Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS VALUASI EKONOMI

KAWASAN DESA DI SEKITAR


TAMAN NASIONAL
GUNUNG GEDE PANGRANGO
(TNGGP)
Disusun oleh: (Kelompok 5)

1. Siti Maryamah(G24170005)
2. Rahmad Auliya Tri Putra(G24170006)
3. Nurul Kamilati(G24170012)
4. Citra Musafirah Isni Wahid (G24170077)
Latar Belakang
• Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
(TNGGP) Sebagai suatu kawasan konservasi
sekaligus Ruang Terbuka Hijau yang memiliki
peranan penting bagi dunia pengetahuan
• Penilaian terhadap suatu kawasan wisata
memiliki peranan penting dalam menjaga
kelestarian sekaligus melakukan
pengembangan yang sustainable.
• Maka dari itu dilakukan valuasi ekonomi
dengan metode Productivity Approach,
Replacement Cost, Cost Valuation Method
(CVM) dan Travel Cost Method. guna
mengetahui nilai serta manfaat keberadaan
kawasan Taman Nasional Gunung Gede
Pangrango.
Metode Travel Cost Method
Travel Cost Method (TCM) adalah penilaian ekonomi
yang digunakan untuk menghitung nilai barang atau
jasa yang tidak dapat diperoleh melalui harga pasar
seperti taman hutan, ekosistem, pantai, dll (Limaei et
al. 2014). Hal ini dapat diasumsikan bahwa nilai suatu
tempat tercermin dari berapa banyak orang yang
mau membayar untuk sampai ke sana. Metode ini
juga dapat disebut Revealed Preference Method.
Metode ini pada awalnya diperkenalkan oleh
Clawson (1959) dan telah dimodifikasi oleh sejumlah
peneliti.
Karakteristik Responden

Karakteristik jenis
kelamin responden

Karakteristik usia
responden

Karakteristik jenis
pekerjaan responden

Karakteristik penghasilan
responden
Hasil
Travel Cost Method (TCM)
Nilai kegunaan langsung dari objek wisata Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
sebagai penyedia objek wisata dihitung berdasarkan penilaian wisatawan terhadap
biaya perjalanan yang dikeluarkan pada kawasan tersebut. Metode penilaian
keberadaan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dilakukan dengan teknik
TCM.
V = Alpha + Betha x TC
Alpha 1 2,727238291
Betha 1 -1,25523E-06

Surplus Konsumen V2/-2 β1

TOTAL kunjungan dalam 1 tahun 5.102.064


rata-rata SK/wisatawan/kunjungan 2370,80

Nilai Ekonomi kawasan wisata =SK x Total Kunjungan

RP 12.095.977.181
Pembahasan

• Hasil dari perhitungan selanjutnya adalah


surplus konsumen dengan nilai alpha 1
sebesar 2,72723829069751 dan betha 1
sebesar -1,25522832538256E-06 yang
kemudian dimasukkan ke dalam rumus
sebagai berikut V2/-2 β1. Setelah itu
diperoleh total kunjungan dalam 1 tahun
yaitu 5.102.064, rata-rata
SK/wisatawan/kunjungan 2370,80, lalu
didapatkan nilai ekonomi kawasan wisata
sebesar Rp 12.095.977.181. nilai Rp
12.095.977.181 ini yang dijadikan nilai dari
Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
Pengelolaan
Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) merupakan
wilayah yang memiliki luas sekitar 20.170 hektar, hal ini tentu
memerlukan adanya pengelolaan yang baik dan terpadu guna
memaksimalkan potensi sumberdaya yang ada disana, sehingga
peru adanya wawancara dengan pihak pengelola TNGGP.
Responden yang didapat dalam kategori pengelolaan TNGGP
adalah bapak Syahyudin, selaku kepala seksi pemanfaatan dan
pelayan. Adapun informasi mengenai pengelolaan sumberdaya di
TNGGP akan ditampilakn pada informasi dibawah ini.
1% 0.1%

14%
zona inti
zona rimba
zona pemanfaatan
52%
zona tradisional
33%
zona khusus
Tabel fasilitas yang ada di TNGGP
fasilitas jumlah
camping ground 1
mushola 1
kantor balai 1
wisma 5
kantor bidang wilayah 3
kantor seksi wilayah 16
laboratorium pusat penelitian 1
tourism information center 1

Wilayah TNGGP meliputi 3 Kabupaten, 18 Kecamatan dan 19


Desa, pemanfaatan air disana sekitar 17.740,18 liter/detik.Jumlah
pengunjung dala 1 tahun sekitar 325.443 -881.743 orang. Aturan
pemanfaatan air oleh Kebun Raya Cibodas masyarakat dan petani adalah
untuk kebutuhan pesantren, mengalir untuk irigasi pengairan, tidak
menggunakan keran karena dapat membuat air menjadi sumbat serta
pemanfaatan air dialirkan ke masyarakat tanpa perlu membayar.
Dalam pengelolaan TNGGP ada aturan spesifik dalam
pemanfaatan konservasi dan keanekaragaman hayati untuk menyanggah
zona inti. Permen KLHK 43/2017 tentang pemberdayaan SDM, Permen
KLHK 18/2019 tentang aturan dan regulasi pemanfaatan air, Permen
KLHK 8/2019 tentang wisata alam, dan pemanfaatannya untuk
masyarakat
Terimakasih!

“Silahkan bertanya dengan bijak”

Anda mungkin juga menyukai