PEDOMAN
REKAM MEDIK
KLINIK PRATAMA POLRES JEMBER
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan Panduan Rekam Medik Klinik Pratama Polres
Jember. Buku ini kami susun sebagai salah satu upaya untuk memberikan acuan dan
kemudahan dalam pelaksanaan persiapan akreditasi baik oleh pendamping maupun
pelaksana akreditasi Klinik Pratama Polres Jember.
Jember, 2022
Kepala Klinik Pratama Polres Jember
KATA PENGANTAR................................................................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1
BAB II STANDAR KETENAGAAN.........................................................................................4
BAB III STANDAR FASILITAS..............................................................................................6
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN REKAM MEDIS............................................7
BAB V KESELAMATAN PASIEN................................................................................18
BAB VI KESELAMATAN KERJA................................................................................19
BAB VII PENGENDALIAN MUTU................................................................................20
BAB VIII PENUTUP......................................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rekam medis berdasarkan sejarahnya selalu berkembang mengikuti kemajuan
ilmu kesehatan dan kedokteran.Sejak masa pra kemerdekaan rumah sakit di Indonesia
sudah melakukan pencatatan kegiatan medis, namun belum dilaksanakan dengan baik
atau belum mengikuti penataan sistem informasi yang benar.
Dengan adanya Peraturan Pemerintah No.10 tahun 1966 tentang Wajib Simpan
Rahasia Kedokteran, maka kepada semua petugas kesehatan diwajibkan untuk
menyimpan rahasia kedokteran termasuk dokumen rekam medis.Kemudian pada tahun
1972 melalui SK. MenKes RI.No.034/BIRHUP/1972 ada kejelasan bagi Klinik Pratama
mengenai kewajiban untuk menyelenggarakan rekam medis.
Disebutkan maksud dan tujuan dari peraturan-peraturan tersebut dibuat agar
institusi pelayanan kesehatan termasuk rumah sakit, dapat menyelenggarakan rekam
medis dengan sebaik-baiknya.Demikian juga dengan diberlakukannya Permenkes
No.269/Menkes/Per/III/2008 tentang rekam medis yang merupakan landasan hukum
bagi semua tenaga medis dan para medis dan SK Dir Jen Yan Medik
No.78/Yan.Med.RS.Um.Dik./YMU/I/1991 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Penyelenggaraan Rekam Medis / Medical Record di Klinik Pratama
Rekam medis merupakan salah satu sumber data yang sangat vital dalam
penyelenggaraan sistem informasi manajemen di Klinik Pratama dan sangat penting
dalam proses pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen.
Agar penyelenggaraan rekam medis dapat dilaksanakan dengan baik maka harus
dilengkapi dengan pedoman organisasi rekam medis yang nantinya harus dilaksanakan
dan dipatuhi oleh seluruh tenaga kesehatan baik medis, para medis maupun non medis
yang bertugas di Klinik Pratama Polres Jember.
D. Landasan Hukum
Rekam Medis di Klinik Pratama Polres Jember adalah merupakan bagian yang harus
terselenggara sesuai dengan :
1. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktek
Kedokteran;
2. Undang - Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi
Dan Transaksi Elektronik;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269 tahun 2008 tentang
Rekam Medik;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 290 tahun 2008 tentang
Persetujuan Tindakan Kedokteran;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien;
8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 377 Tahun 2007
Tentang Standar Profesi Perekam Medis Dan Informasi Kesehatan;
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
Penanggung Jawab
1 Pelatihan Rekam Medis 1
Rekam Medis
Pelatihan Rekam Medis
2 Anggota Rekam Medis 2
B. Distribusi Ketenagaan
Petugas Ruang Rekam Medis berjumlah 3 (tiga) orang yang dikepalai oleh
seorang Penanggung Jawab Rekam Medis. Petugas Ruang rekam medis wajib
melaksakan prosedur rekam medis sesuai dengan SOP yang berlaku.
Uraian Tugas Petugas Rekam Medis:
1. Tugas Pokok
Melaksanakan dan bertanggung jawab atas penyimpanan, penjajaran serta
pengambilan kembali rekam medis
2. Uraian Tugas
a. Menerima berkas rekam medis rawat jalan dari setiap ruang pelayanan
b. Mencatat berkas rekam medis yang diterima pada buku penerimaan rekam medis
c. Melayani setiap permintaan berkas rekam medis untuk ruang pelayanan maupun
pihak lain
d. menyusun rekam medis sesuai ketentuan
3. Tanggung Jawab
a. Bertanggung Jawab atas keluar masuknya berkas rekam medis
b. Bertanggung jawab atas kerapian berkas rekam medis dan pengontrolan tracer
(tanda petunjuk rekam medis keluar) yang dipasang
c. Menjaga keselamatan berkas rekam medis dari kemungkinan hilang, rusak,
terbakar, kebanjiran dan lainnya
d. Bekerja sama dengan petugas lain di lingkungan rekam medis
e. Menjalin kerja sama dengan ruang pelayanan lain
f. Menjaga kerahasiaan isi rekam medis
Wewenang Penanggung Jawab Rekam Medis:
1. Merencanakan kegiatan pelayanan
2. Menginventaris kegiatan rekam medis
3. Mengevaluasi kegiatan pelayanan rekam medis
4. Bertanggung jawab untuk menjaga ketertiban administrasi dan data pelayanan di
ruang rekam medis
C. Jam Kerja
Jam kerja Ruang Rekam Medis Klinik Pratama Polres Jember yaitu Senin sampai
Jumat mulai pukul 07.00 -15.00.
BAB III
STANDAR FASILITAS
KETERANGAN :
: Kursi
: Meja
: Lemari Rekam Medis
2. Sistem Penomoran
Dokumen rekam medis pada Klinik Pratama Polres Jemberdisimpan menurut
nomor, yaitu menggunakan “ Unit Numbering System “ sistem ini memberikan satu
nomor rekam medis pada satu pasien. Pada saat pasien berkunjung pertama kali akan
diberikan satu nomor (admitting number) yang akan dipakai seterusnya, sehingga rekam
medis penderita tersebut hanya tersimpan di dalam satu dokumen di bawah satu nomor.
Pasien yang sudah pernah berkunjung tidak akan diberikan nomor baru, karena
nomor rekam medisnya akan sama dengan nomor yang telah dimiliki pada kunjungan
sebelumnya. Apabila terjadi kekeliruan dimana seorang pasien diberikan lagi nomor
baru padahal ia telah mempunyai nomor, kekeliruan ini diperbaiki dengan membatalkan
nomor baru dan tetap menyimpan rekam medis pada nomor lama.
Sistem penomoran yang digunakan mempengaruhi rencana perkembangan ruang
tempat penyimpanan. Perlu sekali ruang yang lapang pada rak penyimpanan karena
tempat tersebut berguna untuk menyimpan rekam medis yang semakin tebal.
7. Sistem Penyimpanan
a. Sistem Sentralisasi
Sistem penyimpanan dokumen rekam medis yang diterapkan di Klinik Pratama
Polres Jember secara “ Sentralisasi “, dimana dokumen rekam medis digabungkan
menjadi satu Lemari penyimpanan dokumen rekam medis.
Kelebihan dari sistem Sentralisasi :
Mengurangi terjadinya duplikasi dalam pemeliharaan dan penyimpanan berkas
rekam medis.
Mengurangi jumlah biaya yang dipergunakan untuk peralatan dan penyimpanan.
Kekurangan dari sistem Sentralisasi :
Petugas menjadi lebih sibuk, karena harus menangani semua unit secara
bersamaan
b. Sistem Penjajaran (Menggunakan Angka Akhir)
Sistem penjajaran yang diterapkan dalam penyimpanan dokumen rekam medis di
Klinik Pratama Polres Jember adalah Sistem Angka Terakhir (Terminal Digit Filling).
Digunakan 6 (enam) digit nomor, dimulai dari angka terkecil ke angka terbesar
secara berururtan.
c. Fasilitas penyimpanan Rekam Medis
1) Adanya penerangan yang baik
2) Pemeliharaan yang baik
3) Rak sesuai dengan standar
4) Terdapat jadwal pemeliharaan ruangan
d. Penunjuk Penyimpanan
Pada deretan dokumen rekam medis yang disimpan di rak harus diberi tanda
penunjuk guna mempercepat pekerjaan menyimpan dan menemukan rekam medis.
Petunjuk dibuat dari kertas dan ditulis rentang nomor kecil sampai besar. Nomor
ditempelkan pada rak rekam medis sesuai dengan letak dokumen rekam medis
tersebut.
8. Sistem Pencatatan
Pencatatan rekam medis adalah satu kegiatan untuk mendokumentasikan segala
informasi medis seorang pasien ke dalam rekam medis. Data pasien dapat
dikelompokkan ke dalam 2 kelompok, yaitu sosial dan medis. Data sosian didapatkan
pada saat pasien mendaftakan diri ke tempat penerimaan pasien. Data medis baru
diperoleh apabila pasien telah memasuki unit pelayanan kesehatan.
Untuk mendapatkan pencatatan data medis yang baik, ada hal yang harus
diperhatikan oleh dokter dan petugas medis lainnya, yaitu:
Mencatat secara tepat waktu
Up to date
Cermat dan lengkap
Dapat dipercaya menurut kenyataan
Berkaian degan masalah dan pokok perihalnya, sehingga tidak ertele-tele
Bersifat obyektif sehingga menimbulkan kesan jelas
Kegiatan pencatatan ini melibatkan semua unit pelayanan di Klinik Pratama Polres
Jember yang memberikan pelayanan ataupun tindakan kepada pasien.
Bentuk catatan dapat dibedakan berdasarkan sifatnya, yaitu catatan yang bersifat
kolektif dan catatan yang bersifat individual.
a. Catatan yang Bersifat Kolektif
Catatan ini merupakan catatan pasien-pasien yang datang ke unit pelayanan.
Catatan ini dalam bentuk buku yang sering disebut “Buku Register”. Buku Register
ini merupakan sumber utama data kegiatan Klinik Pratama. Pemakaian buku
register ini perlu dipertimbangkan secermat mungkin dan tetap memperhatikan
efisiensi di bidang pengelolaan data medis.
Buku register yang diperlukan, diantaranya:
Buku Register Pelayanan Pasien Rawat Jalan;
Buku Register Pemeriksaan Laboratorium.
Buku Register Pelayanan Farmasi
Buku-buku register tersebut dikerjakan oleh petugas di masing-masing unit
pelayanannya.
b. Catatan yang Bersifat Individual
Catatan ini mendokumentasikan segala tindakan medis yang diberikan kepada
seorang pasien. Bentuk catatan ini berupa lembaran-lembaran yang dinamakan
rekam medis. Pencatatan data medis ini dilakukan oleh petugas kesehatan yang
memberikan pelayanan/tindakan kepada pasien, yaitu Dokter, Perawat/Bidan,
Tenaga Kesehatan lainnya yang memberikan pelayanan medis kepada pasien, serta
petugas pencatatan medik sendiri.
Untuk keamanan dan kenyamanan bagi setiap petugas yang memberikan pelayanan
kesehatan, terutama untuk mencegah tertularnya penyakit, maka petugas dalam
melaksanakan pelayanan diwajibkan memperhatikaan keamanan diri dengan menerapkan
prinsip PPI, termasuk di Ruang Rekam Medis.
BAB VII
PENGENDALIAN MUTU
Pedoman Pelayanan Ruang Rekam Medis Klinik Pratama Polres Jember ini digunakan
sebagai acuan pelaksanaan pelayanan Ruang Rekam Medis di Klinik Pratama Polres
Jember. Untuk keberhasilan pelaksanaan Pedoman Pelayanan Ruang Rekam Medis Klinik
Pratama Polres Jember diperlukan komitmen dan kerja sama semua pihak.
Hal tersebut akan menjadikan Pelayanan Ruang Rekam Medis di Klinik Pratama Polres
Jember semakin optimal dan dapat dirasakan manfaatnya oleh pasien dan masyarakat yang
pada akhirnya dapat meningkatkan citra Klinik Pratama dan kepuasan terhadap proses
pelayanan pendaftaran kepada pasien maupun masyarakat.
Ditetapkan di : Jember
Pada tanggal :