pendaftaran Dan Rekam dilakukan dengan
cara :
a) Monitoring, evaluasi dan tindak lanjut indikator mutu klinis
b) Kegiatan audit SOP Ruang Pendaftaran dan Rekam Medis

1. Monitoring Indikator Mutu Pendaftaran dan Rekam Medis


Indikator mutu klinis di Ruang Pendaftaran dan Rekam Medis meliputi :
1. Kepatuhan petugas dalam melakukan Pendaftaran dan Rekam Medis
2. Penggunaan Alat Pelindung Diri
3. Kebiasaan mencuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan
4. Kepuasan pelanggan ≥70 %
2. Kegiatan Audit SOP Ruang Pendaftaran dan Rekam Medis
Kegiatan Audit SOP Ruang Pendaftaran dan Rekam Medis dilaksanakan oleh
tim Audit Internal. Hasil audit dari tim audit internal selanjutnya di evaluasi
dengan tim mutu untuk menentukan tindak lanjut hasil evaluasi.

BAB IX
PENUTUP

19 | PEDOMAN PELAYANAN PENDAFTARAN DAN REKAM MEDIS UPTD PUSKESMAS BADAS


Proses Pelayanan Pendaftaran Dan Rekam yang baik merupakan salah

satu tolok ukur kinerja puskesmas yang diperlukan untuk peningkatan mutu

Pelayanan Pendaftaran Dan Rekam di UPTD Puskesmas Badas

DAFTAR PUSTAKA

20 | PEDOMAN PELAYANAN PENDAFTARAN DAN REKAM MEDIS UPTD PUSKESMAS BADAS


1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
(Lembaran Negara )
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269 Tahun 2008
Tentang Pelayanan Tentang Rekam Medis
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
4. Manual Rekam Medis Konsil Kedokteran Indonesia .Indonesian Medical
Council.Jakarta. 2006

21 | PEDOMAN PELAYANAN PENDAFTARAN DAN REKAM MEDIS UPTD PUSKESMAS BADAS

Anda mungkin juga menyukai