Laporan Praktikum Osmosis Pada Telur Ayam Shesya
Laporan Praktikum Osmosis Pada Telur Ayam Shesya
Disusun Oleh :
Shesya Naysilla Jasmine
1. Objective
Untuk mengetahui dan memahami terjadinya proses osmosis pada telur ayam.
2. Background
Osmosis merupakan perpindahan zat dari daerah yang memiliki konsentrasi rendah
(hipotonik) ke daerah yang memiliki konsentrasi tinggi (hipertonik) melalui membran
semipermeabel. Sel yang memiliki perbedaan konsentrasi dengan zat disekitarnya,
memungkinkannya mengalami osmosis hingga akhirnya sel itu mempunyai konsentrasi yang
sama dengan zat di sekitarnya (isotonik).
Hewan laut seperti bintang laut (Echinodermata), kepiting (Arthropoda) dan jenis – jenis
hewan laut lainnya memiliki cairan sel yang bersifat isotonik dengan lingkungannya.
Pengkondisian seperti ini sangat penting dilakukan oleh hewan yang hidup di daerah laut
ataupun perairan air tawar. Karena apabila terjadi perbedaaan konsentrasi pada cairan sel
hewan dengan lingkungannya, maka dapat terjadi osmosis yang dapat menyebabkan lisis
ataupun penyusutan pada sel dan kematian.
Perbedaan yang paling mencolok antara sel hewan dengan sel tumbuhan adalahkeberadaaan
dinding sel yang mengakibatkan sel tumbuhan terasa lebih kaku dibanding selhewan. Perbedaan ini
menyebabkan sel tumbuhan lebih mampu memanfaatkan prinsip kerjaosmosis. Misalnya, pada peristiwa
membuka dan menutupnya stoma (banyak : stomata).Pada saat tumbuhan menyerap banyak air
(hipotonis), maka sel penjaga dari stoma akanmendapat aliran air dan menjadi turgid sembari
mengakibatkan stoma terbuka, sehinggaterjadi pengambilan karbondioksida (CO2) di udara. Walaupun
mendapat banyak aliran air,sel tidak akan menjadi lisis karena tertahan oleh dinding sel. Sedangkan
apabila tumbuhanmengandung sedikit air (hipertonis/konsentrasi garam dan mineral tinggi ), maka sel
penjagastoma akan kehilangan air dan menjadi tertutup, sehingga tidak memungkinkan
terjadinyapengambilan (CO2) sekaligus dapat memperkecil intensitas penguapan
3.1 Tools :
a. Tisu
b. Wadah/mangkok
c. Kertas
3.2 Materials :
a. 7 (tujuh) telur ayam kampung
b. stabilo
4. Work Steps
a.Bersihkan terlebih dahulu telur ayam dengan air setelah direbus selama 15 menit dengan api
kecil.
b. Setelah itu siapkan wadah dan bersihkan air dari telur sampai mengering.
c. Warnakan 8 telur ayam dengan stabilo dan catat waktu nya setiap 30 menit.
d. Pakai stopwatch untuk mengetahui lama waktu sampai 30 menit dan tunggu sampai
waktunya selesai
e. Setelah selang waktu tersebut, ambil kembali telur ayam dan kupas cangkang telur setiap
waktu yang ditentukan
f. Periksa lapisan dalam telur apakah warna stabile mulai menyerap ke cangkang telur
5. Results
5.3 First Condition of Chicken Egg
7. Pembahasan
Pada prosedur kerja yang telah dibuat, dimana telur ayam diwarnai dilubangi pada keseluruhan
telur. Cairan pada stabilo menyerap hingga menembus cangkang dan selaput telur sebaliknya
pada telur yang lebih lama waktunya, kita dapat mengamati bagaimana cairan stabile menyerap
menembus membrane sel telur (selaput) yang selektif permeable.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada telur diperoleh peningkatan penyerapan pada
cangkang dan lapisan telur yang diakibatkan oleh zat zat stabile yang cair. Dari percobaanke-1
dapat dilihat bahwa memerlukan waktu sekitar 30 menit, dari percobaan ke-2 setiap
peningkatan penyerapan memerlukan waktu sekitar 60 menit, dan percobaan selanjutnya
ditambah 30 menit.
8.Kesimpulan
1) Proses menyerapnya cairan stabile yang terdapat dalam telur dapat diartikan sebagai proses
osmosis karna dilihat dari pengertiannya osmosis merupakan proses perpindahan molekul air
dari kosentrasi rendah ke kosentrasi tinggi.
2) kita dapat mengetahui bahwa osmosis adalah perpindahan zatpelarut (air) baik dari luar ke
dalam ataupun dari dalam ke luar sel, melalui membran semipermeabel, menuju daerah
dengan konsentrasi zat lebih rendah.
3) Telur ayam kampung lebih mudah menyerap daripada telur ayam negeri.