Anda di halaman 1dari 5

Nama : Tiara Dwi Cahyana

NPM : 2017339063

QUIS 2. PENGELOLAAN KAWASAN WISATA


NO. SOAL
1 Apa perbedaan ekowisata, wisata berbasis alam, dan wisata berkelanjutan?
Jawaban:
a. Perbedaan antara ekowisata dengan wisata berbasis alam, yaitu:
 Wisata berbasis alam hanya melakukan perjalanan ke tempat tempat alami
sedangkan ekowisata melakukan perjalanan ke tempat wisata yang
memberikan manfaat secara langsung bagi lingkungan, budaya, dan ekonomi
masyarakat lokal.
 Wisatawan yang melakukan kegiatan wisata berbasis alam hanya dapat
mengamati objek wisata seperti flora dan fauna sedangkan wisatawan
ekowisata mengamati objek wisata dengan pemadu lokal, tinggal di
penginapan yang dimiliki masyarakat lokal sehingga secara langsung dapat
berkonstribusi terhadap ekomoni masyarakat lokal.
b. Perbedaan antara ekowisata dengan wisata berkelanjutan, yaitu:
 Wisata berkelanjutan mencakup semua segmen industri dengan sistem yang
kompleks, bekesinambungan dan terstandarisasi sedangkan ekowisata tidak,
meskipun keduanya memiliki visi misi dan tujuan yang sama untuk
meminimalisasi dampak yang ditimbulkan terhadap kegiatan pariwisata.

2 Apa yang anda ketahui tentang geowisata dan apa benefit geowisata menjadi
geopark?
Jawaban:
Geowisata adalah suatu kegiatan wisata alam dengan fokus utama pada
kenampakan geologis permukaan bumi dalam rangka mrndorong pemahaman akan
lingkungan hidup dan budaya, apresiasi, dan konservasi serta memiliki kepedualian
terhadap kelestarian kearifan lokal. Contohnya: Taman Nasional Ujung Kulon, dan
Gunung Bromo.

Daerah tujuan geowisata tidak harus menjadi sebuah geopark. Tetapi lebih bagus
apabila suatu kawasan geowisata tersbut merupakan geopark dengan melewati
tahap-tahap penilaian dengan standarisasi dari berbagai oragnisasi yang berwenang.

Keuntungan yang diperoleh dengan mengembangkan geowisata menjadi geopark


yaitu:
a. Dapat menjadi wahana dalam penyampaian pengetahuan geologi kepada
masyarakat dan wisatawan melalui upaya konservasi secara langsung pendidikan
dalam pengelolaannya.
b. Adanya upaya penataan kawasan ruang lindung dan kesempatan untuk
mencapai pembangunan berkelanjutan melalui pengembangan ekonomi lokal
dan perlindungan lingkungan alam.
c. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan yang
menjadi warisan geologi, sehingga tercapai geokonservasi berbasis pada kearifan
lokal.

3 Jelaskan bentuk pendekatan dalam pengembangan dan pembinaan ekowisata


integratif!
a. Pendekatan lingkungan. Dalam pendekatan ini wisatawan tidak hanya dituntut
memiliki kesadaran lingkungan dan kepekaan sosial budaya yang tinggi, tetpai
mereka juga harus mampu melakukan kegiatan wisata melalui sifat-sifat empati
agar mengeluarkan biaya estra untuk pelestarian alam.
b. Pendekatan partisipasi dan pemberdayaan. Dalam pendekatan ini masyarakat
dilibatkan dalam penyusunan perencanaan sejak awal sehingga masyarakat dapat
menyampaikan gagasan-gagasan murni tanpa pengendalian dan pengarahan
terkendali dari pihak-pihak berkepentingan.
c. Pendekatan sektor publik. Dalam pendekatan ini sektor publik berperan penting
dalam pembinaan otoritas untuk menyusun kebijakan dan pengendalian manfaat
sumber daya alam.
d. Pendekatan pengembangan infrastruktur. Pendekatan dilakukan dengan
menyediakan infrastruktur untuk memperkuat pengembangan ekowisata seperti
jalan, jembatan, air besih, jaringan telekomunikasi dll. Pembangunan
infrastruktur ini juga dapat menghindari kerusakan lingkungan dan menjaga
keindahan estetika di lokasi wisata.
e. Pendekatan pengendalian dampak ekologi pariwisata. Dalam pendekatan ini
dilakukan pembinaan usaha pariwisata oleh pihak-pihak yang akan melakukan
monitoring lingkungan mengingat dampak lingkungan yang ditimbulkan
berbeda-beda antara satu usaha dengan usaha lainnya.
f. Pendekatan zonasi kawasan ekowisata. Zoning peletakan fasilitas dibedakan
dlam tiga zonasi yaitu zona inti, zona penyangga, zona pelayanan, dan zona
pengembangan.
g. Pendekatan pendidikan ekowisata. Pendidikan ekowisata dapat meningkatkan
kesadaran masyarakat dan wisatawan akan pentingnya pelestarian lingkungan.
h. Pedekatan pemasaran. Pendekatan ini ditujukan dalam konsep pemasaran sosial
dan pemasaran bertanggungjawab.

4 Jelaskan 3 aspek pembangunan pariwisata berkelanjutan dan berikan contoh


riilnya!
Jawaban:
Ada 4 kriteria dalam mengembangkan daya tarik wisata geologi, yaitu:
a. Memiliki keunikan, yang diartikan sebagai kombinasi kelangkaan dan daya
tarik yang khas melekat pada suatu objek wisata. Contohnya: Karst di Pangkep,
Maros, Sulawesi Selatan, misalnya, merupakan satu-satunya Karst di dunia yang
berbentuk menara-menara hijau karena permukaannya berupa hutan.
b. Memiliki keaslian, yang artinya tidak terkontaminasi atau mengadopsi model
lain. Contohnya: Goa karst ada yang terbentuk pada masa geologi Tersier di era
Kenozoikum, sekitar 65 juta tahun lalu. Bahkan ada yang terbentuk pada era
Mesozoikum, sekitar 250 juta tahun lalu.
c. Memiliki otentitas.
d. Memiliki keanekaragaman atau diversitas produk. Contohnya: Semua jenis
flora dan fauna yang hidup di karst berevolusi dalam rangka beradaptasi
terhadap lingkungan. Biota di goa karst di antaranya kelelawar, ikan, serangga,
laba-laba, ekorpegas, kalajengking.

5 Jelaskan 4 kriteria mengembangkan daya tarik wisata geologi, berikan contoh


riilnya!
Jawaban:
Aspek pembangunan wisata berkelanjutan yaitu:
a. Aspek lingkungan, yaitu dengan memanfaakan secara optimal sumberdaya
lingkungan, mepertahankan proses ekologi, dan melestarikan warisan alam
seerta keanekaragaman hayati di suatu destinasi wisata. Contohnya: reklamasi
terhadap sisa-sisa lokasi penambangan di kawasan Karst Kabupaten
Gunungkidul.
b. Aspek Ekonomi, yaitu dengan memastikan kegiatan ekonomi jangka panjang
yang layak, memberikan manfaat sosial ekonomi kepada semua stakeholder
dengan adil. Contohnya: sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman
masyarakat dalam mengenali keunikan dan kekhasan kawasan karst serta
menciptakan interpreunership dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
tersebut.
c. Aspek Sosial-Budaya, yaitu dengan menghormati keaslian sosial budaya
masyarakat setempat, melestarikan nilai-nilai warisan budaya dan adat yang
mereka bangun dan berkontribusi untuk meningkatkan rasa toleransi serta
pemahaman antar-buadaya. Contohnya: pembentukan kelompok penambang
bertujuan agar terjadi kesetaraan dan tidak ada rasa iri antara masyarakat yang
satu dengan yang lain di kawasan Karst Kabupaten Gunungkidul.

6 Jelaskan kasus daya dukung lingkungan (DDL) kawasan wisata dibawah ini!
Pengelola geowisata berencana mendaftarkan kawasan wisatanya menjadi
geopark kepada UNESCO. Adapun salah satu persyaratannya adalah pengelola
harus melaksanakan penilaian (assessing) terhadap kondisi daya dukung
lingkungan kawasan wisatanya. Jika anda ditunjuk sebagai tim ahli, apa
rekomendasi anda untuk pengelola geowisata berdasarkan hasil perhitungan
DDL yang anda ukur?
Jawaban:
Tabel 1. Data dan Pehitungan Daya Dukung Fisik (PCC)
No Data yang diperoleh Hasil hitung
1 A= luas area berwisata. 73 ha
2 B= luas area yang dibutuhkan oleh seorang wisatawan
untuk berwisata dengan tetap memperoleh kepuasan. 65 m2
3 Jam buka objek wisata. 13 jam
4 Jumlah responden dari wisatawan. 160
5 Rata-rata durasi kunjungan wisatawan. 8,21 jam
6 Rf= faktor rotasi atau pengulangan kunjungan per hari. 1,09
12.241
orang/hari

Data Pendukung:
Durasi rata-rata kunjungan wisatawan yaitu sbb:
43 pengunjung = 1-2 jam
33 pengunjung = 3-4 jam
13 pengunjung = 5-6 jam
34 pengunjung = 7-8 jam
37 pengunjung = 8-9 jam

Perhitungan:
Rata-rata durasi kunjungan wisatawan
( ) ( ) ( ) ( ) ( )

Rf

PCC

Tabel 2. Data dan Pehitungan Kapasitas Manajemen (MC)


No Data yang diperoleh Hasil hitung
1 Rn = jumlah petugas pengelolaan yang tersedia. 73
2 Rt = jumlah petugas pengelolaan yang tersedia. 33
221

Perhitungan:
MC

Tabel 3. Data dan Pehitungan Daya Dukung Efektif (ECC) tanpa


memperhitungkan faktor koreksi
No Data yang diperoleh Hasil hitung
1 PCC 17.744
orang/hari
2 MC 221
ECC = PCC x MC 3.921.424
orang/hari
Perhitungan:
ECC

Tabel 4. Data dan Pehitungan Daya Dukung Efektif (ECC) tanpa


memperhitungkan faktor koreksi
No Data yang diperoleh Hasil hitung
1 Cf1 (Indeks Kelerengan) 0,34
2 Cf2 (Indeks Potensi lanskap) 0,93
3 Cf3 (Indeks Curah hujan) 0,23
4 Cf4 (Indeks Erosivitas) 0,37
5 Cf5 (Indeks Biodiversitas) 0,35
RCC = PCC x Cf1 x Cf2 x Cf3 x Cf4 x Cf5 167 orang/hari

Perhitungan:
ECC

Tabel 5. Data dan Pehitungan Daya Dukung Efektif (ECC) dengan


memperhitungkan faktor koreksi
No Data yang diperoleh Hasil hitung
1 RCC 167 orang/hari
2 MC 221
ECC = RCC x MC 36.907
orang/hari

Perhitungan:
ECC

Pembahasan:
Rata-rata jumlah kunjungan wisatawan yang datang ke objek wisata x yaitu 210
orang/hari (Roy, 2017) sehingga jumlah kunjungan ini masih jauh dibawah
perhitungan nilai daya dukung fisik yaitu 17.744 orang/hari. Nilai daya dukung fisik
(PCC) ini sangat tinggi karena sangat luasnya objek wisata yaitu mencapai 73 ha.

Kapasitas manajemen (MC) yang diperoleh sebesar 221 yang terdiri dari pengelola
objek wisata dinilai mampu melayani jumlah kunjungan wisatawan yang datang saat
ini.

Rekomendasi:
Jumlah pengunjung dapat lebih ditingkatkan lagi dengan daya dukung fasktor fisik
(PCC) dan kapasitas manajemen (MC) yang ada.

Anda mungkin juga menyukai