Anda di halaman 1dari 5

Penyakit : Masalah Pasien, \

Tanda gejala
Klasifikasi : Tingkat Keparahan
Prefelensi :
Non Farmakologis penulis
A. Latar Belakang
Kanker Tiroid merupakan kanker yang berasal dari kelenjar endokrin dan
termasuk kanker paling banyak pada sistem endokrin, sebagian besar tumor ganas
kelenjar tiroid berasal dari epitel kelenjar dan sel folikel tiroid. Nodul yang
pertumbuhannya cepat mencurigakan keganasan dan juga nodul tiroid yang tumbuh
agresif tersebut pengobatannya sukar dan mortalitasnya cukup tinggi. Karsinoma
tiroid dapat menyebabkan kematian 10% pada yang berdiferensiasi baik, 50% pada
yang berdiferensiasi buruk dan 100% pada anaplastik (Siswandi et al., 2020)
Kanker Tiroid adalah pertumbuhan sel abnormal yang terjadi di dalam kelenjar
tiroid. Kanker tiroid secara histopatologis dapat dikelompokan menjadi 4 jenis sel
kanker tiroid, yaitu papiler, folikuler, medulare dan anaplastik.. Tanda dan gejala
Kanker Tiroid biasanya berupa benjolan di leher yang tumbuh dengan cepat,
pembengkakan di bagian leher, rasa sakit di bagian depan leher yang terkadang naik
ke telinga, sakit tenggorokan, sulit menelan, sulit bernapas, suara serak dan tidak
membaik setelah beberapa minggu, nyeri pada bagian leher; dan batuk terus-menerus
(Alwi, 2016).
Kanker tiroid seringkali membatasi kemampuan untuk menyerap yodium dan
membatasi kemampuan menghasilkan hormon tiroid, tetapi kadang menghasilkan
cukup banyak hormon tiroid sehingga terjadi hipertiroidisme. Beberapa kondisi,
termasuk kanker, berasal dari DNA yang didapatkan dari orangtua. Selain itu,
penyebabnya lainnya adalah kekurangan yodium dan paparan radiasi. Resiko
kesembuhan kanker ini lebih besar jika diderita oleh usia muda, wanita dan derajat
keparahan yang lebih rendah. Dimana apabila semakin parah derajat keparahan yang
diderita dan semakin luas penyebarannya, maka hal ini akan membuat penurunan
saturasi oksigen yang signifikan dikarenakan desakan massa tumor yang semakin
besar menutupi saluran pernapasan (Amanda, 2019).
Prevalensi kanker tiroid di Indonesia, Ca Tyroid Bilateral menyumbang 3,4%
kasus baru (peringkat ke-12) dan 0,95% kematian akibat kanker (peringkat ke-19)
pada tahun 2020. Kanker Tiroid menempati peringkat ke-6 kanker yang ditemukan
pada perempuan dan laki-laki terutama paling sering adalah perempuan, Angka
kejadian penderita terdapat 167.233 jiwa (3,4%) dan terdapat angka kematian
sebanyak 41.071 jiwa (0,95%) (Kemenkes, 2021).
Menurut Mustikarani (2020), penatalaksanaan meningkatkan saturasi oksigen
yang dapat diberikan kepada pasien Kanker Tiroid adalah monitor SpO 2 dan RR,
terapi farmakologi seperti Ventolin Nebules dan pemasangan Nasal Kanul, lalu
kolaborasi menggunakan terapi non-farmakologi. Terapi non farmakologi diartikan
sebagai terapi tambahan selain hanya mengonsumsi obat-obatan. Manfaat dari terapi
non farmakologi yaitu meningkatkan efikasi obat, mengurangi efek samping, serta
memulihkan keadaan pembuluh darah dan jantung. Bentuk terapi non farmakologi
adalah terapi alternatif dan komplementer. Pengobatan alternatif adalah pengobatan
yang dipilih sebagai pengganti terhadap pengobatan medis sedangkan pengobatan
komplementer adalah pengobatan yang digunakan bersama-sama dengan pengobatan
medis (Aryando, 2018).
Terapi Komplementer yang bisa digunakan untuk meningkatkan saturasi
oksigen yaitu posisi Head Up 900 dan Pursed Lips Breathing. Head Up 900
merupakan cara memposisikan kepala seseorang lebih tinggi sekitar 900 dari tempat
tidur dengan posisi tubuh sejajar dan kaki menekuk dan Pursed Lips Breathing teknik
pernapasan yang terdiri dari mengembuskan napas melalui bibir yang mengerut
(mengerucut) dan menghirup melalui hidung dengan mulut tertutup (Bahrudin, 2018).
Posisi Head Up 900 dan Pursed Lips Breathing mempunyai pengaruh terhadap
masalah sesak nafas dan meningkatkan Saturasi Oksigen pada pasien Pre-Operasi Ca
Tyroid Bilateral. Sehingga diharapkan posisi Head Up 900 dan Pursed Lips Breathing
dapat diterapkan oleh tenaga kesehatan khususnya tenaga perawat di rumah sakit
sebagai terapi nonfarmakologi untuk meningkatkan saturasi oksigen pada pasien Pre-
Operasi Ca Tyroid Bilateral (Valent, 2018).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Mustofa (2020), menunjukkan
hasil bahwa terdapat perbedaan peningkatan saturasi oksigen sebelum dan sesudah
diberikan Head Up 900 . Berdasarkan hasil penelitian sebelum dilakukan Head Up
900 didapatkan bahwa sebagian besar responden, yakni dengan sampel 2 kasus
mengalami penurunan saturasi oksigen atau peningkatan saturasi oksigen yang
sedikit. Berdasarkan hasil penelitian setelah dilakukan Head Up 900 didapatkan
bahwa kedua responden mengalami peningkatan saturasi oksigen secara signifikan.
Peningkatan saturasi oksigen yang dialami setelah dilakukan Head Up 900, dari yang
semula mengalami penurunan saturasi oksigen atau peningkatan saturasi oksigen
yang sedikit menjadi mengalami peningkatan saturasi oksigen secara signifikan
merupakan bukti bahwa pemberian posisi Head Up 900 cocok digunakan untuk
menangani penurunan saturasi oksigen pada pasien Kanker Tiroid.
Menurut Amalia (2021), hasil penelitian yang dilakukannya membuktikan jika
Pursed Lips Breathing juga dapat meningkatkan saturasi oksigen pada responden.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Amalia menunjukkan bahwa intervensi
Pursed Lips Breathing dapat memberikan dampak positif dalam peningkatan saturasi
oksigen. Terdapat perbedaan yang signifikan dalam peningkatan saturasi oksigen saat
dilakukan intervensi tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pursed Lips
Breathing meningkatkan ventilasi dengan memperluas volume paru dan
meningkatkan saturasi oksigen. Penelitian ini merekomendasikan bahwa Pursed Lips
Breathing dapat digunakan sebagai intervensi mandiri keperawatan untuk
meningkatkan saturasi oksigen.
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk memberikan posisi
Head Up 900 dan Pursed Lips Breathing pada pasien dengan diagnosa penyakit
Kanker Tiroid Bilateral di IRNA 1 Bangsal Cendana 2 RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta untuk meningkatkan saturasi oksigen.
Kanker tiroid merupakan kanker yang berasal dari kelenjar tiroid, sebuah organ yang
terdapat di tenggorokan yang menghasilkan hormon pengontrol denyut jantung,
tekanan darah, suhu tubuh dan berat badan. Kanker tiroid bukan termasuk jenis
kanker yang sering terjadi. Namun kanker ini merupakan keganasan pada sistem
endokrin yang paling sering terjadi yaitu 99% dari seluruh kejadian tumor endokrin.
Kanker tiroid merupakan jenis kanker endokrin yang paling umum. Jenis kanker ini
berupa tumor yang tumbuh pada kelenjar tiroid. Pada jenis kanker ini, deteksi dini
adalah kunci kesembuhan karena memiliki peluang kesembuhan yang cukup tinggi
hingga 98%. Kanker tiroid umumnya dapat diobati dan bahkan pasien sembuh total,
walaupun tidak menutup kemungkinan kambuh. Kanker tiroid terjadi pada bagian
sel tiroid kelenjar berbentuk menyerupai kupu-kupu yang terletak pada dasar atau
bagian bawah leher, tepat di sekitar tengah kerongkongan atau bagian jakun pria.
Kelenjar tiroid bertugas memproduksi hormon yang mengatur detak jantung,
tekanan darah, suhu tubuh dan berat badan. Pada awal terjadi pembentukan sel
kanker tiroid, sering penderita tidak merasakan gejala apa pun. Tetapi seiring
pertumbuhan kanker tiroid, maka bagian leher mungkin akan terasa sakit dan
membengkak. Hal ini dikarenakan bentuk dan ukuran kelenjar tiroid berubah dari
yang normalnya (Kementrian Kesehatan RI, 2015).

Anda mungkin juga menyukai