1. LATAR BELAKANG : Millenium Development Goals (MDGs) atau tujuan pembangunan milenium
adalah sebuah paradigma pembangunan global, dideklarasikan pada
Konferensi Tingkat Tinggi Milenium oleh 189 negara anggota Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) di New York pada bulan september 20000. Tujuan
MDGs yang keempat adalah menurunkan angka kematian bayi dan balita
menjadi 2/3 dalam kurun waktu 1990-2015. Penyebab utama kematian
bayi dan Balita adalah diare dan pneumonia dan lebih dari 50% kematian
Balita didasari oleh kurang gizi. Pemerian ASI secara eksklusif selama 6
bulan dan diteruskan sampai usia 2 tahun disamping pemberian makanan
pendamping ASI secara adekuat terbukti merupakan salah satu intervensi
efektif dalam menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB). Sedangkan tujuan
MDGs yang kelima adalah peningkatan kesehatan ibu dengan target
menurunkan angka kematian ibu sebesar ¾ sampai tahun 2015. Menyusui
berakibat dengan penurunan resiko pendarahan saat perslinan, kanker
payudara, kanker ovarium dan kanker endometrosis. Selain itu pemberian
ASI Eksklusif dapat menjadi alat kontrasepsi yang baik dan dapat
menurunkan resiko kehamilan. Inisiasi menyusui dini (IMD) dan ASI
Eksklusif merupakan upaya terobosan dalam penurunan Angka Kematian
Bayi baru lahir dan membentuk generasi yang lebih berkualitas.serta
pemberian ASI Eksklusif.
Tindakan yang relatif murah dan mudah diterapkan untuk meningkatkan
kesehatan dan kelangsungan hidup bayi baru lahir. Salah satunya adalah
pemberian Air Susu Ibu (ASI) segera setelah lahir (IMD). Pemberian ASI
Eksklusif akan lebih berhasil apabila didahului dengan pelaksanaan Inisiasi
Menyusui Dini (IMD) yaitu bayi mulai menyusui sendiri segera setelah lahir.
Memberikan ASI Eksklusif yang didahului dengan Inisiasi Menyusui Dini
(IMD) mempunyai arti penting bagi ibu dan bayi diantaranya mengurangi
perdarahan, terjadinya anemia dan kemungkinan ibu menderita kanker
payudara dan indung telur setelah melahirkan, sebagai nutrisi ideal bayi,
meningkatkan daya tahan tubuh dan kecerdasan bayi, meningkatkan
jalinan kasih sayang, menjarangkan kehamilan. Edmond dkk (2006)
menyebutkan bahwa menunda inisiasi menyusui akan meningkatkan
kematian bayi. Penelitian kualitatif ASI eksklusif 6 bulan terhadap
kelompok ibu yang ASI eksklusif dan ASI tidak eksklusif menunjukkan
bahwa sebagian besar informan ASI eksklusif difasilitasi IMD oleh bidan
sedangkan sebagian besar informan ASI tidak eksklusif tidak difasilitasi
IMD.
Ironisnya berdasarkan Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
2007, hanya 32% bayi dibawah usia 6 bulan mendapatkan ASI Ekslusif
sedangkan target nasional untuk cakupan ASI Eksklusif pada tahun 2010
adalah 80%. Rata-rata bayi Indonesia hanya disusui selama 2 bulan
pertama, ini terlihat dari penurunan prosentase menyusui dari SDKI 2003
yaitu sebanyak 64% menjadi 48% pada SDKI 2007.
1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1979 Nomor 32,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nmor 3143);
2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 35, Tambahan
Lembaran NegaraNomor
3. Undang-Undang Republik Indonesia
7 Tahun 1996Nomor 3495);
tentang Pangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 99, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3656);
2. MAKSUD a. Maksud
:
DAN TUJUAN Meningkatkan status kesehatan ibu dan bayi yang diharapkan dapat
mempengaruhi keberhasilan dalam pelaksaanaan program MDGs serta
terpeliharanya dan meningkatnya derajat kesehatan masyarakat khususnya
ibu dan bayi
b. Tujuan
1. Meningkatkan kesadaran dan pengetahuan ibu untuk merasa harus
memberikan ASI Eksklusif saat bayinya lahir.
2. Meningkatkan komunikasi, informasi dan mengedukasi tenaga
3. TARGET/SASARAN : Sasaran Kegiatan Upaya Peningkatan Cakupan IMD dan Pemberian Asi
Eksklusif adalah bidan puskesmas, bidan desa, perawat kader posyandu
dan lintas sektor terkait.
6. RUANG LINGKUP, : a. Ruang lingkup Kegiatan Upaya Peningkatan Cakupan IMD dan
LOKASI Pemberian Asi Eksklusif adalah bidan puskesmas, bidan desa, perawat,
PEKERJAAN, kader posyandu, dan lintas sektor lain yang terkait.
b. Lokasi Kegiatan Upaya Peningkatan Cakupan IMD dan Pemberian Asi
7. WAKTU : Pelaksanaan Kegiatan Upaya Peningkatan Cakupan IMD dan Pemberian Asi
PELAKSANAAN Eksklusif adalah bulan Mei 2018.
no uraian jan feb mar apr mei juni juli ags sept okt nov des
1 Honorarium Panitia
2 Belanja Alat Tulis Kantor
3 Belanja Alat Perlengkapan
Belanja Banner (7
Puskesmas, 2 RS)
9. METODE : Adapun metode yang di gunakan dalam kegiatan ini yaitu Presentasi, Diskusi,
Tanya jawab .
10. SPESIFIKASI TEKNIS : Spesifikasi Teknis Kegiatan Sosialisasi Terhadap Pelaksanaan Asi Eksklusif
KEGIATAN meliputi :
Demikianlah dokumen ini dibuat untuk dapat dipergunakan dan menjadi acuan Kegiatan Sosialisasi Terhadap
Pelaksanaan Asi Eksklusif
HERIANTO, S. IP
NIP. 19630120 199103 1 002
RENCANA ANGGARAN BELANJA
KEGIATAN KOORDINASI DAN KEMITRAAN DUNIA USAHA YANG MEMANFAATKAN CSR UNTUK PROGRAM KESEHATAN
TOTAL Rp 63,535,000.00
Terbilang : Enam Puluh Tiga Juta Lima Ratus Tiga Puluh Lima Ribu Rupiah
TOTAL Rp 63,535,000.00
Terbilang : Enam Puluh Tiga Juta Lima Ratus Tiga Puluh Lima Ribu Rupiah
Rp -
1. Erin Afriani, SKM
a. Transportasi PP (Tarempa - Letung) Rp 150,000.00 Rp 150,000.00
b. Uang Harian 3 hr x Rp 150,000.00 Rp 450,000.00
Rp 600,000.00
2. Satrio Pratama, SKM
a. Transportasi PP (Tarempa - Letung) Rp 150,000.00 Rp 150,000.00
b. Uang Harian 3 hr x Rp 150,000.00 Rp 450,000.00
Rp 600,000.00
1. Erin Afriani, SKM
a. Transportasi PP (Tarempa - Letung) Rp 150,000.00 Rp 150,000.00
b. Uang Harian 3 hr x Rp 150,000.00 Rp 450,000.00
Rp 600,000.00
2. Satrio Pratama, SKM
a. Transportasi PP (Tarempa - Letung) Rp 150,000.00 Rp 150,000.00
b. Uang Harian 3 hr x Rp 150,000.00 Rp 450,000.00
Rp 600,000.00
Rp 450,000.00
KEGIATAN : KOORDINASI
DAN KEMITRAAN DUNIA USAHA YANG
MEMANFAATKAN CSR UNTUK PROGRAM KESEHATAN
2. MAKSUD : a. Maksud
DAN TUJUAN Maksud dari Kegiatan Koordinasi dan Kemitraan Dunia Usaha
b. Tujuan
1. Meningkatkan pengetahuan pelajar akan bahaya rokok.
Demikianlah dokumen ini dibuat untuk dapat dipergunakan dan menjadi acuan
kegiatan Koordinasi dan Kemitraan Dunia Usaha Yang Memanfaatkan CSR Untuk
Program Kesehatan
HERIANTO, S. IP
NIP. 19630120 199103 1 002
RENCANA ANGGARAN BELANJA
KEGIATAN KOORDINASI DAN KEMITRAAN DUNIA USAHA YANG MEMANFAATKAN CSR UNTUK PROGRAM KESEHATAN
Kode Rekening Uraian Volume Satuan Harga Satuan Jumlah REALISASI SISA